Anda di halaman 1dari 9

Yusriya, dkk / Unnes Journal of Biology Education 3 (1) (2014) 26-34

Unnes.J.Biol.Educ. 3 (1) (2014)

Unnes Journal of Biology Education


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujbe

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN MATERI KLASIFIKASI


HEWAN SEBAGAI SUPLEMEN BAHAN AJAR BIOLOGI SMP

Arina Yusriya , Kukuh Santosa, Bambang Priyono

Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Semarang, Indonesia


Gedung D6 Lt.1 Jl Raya Sekaran Gunungpati Semarang Indonesia 50229

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Video pembelajaran dapat digunakan sebagai suplemen bahan ajar biologi materi klasifikasi hewan
Diterima November yang bersifat abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengembangan dan
2013 kelayakan video pembelajaran materi klasifikasi hewan sebagai suplemen bahan ajar biologi SMP.
Disetujui Januari 2014 Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D) yang melalui tahapan
Dipublikasikan April identifikasi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk (video), validasi video dan
2014 revisi, uji coba awal dan revisi, uji coba pemakaian dan revisi, produksi final. Uji coba awal
________________ dilakukan pada 30 orang siswa kelas VII D dan uji coba pemakaian dilakukan pada 30 siswa kelas
Keywords: VII A dan 30 siswa kelas VII E. Data yang diperoleh berupa penilaian ahli materi dan ahli media,
development, tanggapan guru dan siswa, serta hasil belajar siswa. Penilaian video pembelajaran oleh ahli media
learning video, dan ahli materi memperoleh skor rata-rata 93,75% (sangat baik). Siswa memberikan tanggapan
animal classification video positif, hal ini ditunjukkan dengan 86,7% siswa memberikan tanggapan sangat baik dan 5%
____________________ memberikan tanggapan baik. Guru juga memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan video
dalam pembelajaran. Ketuntasan hasil belajar pada kelas VII A mencapai 86,67% dan pada kelas
VII E mencapai 90%. Simpulan dari penelitian ini adalah video pembelajaran materi klasifikasi
hewan dikembangkan melalui beberapa tahapan dan layak digunakan sebagai suplemen bahan ajar
biologi SMP.

Abstract
___________________________________________________________________
Video can be use as biology learning material supplement for animal classification that have an unprecise
concept. This study aims to develop and assess the feasibility of animal classification video as biology learning
material supplement for SMP. The study is Research and Development (R&D), the steps are potency and
problem identification, data collection, product design (video), video evaluation and revision, limited trial and
revision, wide-scale trial and revision, final production. In limited trial using VII D class which amounts to 30
students and wide-scale trial using VII A and VII E class which amounts 60 students. The datas of this study
are determined from the evaluation of video by medium and material validator, teacher and students responses,
and student learning outcomes. Video evaluation by medium and material validator gets average score 93,75%
(very good). Students give positive responses, it shows by 86,7% of students give very good responses and 5% of
students give good responses. Teacher also give positive response about video using in learning. Student’s
completeness learning outcomes with the score ≥82 in VII A class reached 86,67% and 90% in VII E class.
The conclusion of this study are animal classification video is developed with some steps and it suitable to be
used as biology learning material supplement for SMP.

© 2014 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: ISSN 2252-6579
E-mail: riienz_aime_violette @yahoo.com

26
Yusriya, dkk / Unnes Journal of Biology Education 3 (1) (2014) 26-34

PENDAHULUAN materi ini tidak dapat dihadirkan di kelas secara


langsung sehingga siswa kurang dapat
Pembelajaran di sekolah dipengaruhi memahami materi. Bahan ajar yang sering
oleh interaksi antara guru dan siswa karena digunakan guru untuk menyampaikan materi
keduanya merupakan faktor utama yang klasifikasi hewan adalah bahan ajar cetak yaitu
menunjang keberhasilan suatu pembelajaran. LKS dan buku teks, yang didukung dengan
Seorang guru harus cermat untuk menentukan bahan ajar audiovisual yaitu media power point
strategi pembelajaran supaya dapat yang dilengkapi video. Video yang digunakan
menciptakan interaksi antara guru dan kurang lengkap dan bervariasi karena belum
siswanya. Salah satu strategi pembelajaran yang menampilkan materi secara keseluruhan. Tidak
harus dikuasai guru adalah strategi semua filum dan kelas ditampilkan dalam video,
penyampaian pembelajaran. Menurut Wena selain itu video kurang sesuai dengan
(2009), strategi penyampaian pembelajaran kompetensi dasar. Video tergabung dalam
salah satunya menekankan pada media apa media power point dan hanya beberapa filum
yang dipakai untuk menyampaikan saja yang dijelaskan dengan video.
pembelajaran. Ketersediaan media Kompetensi dasar materi klasifikasi
pembelajaran yang memadai, efektif, dan sesuai hewan salah satunya adalah mengklasifikasikan
dengan materi yang sedang dipelajari dapat berbagai makhluk hidup berdasarkan ciri yang
membantu siswa dalam memahami suatu diamati. Hal ini mengharuskan siswa untuk
materi serta membantu guru dalam mengenali spesies hewan supaya dapat
melaksanakan proses pembelajaran. Menurut mengklasifikasikannya ke dalam suatu filum
Tugur (2009), media pembelajaran memiliki dan kelas. Sebagian objek yang dipelajari dalam
fungsi utama untuk meningkatkan motivasi materi ini merupakan organisme mikro atau
siswa, mencegah kebosanan siswa dalam makhluk hidup yang tidak dapat diamati secara
mengikuti suatu proses pembelajaran dan langsung dari lingkungan sekitar dan dihadirkan
memperkuat pemahaman siswa. Media yang di kelas, sehingga siswa hanya dapat
digunakan guru dalam proses pembelajaran bisa membayangkan objek-objek dalam materi.
juga disebut bahan ajar. Seiring dengan Materi klasifikasi hewan dengan ciri-ciri yang
tantangan zaman yang semakin pesat, seorang kompleks dari setiap filum dan kelas serta
guru sebaiknya mampu menciptakan inovasi banyaknya nama ilmiah, membuat siswa
dalam pembelajaran, salah satunya dengan kesulitan dalam memahami materi tersebut.
menyusun sendiri bahan ajar yang akan Berdasarkan permasalahan tersebut,
digunakan dalam proses belajar mengajar. dalam pembelajaran materi klasifikasi hewan
Biologi merupakan salah satu mata dibutuhkan pengembangan bahan ajar yang
pelajaran yang bersifat realistis dan mempelajari sesuai dengan KD dan dapat menggambarkan
gejala alam melalui pengamatan langsung dari konsep-konsep secara jelas serta menampilkan
alam sekitar, bahkan diri kita sendiri pun juga objek-objek yang tidak dapat dihadirkan di
dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Materi kelas. Melalui bahan ajar tersebut diharapkan
biologi diajarkan pada tingkat Sekolah dapat terjadi interaksi umpan balik antara guru
Menengah Pertama (SMP) dalam mata dan siswa yang membuat hasil belajar siswa
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). lebih maksimal. Bahan ajar yang dapat
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dikembangkan adalah video pembelajaran,
biologi kelas VII yaitu Dra. Nur Widyastuti, dikarenakan masih terdapat kekurangan pada
S.Pd, materi klasifikasi hewan merupakan salah video pembelajaran yang telah digunakan
satu materi yang sulit dipahami oleh siswa kelas sebelumnya. Video pembelajaran merupakan
VII karena materi tersebut mempunyai cakupan salah satu contoh bahan ajar yang dapat
materi yang banyak sedangkan alokasi waktu digunakan untuk mengatasi masalah
yang tersedia sedikit. Beberapa objek dalam pembelajaran tersebut. Menurut Prastowo

27
Yusriya, dkk / Unnes Journal of Biology Education 3 (1) (2014) 26-34

(2012), video termasuk dalam kategori bahan merupakan penelitian Research and Development
ajar audiovisual atau bahan ajar pandang (R&D). Tahapan dari penelitian R&D yang
dengar yang melibatkan indera pendengaran dimodifikasi dari Sugiyono (2009) adalah
dan indera penglihatan. Melalui bahan ajar sebagai berikut.
audiovisual siswa dapat mengetahui contoh a. Potensi dan Masalah
objek hidup, serta kehidupan nyata yang Pengembangan video pembelajaran
ditampilkan dalam pembelajaran di kelas, materi klasifikasi hewan dilatarbelakangi oleh
sehingga siswa seperti berada di suatu tempat permasalahan yang ditemukan ketika
yang sama dengan tayangan dalam video. melakukan observasi awal. Berdasarkan hasil
Video pembelajaran sangat cocok observasi awal, materi klasifikasi hewan
dikembangkan untuk pembelajaran materi merupakan salah satu materi yang sulit
klasifikasi hewan karena mampu mengatasi dipahami oleh siswa. Bahan ajar yang
permasalahan dalam pembelajaran materi digunakan guru masih terdapat keterbatasan
tersebut. Materi ini memiliki objek yang banyak sehingga perlu dilakukan pengembangan supaya
dan membutuhkan kecermatan untuk lebih menarik, bervariasi, dan dapat
mengamati ciri masing-masing objek. Objek- mengoptimalkan hasil belajar siswa.
objek yang bersifat mikro maupun yang tidak b. Pengumpulan Data
dapat ditemukan secara langsung dari Mengumpulkan bahan-bahan yang akan
lingkungan dapat diamati dan diidentifikasi digunakan untuk membuat video seperti gambar,
secara cepat dengan bantuan tayangan dan video, lagu, dan materi dari beberapa sumber.
narasi video. Menurut Warsita (2008), video c. Desain Produk
pembelajaran mempunyai potensi untuk: a) Tahap pertama pembuatan video
memperbesar objek yang sangat kecil dan adalah penyusunan naskah yang disesuaikan
bahkan yang tidak tampak secara kasat mata, b) dengan materi. Berdasarkan naskah yang telah
menyajikan objek yang terletak jauh, dan c) dibuat, tahap selanjutnya adalah membuat
menyajikan peristiwa yang rumit, berlangsung video menggunakan perangkat lunak Windows
sangat cepat, dan berbahaya. Movie Maker dengan cara menggabungkan
Permasalahan pada penelitian ini gambar, video, dan audio yang telah
adalah: 1) Bagaimana mengembangkan video dikumpulkan. Tahap terakhir adalah menyusun
pembelajaran materi klasifikasi hewan sebagai instrumen pendukung.
suplemen bahan ajar biologi SMP ?, 2) d. Validasi Desain
Apakah video pembelajaran materi klasifikasi Validasi dilakukan oleh ahli media dan
hewan yang dikembangkan layak digunakan ahli materi klasifikasi hewan dari Universitas
sebagai suplemen bahan ajar biologi SMP ?. Negeri Semarang. Untuk menilai produk
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk; digunakan kriteria penilaian yang diadopsi dari
1) Mengetahui proses pengembangan video Wahono et al. (2007) yang meliputi penilaian
pembelajaran materi klasifikasi hewan sebagai aspek rekayasa perangkat lunak, aspek desain
suplemen bahan ajar biologi SMP, dan 2) pembelajaran, dan aspek komunikasi visual.
Mengetahui kelayakan video pembelajaran e. Revisi Desain Produk
materi klasifikasi hewan sebagai suplemen Revisi desain produk berdasarkan saran
bahan ajar biologi SMP. dari kedua ahli tentang kekurangan video
pembelajaran yang dikembangkan.
METODE PENELITIAN f. Uji Coba Produk
Uji coba produk skala terbatas
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII diterapkan pada kelompok kecil yang terdiri dari
SMP Negeri 21 Semarang pada semester ganjil 30 siswa kelas VII D SMP Negeri 21 Semarang.
tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini Dalam pengujian ini, dilakukan observasi

28
Yusriya, dkk / Unnes Journal of Biology Education 3 (1) (2014) 26-34

menggunakan angket tanggapan siswa untuk pembelajaran. Sanjaya (2006) menyatakan


menentukan kekurangan dan kelemahan dalam bahwa pembelajaran yang abstrak bisa menjadi
hal tampilan video yang akan digunakan konkret dengan bantuan media pembelajaran.
sebagai bahan ajar. Bahan-bahan seperti gambar dan video yang
g. Revisi Produk sesuai dengan materi klasifikasi hewan serta
Masukan dari siswa mengenai tampilan musik yang akan digunakan sebagai musik
video pembelajaran yang dikembangkan pengiring video dikumpulkan untuk menyusun
dijadikan dasar untuk melakukan revisi. video pembelajaran materi klasifikasi hewan.
h. Uji Coba Pemakaian Desain video pembelajaran materi
Uji coba pemakaian diterapkan pada klasifikasi hewan terdiri dari bagian pembuka
lingkup siswa yang lebih luas yaitu siswa di yaitu logo UNNES dan judul video, bagian inti
kelas VII A dan VII E SMP Negeri 21 Semarang yang berisi judul filum dan kelas; ciri-ciri setiap
yang berjumlah 60 siswa. filum dan kelas; serta contoh hewan setiap filum
i. Revisi Produk Pemakaian dan kelas, kemudian bagian penutup yang berisi
Revisi produk ini dilakukan apabila kesimpulan dan kerabat kerja produksi video.
dalam pemakaian kondisi nyata masih terdapat Video pembelajaran materi klasifikasi hewan
kekurangan dan kelemahan sehingga video memiliki durasi waktu 28 menit yang dibagi dua
dapat disempurnakan lagi. kali penayangan. Penayangan pertama berisi
j. Produksi Final tentang hewan Invertebrata yang meliputi filum
Video pembelajaran materi klasifikasi Porifera, Coelenterata, Plathyhelminthes,
hewan layak digunakan sebagai suplemen Nemathelminthes, Annelida, Mollusca,
bahan ajar biologi SMP apabila: a) penilaian Arthopoda, dan Echinodermata. Penayangan
oleh ahli materi dan ahli media menunjukkan kedua berisi tentang hewan Vertebrata yaitu
kriteria minimal “baik” dengan skor >62,5 %, b) kelas Pisces, Amphibi, Reptilia, Aves, dan
≥75% siswa memberikan tanggapan minimal Mammalia. Video dilengkapi dengan gambar
“baik” dengan skor >50%, c) guru memberikan dan video mengenai hewan dari masing-masing
tanggapan positif, d) ≥85% siswa mencapai filum dan kelas. Nasution (2010) menyatakan
ketuntasan hasil belajar secara individual >82. bahwa gambar maupun video dapat
Produk yang telah diujicoba dinyatakan layak memudahkan penyampaian hal-hal yang sukar
untuk digunakan sebagai suplemen bahan ajar jika disampaikan dengan kata-kata serta dapat
biologi, maka langkah yang terakhir adalah menjadikan stimulus bagi siswa untuk
produksi final. menghubungkannya dengan situasi nyata.
Gambar dan video tersebut bertujuan untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN memvisualisasikan hewan-hewan yang tidak
pernah dijumpai siswa dalam kehidupan sehari-
Bahan ajar yang digunakan guru dalam hari, terutama hewan Invertebrata.
pembelajaran materi klasifikasi hewan masih Video pembelajaran materi klasifikasi
terdapat keterbatasan, padahal materi klasifikasi hewan divalidasi oleh 2 orang yaitu Ir. Tyas
hewan merupakan materi yang sulit dipahami Agung Pribadi, M.Sc. ST sebagai ahli media dan
oleh siswa dikarenakan materi tersebut Dr. Ning Setiati, M.Si sebagai ahli materi.
mempunyai cakupan materi yang banyak Kedua ahli melakukan penilaian menggunakan
sedangkan alokasi waktu yang tersedia sedikit. instrumen berupa lembar penilaian video yang
Beberapa objek dalam materi ini tidak dapat diadopsi dari Wahono et al. (2007). Penilaian ini
dihadirkan di kelas secara langsung sehingga meliputi 3 aspek yaitu, aspek rekayasa perangkat
siswa kurang dapat memahami materi. Upaya lunak dan aspek komunikasi visual yang akan
yang dapat dilakukan adalah mengembangkan dinilai oleh ahli media, serta aspek desain
bahan ajar yang dapat mendukung proses pembelajaran yang akan dinilai oleh ahli materi.

29
Yusriya, dkk / Unnes Journal of Biology Education 3 (1) (2014) 26-34

Tabel 1. Hasil penilaian video pembelajaran oleh ahli media dan materi
No Penilaian Ahli Skor (%) Kriteria
1 Media 95 Sangat Baik
2 Materi 92,5 Sangat Baik
Rata-rata 93,75 Sangat Baik

Hasil penilaian ahli media dan ahli materi mengatur letak gambar. Saran dari kedua ahli
terhadap video pembelajaran materi klasifikasi dijadikan dasar untuk melakukan revisi. Uji coba
hewan disajikan pada Tabel 1. Berdasarkan awal dilakukan pada kelompok kecil yang terdiri
Tabel 1 di atas diketahui bahwa video dari siswa kelas VII D SMP Negeri 21 Semarang
pembelajaran materi klasifikasi hewan yang sebanyak 30 siswa. Uji coba ini bertujuan untuk
dikembangkan memperoleh rata-rata skor menentukan kekurangan dan kelemahan dalam
93,75% dengan kriteria sangat baik untuk hal tampilan video yang akan digunakan sebagai
digunakan sebagai suplemen bahan ajar biologi bahan ajar. Setelah menonton tayangan video,
SMP sehingga memenuhi salah satu indikator siswa diberi angket yang berisi tanggapan siswa
kelayakan produk dalam penelitian. Meskipun tentang tampilan video sebagai bahan ajar.
rata-rata penilaian kedua ahli termasuk kriteria Secara keseluruhan siswa pada uji coba awal ini
sangat baik, tetapi masih ada beberapa hal yang memberikan tanggapan positif terhadap video
harus diperbaiki. Beberapa hal yang perlu direvisi pembelajaran materi klasifikasi hewan sebagai
adalah menyesuaikan volume musik dengan suplemen bahan ajar biologi SMP. Rekapitulasi
narasi, memperbaiki warna tulisan supaya lebih hasil angket tanggapan siswa skala terbatas kelas
kontras, menambahkan arti tiap filum, VII D mengenai tampilan video pembelajaran
memperhatikan tata cara penulisan nama ilmiah, materi klasifikasi hewan tercantum pada Tabel 2.

Tabel 2. Rekapitulasi hasil angket tanggapan siswa skala terbatas terhadap tampilan video

Jawaban (%)
No Pernyataan Kriteria
Ya Tidak
1 Isi video bagus dan menarik 100 0 Sangat Baik
2 Gambar dalam video sudah mewakili tiap-tiap
100 0 Sangat Baik
filum dan kelas
3 Suara narator dalam video jelas terdengar 100 0 Sangat Baik
4 Penjelasan materi oleh narator dalam video
80 20 Sangat Baik
mudah dimengerti
5 Penggunaan jenis dan ukuran huruf pada teks
100 0 Sangat Baik
dalam video sudah jelas
6 Video yang ditayangkan sederhana dan tidak
77 23 Sangat Baik
rumit
7 Warna dalam video kontras atau mudah
100 0 Sangat Baik
dibedakan antara gambar, tulisan, dan animasi
8 Penggunaan gambar dan animasi dalam video
97 3 Sangat Baik
dapat memudahkan dalam belajar
Rata-rata 94,25 5,75 Sangat Baik
Persentase tanggapan siswa sangat baik 80%
Persentase tanggapan siswa baik 20%
Persentase tanggapan siswa cukup baik 0
Persentase tanggapan siswa tidak baik 0

30
Yusriya, dkk / Unnes Journal of Biology Education 3 (1) (2014) 26-34

Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata ketika penayangan video juga disertai


persentase yang diperoleh pada uji coba awal penjelasan guru.
94,25% dengan kriteria sangat baik. Sebanyak Uji coba pemakaian dilakukan di kelas
24 siswa memberikan tanggapan sangat baik VII A dan kelas VII E SMP Negeri 21 Semarang
terhadap tampilan video pembelajaran materi yang berjumlah 60 siswa. Data hasil angket
klasifikasi hewan dan 6 siswa memberikan tanggapan siswa pada skala luas diperoleh
tanggapan baik. Saran yang diperoleh dari siswa dengan menganalisis lembar angket tanggapan
pada uji coba awal dijadikan acuan untuk siswa yang diberikan pada akhir proses
melakukan revisi video sebelum diujicobakan ke pembelajaran. Rekapitulasi hasil angket
lingkup siswa yang lebih luas. Siswa tanggapan siswa skala luas kelas VIIA dan VII
menyarankan untuk menambah animasi kartun E terhadap penggunaan video pembelajaran
pada bagian Porifera dan Echinodermata materi klasifikasi hewan sebagai suplemen
supaya lebih menarik, memperbaiki warna bahan ajar biologi SMP disajikan dalam Tabel
tulisan supaya kontras dengan background, dan 3.

Tabel 3. Rekapitulasi hasil angket tanggapan siswa skala luas terhadap penggunaan video
Jawaban Ya (%)
No Pernyataan Rata-Rata (%)
VII A VII E
1 Siswa tertarik mengikuti pembelajaran materi
90 97 93,5
klasifikasi hewan dengan video
2 Video yang ditayangkan sesuai dengan materi
100 100 100
klasifikasi hewan
3 Penggunaan gambar dan animasi dalam video
dapat mempermudah siswa dalam memahami 97 93 95
materi
4 Video praktis untuk digunakan dalam
93 97 95
pembelajaran
5 Siswa lebih bersemangat mengikuti
77 93 85
pembelajaran dengan video
6 Siswa senang mempelajari materi klasifikasi
70 100 85
hewan dengan video
7 Siswa termotivasi mengikuti pembelajaran
73 90 81,5
dengan video
8 Video mudah digunakan dalam pembelajaran
83 93 88
di kelas maupun di rumah secara mandiri
9 Siswa menyukai suasana kelas ketika belajar
60 97 78,5
menggunakan video
10 Siswa setuju jika menggunakan video pada
87 100 93,5
materi lainnya
Rata-rata 83 96 89,5
Persentase tanggapan siswa sangat baik 76,7% 96,7% 86,7%
Persentase tanggapan siswa baik 6,7% 3,3% 5%
Persentase tanggapan siswa cukup baik 16,6% - 8,3%
Persentase tanggapan siswa tidak baik - - -

31
Yusriya, dkk / Unnes Journal of Biology Education 3 (1) (2014) 26-34

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui amati ketika mengerjakan LDS secara


bahwa siswa memberikan tanggapan yang berkelompok. Manfaat lain yang dirasakan guru
sangat baik terhadap pembelajaran materi adalah kondisi kelas lebih bersemangat dan
klasifikasi hewan menggunakan video. Rata-rata siswa terlihat lebih tertarik dalam pembelajaran
persentase tanggapan siswa skala luas mencapai materi klasifikasi hewan dengan video. Siswa
89,5% dengan kriteria sangat baik. Sebanyak 52 dihadapkan langsung dengan gambar, sehingga
dari 60 siswa menilai sangat baik dan 3 dari 60 lebih membuat siswa termotivasi mengikuti
siswa menilai baik, sehingga jika dijumlahkan pembelajaran. Warsita (2008) menyatakan
sebesar 55 siswa memberikan tanggapan sangat bahwa video mempunyai potensi tinggi dalam
baik dan baik. Akan tetapi masih terdapat saran- penyampaian pesan maupun kemampuannya
saran dari siswa untuk penyempurnaan video. dalam menarik minat dan perhatian siswa.
Siswa menyarankan untuk menambahkan Tampilan pada video pembelajaran lebih aktual
gambar-gambar yang bergerak pada bagian sehingga mudah dimengerti oleh siswa.
vertebrata supaya lebih menarik. Berdasarkan alasan-alasan tersebut guru tertarik
Data tanggapan guru mengenai untuk menggunakan video pada materi-materi
pembelajaran materi klasifikasi hewan yang lain. Saran tambahan dari guru yaitu
menggunakan video pembelajaran diambil sebaiknya membawa contoh spesimen yang lain
dengan metode angket, kemudian dianalisis supaya siswa dapat melihat secara langsung
secara deskriptif kualitatif. Secara umum guru contoh hewan dari setiap filum dan kelas
memberikan kesan positif terhadap penggunaan walaupun pada pelaksanaannya akan
video dalam pembelajaran materi klasifikasi membutuhkan waktu yang lebih lama ketika
hewan. Menurut guru, video ini mempermudah pembelajaran.
penyampaian materi klasifikasi hewan dan Hasil belajar siswa diperoleh dari nilai
dapat membantu siswa memahami materi tes evaluasi, nilai diskusi kelompok, dan nilai
klasifikasi hewan. Hal ini dikarenakan siswa tugas individu. Tes evaluasi yang diberikan
tidak difokuskan pada angan-angan tentang yaitu sebanyak 30 butir soal berbentuk pilihan
hewan, tetapi dapat melihat langsung melalui ganda yang diberikan setelah proses
gambar-gambar yang ada dalam video. Menurut pembelajaran materi klasifikasi hewan.
Suheri (2006), gambar digunakan sebagai Rekapitulasi hasil belajar siswa pada materi
pelengkap untuk menjelaskan sesuatu dalam klasifikasi hewan dengan video pembelajaran
bentuk yang mudah dipahami. Selain melihat sebagai suplemen bahan ajar dapat dilihat pada
tayangan dalam video, siswa juga dihadapkan Tabel 4.
dengan beberapa spesimen yang harus mereka

Tabel 4. Rekapitulasi nilai hasil belajar siswa kelas VII A dan VII E
Kelas
No Data
VII A VII E
1 Nilai tertinggi 94 99
2 Nilai terendah 69 76
3 Rata-rata 85,13 87,73
4 Jumlah siswa 30 30
5 Jumlah siswa yang tuntas 26 27
6 Jumlah siswa yang tidak tuntas 4 3
7 Persentase siswa yang tuntas 86,67% 90%

32
Yusriya, dkk / Unnes Journal of Biology Education 3 (1) (2014) 26-34

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Jika diamati pada kegiatan


untuk pelajaran IPA kelas VII di SMP Negeri 21 pembelajaran, siswa kode L-9, L-19, dan L-20
Semarang adalah 80, akan tetapi dalam tidak serius ketika mengikuti pembelajaran.
penelitian ini peneliti menetapkan standar Ketiga siswa tersebut berada pada kelompok
ketuntasan hasil belajar sebesar 82 supaya lebih yang sama ketika melakukan kegiatan diskusi.
terlihat perbedaan hasil belajar sebelum dan Ketidakseriusan tersebut bisa diamati ketika
sesudah menggunakan video dalam kegiatan diskusi berlangsung, mereka lebih
pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis data banyak bermain-main dan berbicara daripada
nilai akhir pada Tabel 4, diketahui bahwa hasil mengamati spesimen dan mengerjakan LDS,
belajar kedua kelas tersebut memperlihatkan sehingga kelompok mereka mendapatkan nilai
ketuntasan yang baik yaitu mencapai >85% LDS yang kurang baik yaitu 70. Berdasarkan
siswa mencapai ketuntasan hasil belajar secara hasil ulangan harian sebelumnya yang diperoleh
individual. Pada kelas VII A memperoleh nilai dari guru pengampu, nilai ketiga siswa tersebut
rata-rata 85,13 dan siswa yang tuntas sebanyak juga belum mencapai ketuntasan pada dua
26 siswa (86,67%), sedangkan rata-rata kelas VII materi sebelumnya. Hal ini bisa saja disebabkan
E 87,73 dan siswa yang tuntas sebanyak 27 ketiga siswa tersebut kurang minat tehadap
siswa (90%). Hamalik (2009) menyatakan mata pelajaran IPA. Adanya perbedaan
bahwa jika guru menggunakan alat bantu karakteristik masing-masing siswa juga dapat
penglihatan maka siswa akan belajar lebih mempengaruhi hasil belajar. Siswa kode L-52
efektif sebab hal-hal yang telah dilihat akan menyatakan bahwa dia lebih senang menerima
memberikan kesan penglihatan yang lebih jelas, materi dengan penjelasan dari guru langsung
mudah mengingatnya, dan mudah pula dengan menggunakan media papan tulis,
dipahami. sehingga video kurang bisa meningkatkan
Berdasarkan penilaian hasil belajar, ada motivasi dan siswa kesulitan dalam menerima
4 siswa di kelas VII A dan 3 siswa di kelas VII E materi. Menurut Aritonang (2008), faktor-faktor
yang belum mencapai ketuntasan hasil belajar yang mempengaruhi hasil belajar antara lain
≥82. Ketujuh siswa tersebut mendapatkan nilai rendahnya minat dan motivasi belajar siswa,
evaluasi <82, sedangkan nilai LDS dan nilai serta buruknya lingkungan sosial. Hasil belajar
tugas tidak dapat menunjang nilai akhirnya. siswa akan optimal jika adanya motivasi yang
Guru melakukan remidi pada ketujuh siswa kuat dan minat terhadap materi pembelajaran.
yang belum mencapai ketuntasan hasil belajar. Menurut Anni (2007), hasil belajar
Remidi dilakukan dengan cara memberikan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling
tugas yaitu menonton video pembelajaran berkaitan, baik internal maupun eksternal.
materi klasifikasi hewan di rumah dan Kondisi internal dapat memberikan kontribusi
merangkum isi materi dalam video. terhadap proses dan hasil belajar mencakup
Berdasarkan angket tanggapan siswa, dari kondisi fisik (kesehatan organ tubuh), kondisi
ketujuh siswa yang tidak tuntas, 3 siswa psikis (kemampuan intelektual, emosional), dan
memberikan tanggapan cukup baik (L-9, L-19, kondisi sosial (kemampuan bersosialisasi
dan L-20) dan 4 siswa memberikan tanggapan dengan lingkungan). Faktor eksternal yang
sangat baik terhadap penggunaan video (L-28, mempengaruhi hasil belajar siswa salah satunya
L-35, L-51, dan L-52). Tiga siswa yang adalah penerapan strategi pembelajaran.
memberikan tanggapan cukup baik
mendapatkan hasil belajar lebih rendah SIMPULAN
daripada 4 siswa yang memberikan tangggapan
sangat baik. Siswa kode L-9, L-19, dan L-20 Berdasarkan hasil penelitian, maka
memperoleh hasil belajar berturut-turut 72; 70,5; dapat disimpulkan sebagai berikut.
dan 68,5, sedangkan siswa kode L-28, L-35, L- 1. Pengembangan berhasil dilakukan dengan
51, dan L-52 memperoleh hasil belajar lebih hasil akhir berupa video pembelajaran
baik walaupun belum mencapai ketuntasan materi klasifikasi hewan yang dapat
yaitu berturut-turut 79,5; 80,5; 76,75; dan 75,25.

33
Yusriya, dkk / Unnes Journal of Biology Education 3 (1) (2014) 26-34

digunakan sebagai suplemen bahan ajar Sanjaya W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi
biologi SMP. Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
2. Video pembelajaran materi klasifikasi Prenada Media
hewan yang dikembangkan layak digunakan
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
sebagai suplemen bahan ajar biologi SMP. dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suheri A. 2006. Animasi Multimedia Pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA Jurnal Informatika 2 (1): 27-3

Anni CT. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UNNES Tugur H. 2009. Media Pembelajaran dan
Press Implementasi Bahasa dan Sastra. Jurnal
Prospektus VII (2): 125-136
Aritonang KT. 2008. Minat dan Motivasi dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Wahono RS, Agung EB, Uwes C, Ade K, Indarsjah
Pendidikan Penabur 10:11-21 T. 2007. Panduan Pengembangan Multimedia
Pembelajaran. Jakarta: Direktorat
Hamalik O. 2009. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pembinaan SMA, Ditjen Manajemen
Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara Pendidikan Dasar dan Menengah,
Depdiknas
Nasution. 2010. Berbagai Pendekatan dalam Proses
Belajar & Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Warsita B. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan dan
Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta
Prastowo A. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan
Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press Wena M. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif
Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual
Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

34

Anda mungkin juga menyukai