Anda di halaman 1dari 6

KegiatanBelajar 1

APLIKASI PENGEMBANGAN MORAL DILEMBAGA PAUD

A. Hakikat Aplikasi Pengembangan Moral Di Lembaga Paud


Pengembangan moral anak di Taman Kanak-Kanak adalah suatu upaya pendidikan yang
bertujuan mengenalkan aturan kehidupan manusia dalam konteks hubungan sosial di antara
sesama manusia sejak dini.
Salah satu contoh aplikasi pengembangan moral di lembaga PAUD adalah mereka
didekatkan dengan berbagai kegiatan yang kreatif dan menyenangkan, tetapi senantiasa
diwarnai oleh pendidikan moral yang dimunculkan dalam bentuk kegiatan rutin ataupun
spontan dan terprogram dengan baik.
Dalam kaitannya dengan pembahasan aplikasi pengembangan moral pada anak usia dini,
kita perlu menghubungkannya dengan peran dan fungsi norma yang ada dalam kehidupan
sosial anak-anak manusia, khususnya norma kesopanan dan kesusilaan.

B. Program Kegiatan Aplikasi Moral Di Lembaga PAUD


Esensi lain yang perlu menjadi bahan pemahaman guru dan para orang tua dalam
menentukan berbagai kegiatan dan pendekatan yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar
adalah pengetahuan tentang teknik membentuk tingkah laku anak yang sesuai nilai-nilai
moral. Teknik-teknik itu meliputi hal berikut :
1. Memahami, contohnya guru anak usia dini perlu memahami mengapa seorang anak
berteriak-teriak dan sebagainya.
2. Mengabaikan, tingkah laku yang tidak pantas dihilangkan dengan cara mengabaikan
misalnya anak merengek-rengek.
3. Mengalihkan perhatian
4. Keteladanan
5. Hadiah
6. Perjanjian
7. Membentuk
8. Mengubah lingkungan rumah
9. Memuji
10. Mengajak
11. Menantang
12. Menggunakan akibat yang wajar dan alamiah
13. Sugesti
14. Meminta
15. Peringatan atau isyarat
16. Kerutinan dan kebiasaan
17. Menghadapkan suatu problem

1|Metode Pengembangan Moral dan Nilai -Nilai Agama


18. Memecahkan perselisihan
19. Menentukan batas-batas aturan
20. Menimpakan hukuman
21. Penentuan waktu dan jumlah hukuman
22. Menggunakan pengendalian secara fisik

C. Penerapan Pengembangan Moral Di Lembaga PAUD


Dalam kaitannya dengan penerapan pengembangan moral di lembaga PAUD, seperti
yang telah dipaparkan pada modul sebelumnya, program ini akan dapat dilaksanakan dengan
banyak alternatif. Mulai dari program terintegrasi, program sisipan, ataupun program khusus.
Contoh penerapan pengembangan moral dan nilai-nilai agama bagi anak usia dini dapat
diwujudkan dalam berbagai macam variasi kegiatan berikut :
1. Kegiatan rutin sehari-hari (bersalaman dengan guru dan teman saatdatang kesekolah)
2. Menyapa dengan salam keselamatan pada pagi hari, siang hari, sore hari dan saat waktu
tertentu
3. Bermain bersama di luar kelas dengan membiasakan budaya antre saat menggunakan
mainan bergantian.
4. Belajar membantu teman dengan meminjamkan barang atau mainan yang dibutuhkan
teman.
5. Berdoa sebelum melakukan segala sesuatu.
6. Memanfaatkan metode bercerita dan mendongeng sebagai wahana penanaman moral
kepada anak secara tersembunyi.
7. Memanfaatkan buku cerita dengan penekanan pengenalan nilai moral kehidupan.
8. Memanfaatkan peringatan keagamaan dan melibatkannya sebagai momentum untuk
mendekatkan dan memberi pengalaman nyata kepada anak dalam penanaman moral
kehidupan.

Kegiatan Belajar 2
APLIKASI PENANAMAN NILAI-NILAI CINTA LINGKUNGAN

A. Hakikat Aplikasi Penanaman Nilai-Nilai Cinta Lingkungan


Pendidikan anak usia dini adalah gerbang pertama dan utama yang turut memberikan
kontribusi (sumbangan) pada pembentukan fondasi karakter manusia. Keterlibatan pendidik
berperan sebagai unsur dari lingkungan terdekat dan sebagai manusia pertama yang dikenal
anak usia dini dalam mempengaruhi anak-anak dalam memperoleh nilai dan arti cinta. Cinta
yang dimaksud dalam konteks ini adalah cinta terhadap lingkungan disekitar hidup kita. Salah
satu yang erat kaitannya dengan masalah lingkungan adalah memperhatikan hal-hal terdekat
dengan diri anak. Mulailah kita mengenalkan hakikat lingkungan anak dengan dirinya sendiri,

2|Metode Pengembangan Moral dan Nilai -Nilai Agama


keluarga, tanaman, binatang, pekerjaan, kendaraan, sampai berbagai peristiwa alam yang
mungkin belum pernah dialami anak.
Ruang lingkup tersebut sesuai dengan pola berpikir anak yang memang dalam mindset
(pola berpikir) mereka akan mudah dan memahami apapun apabila dimulai dari yang terdekat
dengan dirinya. Pendekatan pembelajaran yang seyogyanya dilakukan dan dipilih oleh guru
untuk berbagai kepentingan memang seperti itu adanya. Maka dari itu, anak usia dini akan
mampu mengoptimalkan berbagai pengembangan yang distimulasikan oleh pendidik dalam
kehidupannya.
aspek-aspek yang perlu diperhatikan untuk kegiatan di alam tersebut sebagai berikut:
1. Aspek afektif: perasaan nyaman, senang, bersemangat, kagum, puas dan bangga.
2. Aspek kognitif: proses pemahaman dan menjaga keseimbangan aspek-aspek yang lain.
3. Aspek sosial: perasaan diterima dalam kelompok.
4. Aspek sensorik dan motorik: bergerak dan merasakan melalui indra, melibatkan peserta
sebanyak mungkin.
5. Aspek lingkungan: suasana ruang atau lingkungan.

B. Pendekatan Dan Metode Pendidikan Lingkungan Hidup


Sebagai upaya untuk mengubah cara pandang dan perilaku masyarakat agar memiliki
kepedulian dan kesadaran yang labih baik tentang kelestarian lingkungan, kegiatan pendidikan
lingkungan hidup memerlukan metode atau pendekatan yang tepat dan sesuai dengan
karakteristik dan persoalan yang ada dalam kelompok yang dihadapi. Pendekatan yang umum
digunakan dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
1. Pendekatan Tatap Muka
Instruktur/pengajar/narasumber bertemu secara langsung dengan para peserta pada waktu
dan tempat tertentu. Seperti, seminar, lokakarya, kursus/ pelatihandan penyuluhan.
Metode yang umum digunakan sebagai berikut.
 Metode ceramah
 Metode diskusi
 Metode studi kasus
 Metode ekskursi
2. Pendekatan nontatap muka
Instruktur/pengajar/narasumber tidak bertemu secara langsung dengan para peserta.
Seperti artikel, majalah, buku, iklan layanan masyarakat, lagu, film dan sejenisnya.
3. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran didasarkan pada perkembangan belajar berdasarkan kelompok
umur.
A. Umur 7/8 – 11/12 tahun (sekolah dasar)
1) Mulai menggunakan logika dalam memecahkan masalah sederhana,
mengelompokkan, dan mengklarifikasikan sesuatu.

3|Metode Pengembangan Moral dan Nilai -Nilai Agama


2) Mengerti bagaimana penjeng, lebar, dan perbandingan ukuran lainnya serta
kemampuan untuk saling menghubungkan hal tersebut satu sama lain.
3) Anak-anak mulai berpendapat dengan berdasarkan alasan, dapat mengerti sebuah
perbuatan yang berlawanan atau sebuah prosedur (jika 2+3=5, maka 5-3=2) serta
dapat mengklarifikasikan objek dan mengerti bahwa kelompok-kelompok objek
memiliki lebih dari satu sifat (seperti warna, berat, dan ukuran)
4) Berpikiran secara hitam dan putih serta percaya pada kenyataan untuk
memecahkan masalah.
B. Metode yang disarankan
Aktivitas dan permainan untuk mengajarkan konsep, eksplorasi dan penemuan,
berbagi dan berempati, cerita, boneka, drama pendek dan lucu, bermain peran, strategi
tanya jawab, peralatan yang dapat dimanipulasi, pelibatan fisik dan alat indra, serta
metafora.

C. Teknik-Teknik Dasar Presentasi Dalam Pendidikan Lingkungan Hidup


Tujuan dalam presentasi yaitu memberikan informasi, memberi ilustrasi, memutuskan suatu
materi, dan mendiskusikan suatu materi. Yang paling penting dengan misi:
1. Membangkitkan antusiasme audiens (anak usia dini khususnya)
2. Melakukan persuasi (bujukan)
3. Membuat audiens mampu mengajukan pertanyaan
4. Memotivasi
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyajian presentasi adalah:
1. pentingnya menciptakan suasanadan membawakan sikap yang tepat.
2. Karakter audiens: secara tepat menyesuaikan gaya.
3. Persiapan sebelum presentasi
4. Teknik dalam menyampaikan presentasi yang efektif.
5. Penggunaan bahasa dan teknik public speaking (berbicara di depan umum) secara
terkendali.

KegiatanBelajar 3
APLIKASI PENANAMAN NILAI-NILAI CINTA TANAH AIR

A. Hakikat Aplikasi Penanaman Nilai-Nilai Cinta Tanah Air


Proses pendidikan usia dini adalah salah satu wahana yang dapat dijadikan momentum
untuk dapat menyampaikan pesan-pesan moral dan semangat nasionalisme. Hal itu akan
memberikan bekas yang luar biasa dalam pola berpikirnya.
Banyak cara yang bisa anda tempuh. Sejak awal memperkenalkan anak pada :
1. Permainan tradisional yang menarik
2. Menyanyikan lagu-lagu anak Indonesia

4|Metode Pengembangan Moral dan Nilai -Nilai Agama


3. Mengajaknya berwisata ke tempat-tempat indah di pelosok negeri ini.
Menurut Angger Ahmad Anggoro (2010), rasa cinta tanah air seharusnya kita terapkan
di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, tempat kerja, kampus, tempat tinggal kita,
bahkan di mana pun kita berada.
Rasa cinta tanah air bisa diwujudkan dengan berbagai macam cara seperti berikut :
1. Sebagai mahasiswa, kita harus bertanggung jawab
2. Mencintai produk-produk dalam negeri
3. Bangga sebagai bangsa Indonesia

B. Mempertebal Cinta Tanah Air


Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa adalah sarana
untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air, yang dapat dilakukan
dengan senantiasa memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa serta bernegara dalam
kehidupan bermasyarakat.
Di samping itu, perlu dikembangkan semangat kebanggaan dan kebangsaan dalam tiap
individu rakyat Indonesia. Kebanggaan yang harus dikembangkan adalah kebanggaan yang
dapat dirasakan oleh seluruh bangsa sehingga kehendak untuk bersatu masih tetap berakar
dalam hati sanubari.

C. Menanamkan Sikap Cinta Tanah Air dan Berwarga Negara


Sikap cinta tanah air, harus ditanamkan kepada anak usia dini agar dapat menjadi
manusia yang dapat menghargai bangsa dan negaranya, misalnya upacara setiap hari senin
dengan menghormat bendera merah putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan
mengucapkan Pancasila.
Kegiatan lain adalah memperingati hari besar nasional dengan kegiatan lomba atau
pentas budaya, mengenalkan aneka kebudayaan bangsa secara sederhana dengan menunjukkan
miniatur candi dan menceritakannya, gambar rumah dan pakaian adat, mengenakan pakaian
adat pada hari Kartini serta mengunjungi museum terdekat.

D. Cinta Tanah Air Dengan Cara Melestarikan Budaya


Budaya Indonesia memang memiliki nilai yang unik dan dapat menggugah ketertarikan
dari warga manca negara di belahan dunia. Namun, sayangnya budaya yang aneka ragam ini
tidak banyak dicintai oleh warganya sendiri.
Tidak heran jika budaya kita dengan mudah diklaim oleh Negara lain. Malaysia
contohnya, setelah ada klaim dari Malaysia, baru seluruh elemen WNI sibuk mencaci maki
Malaysia.
Budaya warisan dari nenek moyang kita adalah budaya yang sangat mahal. Jika tidak
dijaga atau dilestarikan jangan merasa kecewa jika budaya kita diklaim oleh bangsa dan
Negara lain.

5|Metode Pengembangan Moral dan Nilai -Nilai Agama


E. Peran Guru Dalam Mengembangkan Moral Dan Penanaman Nilai-Nilai Cinta
Lingkunga Dan Tanah Air
Pendidikan bela Negara yang tepat tentunya menggunakan :
1. Sistem pembelajaran constructive and active learning yang berarti serangkaian aktivitas
belajar dibuat sehingga para peserta mampu secara otomatis mengetahui apa itu wawasan
kejuangan, dan nusantara tanpa diberitahu oleh penyelenggara.
2. Passive learning, seperi model perkuliahan di ruangan yang menaungi peserta bagaikan
sebuah teko (guru) berisi air penuh yang mengalirkan air kegelas (murid) yang kosong, ini
namanya spoon feeding.
F. Pelaksanaan Pendidikan Cinta Tanah Air
Ditahapan pendidikan anak usia dini, banyak hal yang dapat kita lakukan dalam
pelaksanaan pendidikan cinta tanah air Indonesia yaitu :
1. Menyusun program sekolah berbasis karakter kebangsaan;
2. Menyusun program kurikulum lokal dengan memperkaya muatan lokal dari seluruh
provinsi yang ada di Republik Indonesia;
3. Menyusun program dari setiap satuan kegiatan mingguan dan harian yang terintegrasi
dengan nilai-nilai kebangsaan Indonesia;
4. Memanfaatkan setiap event peringatan hari-hari nasional dengan optimal;
5. Membiasakan hidup bangga sebagai Indonesia;
6. Mendekatkan anak didik dengan karya-karya anak bangsa Indonesia;
7. Mengunjungi berbagai produk/karya anak bangsa Indonesia;
8. Menggunakan produk/karya anak bangsa Indonesia;
9. Membuat berbagai penampilan siswa yang bermisikan nilai-nilai perjuangan bangsa
Indonesia
10. Membiasakan mengahafal dan menyanyikan lagu-lagu karya anak bangsa, semangat
patriotisme dan nasionalisme Indonesia.

6|Metode Pengembangan Moral dan Nilai -Nilai Agama

Anda mungkin juga menyukai