Jurnal
Jurnal
(48-56)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan pengembangan
kemampuan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif anak tunarungu di kelas TK 1 A LPATR
Pangudi Luhur. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan memberi kosakata sebanyak-
banyaknya terhadap anak tunarungu maka bahasa reseptif anak tunarungu akan semakin
bertambah sehingga bahasa ekspresif anak tunarungu akan muncul dengan sendirinya
bergantung pada kemampuan masing-masing anak.
Kata kunci : pelaksanaan pengembangan, kemampuan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif,
anak tunarungu.
48
Lulu, Pelaksanaan Pengembangan Kemampuan Bahasa . . . . . . (48-56)
49
Lulu, Pelaksanaan Pengembangan Kemampuan Bahasa . . . . . . (48-56)
50
Lulu, Pelaksanaan Pengembangan Kemampuan Bahasa . . . . . . (48-56)
51
Lulu, Pelaksanaan Pengembangan Kemampuan Bahasa . . . . . . (48-56)
52
Lulu, Pelaksanaan Pengembangan Kemampuan Bahasa . . . . . . (48-56)
dalam tiga jenis evaluasi, yaitu evaluasi reseptif dan bahasa ekspresif tersebut.
harian yang dilakukan oleh guru kelas Faktor-faktor tersebut meliputi hal yang
setiap hari melalui latihan reflektif dan mempengaruhi yang berasal dari sekolah
tugas-tugas anak yang langsung dikoreksi adalah fasilitas atau sarana prasarana
dan dinilai oleh guru, kemudian latihan- belajar, seperti media pembelajaran dan
latihan tersebut dibawa pulang oleh anak kompetensi guru dalam mengajar.
agar orang tua juga dapat melakukan Sedangkan beberapa faktor yang berasal
evaluasi terhadap perkembangan bahasa dari anak adalah kemampuan intelektual
anaknya di sekolah. Guru juga melakukan atau tingkat kecerdasadan dan
evaluasi terhadap hasil pengembanngan penggunaan ABD pada anak tunarungu
kemampuan bahasa anak melalui evaluasi itu sendiri. Kerjasama dan komunikasi
mingguan yang disebut sebagai ulangan yang baik dan kooperatif antara orang tua
mingguan, dengan tujuan guna dan guru juga turut berpengaruh terhadap
merefleksikan kembali bahasa yang telah proses dan hasil pengembangan
diperoleh anak selama sepekan agar anak kemampuan bahasa anak tunarungu.
memiliki ingatan yang kuat dan bahasa Seluruh faktor tersebut jika terpenuhi atau
yang telah diperoleh anak tersebut dapat dilaksanakan secara benar dan sesuai
dimilikinya. Sekolah ini juga mengadakan maka akan mendukung kelancaran proses
evaluasi terhadap perkembangan bahasa dan hasil dari pengembangan kemampuan
anak tunarungu dalam ulangan umum bahasa anak tunarungu, akan tetapi bila
yang diadakan setiap menjelang akhir sebaliknya maka akan sangat
semester, dengan materi adalah semua menghambat kelancaran proses serta hasil
bahasa atau kosakata yang telah diperoleh pengembangan bahasa anak tunarungu
anak selama kurun waktu satu semester. tersebut untuk itu dari pihak guru dan
Kemudian hasil ulangan umum tersebut sekolah memiliki berbagai cara untuk
dilaporkan kepada orang tua melalui buku mensiasati hal-hal yang dapat
raport dengan bentuk penilaian menghambat dalam proses pengembangan
menggunakan penilaian kualitatif dengan kemampuan bahasa reseptif dan bahasa
skala huruf disertai dengan deskripsi ekspresif anak tunarungu di sekolah ini,
perkembangan anak. siasat tersebut disesuaikan dengan
(4) Dalam pelaksanaan pengembangan masalah, hambatan atau kondisi dari
kemampuan bahasa reseptif dan bahasa masing-masing anak.
ekspresif anak tunarungu di kelas TK 1 A (5) Kemampuan bahasa reseptif dan
ini terdapat faktor-faktor yang bahasa ekspresif anak tunarungu di kelas
mempengaruhi proses dan hasil TK 1 A dikembangkan mulai dari awal
pengembangan kemampuan bahasa mereka masuk di kelas TLO Pagi, TLO
53
Lulu, Pelaksanaan Pengembangan Kemampuan Bahasa . . . . . . (48-56)
54
Lulu, Pelaksanaan Pengembangan Kemampuan Bahasa . . . . . . (48-56)
55
Lulu, Pelaksanaan Pengembangan Kemampuan Bahasa . . . . . . (48-56)
56
Lulu, Pelaksanaan Pengembangan Kemampuan Bahasa . . . . . . (48-56)
57