Anda di halaman 1dari 8

PORTOFOLIO

Glenohumeral Joint Dislocation

Disusun oleh :
dr. M. Adli Dzil Ikrom BB

Pendamping :
dr. Devi Society Lubis
dr. Zulkarnain Nasution

RSUD PANYABUNGAN
PANYABUNGAN
INTERNSIP DOKTER INDONESIA
PERIODE 2017-2018
KOTA PANYABUNGAN

BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO

Pada hari ini tanggal telah dipresentasikan oleh:

Nama Peserta : dr. M. Adli Dzil Ikrom BB

Dengan Judul/Topik : Glenohumeral Joint Dislocation

Nama Pendamping : dr. Devi Society Lubis

dr. Zulkarnain Nasution

Lokasi Wahana : RSUD Panyabungan – Kota Panyabungan

No. Nama Peserta Presentasi Tanda Tangan

Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.

Pembimbing Pembimbing

(dr. Devi Society Lubis) (dr. Zulkarnain Nasution)


Nama Peserta : dr. M. Adli Dzil Ikrom BB
Nama Wahana : RSUD Panyabungan
Topik : Glenohumeral Joint Dislocation
Tanggal Kasus : 17 September 2017
Nama Pasien : Tn. R No. RM : 06.61.81
Tanggal Presentasi : 15 Oktober 2017 Pendamping : dr. Devi Society Lubis
dr. Zulkarnain Nasution
Tempat presentasi : Ruang Pertemuan RSUD Panyabungan
Obyektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi : Pasien laki laki 54 tahun datang dengan keluhan nyeri pada bahu kiri setelah
terjatuh
Tujuan : Mengetahui tatalaksana pasien dislokasi bahu
Bahan bahasan Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara membahas Diskusi Presentasi & E-mail Pos
diskusi
Data Pasien Nama : Tn. R No. Registrasi :
Alamat : Jl. Durian No 30 06.61.81
Nama Klinik : RSUD Panyabungan Telp. Terdaftar sejak
KELUHAN UTAMA : Nyeri bahu kiri
Data Utama untuk bahan diskusi
1. Diagnosis / Gambaran Klinis :
Pasien datang dengan keluhan nyeri bahu kiri sejak 30 menit SMRS. Nyeri bahu dirasakan
muncul setelah pasien terjatuh. Pasien mengaku terjatuh dengan tangan menopang badan.
Tidak menggunakan helm. Pasien juga tidak dapat menggerakan bahu kirinya. Kesemutan
pada lengan kiri (-). Pingsan setelah terjatuh (-), nyeri kepala (-), muntah (-).
Primary Survey
Airway : bebas
Breathing : spontan, retraksi (-)
Circulation : akral hangat, nadi kuat angkat, reguler
Disability : alert
Exposure : tampak deformitas pada regio shoulder sinistra, lengan abduksi-eksorotasi
Secondary Survey
1. Keadaan Umum : Tampak sakit sedang, compos mentis, GCS E4/V5/M6
2. Tanda Vital
 TD : 140/90 mmHg
 Nadi : 92 x/ menit, irama reguler, isi dan tegangan cukup,
 Frekuensi nafas : 20 x /menit
 Suhu : 37,1oC
3. Kulit : tidak ada kelainan
4. Kepala : bentuk mesosefal
5. Wajah : edema (-)
6. Mata : konjungtiva anemis (-/-), refleks cahaya (+/+), pupil isokor
7. Hidung : tidak ada kelainan
8. Mulut : mukosa basah (+), sianosis (-), pucat (-), kering (-)
9. Telinga: tidak ada kelainan
10. Leher : tidak ada kelainan
11. Toraks
Cor : Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis tidak kuat angkat
Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : BJ I-II intensitas normal, reguler, bising (-)
Pulmo : Inspeksi : Pengembangan dada kanan = kiri
Palpasi : Fremitus raba dada kanan = kiri
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+)
Suara tambahan (-/-)
12. Abdomen
Inspeksi : Dinding perut sejajar dinding dada, jejas (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)
13. Ekstremitas
Akral hangat Edema
+ + - -

+ + - -
Status Lokalis
Regio Shoulder Sinistra
Look : kulit intak, tampak deformitas, lengan abduksi-eksorotasi, prosesus
akromialis prominen
Feel : nyeri tekan (+), perabaan hangat, pulsasi a. Radialis (+)
Movement : ROM shoulder kiri terbatas nyeri
Hasil Pemeriksaan Laboratorium :
Hb : 15,9 g/dl
Hct : 44%
AL : 8,4x 103/ul
AT : 284 x 103 /ul
AE : 4,92 x 106 /ul
SGOT : 34 u/l
SGPT : 36 u/l
GDS : 102 mg/dL
HbsAg : Nonreaktif
2. Riwayat Pengobatan : pasien belum memeriksakan keluhan saat ini ke pelayanan medis
manapun sebelumnya
3. Riwayat Kesehatan : Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya
4. Riwayat keluarga : -
5. Riwayat Sosial : Pasien bekerja sebagai PNS (kantor pos)
6. Lain2 :
gambar foto klinis pasien

Foto Rontgen Shoulder joint di RSUD Panyabungan


Daftar Pustaka
1. Apley’s System of Orthopaedics and Fractures 9th Ed pdf
2. Rasjad, Chairuddin. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Jakart: Yarsif Watampone,2007.
3. Sjamsuhidajat, R dan Wim de Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Kedua. Jakarta:ECG,
2004. h 859-60.
4. Panduan Pelayanan Medis Departemen Ilmu Bedah RSCM, Jakart. 2005
Hasil Pembelajaran
1. Mengetahui penatalaksanaan awal kasus dislokasi bahu
2. Mengetahui beberapa metode reduksi pada kasus dislokasi bahu anterior
SUBYEKTIF :
Pasien datang dengan keluhan nyeri bahu kiri sejak 30 menit SMRS. Nyeri bahu dirasakan
muncul setelah pasien terjatuh. Pasien mengaku terjatuh dengan tangan menopang badan. Tidak
menggunakan helm. Pasien juga tidak dapat menggerakan bahu kiri nya. Kesemutan pada lengan
kiri (-). Pingsan setelah terjatuh (-), nyeri kepala (-), muntah (-).
OBYEKTIF
 Dari hasil tanda-tanda vital didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 92x/menit,
respirasi 20x/menit, suhu 37,1 0 C, kesadaran compos mentis.
 Pasien tampak kesakitan dan menopang tangan kiri dengan tangan kanannya. Pada
pemeriksaan bahu kiri didapatkan kulit intak, tampak deformitas, lengan abduksi-
eksorotasi, prosesus akromialis prominen, nyeri tekan (+), perabaan hangat, pulsasi a.
Radialis (+), ROM shoulder kiri terbatas nyeri
 Pemeriksaan lain dalam batas normal
ASESSMENT
 Pasien mengaku terjatuh 30 menit sebelum ke IGD. Pasien sadar penuh dan tampak
kesakitan. Pasien menopang tangan yang sakit dengan tangan yang sehat. Tampak
prosesus akromialis sebelah kiri menonjol. Lengan abduksi-eksorotasi. Pulsasi arteri
Radialis (+), ROM bahu kiri terbatas.
 Klinis pasien mengarah adanya dislokasi bahu kiri. Perlu konfimasi pemriksaan radiologi.
 Hasil foto rontgen menunjukkan adanya dislokasi sendi bahu kiri dan fraktur collum
humeri kiri.
 Segera konsultasi ke spesialis bedah untuk penanganan lebih lanjut.
PLAN
- IVFD RL 20 tpm
- Injeksi ketorolac 30 mg/ 8 jam
- Injeksi ranitidin 50 mg/ 12 jam
Konsultasi :
Konsultasi dengan dokter spesialis penyakit bedah orthopedi.

Anda mungkin juga menyukai