Anda di halaman 1dari 8

USEJ 4 (1) (2015)

Unnes Science Education Journal

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN IPA TERPADU TEMA


MIKROSKOP UNTUK SISWA MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)

Nurul Huda, Andreas Priyono Budi Prasetyo, Arif Widiyatmoko

Jurusan IPA Terpadu, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
SejarahArtikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses pengembangan dan keefektifan video pada pembelajaran IPA
Diterima Januari 2015 terpadu tema mikroskop untuk siswa MTs. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development
Disetujui Februari 2015 (R&D). Ada dua tahapan dalam penelitian ini, yaitu tahap proses pengembangan video pembelajaran dan uji
Dipublikasikan Februari 2015 efektivitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penilaian validator terhadap video pembelajaran sangat
________________ layak. Pada uji coba produk siswa dan guru memberikan penilaian rata-rata sangat layak video pembelajaran.
Dalam penelitian ini efektivitas diukur dari signifikansi pengaruh keterampilan siswa menggunakan mikroskop
Keywords:
yang mencapai 91% dan signifikansi pengaruh pemahaman siswa yang mencapai nilai 77,5. Berdasarkan hasil
Learning video, themes
penelitian menunjukan bahwa video efektif dan layak digunakan pada pembelajaran IPA terpadu tema
microscope , for students of mikroskop untuk siswa MTs peneliti nyatakan layak dipakai pada pembelajaran mikroskop kelas VII MTs asy-
MTs. Syarifiyah Sarirejo.
____________________

Abstract
___________________________________________________________________
This study aims to assess the effectiveness of the development process and the video on the theme of integrated science teaching
microscopes for students MTs . This study uses the approach of Research and Development ( R & D ) . There are two stages in
this study , the stage of the development process and test the effectiveness of instructional videos . The results of this study
indicate that the assessment validator to the video is well worth learning . In product testing gives students and teachers the
average valuation is well worth learning videos . In this study measured the effectiveness of the significance of the influence of
students' skills using a microscope reached 91 % and the significance of understanding the influence of students who achieve a
score of 77.5 . Based on the results of the study showed that the effective and appropriate use of video on the theme of integrated
science teaching microscopes for students declared unfit junior researchers on learning class VII MTs microscope asy-
Syarifiyah Sarirejo .

© 2015 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6617
Jurusan IPA Terpadu FMIPA UniversitasNegeri Semarang
Gedung D7 Kampus Sekaran Gunungpati
Telp. (024) 70805795 KodePos 50229
E-mail: anggrekputihr65@yahoo.com

788
Nurul Huda, dkk. / Unnes Science Education Journal 4 (1) (2015)

PENDAHULUAN gasal. IPA Terpadu merupakan suatu


pendekatan pembelajaran yang memungkinkan
Video pembelajaran merupakan salah peserta didik aktif mencari, menggali dan
satu jenis media yang didesain untuk menemukan konsep serta prinsip secara
mengaktifkan siswa dalam pembelajaran menyeluruh dan otentik (BSNP, 2006).
demonstrasi dan praktik. Dalam pembelajaran,
siswa dapat lebih aktif, menyaksikan tayangan METODE
video dengan seksama, berdiskusi, dan
melakukan praktik sebagai upaya guru yang Penelitian untuk uji pemakaian produk
berfungsi sebagai fasilitator dalam pembelajaran. video pembelajaran IPA terpadu ema mikroskop
Penelitian pemanfaatan video pembelajaran dilaksanakan di MTs asy-Syarifiyah Sarirejo
yang dilakukan oleh Fechera (2012), Kecamatan Guntur Kabupatn Demak. Subjek
memperoleh hasil sebanyak 78% siswa dapat penelitian adalah siswa kelas VII MTs asy-
memahami peragaan yang ditayangkan dalam Syarifiyah pada semester genap tahun pelajaran
video. Penelitian tentang video dilakukan juga 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan pada
oleh Hajar (2011) menunjukkan hasil 67% siswa bulan Januari hingga Pebruari 2014.
mampu membedakan informasi yang penting Penelitian ini dirancang dengan
dan relevan dari pada yang tidak penting dan pendekatan Research and Development (R&D).
66% siswa dapat memahami pelajaran dengan Langkah-langkah penelitian yang digunakan
lebih berkesan melalui video pembelajaran. sesuai dengan alur kerja pada metode R & D
Dalam pembelajaran IPA terpadu materi dalam Sugiyono (2009). Langkah-langkah dalam
mikroskop di Madrasah Tsanawiyah (MTs) penelitian ini adalah 1) analisis potensi dan
telah dilakukan dengan menerapkan metode masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain
demonstrasi dan praktik. Hasil penelitian produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, 6)
Rohendi (2010) menunjukkan demonstrasi ujicoba produk, 7) revisi produk, 8) uji coba
efektif meningkatkan hasil belajar siswa. pemakaian, 9) revisi produk II dan 10) produk
Walaupun demikian dijumpai siswa yang final).
posisinya jauh dari demonstrator sulit Data penelitian ini terdiri dari data awal
menyaksikan dengan jelas apa yang dan data utama. Data awal berupa jenis video
didemonstrasikan (Prasetyanto, 2011). pembalajaran yang biasa digunakan oleh guru.
Mendengar keterangan beberapa guru IPA MTs Data utama berupa penilaian kelayakan video
di kecamatan Guntur, 30% saja siswa tiap kelas pembelajaran IPA terpadu tema mikroskop oleh
yang mampu menggunakan mikroskop dengan ahli, hasil belajar, dan keterampilan siswa
benar, selebihnya hanya dapat melakukan menggunakan mikroskop. Data penelitian
pegamatan image dalam mikroskop. Untuk diambil dengan menggunakan angket dan
mengatasi masalah dalam metode demonstrasi lembar observasi. Data-data penelitian tersebut
telah digunakan video pembelajaran, diharapkan dianalisis dengan teknik deskriptif persentase
dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam dan t-test.
menggunakan mikroskop, namun format video
yang digunakan kualitas tampilan terlalu kecil, HASIL DAN PEMBAHASAN
berbahasa asing dan tidak manunjukkan
pembelajaran yang terpadu. Video pembelajaran Hasil identifikasi potensi dan masalah di
penting dikembangkan mengingat pembelajaran madrasah adalah Guru menggunakan video
IPA di MTs harus dibelajarkan dengan berbahasa asing, sedangkan dalam penyampaian
pendekatan terpadu (BSNP, 2006). guru menggunakan bahasa Indonesia. Tampilan
Video pembelajaran IPA terpadu tema tayang video kecil sehingga jika ditayangkan
mikroskop dapat diterapkan pada siswa MTs dengan proyektor visual video tampak buyar
kelas VII semester genap dan kelas VIII semester atau pecah–pecah. Video hanya menerangkan

789
Nurul Huda, dkk. / Unnes Science Education Journal 4 (1) (2015)

bagian dan cara menggunakan mikrroskop, Hasil revisi sesuai saran yang diberikan
belum ada keterpaduan. Jenis video dapat dilihat pada Gambar 2.
pembelajaran pada materi mikroskop perlu No Perbaikan
penambahan dengan pengembangan yang
disesuaikan dengan tuntukan kompetensi.
Contoh halaman pada produk hasil
pengembangan video pembelajaran dapat dilihat 1
pada Gambar 1.

Bagian awal hingga logo UNNES


direvisi menjadi ada audio
instrumen musik.

2
Gambar 1. Tampilan konten materi
Produk video pembelajaran yang
dikembangkan selanjutnya divalidasi oleh ahli
untuk mengetahui kelayakan produk. Hasil Pada bagian materi direvisi dengan
validasi oleh ahli media, ahli materi dan dan menambahkan perbedaan
ahli desain sebagai berikut. penampang jaringan akar dan
Tabel 1. Kelayakan video pembelajaran batang monokotil dengan dikotil.
menurut Ahli media, materi dan
desain.
Kriteria Persentase
No
penilaian
Skor
(%)
Kriteria 3
1 Media 3,2 80 Valid
2 Materi 3,5 88 Sangat Valid

3 Desain 3,8 95 Sangat Valid


Seluruh bagian direvisi dengan
Rata–rata 3,5 88 Sangat Valid
meturunkan volume instrumen, dan
menaikkan volume narasi.
Hasil saran ahli media memberikan Gambar 2. Proses Revisi Perbaikan.
masukan pada bagian awal sebaiknya diberi Setelah video pembelajaran direvisi, tahap
instrumen musik, supaya lebih bervariasi dan berikutnya dilakukan ujicoba produk. Ujicoba
hidup. Ahli materi memberikan masukan pada produk dilakukan untuk mendapatkan informasi
bagian akar batang diberikan penjelasan apakah produk yang yang peneliti kembangkan
perbedaan monokotil dengan dikotil. Ahli telah siap dan pantas untuk dipakaikan. Uji coba
desain memberikan masukan sebaiknya volume produk dilakukan pada 20 siswa kelas VII/A.
narasi lebih kuat dibanding dengan volume Siswa diambil secara acak dan bervariasi.
instrumen musik, supaya penyampaian narasi Meliputi jenis kelamin, tingkat kepandaian dan
lebih jelas terdengar. Berdasarkan saran tersebut, keaktifan, dengan harapan keadaan siswa yang
maka produk diperlukan revisi. bervariasi dapat mewakili keadaan siswa
seluruhnya. Data yang diperoleh dari tanggapan
Guru dan Siswa pada ujicoba produk dapat
dilihat pada Tabel 2.

790
Nurul Huda, dkk. / Unnes Science Education Journal 4 (1) (2015)

Tabel 2. Tanggapan Guru dan Siswa terhadap penelitian dilakukan sebanyak lima kali
Kwalitas Video pertemuan dengan alokasi waktu masing–
Skor masing 2x40 menit. Proses ujicoba pemakaian
No Item Kriteria
Guru Siswa
secara garis besar dilakukan ialah:
Petunjuk Melaksanakan pretest untuk melihat
1 4 3.6 Sangat Sesuai
belajar kemampuan awal siswa. Melaksanakan
2 Materi 3.5 3.25 Sangat Sesuai pembelajaran sesuai dengan Rencana
3 Teks 4 3.9 Sangat Sesuai Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah
4 Gambar 4 3.55 Sangat Sesuai disusun. Melakukan observasi siswa praktik
5 Animasi 3 3.15 Sesuai menggunakan mikroskop oleh observer.
6 Simulasi 4 3.05 Sangat Sesuai Melakukan posttest untuk mengevaluasi hasil
7 Warna 4 3.7 Sangat Sesuai
belajar.
Tahap uji pemakaian video pembelajaran
8 Narasi 3 3.15 Sesuai
dilaksanakan pada 20 siswa sebagai kelompok
9 Aaudio 4 3.45 Sangat Sesuai
kontrol dan 20 siswa sebagai kelompok
10 Bahasa 4 3.85 Sangat Sesuai
eksperimen di kelas VII MTs asy-Syarifiyah.
Rata-rata 3.75 3.465 Sangat Sesuai
Data yang diperoleh yaitu data jumlah soal yang
Kualitas video pembelajaran secara diselesaikan oleh siswa. Hasil belajar siswa
umum memperoleh penilaian yang positif dari diukur dari skor tes hasil belajar yang terdiri dari
siswa dengan kriteria sangat sesuai. Tanggapan 20 butir soal yang berbentuk pilihan ganda. Skor
guru mendapatkan penilaian 94% dari 100% tes hasil belajar diambil dari skor posttest. Skor
dengan kriteria sangat sesuai. Walau demikian maksimal dalam hasil belajar adalah 90. Hasil
penilaian mendapatkan saran dan masukan dari belajar antara kelas kontrol dan kelas
siswa beragam, namun masukan yang terpenting eksperimen menunjukkan adanya perbedaan.
adalah volume suara dari video kurang kuat Hasil belajar dapat dilihat dalam penyajian
dibanding kondisi suara lingkungan ruang kelas Tabel 3.
yang bersebelahan, ruang kelas belum tertutup Tabel 3. Skor Tes Hasil Belajar Siswa
rapat, sehingga terganggu oleh suara dari kelas Peningkatan
lain. Permasalahan yang ditemui dalam uji coba Pretest ke Posttest
No Komponen Kontrol Eksperimen
produk bukan terletak pada video, namun pada
(K) (E)
perangkat pendukung pengeras suara. Pengeras
suara dapat diganti dengan pengeras yang 1 Rata-rata 36,5 47
Nilai
memiliki kemampuan volume yang lebih kuat. 2 70 75
tertinggi
Masukan dari Guru IPA mengenai isi materi, Nilai
3 20 20
urutan setelah tampil organ langsung ke jaringan terendah
akar maupun batang. Video pembelajaran yang Dari Tabel 3. terlihat bahwa skor rata-rata
telah diperbaiki diharapkan dapat diberlakukan hasil belajar kelas eksperimen mengalami
pada uji pemakaian. peningkatan yang sebesar 47 sedangkan pada
Setelah dilakukan revisi dan perbaikan, kelompok kontrol mengalami peningkatan
selanjutnya video pembelajaran dilakukan sebesar 36,5.
ujicoba pemakaian. Dari perbedaan hasil belajar diatas
Ujicoba pemakaian produk dilakukan di hipotesis yang diajukan pada analisis uji beda ini
MTs asy-Syarifiyah Sarirejo Kecamatan Guntur adalah:
Kabupaten Demak, pada anggota sampel yang Ho: Rata–rata skor hasil belajar tidak
berjumlah 20 siswa sebagai kelompok menunjukkan perbedaan yang signifikan
eksperimen, dengan pembanding 20 siswa pada kelompok kelas
kelompok kontrol yang menggunakan video
lama. Pada masing–masing kelompok,

791
Nurul Huda, dkk. / Unnes Science Education Journal 4 (1) (2015)

Ha: Rata–rata skor hasil belajar menunjukkan keterampilan siswa menggunakan mikroskop
perbedaan yang signifikan pada kelompok menunjukkan perbedaan yang signifikan pada
kelas kelompok kelas.
Hasil analisis hipotesis uji dua pihak
dengan t-test menunjukkan bahwa data yang
dihasilkan sebesar thitung = –2,99 berada pada
daerah penolakan Ho. Karena yang t hitung
berada pada penolakan Ho berarti yang diterima
adalah hipotesis Ha , yaitu rata–rata skor hasil Gambar 7. Kurva Uji Dua Pihak Pengaruh
belajar menunjukkan perbedaan yang signifikan Keterampilan Siswa
pada kelompok kelas.
Hasil analisis t-test menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan keterampilan menggunakan
mikroskop antara kelas kontrol dengan kelas
eksperimen. Dari data yang diperoleh maka
dapat disimpulkan terdapat perbedaan signifikan
Gambar 5. Kurva Uji Dua Pihak Pengaruh
keterampilan menggunakan mikroskop antar
Pemahaman Siswa
kelas.
Revisi ke-dua video pembelajaran
Dari data yang diperoleh maka dapat
diperbaiki berdasarkan data yang diperoleh dari
disimpulkan terdapat perbedaan signifikan
hasil uji coba pemakaian. Revisi produk ini
pemahaman siswa dari hasil skor kelas kontrol
dilakukan dari saran yang diberikan guru.
dan kelas eksperimen.
Reversi produk yang ke dua pada materi bagian
Hasil observasi keterampilan siswa
cara menentukan perbesaran lensa mikroskop.
menggunakan mikroskop diukur dari skor
Revisi menampilkan narasi tulisan yang
pernyataan yang terdiri dari 20 butir.Skor
menjelaskan tentang cara menghitung
maksimal hasil observasi kelompok kontrol
berbesaran mikroskop, yakni perkalian
adalah 69% dan kelompok eksperimen 91%.
perbesaran lensa okuler dengan lensa objektif
Hasil observasi ketarampilan siswa
dihasilkan perbesaran mikroskop. Konten materi
menggunakan mikrskop antara kelas kontrol dan
diperbaiki seperti terlihat pada Gambar 8.
kelas eksperimen mengalami menunjukkan
adanya perbedaan 22%. Hasil observasi dapat
dilihat dalam Tabel 4.
Tabel 4. Skor Observasi Pengaruh Video Pada
Keterampilan Siswa
Kelompok Skor (%) Kriteria
Kontrol 2,77 69 Terampil
Eksperimen 3,64 91 Sangat terampil
Selisih 0,87 22
Dari Tabel 4 terlihat bahwa skor rata–rata
keterampilan siswa mengalami peningkatan Gambar 8. Revisi Konten Materi
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Setelah dilakukan revisi II produk,
Hasil analisis hipotesis uji dua pihak selanjutnya memproses hasil akhir. Berdasarkan
dengan t-test menunjukkan bahwa data yang pada hasil observasi karakteristik video
dihasilkan sebesar thitung = –11,24 berada pada pembelajaran IPA materi mikroskop yang ada di
daerah penolakan H o. Karena yang MTs asy-Syarifiyah, video yang peneliti
thitungberada pada penolakan Ho berarti yang kembangkan jelas memiliki perbedaan. Ciri
diterima adalah hipotesis Ha, yaitu rata–rata khas/Perbedaan video IPA terpadu tema

792
Nurul Huda, dkk. / Unnes Science Education Journal 4 (1) (2015)

mikroskop dibanding dengan video yang materi pembelajaran.Dari beberapa pendapat


dimiliki MTs asy-Syarifiyah adalah; 1) ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa video
Menerapkan keterpaduan beberapa topik pembelajaran merupakan rangkaian gambar
bahasan dalam satu tema, sehingga isi konten hidup yang ditayangkan oleh seorang pengajar
pembelajaran tersaji utuh, 2) Bahasa komunikasi yang berisi pesan-pesan pembelajaran untuk
yang dipergunakan yaitu bahasa indonesia, membantu pemahaman terhadap suatu materi
sehingga siswa lebih mudah memahami, 3) pembelajaran sebagai bimbingan atau bahan
Tampilan tayang video yaitu format MPG2, pengajaran tambahan kepada siswa.
menghasilkan tayang satu layar penuh dengan Hasil analisis observasi video
dimensi (720x480), kwalitas ketajaman warna pembelajaran yang selama ini digunakan di MTs
24-bit. asy-Syarifiyah diobservasi pada guru yang
Produk masal dari video pembelajaran mengampu mata pelajaran IPA diketahui
tema mikroskop penulis kemas dalam bentuk bahwa: Guru menggunakan video pembelajaran
Digital Versatile/Video Disc (DVD) dan file berbahasa asing, tampilan tayang video kecil
yang diputar langsung menggunakan PC. Untuk sehingga jika ditayangkan dengan proyektor
kemasan keping disc peneliti kemas dalam kotak visual video tampak buyar atau pecah–pecah,
disc dengan desain kemasan seperti Gambar 9. video hanya menerangkan bagian dan cara
menggunakan mikrroskop, belum ada
keterpaduan. Guru belum pernah menggunakan
video pembelajaran IPA terpadu dengan tema
mikroskop. Berdasar pada hasil observasi
karakteristik video pembelajaran yang ada di
MTs asy-Syarifiyah video sangat perlu
pengembangan video pembelajaran tema
mikroskop. Video pembelajaran IPA Terpadu
turut berkontribusi pada pendidikan nasional,
yaitu mengacu pada Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2006 Tentang standar isi
Gambar 9. Cover Video Pembelajaran
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
mengamanatkan bahwa pembelajaran IPA di
Video pembelajaran merupakan media
MTs adalah IPA Terpadu. IPA Terpadu
yang ditayangkan dalam pembelajaran dan
merupakan suatu pendekatan pembelajaran
disaksikan oleh siswa (P4TK, 2013). Video
yang memungkinkan peserta didik aktif
pembelajaran yang dikembangkan lebih
mencari, menggali dan menemukan konsep serta
menekankan pada tutorial atau arahan yang
prinsip secara menyeluruh dan otentik
disampaikan oleh pengajar kepada siswa. Seperti
(Depdiknas, 2006). Pembelajaran terpadu
yang disampaikan oleh Pramudito (2013),
sebaiknya didukung pula oleh sumber belajar
bahwa video pembelajaran adalah rangkaian
yang terpadu. Salah satu sumber belajar yang
gambar hidup yang ditayangkan oleh seorang
sesuai adalah video pembelajaran yang terpadu.
pengajar yang berisi pesan–pesan pembelajaran
Hasil penilaian video pembelajaran oleh
untuk membantu pemahaman terhadap suatu
ahli secara keseluruhan sangat valid. Menurut
materi pembelajaran sebagai bimbingan atau
ahli media, video pembelajaran perlu diperbaiki
bahan pengajaran tambahan kepada siswa.
pada instrumen musik dibagian awal. Pada
Video pembelajaran menurut Riyana (2007)
bagian awal pembuka, vido tampil dengan
yaitu, media yang menyajikan audio dan visual
visual tanpa audio sehingga terkesan kurang
yang berisi pesan–pesan pembelajaran baik yang
menarik. walaupun ada perbaikan ahli media
berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi
menilai video pembelajaran 80% dengan kriteria
untuk membantu pemahaman terhadap suatu

793
Nurul Huda, dkk. / Unnes Science Education Journal 4 (1) (2015)

valid. Ahli materi memberikan nilai sebesar 88% adalah hipotesis Ha, yaitu rata–rata skor hasil
dengan kriteria sangat valid, walaupun belajar menunjukkan perbedaan yang signifikan
disarankan perbaikan pada pembahasan akar pada kelompok kelas. Adanya pengaruh yang
supaya lebih diperjelas perbedaan antara akar signifikan ditunjukkan oleh hasil pengujian data
dikotil dengan monokotil. Ahli desain menilai dengantaraf kepercayaan sebesar 95% atau
sebesar 95% dengan kriteria sangat valid, memiliki taraf kesalahan sebesar 5%. Hasil
dengan saran penyempurnaan pada konten adanya pengaruh signifikan tersebut dibuktikan
penyesuaian volume. Volume narasi sebaiknya oleh pengujian data menggunakan uji t-test dua
lebih kuat dibanding volume instrumen musik, sampel independen yang memberikan hasil lebih
sehingga narasi konten isi materi dapat kecil dari α yang berarti bahwa hipotesis
terdengar jelas tanpa mengurangi kemenarikan alternatif Ha diterima. Hasil positif pengaruh
video pembelajaran. Data yang diperoleh dari video terhadap pemahaman siswa ini didukung
tanggapan Guru dan Siswa pada ujicoba produk oleh hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
menilai kualitas video pembelajaranmencapai Hajar (2011). Penelitian sejenis juga dilakukan
skor 3,75 dan 3,465 dari skor maksimal 4. oleh Mayasari (2013) dan Fechera (2012)
Secara umum video pembelajaran memperoleh dengan hasil video pembelajarana lebih mudah
penilaian yang positif dari Guru dan Siswa memberikan pemahaman dan memberi
dengan persentase total 90% dengan kriteria pengaruh lebih terhadap minat belajar siswa.
sangat sesuai.Hasil ini menunjukkan bahwa Hasil analisis pengaruh keterampilan
video pembelajaran yang disusun telah siswa menggunakan mikroskop menunjukkan
memenuhi kriteria dari aspek desain, materi dan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
media, juga dari aspek kesesuaian pada subjek kelompok eksperimen dengan kelompok
pemakai, sehingga video pembelajaran IPA kontrol. Skor maksimal hasil observasi
terpadu tema mikroskop layak untuk dilanjutkan kelompok kontrol adalah 69% dan kelompok
pada ujicoba pemakaian. Hal ini senada dengan eksperimen 91%. Hasil observasi ketarampilan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Pramudito siswa menggunakan mikrskop antara kelas
(2013) bahwa video pembelajaran layak kontrol dan kelas eksperimen menunjukkan
digunakan dan dikembangkan. adanya perbedaan 22%. Hasil analisis hipotesis
Hasil ujicoba pemakaian menunjukkan uji dua pihak dengan t-test menunjukkan data
hasil yang positif. Hasil belajar pada pretest yang dihasilkan sebesar thitung = –11,24 berarti
sebesar 31 untuk kelas kontrol dan 30,5 untuk posisi thitung beradadiluar daerah penerimaan
kelompok eksperimen. Hal ini berarti siswa Ho. Karena thitung berada pada penolakan H o
memiliki kemampuan awal yang tidak jauh berarti yang diterima adalah hipotesis , yaitu
berbeda dengan kisaran hanya 0,5. Hasil belajar rata–rata skor observasi keterampilan siswa
siswa kelompok kontrol rata–rata 67,5 dan 77,5 menggunakan mikroskop menunjukkan
rata–rata untuk kelompok eksperimen. Hasil perbedaan yang signifikan pada kelompok kelas.
belajar siswa mengalami peningkatan sebesar Adanya pengaruh yang signifikan ditunjukkan
36,5 untuk kelas kontrol dan 47 pada kelas oleh hasil pengujian data dengantaraf
eksperimen. Dari hasil tersebut dapat dilihat kepercayaan sebesar 95% atau memiliki taraf
bahwa kelas yang menggunakan video kesalahan sebesar 5%. Hasil analisis t-test
pengembangan mengalami peningkatan pretest menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
ke posttest lebih besar dibanding kelas yang signifikan keterampilan antara kelas kontrol
menggunakan video lama. Hasil analisis dengan kelas eksperimen. Hasil adanya
hipotesis uji dua pihak dengan t-test pengaruh signifikan tersebut dibuktikan oleh
menunjukkan data yang dihasilkan sebesar t- pengujian data menggunakan uji t-test dua
hitung = –2,99 berarti posisi t-hitung berada sampel independen yang memberikan hasil lebih
diluar daerah penerimaan Ho. Karena t-hitung kecil dari α yang berarti bahwa hipotesis
berada pada penolakan Ho berarti yang diterima alternatif Ha diterima. Hasil ini sesuai dengan

794
Nurul Huda, dkk. / Unnes Science Education Journal 4 (1) (2015)

hasil positif penelitian–penelitian penggunaan Pramudito, A. 2013. Pengembangan Media


video pembelajaran sebelumnya yang dilakukan Pembelajaran Video Tutorial Pada Mata
oleh Prasetyanto (2011), bahwa video Pelajaran Kompetensi Kejuruan Standar
Kompetensi Melakukan Pekerjaan Dengan
pembelajaran sesuai untuk ranah psikomotorik.
Mesin Bubut di SMK Muhammadiyah 1
Hasil empiris tersebut menguatkan bahwa video
Playen, Jurnal Jurusan Pendidikan Teknik Mesin,
pembelajaran telah teruji secara statistik Universitas Negeri Yogyakarta Edisi (2013) : 1-12
memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa Prasetyanto, Budi. dkk. 2011. Pengembangan Video
dari aspek kognitif maupun afektif serta Pembelajaran Memperbanyak Tanaman
sikomotorik. Dengan Sambung Pucuk Untuk Siswa SMK,
Adanya pengembangan video Jurnal Tekno-pedagogi 1(1) :58-69
pembelajaran tema mikroskop diharapkan dapat Riyana, C.2007. Pedoman Pengembangan Media Video.
digunakan dalam pembelajaran materi Bandung: Penerbit Universitas Pendidikan
Indonesia.
mikroskop kelas VII MTs asy-Syarifiyah Sarirejo
Rohendi, D. dkk. 2010. Efektivitas Metode
Kecamatan Guntur Kabupaten Demak pada
Pembelajaran Demonstrasi Terhadap
tahun berikutnya dan Madrasah yang lain Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada
dengan karakteristik siswa yang sama. Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan
Pengelolaan Informasi di Sekolah Menengah
SIMPULAN Kejuruan. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi
dan Komunikasi 3 (1): 16-18.
Berdasar hasil analisis terhadaprumusan Sugiyono. 2009. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
masalah, video pembelajaran IPA terpadu tema
mikroskop untuk siswa MTs peneliti nyatakan
layak dipakai pada pembelajaran mikroskop
kelas VII MTs asy-Syarifiyah Sarirejo
Kecamatan Guntur Kabupaten Demak.

DAFTAR PUSTAKA

BSNP, 2006. Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar


dan Menengah. Jakarta : Badan Standar
Nasional Pendidikan
Fechera, B. dkk. 2012. Desain Dan Implementasi
Media Video Prinsip-Prinsip Alat Ukur Listrik
Dan Elektronika. Jurnal Invotec VIII, 2 (12):
115 – 126.
Hajar, S Halili. at all. 2011. Keberkesanan Proses
Pembelajaran Menggunakan Teknologi sidang
video; The Effectivences of Learning Process
Using Video Conferencing Tecnology. Jurnal
Pendidikan Malaysia.36(1) : 55 - 65
Mayasari, D & Sahat Siagian. 2013. Pengembangan
Media Video PembelajaranPangkas Rambut
Lanjutan Berbasis KomputerProgram Studi
Tata Rias Rambut. Jurnal Teknologi
PendidikanFT Unimed, 6 (1): 1-15
PPPPTK, 2013. Menciptakan Video Pembelajaran.
Bandung: Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan.

795

Anda mungkin juga menyukai