Anda di halaman 1dari 4

Nama = Deni Andrianto

NRP = 04211746000026 6

Power rating = 30000 SHP


Feed water = 226 F

Dari keseimbangan panas awal untuk ABS rating 30.000 SHP, persyaratan operasi
berikut yang harus dipenuhi antara lain:

Tekanan uap, drum, dan approx 960 psig


Temperatur uap dan keluaran superheater 875 psig
Tekanan uap dan keluaran superheater 955 F
Steam flows:
1. Superheated 185.52 lb/hr
2. Desuperheated 16.87 lb/hr
Total 202.39 lb/hr
Feedwater temperature 226 F

Efisiensi 88.50%
Nilai total pemanasan bahan bakar 19.264 Btu/lb
Kebutuhan bahan bakar 14,349 lb/hr
Suhu udara ketika meninggalkan pemanas uap udara 278 F
Aliran udara 231
Aliran gas buang 245,000 lb/hr

Letak Boiler
2 buah pembakar minyak akan digunakan untuk mensuplai total aliran sebesar 14,349 lb/hr, pada nilai
daya sekitar 8000 lb/hr pada masing-masing kelebihan. Jarak yang diperlukan untuk kapasitas burner
telah disediakan dari boiler manufacture.

Perhitungan Tungku
Furnace volume , cold surface , dan radiant heat absorbing surface ( RHAS ) akan dijelaskan oleh
metode pada section 2 dari capter 2 atau T & R Bulletin 3-14 [12] adalah :

Volume tungku = 2655 ft3


Projected surface = 1200 ft3
RHAS = 1175 ft3
Dengan (rating Value) bahan bakar yang tinggi 18,500 Btu/lb , maka furnace rating dari
rated power adalah :

Release rate = oil rate x rating value x volume tungku


= 0.0999836 btu/ft3

Oil rate/RHAS = 12.211915 btu/ft3

Dari satisfactory, furnace exit gas temperature dan heat absorption dapat dihitung sesuai
furnace surface area seperti dibawah:
Projected area Surface area RHAS
Rear waterwall 190 1 190
Front waterwall 175 0.856 150
Screen & Floor 435 1 435
Side waterwall and roof 400 1 400
1200 ft2 1175 ft2

dari figure 2 chapter 2 adiabatic flame temperature, TA dapat diperoleh pada 3990 F atau
4450 R, dengan 15% excess air
Qta = (LHV +qF+(ta-t0)CpR)/R+1 LHV = Lower Heating Value
= 1070.493272701 btu/lb = 17500
qF = 46 btu/lb

untuk menentukan shape emissivity factor FEFA data yang tersedia adalah
VF = 2655 ft3
ST = 1200 ft3

Firing Density = WF/PFVF


= 14,349/1 x 2655
= 5.40

Dari subsection 1.2 (d) chapter 2 , tube surface temperature dari furnace adalah
Ts = ts+((Qc/Sc)*Xe/k
= 592.1548387097 F

Selanjutnya dari estimasi correct furnace exit temperature, TE' untuk menjadi 2200 F, tube
film temperature dapat diperoleh dengan pendekatan seperti dibawah ini:

TF = (((Te+Te')/2)+Ts)/2 ts = 541 F
= 1416 F Qc/Sc = 88100 btu/ft2hr
Xe = Ketebatan tube equivalent
Te = 2280 = 0.18
Ts = 592 k = 310 btu/hr ft F

Heating Surface
Setelah menentukan furnace exit temperature, performa dari boiler pada screen , super heater dan generating bank
sudah dapat dievaluasi pada urutannya.dari pendekatan boiler layot fig41 data berikut bisa di tentukan.
Temperatur uap akhir yang selanjutnya akan ditentukan , panas yang diserap oleh steam pada superheater oleh
radiasi langsung dari tungku adalah sebagai berikut:

QSHR = AFLQC/SC A = 180.6 ft2


= 1431977.4 btu/hr FL = Diameter ratio
= 0.09
Qc/Sc = 88100 btu/ft2hr
Heat absorbed pada super heater oleh konveksi dari flue gas (gas buang ) dapat dihitung
dengan :
Koefisien gas buang (Cp) 0.316 btu/lb-F
QSHC = WGCP(T1-T2)
= 57677900 Btu/hr

Total penyerapan panas pada superheater :


= QSHr + QSHc
= 59109877.4 btu/lb-F

Economizer

Extended surface economizer digunakan untuk final heat recovery, economizer akan di design untuk mengurangi temperatur
gas buang sampai temperatur 316 F yang diperlukan untuk memperoleh 88,5 % efisiensi boiler yang diinginkan.

Design permulaan (preliminary design) dari boiler sekarang sudah komplit tambahan boiler rating seperti part load atau
overload akan dihitung kemudian , dari sini draft losses , sirkulasi karakteristik , temperatur tube metal , control dan
auxiliary desuperheater sizes, safety valve setting dan lain sebagainya.
engurangi temperatur
iinginkan.

rti part load atau


, control dan

Anda mungkin juga menyukai