Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP DASAR MANUSIA OKSIGENASI

NAMA: Khusnul Chotimah Widiyani

NIM: 16010119

PRODI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER

YAYASAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL

2019

1
PERSETUJUAN

Laporan pendahuluan konsep dasar manusia pada kasus pasien dengan kebutuhan
dasar oksigenasi telah dibuat pada tanggal 01 Juli 2019, pada pasien di ruang Teratai
Rumah Sakit Baladhika Husada Jember.

Jember 01, Juli 2019

Pembimbing ruangan Pembimbing Akademik

(………………………….) (………………………….)

NIP/NIK. NIK.

Kepala ruangan

(………………………….)

NIP/NIK.

BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN

2
1.1 PENGERTIAN
Kebutuhan dasar manusia adalah sesuatu yang dibutuhkan agar seseorang dapat
bertahan hidup, yang dapat di penuhi secara mandiri maupun dengan bantuan orang lain
(Asmadi, 2008). Ada 5 macam kebutuhan dasar manusia menurut herarki dari Maslow
yaitu, kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan harga diri, kebutuhan cinta dan dicintai,
kebutuhan keselamatan dan keamanan serta kebutuhan fisiologis (Asmadi, 2008).
Oksigenasi merupakan salah satu dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis
menurut Hierarki Maslow. Oksigen sangat berperan dalam proses metabolism tubuh,
kebutuhan oksigen dalam tubuh harus terpenuhi karena apabila kebutuhan oksigen
dalam tubuh berkurang maka akan terjadi kerusakan pada jaringan otak dan apabila hal
tersebut berlangsung lama akan terjadi kematian. Definisi dari oksigenasi adalah proses
penambahan oksigen ke dalam sistem. Oksigen sendiri adalah salah satu komponen gas
yang dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk metabolism sel. Secara normal gas oksigen
ini dapat diperoleh dengan cara menghirup oksigen atau udara setiapkali bernapas
spontan. Proses pemenuhan kebutuhan oksigen pada manusia dapat dilakukan dengan
cara pemberian oksigen melalui saluran pernapasan, membebaskan saluran pernapasan
dari sumbatan yang menghalangi masuknya oksigen, memulihkan dan memperbaiki
organ pernapasan agar berfungsi secara normal (Aziz Alimul Hidayat, 2005).

1.2 KEBUTUHAN FISIOLOGIS


Peristiwa bernapas terdiri dari 2 bagian:
1. Menghirup udara (inspirasi)
Inspirasi adalah proses terjadinya aliran udara sekeliling yang masuk melalui
pernapasan sampai keparu-paru. Proses inspirasi: volume rongga dada naik
sedangkan tekanan rongga dada turun.
2. Menghembuskan udara (Ekspirasi)
Pada fase ini tidak memerlukan banyak tenaga, karena ekspirasi adalah suatu
gerakan pasif yaitu terjadi relaksasi otot-otot pernapasan. Proses ekspirasi: volume
rongga dada turun dan tekanan rongga dada meningkat.
Sedangkan untuk proses pemenuhan oksigen dalam tubuh sendiri terdiri atas tiga
tahapan, yaitu ventilasi, difusi dan transportasi.

3
1. Ventilasi
Merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke alveoli atau
pun dari alveoli ke atmosfer. Yang dapat dipenggaruhi oleh beberapa
factor:
1) Adanya konsentrasi oksigen diatmosfer. Semakin tingginya suatu
tempat maka tekanan udara semakin rendah.
2) Kondisi jalan napas yang normal
3) Adanya kemampuan dari thoraks dan alveoli paru-paru untuk
mengembang dan ditunjang dengan gerakan recoil dada yang normal.
2. Difusi
Merupakan pertukaran antara oksigen dari alveoli ke kapiler paru-paru dan
karbondioksida dari kapiler ke alveoli. Dan dipengaruhi oleh beberapa
factor:
1) Luasnya permukaan paru-paru
2) Tebal membrane respirasi/ permeabilitas yang terdiri atas epitel
alveoli dan interstitial , keduanya dapat mempengaruhi proses difusi
apabila terjadi proses penebalan.
3) Perbedaan tekanan dan konsentrasi oksigen

3. Transportasi gas
Proses pendistribusian oksigen ke kapiler keseluruh tubuh dan pertukaran
karbondioksida diganti dengan oksigen di kapiler. Factor ang
mempengaruhi:
1) Kardiak output/ curah jantung
2) Kondisi pembuluh darah

1.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

4
Kebutuhan tubuh terhadap oksigen tidak tetap, sewaktu-waktu tubuh memerlukan
oksigen yang banyak. Kebutuhan oksigen dalam tubuh dipengaruhi beberapa factor
diantaranya adalah lingkungan, latihan, emosi, gaya hidup dan status kesehatan
(Nurjannah, 2009).
1. Lingkungan
Lingkungan yang panas tubuh merespon dengan terjadinya vasodilatasi
pembuluh darah perifer, sehingga darah banyak mengalir di area bawah kulit.
Hal tersebut mengakibatkan panas banyak dikeluarkan melalui kulit. Hal
tersebut yang menyebabkan curah jantung meningkat dan kebutuhan oksigen
pun meningkat. Hal sebaliknya terjadi jika berada pada kondisi lingkungan
yang dingin. Sedangkan pada lingkungan yang tinggi, tekanan barometer akan
turun dan mengakibatkan tekanan oksigen juga menurun.
2. Latihan
Latihan fisik atau peningkatan aktivitas dapat meningkatkan denyut jantung
dan respirasi rate sehingga kebutuhan terhadap oksigen semakin tinggi.
3. Emosi
Takut, cemas dan marah akan mempercepat denyut jantung sehingga
kebutuhan oksigen meningkat.
4. Gaya hidup
Kebiasaan merokok dapat mempengaruhi status oksigenasi seseorang sebab
merokok dapat memperburuk penyakit arteri coroner dan pembuluh arteri.
Akibatnya suplai darah ke jaringan menurun.
5. Alergi pada saluran napas
Alergi biasanya dapat ditimbulkan oleh banyak factor diantaranya adala debu,
bulu binatang, benang sari bunga, oabt, makanan dan lain-lain. Dapat
menyebabkan respon batuk, bersin, asma rhinitis jika letak rangsangnya sampai
ke pernapasan bagian bawah.
6. Stress
Apabila stress dan stressor timbul maka dapat mempengaruhi oksigenasi.
Apabila tekanan oksigen arteri meningkat dan karbondioksida tekanan
menurun akibatnya orang tersebut dapat berkunang-kunang, dan kesemutan
(Taufik, 2010).

5
1.4 MASALAH/ DIAGNOSA MEDIS
1. Hiperventilasi
Merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah oksigen dalam paru-paru
agar pernapasan lebih cepat dan dalam hiperventilisasi dapat disebabkan
karena, kecemasan, infeksi, keracunan obat, ketidak seimbangan asam basa.
Sedangkan untuk gejalannya adalah: takikardi, napas pendek, nyeri dada,
menurunya konsentrasi dan tinnitus.
2. Hipoventilisasi
Terjadi karena ventilasi alveolar tidak adekuat untuk memenuhi penggunaan
oksigen atau untuk mengeluarkan karbondioksida dengan cukup. Ditandai
dengan nyeri kepala, penurunan kesadaran, ketidak seimbangan elektrolit,
kejang dan cardiac rest.
3. Hipoksia
Tidak adekuatnya oksigen karena defisiensi oksigen karena penggunaan
oksigen. Dapat disebabkan oleh: menurunya hemoglobin, berkurangnya kadar
oksigen, ketidak mampuan mengikat oksigen, syok, kerusakan gangguan
ventlasi. Ditandai dengan, sesak napas, nadi meningkat, pernapasan cepat dan
dalam, menurunnya kemampuan konsentrasi (Taufik, 2010).

1.5 CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN OKSIGENASI


MV= TV X RR
Ket:
Mv: minutes volume
Tv: tidal volume 6-8 ml/kgbb
RR: 16-24 normal
Takipneu: 200cc
Bradipneu: 100 cc

1.6 KONSEP KEPERAWATAN


1. PENGKAJIAN

6
a) Data subjektif
Keluarga pasien mengatakan pasien mengeluhkan sesak napas, batuk
selama 2 bulan, terkadang disertai nyeri.
Keluarga pasien juga mengatakan bahwa pasien mengeluhkan
ketidaknyamanan saat beraktivitas seperti bekerja.
b) Data objektif
Irama napas pasien tidak efektif
Terdapat sekret saat pasien batuk, dispnea
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Ketidakefektifan pola napas
2) Ketidakefektifan bersihan jalan napas
3) Gangguan rasa nyaman

7
3. PERENCANAAN KEPERAWATAN
NO. TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI RASIONAL
HASIL
1. Setelah dilakukan tindakan Auskultasi dada terdapat suara napas yang bersekret Pernapasan ronchi menunjukkan
keperawatan selama 3x24 jam 1. Berikan air minum hangat pada pasien tertahannya secret
diharapkan bersihan jalan napas 2. Beri posisi nyaman seperti posisi semi fowler 1. Membantu mengeluarkan
menjadi efektif sesuai dengan 3. Kolaborasi penggunaan nebulizer secret dengan cara
kriteria: mengencerkannya dengan air
1. Menunjukkan jalan napas hangat
bersih 2. Membantu memudahkan
2. Suara napas normal pasien dalam bernapas
tanpa suara napas 3. Nebulizer mempermudah
tambahan pengeluaran dan mencegah
3. Mampu melakukan pembentukan mucus tebal
bersihan jalan napas pada bronkus dan membantu
secara mandiri pernapasan
2. Setelah dilakukan tindakan 1. kaji frekunsi pernapasan pasien 1. Mengetahui frekuensi
keperawatan selama 3x24 jam 2. tinggikan kepala dan bantu merubah posisi pernapasan pasien/ menit
pola napas tidak efektif teratasi, 3. ajarkan teknik bernapas dan relasasi yang benar 2. Posisi semi fowler
dengan kriteria: 4. kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam memudahkan ekspansi paru

8
1. Menunjukkan pola napas pemberian obat dan pernapasan
efektif dengan frekuensi 3. mengedukasikan pada pasien
napas 16-24 x/menit tentang terapi napas dalam
2. Mampu menunjukkan untuk membantu merileksasi
perilaku peningkatan pasien
fungsi paru 4. pengobatan mempercepat
penyembuhan dan
memperbaiki pola napas
3. Setelah dilakukan tindakan 1. kaji apa yang membuat pasien gelisah, 1. mengkaji adalah menemukan
keperawatan selama 3x24 jam merasa khawatir dan mudah terbangun saat suatu akar dari permasalahan
gangguan rasa nyaman teratasi, tidur jadi kita dapat merencanakan
dengan kriteria: 2. agar pasien rileks ajarkan napas dalam kelanjutannya.
1. tidak menunjukkan kemudian coba motivasi pasien untuk 2. terapi napas dalam dapat
kekhawatiran dan bercerita membantu merileksasi pasien
kegelisahan sedangkan memotivasi pasien
2. pola tidur menjadi teratur untuk bercerita berguna agar
pasien tidak membendung
masalahnya sendiri.

9
10
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2008). KONSEP DAN APLIKASI KEBUTUHAN DASAR KLIEN. Jakarta:


Salemba Medika.

Asmadi. (2008). KONSEP DASAR KEPERAWATAN. Jakarta : EGC.

Aziz Alimul Hidayat, M. U. (2005). KEBUTUHAN DASAR MANUSIA. Jakarta: EGC.

Nurjannah, W. (2009, february 10). OKSIGENASI. Retrieved july 01, 2019, from
academia: http://www.academia.edu

Taufik, I. (2010, january 16). Kebutuhan oksigenasi. Retrieved july 01, 2019, from
academia.edu: http://www.academia.edu

11

Anda mungkin juga menyukai