Anda di halaman 1dari 5

Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura,

menghubungkan Pulau Jawa (Surabaya) dan Pulau Madura (Bangkalan), tepatnya timur
Kamal, Indonesia. Perkiraan biaya pembangunan jembatan ini adalah Rp. 4,5 trilyun.
Dengan panjang 5.438 m (17841 ft 2 1⁄2 in), lebar 30 meter (98 ft), tinggi 146 meter
(479 ft), Rentang terpanjang 434 meter (1424 ft), koordinat 7°11′3″S 112°46′48″E.
Jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini. Jembatan
Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung
(approach bridge), dan jembatan utama (main bridge).Mulai dibangun pada 20 Agustus
3, Selesai dibangun 1 Maret 2009. Diresmikan 10 Juni 2009.

Jalan layang atau Causeway dibangun untuk menghubungkan konstruksi


jembatan dengan jalan darat melalui perairan dangkal di kedua sisi. Jalan layang ini
terdiri dari 36 bentang sepanjang 1.458 meter pada sisi Surabaya dan 45 bentang
sepanjang 1.818 meter pada sisi Madura. Jalan layang ini menggunakan konstruksi
penyangga PCI dengan panjang 40 meter tiap bentang yang disangga fondasi pipa baja
berdiameter 60 cm.

Jembatan penghubung atau approach bridge menghubungkan jembatan utama


dengan jalan layang. Jembatan terdiri dari dua bagian dengan panjang masing-masing
672 meter. Jembatan ini menggunakan konstruksi penyangga beton kotak sepanjang 80
meter tiap bentang dengan 7 bentang tiap sisi yang ditopang fondasi penopang
berdiameter 180 cm. Jembatan utama atau main bridge terdiri dari tiga bagian yaitu dua
bentang samping sepanjang 192 meter dan satu bentang utama sepanjang 434 meter.
Jembatan utama menggunakan konstruksi cable stayed yang ditopang oleh menara
kembar setinggi 140 meter. Lantai jembatan menggunakan konstruksi komposit setebal
2,4 meter. Untuk mengakomodasi pelayaran kapal laut yang melintasi Selat Madura,
jembatan ini memberikan ruang bebas setinggi 35 meter dari permukaan laut. Pada
bagian inilah yang menyebabkan pembangunannya menjadi sulit dan terhambat, dan juga
menyebabkan biaya pembangunannya membengkak.

Manfaat dari pembanguan Jembatan Suramadu :


1. Perkembangan ekonomi akan semakin meningkat pada sektor region khususnya dan
devisa propinsi akan semakin meningkat.
2. Masyarakat akan semakin dimudahkan untuk mendapatkan hasil –
hasil kuliner Jawa Timur yang diinginkannya.
Keistimewaan Jembatan Suramadu

1. Tahan gempa
Jembatan Suramadu yang pemancangan tiang pertamanya dilakukan pada 20 Agustus
2003 oleh Presiden Megawati Soekarno putri saat ini bisa tahan terhadap guncangan
gempa sampai 7 skala Richter. Jembatan ini pun dirancang dengan sistem antikorosi pada
fondasi tiang baja.
Karena menghubungkan dua pulau, teknologi pembangunan Jembatan Suramadu
didesain agar memungkinkan kapal-kapal dapat melintas di bawah jembatan. Itulah
sebabnya, di bagian bentang tengah Suramadu disediakan ruang selebar 400 meter secara
horizontal dengan tinggi sekitar 35 meter. Untuk menciptakan ruang gerak yang lebih
leluasa bagi kapal- kapal, di bagian bentang tengah Suramadu dibangun dua tower
(pylon) setinggi masing-masing 140 meter dari atas air. Kedua tower ini ditopang
sebanyak 144 buah kabel penopang (stayed cable) serta ditanam dengan fondasi sedalam
100 meter hingga 105 meter. "Total panjang tower sekitar 240 meter. Ini sesuatu yang
belum pernah dilakukan sebelumnya," kata Direktur Jenderal Bina Marga Departemen
Pekerjaan Umum Hermanto Dardak.

2. Kuat 100 tahun.

Secara keseluruhan, pembangunan Suramadu menghabiskan sekitar 650.000 ton beton


dan lebih kurang 50.000 ton besi baja. Tak heran, dinas pekerjaan umum mengklaim
Suramadu sebagai megaproyek yang menghabiskan dana total mencapai Rp 4,5 triliun.
Jembatan ini dirancang kuat bertahan hingga 100 tahun atau hampir menyamai standar
Inggris yang mencapai120tahun.

Karena berada di tengah lautan, Suramadu berpotensi terkendala faktor angin besar yang
potensial terjadi di tengah lautan. Untuk memastikan keamanan kendaraan yang melintas
di atas Suramadu, Departemen Pekerjaan Umum akan membangun pusat monitoring
kondisi cuaca, khususnya angin.
"Jika kecepatan angin sudah mencapai 11 meter per detik atau sekitar 40 kilometer per
jam, jembatan harus ditutup untuk kendaraan roda dua demi keselamatan pengendara,"
ujar Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Jika kecepatan angin bertambah hingga
18 meter per detik atau sekitar 65 kilometer per jam, jalur untuk kendaraan roda empat
akan ditutup. Langkah ini semata-mata untuk keselamatan dan kenyamanan pengendara.
Adapun konstruksi jembatan akan tetap aman karena Jembatan Suramadu dirancang tetap
kokoh meski ditempa angin berkecepatan lebih dari 200 kilometer per jam. Bukan cuma
kuat dari terpaan angin, Jembatan Suramadu juga didesain mampu menopang kendaraan
sesuai standar as atau axle di daratan. Dengan demikian, Suramadu diperkirakan mampu
menahan beban dengan berat satu as kendaraan sekitar 10 ton.

3.cukup lima menit

Setelah diresmikan besok, diperkirakan Jembatan Suramadu akan dilintasi 8.000-9.000


sepeda motor per hari serta sekitar 4.000 kendaraan roda empat per hari.Jumlah ini
berdasarkan perhitungan sebelumnya, kendaraan yang melintasi Ujung-Kamal dengan
menggunakan kapal feri sekitar 2,4 juta sepeda motor per tahun (62 persen) serta 1,5 juta
kendaraan roda empat per tahun (38persen).

Selain bakal padat, jembatan ini pun pasti akan sangat membantu masyarakat karena
waktu tempuh Surabaya-Madura bisa dipersingkat. Jika sebelumnya menggunakan feri
dibutuhkan waktu sekitar 30 menit, sekarang dengan menggunakan Suramadu cukup
ditempuh lima menit.

2.3 Manfaat Jembatan Suramadu.


2.3.1 Manfaat langsung
Manfaat langsung dari jembatan Suramadu adalah meningkatkan kelancaran arus
lalu lintas / angkutan barang dan orang. Dengan semakin lancarnya arus lalu lintas berarti
menghemat waktu, biaya serta tenaga.
Manfaat selanjutnya adalah merangsang tumbuhnya aktivitas perekonomian,
manfaat langsung lainnya dapat di hitung adalah nilai penerimaan dari tarif tol yang di
berlakukan. Transportasi barang dan orang dalam menyalurka arus perdagangan yang
semakin meningkat dan maju. Serta dapat meningkatkan jumlah penerimaan dari tarif tol.
2.3.1 Manfaat tidak langsung
Multiplier effect dari jembatan Suramadu ini merupakan dinamika yang timbul
dan merupakan pengaruh sekunder (secondary effect) antara lain :
1. Meningkatkan jumlah penduduk akan merangsang naiknya permintaan barang dan jasa,
meningkatkan kegiatan perekonomian, berkembangnya usaha di sector pertanian,
industry, perdagangan, jasa dan meningkatnya arus barang masuk ke pulau Madura.
2. Meningkatkan kebutuhan untuk kawasan permukiman dan infrastruktur.
3. Meningkatkan PDRB dan kesejahteraan masyarakat. Di Madura umumnya kegiatan
ekonomi masih bertumpu di sektor pertanian primer (tanaman pangan, peternakan,
perikanan, perkebunan, dan kehutanan). Artinya pertanian atau sektor tradisional menjadi
sektor andalan yang Nampak perolehan PDRB terbesar di bandingkan sektor lain. Sektor
lainnya adalan pertambangan dan penggalian, industry pengelolahan, listrik, gas, air
bersih, bangunan, perdagangan, hotel, restoran, angkutan, pos, komunikasi, keuangan,
persewaan, dan jasa perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai