A. PEMBAHASAN
diagnosa pasien Sdr. A yaitu harga diri rendah, sudah tidak terlalu gelisah,
merasa tidak mampu untuk bekerja lagi, dan data obyektif kontak mata
79
80
(Stuart,2006).
tidak menyenangkan yaitu tidak naik kelas pada waktu masih duduk di
pelan tapi jelas. Pasien jarang memulai pembicaraan namun saat diajak
merasa tidak mampu untuk bekerja lagi, pasien merasa tidak berguna
kerena tidak mampu untuk bekerja lagi. Dan data obyektif didapatkan
data Sdr. A yaitu kontak mata sulit untuk dipertahankan pasien tampak
namun saat diajak bicara pasien mengerti dan sesuai dengan topik
pembicaraan.
tidak ingin bertemu dengan orang lain, lebih suka sendiri, percaya diri
kurang, tidak ada kontak mata, sering menunduk, bicara lambat dengan
menjadi pikiran positif, pasien menjadi lebih percaya diri dan kontak
stimulasi emosi yang ada dipikiran pasien dan mengubah pikiran yang
dikertas yaitu klien pasien bisa bekerja dan tidak kuat untuk bekerja,
yaitu pasien pernah bekerja menjahit, jam kerjanya pada waktu pagi
84
sampai sore, saat siang jam 12.00-13.00 ada jam untuk istirahat, dan
positif yaitu pasien mengatakan dan menulis “saya bisa bekerja, saya
mampu untuk bekerja dengan bekerja lagi saya bisa membatu orang
yang ada dipikiran pasien dan mengubah pikiran yang negatif menjadi
pikiran positif.
masih duduk dibangku SMP kelas 1 nilainya 80, selain itu pasien lulus
SMP dengan nilai diatas rata-rata, dan pasien dapat mengubah pikiran
Pada Karya Ilmiah ini responden berjumlah 35 klien harga diri rendah
Status pekerjaan klien yang dirawat dengan masalah harga diri rendah
mengkritik diri, merasa tidak berguna atau tidak berharga. Status klien
harga diri rendah yang dirawat sebagian besar belum menikah yaitu
ekonomi rendah.
tindakan terapi kognitif, pada respon kognitif dari 100% klien yang
berfikir tidak berguna turun menjadi 20%, pada respon afektif dari
100% klien yang merasa sedih dan malu turun menjadi 20%, pada
respon perilaku dari 100% klien yang mengkritik diri turun menjadi
20%. Tanda dan gejala klien harga diri rendah setelah diberikan
tindakan terapi kognitif pada respon kognitif dari 100% klien yang
berfikir tidak berguna turun menjadi 0%, pada respon afektif dari
100% klien yang merasa sedih dan malu turun menjadi 0%, pada
respon perilaku dari 100% klien yang mengkritik diri turun menjadi
0%.
87
pikiran otomatis negatif naik menjadi 80% yang mampu, dari 100%
pikiran otomatis negatif naik menjadi 80% klien yang mampu, dari
negatif naik menjadi 100% klien yang mampu, dari 100% klien yang
otomatis negatif naik menjadi 100% klien yang mampu, dari 100%
hasil uji bahwa rata-rata penilaian diri positif sesudah diberikan terapi
88
terapi kognitif.
sebagai ganti dari pikiran negatif yang selama ini mendominasi. Harga
B. KESIMPULAN
menyimpulkan bahwa :
mampu untuk bekerja lagi, pasien merasa tidak berguna kerena tidak
mampu untuk bekerja lagi. Dan data obyektif didapatkan data Sdr. A
pelan tapi jelas. Dan pasien jarang memulai pembicaraan namun saat
lebih positif.
C. SARAN
lebih positif.
rendah.
2. Bagi Mahasiswa
jiwa khususnya pada pasien dengan harga diri rendah agar lebih
maksimal.
93