Anda di halaman 1dari 6

Air Conditioner atau AC Mobil

AC ( air conditioner ) atau pendingin udara adalah alat pada kendaraan khususnya
mobil yang mempunyai fungsi untuk mengatur suhu di dalam kendaraan sesuai
dengan keinginan pengendara agar pengendara merasa nyaman saat berkendara
atau saat macet. Untuk itu AC membutuhkan perawatan secara berkala agar tetap
berfungsi secara baik, sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengendara.

Komponen Utama AC Mobil :

 Kompresor
 Kondensor
 Evaporator
 Receiver Dryer
 Freon ( cairan yang bersirkulasi di dalam Sistem ac )

Sebenarnya prinsip kerja AC mobil hanya sirkulasi saja, mulai freon bekerja dari
Compressor dalam keadaan gas tekanan tinggi, setelah itu didinginkan oleh
Condensor yang letaknya di depan radiator, lalu disaring oleh Filter sebelum
masuk ke Expansi Valve. Zat pendingin yang telah diturunkan tekanannya oleh
katup Expansi, berubah bentuk menjadi uap dan sampai ke Evaporator dalam
keadaan suhu bertekanan rendah, setelah dari Evaporator lalu freon ditarik lagi
oleh Compressor dan seterusnya, seperti itulah sistem kerja AC mobil.
TEKNOLOGI otomotif memang tidak pernah berhenti berevolusi. Inovasi baru
selalu bermunculan untuk menggantikan sistem yang lama. Seiring dengan
maraknya penggunaan teknologi elektronik pada kendaraan bermotor beroda
empat, sistem air conditioner (AC) atau penyejuk udara pun semakin canggih.

Dengan tambahan peranti komputer, kini suhu udara di kabin dapat diatur sesuai
keinginan. Pabrikan mobil menyebutnya teknologi 4 zone climatronic air
conditioning. Teknologi tersebut bisa dibilang yang tercanggih saat ini. Berbagai
macam sensor dipasang di sekeliling kendaraan untuk memastikan suhu di dalam
kabin selalu sejuk.

Canggihnya, pengemudi dan penumpang pun dapat memilih suhu udara di


kursinya masing-masing sesuai dengan keinginan. Di kursi depan, misalnya,
pengemudi bisa memakai suhu 25 derajat Celsius, sedangkan penumpang
sebelahnya dapat memilih suhu 22 derajat Celsius.

Meskipun sistem AC semakin "pintar", namun teknologi dasar yang diaplikasikan


pada setiap kendaraan roda empat tetaplah sama. Air conditioner merupakan
peralatan yang didesain memiliki empat fungsi, yaitu mengontrol temperatur,
mengontrol sirkulasi udara, kelembaban, dan memurnikan udara. Itu sebabnya
berbeda dengan pengertian yang beredar di masyarakat, AC bukan hanya terdiri
dari sistem pendinginan tetapi juga melingkupi teknologi pemanas ruangan.

Satu sistem lengkap AC terdiri dari cooler (pendingin), heater (pemanas),


moisture controler dan ventilator. "Karena Indonesia hanya memiliki dua musim,
kemarau dan hujan, maka pabrikan mobil umumnya hanya memasang sistem
pendingin saja," kata Achmad Supendi, Training Center Auto 2000 Jawa Barat.

Apa itu cooler? Alat ini berfungsi untuk mendinginkan dan menghilangkan
kelembaban udara di dalam kendaraan.

Prinsip kerja AC cooler memanfaatkan teori dasar pendinginan, yaitu penyerapan


panas dan penguapan. Salah satu contoh dari teori ini adalah pemakaian alkohol
pada tubuh. Alkohol yang dioleskan pada tubuh akan terasa dingin karena alkohol
menyerap panas dan menguap. Namun masalahnya cairan yang dipakai untuk
proses perubahan tersebut bisa habis. Karena itu, pada teknologi AC ditambahkan
mekanisme kerja yang mampu mengubah gas menjadi cairan. Selanjutnya cairan
tersebut kembali menguap dan berubah menjadi gas.

Komponen AC

Sistem kerja AC merupakan satu siklus yang terus berproses tanpa henti selama
dihidupkan. Komponen utamanya terdiri dari kompresor, condenser, receiver atau
dryer, expansion valve dan evaporator. Kompresor adalah pompa untuk menaik-
kan tekanan refrigerant atau gas freon. Mekanisme kerja kompresor adalah satu
sisi piston melakukan kompresi dan sisi lainnya melakukan langkah hisap.

Piranti condenser digunakan untuk mendinginkan dan menyerap panas dari gas
refrigerant yang telah ditekan kompresor hingga bertekanan tinggi. Dalam alat ini
gas refrigerant diubah kembali menjadi cairan. Condenser disimpan di bagian
depan kendaraan agar dapat didinginkan oleh aliran udara dari kipas dan aliran
udara selama mobil berjalan.

Fungsi receiver atau dryer adalah untuk menampung sementara refrigerant yang
telah menjadi cairan. Di sini refrigerant dibersihkan dari kotoran dan uap air yang
merugikan bagi siklus kerja AC. Alat ini berbentuk seperti tabung yang di
dalamnya terdapat filter, desiccant, receiver, dan dryer. Bila refrigerant
mengandung kotoran, maka bisa menimbulkan karat pada komponen AC.

Unit pendinginan pada AC terdiri dari evaporator, blower motor, kipas, expansion
valve, dan bak penguras. Expansion valve adalah katup yang menghubungkan
dryer dengan evaporator. Fungsi evaporator sendiri kebalikkan dari condenser. Di
dalam alat ini cairan refrigerant diubah menjadi kabut sebagai dasar untuk proses
pendinginan yang akan dialirkan ke kabin.

Siklus kerja sistem pendingin AC terdiri dari lima langkah, pertama, kompresor
melepaskan gas refrigerant yang bertemperatur dan bertekanan tinggi karena
menyerap panas dari evaporator. Selanjutnya, gas refrigerant ini mengalir ke
dalam condenser. Di dalam alat ini gas refrigerant mengembun dan berubah
bentuk menjadi cairan.

Tahapan berikutnya adalah cairan refrigerant bergerak menuju tabung receiver


untuk disimpan dan disaring dari segala kotoran. Cairan refrigerant ini akan tetap
berada di dalam tabung receiver selama evaporator belum memerlukannya. Cairan
akan bergerak jika evaporator membutuhkan.

Langkah berikutnya adalah cairan ini mengalir ke evaporator untuk diubah


menjadi udara yang dingin. Setelah itu, udara bertekanan dan bertemperatur
rendah ini masuk kembali ke kompresor. Proses ini pun terjadi secara berulang-
ulang.

Di samping penambahan sensor yang membuat teknologi AC semakin canggih.


Sistem kerja AC masa kini tidak terlalu membebani mesin. Kalau mobil zaman
dahulu, ketika memakai AC terasa berat saat melakukan akselerasi, maka kini ada
sistem otomatis yang bisa mematikan untuk sementara kerja kompresor. Begitu
pedal gas diinjak dan mobil berakselerasi, aliran AC secara otomatis untuk
sementara terputus. Maksudnya memberi "kesempatan" kepada mesin mobil
untuk menyalurkan tenaga maksimal guna melaju cepat. AC akan bekerja kembali
bila kecepatan kendaraan beralih normal.

Tata letak komponen AC Mobil

Cara Mudah Merawat AC Mobil Anda

Berbicara masalah AC Mobil sebenarnya tidaklah jauh berbeda dengan AC


lainnya, pada dasarnya berkendaraan Mobil akan terasa nyaman, jika penyejuk
udara (AC) bekerja dengan sempurna. Sekarang ini, AC sudah menjadi suatu
kebutuhan apalagi dikota besar. Jika AC tidak dingin, keadaan pun menjadi tidak
nyaman, dan jalan keluarnya adalah membuka kaca jendeia mobil. Namun jika
kaca jendela tersebut dibuka, maka debu dan asap kendaraan akan masuk, dan
sebaliknya jika ditutup ruangan akan terasa panas dan pengap. Gangguan pada AC
biasanya dikarenakan kurangnya perawatan. Tips berikut ini dapat membantu
Anda melakukan perawatan AC sendiri sebelum kondisi AC menjadi rusak berat:

1. Jagalah selalu kebersihan kabin dari debu dan kotoran. Terutama karpet 2
lembar yang didepan karena akan tersedot kedalam evaporator (lembab) sehingga
terjadi jamur dan spora sangat tidak baik buat kesehatan, dan menimbulkan bau
yg tidak enak bila pertama kali AC dihidupkan.

2. Saat mencuci mobil, buka kap mesinnya dan semprotkan air yang kencang pada
bagian Condensor AC (yang bentuknya mirip radiator dan biasanya terletak di
depan radiator) kotoran atau debu yang menempel bila dibiarkan akan mengeras
bisa mengakibatkan korosi atau keropos sehingga menjadi bocor pada bagian
kondensor AC, atur tekanan air sebelum di semprotkan pada unit condensor AC
(kurangi tekanan airnya)

3. Memilih tempat parkir yang teduh jika parkir kendaraan dalam waktu yang
cukup lama, Karena kalau di tempat panas biasanya pas pengemudi masuk, ruang
dalam cukup panas dan mengakibatkan membutuhkan proses pendinginan yang
lama. Selain itu beban pendinginan saat mobil berjalan pun ikut tinggi.

4. Periksalah ExtraFan (kipas) yang didepan Condensor apakah berputar bila AC


dinyalakankan. Bila tidak segera ganti, akan mengakibatkan Compressor AC
rusak atau selang highpress bisa meledak.

5. Jangan merokok di dalam mobil karena asapnya bisa mengotori Evaporator


AC/Cooling Coil Unit karena nikotin yang lengket dan akan berlendir serta
menimbulkan bau tak sedap dan susah untuk dihilangkan.

6. Jangan memaksimalkan beban AC saat kendaraan melaju kencang dengan


menurunkan temperaturnya.

7. Sebelum menyalakan mesin matikan AC terlebih dahulu, sesudah mesin stabil


baru AC dinyalakankan. Begitu pun sebaliknya, matikan AC terlebih dahulu
sebelum anda mematikan mesin mobil anda.

8. Jangan memakai pengharum wewangian yang mutunya kurang jelas, akan


menimbulkan bau dan sulit untuk dibersihkan. Dan jangan memakai pengharum
model colok/gantung ke GRILL sebab sering mengakibatkan GRILL/angin-
anginan patah (karena sebagian GRILL sulit diperoleh di pasaran).

Anda mungkin juga menyukai