PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan bangsa yang mempunyai banyak sumber daya, diantaranya
kekayaan alam yang melimpah, sumber daya manusia, dan peluang pasar yang besar.
Namun potensi yang sudah terpenuhi itu belum mampu dikelola secara efektif dan
efisien oleh para aktor pembangunan, sehingga Indonesia masih tertinggal dari cepatnya
laju pembangunan global dewasa ini. Penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih
adalah keniscayaan di era globalisasi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk
mewujudkannya, namun dalam implementasinya masih jauh dari idealitas. Kasus KKN
semakin marak, para pelaksana kebijakan kurang kreatif melahirkan inovasi dan banyak
program pemerintah yang terbengkalai. Masih banyak keluhan masyarakat terkait dengan
kinerja aparat pemerintah yang dinilai rendah dan tidak memiliki nilai dasar dalam
menjalankan tugasnya.
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah salah satu dari aktor pembangunan yang
diharapkan mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3) mengamanatkan bahwa
pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan dalam
mengelola semua potensi yang ada di Negara Indonesia sebagaimana tertuang dalam
Pembukaan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berupa
kekayaan alam yang melimpah, potensi sumberdaya manusia, peluang pasar yang besar
dan demokrasi yang relatif stabil agar dapat terkelola secara efektif dan efisien. Untuk
membentuk Pegawai sipil Negara yang mampu melaksanakan tugas dengan baik maka
Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Aparatur Sipil Negara (ASN)
merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN
untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
1
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Selama
ini PNS identik dengan stigma negatif, mulai dari kerja santai, tidak displin, gampang
disuap, dan stigma negatif lainnya. Agar stigma tersebut berubah, maka perubahan harus
dimulai dari diri PNS itu sendiri.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan
Pelatihan prajabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis
Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi
professional adalah Diklat Prajabatan. Pada saat sekarang ini Diklat Prajabatan pola baru
dilakukan inovasi dalam penyelenggaraan Diklat Prajabatan yang memungkinan peserta
untuk mampu menginternalisasikan nilai – nailai dasar profesi PNS dengan cara
mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas, sehingga peserta
merasakan manfaatnya secara langsung.
Untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik makadiperlukan
Aparatur Sipil Negara yang berkualitas dengan carapenanaman nilai-nilai dasar
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mulai diterapkan pada Diklat Prajabatan Golongan III
pola baru. Adapun nilai-nilai dasar tersebut adalah akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu dan anti korupsi atau disingkat menjadi ANEKA.
Nilai-nilai dasar tersebut sebernarnya sudah berjalan di SDN 2 Ketitang
Kabupaten Temanggung, namun nilai dasar tersebut belum terlaksana dengan optimal,
sehingga perlu adanya penanaman dari tingkat dasar seperti pada guru-guru di sekolah
tersebut. Nilai dasar PNS yang telah ditanamkan dalam diklat prajabatan dilaksanakan
dengan aktualisasi nilai-nilai tersebut ke dalam kegiatan di satuan kerja perangkat dinas
(SKPD) atau unit kerja masing-masing sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi)
profesi yang dimilikinya. Dalam rancangan ini, aktualisasi dilaksanakan oleh
gurupenjasorkes SD Negeri 2 Ketitang Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung.
Aktualisasi yang dilaksanakan berguna untuk mendukung tercapainya visi sekolah yaitu
“iman dan taqwa , santun dalam perilaku ,unggul dalam prestasi,,berwawasan budaya
bangsa , bersih dan sehat, serta ilmu pengetahuan dan teknologi”.
B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS adalah
2
1. Meningkatkan kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas
jabatannya.
2. Meningkatkan kemampuan mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan
tugas jabatannya.
3. Meningkatkan kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik dalam
pelaksanaan tugas jabatannya.
4. Meningkatkan kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas
jabatannya.
5. Menananamkan pola pikir antikorupsi dalam menjalankan tugas di lingkungan
instansinya.
D. Manfaat Kegiatan
1. Bagi Instansi
a. Aktualisasi ini dapat meningkatkan efektifitas, efesiensi, inovasi, serta mutu
pelayanan pendidikan di SD Negeri 2 Ketitang Kabupaten Temanggung.
b. Membantu mewujudkan visi dan misi SD Negeri 2 Ketitang Kabupaten
Temanggung.
2. Bagi Siswa
3
a. Mendapatkan pelayanan pendidikan dengan baik sebagai wujud aktualisasi
nilai ANEKA.
b. Dasar Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik SD
Negeri 2 Ketitang Kabupaten Temanggung.
3. Bagi Peserta Diklat Prajabatan
Meningkatkan pemahaman dan implementasi nilai dasar ANEKA sebagai
landasan dalam menjalankan profesi sebagai guru penjasorkes pertama.
4
BAB II
NILAI-NILAI DASAR AKUNTABILITAS
5
nilai-nilai dasar profesi PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi
pada tempat tugas/tempat magang, sehingga peserta merasakan manfaatnya secara langsung.
Dengan demikian nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut terpatri kuat dalam dirinya. Melalui
pembaharuan Diklat Prajabatan ini diharapkan dapat menghasilkan PNS yang profesional,
yang dewasa ini sangat dibutuhkan untuk mengelola segala prakondisi dan sumber daya
pembangunan yang ada, sehingga dapat mempercepat peningkatan daya saing bangsa.
Nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA), peraturan perundangan yang berlaku
misalnya UU No 5 tahun 2014 tentang ASN harus diaktualisasikan di kehidupan keseharian
dan pekerjaan kita.
A. AKUNTABILITAS DAN INDIKATORNYA
Akuntabilitas menurut pedoman LAKIP (No. 589/IX/6/Y/1999-
235/IX/6/8/2003) akuntabilitas adalah merupakan perwujudtan kewajiban seseorang atau
unit organisasi untuk mempertanggung jawabkan pengelolaan atau unit organisasi untuk
mempertanggung jawabkan penggelolaan dan pengendalian sumber daya dan
pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan melalui media pertanggung jawaban secara periodic.
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya, terutama PNS diharapkan
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik, meliputi kemampuan mengambil pilihan yang
tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan; memiliki pemahaman dan kesadaran
untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik; serta menunjukkan sikap dan perilaku yang
konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan (LAN, 2014b)
Aspek-aspek akuntabilitas terdiri dari: akuntabilitas adalah sebuah hubungan;
akuntabilitas berorientasi pada hasil; akuntabilitas membutuhkan adanya laporan;
akuntabilitas memerlukan konsekuensi; dan akuntabilitas memperbaiki kinerja. Dalam
pendekatan akuntabilitas yang bersifat proaktif, akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah
hubungan dan proses yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
6
sejak awal, penempatan sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja dengan berfokus
peningkatan kinerja pegawai (LAN, 2014b).
Akuntabilitas memiliki lima tingkatan yang berbeda yaitu: akuntabilitas
personal; akuntabilitas individu; akuntabilitas kelompok; akuntabilitas organisasi; dan
akuntabilitas stakeholders. Akuntabilitas personel mengacu pada nilai-nilai yang ada
pada diri seseorang seperti kejujuran, integritas, moral dan etika. Berbeda dengan
akuntabilitas individu yang mengacu pada hubungan antara individu dan lingkungan
kerjanya, yaitu antara PNS dengan instansi masing-masing. Akuntabilitas kelompok
merupakan bentuk semangat kerjasama antar kelompok sehingga tercapai kinerja
organisasi yang baik. Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil kinerja yang telah
dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu atau institusi maupun kinerja
organisasi kepada stakeholders lainnya, sedangkanakuntabilitas stakeholders adalah
tanggungjawab organisasi pemerintahan untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang
adil, responsif dan bermartabat (LAN, 2014b).
Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka
mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi: akuntabilitas kejujuran dan hukum
yaitu terkait dengan kepatuhan hukum dan peraturan; akuntabilitas proses melalui
pelayanan publik yang cepat, responsif, dan murah; akuntabilitas program yang memberi
pertimbangan apakah tujuan dapat dicapai; dan akuntabilitas kebijakan yang terkait
dengan pertanggungjawaban pemerintah atas kebijakan yang diambil terhadap
DPR/DPRD dan masyarakat luas (LAN, 2014b).
Mekanisme akuntabilitas birokrasi di Indonesia meliputi perencanaan strategis;
kontrak kinerja; dan laporan kinerja. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang
akuntabel, diperlukan kepemimpinan, transparansi, integritas, tanggungjawab
(responsibilitas), keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, dan
konsistensi.Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menciptakan framework
akuntabilitas yaitu: menentukan tujuan yang ingin dicapai, melakukan perencanaan yang
akan dilakukan, melakukan implementasi dan memantau kemajuan yang sudah dicapai,
memberikan laporan hasil secara lengkap, serta melakukan evaluasi hasil dan
menyediakan masukan untuk memperbaiki kinerja.Akuntabilitas dalam konteks meliputi
transparansi dan akses informasi yang mudah dijangkau, praktek kecurangan (Fraud) dan
7
perilaku korup, penggunaan sumber daya milik negara, penyimpanan dan penggunaan
data dan informasi pemerintah, serta konflik kepentingan (LAN, 2014b).
Indikator nilai-nilai dasar akuntabilitas meliputi:
1. Kepemimpinan
2. Transparansi
3. Integritas
4. Tanggung jawab
5. Keadilan
6. Kepercayaan
7. Keseimbangan
8. Kejelasan
9. Konsistensi
8
dan memiliki kepercayaan diri untuk mengembangkan potensi diri dan kekayaan alam
yang diberikan Tuhan(LAN, 2014f).
Pemerintah harus memperhatikan prinsip kemanusiaan dan keadilan dalam
penyelenggaraan pemerintahan. Arti kata kemanusiaanyang adil dan beradap pada sila
kedua yaitu mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara
sesama manusia, saling mencintai sesame manusia, mengembangkan sikap tenggang
rasa, tidak semena-mena terhadap orang lain, serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Sehingga tindakan dan perilaku kita sebagai PNS harus sejalan dengan kemanusiaan,
mengatasi kemiskinan, kekerasan, kesenjangan sosial, dan ketidakadilan. Perpaduan
prinsip sila pertama dan kedua Pancasila menuntut pemerintah dan penyelenggara negara
memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang cita-cita moral rakyat
yang mulia. Negara harus mampu memberi keadilan di segala bidang didasari semangat
gotong royong, menjunjung tinggi persaudaraan, perdamaian, dan keadilan antar umat
manusia (LAN, 2014f).
Masyarakat harus ditanamkan rasa cinta terhadap tanah air dengan cara
menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan Negara di
atas kepentingan pribadi atau golongan, serta memajukan pergaulan demi persatuan dan
kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika (LAN, 2014f)
Demokrasi permusyawaratan merupakan cerminan jiwa, kepribadian, dan cita-
cita bangsa Indonesia, serta kepercayaan atau keyakinan untuk mencapai suatu bentuk
masyarakat yang dicita-citakan.Sila keempat Pancasila mengandung ciri-ciri yaitu
kerakyatan (kedaulatan rakyat) yaitu rakyat berperan dalam pengambilan keputusan;
permusyawaratan (kekeluargaan) yaitu penyelenggaraan pemerintahan didasarkan atas
semangat kekeluargaan; dan hikmat kebijaksanaan yaitu pemerintah diharapkan
mengetahui, memahami, dan merasakan keinginan rakyat sehingga keputusan yang
diambil adalah bijaksana. Komitmen keadilan memiliki dimensi atau empat kerangka
yaitu: perwujudan relasi yang adil di semua tingkat sistem masyarakat; pengembangan
struktur yang menyediakan kesetaraan kesempatan; proses fasilitasi akses atas informasi,
layanan dan sumber daya yang diperlukan; dan dukungan atas partisipasi bermakna atas
pengambilan keputusan bagi semua orang (LAN, 2014f).
Implementasi Aparatur Sipil Negara di nasionalisme selain mampu mewujudkan
9
kelima sila Pancasila, juga diharapkan sebagai pelaksana kebijakan publik yang mampu
mengaktualisasikan semangat nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang kuat
berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan berorientasi pada kepentingan publik,
berintegritas tinggi, dan sebagai pelaksana kebijakan publik. Peran ASN sebagai pelayan
publik diharapkan juga profesional, selain itu ASN sebagai perekat dan pemersatu
bangsa, dan mampu menjaga kondisi damai (LAN, 2014f).
Indikator nilai-nilai dasar nasionalisme yang merupakan implementasi dari sila-sila
pancasila meliputi:
1.Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
2.Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3.Nilai-nilai Persatuan Indonesia
4.Nilai-nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
5.Nilai-nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
10
untuk mementukan perbuatan yang pantas guna menjamin perlindungan hak-hak
individu, mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk mengambil
keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta
mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut (LAN,
2014d).
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk
ketentuan tertulis. Kode etik profesi untuk mengatur tingkah laku atau etika suatu
kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan tertulis yang diharapkan dapat
dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu. Nilai etika dalam organisasi
meliputi kebersamaan, empati, kepedulian, kedewasaan, orientasi organisasi, respect,
kebajikan, integritas, inovatif, keunggulan, keluwesan dan kearifan (LAN, 2014d).
Nilai dasar etika public yang perlu dilakukan sebagai ASN dengan cara
memegang teguh nilai-nilai dalam ideology Negara Pancasila, setia mempertahankan
Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, menjalankan tugas
secara professional dan tidak berpihak, membuat keputusan berdasarkan prinsip
keahlian, menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif, memelihara dan
menjunjung tinggi standar etika luhur, memberikan layanan kepada public secara
baik(jujur tanggap cepat tepat akurat berdayaguna berhasil guna dan santun),
mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi, menghargai komunikasi, konsultasi
dan kerjasama, mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai,
mendorong kesetaraan dalam pekerjaan, dan meningkatkan efektifitas system pemerintah
yang demokratis sebagai perangkat system karis. (LAN, 2014d)
Terdapat tiga fokus utama pelayanan publik yaitu
- pelayanan publik yang berkualitas dan relevan;
- sisi dimensi, reflektif etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang
pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi;
- serta modalitas etika yang menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.
Dimensi etika publik terdapat tiga prinsip yaitu
- dimensi kualitas pelayanan publik,
- dimensi modalitas, dan
11
- dimensi tindakan integritas publik.
Unsur-unsur modalitas dalam etika publik yaitu akuntabilitas, transparansi dan
netralitas (LAN, 2014d).
Sumber-sumber kode etik bagi ASN telah berkembang dalam sistem
administrasi publik sejak kemerdekaan meliputi :
- Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1959 tentang Sumpah Jabatan PNS dan
Anggota Angkatan Perang;
- Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah atau Janji PNS;
- Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin PNS;
- Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan
- Kode Etik PNS; Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS;
dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN (LAN, 2014d).
Kode etik dan kode perilaku pegawai ASN menurut Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 yaitu melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan
berintegritas tinggi; melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin, melayani
dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan; melaksanakan tugasnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; melaksanakan tugasnya sesuai dengan
perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan; menjaga kerahasiaan
yang menyangkut kebijakan negara; menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung-jawab, efektif, dan efisien; menjaga agar tidak terjadi konflik
kepentingan dalam melaksanakan tugasnya; memberikan informasi secara benar dan
tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan; tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau
untuk orang lain; memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN; dan melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan (LAN,
2014f)
12
mutu, melalui pembelajaran tentang efektivitas, efisiensi, inovasi dan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan, konsekuensi dari perubahan, serta analisis dampaknya
(PerkaLAN, 2014)
Komitmen mutu juga mengajarkan tentang berfikir kreatif dimana, berfikir
kreatif menunjukkan kemampuan orang untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda. Proses berpikir kreatif membutuhkan daya imajinasi yang tinggi,
yang mampu ke luar dari rutinitas atau berbeda dari kebiasaan sehari-hari. Sehingga
membuat untuk membuat inovasi yang baru dapat berupa karya hasil penemuan baru
atau mengandung unsure kebaruan (novelty), misalnya sebagai penyempurnaan atau
perbaikan dari karya yang sudah ada, produk imitasi(tiruan) yang memiliki nilai tambah,
serta karya hasil sintesis (LAN, 2014e)
Nilai-nilai dasar komitmen mutu yaitu efisiensi, efektifitas, inovasi dan mutu.
Kinerja aparatur dalam memberikan pelayanan publik yang bermutu harus berlandaskan
prinsip efektivitas, efisiensi, dan inovasi. Target utama kinerja aparatur yang berbasis
komitmen mutu adalah mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan
(customer satisfaction). Manajemen mutu terpadu dapat berjalan baik diperlukan strategi
meliputi: menyusun program kerja jangka panjang yang berbasis mutu, membangun
mindset pegawai terhadap budaya mutu, mengembangkan budaya kerja yang berorientasi
mutu, meningkatkan mutu proses secara berkelanjutan, membangun komitmen pegawai
jangka panjang, membangun kerjasama kolegial antarpegawai dilandasi kepercayaan dan
kejujuran, memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan internal maupun eksternal,
beradaptasi dengan tuntutan perubahan, menampilkan kinerja tanpa cacat, dan
menjalankan fungsi pengawasan secara efektif dan efisien untuk mengawal
keterlaksanaan program kerja (LAN, 2014e).
Setiap ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsinya harus dilandasi kesadaran
tinggi untuk memaknai esensi komitmen mutu dalam memberikan layanan publik sesuai
ketentuan perundangan. Perilaku adiluhung sebagai aparatur diwujudkan melalui
karakter kepribadian yang jujur, amanah, cermat, disiplin, efektif, efisien, inovatif,
melayani dengan sikap hormat, bertutur kata sopan dan ramah, berlaku adil, bekerja
tanpa tekanan, memiliki integritas tinggi, serta menjaga nama baik dan reputasi ASN.
Tanggungjawab mutuada di setiap level organisasi yaitu level puncak (corporate level),
13
level strategic business unit, level fungsional, dan level unit dasar. Masing-masing level
harus mampu mempertanggungjawabkan hasil pencapaian mutu unit kerjanya (LAN,
2014e).
E. ANTI KORUPSI DAN INDIKATORNYA
Anti korupsi PNS untuk membentuk nilai-nilai dasar anti korupsi melalui
pembelajaran penyadaran anti korupsi, menjauhi perilaku korupsi, membangun sistem
integritas, proses internalisasi nilai-nilai dasar anti korupsi beserta analisis
dampaknya(PerkaLAN, 2014)
Anti korupsi adalah suatu tindakan,perbuatan dan sikap melawan korupsi.
Secara bahasa korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corupptus yang berarti
kerusakan atau kebobrokan, dalam bahasa yunani corruptio adalah perbuatan yang tidak
baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian,
melanggar norma – norma agama, material, mental dan umum (LAN, 2014c)
Menurut undang undang Menurut Undang-Undang No.31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang termasuk dalam tindak pidana korupsi
adalah Setiap orang yang dikategorikan melawan hukum, melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri, menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi, menyalahgunakan kewenangan maupun kesempatan atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian Negara. menjauhi perilaku korupsi, membangun sistem integritas,
proses internalisasi nilai-nilai dasar anti korupsi beserta analisis dampaknya.
Indikator nilai-nilai dasar Anti Korupsi antara lain:
1.Jujur
2.Peduli
3.Mandiri
4.Disiplin
5.Tanggung Jawab
6.Kerja Keras
7.Sederhana
8.Berani
9.Adil
14
F. NILAI – NILAI DASAR ANEKA DAN URAIAN KEGIATAN
Diantara kelima nilai – nilai dasar profesi ASN yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika
public, komitmen mutu, dan anti korupsi, serta uraian kegiatan yang diaktualisasikan di
Tempat Tugas peserta diklat prajabatan Golongan III di SKPD SD N 2 Ketitang yaitu :
mengontrol kebersihan dan kerapian siswa kelas II dengan kartu kontrol yang telah
dibuat guru.
siswa kelas 1-IV melaksanakan tamanisasi sekolah dengan menata dan menyiangi
tanaman yang ada disekolah setiap 1 minggu sekali.
melaksanakan membuat slogan peduli lingkungan untuk siswa kelas IV.
melaksanakan program penyuluhan gigi dan mulut untuk siswa kelas 1-IV.
melaksanakan program sikat gigi untuk siswa kelas II.
melatih baris berbaris siswa kelas IV.
melaksanakan program kartu menuju sehat anak sekolah untuk siswa kelas III.
melaksanakan program membudidayakan cuci tangan untuk siswa kelas 1.
melatih siswa kelas V paduan suara dengan lagu Indonesia Raya yang diiringi musik
untuk persiapan upacara bendera setiap hari senin.
Melatih senam Indonesia sehat untuk siswa kelasV.
15
16
Definisi, Aspek, Prinsip, Indikator ANEKA
ATRIBUT
Nilai-nilai Dasar
NO
Profesi ASN Definisi Aspek Prinsip Indikator
1. 2. 3. 4. 5 6.
1. Akuntabilitas Perilaku etis atas dasar Sebuahhubungan 1. Untukmenyedia-kankontroldemokratis Kepemimpinan
prinsip dan nilai moral Berorientasipadahasil 2. Untukmencegahkorupsidanpenyalah- Tanggungjawab (responsibilitas)
universal (Budiati, Membutuhkanlaporan gunaankekuasaan Keseimbangan
2014) Memerlukankonsekuensi 3. Untukmeningkat-kanefisiensidanefektifitas Transparansi
Kewajibanpertanggung Memperbaikikinerja 4. Menjaminkewenangandigunakandenganbai Keadilan
jawaban yang (LAN, 2014b) kdandapatdipertang-gungjawab- Kejelasan
harusdicapai (LAN, kanpadapublik(Budiati, 2015 Integritas
2014b) Kepercayaan
kewajiban- Konsistensi (Budiati, 2014)
kewajibandariindividu-
individuataupenguasa
yang
dipercayakanuntukmen
gelolasumber-
sumberdayapublikdan
yang
bersangkutandenganny
auntukdapatmenjawabh
al-hal yang
menyangkutpertanggun
g-jawaban fiscal,
manajerial, dan
program.(Deklarasi
Tokyo,1985.
http://www.tesisdisertas
i.blogspot.co.id/)
17
2. Nasionalisme Pandangantentang rasa Pelaksana kebijakan 1. Ketepatanwaktupelayanan Sila Pancasila
cinta yang publik 2. Kesopanandankeramahandalammemberika 1. KeTuhanan Yang Maha Esa
wajarterhadapbangsada Pelayan publik npelayanan 2. Kemanusiaan yang Adil dan
nnegara, Perekat dan pemersatu 3. Tangungjawab Beradab
sekaligusmenghormatib bangsa(LAN, 2014f) 4. Kemudahandalampelayanan 3. Persatuan Indonesia
angsa lain(LAN, 2014f) 5. Kenyamanandalammemperolehpelayanan( 4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Kekuatandankontinuitas LAN, 2014) Hikmat Kebijaksanaan dalam
darisentimendanidentita Permusyawaratan Perwakilan
snasionaldenganmemen 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh
tingkan nation Rakyat Indonesia
(ErnestGellenervia,http:
//www.pengertianahli.c
om,2013)
Kemauanuntukbersatuta
npapaksaandalamseman
gatpersamaandankewar
ganegaraan (Ernest
Renan,
htpp//www.academia.ed
u, 2014)
3. Etika Publik Refleksitentangstandar/ Dimensi 1. Untukmemunculkansikapketaatanpadatatate Kebersamaa Integritas
norma yang Kualitas pelayanan rtibdannorma hokum n Inovatif
menentukanbaik/buruk, publik 2. Untukmemunculkan rasa kepercayaan yang Empati Keunggulan
benar/salahperilaku, Modalitas (akuntabilitas, tinggidarimasyarakatkepadaaparaturpemeri Kepedulian Keluwesan
tindakandankeputusanu transparansi, netralitas) ntah Kedewasaan Kearifan
ntukmengarahkankebija Tindakan integritas Orientasiorg (LAN, 2014d)
kanpublikdalamrangka publik (LAN, 2014d) anisasi
menjalankantanggungja Respect
wabpelayananpublik(L Kebajikan
AN, 2014d)
18
yang sesuai atau bahkan Perubahan cara kerja (LAN, 2014)
melebihi harapan Tekanan yang digunakan
konsumen/pengguna Layanan sistem
(Goetsch& Davis, 2006) manajemen
Penilaian mutu Mindset pegawai
produk/jasa tergantung (LAN, 2014e)
persepsi individual
berdasarkan kesesuaian
nilai yang terkandung di
dalamnya dengan
kebutuhan dan
keinginannya, tanpa
kesalahan dan
pemborosan
(Christopher & Thor,
2001)
5. Anti Korupsi Bahasalatincorruptio Kesediaan (compliance) 1. Akuntabili-tas yang Kejujuran
yang berartikerusakan, Identifikasi dapatdiukurdandipertang-gungjawab-kan Kepedulian
kebrobokan, (identification) 2. Transparansi Kemandirian
dankebusukan(LAN, Internalisasi 3. Kewajaran Disiplin
2014c) (internalization) 4. Kebijakanantikorupsi Tanggungjawab
(LAN, 2014c) 5. Kontrolkebijakan Kerja keras
6. Keterkaitanaturan, akuntabilitas, Sederhana
kompetensi, danetika(Budiati, 2015)
Berani
Adil(LAN, 2014c)
19
20
BAB III
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
21
Terwujudnya warga sekolah yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berprestasi, trampil dan berbudaya.
Misi SD N 2 K etitang
a. Meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
b.Memupuk kesadaran menjalankan ibadah dan mengamalkan ajaran agamanya
masing-masing.
c. Menyelenggarakan kegiatan belajar yang efektif
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat
1. Tugas Aparatur Sipil Negara
Undang-Undang Aparatur Sipil Negara No. 5 Tahun 2014 Pasal 11
menjelaskan bahwa tugas ASN adalah:
a. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
22
hasil pembelajaran, menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
terhadap peserta didik.
3. Tupoksi
4. TugasAparaturSipil Negara
MenurutUndang-undang RI nomor 5tahun 2014tentangAparaturSipil
Negarapasal 11:
Pegawai ASN bertugas:
a. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas; dan
23
c. mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
B. TugasPeserta
1. UraianTugasPeserta
24
b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
danseni;
c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin,
agama, suku, ras, dan kondisifisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan
status social ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dankodeetik guru,
sertanilai-nilai agama danetika; dan
e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Menurut Oemar Hamalik, tugas dan tanggung jawab guru meliputi 11 macam,
yaitu:
a. Guru harus menuntun murid-murid belajar
b. Turut serta membina kurikulum sekolah.
c. Melakukan pembinaan terhadap diri anak (kepribadian, watak, dan jasmaniah)
d. Memberikan bimbingan kepada murid.
e. Melakukan diagnose atas kesulitan-kesulitan belajar dan mengadakan penilaian
atas kemajuan belajar.
f. Menyelenggarakan penelitian.
g. Mengenal masyarakat dan ikut aktif di dalamnya.
h. Menghayati, mengamalkan, dan mengamankan Pancasila.
i. Turut serta membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa dan perdamaian
dunia.
j. Turut mensukseskan pembangunan.
k. Tanggung jawab meningkatkan professional guru.
25
BAB IV
:mengontrol kebersihan dan kerapian siswa kelas II dengan kartu kontrol yang telah dibuat
guru.
siswa kelas 1-IV melaksanakan tamanisasi sekolah dengan menata dan menyiangi tanaman
yang ada disekolah setiap 1 minggu sekali.
melaksanakan membuat slogan peduli lingkungan untuk siswa kelas IV.
melaksanakan program penyuluhan gigi dan mulut untuk siswa kelas 1-IV.
melaksanakan program sikat gigi untuk siswa kelas II.
melatih baris berbaris siswa kelas IV.
melaksanakan program kartu menuju sehat anak sekolah untuk siswa kelas III.
melaksanakan program membudidayakan cuci tangan untuk siswa kelas 1.
melatih siswa kelas V paduan suara dengan lagu Indonesia Raya yang diiringi musik untuk
persiapan upacara bendera setiap hari senin.
Melatih senam Indonesia sehat untuk siswa kelasV.
26
Daftar Kegiatan Aktualisasi
Format 1
27
No Kegiatan NILAI DASAR URAIAN PELAKSANAAN ANALISIS DAMPAK JIKA
TIDAK DILAKSANAKAN
1 2 3 4 5
melaksanakan (Inovasi) denganmengumpulkan dan banyak rumput
tamanisasi semua siswa kelas 1-IV liarnya
sekolah dengan dihalaman sekolah untuk
menata dan diberi pengarahan tentang
menyiangi tamanisasi yang akan
tanaman yang dilaksanakan.
ada disekolahan Etika Publik Guru bersama siswa Siswa tidak semangat
(kebersamaan) menata dan menyiangi dalam melaksanakan
tanaman yang ada kegiatan dan waktu yang
dilingkungan sekolahan dibutuhkan semakin
secara bersama-sama agar lama
cepat selesai yang
dilaksanakan stu minggu
sekali.
28
No Kegiatan NILAI DASAR URAIAN PELAKSANAAN ANALISIS DAMPAK JIKA
TIDAK DILAKSANAKAN
1 2 3 4 5
program (inovasi) mengumpulkan siswa kelas slogan tentang peduli
membuat slogan IV di dalam kelas dan diberi lingkungan
peduli lingkungan pengarahan bagaimana
untuk kelas IV cara membuat slogan
tentang peduli lingkungan
yang mudah di baca dan di
pahami.
29
No Kegiatan NILAI DASAR URAIAN PELAKSANAAN ANALISIS DAMPAK JIKA
TIDAK DILAKSANAKAN
1 2 3 4 5
guru.
30
No Kegiatan NILAI DASAR URAIAN PELAKSANAAN ANALISIS DAMPAK JIKA
TIDAK DILAKSANAKAN
1 2 3 4 5
(tanggung jawab) atas kelanjacaran program kesehatan gigi dan mulut
penyuluhan gigi dan mulut. tidak terlaksana dengan
baik.
5 Melaksanakan Komitmen Mutu Guru berinovasi Siswa disekolahan
program sikat gigi (inovasi) mengumpulkan siswa kelas kurang tau bagai mana
untuk kls II 2 didalam kelas dan cara gosok gigi yang
memberikan pengarahan benar.
serta contoh cara gosok
gigi yang benar.
31
No Kegiatan NILAI DASAR URAIAN PELAKSANAAN ANALISIS DAMPAK JIKA
TIDAK DILAKSANAKAN
1 2 3 4 5
tujuan agar bisa saling
menghormati.
32
No Kegiatan NILAI DASAR URAIAN PELAKSANAAN ANALISIS DAMPAK JIKA
TIDAK DILAKSANAKAN
1 2 3 4 5
7 Melaksanakan Komitmen Mutu Guruberinovasi untuk Guru kesulitan untuk
program kartu (inovasi) membuat kartu menuju mengetahui status gizi
menuju sehat sehat yang memuat siswa
anak sekolah tentang berat badan, tinggi
untuk siswa kelas badan dan status gizi untuk
III siswa kelas III.
33
No Kegiatan NILAI DASAR URAIAN PELAKSANAAN ANALISIS DAMPAK JIKA
TIDAK DILAKSANAKAN
1 2 3 4 5
mendapatkan pengarahan
cuci tangan yang sampe
sekarang masih jarang
dilaksanakan.
34
No Kegiatan NILAI DASAR URAIAN PELAKSANAAN ANALISIS DAMPAK JIKA
TIDAK DILAKSANAKAN
1 2 3 4 5
9 Melatih siswa Komitmen Mutu Guru berinovasi melatih Siswa kurang
kelas V paduan (Inovasi) siswa kelas V paduan suara mengetahui cara
suara dengan lagu lagu Indonesia Raya yang menyanyikan lagu
Indonesia Raya diiringi musik dengan Indonesia Raya yang
yang diiringi bantuan media video yang diiringi dengan musik.
muisik untuk sampe saat ini jarang
persiapan dilakukan.
upacara bendera
setiap hari senin
Etika Publik Guru dan siswa Siswa terbiasa berbicara
(saling menghormati) berkomunikasi dengan guru
menggunakan tutur bahasa menggunakan tutur
yang baik agar siswa bahasa yang kurang baik.
terbiasa untuk dapat saling
mengghormati.
35
No Kegiatan NILAI DASAR URAIAN PELAKSANAAN ANALISIS DAMPAK JIKA
TIDAK DILAKSANAKAN
1 2 3 4 5
Indonesia sehat (Inovasi) dapat melatih siswa kelas V bersemangat saat latihan
kelas V senam Indonesia sehat senam jika tidak
menggunakan media video menggunaakan musik.
yang sampe sekarang
jarang dilakukan.
36
No Nilai Dasar Dan Tehnik Aktualisasi Uraian penggunaan Tehnik Aktualisasi Nilai Dasar dan Manfaatnya
bagi Pihak Lain dan Perwujudan Misi Organisasi
1 2 3
37
Komitmen Mutu (Inovasi) Guru dalam memberikan tugas tamanisasi kepada siswa dilaksanakan
secara profesional dan guru menjadi penanggung jawab atas
Etika Publik (kebersamaan) kelancaran tugas tersebut.
Akuntabilitas (Tanggung jawab) Guru menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan kepada siswa
dengan cara bersama-sama menata dan menyiangi tanama di
Anti Korupsi (kepedulian)
lingkungan sekolahan.
Tehnik Aktualisasi:
Dalam pelaksanaan kegiatan tamanisasi guru menjadi tanggung jawab
Praktik langsung kelancaran kegiatan.
Melaksanakan program membuat slogan Guru berinovasi dengan mengumpulkan siswa kelas IV di dalam kelas
dan diberi pengarahan bagaimana cara membuat slogan tentang
peduli lingkungan untuk kelas IV peduli lingkungan yang mudah di baca dan di pahami.
Nilai Dasar: Melalui kegiatan ini guru ingin menanamkan rasa cinta terhadap
tanang air dimulai dari hal yang kecil melalui kepedulian akan
Komitmen Mutu (inovasi)
kebersihan di lingkungan sekolah.
Nasionalisme (pancasila sila ke 3 butir 3, cinta
Dalam kegiatan ini guru memberikan kejelasan akan tugas yang harus
tanah air)
diselesaiakan siswa yaitu untuk membuat slogan yang berjudul peduli
Etika Publik (saling menghormati) lingkungan.
Akuntabilitas (tanggung jawab) Guru dan siswa dalam berkomunikasi menggunakan tutur bahasa
yang baik dengan harapan guru bisa nenanamkan sikap saling hormat
Anti Korupsi (tanggung jawab) menghormati .
38
& Rillero, yang menyatakan bahwa Praktik Guru dapat menanamkan sikap kepada siswa untuk selalu
langsung merupakan pengalaman pendidikan mencintai bangsa dengan cara memperkenalkan siswa terhadap
yang melibatkan anak secara aktif dalam lingkungan melalui tugas yang telah diberikan kepada siswa untuk
manipulasi objek untuk menambah membuat slogan tentang peduli lingkungan.
pengetahuan atau pengalaman.
C. Perwujudan Misi Organisasi
Dampak dari praktik langsung:
Kegiata ini dilakukan dalam rangka mewujudkan misi sekolah yaitu
Melalui praktik langsung siswa dapat menyelengarakan kegiatan belajar yang efektif.
mengetahui dan merasakan secara langsung
kegiatan yang dilakukan, sehingga akan
menjadi lebih bermakna ketika siswa
melakukan sesuatu secara langsung.
Melaksanakan program penyuluhan gigi dan Guru berinovasi dengan mengadakan kerjasama dengan puskesmas
mulut. untuk menjadi nara sumber penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.
Nilai dasar:
Komitmen Mutu (inovasi)
Akuntabilitas (kejelasan, tanggung jawab) Etika Guru mengkondisikan siswa di dalam kelas dan memberikan
Publik (kepedulian) pengarahan sebelum pelaksanaan penyuluhan gigi dan mulut dimulai
Anti Korupsi (berani, kejujuran) agar siswa paham kegiatan yang akan dilaksanakan.
Tehnik Aktualisasi:
Guru bersama siswa dengan sungguh-sungguh mengikuti penyuluhan
Komunikasi Aktif kesehatan gigi dan mulut yang disampaikan oleh nara sumber sebagai
wujud kepeduliaan akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut kita.
Dampak dari komunikasi aktif:
Dalam penyululuhan ini siswa berani menjawab pertanyaan dari nara
Melalui komunikasi aktif, siswa akan terbiasa sumber dengan jujur.
berkomunikasi sehingga mereka dapat
melakukan kegiatan dengan baik. Guru bertanggung jawab atas kelanjacaran program penyuluhan gigi
dan mulut.
39
5 Kegiatan: A. Uraian Kegiatan
Melaksanakan program sikat gigi untuk siswa Guru berinovasi mengumpulkan siswa kelas II didalam kelas dan
kelas II memberikan pengarahan serta contoh cara gosok gigi yang benar.
Nilai Dasar: Guru dan siswa dalam berkomunikasi mengunakan tutur bahasa yang
baik dengan harapan siswa bisa dapat saling menghormati.
Komitmen Mutu (inovasi)
Guru bertanggung jawab untuk mengkondisikan siswa saat akan
Etika Publik (saling menghormati, tanggung melaksanakan gosok gigi agar dapat berjalan dengan lancar.
jawab)
Siswa melaksanakan perintah guru dengan penuh tanggung jawab
Akuntabilitas (tanggung Jawab) dan guru bertanggung jawab akan kelancaran kegiatan ini.
Anti Korupsi (tanggung jawab) Saat berkomunikasi dengan siswa, guru dan siswa menggunakan
Tehnik Aktualisasi: tutur bahasa yang baik dan mudah di pahami dengan tujuan agar bisa
saling menghormati.
Praktik langsung
Tehnik Aktualisasi: Guru bersikap adil terhadap siswa, apa bila ada yang melakukan
kesalahan dalam latihan tetap akan ditegur.
Praktik langsung
40
Teori praktik langsung dikemukakan oleh Haury B. Mangfaat Bagi siswa
& Rillero, yang menyatakan bahwa Praktik Siswa menjadi tertarik untuk belajar karena baris berbaris selalu
langsung merupakan pengalaman pendidikan dibutuhkan dalam berbagai kegiatan terutama kegiatan yang berada
yang melibatkan anak secara aktif dalam
di luar kelas.
manipulasi objek untuk menambah
pengetahuan atau pengalaman. C. Perwujudan Misi Sekolah
Dampak dari praktik langsung: Kegiata ini dilakukan dalam rangka mewujudkan misi sekolah yaitu
Melalui praktik langsung siswa dapat menyelengarakan kegiatan belajar yang efektif.
mengetahui dan merasakan secara langsung
kegiatan yang sedang dilakukan, sehingga akan
menjadi lebih bermakna ketika siswa
melakukan sesuatu secara langsung.
Melaksanakan program membudidayakan cuci Guru berinovasi menunjuk salah satu siswa untuk membariskan
tangan untuk siswa kelas 1 teman-temanya kelas 1 dihalaman sekolah untuk mendapatkan
pengarahan cuci tangan yang sampe sekarang masih jarang
Nilai Dasar: dilaksanakan.
41
Komitmen Mutu (Inovasi) yang baik dengan harapan siswa dapat menerapkan sikap untuk bisa
saling menghormati.
Etika Publik (Saling menghormati)
Siswa melaksanakan cuci tangan bersama disekolahan dan konsisten
Akuntabilitas (Konsiten) untuk dapat melaksanakanya setiap hari dijam istirahat.
Anti Korupsi (anggung Jawab) Guru bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan
membudidayakan cuci tangan yang di laksanakan untuk kelas 1 dan 2.
Nasionalisme (pancasila sila 3 butir 7)
Dalam program membudidayakan cuci tangan yang dilakukan
Persatuan dan kesatuan
bersama ini guru secara tidak langsung ingin menerapkan nilai
persatuan dan kesatuan tertanam pada diri siswa.
42
persatuan dan kesatuan sama untuk menanamkan sikap persaatuan dan kesatuan dikelas itu.
43
kegiatan yang dilakukan, sehingga akan
menjadi lebih bermakna ketika siswa
melakukan sesuatu secara langsung.
44
Timeline Kegiatan Aktualisasi Nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Dan Anti Korupsi
45
BAB V
PENUTUP
A. Harapan
B. Kendala
1. Jadwal perencanaan kegiatan bisa berubah-ubahterbentur dengan jadwal kegiatan di
SKPD
2. Rekan kerja yang mungkinsulit diajak kerjasama
3. Kesehatan peserta diklat prajabatan yang dapat terganggu
46
DAFTAR PUSTAKA
47
48