Anda di halaman 1dari 4

Pendahuluan

Longsor merupakan perpindahan massa tanah secara alami, longsor terjadi dalam
waktu yang singkat dan dengan volume yang besar. Pengangkutan massa tanah terjadi
sekaligus, sehingga tingkat kerusakan yang ditimbulkan besar. Suatu daerah dinyatakan
memiliki potensi longsor apabila memenuhi tiga syarat, yaitu:

1) lereng cukup curam


2) memiliki bidang luncur berupa lapisan di bawah permukaan tanah yang semi permiabel
dan lunak
3) terdapat cukup air untuk menjenuhi tanah diatas bidang luncur

Tanah longsor yang banyak terjadi di Indonesia terjadi pada topografi terjal
dengan sudut lereng 15 0 – 450 dan pada batuan volkanik lapuk dengan curah hujan tinggi.
Pada musim hujan, perubahan tegangan permukaan dalam pori tanah dan peningkatan
bobot massa tanah akibat dari air yang meresap ke dalam tanah dapat memicu
perpindahan (ketidakstabilan gravitasi). Ketidakstabilan gravitasi dapat terjadi pada suatu
daerah yang memiliki bidang gelincir pada struktur bawah permukaan.

Metode Geofisika

Bidang gelincir dapat diperoleh dari kontras resistivity antar dua batuan yang
saling berdekatan. Bila resistivitas lapisan atasnya jauh lebih rendah dari resistivitas lapisan
bawahnya, maka sangat memungkinkan terjadi longsoran hal ini dikarenakan lapisan
tersebut akan gampang terkikis dan mengalir, apalagi bila didukung oleh bidang yang
cukup terjal dan curah hujan diwilayah tersebut cukup tinggi.

Prinsip dasar metoda geolistrik tahanan jenis adalah menginjeksikan arus listrik
searah DC ke dalam bumi melalui elektroda arus dan mengukur respon potensial yang
dihasilkan melalui elektroda potensial. Untuk menentukan perbedaan potensial antara dua
titik yang ditimbulkan oleh dua elektroda arus C1dan C2, maka dua elektroda potensial
misalnya P1 dan P2 ditempatkan di dekat sumber seperti gambar dibawah ini :

Gambar 1. Prinsip Metoda Geolistrik


Hasil

Hasil pengolahan ini dengan lintasan sepanjang 150 m, arah lintasan Utara- Selatan,
dimana bagian utara lebih rendah dari bagain selatan. Pada titik 0 terletak pada koordinat
07051’39.45” LS dan 112029’16.16” BT dengan ketinggian 1.107 mdpl, sedangkan pada titik 150 m
terletak pada koordinat 07051’41.19” LS dan 1120 29’12.65” BT dengan ketinggian 1.169 mdpl.
Hasil data topografi diperoleh dari GPS yang dimasukkan kedalam data file akan
menghasilkan gambar sebagai berikut.

Gambar 2. Hasil Pengolahan Dengan Software Res2Dinv

Pada kedalaman 13,6 m lapisan ini memiliki perbedaan nilai resistivitas yaitu 3.254
Ωm -10.836 Ωm. Bidang gelincir diperoleh kontras resistivitas antar dua batuan yang saling
berdekatan. Bila resistivitas diatasnya jauh lebih rendah, maka sangat memungkinkan terjadi
longsoran [5].

Anda mungkin juga menyukai