Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Cakrawala Hukum, Vol.7, No.1 Juni 2016, hlm.

30–38 ISSN (Cetak): 2356-4962


E-mail:jurnalcakrawalahukum@unmer.ac.id ISSN (Online): 2598-6538
Website: http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jch

TANTANGAN TERHADAP PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI


DAN DASAR NEGARA PASCA REFORMASI

Husein Muslimin
Fakultas Hukum Universitas Merdeka Malang
Jl. Terusan Raya Dieng No. 62-64 Malang
husein.muslimin@unmer.ac.id

ABSTRACT
Pancasila is a basic value from Indonesia as a nation, it is also a basic ground in nation and country life since
Indonesia independence. Regarding how important the existence of Pancasila, it is must be going through a
long and hard process to create Pancasila. This paper will highlight and study Pancasila creation as an
ideology and country basic ground. This paper will also study about Pancasila position after reformation time
and how those ideology impelemented in challenging changes in after reformation.
Keywords: Pancasila, Ideology, Reformation.

ABSTRAK
Pancasila merupakan nilai dasar dari bangsa Indonesia, serta merupakan landasan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara di Indonesia sejak kemerdekaan. Mengingat pentingnya keberadaan Pancasila tersebut di Indo-
nesia, tentunya pembuatan ideologi Pancasila telah melewati proses yang sangat panjang. Tulisan ini akan
menyoroti dan mengkaji sejarah pembuatan Pancasila dan kedudukannya sebagai ideologi dan dasar negara.
Tulisan ini juga akan menyoroti kedudukan Pancasila pasca reformasi dan bagaimana ideologi dan dasar
negara tersebut diterapkan dalam menghadapi tantangan perubahan di masa reformasi.
Kata Kunci: Ideologi, Pancasila, Reformasi.

Pancasila berisi nilai-nilai dan cita-cita yang digali Pancasila merupakan konsensus politik yang
dari bumi Indonesia sendiri, artinya digali dan sangat menakjubkan, para pendiri negara mampu
diambil dari kekayaan, rohani, moral dan budaya menampung semua kepentingan yang ada ke-
masyarakat dan bangsa Indonesia. Di sini Pancasila dalam ideologi Pancasila, dan yang luar biasa ada-
dikenal sebagai Ideologi terbuka dalam arti bahwa lah mengambil jalan tengah antara dua pilihan eks-
Pancasila sebagai Ideologi yang mampu mengikuti trim yakni negara sekuler dan negara agama. Dasar
perkembangan jaman serta dinamis, merupakan negara yang telah ditetapkan itu merupakan pilih-
sistem pemikiran terbuka dan merupakan hasil an yang sesuai dengan karakter bangsa, asli, yang
konsensus masyarakat itu sendiri, oleh karena akhirnya menjadi negara yang berkarakter religius.
itulah Pancasila juga merupakan dasar negara yang Betapa hebatnya para pendiri republik ini,
sudah barang tentu harus terwujud dalam segala betapa tidak, mereka telah memberi landasan yang
aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. kokoh bagi suatu bangsa besar yang multiethnik,

| 30 |
Tantangan terhadap Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara Pasca Reformasi
Husein Muslimin

multi agama, ribuan pulau, dan kaya sumberdaya yang rumusan kalimatnya agak berbeda sebagai
alam (yang menjadi daya tarik asing untuk campur berikut:
tangan). Pancasila adalah titik pertemuan atau 1. Ke-Tuhanan Yang Maha Esa;
nukthatul liqo yang lahir dari suatu kesadaran ber- 2. Kebangsaan Persatuan Indonesia;
sama pada saat krisis. Kesadaran tersebut muncul 3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab;
dari kesediaan untuk berkorban demi kepentingan 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebi-
yang lebih besar membentuk bangsa yang besar. jaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan;
Pancasila adalah suatu konsensus dasar yang men- 5. Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia.
jadi syarat utama terwujudnya bangsa yang de-
mokratis (As’ad Said Ali: 2009). Tanggal 31 Mei 1945 Prof. Dr. Supomo meng-
Rumusan Pancasila yang kita kenal sekarang usulkan dasar negara sebagai berikut:
ini bukanlah sesuatu yang tiba-tiba apalagi ke- - Persatuan;
betulan, akan tetapi dari hasil pemikiran yang men- - Kekeluargaan;
dalam dan tidak terlepas dari persiapan kemer- - Keseimbangan lahir dan batin;
dekaan yang dilakukan oleh BPUPKI, dalam si- - Musyawarah;
dang pertamanya pada tanggal 29 Mei sampai - Keadilan rakyat.
dengan 1 Juni 1945 membahas rumusan dasar
negara. Dengan demikian jelas bahwa BPUPKI da-
Ir. Soekarno dalam pidatonya pada tanggal
lam sidang pertama tersebut membahas untuk me-
1 Juni 1945 menyampaikan lima hal yang menjadi
nentukan dasar negara yang pada akhirnya
dasar negara merdeka, yaitu:
ditetapkanlah Pancasila, jadi Pancasila adalah jelas
- Kebangsaan Indonesia;
foundasi negara bukan yang lain, bukan sekedar
- Internasionalisme atau kemanusiaan;
pilar tetapi merupakan dasar bangunan yang me-
- Mufakat atu demokrasi;
nentukan bentuk dan wujud bangunan itu sendiri.
- Kesejahyeraan sosial;
Hal ini juga tampak jelas dari pidato Ketua BPUPKI
- Ke – Tuhanan yang berkebudayaan.
Dr Kanjeng Raden Tumenggung Radjiman Wedyo-
diningrat pada pembukaan sidangdengan meng-
ajukan pertanyaan kepada anggota yakni “Apa dasar Pendapat dari tiga tokoh tersebut kemudian
Negara Indonesia yang akan kita bentuk ini “? dibahas oleh panitia sembilan pada tanggal 22 Juli
Mencari jawaban inilah kemudian beberapa 1945 yang pada akhirnya menghasilkan rumusan
tokoh menyampaikan gagasannya dalam sidang yang memberikan gambaran tentang maksud dan
tersebut yakni antara lain: tujuan dibentuknya negara Indonesia Merdeka
yang terkenal dengan sebutan Piagam Jakarta atau
Moh. Yamin dalam pidatonya pada tanggal
Jakarta Charter.
29 Mei 1945 mengemukakan 5 (lima) dasar negara
Indonesia yakni: Tanggal 10 – 17 Juli BPUPKI mengadakan
- Peri Kebangsaan; sidang kedua, dalam sidang kedua ini BPUPKI
- Peri Kemanusiaan; menerima laporan dari Panitia Sembilan tentang
- Peri Ke-Tuhanan; isi Piagam Jakarta, serta membahas Rancangan
- Peri Kerakyatan; Pembukaan Undang Undang Dasar 1945, sekaligus
- Kesejahteraan Rakyat. pada saat itu tugas BPUPKI dianggap selesai dan
dibubarkan.
Namun pada akhir pidatonya Moh, Yamin Tugas mempersiapkan kemerdekaan Indo-
secara tertulis menyampaikan gagsannya tersebut nesia kemudian diserahkan kepada Panitia Per-

| 31 |
Jurnal Cakrawala Hukum
Vol.7, No.1 Juli 2016: 30–38

siapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang di- Kemasyarakatan. HTI dinilai aktivitasnya banyak
bentuk pada tanggal 7 Agustus 1945. Pada tang- yang bertentangan dengan Ideologi Pancasila dan
gal 18 Agustus setelah terjadi perdebatan yang Negara Kesatuan Republik Indonesia (Kompas,
sangat berat akhirnya dicapai kesepakatan dengan 2017).
merubah Piagam Jakarta menjadi Pembukaan UUD Dengan kenyataan ini Pemerintah harus
1945 dengan rumusan Pancasila sebagai berikut: lebih waspada terhadap organisasi kemasyara-
- Ke – Tuhanan Yang Maha Esa; katan maupun perorangan yang melakukan
- Kemanusiaan yang adil dan beradab; aktivitas-aktivitas yang secara langsung maupun
- Persatuan Indonesia; tidak langsung dapat merongrong kewibawaan
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebi- Pancasila. Demikian pula penanaman terhadap
jaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan; nilai-nilai Pancasila terhadap Bangsa Indonesia
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. harus dimulai sejak dini dan melalui segala bidang.

Pancasila sebagai Ideologi dan dasar Negara


ini tidak akan diganti dan diubah selama Negara
Menempatkan Pancasila di Era Pasca Reformasi
Kesatuan Reublik Indonesia masih ada. Sebagai- Hakekatnya fungsi Pancasila tidak berubah
mana disampaikan oleh Ketua Mahkanah Kons- dan bahkan tidak boleh berubah, yakni tetap
titusi Arief Hidayat yang menyatakan Pancasila sebagaimana digagas secara cerdas oleh pendiri
tidak dapat diubah karena merupakan kristalisasi negara pada saat itu, yaitu sebagai dasar negara,
dari jiwa bangsa Indonesia yang memiliki sifat reli- sebagai ideologi nagara, maupun sebagai pandang-
gius, kekeluargaan, gotong royong, dan toleran. an hidup bangsa. Akan tetapi Pancasila sebagai
(https://news.detik com/berita/d-3573010/ketua- Ideologi terbuka harus mampu menyesuaikan per-
mk-pancasila-tidak-bisa-diubah). kembangan masyarakat yang terus melaju dalam
Namun disisi lain di era reformasi Pancasila perubahan, ini artinya bahwa Pancasila perlu dikaji
dipersoalkan oleh sejumlah anak bangsa. Saat ter- secara ilmiah dalam rangka aktualisasi.
jadi krisis yang mengakibatkan keterpurukan di Sebagai dasar sekaligus ideologi negara,
hampir semua bidang kehidupan, Pancasila dija- maka Pancsila bagi bangsa Indonesia sudah tidak
dikan kambing hitam. Menurut mereka hanya bisa ditawar. Ditegaskan oleh M. Mahfud MD.
liberalisme dan kapitalisme yang terbukti meme- bahwa Pancasila yang telah diumumkan di dalam
nangkan pertarungan ideologi dunia bisa menye- Pembukaan Undang Dasar 1945 adalah modus viv-
lamatkan Indonesia. Bahkan, ada salah seorang endi (kesepakatan luhur) bangsa indonesia. Pan-
tokoh yang terang-terangan menyatakan diri “Aku casila sangat cocok dengan realitas bangsa Indo-
seorang neoliberalis“. Sementera yang lain berani nesia dengan berbagai kepentingan yang semula
mengatakan, “tinggalkan Pancasila, ikutlah neolib” mungkin saling bertentangan secara diametral
(As’ad Said Ali: 2009). (Anis Ibrahim, 2010).
Upaya untuk menyisihkan Pancasila masih
terus berlanjut, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI)
harus dibubarkan dengan surat keputusan Menteri
1. Pancasila Sebagai Ideologi
Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU- Kata ‘idea’ berasal dari kata bahasa Yunani
30.AH.0108 Tahun 2017, sebagai pelaksanaan dari ‘eidos’ yang artinya ‘bentuk’. Disamping itu masih
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – diketemukan katalain yakni ‘idein’ yang berarti
Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi ‘melihat’. Dengan demikian secara harafiah ideologi

| 32 |
Tantangan terhadap Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara Pasca Reformasi
Husein Muslimin

berarti ilmu pengetahuan tentang ide-ide, atau ideologi terbuka adalah milik seluruh rakyat,
ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Dalam sehingga masyarakat dapat menemukan dirinya,
pengertian sehari-hari, ‘idea’ disamakan dengan kepribadiannya di dalam ideologi tersebut.
cita-cita, yakni cita-cita yang bersifat tetap, yang Ideologi terbuka ini berisi nilai-nilai dasar, dalam
harus dicapai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap teori stuffen dari Hans Kelsen berada pada posisi
itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau yang tertinggi sehingga isinya tidak operasional.
faham (Kaelan, 2016, 111). Nilai-nilai itu baru dapat dioperasionalkan ketika
Menurut Notonagoro ideologi negara se- sudah dijabarkan dalam keputusan-keputusan
bagai cita-cita negara, atau cita-cita yang menjadi yang sudah diberi bentuk berupa konstitusi atau
basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan peraturan perundang-undangan yang lainnya.
untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkut- Ideologi Pancasila yang bersifat aktual, dina-
an yang pada hakeketnya merupakan asas kero- mis, antisipatif, dan senantiasa mampu menyesuai-
khanian yang antara lain memiliki ciri sebagai kan dengan perkembangan zaman. Sebagai ideologi
berikut: terbuka maka Pancasila memiliki dimensi sebagai
a. Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai berikut:
nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan; a. Dimensi idealis, yaitu nilai-nilai dasar yang
b. Oleh karena itu mewujudkan suatu asas kero- terkandung dalam Pancasila yang bersifat
khanian, pandangan dunia, pandangan hidup, sistematis dan rasional yaitu hakikat nilai-nilai
pedoman hidup, pegangan hidup yang dipe- yang terkandung dalam lima sila: ketuhanan,
lihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan
kepada generasi berikutnya, diperjuangkan keadilan, maka dimensi idealis Pancasila ber-
dan dipertahankan dengan kesediaan ber- sumber pada nilai-nilai filosofis yaitu filsafat
korban (Kaelan, 2016, 113). Pancasila. Oleh karena itu dalam setiap ideo-
logi bersumber dari pandangan hidup nilai-
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara nilai filosofis (Poespowardoyo dalam Kaelan,
Indonesia bukanlah hasil dari olah fikir perse- 2016, 116);
orangan yang kemudian dinobatkan menjadi b. Dimensi normatif, nilai-nilai yang terkandung
sebuah ideologi. Soekarno mengatakan bahwa Pan- dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam suatu
casila digali dari bumi pertiwi, dan bumi Indone- sistem norma, sebagaimana terkandung dalam
sia sendiri, artinya bahwa Pancasila berisi nilai- Pembukaan UUD NKRI 1945 yang memiliki
nilai, moral dan budaya bangsa Indonesia yang kedudukan tertinggi dalam tertib hukum In-
sudah ada sejak bangsa Indonesia ada dan bukan donesia. Dalam pengertian ini maka Pem-
ideologi yang dipaksakan dari luar. Nilai-nilai itu- bukaan yang di dalamnya memuat Pancasila
pun tidak serta merta diberlakukan begitu saja, dalam alinea IV, berkedudukan sebagai ‘staat
tetapi melalui sebuah proses panjang yang terbuka sfundamental norm’, agar ideologi mampu
dan demokratis yang pada akhirnya perbedaan- dijabarkan ke dalam langkah operasioanal
perbedaan yang ada dapat dikompromikan dalam perlu memiliki norma yang jelas (Poespowar-
sebuah kesepakatan bersama. Ini berarti sebagai doyo dalam Kaelan, 2016, 117).
ideologi, Pancasila tidak bersifat tertutup melain- c. Dimensi realistis, suatu ideologi harus mampu
kan menempatkan diri sebagai ideologi terbuka. mencermnkan realitas yang hidup dan ber-
kembang dalam masyarakat oleh karena itu
Ideologi terbuka tidak hanya dapat dibe-
Pancasila selain memiliki dimensi nilai-nilai
narkan, melainkan dibutuhkan. Oleh karena itu
ideal normatif, maka Pancasila harus dijabar-

| 33 |
Jurnal Cakrawala Hukum
Vol.7, No.1 Juli 2016: 30–38

kan dalam kehidupan nyata sehari-hari baik Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradap, Persatuan
dalam kaitannya bermasyarakat maupun dalam Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
segala aspek penyelenggaraan negara. Dengan kebijaksaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, serta
demikian Pancasila sebagai ideologi terbuka dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh
tidak bersifat ‘utopis’ yang hanya berisi ide- rakyat Indonesia”. Anak kalimat yang berbunyi ‘.........
ide yang mengawang, namun bersifat realistis dengan berdasarkan kepada....... dst’ sebagaimana ter-
artinya mampu dijabarkan dalam kehidupan sebut diatas mengandung dua makna yakni pertama
yang nyata dalam berbagai bidang (Kaelan, hal tersebut secara yuridis memiliki makna sebagai
2016, 117). dasar negara; kedua, walaupun sampai pada kalimat
terakhir alinea IV tersebut tidak diketemukan kata
Tiga dimensi tersebut tidak terpisah satu ‘Pancasila’ secara eksplisit, anak kalimat’.........
sama lain, tetapi merupakan satu kesatuan yang dengan berdasarkan kepada.......dst’ini memiliki makna
tidak terpisahkan, artinya Pancasila tidak hanya dasar negara adalah Pancasila. Hal ini didasarkan
merupakan sistem ide-ide belaka yang jauh dari pada interpretasi secara historis, sebagaimana
kenyataan hidup sehari-hari, Pancasia juga bukan yang dilakukan BPUPKI dalam sidangnya yang
hanya merupakan doktrin yang bersifat normatif, pertama ketua BPUPKI Kanjeng Raden Tumeng-
dan juga bukan hanya bersifat pragmatis yang gung Radjiman Wedyodiningrat mengajak anggota
hanya menekankan segi praktis dan realistis bela- untuk menentukan dasar negara dengan melem-
katanpa idealisme yang rasional, ideologi Pan- parkan pertanyaan ‘apa dasar negara Indonesia yang
casila yang bersifat terbuka pada dasarnya berisi akan kita bentuk ini ‘ beberapa tokoh menyampaikan
nilai-nilai dasar sila-sila Pancasila yang bersifat te- gagasannya yang kemudian terjadi pembahasan
tap, yang kemudian dijabarkan dan dilaksanakan dan perdebatan yang sangat sengit, namun pada
secara dinamis, terbuka dan senantiasa mengikuti akhirnya disepakati dasar negara Indonesia adalah
perkembangan jaman. Pancasila juga senantiasa ter- Pancasila yang isinya seperti yang dicantumkan
buka terhadp pengaruh budaya asing, akan tetapi dalam alinea IV Pembukaan UUDNRI 1945.
nilai-nilai dasar yang ada di dalamnya bersifat Pancasila sebagai dasar negara pada hake-
tetap. Dengan kata lain bahwa Pancasila bisa katnya adalah sumber dari segala sumber hukum
menerima pengaruh budaya asing dengan prinsip atau sumber tertib hukum. Hal ini mengandung
substansi Pancasila yakni, ketuhanan, kemanusia- konsekuensi yuridis, yaitu bahwa seluruh per-
an, persatuan, kerakyatan serta keadilan sosial ber- aturan perundang-undangan Republik Indonesia
sifat tetap. harus sejiwa dan sejalan dengan Pancasila. Dengan
kata lain, isi dan tujuan peraturan perundang-
undangan RI tidak boleh menyimpang dari jiwa
2. Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila.
Sebagai dasar negara Republik Indonesia Pokok-pokok fikiran yang terdapat dalam
Pancasila dicantumkan dalam alinea IV Pembukaan Pembukaan UUDNRI 1945 yang di dalamnya ada
UUD NKRI 1945 yang bunyinya sebagai berikut: dasar negara Pancasila yang sudah barang tentu
‘.............maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan menjadi dasar bagi penyelenggaraan negara,
Indonesia itu dalam suatu Undang Undang Dasar terdapat sembilan prinsip pokok yang mendasari
Negara Indonesia yang yang terbentuk dalam suatu penyusunan sistem penyelenggaraan Negara Indo-
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan nesia dalam rumusan undang-undang di masa
rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha depan yaitu (Jimly Asshiddiqie, 2005, 66):

| 34 |
Tantangan terhadap Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara Pasca Reformasi
Husein Muslimin

1. Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa 4. Demokrasi Langsung dan Demokrasi Perwakilan
Sesuai dengan pengertian sila pertama Pan- Kedaulatan rakyat Indonesia diselenggarakan
casila sebagaimana termaktup dalam Pem- secara langsung dan melalui sistem perwakil-
bukaan UUDNRI 1945, setiap manusia Indo- an. Secara langsung, kedaulatan rakyat itu di-
nesia sebagai rakyat dan Warga Negara Indo- wujudkan dalam tiga cabang kekuasaan yang
nesia, diakui sebagai insan beragama berdasar- tercermin dalam Majelis Permusyawaratan
kan Ketuhanan yang Maha Esa. Paham Rakyat yang terdiri dari Dewan Perwakilan
Ketuhanan Yang Maha Esa tersebut merupa- Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah sebagai
kan pandangan dasar dan bersifat primer yang pemegang kewenangan legislatif; Presiden dan
secara substansial menjiwai keseluruhan Wakil Presiden sebagai pemegang kekuasaan
wawasan kenegaraan bangsa Indonesia. Kehi- eksekutif dan Mahkamah Agung serta Mahka-
dupan bernegara, prinsip Ketuhanan Yang mah Konstitusi sebagai pelaksana kekuasaan
Maha Esa diwujudkan dalam paham Kedaulat- kehakiman;
an rakyat dan sekaligus dalam kedaulatan 5. Pemisahan Kekuasaan dan Prinsip Checks and
hukum yang saling berkaitan satu sama lain. Balance
Keduanya diwujudkan dalam pelembagaan UUDNRI 1945 pasca amandemen, kedaulatan
sistem demokrasi yang berdasar atas hukum rakyat itu ditentukan dibagikan secara hori-
dan prinsip negara hukum yang demokratis.
zontal dengan cara memisahkan menjadi
Hal ini melahirkan persamaan kedudukan
kekuasaan-kekuasaan yang dinisbatkan seba-
warga negara dihadapan hukum, kedaulatan-
gai fungsi lembaga-lembaga negara yang sede-
nya disalurkan melalui parlemen, dan materi
rajat dan saling mengendalikan satu sama lain
konstitusi serta peraturan perundang-undangan
berdasarkan prinsip checks and balence, ke-
tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai
kuasaan legislatif berada pada Majelis Per-
Ketuhanan yang Maha Esa;
musyawaratan Rakyat, tetapi Majelis ini terdiri
2. Sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus
dari dua lembaga perwakilan yang sederajat
1945, bentuk pemerintahan yang dipilih adalah
dengan lembaga negara lainnya. Kekuasaan
Republik dan bukan kerajaan. UUDNRI 1945
eksekutif oleh Presiden dan Wakil Presiden,
dengan tegas menyatakan bahwa Indonesia
sedangkan kekuasaan kehakiman dilakukan
adalah negara hukum. Didalamnya terkan-
dung pengertian dan pengakuan terhadap oleh dua jenis mahkamah yaitu Mahkamah
prinsip supremasi hukum dan konstitusi, di- Agung dan Mahkamah Konstittusi;
anutnya prinsip pemisahan dan pembatasan 6. Sistem Pemerintahan Presidensiil
kekuasaan, adanya jaminan-jaminan hak asasi Berdasarkan UUDNRI 1945 pemerintahannya
manusia, peradilan yang bebas dan tidak menganut sistem Presidensiil, yang pada
memihak, dalam paham negara hukum itu, pokoknya adalah sebagai berikut:
hukumlah yang memegang komando tertinggi Pertama, dalam sistem pemerintahan presi-
dalam penyelenggaraan negara; densil ini, Presiden dan Wakil Presiden meru-
3. Paham Kedaulatan Rakyat dan Demokrasi pakan satu institusi penyelenggara kekuasaan
Negara Indonesia juga menganut paham eksekutif negara yang tertinggi dibawah
kedaulatan rakyat. Pemilik kekuasaan tertinggi Undang Undang Dasar.
yang sesungguhnya dalam negara Indonesia Kedua, presiden dan Wakil Presiden dipilih
adalah rakyat. Kekuasaan itu harus disadari oleh rakyat secara langsung, karena itu secara
berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk politik tidak bertanggung jawab kepada Majelis
rakyat; Permusyawaratan Rakyat atau parlemen,

| 35 |
Jurnal Cakrawala Hukum
Vol.7, No.1 Juli 2016: 30–38

melainkan bertanggung jawab langsung ke- tanggung jawab terhadan kesejahteraan selu-
pada rakyat yang memilihnya. ruh rakyatnya.
Ketiga, Dewan Perwakilan Rakyat dapat me- 9. Cita Masyarakat Madani
minta pertanggung jawaban hukum apabila Di akhir abad XX, gelombang liberalisme baru
Presiden diduga melakukan pelanggaran berkembang dimana-mana, dan bersamaan
hukum, dan diproses sesuai dengan ketentuan dengan itu terjadi kegagalan paham sosialisme
dalam Undang Undang Dasar. lama diberbagai penjuru dunia. Sehubungan
Keempat, dalam hal terjadi kekosongan jabatan dengan hal tersebut, keberdayaan masyarakat
Presiden atau Wakil Presiden, pengisiannya madani atau civil society dalam hubungan
dapat dilakukan melalui pemilihan dalam antara negara, masyarakat dan pasar berkem-
sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat. bang sangat pesat disertai oleh gelombang
Kelima, para Menteri adalah pembantu Pre- globalisasi yang mempengarui perikehidupan
siden, diangkat dan diberhentikan oleh Pre- seluruh umat manusia. Pengertian-pengertian
siden, bertanggung jawab kepada Presiden mengenai masyarakat madani yang perlu
dan tidak kepada parlemen. ditingkatkan pemberdayaannya, haruslah
Keenam, untuk membatasi kekuasaan Presiden, menjadi perhatian bagi setiap penyelenggara
ditentukan bahwa masa jabatan Presiden ada- negara.
lah 5 (lima) tahun dan tidak boleh lebih dari
dua kali masa jabatan;
Dinamika Masyarakat Indonesia Pasca
7. Persatuan dan Keragaman
Dengan adanya tingkat keragaman yang
Reformasi
sangat tinggi dalam bidang suku bangsa, Tahun 2007, Universitas Islam Negeri Jakarta
agama, dan budaya yang diwarisi bangsa melalui lembaganya yakni Pusat Pengkajian Islam
Indonesia, mengharuskan bangsa Indonesia dan Masyarakat (PPIM) melakukan survei yang
dengan seerat-eratnya dalam keragaman hasilnya menunjukkan bahwa mayoritas responden
tersebut; (84,7%) lebih mendukung Negara Kesatuan
8. Paham Demokrasi Ekonomi dan Ekonomi Republik Indonesia dan Pancasila ketimbang
Pasar Sosial berapirasi negara Islam (22,8%). Sebelumnya Ling-
Paham kedaulatan rakyat di Indonesia, selain karan Survei Indonesia (LSI) pada 2006 melaku-
berkenaan dengan demokrasi politik, juga kan survei yang hasilnya 69,6 persen responden
mencakup paham demokrasi ekonomi. Sistem masih mengidealkan sistem kenegaraan berdasar-
perwakilan politik diwjudkan melalui lembaga kan Pancasila, 11,5 persen menginginkan seperti
Dewan Perwakilan Rakyat, sedangkan sistem negara Islam, dan hanya 3,5 persen menginginkan
perwakilan fungsional diwujudkan melalui Indonesia seperti negara demokrasi Barat (As;ad
DewanPerwakilan Daerah yang berorientasi SaidAli, 2009, 1). Hasil ini cukup menggembirakan
teritorial dan kedaerahan. Dengan demikian sebab responden yang menganggap Pancasila
perwakilan golongan atau pelaku ekonomi dan sebagai sistem kenegaraan yang terbaik atau di-
golongan-golongan rakyat lainnya di luar sis- idealkan menunjukkan angka yang sangat signi-
tem kepartaian dapat disalurkan aspirasinya fikan, ini artinya ideologi Pancasila masih tetap
melalui lembaga perwakilan daerah. Dalam tertancap di masyarakat Indonesia.
paham demokrasi sosial, negara berfungsi se- Akan tetapi persoalan ideologi ini masih
bagai alat kesejahteraan, artinya negara ini bu- tetap ada dan memerlukan perhatian bersama.
kan kapitalis dan liberalis, sehingga negara ber- Survei yang dilakukan oleh Harian Kompas 1 Juni

| 36 |
Tantangan terhadap Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara Pasca Reformasi
Husein Muslimin

2008 memberikan hasil yang memperlihatkan bangsa dan negara Indonesia. Bidang budaya,
pengetahuan masyarakat mengenai Pancasila kesadaran masyarakat atas keluhuran budaya
merosot tajam, 48,4 persen responden berusia 17- bangsa Indonesia mulai luntur, yang pada akhir-
29 tahun tidak bisa menyebutkan sila-sila Pancasila nya terjadi disorientasi kepribadian bangsa yang
secara lengkap dan benar, 42,7 persen responden diikuti dengan rusaknya moral generasi muda
berusia 30-45 tahun salah menyebut sila-sila (Syahrial Syarbaini, 20014, 143).
Pancasila, dan responden 46 tahun keatas lebih Kondisi tersebut menjadikan prihatin ber-
parah yakni, sebanyak 60,6 persen salah menyebut bagai kalangan termasuk para cendekiawan mau-
sila-sila Pancasila (As’ad Said Ali, 2009, 2). pun pejabat negara yang peduli akan hal tersebut.
Hasil-hasil survei tersebut tentu sangat Sekitar tahun 2004 Azyumardi Azra menggagas
memprihatinkan, penerimaan yang tinggi terhadap rejuvenasi Pancasila sebagai faktor integratif dan
Pancasila seperti tergambar dari hasil survei yang salah satu fundamen identitas nasional. Seruan
dilakukan oleh UIN Jakarta maupun oleh LSI ter- tersebut tampak signifikan karena proses aman-
nyata tidak dibarengi dengan pengetahuan yang demen UUDNRI 1945 sempat memunculkan
baik terhadap Pancasila itu sendiri. Piagam Jakarta. Indonesia juga dilanda gerakan
Sebagaimana disebutkan dimuka pada era terorisme mengatas namakan agama. Tidak lama
reformasi Pancasila dipersoalkan dan dijadikan kemudian muncul gejala Perda Syariah disejumlah
kambing hitam dari berbagai keterpurukan yang daerah. Rangkaian gejala tersebut seakan meleng-
dialami oleh bangsa ini. Pancasila yang seharusnya kapi kegelisahan publik selama reformasi yang
sebagai nilai, dasar moral etik bagi negara dan mempertanyakan arah gerakan reformasi dan
aparat pelaksana negara, dalam kenyataannya demokratisasi. Seruan Azyumardi direspon sejum-
digunakn sebagai alat legitimasi politik. Puncak lah kalangan. Diskursus tentang Pancasila kembali
dari keadaan tersebut ditandai dengan hancurnya menghangat dan meluas usai Simposium Peringat-
ekonomi nasional, maka timbullah berbagai gerak- an Hari Lahir Pancasila yang diselenggarakan FISIP
an masyarakat sebagai gerakan moral politik yang – UI pada 31 Mei 2006 (As’ad Said Ali, 2009, 52).
menuntut adanya reformasi disegala bidang Tataran implementasi, jelas masih jauh dari
politik, ekonomi dan hukum (Syahrial Syarbaini, harapan, carut marutnya politik, ekonomi, anjlok-
2014, 143). nya moral generasi muda, maraknya peyalahgunaan
Dengan adanya orde baru tumbang, meng- obat terlarang, korupsi yang tiada henti, menun-
akibatkan fobia terhadap Pancasila. Dasar negara jukkan bahwa nilai-nilai Pancasila tidak menyen-
yang semula banyak dikagumi itu, untuk semen- tuh mental spiritual, energi Pancasila tidak bergerak
tara waktu seolah dilupakan karena hampir selalu pada ranah ini.
identik dengan rezim orde baru. Seolah-olah Penyelenggara negara, penegak hukum, dan
dikesampingkannya Pancasila ini, awalnya me- elit politik banyak terbukti melakukan korupsi.
mang tidak nampak suatu dampak negatif yang Maka sebelumnya, mereka harus menjadi sasaran
berarti, namun semakin hari dampaknya makin te- pembumian Pancasila sampai kesanubari, apalagi
rasa dan berdampak sangat fatal terhadap kehi- jika sudah terbukti korupsi (Kompas, 2017). Akan
dupan berbangsa dan bernegara. Dalam kehidupan tetapi untuk jangka panjang sasaran pendidikan
sosial, masyarakat kehilangan kendali atas dirinya, Pancasila melalui jalur pendidikan masih sangat
akibatnya terjadi konflik-konflik horisontal dan diperlukan. Walaupun tetap menimbulkan tanda
vertikal secara masif yang pada akhirnya me- tanya, tetapi kiranya itu yang menjadimaksud
lemahkan sendi-sendi persatuan dan kesatuan Presiden Joko Widodo membentuk Unit Kerja

| 37 |
Jurnal Cakrawala Hukum
Vol.7, No.1 Juli 2016: 30–38

Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP – sebagai ideologi negara, maupun sebagai pande-
PIP). Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – ngan hidup bangsa.
Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Pancasila digali dari bumi pertiwi berarti
Kemasyarakatan, juga merupakan upaya pemerin- pancasila berasal nilai moral dan budaya Bangsa
tah untuk menangkal secara yuridis terhadap Indonesia yang sudah ada sejak Bangsa Inonesia
organisasi yang akan mengikis nilai-nilai Pancasila. ada dan bukan ideologi yang dipaksakan dari luar.
Sebagai dasar negara, ideologi bangsa dan Pancasila tidak bersifat tertutup melainkan ideologi
negara, perekat bangsa, Pancasila harus selalu di- terbuka, artinya didak hanya dapat membenarkan
pertahankan dan ditanamkan kepada seluruh rakyat melainkan dibutuhkan, oleh karena itu ideologi
Indonesia. Disampaikan oleh Jimly Asshiddiqie, terbuka milik seluruh rakyat sehingga masyarakat
memang sejak reformasi banyak orang terutama dapat menemukan dirinya, kepribadiaanya
generasi muda yang salah sangka mengenai rele- didalam ideologi tersebut. Ideologi pancasila
vansi Pancasila dimasa kini apalagi mendatang. bersifat aktual, dinamis dan senantiasa mampu
Anggapan demikian jelas keliru, yang banyak dike- menyesuaikan perkembangan zaman.
luhkan orang dari masa lalu adalah tindakan Pancasila sebagai dasar negara pada hake-
penyalahgunaan Pancasila itu untuk kepentingan katnya adalah sumber dari segala sumber hukum
kekuasaan, bukan eksistensi Pancasila itu sendiri atau sumber tertib hukum. Sebagai dasar negara,
sebagai falsafah hidup dan cermin impian bersama ideologi bangsa, dan negara, perekat bangsa, pan-
seluruh anak bangsa tentang hidup berbangsa dan casila harus selalu dipertahankan dan ditanamkan
bernegara yang kita idealkan bersama (Yudi Latif, kepada seluruh rakyat Indonesia. Pancasila sebagai
2011). benteng dan pegangan dalam kehidupan bangsa
Rektor UGM Panut Mulyono dalam kong- dan bernegara saat ini dan dimasa akan datang.
gres Pancasila IX di UGM 22 Juli 2017: Pancasila
adalah living ideologi yang hidup dan diprak- Daftar Pustaka
tikkan dalam pemerintahan dan kehidupan ber-
Asshidiqie, Jimly, 2005, Konstitusi dan Konstitusionalisme
masyarakat. “kami sadar dan faham dalam dinamika
Indonesia, Konstitusi Press, Jakarta.
global memberikan tantangan kepada Pancasila. Oleh
karena itu kami berusaha memahami tantangan itu dan Ali, As’ad Said, 2009. Negara Pancasila, Jalan Kemas-
mengatasi dengan baik dan efektif”(kompas.com, 2017). lahatan Berbangsa, Penerbit Pustaka LP3ES Indo-
nesia, Jakarta.

Budiyono, Kabul, 2010, Pendidikan Pancasila untuk


Penutup Perguruan Tinggi, Penerbit Alfabeta, Bandung,
2016, Mukthie, Konstitusionalisme Demokrasi,
Pancasila adalah jelas pondasi negara bukan
Penerbit In-Trans Publising, Malang.
yang lain bukan sekedar pilar tetapi merupakan
dasar bangunan yang menentukan bentuk dan Kaelan, 2016, Pendidikan Pancasila, Penerbit Paradigma,
wujud bagunan itu sendiri. Pancasila sebagai ideo- Yogyakarta.
logi dan dasar negara ini tidak akan diganti dan Latif, 2011, Yudi, Negara Paripurna, Historitas, Rasionalitas,
diubah selama Negara Kesatuan Republik Indo- dan Aktualitas Pancasila, Penerbit PT Gramedia
nesia masih ada. Hakekatnya fungsi pancasila tidak Pustaka Utama, Jakarta.
berubah dan bahkan tidak boleh berubah, yakni Syarbani, Syahrial, 2016, Pendidikan Pancasila di Perguruan
tetap sebagaimana yang digagas secara cerdas oleh Tinggi (Implementasi Nilai-Nilai Karakter Bangsa),
pendiri negara saat itu, yaitu sebagai dasar negara, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor,

| 38 |

Anda mungkin juga menyukai