Laporan Kasus Paranoid - Newwww
Laporan Kasus Paranoid - Newwww
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. R
Umur : 54 tahun
Agama : Katolik
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama : Ny. L
Agama : Katolik
Mengamuk
Seorang laki-laki datang ke UGD RSKD Dadi pertama kalinya diantar oleh adik
kandung dan polisi dengan keluhan mengamuk. Pasien melemparkan barang-barang pecah
belah seperti piring, gelas. Pasien dibawa oleh adik kandung dibantu oleh polisi, sebelum
dibawa ke RSKD pasien melemparkan polisi asbak rokok. Pasien juga sering bilang bahwa
ada orang di depan rumahnya, padahal tidak ada orang. Dan mengaku selalu melihat dua
orang dirumahnya dan bilang bahwa mereka yang sering menjaganya. Pasien juga sering
meneriaki orang-orang yang lewat didepan rumahnya. Sering main handphone yang ada
gambar mata dan tali. Dan hampir selalu bilang kalau mau menang undian. Pasien juga
sering membawa benda-benda tajam (parang/badik) dan disimpan didalam kamarnya. Dia
merasa bahwa ada orang yang bakalan menyerang dia. Dan sering mengunci pintu bahkan
ibunya pernah dikuncikan dari dalam rumah. Sering juga pasien menyiram air ke ibunya,
juga sering berbicara sendiri, dan merendam rokoknya di air. Tidur pasien kurang. Makan
dan minum baik. Pasien tidak mandi sudah hampir 4 hari. Keluhan diatas sudah dirasakan
Awal perubahan perilaku kurang lebih 2 tahun yang lalu. Saat toko perabotan
rumah tempatnya bekerja bangkrut lalu pasien diberhentikan dan perekonomian pasien
juga makin menurun. Pasien kemudian mulai menyendiri dikamar dan tidak mau keluar
rumah. Dua bulan terakhir ini pasien sempat melihat orang berada didepan rumahnya dan
meminta kelurganya untuk datang melihat tetapi ternyata tidak ada orang sama sekali. Dan
kemudian pasien menjadi lebih waspada dan sering mengunci pintu dan membawa benda-
3. Hendaya Fungsi
5. Hubungan gangguan sekarang dengan gangguan riwayat penyakit fisik dan psikis
sebelumnya
Riwayat infeksi : -
Riwayat trauma : -
Riwayat kejang : -
Riwayat alkohol : -
Riwayart NAPZA: -
Pasien lahir dalam normal dan cukup bulan di RS sentosa pada tanggal 01-12-1965.
- Aktivitas Sosial : Sebelum perubahan perilaku, termasuk orang yang baik, pergaulan
Pasien merupakan anak ke-2 dari 6 bersaudara (♂,♂,♀,♀,♂,♂). Pasien belum menikah
Saat ini pasien tinggal bersama ibunya dan adiknya. Tidak ada riwayat penyakit yang sama
di dalam keluarga pasien tetapi adiknya punya riwayat minum obat-obatan (sabu).
Genogram
Keterangan :
: Laki-Laki / : Meninggal
: Menikah
: Pasien
F. Situasi Sekarang :
Pasien tinggal dengan ibu dan adik laki-lakinya dirumah milik ibunya.
Pasien merasa dirinya tidak sakit apalagi mengalami gangguan jiwa. Dan pasien
mengatakan bahwa dia tidak pantas disini karena dirinya bukanlah orang biasa (aktor) yang
A. Deskripsi Umum :
1. Penampilan : Seorang laki-laki berusia 54 tahun, wajah sesuai umur. Perawakan kurus,
rambutnya hitam lurus dan tidak tersisir serta dipenuhi dengan keringat, memakai baju
2. Kesadaran : berubah
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor : Tidak tenang (suka menoleh ke kiri dan kanan)
4. Pembicaraan : - Spontan
1. Mood : Baik
2. Afek : Terbatas
3. Orientasi :
D. Gangguan Persepsi :
E. Proses Berfikir :
1. Arus pikiran :
Produktivitas : cukup
Kontinuitas : relevan/koheren
2. Isi Pikiran :
G. Daya Nilai :
H. Tilikan (Insight) : Tilikan derajat 1 (pasien menyangkal penuh bahwa dirinya sakit)
Pemeriksaan Fisik :
Status Internus : TD 120/80 mmHg, N = 88 x/I, S = 36,4 oC, P = 20x/i. Konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak icterus, jantung, paru, abdomen dalam batas normal, ekstremitas atas
Status Neurologis
Gejala rangsang selaput otak: kaku kuduk (-), Kernig’s sign (-)/(-), pupil bulat dan isokor
2,5 mm/2,5 mm, refleks cahaya (+)/(+), fungsi motorik dan sensorik keempat ekstremitas
dalam batas normal, tidak ditemukan refleks patologis. cara berjalan kesan normal,
keseimbangan baik.
Seorang laki-laki umur 54 tahun datang ke UGD RSKD Dadi dengan keluhan
mengamuk. Pasien dan melemparkan barang-barang pecah belah seperti piring, gelas, dan
melemparkan polisi asbak rokok. Pasien juga sering bilang bahwa ada orang di depan
rumahnya, meneriaki orang-orang yang lewat didepan rumahnya, sering membawa benda-
benda tajam (parang/badik). Dan sering mengunci pintu. Sering juga pasien menyiram air
ke ibunya, berbicara sendiri. Tidur pasien kurang dan tidak mandi sudah hampir 4 hari.
Awal perubahan perilaku kurang lebih 2 tahun yang lalu. Saat toko perabotan
rumah tempat pasien bekerja pasien bangkrut dan perekonomian menurun. Pasien mulai
menyendiri dikamar dan tidak mau keluar rumah. Pasien sering memainkan
handphonenya. dua bulan terakhir ini pasien sempat melihat orang berada didepan
rumahnya dan meminta kelurganya untuk datang melihat tetapi ternyta tidak ada orang
sama sekali. Dan kemudian pasien menjadi lebih waspada dan sering mengunci pintu dan
lancar dan intonasi biasa. Sikap terhadap pemeriksa cukup baik. Keadaan mood baik, afek
terbatas, empati tidak dapat diraba rasakan. Gangguan persepsi ada halusinasi visual dan
auditorik. Produktivitas cukup, kontinuitas relevan. Ada gangguan isi pikir yakni waham
kebesaran dan waham persekutori. Tilikan derajat 1 (pasien menyangkal penuh bahwa
Aksis I
pasien mengamuk dan memgang benda tajam. Keadaan ini menimbulkan rasa tidak nyaman
atau terganggu. Pasien juga jarang mandi sehingga menyebabkan disabilitas. Sehingga dapat
Pada pemeriksaan status mental ditemukan hendaya berat dalam menilai realita dimana
pasien sering membawa benda tajam di dalam rumah, mengunci pintu dan mengamuk. Dan
menyatakan bahwa dirinya dikenal oleh seluruh orang di dunia. sehingga didiagnosis
Pada pemeriksaan status internus dan neurologis tidak ditemukan adanya kelainan,
sehingga kemungkinan adanya gangguan mental organik dapat disingkirkan dan berdasarkan
tidak disebabkan oleh adanya penggunaan zat tertentu maupun kondisi medis tertentu.
Didapatkan waham dan halusinasi sehingga memenuhi gejala diagnosis Skizofrenia (F20.).
Lebih spesifik didapatkan waham persekutori (merasa akan diserang oleh media) dan
kebesaran serta halusinasi visual (melihat dua orang yang selalu menjaganya) dan auditorik
(memberi perintah) Menurut PPDGJ III pasien didiagnosis dengan Skizofrenia Paranoid
(F20.0).
Aksis II
Sebelum sakit pasien orangnya ramah, baik tetatapi data ini belum cukup untuk
Aksis III
Tidak ada.
Aksis IV
Aksis V
GAF Scale saat ini : 50-41 (gejala berat (serious) , disabilitas berat)
Psikologik:
Sosiologi:
Didapatkan adanya hendaya dalam bidang sosial, pekerjaan dan penggunaan waktu
VIII. PROGNOSIS
Ad Vitam : Bonam
kesembuhan pasien
dalam berobat
sama
IX. RENCANA TERAPI
a. Psikofarmakoterapi
b. Psikoterapi
- Suportif
Memberikan dukungan kepada pasien untuk dapat membantu pasien dalam memahami
timbul selama pengobatan, serta memotivasi pasien supaya mau minum obat secara
teratur.
- Sosioterapi
keadaan pasien dan memberikan dukungan moral serta menciptakan lingkungan yang
X. FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya, tanda-tanda vital pasien
dan efektifitas terapi serta kemungkinan terjadinya efek samping dari obat yang diberikan.
XI.LAMPIRAN WAWANCARA
Dr : Selamat siang pak, perkenalkan saya dokter reza yang bertugas disini. Siapa nama ta pak?
R : Tn R
Dr : Berapa umur ta pak?
R : 50an
Dr : Bapak tau ini dimana?
R : Posko sosial
Dr : Pak, kalau boleh tau kenapa bapak di bawa kesini?
R : Politik
Dr : kenapa politik pak?
R : saya dibawa kesini karena politik saudara saya mau ambil harta warisan saya
Dr : harta warisan dari mana pak?
R : harta warisan dara bapak saya yang sudah meninggal dokter
Dr : kapan meninggal bapakta pak?
R : 2 bulan lalu kayanya
Dr : kita masih sedih ingat bapakta pak?
R : tidak
Dr : oh jadi karena harta warisan kita dibawa kesini pak?
R : iya dokter
Dr : Katanya bapak mengamuk dirumah dan marah-marah pak?
R : Iya
Dr : Kenapa ki marah-marah? Adakah yang ganggu ki?
R : Mereka rusaki pintu kedua saya
Dr : pintu kedua?
R : iya pintu masuk kerumah yang setelah pintu besi
Dr : Kenapa dihancurkan pak?
R : Politik
Dr : oh karena harta warisan pak?
R : iya
Dr : katanya seringki bawa-bawa parang?
R : Iya, itu buat jaga diri saya. Saya ini bukan orang biasa.
Dr : ada yang gangguki kah?
R : tidakji, cuma jaga diri saja kalau media mau serang saya. Karena mereka mau serang
saya.
Dr : kenapa mau diserang?
R : karena saya kirim iklan tercepat di dunia. Bukan orang sembarang.
Dr :kirim iklan apa?
R : itu, iklan di tv. kan saya punya tv kabel jadi sering saya kirim ilan dan tercepat didunia
Dr : bagaimana carata kirim itu iklan?
R : dari tv kabel saya kirim
Dr : iklan apa itu?
R : iklan-iklan yang ada ditv
Dr : tapi saya nda pernah lihat iklan yang kita kirim pak
R : ada dokter kita nda pernah nonton tv kabel
Dr : ada tv kabelku selalu ku nonton
R : ada dokter nanti saya kirim lagi baru saya kasih tauki
Dr : orang-orang kenal kita pak?
R : iya saya terkenal diseluruh dunia
Dr : kenapa kita bilang terkenal ki?
R : saya ini aktor pemain film
Dr : Film apa? Kenapa saya nda pernah lihatki?
R : film di tv kabelku
Dr : film apa itu?
R : film terkenal didunia
Dr : film apa Namanya?
R : Nama filmnya tidak boleh dikasih tau dokter
Dr : tapi nda pernahka lihatki main film?
R : saya aktor ada main film dokter
Dr : nda pernahka lihatki
R : kita lihat tapi nda tau itu saya dokter
Dr : ajakka nonton film ta nanti nah
R : iya
Dr : katanya keluargata ada kita lihat orang didepan rumahta?
R : iya ada dokter
Dr : ada orang lain yang lihat?
R : tidak ada
Dr : apa nabikin itu orang depan rumahta?
R : lihat ke rumahku terus
Dr : itu ji nabikin?
R : terus kayak mau serang saya, makanya saya kunci pintu
Dr : oh begitu
R : iya
Dr : katanya juga ada yang jagaki?
R : iya
Dr : siapa itu ?
R : orang dokter
Dr : berapa orang ?
R : dua orang
Dr : apa nabikin ?
R : mereka yang jagai saya dokter
Dr : bagaimana tampakannya ?
R : pakai baju bola dokter
Dr : selaluji kita lihat kah ?
R : iya dokter. Mereka tinggal diatas
Dr : diatas mana ?
R : diatas loteng dokter.
Dr : kita tau darimana ?
R : iya dokter tinggal di atas.
Dr : nda dibisik bisiki sama itu orang?
R : iya dokter, mereka yang kasih bangun saya, suruh saya berdoa
Dr : tiap hari itu pak?
R : iya tiap hari dokter
Dr : ituji yang mereka suruhki?
R : iya
Dr : katanya seringki siram ibuta pakai air?
R : iya
Dr : kenapa kita siram ibuta pakai air?
R : karena kalau saya bilang A dia bilang C
Dr : tapi itukan ibuta
R : iya dokter tapi selalu begitu
Dr : nda berdosa kah?
R : nda kalau selalu begitu
Dr : nda boleh pak itu berdosa apalagi ibuta
R : iya
Dr : ada kekuatan ta pak?
R : nda ada dokter cuman saya bias kirim iklan tercepat
Dr : oh ituji pak
R : iya
Dr : oh iya kalua begitu sebentar minum obat ta nah
R : saya tidak sakit dokter
Dr : kenapa pale dibawa ki kesini pak?
R : politik, saudara saya mau ambil harta warisan saya
Dr : oh iye politik di
R : iya
Dr : istirahat mki kalau begitu pak
R : iya dokter.