Anda di halaman 1dari 8

DUNIA HEWAN

(ANIMALIA)
ECHINODERMATA & OSTEICHTHYES

SMA NEGERI 3 TAKALAR

KELOMPOK 3:
ASYA MASRURAH
KURNIATI
NADIA SALSABILA
NURRAHMI MIFTAHULJANNAH
SELVIANA SYAM X MIA 1
SISKA HAFIZHAH AYU LESTARI
ECHINODERMATA
Echinodermata (Yunani, echino = landak, derma = kulit) adalah kelompok hewan berkulit duri, triploblastic, dan
selomata.

A. CIRI UMUM
 Ukuran tubuh bervariasi dengan diameter 1-36 cm.
 Tubuh simetris bilateral pada saat larva dan simetri radial lima penjuru setelah dewasanya.
 Alat gerak berupa kaki ambulakral.
 Tidak bersegmen, seluruh tubuh tertutup rangka kapur dan berduri, serta pentamer.
 Alat pencernaan berkembang sempurna dari mulut sampai anus, kecuali kelas Ophiuroidea yang tidak
memiliki anus.
 Ekskresi menggunakan sel-sel amoeboid.
 Alat pernapasan berupa dermal branchiate, kaki tabung atau tentakel, kaki insang.
 Sistem saraf berpusat di cincin saraf, dihubungkan dengan tali-tali saraf radial.
 Hermafrodit pada kelas Holothuroidea, berkelamin terpisah.

B. DAUR HIDUP

Bintang laut menjalani daur hidup yang kompleks, bintang laut muda harus menjalani beberapa tahap
perkembangan terlebih dahulu sebelum menetap di laut sebagai bintang laut dewasa. Walaupun bintang laut banyak
dicari sebagai hewan hias untuk mengisi aquarium, namun perkembangbiakan bintang laut di aquarium sangat jarang
terjadi.

Padahal bintang laut ini menjalani siklus hidup yang sangat menarik. Secara ringkas bintang laut melalui empat
tahapan kehidupan. Yaitu pembuahan gamet, Tahap awal perkembangan, Metamorfosis menuju individu dewasa,
Pembuahan Aseksual dan Spesies Hermafrodit.

1) Pembuahan Gamet

Bintang laut melakukan fertilisasi eksternal melaluis proses yang disebut pemijahan. Mirip seperti yang terjadi pada
katak dan ikan. Untuk menghasilkan telur, bintang laut betina dan bintang laut jantan masing-masing mengeluarkan
sel telur dan sperma ke permukaan air. Sebagian sperma dan sel telur ini bertemu, kemudian terjadilah pembuahan.

Pembuahan yang berhasil akan berkembang menjadi telur yang membungkus zigot. Pada awal pertumbuhannya,
tubuh bintang laut terbentuk melengkung dengan pusat tubuh mereka terangkat jauh dari inti. Kita bisa melihat gamet
yang telah tumbuh menjadi zigot ini dengan mata telanjang. Biasanya terlihat seperti gumpalan susu atau awan putih
yang berkumpul di permukaan air.

2) Tahap Awal Perkembangan

Beberapa spesies bintang laut menunjukkan pola perkembangan yang berbeda, namun secara keseluruhan
mengikuti daur yang sama. Setelah gamet saling membuahi dan terbentuk zigot, zigot berkembang menjadi sedi sejenis
larva bilateral yang disebut bipinnaria. Larva-larva kecil ini memakan mikroorganisme yang lebih kecil di sekeliling
mereka. bipinnaria mengapung di dalam air selama beberapa hari sampai beberapa minggu. Sebelum akhirnya mereka
bertransformasi menjadi organisme non-feeding yang menetap di dasar laut. Hasil perubahan bipinnaria ini disebut
brachiolaria.

3) Metamorfosis Menuju Individu Dewasa

Setelah Brachiolaria menetap di habitat yang sesuai, tubuhnya berkembang menjadi simetrsi radial. Dan secara
bertahap mulai bermetamorfosis menjadi individu dewasa. Ada beberapa penelitian yang membuktikan bahwa
brachiolaria mencari daerah yang mengandung feromon bintang laut dewasa untuk menetap. Yang berarti menjadi tanda
bagi brachiolaria bahwa tempat itu sesuai dengan habitat hidupnya. Setelah perkembangan morfologi dan fisiologi
mereka sempurna, bintang laut mulai tumbuh sampai seukuran bintang laut dewasa seperti yang sering kita lihat.
C. KLASIFIKASI

Berdasarkan bentuk tubuhnya, Echinodermata dikelompokkan ke dalam lima kelas, yakni sebagai berikut :

1) Kelas Archoidea

Archoidea adalah hewan berbentuk bintang yang biasa disebut dengan bintang laut. Asteroida banyak
ditemukan di laut Pantai. Asteroidea adalah kelas filum Echinodermata yang mempunyai spesies terbanyak, yaitu
sekitar 1.600 spesies. Archoidea mempunyai bagian Tubuh Oral (Bagian Tubuh Dengan Mulut) Dan Bagian Aboral
(Bagian Tubuh Dengan Anus).

Kelas Satu Ini Mempunyai Sistem Ambulakral Yang Terdiri Dari Pembuluh Darah Air (Jaringan Hidrolik) Yang
Akan Membentuk Kaki / Lengan. Bagian Kaki/Lengan Berfungsi Sebagai Alat Gerak, Untuk Menempel, Dan Untuk
Menemukan Makanan. Di Ujung Kaki Ini Terdapat Bintik Mata Yang Bisa Membedakan Antara Terang Dan Gelap.
Bintang Laut Umumnya Mempunyai Duri Yang Tumpul Dan Pendek. Disekeliling Duri Terdapat Duri Kecil
Termodifikasi Yang Dinamakan Pedicelaria, Bagian Ini Berfungsi Untuk Menangkap Makanan Dan Melindungi
Tubuh Dari Kotoran. Pada Bagian Dekat Anus Terdapat Lubang Air Yang Disebut Medreporit. Archoidea Memiliki
Saluran Cincin Yang Terletak Di Pusat Tubuh, Serta Saluran Radial Yang Merupakan Cabang Saluran Cincin Di
Bagian Lengan.
2) Kelas Echinoidea

Echinoidea Merupakan Echinodermata Yang Tubunya Dipenuhi Bagian Berbentuk Seperti Duri. Bulu Babi
Atau Landak Laut Adalahsalah Satu Jenis Dari Kelas Echinoidea. Bentuk Tubuh Utamanya Agak Bulat Dan Tidak
Mempunyai Lengan, Tapi Terdapat Duri Yang Banyak. Ada Yang Mempunyai Duri Pendek Adapula Yang Panjang.
Duri Dari Echinoidea Terbentuk Oleh Zat Kapur. Tubuh Echinoidea Mempunyai Otot Yang Berfungsi Untuk
Memutar Duri Tersebut Sehingga Dapat Membuatnya Bergerak. Mulut Dari Hewan Ini Mempunyai Struktur Mirip
Rahang Yang Membantu Dalam Memakan Mangsa.

3) Kelas Crinoidea

Crinoidea Mempunyai Bentuk Tubuh Menyerupai Bunga Atau Tumbuhan. Crinoidea Merupakan Anggota
Filum Echinodermata Yang Memiliki Spesies Paling Sedikit (Sekitar 550 Spesies) Dan Merupakan Kelompok Paling
Primitif Dari Filum Echinodermata. Hewan Ini Hidup Di Pantai Sampai Dengan Kedalaman Laut 3.500 Meter Di
Bawah Permukaan Laut. Tubuhnya Tidak Memiliki Duri, Dan Apabila Memiliki Tangkai Disebut Lili Laut (Apabila
Bertangkai Ia Akan Menempel Pada Dasar Laut Dengan Sirri, Yaitu Bagian Ujung Tangkai Yang Memiliki Zat
Tanduk), Sedangkan Yang Tidak Memiliki Tangkai Disebut Bintang Laut Berbulu.

Pada Bagian Dasar Tubuh (Kaliks) Jenis Ini Terdapat Sisi Oral (Mulut) Dan Sisi Anus Sedangkan Lengannya
Berjumlah Banyak Mengelilingi Bagian Kaliks Tersebut. Biasanya Jumlah Lengan Crinoidea Merupakan Kelipatan
Lima Dan Memiliki Cabang Yang Disebut Pinula. Pada Sisi Oral Terdapat Celah Bersilia Yang Disebut Celah
Ambulakral. Celah Ini Berfungsi Untuk Menangkap Makanan, Yaitu Cairan, Zooplankton, Atau Partikel Lainnya
Yang Tersebar Di Air Laut.

4) Kelas Ophiuroidea

Ophiuroidea Merupakan Kelas Yang Bentuknya Menyerupai Bintang Laut, Tapi Mempunyai Lengan Yang Lebih
Panjang Dan Lebih Kurus Dan Cakram Pusat Tubuh Yang Lebih Jelas. Jika Kakinya Digerakkan Maka
Pergerakannya Menyerupai Ular, Oleh Sebab Itu Kelas Ophiuroidea Juga Disebut Dengan Bintang Mengular. Kaki
Tabungnya Ini Tidak Mempunyai Penyedot Dan Juga Bergerak Dengan Mencambukkan Kakinya Sehingga Kaki Ini
Lebih Mudah Patah. Kaki / Lengan Ini Juga Berfungsi Untuk Menangkap Mangsanya Kemudian Memasukkannya
Ke Dalam Mulut. Beberapa Jenis Pemakan Cacing, Moluska, Suspensi Atau Bangkai. Hewan Ini Tidak Mempunyai
Anus Dan Biasanya Hidup Di Sela Bebatuan.
5) Kelas Holothuroidea

Holothuroidea Merupakan Kelas Filum Echinodermata Yang Mempunyai Tubuh Bulat Memanjang Dari
Permukaan Oral Ke Permukaan Aboral. Tubuhnya Terlihat Seperti Bentuk Buah Timun Sehingga Sering Disebut
Dengan Timun Laut. Tapi Konsistensi Tubuhnya Agak Berbeda Dengan Kelas Lain, Hewan Ini Mempunyai Tubuh
Yang Lunak Dan Halus, Ia Digolongkan Ke Dalam Echinodermata Karena Mempunyai Bagian Tubuh Kelipatan Lima
Dan Memiliki Sistem Ambulakral. Mentimun Laut Mempunyai Tentakel Pada Bagian Oral Berjumlah 10 – 30 Buah.

Pada Tubuhnya Terdapat Kaki Ambulakral Yang Fungsinya Untuk Bergerak Dan Bernapas. Pergerakan
Dilakukan Dengan Kontraksi Otot Yan Tedapat Pada Tubuhnya. Hewan Ini Ada Yang Hermfrodit (Memiliki 2
Kelamin Dalam Satu Tubuh) Adapula Yang Genokhoris (1 Kelamin 1 Individu). Fertilisasinya Terjadi Di Air Laut
Yang Kemudian Akan Berkembang Menjadi Larva Aurekularia. Makannya Adalah Plankton Atau Zat Organik Di
Dalam Laut. Ia Melindungi Diri Dari Mangsanya Dengan Memuntahkan Organ Dalam Tubuhnya, Sehingga Mangsa
Tersebut Akan Memakan Organ Itu. Kemudian Mentimun Laut Dapat Membentuk Kembali Organ Yang
Dimuntahkan Tadi.
OSTEICHTHYES
Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang
merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes
yang berarti ikan. Hidup di laut, rawa-rawa, atau air tawar.

A. CIRI KHUSUS
 Kulitnya banyak mengandung kelenjar mucosa, biasanya diliputi oleh sisik (sisik ganoid, cycloid atau ctenoid)
beberapa spesies tidak bersisik; bersirip pada bagian dorsal maupum bagian ventral dan pada sebelah
menyebelah tubuhnya dengan beberapa pengecualian. Sirip biasanya disokong oleh jari duri tulang rawan atau
kras, tidak berkaki.
 Mulut terletak di ujung dan bergigi rahang tumbuh dengan baik dan bersendi pada tempurung tulan kepal;
mempunyai dua sacci olfactorious yang umumnya berhubungan dengan ongga mulut, bermata besar, tidak
berkelopak mata.
 Skeleton terutama berupa tulang keras kecuali beberpa jenis yang sebagian bertulang rawan; bentuk vertebrae
bermacam-macam, pina caudalis biasanya homocercal; sisa-sisa notochord masing-masing tampak.
 Jantung terdiri dari dua ruangan yaitu atrium dan ventrikel dengan sinus venosus dan conus arteriosus yang
berisi darah vena; terdpat 4 pasang archus aorticus; sel darah merah berbentuk oval dan berinti.
 Pernapasa dilakukan dengan beberapa pasang insang yang terletak pada archus yang berada dalam ruangan
celah insang pada kedua tepi samping dari faring, tertutupoleh operculum, biasanya memiliki gelembung
udara dan memiliki ductus pneumaticus. Beberapa mempunyai bentuk seperti paru-paru.
 Terdapat 10 pasang nervi cranalis.
 Suhu tebuh tergantung pada lingkungan sekitarnya.
 Memiliki sepasang gonad, umumnya ovipar (beberapa ada yang ovovivipar atau vivipar); fertilisasi terjadi di
luar tubuh kecuali beberapa spesies.

B. DAUR HIDUP

Siklus hidup ikan mas dimulai dari perkembangan di dalam gonad (ovarium pada ikan betina yang menghasilkan
telur dan testis pada ikan jantan yang menghasilkan sperma). Sebenarnya pemijahan ikan mas dapat terjadi sepanjang
tahun dan tidak tergantung pada musim. Namun, di habitat aslinya, ikan mas sering memijah pada awal musim hujan,
karena adanya rangsangan dari aroma tanah kering yang tergenang air.

Secara alami, pemijahan terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar. Menjelang memijah, induk-induk ikan mas
aktif mencari tempat yang rimbun, seperti tanaman air atau rerumputan yang menutupi permukaan air. Substrat inilah
yang nantinya akan digunakan sebagai tempat menempel telur sekaligus membantu perangsangan ketika terjadi
pemijahan.

Sifat telur ikan mas adalah menempel pada substrat. Telur ikan mas berbentuk bulat, berwarna bening, berdiameter
1,5-1,8 mm, dan berbobot 0,17-0,20 mg. Ukuran telur bervariasi, tergantung dari umur dan ukuran atau bobot induk.
Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa.

Antara 2-3 hari kemudian, telur-telur akan menetas dan tumbuh menjadi larva. Larva ikan mas mempunyai
kantong kuning telur yang berukuran relatif besar sebagai cadangan makanan bagi larva. Kantong kuning telur tersebut
akan habis dalam waktu 2-4 hari. Larva ikan mas bersifat menempel dan bergerak vertikal. Ukuran larva antara 0,5-0,6
mm dan bobotnya antara 18–20 mg.

Larva berubah menjadi kebul (larva stadia akhir) dalam waktu 4-5 hari. Pada stadia kebul ini, ikan mas memerlukan
pasokan makanan dari luar untuk menunjang kehidupannya. Pakan alami kebul terutama berasal dari zooplankton,
seperti rotifera, moina, dan daphnia. Kebutuhan pakan alami untuk kebul dalam satu hari sekitar 60-70% dari
bobotnya.

Setelah 2-3 minggu, kebul tumbuh menjadi burayak yang berukuran 1–3 cm dan bobotnya 0,1-0,5 gram. Antara 2-3
minggu kemudian burayak tumbuh menjadi putihan (benih yang siap untuk didederkan) yang berukuran 3–5 cm dan
bobotnya 0,5-2,5 gram. Putihan tersebut akan tumbuh terus. Setelah tiga bulan berubah menjadi gelondongan yang
bobot per ekornya sekitar 100 gram.
Gelondongan akan tumbuh terus menjadi induk. Setelah enam bulan dipelihara, bobot induk ikan jantan bisa
mencapai 500 gram. Sementara itu, induk betinanya bisa mencapai bobot 1,5 kg setelah berumur 15 bulan. Induk-
induk ikan mas tersebut mempunyai kebiasaan mengaduk-aduk dasar perairan atau dasar kolam untuk mencari
makanan.

C. KLASIFIKASI
 Ikan lele (Ameiurus melas)
 Belut (Anguilla sp.)
 Ikan bader (Perca sp.)
 Kuda laut (Hippocampus sp.)
 Salmon (Oncorhynchus sp.)
 Sarden (Sardinops caerulea)
 Ikan paru (Noeceratodus sp.)
 Tuna (Scomber scombrus)
 Ikan terbang (Cypselurus sp.)
 Ikan mas (Carassius auratus)
 Ikan perak (Cymatogaster aggregatus)
 Ikan bandeng (Chanos chanos)
 Ikan gurami

~~~

Anda mungkin juga menyukai