Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODOLOGI STUDI KASUS

A. Rancangan Studi Kasus

Jenis penelitian deskriptif ini merupakan penelitian studi

kasus penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan

suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada

metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan

masalah pada manusia. (Nursalam,2011).

Metode kasus dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui adanya penurunan sesak nafas pada pasien PPOK

dengan teknik relaksasi nafas dalam di RSUD Kabupaten

Temanggung.

B. Subjek Studi Kasus

Subjek penelitian merupakan subjek yang dituju untuk

diteliti oleh peneliti atau subjek yang menjadi pusat perhatian

atau sasaran penelitian. Subjek studi kasus ini adalah 2 pasien

dengan PPOK yang mempunyai masalah sesak nafas, dengan

kriteria sebagai berikut :

27
28

Kriteria Inklusi:

1. jenis kelamin laki laki / perempuan.

2. Usia antara 20-80 tahun.

3. Responden adalah pasien PPOK yang mempunyai keluhan


sesak nafas.

4. Dalam kondisi kesadaran penuh.

5. Dapat berkomunikasi secara verbal.

6. Bersedia menjadi responden.

Kriteria Eksklusi:

1. Pasien yang tidak kooperatif

2. Pasien yang tidak sadar dan tidak dapat berkomunikasi

3. Pasien menolak menjadi subyek studi dan mengisi

informed consent

4. Pasien tidak mengalami sesak napas

C. Fokus Studi Kasus

Fokus studi penelitian ini biasanya identik dengan

variabel penelitian atau yang menjadi faktor perhatian. Fokus

studi merupakan kajian utama dari permasalahan yang akan

dijadikan titik acuan studi kasus, yang menjadi fokus studi


29

adalah pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap

penurunan sesak nafas pada pasien PPOK.

D. Definisi Operasional Fokus Studi

Definisi operasional merupakan penjelasan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau

pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.

Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang

dijadikan ukuran dalam penelitian :

1. Teknik nafas dalam merupakan salah satu bentuk asuhan

keperawatan dan di dalamnya perawat mengajarkan

bagaimana cara mengatur nafas secara teratur dan lambat

(menahan inspirasi secara maksimal)dan bagaimana

menghembuskan nafas secara perlahan, untuk

meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi

darah.

2. Respiration rate adalah sebuah metode atau indikator yang

digunakan untuk menghitung laju pernapasan dalam kurun

waktu 1 menit. Pengukuran ini bisa digunakan untuk


30

mendiagnosa suatu penyakit. Alat laju pernapasan ini

sebagai diagnosa awal kelainan pernapasan.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen penelitian adalah alat ukur yang akan

digunakan untuk pengumpulan data pada pretest dan biasanya

digunakan lagi untuk posttes. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan instrumen pedoman wawancara, lembar

observasi

F. Metode Pengumpulan Data

Adapun cara yang digunakan oleh penulis dalam

pengumpulan data guna penyusunan proposal tugas akhir yaitu

1. Observasi / partisipatif

Merupakan keterampilan yang didasari dan disengaja

yang dikembangkan melalui upaya dan denganpendekatan

yang terorganisasi.

Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan pengamatan

dan turut serta dalam pemberian tindakan nafas dalam

pada pasien PPOK dengan masalah sesak nafas.


31

2. Interview / wawancara

Yaitu penulis melakukan pengumpulan data dengan cara

tanya jawab, wawancara dilakukan dengan efektif, artinya

dalam kurung waktu yang sesingkat-singkatnya diperoleh

data yang sebanyak-banyaknya, penulis menggunakan

bahasa yang jelas dan terarah, suasana harus tetap rileks

agar dapat diperoleh data yang objektif sesuai dengan

penyakit.

3. Metode dokumentasi

Yaitu penulis menggunakan dokumentasi sebagai

catatan dari hasil pengumpulan data yang dijadikan tanda

bukti untuk pelayanan keperawatan yang sudah

dilakukan.Data yang telah terkumpul dianalisisi untuk

melihat masalah keperawatan pasien, kususnya masalah

sesak nafas pada pasien PPOK.

G. Metode Analisa Data

Metode analisa data pada penelitian studi kasus

keperawatan ini menggunakan analisa, yaitu upaya yang

dilakukan dengan menggunakan data, mengorganisasikan data,


32

memilah-milih menjadi satuan yang dapat dikelola (analisa)

data dan penarik kesimpulan ( Sugiyono. 2008). Dalam

aktivitas analisa ini menganalisa data kualitatif dilakukan

secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai

datanya terkumpul di analisa sehingga ditarik kesimpulan.

Analisa data yang dilakukan adalah untuk menilai

kesenjangan teori dan respon serta pelaksanaan tindakan pada

klien PPOK dengan focus studi tindakan relaksasi nafas dalam.

H. Metode Penyajian Data

Penyajian data penelitian merupakan cara penyajian dan

penelitian dilakukan melalui berbagai bentuk, (Notoatmodjo,

2010). Penelitian ini akan dijabarkan dalam bentuk narasi dan

digunakan untuk penelitian atau data kualitatif. Peneliti

mengambil kesimpulan berdasarkan data yang diambil dari

wawancara dan observasi dan hasilnya diuraikan secara

naratif.Hasil dari penelitian studi kasus ini, data akan disusun

dalam bentuk narasi secara mendalam dan terperinci tentang

tindakan relaksasi nafas dalam terhadap penurunan sesak nafas

pada pasien PPOK.


33

I. Lokasi dan Waktu Studi Kasus

Dalam penelitian ini lokasi penelitian dilakukan di

RSUD Kabupaten Temanggung tepatnya di ruang dalam yaitu

: bangsal dalam. Waktu studi kasus ini dimulai dari pengajuan

proposal sampai pengambilan data. Dimulai dari pengajuan

judul tanggal 2 April 2019, kemudian penyusunan proposal

tugas akhir dari tanggal 15-27 Mei dan 31 Mei -30 Juli 2019,

dan pengambilan kasus dilakukan setelah sidang proposal

tugas akhir dilakukan selama 3 hari dengan menggunakan

dokumentasi asuhan keperawatan.

J. Setting Ruangan dan Tempat

Ruangan yang akan digunakan penulis dalam melakukan

penelitian ini adalah bangsal dalam RSUD Temanggung.

Setting tempat dalam penelitian ini, penulis berada di sebelah

kanan pasien dan pasien berada didepan penulis.

K. Etika Studi Kasus

Etika penelitian adalah suatu pedoman etika yang

berlaku untuk setiap kegiatan penelitian yang melibatkan

antara pihak peneliti, pihak yang diteliti (subjek penelitian)


34

dan masyarakat yang akan akan memperoleh dampak hasil

penelitian tersebut.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu

mendapat rekomendasi dari institusi untuk mengajukan

permohon ijin kepada institusi/lembaga tempat penelitian.

Setelah mendapatkan ijin peneliti memberikan kepada

responden untuk diisi dengan menekankan pada masalah

etika yang meliputi :

1. Informed consent

Yaitu dilakukan dengan memberikan lembar

persetujuan penelitian kepada responden untuk ditandai

tangani sebelum berpastisipasi dalam penelitian.

2. Anominity

Yaitu hanya mencantumkan kode respnden tanpa

menuliskan namaresponden dalam penelitian.

3. Confidentiality

Yaitu penelitian mnjami keberhasilan informasi yang

diperoleh dari responden.

Anda mungkin juga menyukai