PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sarana dan bangunan umum merupakan tempat dan atau alat yang
hidup dan bekerja dengan produktif secara social ekonomis. Sarana dan bangunan
kecelakaan.
lingkungan yang dapat dicegah serta lebih dari 13 juta kematian tiap tahun
disebabkan faktor lingkungan yang dapat dicegah. Empat penyakit utama yang
disebabkan oleh lingkungan yang buruk adalah diare, infeksi Saluran Pernapasan
negara berkembang. Menurut WHO, penyakit diare membunuh satu anak di dunia
ini setiap 15 detik, karena access pada sanitasi masih terlalu rendah. Hal ini
pertumbuhan ekonomi dan potensi sumber daya manusia pada skala nasional.
B. Tujuan Praktikum
ruang tunggu, kantor dan loket pada tempat pariwisata Taipa Beach.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
masyarakat dengan segala penyakit yang dipunyai oleh masyarakat. Oleh sebab
penyakit yang medianya makanan, minuman, udara dan air. Dengan demikian
keluar masuk ruangan tempat umum dengan membayar atau tanpa membayar.
2. Harus ada gedung/tempat permanen, artinya harus ada tempat tertentu dimana
4. Harus ada fasilitas, artinya tempat-tempat umum tersebut harus sesuai dengan
ramainya,
sanitasi lingkungan antara lain, tempat umum atau sarana umum yang dikelola
atau tempat layanan umum yang intensitas jumlah dan waktu kunjungannya
tinggi. Tempat umum semacam itu meliputi hotel, terminal angkutan umum,
pesantren, tempat ibadah, objek wisata, dan lain-lain. Tempat umum adalah
usaha untuk mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tidak terawatnya
personal hygiene).
2) Alat-alat kebersihan.
3) Tempat kegiatan.
dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Selanjutnya Burkart dan Medlik
dan dalam waktu jangka pendek ketujuan-tujuan di luar tempat di mana mereka
industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam
industri. Selain itu pariwisata juga disebut sebagai industri yang mulai
(Yoet, 1983). Beberapa pengertian dan istilah dalam pariwisata sesuai Undang-
dilakukan secara sukarela bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya
tarik wisata.
2. Wisatawan adalah orang yang menikmati kegiatan wisata.
3. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk
pengusaha objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di
bidang tersebut.
4. Wepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pariwisata.
Di dalam pertumbuhan dan perkembangan industri pariwisata ini dapat
dari dalam atau luar negeri. Jika dalam negara berarti bahwa sang wisatawan
ini hanya pindah tempat sementara di dalam lingkungan wilayah negerinya
pariwisata Internasional.
2. Menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran: Kedatangan wisatawan dari
luar negeri adalah membawa mata uang asing. Pemasukan valuta asing itu
berarti memberi efek positif terhadap neraca pembayaran luar negara suatu
seorang warga negara keluar negeri memberikan efek negatif terhadap neraca
jangka pendek dan jangka panjang, yang mana tergantung kepada ketentuan-
ketentuan yang berlaku oleh suatu negara untuk mengukur pendek atau
wisatawan yang datang, apakah sang wisatawan datang sendiri atau dalam
rombongan.
5. Menurut alat angkut yang dipergunakan: Dilihat dari segi penggunaan alat
dapat dibagi menjadi pariwisata udara, pariwisata laut, pariwisata kereta api
dan pariwisata mobil, tergantung apakah sang wisatawan tiba dengan pesawat
alam membutuhkan investasi yang relatif lebih besar untuk pembangunan sarana
dan prasarananya. Untuk itu diperlukan evaluasi yang teliti terhadap kegiatan
alam yang berbentuk ekoturisme belum berhasil berperan sebagai alat konservasi
kawasan wisata alam banyak menggunakan dana dari pendapatan pariwisata dari
kegiatan pariwisata alam belum tercapai secara optimal. Unsur pokok yang harus
Dalam kedudukannya yang sangat menentukan itu maka daya tarik wisata
wisatawan untuk datang untuk datang. Membangun suatu objek wisata harus
1. Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman
dan bersih.
hadir.
5. Objek wisata alam mempunyai daya tarik tinggi karena keindahan alam
6. Objek wisata budaya mempunyai daya tarik tinggi karena memiliki nilai
khusus dalam bentuk atraksi kesenian upacara-upacara adat, nilai luhur yang
terkandung dalam suatu objek buah karya manusia pada masa lampau.
Pembangunan suatu objek wisata harus dirancang dengan bersumber
pada potensi daya tarik yang memiliki objek tersebut dengan mengacu pada
sudah harus diperkirakan dari awal. Berapa tenggang waktu yang dibutuhkan
wisata juga akan memiliki dampak sosial ekonomi secara regional; dapat
devisa, dapat meningkatkan penerimaan pada sektor yang lain seperti pajak,
dengan hal ini pertimbangan tidak semata-mata komersial saja tetapi juga
sebagainya.
3. Kelayakan Teknis: Pembangunan objek wisata harus dapat dipertanggung
jawabkan secara teknis dengan melihat daya dukung yang ada. Tidaklah perlu
memaksakan diri untuk membangun suatu objek wisata apabila daya dukung
objek wisata tersebut rendah. Daya tarik suatu objek wisata akan berkurang
para wisatawan.
BAB III
METODOLOGI
dilaksanakan pada :
B. Instrumen Observasi
Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan penilaian inspeksi sanitasi
1. Kuesioner
2. Alat dokumentasi
3. Kalkulator
4. Alat tulis
BAB IV
Beach” maka hasil yang diperoleh yaitu total jawaban “YA” sebanyak 24 dan
jawaban “TIDAK” sebanyak 8. Dari hasil tersebut, maka sanitasi di lingkungan
berikut :
1. ≥ 25 % ( ≥ 80 % ) = Memenuhi Syarat
2. ≤ 24 % ( ≤ 64 % ) = Tidak Memenuhi Syarat
tersebut dengan kriteria memenuhi syarat atau bisa dikatakan sehat kolam renang
tersebut.
1. Umum
a. Lingkungan
Untuk Persyaratan lingkungan kolam renang harus memiliki kriteria
renang
b. Bangunan dan peralatan
Untuk bangunan dan peralatan yang memenuhi persyaratan harus
renang
2. Tata bangunan
Untuk tata bangunan kolam renang harus mempunyai kriteria seperti dapat
pencemaran terhadap air. Dan berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan
kolam renang.
3. Konstruksi Bangunan
a. Lantai
seperti Bahan kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin, mudah
yang cukup (2-3%). Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan bahwa
semua kriteria lantai pada kolam renang winers telah memenuhi persyratan
b. Dinding
c. Ventilasi
hasil obsrvasi yang kami lakukan bahwa kriteria tersebut telah terpenuhi.
d. System pencahayaan
yang diperguanakan pada malam hari tidak memiliki kekuatan 12 volt dan
e. Atap
Untuk peryaratan atap harus memiliki kriteria tidak bocor, dan tidak ada
lakukan bahwa untuk konstruksi atap yang digunakan tidak semua dengan
kondisi yang baik akan tetapi ada beberapa dalam kondisi yang sedikit
hasil observasi yang kami lakukan bahwa kriteria tersebut telah memenuhi
4. Kelengkapan
a. Selain area untuk renang kolam renang minimal harus memiliki bangunan
dan vasilitas bak cuici kaki, kamar/pancuran bilas, kamar ganti dan tempat
lakukan bahwa tidak semua kriteria tersebut telah terpenuhi sperti bak cuci
kaki, kamar ganti dan tempat penitipan pakaian kamar P3k dan gudang
bangunan dan fasilitas seperti Kamar atau pancuran bilas, Kamar ganti dan
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan bahwa tidak semua kriteria
dibahagi dengan 3 M2. Dari hasil observasi yang telah dilakukan bahwa
ditetapkan.
2) Poin 2
Lantai, dinding kolam renang, kedap air, rata, mudah dibersihkan
bersih dan air kotor. Lubang pembuangan air kotor harus berada di dasar
kemiringan lantai kolam renang tidak lebih dari 10%. Pada kedalaman
lebih dari 1,5 meter kemiringan lantai kolam renang tidak lebih dari
30%. Dari hasil observasi yang telah dilakukan bahwa kriteria tersebut
Tangga kolam renang harus vertical dan terbuat dari bahan berbentuk
bulat dan tahan karat. Dari hasil observasi yang telah dilakukan tidak
tangga kolam renang harus vertical dan terbuat dari bahan berbentuk
meter, tidak licin, dan permukaannya miring keluar kolam, Harus ada
tanda pemisah unuk orang yang dapat berenang dan tidak berenang,
renang yang kedap air memiliki lebar minimal 1 meter, tidak licin, dan
titetapkan.
b) Bak cuci kaki untuk kolam renang
Harus tersedia dengan ukuran minimal panjang 1,5 meter lebar 1,5
meter, dalam 20 cm dan harus terisi air yang penuh, Kadar sisa kolor pada
air bak cuci kaki 2 ppm. Dari hasil observasi yang dilakukan bahwa tidak
c) Fasilitas sanitasi
1. Kamar pancuran bilas
Harus tersedia pancuran bilas minimal 1 pancuran untuk 40
perenang, Pancuran bilas untuk pria harus terpisah dari pancuran bilas
untuk wanita. Dari hasil observasi yang dilakukan bahwa tidak semua
terpisah dari pancuran bilas untuk wanita. Untuk pancuran bilas minimal
ditentukan.
2. Tempat sampah
Harus terbuat dari bahan yang cukup ringan, tahan karat, kedap air
yang dihasilkan pada setiap tempat kegiatan. Sampah pada setiap ruang
sementara yang tidak terbuat dari bak beton permanen, tidak menjadi
Sampah pada setiap ruang dibuang setiap hari. Harus tersedia tempat
ditetapkan Harus terbuat dari bahan yang cukup ringan, tahan karat,
kedap air dan mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya.
tersedia minimal 1 buah jamban untuk tiap 40 orang wanita dan 1 buah
jamban untuk tiap 60 orang pria. Harus tersedia 1 buah peturasan untuk
tiap 60 orang pria. Apabila kapasitas kolam renang kurang dari jumlah
buah peturasan untuk pria dan 3 buah jamban untuk wanita. Jamban
kedap air dan tidak licin, didnding berwarna terang, jamban leher angsa,
ventilasi dan penerangan cukup, tersedia air bersih yang cukup, luas
dari hasil oobservasi yang dilakukan bahwa tidak semua fasilitas telah
kimia lainnya.
6. Perlengkapan lain
Tersedia papan pengumuman yang berisi antara lain, larangan
tersedia harus tersedia juga, Alat untuk mengukur. seperti alat ukur Ph
dan sisa klor air kolam renang secara berkala. Hail pengukuran sisa
anjuran kebersihan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penilaian inspeksi sanitasi di lingkungan pariwisata Taipa Beach
kriterianya memenuhi syarat yaitu dengan presentase %. Hal ini sesuai dengan
DAFTAR PUSTAKA
Permenkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
416/MENKES/PER/IX/1990