DISUSUN OLEH :
TRI UTAMI
2018.04.088
Mengetahui,
Mahasiswa
TRI UTAMI
2018.04.088
( ) ( )
Kepala Ruangan
( )
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN TOF (TETRALOGY OF FALLOT)
PADA An. I DIRUANG IRNA IV 7 A
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Mengetahui,
Mahasiswa
TRI UTAMI
2018.04.088
( ) ( )
LEMBAR RESPONSI LEMBAR PENDAHULUAN
DI RUANG IRNA IV 7 B
NIM : 2018.04.088
STIKes Banyuwangi
DI RUANG IRNA IV 7 B
NIM : 2018.04.088
STIKes Banyuwangi
A. PENDAHULUAN
jantung yang dibawa dari lahir akibat gangguan atau kegagalan perkembangan
pulmonal dan derajat overriding aorta. Proses ini meliputi Tubing merupakan
tahapan ketika bakal jantung masih merupakan tabung sederhana, terbentuk pada
bagian-bagian jantung dan arteri besar (aorta dan arteri pulmonalis), terbentuk pada
minggu ke-4 kehamilan. Pada TOF terjadi fase looping yang tidak maksimal
sehingga terjadi pergeseran aorta (overriding aorta) yaitu terletak lebih kanan di atas
bagian jantung serta arteri besar dengan pembentukan berbagai ruang jantung,
bagian jantung sebelum mencapai bentuk akhirnya, terbentuk pada minggu ke-7 – 8
kehamilan. (Fyler DC. Tetralogi Fallot. In: Fyler DC, editor. Kardiologi Anak
Bawaan Asianotik dengan aliran ke paru meningkat terdiri dari Paten Duktus
Arteriosus (PDA), Atrial Septal Defek (ASD), Ventrikel Septal Defek (VSD),
Atrioventrikular Septal Defek (AVSD). Dan aliran ke paru normal terdiri dari
Coarctatio Aorta (CoAo), Aorta Stenosis (AS), Pulmonal Stenosis (PS). Penyakit
The Great Arteries (TGA), Truncus Arteriosus. Dan aliran ke paru berkurang
B. PENGERTIAN
Tetralogy of fallot terdiri dari dua kata, yaitu tetralogy a fallot. Tetralogy
artinya sindrom yang terdiri dari 4 unsur ( tetra = empat ), sedangkan Fallot adalah
gangguan sianosis yang ditandai dengan kombinasi empat hal yang abnormal
TOF pertama kali dideskripsikan oleh Niels stensen pada tahun 1672.
tetapi, tahun 1888 seorang dokter dari perancis Etienne Fallot menerangkan secara
mendetil akan keempat kelainaan anatomi yang timbul pada tetralogy of fallot.
pada bagian bawah katup yang menyebabkan obstruksi darah untuk mengalirkan
2. Ventricular septal defect yaitu lubang pada septum antara ventrikel kiri dan
kanan.
3. Overriding aorta yaitu pergeseran aorta sehingga terletak lebih kanan dan di atas
4. Hipertropi ventrikel kanan yaitu penebalan dinding otot ventrikel kanan akibat
dan juga outflow tract dari ventrikel kanan. Semakin sempit outflow tract maka
darah yang mengalami oksigenisasi semakin sedikit, serta darah diventrikel kanan
2. Terjadinya percampuran darah yang kaya dan miskin oksigen dalam jantung.
C. ETIOLOGI
Pada sebagian kasus penyebab jantung tidak diketahui secara pasti, akan
tetapi diduga karena adanya faktor endogen dan eksogen.Faktor – faktor tersebut
anatara lain :
1. Faktor endogen :
2. Faktor eksogen
Selama hamil ibu menderita rubella ( campak jerman ) atau infeksi virus
lainya.
penyebab harus ada sebelum akhir bulan kedua kehamilan, oleh karena pada
D. PATOFISIOLOGI
terdapatnya defek septum ventrikel dengan demikian, bayi akan lahir dengan
pulmonal perifer.
Hubungan letak aorta dan arteri pulmonal masih ditempat yang normal.
Overriding aorta terjadi karena pangkal aorta berpindah kearah anterior mengarah
kanan, derajat overriding ini bersama dengan defek septum ventrikel dan
Anak, 2001 ).
Otot bawah area katup menebal, penyempitan saluran keluar dari ventrikel
kanan
Karena pada TOF terdapat empat macam kelainan jantung yang bersamaan,
maka :
1. Arteri pulmonal mengalami stenosis, bila obstruksi lebih berat darah yang
aliran darah dari kanan ke kiri ( right to left shunt ) sehingga darah yang
aliran darahnya right to left shunt dan posisi aorta bergeser 50 % tepat di
ventrikel kanan dan kiri masuk ke aorta dan terjadi percampuran darah yang
dalam aorta yang bertekann tinggi serta melawan tekanan tinggi akibat
2. Sesak nafas jika melakukan aktivitas dan kadang disertai kejang atau
3. BB bayi tidak bertambah, susah untuk diberi makan bayi cepat lelah
lambat.
4. Clubbing finger”s yaitu mekanisme masih belum jelas diperkirakan ada
lunak didasar kuku, sehingga pangkal kuku tidak dapat bertemu dan
6. Murmur dan terdengar pada batas kiri sternum tengah sampai bawah.
G. TETRALOGY SPELLS
disebut dengan tetralogy “ SPELLS “. Hal tersebut dapat terjadi saat adanya
5. Menangis lama
operasi segera demi keselamatan dari jiwa bayi ini. Tetapi apabila tinggal
jauh dari pusat pelayanan kesehatan , maka dalam perjalanan dapat dilakukan
dengan cara knee chest position yaitu memberikan posisi lutut ke dada
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
penurunaan PH.
2. Radiologi
3. Elektrokardiografi
4. Ekokardiogram
a. Ekokardiogram 2 dimensi :
committed )
Overriding aorta
(beratnya PS)
5. Cateterisasi
cabangnya.
perifer
Angiografi aorta.
I. PENATALAKSANAAN
1. Medikamentosa
komplikasi serius pada sistem saraf pusat. Tetralogi spell ditandai dengan
a. Berikan Posisi lutut ke dada (knee chest position), hal ini di maksudkan
agar aliran balik (venous return) dari tubuh bagian bawah menjadi
meningkat.
Keputusan operasi berdasarkan kesehatan anak saat itu dan berat badan
anak, besarnya tingkat keparahan defek dan bergantung pada simpton yang
Pada bayi dengan gejala spell berulang harus dilakukan operasi paliatif
dari ventrikel kiri. Hal ini bertujuan untuk memberikan waktu pada
bayi untuk tumbuh dan lebih kuat menghadapi operasi yang lebih besar
Total Koreksi.
prosedur shunt yang dianastomosis sisi sama sisi dari arteri subklavia
bulan karena Shunt dapat menjadi tersumbat pada bayi usia < 3 bulan
pada bayi usia < 3 bulan. Insiden mortalitas surgical pada prosedur ini
<1%
ke arteri pulmonal kanan, hal ini biasanya dilakukan pada bayi. Pada
Shunt.
Indikasi dan saat yang tepat dapat dilakukan Total Koreksi pada
operasi.
jantung kanan dan ke kiri . Akturia untuk bertahan hidup untuk tidak diobati
jangka panjang kurang baik bila di operasi pada usia dewasa yang sudah
terjadi ganggun fungsi ventrikel kiri dan pasca bedah dengan residual PI
1. Fisik
2. Motorik kasar
a. Bersepeda.
d. Berenang.
3. Motorik halus
4. Bahasa
yang lebih komplek dan dituangkan ke dalam cerita yang lebih komplek.
5. Sosialisasi
memiliki.
6. Kognitif
7. Hubungan keluarga
figur pria.
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
a. Identitas pasien
Nama, umur, jenis kelamin, berat dan panjang badan lahir serta berat dan
b. Riwayat kehamilan
Ditanyakan sesuai dengan yanga terdapat pada etiologi (faktor endogen dan
c. Riwayat kesehatan
pernah kejang atau lemas/pingsan, apakah anak jongkok atau pada bayi
d. Kebiasaan sehari-hari
lamanya tidur
f. Riwayat psikososial/perkembangan
sebelumya
Regimen pengobatan
Perawatan di rumah
2. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pada awal. Bayi baru lahir biasanya belum di temukan sianotik, bayi
cepat dan dalam, lemas, kejang, sinkop bahkan sampai koma dan kematian.
d. Anak akan sering squatting (jongkok) setelah anak dapat berjalan, setelah
g. Bentuk dada bayi masih normal, namun pada anak yang lebih besar tampak
3. PEMERIKSAAM PENUNJANG
a. Laboratorium
b. Foto thorax
c. Echocardiografi
d. Elektrokardiografi
e. Kateterasi
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
pulmonal.
dalam darah.
c. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
makan.
kebutuhan oksigen.
5. RENCANA KEPERAWATAN
Kriteri hasil :
kejang.
Atur posisi squatting atau knee chest jika terjadi tanda – tanda spell
mulai terjadi
Tujuan : Anak dapat makan secara adekuat dan cairan dapat dipertahankan
Kriteria hasil :
Intervensi :
Kaji makan dan minum yang disukai atau yang tidak disukai.
bermain).
pasien lain
Timbang berat badan anak setiap pagi tanpa diapers pada alat ukur
Gunakan dot yang lembut bagi bayi dan berikan waktu istirahat di
Intervensi :
batas.
d. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan
Intervensi :
darihttps://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:_uQxZEY1waEJ:https:
//ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/download/1205/975+&cd=8&hl=e