1. Melon
kebutuhan melon di pasar.Akibatnya 247.537 Menurut data badan pusat statistik (BPS) 2015,
jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 mencapai 252.370.792 jiwa, sedangkan konsumsi
buah melon Indonesia mencapai . 332.370.792 ton/Tahun. Pada tahun 2010, produksi melon di
Indonesia hanya sebesar 85.161 ton sehingga tidak dapat memenuhi. dari laporan data Badan
Pusat Statistik (2012) bahwa produksi tanaman melon pada tahun 2010 hanya 85.161 ton
kemudian meningkat pada tahun 2011 dengan angka produksi 103.840 ton dan pada tahun 2012
produksi melon mencapai 125.474 ton. Walaupun produksi melon mengalami peningkatan
disetiap tahunnya, tetapi jumlahnya tetap tidak memenuhi kebutuhan konsumen melon di
daerah Indonesia. Menurut Fitri. (2011)
Menurut Soedarya (2010) tanaman melon termasuk dalam kelas tanaman biji berkeping
dua. Tanaman melon diklasifikasikan dalam :
Kingdom : Plantae,
Subkingdom : Tracheobionta,
Superdivisio : Spermatophyta,
Divisio : Magnoliophyta/Spermatophyta,
Subdivisi : Angiospermae,
Kelas : Magnoliopsida/Dicotyledoneae,
Subkelas : Dilleniidae,
Ordo : Violales,
Familia : Cucurbitaceae,
Genus : Cucumis,
Spesies : Cucumis melo L.
- Tabulampot
Tabulampot merupakan akronim dari tanaman buah di dalam pot, menurut Tirtawinata (1990)
ciri-ciri tanaman yang mudah berbuah di dalam pot yaitu tanaman semak/perdu dengan tajuk
tidak terlalu besar, pertumbuhan relatif cepat, mudah dirangsang berbuah dengan perlakuan
tertentu, dapat berbuah sepanjang tahun, buah terdapat di dahan kecil atau di ujung ranting dan
buahnya berukuran kecil.
- Green House
Rumah kaca (green house) merupakan komponen yang penting untuk melakukan budidaya
tanaman dengan teknologi modern. Green house menyediakan lingkungan yang optimum
untuk produksi tanaman hortikultura sehingga dapat menghasilkan keuntungan maksimum
- Penyemaian Benih
- Transplanting
- Pemeliharaan Bibit
Persiapan Pra-tanam
- Persiapan Greenhouse
- Pelilitan
Pelilitan tanaman melon dilakukan agar pertumbuhan tanaman dapat merambat tegak
ke atas
3. PISANG
- Waktu tanam / penanaman
Dilakukan 2 tahap ( setahun 2 kali ) denan jarak tanam 3x3
- Pemupukan
Dilakukan dengan pemberian pupk kandang 2minggu sebelum tanam dengan
dosis10kg / lubang. Sedangkan pupuk anorganik yang diberikan adalah 350kg + 150
kg sp36. Dan 150 kg kcl/ ha/tahun atau 0,233 kg urea, 0,1 kg sp36 dan 0,1 kg kcl
pertanaman.
- Pemberin agensia hayati
Dilakukan pemberian Trichoderma sp dan Gliocladiumsp, yaitu 250 g agensia hayati (gliko
kompos) dicampur
dengan 25 kg pupuk kandang mentah. Menurut Sutedjo
(1987), untuk memperbaiki struktur fisik dan kimia tanah biasanya diberikan pupuk
kandang ayam.
- Pemangkasan
Dilakukan pemangkasan untuk mencegah penularan penyakit dan daun-daun yang tua
menutupi anakan dan melindungi buah dari goresan daun, selanjutnya bekas pemangkasan di
bakar.
- Penyiangan
Dilakukan pada saat tanaman berumur 1 smpai 5 bulan terutama 3 bulan pertama
dilakukan secara intensif. Setelah tanman berumur 5 bulan pengendalian dapat kurangi
karena kanopi tanaman dapat menekan pertumbuhan gulma.
- Penjarangan anakan
Dilakukan dengan memelihara 1 tanaman induk ( umur 9 bulan ). 1 anakan (umur 7
bulan) dan 1 anakan berumur 3 bulan dilakukan secara rutin setiap 6-8 minggu
- Perawatan tandan
Dilakukan pembungaan pada pisang yang tidak sempurna yakni pada 1-2 sisir terakhir.
Pemotongan bunga jantn dan pembrongosan. pada tandan buah pisang menggunakan
kantong plastik warna biru ukuran 1 m x 45 cm. Menurut Napitupulu dan Sortha
Simatupang (2009) terhadap kinerja teknologi pemberongsongan menunjukan bahwa
bintik coklat hitam pada permukaan kulit buah pisang barangan diperoleh sebesar 2,20-
2,25% atau kemulusan kulit buah mencapai 97,8 %.
- Penendalian OPT
Dilakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman pisang dengan penggunaan bibit
bebas penyakit, pergiliran tanam, sanitasi lahan, pembrongsongan buah serta eradikasi
dengan membasmi sumber bibit penyakit
- Panen dan pasca panen
Dilakukan panen pada buah pisang yang tidak terlalu tua (derajat ketuaan 75-85%),
dengan 2 cara yaitu dengan menghitung jumlah hari dari bunga mekar sampai siap
dipanen atau dengan melihat bentuk buah. Sedangkan pascapanen dilakukan dengan
pemotongan sisir pisang dari tandannya, seleksi buah dan penyemprotan fungisida
Al2(SO4)3 (120 ml/15 kg pisang).
4 . SEMANGKA
- Pengolahan tanah dan persiapan bedengan
Bedengan dibuat dengan lebar 3 meter dan bagian yang diolah hanya 80-100 cm dari
pinggir, sedangkan bagian tengahnya cukup dibabat saja. Tanah yang diolah dibuat
guludan dan pada pinggir guludan dibuat saluran drainase dengan lebar 40 cm dan
kedalaman ± 10-15 cm, yang nantinya digunakan untuk mengairi/penyiraman.
- Pembuatan lubang dan pemberian pupuk kandang
Lubang tanam dibuat pada guludan dengan ukuran 20x20x20 cm, dan jarak antar
lubang ± 1 meter. Pupuk kandang diberikan seminggu sebelum tanam sebanyak 2-3 kg
setiap lubang dengan cara mencampurkan pada tanah galian lubang.
- Pembibitan
- Penanaman
Bibit semangka siap dipindahkan apabila telah berdaun 4 lembar (berumur 14 hari).
Bibit ditanam pada lubang tanam yang telah disiapkan 2 tanamanper lubang.
Penanaman bibit dilakukan dengan cara membasahi mediabibiT kemudian kantong
polybag disobek dengan pisau dan dilepas, lalu bibit ditanam sebatas leher akar
tanaman
- Pemberian mulsa
Mulsa diberikan dengan menghamparkan mulsa (jerami) di atas permukaan bedengan
- Pemeliharaan tanaman
= Pemupukan
= Penyiraman
Penyiraman dilakukan 4 hari sekali dengan mengalirkan air dari tandon air ke selokan dan
dibiarkan sampai selokan penuh dan air meresap ke petakan tanaman
= Penyiangan
= Pengendalian hama dan penyakit
Pencegahan terhadap serangan hama dan penyakit diperlukan penyemprotan secara rutin 5-7
hari sekali baik menggunakan insektisida maupun fungisida sesuai
dengan gejala serangan
= Pemangkasan dan pemilihan buah
Untuk mendapatkan bush yang berukuran besar dalam satu tanaman cukup dipelihara 1-2 buah
saja. Untuk itu dipilih dua cabang lateral ditambah satu cabang utama. Bakal buah yang
dipertahankan yaitu bakal bush yang tumbuh pada jarak 1,5-2 m dari pangkal batang atau antara
ruas 8-15.
= Panen
Panen dilakukan apabila buah sudah masak yang ditandai dengan sudah mengeringnya sulur
dekat tangkai buah atau tangkai buah sudah kekuningan dan bila buah diketuk terasa bergetar.