HALAMAN JUDUL...........................................................................................
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Memberikan laporan hasil kegiatan komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Rumah Sakit Islam Namira.
2. Tujuan Khusus :
a. Untuk mengetahui terlaksananya kegiatan PPI sesuai dengan Pedoman PPI
b. Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas dalam
melaksanakan kegiatan PPI
c. Untuk mengetahui terlaksananya kegiatan pemantauan kejadian infeksi di
beberapa unit pelayanan.
d. Membantu merivisi prioritas masalah dan tujuan pelaksanaan kegiatan program
PPI berdasarkan data yang ditemukan.
2
BAB II
HASIL KEGIATAN
A. Tujuan Program Dan Pengendalian Infeksi
1. Kebersihan Tangan
Kegiatan yang sudah dilakukan adalah
a. Melakukan monitoring fasilitas kebersihan tangan setiap bulan
b. Melakukan observasi kepatuhan petugas dalam melakukan kebersihan
tangan setiap bulan
c. Grafik Kepatuhan petugas melakukan kebersihan tangan
1) Grafik kepatuhan dokter dalam melakukan kebersihan tangan
67
67
66
66
JANUARI FEBRUARI MARET
72
71
70
69
JANUARI FEBRUARI MARET
3
3) Grafik Kepatuhan Bidan melakukan kebersihan tangan
DALAM PERSEN 72
71
70
69
JANUARI FEBRUARI MARET
5
DALAM PERSEN
3
Series1
2
0
JANUARI FEBRUARI MARET
4
2) Saran
a) Lakukan edukasi kebersihan tangan
b) Pemenuhan fasilitas kebersihan tangan
c) Lakukan edukasi pemasangan infus
d) Lakukan edukasi menyuntik yang aman
e) Edukasi kepada pasien dan keluarga terkait mobilitas pasien
b. Melakukan survei harian untuk angka kejadian ISK
1) Grafik angka kejadian infeksi saluran kemih bulan januari – maret 2019
ANGKA KEJADIAN ISK BULAN JANUARI- MARET 2019
1
DALAM PERSEN
1
1
0
0
0
JANUARI FEBRUARI MARET
Grafik diatas menunjukkan angka kejadian infeksi saluran kemih bulan
januari – maret 2019 adalah nol atau tidak ada kejadian infeksi saluran
kemih.
2) Saran
a) Edukasi kebersihan tangan
b) Pemenuhan fasilitas kebersihan tangan
c) Pemenuhan kebutuhan APD
c. Melakukan survei harian untuk angka kejadian IDO
1) Grafik angka kejadian Infeksi Daerah Operasi bulan Januari – Maret 2019
1
Series1
0
JANUARI FEBRUARI MARET
5
d. Melakukan survei harian untuk angka kejadian HAP
1) Grafik angka kejadian HAP bulan Januari – Maret 2019
DALAM PERSEN
1
1
0
0
0
JANUARI FEBRUARI MARET
1
1
0
0
0
JANUARI FEBRUARI MARET
Grafik di atas menunjukkan angka kejadian dekubitus bulan januari –
maret 2019 adalah nolatau tidak ada kejadian dekubitus.
2) Saran
a) Lakukan edukasi kebersihan tangan
b) Monitoring angka kejadian dekubitus
3. Investigasi Kejadian Luar Biasa
Selama periode bulan januari – maret 2019 tidak ada kejadian luar biasa
di Rumah Sakit Islam Namira.
6
4. Penggunaan Antimikroba
Table penggunaan antibiotik bulan Januari – Maret 2019
No Bulan Nama Jumlah Total Jumlah Tot DDD/Jumlah
Antibiotik pasien antibiotic hari Hari Rawat
rawat (gram) rawat Inap*100
inap DDD inap
1 Januari Cefotaxim IV 613 1.226 1.839 66.7
Ceftriaxon IV 270 540 810 33,3
2 Februari Cefotaxim IV 398 1.194 796 66,6
Ceftriaxon IV 215 430 645 66,6
Maret Cefotaxim IV 548 1.096 1.644 65,8
3 Ceftriaxon IV 339 678 1.017 66,7
7
Adapun hal tersebut disebabkan diantaranya : kesadaran petugas yang masih
rendah dalam menggunakan APD, fasilitas APD yang tidak lengkap, proses
pencatatan atau serah terima linen yang kurang berjalan.
Untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa hal yang bisa dilakukan
diantaranya : edukasi petugas tentang pentingnya APD, pemenuhan fasilitas
APD, berkoordinasi dengan unit terkait.
3. Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah dilakukan berdasarkan jenis sampah. Jenis sampah
infeksius, sampah non infeksius dan benda tajam.
Ada beberapa hal yang luput dari petugas diantaranya masih ditemukannya
sampah non infeksius dibuang di sampah infeksius, kantong sampah yang
sudah terisi ¾ tidak langsung dibawa ke TPS., ditemukannya bak sampah yang
sudah rusak, benda tajam / jarum sering tidak langsung dibuang ke safety box,
petugas masih melakukan recapping.
Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa yang bisa dilakukan diantaranya :
edukasi petugas, monitoring pengelolaan sampah dan pengadaan bak sampah.
4. Penyediaan Makanan
Penyediaan dan pengelolaan makanan dilakukan di instalasi gizi. Ada beberapa
yang hal yang luput dari petugas diantaranya : penggunaan APD yang tidak
l;engkap saat mengolah makanan dan peralatan makan pasien, suhu ruangan
dan kulkas yang kurang terkontrol.
Untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa hal yang bisa dilakukan
diantaranya : edukasi petugas tentang penggunaan APD, pemenuhan APD,
monitoring pelayanan penyediaan makanan.
5. Kamar Jenazah
Selama periode januari – maret 2019 tidak ada jenazah yang tersimpan di
kamar jenazah.
Pembersihan kamar jenazah harus rutin dilakukan.
6. Peralatan Habis Pakai Single use menjadi Re-use
Pemrosesan single use menjadi reuse dilakukan di unit sterilisasi sentral. Jenis
alat yang di re-use yaitu Laringeal Mask Airway (LMA) di Instalasi Bedah
Sentral dan dialiser di unit Haemodialisis.
Alat single use yang dire-use masih layak pakai dan disimpan di tempat yang
berbeda dan dilakukan pencatatan.
Dengan demikian monitoring harus tetap dilakukan mulai dari proses pencucian
sampai pemakaian kembali.
C. Limbah infeksius
1. Pengelolaan l imbah cairan infeksius
Limbah cairan infeksius dibuang ke spoel hoek yang ada di unit sterilisasi
sentral. Ketika melakukan penanganan pada limbah cairan infeksius tidak
menggunakan APD lengkap. Hal ini bisa disebabkan karena fasilitas APD yang
tidak lengkap, kesadaran penggunaan APD yang masih kurang.
Hal yang perlu dilakukan adalah pemenuhan fasilitas APD, edukasi petugas,
monitoring kepatuhan petugas.
8
2. Penanganan dan pembuangan darah serta komponen darah
Pembuangan darah dan komponen darah dari unit pelayanan di spoel hoek
yang ada di unit sterilisasi sentral, untuk di laboratorium dibuang di unit
laboratorium yang sudah terintergrasi dengan sistem IPAL rumah sakit.
3. Pengelolaan limbah cair
Pembuangan Limbah cair radiologi alangsung dibuang di saluran limbah
radiologi yang sudah terintegrasi dengan sistem IPAL rumah sakit
4. Pajanan limbah infeksius
Selama bulan Januari – Maret 2019 terjadi satu kasus pajanan limbah infeksius
(laporan terlampir). Dan sudah dilakukan pemeriksaan HBSAg dan HIV.
D. Risiko Konstruksi
Selama periode Januari- Maret 2019 tidak ada pembangunan di area ruang
perawatan pasien.
E. Transmisi Infeksi
Penanganan pasien infeksius dilakukan berdasarkan jenis tarnsmisi infeksi. Ada
beberapa hal yang luput dari petugas diantaranya tidak ada ruangan khusus
pasien infeksius di IGD, pasien infeksius tidak langsung dipindah ke ruangan
perawatan, belum adanya ruang isolasi yang terpasng exhaust fan, penempatan
pasien dilakukan berdasarkan jenis transmisi di ruangan khusus.
Untuk mengatasi hal tersebut diantaranya pelayanan pasien infeksius diutamakan,
lakukan koordinasi dengan unit pelayanan, perencanaan pembangunan ruang
isolasi berbasis exhaust fan, monitoring penempatan dan pelayanan pasien
infeksius.
9
2. Saran
a. Lakukan edukasi penggunaan alat pelindung diri
b. Pemenuhan fasilitas alat pelindung diri
c. Monitoring penggunaan APD
G. Peningkatan Mutu dan Program Edukasi
1. Kegiatan PPI terintegrasi dengan PMKP
Komite PPI melakukan rapat koordinasi (bukti terlampir) dengan PMKP terkait
surveilan yang akan dilakukan dan rencana tindak lanjutnya. Komite PPI juga
menyampaikan laporan setiap tiga bulan yang berisi tentang data surveilans,
kepatuhan kebersihan tangan dan kepatuhan penggunaan APD.
2. Program Edukasi
Program edukasi dilakukan kepada staf klinis, non klinis, pasien dan
pengunjung.
10
BAB III
PENUTUP
11