Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KERJA PRAKTIK

UNIT TEKNIK COMMUNICATION NAVIGATION SURVEILLANCE AND


AUTOMATION (CNSA)
DI PERUM LPPNPI (AIRNAV INDONESIA) CABANG YOGYAKARTA
Periode 17 Juni – 26 Juli 2019

Oleh :
Dwiky Nugraha Bagus Mahardika
NIM : 1101164301

Dosen Pembimbing Akademik


Hurianti Vidyaningtyas, ST., MT.
NIP. 10860025

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KERJA PRAKTIK


UNIT TEKNIK COMMUNICATION NAVIGATION SURVEILLANCE AND
AUTOMATION (CNSA)
DI PERUM LPPNPI (AIRNAV INDONESIA) CABANG YOGYAKARTA
Periode 17 Juni – 26 Juli 2019

Oleh :
Dwiky Nugraha Bagus Mahardika
NIM : 1101164301

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

Hurianti Vidyaningtyas, S.T., M.T Wisnu Ari Wibowo, S.SiT


NIP. 10860025 NIK. 138409060378W

Plh. General Manager Perum LPPNPI


Cabang Yogyakarta

Novita Dwi Darmayani


NIK. 137311150057N

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1

1.2 Lingkup Penugasan ................................................................................ 1

1.3 Target Pemecahan Masalah .................................................................... 2

1.4 Metode Pemecahan Masalah .................................................................. 2

1.5 Rencana dan Penjadwalan Kerja Praktik ................................................ 2

1.6 Ringkasan Sistematika Laporan ............................................................. 2

BAB II PROFIL INSTANSI KERJA PRAKTIK ............................................. 4

2.1 Sejarah Umum Perum LPPNPI AirNav Indonesia .................................. 4

2.2 Struktur Organisasi ................................................................................ 5

2.3 Lokasi Pelaksanaan Kerja Praktik .......................................................... 6

BAB III KEGIATAN KERJA PRAKTIK DAN PEMBAHASAN KRITIS .... 8

3.1 Deskripsi Keterlibatan Mahasiswa ......................................................... 8

3.2 Analisis Kritis ...................................................................................... 14

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 15

4.1 Kesimpulan.......................................................................................... 15

4.2 Saran ................................................................................................... 15

4.2.1 Saran Bagi Pihak Perusahaan ........................................................ 15

4.2.2 Saran Bagi Pihak Universitas ........................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 16

iii
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 17

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perum LPPNPI Cabang Yogyakarta ................. 5


Gambar 2.2 Lokasi Perum LPPNPI Cabang Yogyakarta ..................................... 6
Gambar 2.3 Tempat standby saat Kerja Praktik .................................................. 6
Gambar 2.4 Gedung Perum LPPNPI Cabang Yogyakarta ................................... 7
Gambar 3.1 Flowchart Preventive Maintenance ................................................. 8
Gambar 3.2 Middle Marker ................................................................................ 9
Gambar 3.3 Localizer ....................................................................................... 10
Gambar 3.4 Glide Path ..................................................................................... 11
Gambar 3.5 Non-Directional Radio Beacon...................................................... 12
Gambar 3.6 Gedung DVOR.............................................................................. 13

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rencana Kegiatan ................................................................................ 2

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi
Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau bisa disebut dengan AirNav
Indonesia adalah suatu perusahaan BUMN yang berkaitan dengan
pelayanan lalu lintas udara, yang di dalamnya mencakup pelayanan
komunikasi dan navigasi penerbangan yang ada di seluruh bandara
Indonesia. Pernavigasian sangat penting dalam dunia penerbangan,
dikarenakan setiap arus lalu lintas udara, pesawat akan dikendalikan jalur
dan waktunya supaya tidak terjadi kecelakaan di udara.
Tujuan saya melakukan Kerja Praktik disini karena perusahaan
tersebut sesuai dengan ilmu telekomunikasi di jurusan S1 Teknik
Telekomunikasi, dan saya tertarik untuk belajar lebih lanjut mengenai
peralatan yang digunakan dalam navigasi penerbangan.

1.2 Lingkup Penugasan


Pelaksanaan Kerja Praktik dilaksanakan di Perum LPPNPI Cabang
Yogyakarta selama 40 hari, dimulai dari tanggal 17 Juni 2019 sampai 26
Juli 2019 dengan menerapkan shift 4 hari kerja 2 hari libur. Terdapat 4
shift:
a. Pagi, dimulai pukul 07.00 WIB – 13.00 WIB
b. Siang, dimulai pukul 13.00 WIB – 19.00 WIB
c. Malam, dimulai pukul 19.00 WIB – 07.00 WIB
d. Pagi Siang, dimaulai pukul 07.00 WIB– 19.00 WIB
Dengan pembagian shift seperti ini pada unit Teknik
Communication Navigation Surveillance and Automation (CNSA), maka
teknisi selalu standby 24 jam. Tetapi untuk peserta Kerja Praktik hanya
diberlakukan shift pagi, siang, dan pagi siang.

1
1.3 Target Pemecahan Masalah
Target pemecahan masalah yang diharapkan dalam menyelesaikan
Kerja Praktik ini adalah ikut serta dalam pemeliharaan fasilitas penunjang
keselamatan penerbangan pada unit Teknik Communication Navigation
Surveillance and Automation (CNSA).

1.4 Metode Pemecahan Masalah


Metode pelaksanaan pemecahan masalah saat Kerja Praktik
menggunakan prosedur laporan harian kegiatan kerja yang telah ditetapkan
oleh ATS Engineering Supervisor yang dalam pelaksaannya selalu
didampingi oleh pembimbing dikarenakan mahasiswa belum memiliki surat
perizinan pemeliharaan peralatan penerbangan secara administratif
(license).

1.5 Rencana dan Penjadwalan Kerja

Tabel 1.1 Rencana Kegiatan


Pekan ke-
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6
Pengenalan lingkungan kerja, pendeskripsian
1.
kegiatan kerja dari setiap divisi.
Pengenalan alat dan cara kerja dari peralatan pada
2. unit Communication Navigation Surveillance and
Automation (CNSA).
Praktik di lapangan mengenai peralatan yang
3.
sudah diajarkan sebelumnya.
4. Pencatatan data-data kegiatan KP.
5. Penyusunan Laporan KP.

1.6 Ringkasan Sistematika Laporan


a. BAB I Pendahuluan berisikan tentang latar belakang penugasan,
lingkup penugasan, target pemecahan masalah, rencana dan

2
penjadwalan kerja, metode pemecahan masalah, dan ringkasan
sistematika laporan.
b. BAB II Profil Instansi, berisikan sejarah umum instansi, struktur
organisasi, lokasi/unit pelaksanaan kerja praktek.
c. BAB III Kegiatan dan Pembahasan Kritis, berisikan deskripsi
keterlibatan mahasiswa dan pembahasan kritis terkait
pelaksanaan kerja praktek.
d. BAB IV Kesimpulan dan Saran, berisikan hal-hal yang
dihasilkan keseluruhan selama kerja praktek dan saran yang
dapat membangun untuk kerja praktek selanjutnya.

3
BAB II
PROFIL INSTANSI KERJA PRAKTIK

2.1 Sejarah Umum Perum LPPNPI AirNav Indonesia


Sebelum terbit Undang - Undang nomor 1 tahun 2009 tentang
Penerbangan dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 77 Tahun 2012 tentang
Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi
Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) pengelolaan sistem navigasi
penerbangan ditangani langsung oleh PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT
Angkasa Pura II (Persero) serta Kementrian Perhubungan yang mengelola
bandara- bandara Unit Pelayanan Teknis di seluruh Indonesia.
Ada 2 hal yang melahirkan ide untuk membentuk pengelola tunggal
pelayanan navigasi :
1. Tugas rangkap yang diemban oleh PT Angkasa Pura I (Persero)
dan PT Angkasa Pura II (Persero). Lembaga ini selain bertugas
mengelola sektor darat dalam hal ini Bandar udara dengan segala
tugas turunannya, juga bertanggung jawab mengelola navigasi
penerbangan.
2. Audit International Civil Aviation Organization (ICAO)
terhadap penerbangan di Indonesia. Dari audit yang dilakukan
ICAO yaitu ICAO USOAP (Universal Safety Oversight Audit
Program and Safety Performance) pada tahun 2005 dan tahun
2007, ICAO menyimpulkan bahwa penerbangan di Indonesia
tidak memenuhi syarat minimum requirement dari International
Safety Standard sesuai regulasi ICAO. Kemudian
direkomendasikan agar Indonesia membentuk badan atau
lembaga yang khusus menangani pelayanan navigasi
penerbangan.
Pada bulan September 2009, mulai disusun Rancangan Peraturan
Pemerintahan (RPP) sebagai landasan hukum berdirinya Perum LPPNPI.
Pada 13 September 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
menetapkan RPP menjadi PP 77 Tahun 2012 Tentang Perusahaan Umum

4
Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia
(Perum LPPNPI). PP inilah yang menjadi dasar hukum terbentuknya Perum
LPPNPI. Setelah terbitnya PP 77 Tahun 2012 Tentang Perum LPPNPI ini,
pelayanan navigasi yang sebelumnya dikelola oleh PT Angkasa Pura I
(Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) serta UPT diserahkan kepada
Perum LPPNPI atau yang lebih dikenal dengan AirNav Indonesia.
Berdasarkan PP No. 77 tahun 2012 maksud dan tujuan pendirian
Perum LPPNPI ialah melaksanakan penyediaan jasa pelayanan navigasi
penerbangan sesuai dengan standar yang berlaku untuk mencapai efisiensi
dan efektivitas penerbangan dalam lingkup nasional dan internasional. [1]

2.2 Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perum LPPNPI Cabang Yogyakarta

5
2.3 Lokasi Pelaksanaan Kerja

Gambar 2.2 Lokasi Perum LPPNPI Cabang Yogyakarta

Gambar 2.3 Tempat standby saat Kerja Praktik

6
Gambar 2.4 Gedung Perum LPPNPI Cabang Yogyakarta

7
BAB III
KEGIATAN KERJA PRAKTIK DAN PEMBAHASAN KRITIS

3.1 Deskripsi Keterlibatan Mahasiswa


Kegiatan rutin yang dilakukan selama Kerja Praktik adalah
melakukan tindakan preventive maintenance dengan cara meter reading
terhadap beberapa peralatan penerbangan antara lain ada Middle Marker
(MM), Localizer, Glide Path (GP), Non-Directional Radio Beacon (NDB),
dan Doppler VHF Omni-directional Range (DVOR).

Gambar 3.1 Flowchart Preventive Maintenance

8
Meter reading adalah Teknik membaca parameter yang digunakan
untuk menentukan apakah peralatan tersebut dalam kondisi normal atau
tidak, dan dilakukan setiap hari sebanyak satu kali.

1. Pengecekan Middle Marker


Middle Marker adalah Sub sistem peralatan Instrument Landing
System (ILS) yang berfungsi untuk memberikan informasi jarak terhadap
threshold landasan. Keying tone yang dipancarkan adalah Dash- Dot,
dengan frekuensi kerja pada 75 MHz, modulasi tone 1300 Hz, lebar lobe
pancarnya selama 6 detik saat pesawat melintas dengan kecepatan 96 knots.
[2]

Gambar 3.2 Middle Marker

2. Pengecekan Localizer
Localizer adalah Sub sistem peralatan Instrument Landing System
(ILS) yang berfungsi untuk memberikan sinyal panduan pendaratan
diperpanjang-an landasan (center line runway). Jangkauan pancaran
(coverage) mencapai 25 Nautical Miles (45 Km), frekuensi kerja VHF
dengan range frekuensi 108 MHz – 112 MHz. Localizer memancarkan

9
frekuensi Carrier Side Band yang dimodulasikan dengan sinyal panduan 90
Hz dan 150 Hz SBO (Side Band Only). [2]

Gambar 3.3 Localizer

3. Pengecekan Glide Path


Glide Path (GP) yaitu Sub sistem peralatan Instrument Landing
System (ILS) yang berfungsi memberikan panduan sudut pendaratan dengan
sudut 3 agar pesawat tepat berada pada titik sentuh pendaratan (touch,
down point). Frekuensi kerja Glide Path adalah UHF dengan range
frekuensi 328 MHz – 336 MHz. Jangkauan pancaran (coverage) mencapai
10 Nautical Miles (18 Km). Glide Path memancarkan frekuensi Carrier
Side Band yang dimodulasikan dengan sinyal panduan 90 Hz dominan
diatas sudut pendaratan (above patch), sedeangkan sinyal panduan 150 Hz
dominan dibawah sudut pendaratan (below path). [2]

10
Gambar 3.4 Glide Path

4. Pengecekan Non-Directional Radio Beacon


Non-Directional Radio Beacon (NDB) adalah fasilitas navigasi
penerbangan yang bekerja dengan menggunakan frekuensi rendah dan
dipasang pada suatu lokasi tertentu di dalam atau di luar lingkungan bandara
sesuai fungsinya. Peralatan NDB memancarkan informasi dalam bentuk
sinyal gelombang radio ke segala arah melalui antena. Sinyalnya diterima
oleh pesawat udara yang dilengkapi Automatic Direction Finder (ADF)
yaitu perangkat penerima NDB yang ada di pesawat udara, sehingga
penerbang dapat mengetahui posisinya (azimuth) relative terhadap lokasi
NDB tersebut. Pemancar NDB beroperasi pada frekuensi 190 KHz sampai
dengan 1750 KHz dan secara terus menerus memancarkan frekuensi carrier
yang dimodulasikan dengan kode Morse yang berfrekuensi audio 1020 Hz
sebagai identifikasi. Sinyal identifikasi ini dipancarkan berupa suatu

11
kelompok kode Morse yang terdiri dari 2 sampai dengan 3 huruf dengan
kecepatan rata-rata 7 identifikasi per menit. [3]

Gambar 3.5 Non-Directional Radio Beacon

5. Pengecekan Doppler Very High Frequency Omni Range


Very High Frequency Omni Range (VOR) merupakan peralatan
navigasi udara yang berfungsi sebagai alat bantu bagi pilot dalam
melaksanakan penerbangan dari satu titik ke titik lain dalam rute
penerbangan. VOR bekerja pada daerah frekuensi 108 – 118 MHz, yang
memberi panduan pesawat terbang ke segela arah dengan azimuth dari 0 -
360 terhadap lokasi ground station.
VOR memancarkan informasi dalam bentuk sinyal variable dan
reference dengan frekuensi pembawa VHF melalui antena. Identifikasi
menggunakan 3 huruf kode morse. Peralatan VOR yang ada dipesawat
menunjukkan suatu deviasi dalam derajat dengan arah utara sebagai
patokan. VOR dapat digunakan sebagai alat bantu navigasi untuk Enroute
(rute lalu lintas udara), pedekatan kearah pendaratan.
Doppler VHF Omni-directional Range (DVOR) merupakan
pengembangan dari VOR dengan fungsi yang sama tapi memanfaatkan efek

12
doppler pada sistem pancarannya khususnya pada sub carrier signal
variable 30 Hz untuk mendapatkan keakuratan dan kestabilan sinyal . [4]

Gambar 3.6 Gedung DVOR

Beberapa masalah yang pernah dihadapi yaitu :


1. Perbaikan CCTV yang ada di Tower, Localizer, dan kantor.
CCTV diperbaiki karena jaringannya terputus.
2. Perbaikan flight strip printer yang ada di ruang APP karena tidak
dapat memotong kertas secara otomatis.
3. Pengecekan AC di Non-Directional Radio Beacon (NDB) dan di
Glide Path (GP).
4. Pengecekan UPS yang rusak, mencari tahu yang rusak
rangkaiannya atau baterainya.
5. Pengecekan rekaman telfon di ruang APP menggunakan aplikasi
yang bernama Richocet dan Versadial.
6. Perbaikan korsleting listrik di kantor.

13
7. Pembuatan simulasi merubah jaringan CCTV di Tower yang
tadinya menggunakan radiolink, diubah menggunakan jaringan
fiber optic karena radiolinknya rusak.
8. Perbaikan jam digital yang ada di Tower karena tidak sesuai
dengan yang semestinya.
9. Perbaikan internet di Tower dan Briefing Office (BO).
10. Pengecekan data weather yang tidak terupdate di Meteorologi.

3.2 Analisis Kritis


Banyak pelajaran berharga yang dapat diambil selama Kerja Praktik
yaitu memperluas wawasan mahasiswa mengenai prospek dan
implementasi di bidang Telekomunikasi. Juga sebagai sarana penambahan
ilmu secara praktis dan implementif di dunia kerja secara khusus di bidang
telekomunikasi yang berhubungan dengan dunia penerbangan. Serta
sebagai persiapan untuk menghadapi dunia kerja yang notabene berbeda
dengan dunia pendidikan di perguruan tinggi.
Selama saya Kerja Praktik tidak ada masalah serius yang terjadi
karena peralatan pada unit Communication Navigation Surveillance and
Automation (CNSA) setiap hari dilakukan preventive maintenance agar
tetap dalam kondisi baik, karena jika terjadi masalah serius pada peralatan
tersebut, maka sangat berbahaya bagi pesawat. Tetapi, setiap terjadi
permasalahan kecil saya selalu mencermati dari dekat, tidak langsung
mempraktikan untuk menyelesaikan masalah tersebut dikarenakan
mahasiswa belum memiliki surat perizinan pemeliharaan peralatan
penerbangan secara administratif (license).
Teori yang saya dapatkan disini belum semuanya dapat di
implementasikan, karena keterbatasan waktu Kerja Praktik yang hanya 40
hari. Mungkin jika waktu Kerja Praktik yang lebih lama akan lebih baik.
Pengalaman yang saya dapatkan selama Kerja Praktik di Perum
LPPNPI Cabang Yogyakarta sangat baik. Saya menjadi mengerti betapa
pentingnya navigasi untuk pesawat, dan pelajaran yang bisa saya ambil
yaitu saya harus selalu siap ketika nanti menjadi seorang teknisi

14
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan kegiatan Kerja
Praktik di Perum LPPNPI Cabang Yogyakarta yaitu mahasiswa banyak
memperoleh ilmu dan pengalaman baru di dunia pernavigasian pesawat
yang tidak semua orang dapat memiliki kesempatan baik ini. Kegiatan Kerja
Praktik juga memberi banyak pelajaran kepada penulis, tentang
kedisiplinan, serta kesigapan. Banyak peralatan navigasi pesawat yang baru
penulis tahu setelah kegiatan Kerja Praktik berlangsung, pada dasarnya cara
kerja peralatan tersebut telah saya dapatkan di kampus, seperti radio,
modulasi, dan lain lain.

4.2 Saran
4.2.1 Saran Bagi Pihak Perusahaan
Dari pihak perusahaan sudah sangat baik dalam menerima kami,
juga dalam hal pemberian materi maupun keahlian saat menangani suatu
masalah yang terjadi secara tiba-tiba. Penulis berharap perusahaan bisa
lebih memfokuskan jobdesk untuk peserta Kerja Praktik.
4.2.2 Saran Bagi Pihak Universitas
Penulis berharap agar dalam mengurus surat di LAA lebih
dipermudah, agar terciptanya efisiensi waktu dan tenaga dalam surat
menyurat dengan perusahaan yang kita tuju, serta sebaiknya ada
monitoring atau pantauan secara langsung dari pihak kampus ke tempat
Kerja Praktik dan juga pemberian plakat untuk perusahaan agar
terciptanya hubungan yang lebih baik antara perusahaan dengan
universitas.

15
DAFTAR PUSTAKA

[1] Anonim, Sejarah AirNav Cabang Yogyakarta, (online),


http://airnav-jogja.co.id/sejarah-airnav-yogyakarta/
(diakses pada tanggal 10 Juli 2019, pukul 17.38 WIB)

[2] R. Djoni Slamet Hardjono, “Analisis Kinerja Peralatan Instrument Landing


System.” Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru, vol. 2, no. 3, 21-26, April 2009.

[3] R. Pugirkhan Yasin, “Analisis Kebutuhan Teknisi Divisi Teknik Rambu


Udara Ditinjau dari Manajemen Perawatan di Bandara Soekarno-Hatta.”
Jurnal Ilmiah Aviasi Langir Biru, vol. 2, no. 5, 1-8, Oktober 2009.

[4] Eddy Purwanto, “Analisis Kinerja Peralatan DVOR Hasil Penerbangan


Kalibrasi.” Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru, vol. 2, no. 3, 36-40, April
2009.

16
LAMPIRAN-LAMPIRAN

i. Copy Surat Lamaran ke Instansi

17
ii. Copy balasan Surat Lamaran dari Instansi

18

Anda mungkin juga menyukai