BAB IV Profil 2018
BAB IV Profil 2018
14
15
Tabel 4.1 Data Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tahun 2018
Buah
Jumlah Tidak
dan Rumah
Jumlah rumah Asi Jentik Aktifi me Rumah
persa Timbang Air Jamban sayu tangga
No Desa rumah tangga eksklu CTPS nya tas rokok tangga
linan balita bersih sehat r tidak
tangga yang di sif muk fisik dalam sehat
setia sehat
survey rumah
hari
Mekar
1 430 345 8 29 960 249 294 226 110 287 328 168 210 148
Sari
Pauh
2 470 365 61 66 799 216 302 204 145 307 336 188 212 138
Pauh 1
3 613 365 53 64 1251 229 306 215 146 304 343 187 210 130
Belani
4 228 228 15 63 728 134 289 129 95 201 226 137 118 120
Batu
5 450 340 14 16 615 168 291 150 135 279 327 178 190 140
Kucing
Tanjung
6 266 266 22 27 602 163 261 133 106 199 238 132 135 135
Raja
Ketapat
7 398 310 36 55 609 302 294 297 134 289 305 193 278 67
Bening
Air
8 673 340 25 19 1060 259 297 334 132 292 330 330 250 78
Bening
Jumlah
3.528 2.559 234 339 5.564 1.720 2.334 1.688 1.003 2.158 2.433 1.513 1.603 956
1 Pauh 1 Tidak
2 Pauh 1 1 Tidak
3 Batu Kucing 0 Tidak
4 Belani 0 Tidak
5 Tanjung Raja 0 Tidak
6 Mekar Sari 0 Tidak
7 Air Bening 2 Tidak
8 Ketapat Bening 1 Tidak
JUMLAH 5 0
6) Jamban sehat
Jamban penting dalam kehidupan kita, seperti pentingnya makan dan minum,
karena kita setiap hari makan dan minum, maka kitapun harus mengeluarkannya
setiap hari. Untuk mengeluarkannya harus mempunyai tempat khusus, tempat itulah
yang disebut jamban.
Membuang tinja di sembarang tempat dapat menularkan penyakit, seperti
Diare, Disentri dan Kolera. Penyakit tersebut dapat terjadi karena binatang/ serangga
yang kontak dengan tinja yang di buang ke sembarang tempat akan membawa kuman
yang diperolehnya dari kotoran tinja, kemudian serangga/ binatang tersebut hinggap
pada makanan kita, bila kita makan makanan tersebut, akan mendatangkan penyakit
seperti yang disebutkan di atas.
7) Penyehatan lingkungan pemukiman
8) Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL)
Menurut Anwar (2001) yang dimaksud dengan air limbah atau air kotor adalah
air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan
kehidupan manusia atau hewan dan lasimnya muncul karena hasil perbuatan manusia
dan industrialisasi.
Berdasarkan pengertian di atas maka secara umum dapat dikatakan bahwa
limbah cair adalah air bekas pakai yang dihasilkan akibat aktivitas manusia baik yang
berasal dari rumah tangga, pertanian, perdagangan, dan industri maupun tempat-
tempat umum lainnya yang harus di buang yang dapat mebahayakan manusia atau
kelestarian lingkungan.
Untuk mencegah penyakit serta pencemaran akibat air limbah, maka perlu
dibuatkan Saluran Pembuangan Air Limbah dari rumah-rumah/ sumber-sumber air
limbah sebelum di lakukan pengolahan lebih lanjut. Air limbah yang dibiarkan
tergenang, akan menimbulkan pencemaran tanah serta menjadi tempat berkembang
biaknya bibit penyakit.
i. Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan
j. Pencatatan dan pelaporan
18
Sasaran KB adalah:
a. Pasangan Usia Subur (PUS)
b. Ibu yang mempunyai resiko tinggi
d. Pelayanan Gizi
Program pelayanan gizi adalah salah satu program pokok puskesmas yang
kegaiatanya meliputi peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi
Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKI),
kurang vitamin A, keadaan zat gizi lebih, peningkatan surveilans gizi, dan
pemberdayaan usaha perbaikan gizi masyarakat.
Kegiatan-kegiatan program ini ada yang dilakukan harian, bulanan, 6 bulan sekali,
dan setahun sekali, serta beberapa kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan
jika ditemukan Kejadian Luar Biasa (KLB) masalah gizi misalnya ditemukan kasus gizi
buruk. Kegiatan program ini dilakukan di dalam dan di luar gedung.
20
Tabel 4.5 Cakupan Program Imunisasi Dasar di Puskesmas Pauh Tahun 2018
DPT Polio Campak
Cakupan
No Desa HB 0 BCG HB (I- (I- IVP /
Desa UCI
III) IV) Rubella
1 Pauh 1 48 49 136 185 42 45
2 Pauh 1 1 54 60 171 231 53 52
3 Batu Kucing 1 27 32 114 146 35 42
4 Belani 1 29 36 110 145 36 37
5 Tanjung Raja 1 29 41 115 156 35 36
6 Ketapat Bening 1 31 34 105 139 30 34
7 Air Bening 1 33 39 111 150 33 38
8 Mekar Sari 1 29 39 117 155 36 39
Jumlah 1.30 300
11 280 330 979 323
7
Penyakit ini ditimbulkan terutama perumahan yang tidak layak, polusi udara
sehingga memungkinkan penularan penyakit ini dan faktor resiko lainnya seperti;
gizi kurang, status imunisasi yang tidak lengkap, membedong anak, pemberian
ASI tidak/kurang memadai, riwayat penyakit kronis, dan orang tua perokok.
b) Pneumonia
23
Setiap tahun terdapat 300-500 juta kasus malaria di dunia dan penyebab 1
juta kematian anak. Di daerah yang terjangkit malaria dapat menjadi penyebab
utama kematian dan penghambat pertumbuhan anak.
Di Indonesia angka penderita Malaria cukup tinggi, mencapai 70 juta atau
35% dari penduduk Indonesia. Dimasa yang akan datang , penderita malaria akan
meningkat akibat mobilitas penduduk yang relative cepat, perubahan lingkungan
antara lain karena pembagunan wilayah yang kurang memperhatikan aspek
kualitas lingkungan.
Berdasarkan data dari program P2M tahun 2018, kasus malaria dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
f) DBD
Kegiatan yang dilaksanakan oleh program P2 DBD adalah sebagai berikut :
1) Mengobati/merawat/merujuk tersangka DBD ke rumah sakit
2) Melaksanakan kegiatan penyelidikan epidemiologi (PE)
25
3) Setelah PE, melaksanakan “Penanggulangan focus” yang terdiri dari satu atau
lebih kegiatan sebagai berikut :
- PSN DBD
- Larvasida
- Penyuluhan
4) Melaksanakan pemeriksaan jentik berkala (PJB)
5) Menyelenggarakan pertemuan/pelatihan/pembinaan kader juru pemantau
jentik (JUMANTIK) dalam penggerakan PSN DBD
6) Melaksanakan penyuluhan intensif melaui berbagai metode dan media
7) Melaksanakan kegiatan 3M sebelum masa penularan
8) Mengembangkan dan melaksanakan metode pemberantasan sarang nyamuk
demam berdarah dengue (PSN DBD) sesuai dengan situasi dan kondisi
masing-masing daerah berdasarkan hasil survei/pelatihan
9) Melaksanakan surveilens Epidemiologi DBD
10) Melaksanakan system kewaspadaan dini (SKD) dan penanggulangan KLB
11) Mengirimkan laporan hasil kegiatan program secara rutin ke Dinas Kesehatan
Kabupaten
Data yang dilaporkan pada tahun 2018 di Puskemas Pauh dapat dilihat pada
grafik dibawah ini:
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah pnderita DBD pada
tahun 2018 sebanyak 1 orang.
g) Diare
Kebijakan dalam pemberantasan penyakit diare adalah:
1) Tatalaksana standar penderita diare;
26
h) Typhoid
Penyakit Typhoid merupakan penyakit yang menyerang sistem pencernaan
manusia. Penyakit ini dapat ditularkan melalui air dengan lingkungan yang
27
tercemar. Oleh karena itu sering mewabah pada daerah yang sulit mendapatkan air
bersih untuk dikomsumsi masyarakat.
Berdasarkan data laporan bahwa jumlah penderita Tifoid di wilayah kerja
Puskesmas Pauh tahun 2018 tidak ditemukan kasus typhoid baik typhoid klinis
maupun typhoid konfirmasi.
i) Rabies
Penyakit ini menular melalui gigitan hewan penular rabies (anjing, kucing,
kera dan hewan lainnya). Penyakit Rabies ini adalah penyakit yang memiliki IR
yang rendah tetapi memiliki CFR (Case Fatality Rate) yang tinggi sehingga
penyakit ini sangat berbahaya bila tidak segera diatasi. Dari Surveilans Puskesmas
Pauh pada tahun 2018 ditemukan adanya penderita sebanyak 6 orang dan semua
penderita telah mendapatkan vaksin anti rabies (verorab) dan tidak ada orang
meninggal dengan diagnosa rabies.
Grafik 4.5 Jumlah Penderita Gigitan Hewan Penular Rabies Puskesmas Pauh
Tahun 2018
2.5
2
2
1.5
1 1 1 1
1
0.5
0
0 0 0 0 0 0 0
j) Campak
Campak adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai
dengan demam, batuk,konjungtivitis, dan ruam kulit. Penularan infeksi terjadi
karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan
infeksi dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan 4 hari setelah
ruam kulit ada.
7
6
6
5
4
4
3
2
1 1
1
0
0 0 0 0 0 0 0 0
a) Diabetes
Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah
yang tinggi atau di atas nilai normal. Glukosa yang menumpuk di dalam darah
akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan
organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi
yang dapat membahayakan bagi penderita. Diabetes ini terbagi menjadi 2 yaitu
diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Di Puskesmas Pauh jumlah penderita diabetes yang terdeteksi dapat dilihat
pada grafik berikut ini:
29
100 91 90
80 71 69 68 66
60
60 50
43 41 39
40
20
d) Stroke
Jumlah kunjungan penderita stroke di Puskesmas Pauh 2018 dapat dilihat pada
grafik di bawah ini:
Grafik 4.10 Jumlah Kunjungan Penderita Stoke di Puskesmas Pauh Tahun 2018
4.5
4
4
3.5
3 3
3 penderita
2.5 stroke
2 2 2 2
2
1.5 meninggal
1 1
1 akibat
0.5 stroke
1 1
0
00 00 00 0 0 0 0 0 0 0
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah kunjungan penderita stroke
di Puskesmas Pauh tahun 2018 sebanyak 20 kunjungan. Dan ada 2 orang
meninggal yang diakibatkan oleh stroke.
e) Penyakit Tidak Menular Lainnya
Selama tahun 2018 di Puskesmas Pauh tidak ada laporan untuk penyakit
tidak menular lainnya seperti Penyakit Jantung Kronis (PJK), penyakit tiroid,
lupus, thalasemia, PPOK, osteoporosis, ginjal kronik, tumor payudara, leukemia,
dan kanker serviks.
4. Surveilans
Menurut WHO (2004) surveilans merupakan proses pengumpulan, pengolahan,
analisis, dan interpretasi data secara sistemik dan terus menerus serta penyebaran
informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat diambil tindakan. Berdasarkan
definisi di atas dapat diketahui bahwa surveilans adalah suatu kegiatan pengamatan
penyakit yang dilakukan secara terus menerus dan sistematis terhadap kejadian dan
31
2) Penyuluhan
Penyuluhan yang diberikan disekolah antara lain:
32
47 1 12 32 1
Jumlah 22 623 623 623 352 623
7 7 9 4
4) Pemeriksaan berkala
Pemeriksaan berkala dilakukan oleh petugas kesehatan, guru UKS, dokter kecil
kepada seluruh siswa dan guru setiap 6 bulan, untuk memantau, memellihara serta
meningkatkan status kesehatan mereka. Kegiatan yang dilakukan berupa
penimbangan BB, pengukuran TB, pemeriksaan ketajaman penglihatan dan
pendengaran oleh guru UKS dengan dokter kecil, pemeriksaan kesehatan oleh
petugas kesehatan.
5) Imunisasi
Memberikan imunisasi DT kepada murid kelas I dan imunisasi Td kepada
murid kelas II. Tujuan pemberian imunisasi adalah untuk memberikan perlindungan
jangka panjang terhadap penyakit difteri dan tetanus dengan imunisasi Difteri
Tetanus Toxoid (DT) dan Tetanus Toxoid (TT).
6) Pembinaan UKS dan dokter kecil
Dokter kecil adalah siswa/siswi yang ikut melaksanakan sebagian usaha
pelayanan kesehatan serta berperan aktif dalam kegiatan kesehatan yang
diselenggarakan di sekolah. Dokter kecil di pilih oleh guru guna ikut melaksanakan
sebagian usaha pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri, keluarga, teman murid
pada khususnya dan sekolah pada umunya.
Kriteria Peserta Dokter Kecil adalah:
a. Telah menduduki kelas 4 Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.
b. Siswa kelas 5 dan 6 yang belum pernah mendapat pelatihan dokter kecil
c. Berprestasi di sekolah
d. Berbadan sehat
e. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab
f. Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat
g. Berbudi pekerti baik dan suka menolong
h. Di izinkan orang tua
Kegiatan Dokter Kecil adalah:
a. Menggerakkan teman untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat
b. Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi
c. Penimbangan dan pengukuran tinggi badan
d. Pemeriksaan penglihatan
e. Pemeriksaan kesehatan gigi
Tabel 4.12 Jumlah Pasien dengan Gangguan Jiwa di Puskesmas Pauh Tahun 2018
No Desa Jumlah Pasien Gangguan Jiwa Pengobatan
1 Pauh 4 2 teratur, 2 tidak teratur
2 Pauh 1 6 2 teratur, 4 tidak teratur
3 Belani 3 Tidak teratur
4 Batu Kucing 2 Tidak teratur
5 Tanjung Raja 0
6 Mekar Sari 0
7 Air Bening 0
8 Ketapat Bening 0
Jumlah 15 4 teratur, 11 tidak teratur
Tabel 4.13 Jumlah Pelayanan Kesehatan Reproduksi dan Remaja di Wilayah Kerja
Puskesmas Pauh Tahun 2018
Remaja yang
Jumlah remaja
mendapatkan Remaja Remaja
(10-18 tahun) Remaja Remaja
No Desa pelayanan yang bersali
Laki- Perem kesehatan anemia merokok
hamil n
laki puan
1 Pauh 223 220 29 1 1 0 130
2 Pauh 1 273 275 30 0 0 0 161
35
Tabel 4.15 Jumlah Kujnjungan Penyakit Mata di Puskesmas Pauh Tahun 2018
No Nama Penyakit Jumlah
1 Katarak 39
2 Konjungtivitis 117
3 Glaukoma 1
4 Pterigium 3
Jumlah 160
Tabel 4.16 Jumlah Pasien yang Mengalami Gangguan pada Indera Pendengaran di
Puskesmas Pauh Tahun 2018
No Gangguan Indera Pendengaran Jumlah Keterangan
1 Otitis media 13 -
Penjaringan
2 Serumen 324
kesehatan siswa
3 Presbikum 0 -
Tabel 4.17 Jumlah Laporan Krisis Kesehatan Akibat Bencana di Wilayah Kerja
Puskesmas Pauh Tahun 2018
Jenis Kerusakan rumah Kedala Korban
N Korban Pengungsi Korban
Desa ben Terbakar/ Rusak Rusak man mening
o roboh (KK) (KK) luka
cana tenggelam berat ringan banjir gal
1 Pauh Banjir 2 0 0 0 1m 215 1 0 0
2 Pauh 1 Banjir 1 0 0 0 45 cm 93 0 0 0
Batu
3 Banjir 0 0 0 0 1m 183 0 0 0
Kucing
4 Belani Banjir 0 0 0 0 10 cm 46 0 0 0
Tanjung
5 Banjir 5 0 0 0 1m 106 1 0 0
Raja
1. Poli Umum
Poli umum ini difungsikan untuk pemeriksaan dan pengobatan rawat jalan.
2. Unit Gawat Darurat (UGD)
Ruang UGD ini berfungsi untuk perawatan dan pengobatan kasus gawat dan darurat
yang membutuhkan penanganan segera. Kegiatan yang dilakukan di ruangan ini seperti
perawatan luka mulai dari heating sampai dengan up heating, insisi abses, pengangkatan
serumen, dan lain sebagainya.
3. Poli KIA-KB
Kegiatan di poli KIA adalah pemeriksaan kehamilan, pemberian tablet Fe dan
Calsium Laktate, pemberian vaksin TT pada ibu hamil, pelayanan KB, konseling, dan lain
sebagainya.
5) Obat yang dikeluarkan langsung dibukukan pada buku penerimaan dan pengeluaran
serta pada kartu setok obat.
6) Setiap akhir bulan mengkompilasi seluruh penggunaan obat dan sisa obat di sub unit
pelayanan yang ada.
7) Membuat laporan setiap bulan sekali dengan memakai blangko LPLPO.
8) Membuat Tabel obat dengan pemakaian 10 obat terbanyak.
9) Melaksanakan Konseling
Tabel 4.18 Daftar 10 Pemakaian Obat Terbanyak di Puskesmas Pauh Tahun 2018
No Nama Obat Jumlah Pemakaian
1 Amoxicillin 14.400
2 Asam mefenamat 10.400
3 Ranitidine 10.280
4 Vitamin B Complek 10.200
5 Dexamethasone 9.300
6 Metformin 7.350
7 Ibuprofen 8.600
8 Captopril 8.500
9 Amlodipin 8.430
10 CTM 8.000
b. Apotik
Kegiatan yang dilaksanakan di apotik adalah sebagai berikut:
3) Merencanakan kebutuhan obat rawat jalan dan UGD
4) Menerima resep
5) Memberikan obat dan informasi obat pada pasien.
6) Membuat rekapan harian pemakaian obat.
7) Memasukan pada register bulanan.
8) Membuat laporan bulanan.
C. Jejaring Kesehatan