Anda di halaman 1dari 3

PENCEMARAN LOGAM BERAT TIMBAL DI UDARA

DAN DAMPAKNYA TERHADAP KESEHATAN MANUSIA

Nur Hamid Fuadi


Universitas Negeri Malang
fuadynur7@gmail.com

Abstrak: Pencemaran udara tak lepas dari gas buangan kendaraan bermotor sebagai
salah satu sumber sumber pencemaran udara. Gas buang dari hasil pembakaran
kendaraan bermotor tidak dapat terbakar secara sempurna. Salah satu zat hasil
pembakaran tersebut adalah timbal. Logam timbal tidak dapat dihancurkan oleh
alam, sehingga sangat berbahaya jika terakumulasi di dalam tubuh. Kadar timbal
dalam tubuh sekitar 100-400mg. Logam timbal yang mencemari udara terdapat
dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk gas dan partikel.

Kata Kunci: timbal, pencemaran udara, logam

Timbal dalam susunan unsur merupakan logam berat yang terdapat secara alami
dalam kerak bumi dan tersebar ke alam dalam jumlah kecil melalui proses alam seperti
letusan gunung berapi dan proses geokimia. Timbal mempunyai titik leleh pada suhu
327,5°C dan titik didih pada suhu 1.740°C pada tekanan atmosfer. Timbal mempunyai
nomor atom terbesar dari semua unsur yang stabil, yaitu 82. Timbal mempunyai beberapa
isotop, yaitu 204Pb (1,4%), 206Pb (24,1%), 207Pb (22,1 %), dan 208Pb (52,4%). Untuk
isotop 206Pb, 207Pb, dan 208Pb merupakan radiogenik dan produk akhir dari pemutusan
rantai kompleks. Timbal sangat tahan terhadap korosi, sangat beracun seperti halnya
merkuri dan dapat merusak sistem saraf. Senyawa timbal digunakan sebagai zat aditif
pada bensin berupa Tetraethyl lead (TEL). Dikarenakan daya penguapan senyawa
tersebut lebih rendah dari dibanding dengan daya penguapan unsur lain dalam bensin,
maka penguapan dalam bensin akan cenderung memberikan kadar Tetraethyl lead (TEL)
yang pekat. Setelah dikeluarkan dari mesin kendaraan bermotor, kedua senyawa ini akan
terdekomposisi pada titik didihnya dengan adanya sinar matahari dan senyawa kimia lain
di udara.

BAHASAN
Logam merupakan kelompok toksikan unik. Logam dapat ditemukan di alam.
Akan tetapi, bentuk kimianya dapat berubah akibat faktor fisika, kimia, biologi, atau
aktivitas manusia. Tingkat toksik dapat berubah drastis jika bentuk kimianya berubah.
Pada umumnya, logam bermanfaat bagi manusia, misalnya dalam bidang industri,
teknologi, dan otomotif. Di sisi lain, logam dapat berbahaya bagi kesehatan jika terdapat
pada makanan, air, atau udara.
Logam berat yang secara alami terdapat di bumi adalah Pb. Timbal (Pb) adalah
logam yang mendapat perhatian khusus karena sifatnya yang bersifat toksik (beracun
terhadap manusia). Pencemaran udara oleh industri modern menghasilkan Pb yang
bersifat toksik. Timbal (Pb) dapat masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi makanan,
minuman, udara, air sera debu yang tercemar Pb. Pencemaran udara yang ditimbulkan
oleh kendaraan bermotor juga menyumbang hampir 100% Pb.
Timbal dapat terserap oleh tubuh melalui perantara debu, air, makanan dan udara.
Gas dan partikel timbal di udara merupakan hasil samping dari pembakaran kurang
sempurna pada kendaraan bermotor. Senyawa timbal yang dihasilkan berupa PbBrCl,
PbBrCl.2PbO, PbCl2, Pb(OH)Cl, PbBr2, dan PbCO3.2PbO. Diantara senyawa tersebut,
PbBrCl.2PbO merupakan senyawa yang paling berbahaya bagi kesehatan. Senyawa
tersebut dapat muncul karena ada penambahan Tetraethyl Lead (TEL) pada bensin
kendaraan bermotor. TEL ditambahkan kedalam bahan bakar yang berkualitas lebih
rendah dengan tujuan untuk meningkatkan nilai oktan bahan bakar tersebut. Dampak dari
penggunaan TEL ini menyebabkan pencemaran udara berupa timbal yang dapat
memengaruhi kesehatan jika terserap oleh tubuh.
Timbal merupakan racun bagi sistem saraf dan bersifat kumulatif, destruktif, dan
kontinu pada sistem hemofilik, kardiovaskuler, dan organ ginjal. Kadar timbal pada tubuh
orang dewasa berkisar antara 100-400 mg dengan absorpsi untuk jangka panjang sekitar
5-10%. Distribusi kadar timbal di udara sekitar 2mg/m3 dan dengan asumsi 30%
mengendap di saluran pernapasan dengan absorpsi sekitar 14mg/hari. Dampak yang
ditimbulkan pada anak-anak, apabila terkena toksisitas timbal, maka anak tersebut
cenderung bersikap hiperaktif, mudah bosan, mudah terpengaruhi, sulit berkonsentrasi
terhadap lingkungannya khususnya lingkungan belajar, serta mengalami gangguan
lamban saat berpikir pada masa dewasa.
Efek terhadap sistem saraf dapat diketahui dari gejala yang ditimbulkan. Dalam
studi kesehatan kerja dimana pekerja yang terpapar udara yang tercemar oleh timbal yang
tinggi dilaporkan kehilangan nafsu makan, depresi, kelelahan, sakit kepala, mudah lupa,
pusing, dan muntah. Bahkan efek terhadap anak dapat menurunkan nilai IQ yang
signifikan. Studi lebih lanjut menunjukkan bahwa kadar timbal dalam darah sebesar
20µg/dl dapat mengakibatkan penurunan IQ sebesar 2-5 poin. Kadar yang terlalu tinggi
diatas 30µg/dl dapat menimbulkan efek lain yang lebih parah seperti sakit perut,
konstipasi, kram, mual, muntah, dan kehilangan berat badan yang signifikan.
Pada jaringan atau organ tubuh timbal akan terakumulasi pada tulang dalam
bentuk ion Pb2+. Oleh karena itu ion Pb2+ dapat menggantikan ion Ca2+ pada tulang. Di
samping itu, pada wanita hamil timbal dapat melewati plasenta dan kemudian masuk
kedalam sistem peredaran darah bayi. Pada saat bayi lahir, timbal akan dikeluarkan
Bersama dengan susu. Meskipun jumlah timbal yang diserap hanya sedikit, timbal tetap
berbahaya. Hal itu disebabkan timbal dapat memberikan efek negative terhadap berbagai
macam fungsi tubuh.

PENUTUP
Simpulan
Timbal dapat terserap oleh tubuh melalui perantara debu, air, makanan dan udara.
Gas dan partikel timbal di udara merupakan hasil samping dari pembakaran kurang
sempurna pada kendaraan bermotor. Ini terjadi karena adanya tambahan senyawa TEL
pada kendaraan bermotor. Dampak keracunan timbal dapat berupa hilangnya nafsu
makan, depresi, kelelahan, sakit kepala, mudah lupa, pusing, muntah, bahkan efek dapat
menurunkan nilai IQ. Timbal juga terakumulasi pada tulang dalam bentuk ion Pb2+ yang
dapat menggantikan ion Ca2+ pada tulang.
Saran
Diharapkan kepada masyarakat agar mengetahui efek dari pencemaran udara oleh
timbal agar dapat memberikan penanganan lebih lanjut apabila sudah terkena efeknya dan
berhati-hati dalam melakukan tindakan preventif saat melakukan kegiatan diluar rumah.

DAFTAR RUJUKAN
Gusnita, D. 2010. Pencemaran Logam Berat (Pb) di Udara dan Upaya Penghapusan
Bensin Bertimbal. Jurnal LAPAN (1:95-101).
Ruslinda, Y. 2016. Pengaruh Jumlah Kendaraan Berbahan Bakar Bensin Terhadap
Konsentrasi Timbal (Pb) di Udara Ambien Jalan Raya Kota Padang. Jurnal
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Lingkungan (2:162-167). Universitas
Andalas. Padang.

Anda mungkin juga menyukai