Abstrak
Benzena merupakan salah satu senyawa hidrokarbon aromatik yang banyak digunakan di sektor
industri karet, penyulingan minyak, pabrik kimia, pabrik sepatu, dan industri yang terkait dengan
minyak. Benzena juga ditemukan pada fasilitas publik seperti asap rokok, pompa bensin, pembakaran
bahan bakar mobil, dan sebagainya. American Conference of Government Industrial Hygienists
(ACGIH) menggolongkan benzena kedalam bahan karsinogen group-1A. Pengukuran benzena dapat
dilakukan dalam udara ekspirasi, urin dan darah. Pajanan benzena dalam kadar yang rendah di tempat
kerja dapat dinilai dengan baik oleh t,t-asam mukonat dan S-asam fenil merkapturat dalam urin.
Dengan nilai ambang batas (NAB) benzena 0,5 ppm, ACGIH merekomendasikan pengukuran t,t-
asam mukonat dan asam fenilmerkapturat dalam urin dengan indeks monitoring biologis 0,5 mg/g
kreatinin sedangkan untuk asam mukonat yaitu 25µg/g kreatinin. Diperlukan berbagai pengendalian
pajanan agar para pekerja terlindung dari dampak buruk benzena terhadap kesehatan pekerja.
Abstract
Benzena is a aromatic hydrocarbon prevalently used in the rubber industry, oil refinery, chemical
industry, shoe factories and other industries correlated with oil. Benzena can also be found in public
facilities as it is contained in smoke of the cigarette, petrol station and the result of fuel burning.
ACGIH (American Conference of Government Industrial Hygienists) classifies Benzena in
Carcinogen group 1A. Benzena measurement can be conducted in the expiration air, urine and blood.
The exposure of benzena at working place can be measured precisely by t-Mukonat Acid and S-
Phenylmercapturat acid content in the urine with biological monitoring index of 0,5 mg/g Creatinin
for Mukonat Acid and 25µg/g Creatinin for Phenylmercapturat acid. There should be control in the
level of the chemicals to protect the workers from the harmful effects of benzena to their health.
Alat Pelindung Diri (APD) Pada pajanan terhadap mata dan muka
segera cuci dan alirkan dengan air dalam
Jika pengendalian teknis dan standart jumlah yang besar. Jika terjadi iritasi yang
operasional (SOP) tidak efektif untuk menetap dan timbul gangguan penglihatan
mengendalikan pajanan tersebut, maka segera memeriksakan diri ke dokter.
diperlukan penggunaan alat pelindung diri Pada pajanan terhadap kulit, segera
(APD). Respirator diperlukan pada beberapa lepaskan pakaian yang telah terkontaminasi
jenis kegiatan produksi, dimana pengendalian dan basuh kulit yang terpajan dengan air dan
teknis tidak dapat diterapkan untuk sabun secepatnya. Cuci pakaian yang telah
mengurangi pajanan hingga tingkat yang terkontaminasi sebelum digunakan kembali.
diperbolehkan. Jika saat menggunakan Pada pajanan inhalasi, segera bawa
respirator terjadi kesulitan bernapas, mungkin pekerja yang terpajan untuk menghirup udara
dapat digunakan respirator dengan tekanan segar. Lakukan napas buatan jika terjadi henti
positif, namun demikian diperlukan pelatihan napas. Segera panggil bantuan medis atau
khusus untuk menggunakannya dengan benar. dokter secepat mungkin.
8
Jika benzena sampai tertelan dan pasien
Baju pelindung (seperti sepatu bot, sarung masih sadar, jangan dimuntahkan, segera
tangan, pelindung lengan, apron) yang panggil bantuan medis atau dokter.
memadai sangat diperlukan untuk meilndungi
bagian tubuh yang terpajan benzena yang Kesimpulan
berbentuk cair. Pelindung mata dan muka
digunakan untuk melindungi mata dan muka Penggunaan benzena yang berperan sangat
dari percikan benzena cair luas pada berbagai industri menimbulkan
konsekuensi besarnya pajanan yang diterima
Higiene Perseorangan pekerja. Hal ini dapat menimbulkan dampak
yang buruk bagi kesehatan pekerja jika upaya
Penyimpanan pakaian yang telah pengendaliaan pajanan tidak dilakukan dengan
terkontaminasi harus sesuai prosedur. Simpan baik.
pakaian yang terkontaminasi pada kontainer Salah satu efek yang fatal dan telah terbukti
yang tertutup. Beritahu petugas laundry secara epidemiologis melalui penelitian yaitu
mengenai kontaminan berbahaya. Tidak efek karsinogen. Pajanan benzena dalam kadar
dianjurkan merokok, makan, atau minum di yang rendah di tempat kerja dapat dinilai
tempat kerja. dengan baik oleh t,t-asam mukonat dan S-
asam fenil merkapturat dalam urin. Dengan
Penyimpanan Benzena NAB benzena 0,5 ppm, ACGIH
merekomendasikan pengukuran t,t-asam
Benzena cair sangat mudah terbakar. Benzena mukonat dan asam fenil merkapturat dalam
harus disimpan dalam kontainer yang tertutup urin dengan indeks monitoring biologis 0,5
dan rapat dengan suhu yang sejuk, mg/g kreatinin, sedangkan untuk asam
tempat/kamar penyimpanan harus berventilasi mukonat yaitu 25µg/g kreatinin.
baik. Uap benzena dapt membentuk campuran Diperlukan berbagai pengendalian
peledak dalam udara. Semua sumber api harus pajanan agar para pekerja terlindung dari
dikontrol. Siapkan alat pemadam kebakaran dampak buruk benzena terhadap kesehatan
yang siap pakai, berikan petunjuk lokasi alat pekerja. Pengendalian tersebut berupa
pemadam kebakaran dan cara penggunaannya. pengukuran pajanan benzena di tempat kerja,
Larangan merokok pada area penyimpanan pengendalain teknis, administratif maupun
benzena. Tanyakan kepada supevisor pada penggunaan APD. Selain itu, perlu juga
bagian produksi mana benzena digunakan, dan diperhatikan higiene perseorangan serta
penambahan aturan keselamatan pabrik penggunaan, penanganan, dan penyimpanan
mengenai benzena. 1,8 yang aman untuk menghindari pajanan yang
berlebihan dan risiko terjadinya kecelakan di
tempat kerja.
Daftar Pustaka pada tanggal 4 november 2007 pada pukul
17.00 melalui
1. Gist G L, Burg J R. Benzene- A review of http://www.pubmedcentral.nih.gov/pagere
the Literature from Health Effect nder.fcgi?artid=1469731&pageindex=5
Perpective diakses pada tanggal 6 9. Medical surveillance guidelines for
November 2007 pada Benzene diakses pada tanggal 6 November
http://cdfc00.rug.ac.be/healthrisk/Benzene 2007 pada
/toxicology.htm http://cdfc00.rug.ac.be/healthrisk/Benzene
2. Nachman B, MD, Benzene and Diseases /literature/Crump,%201996.htm
of the blood, Revisited 2006. 9. Lu FC, Toksikologi Dasar. Edisi ke-2.
3. Levy B S ed, hematology disorder in Penerbit Universitas Indonesia.
Occupational health. 4 th ed.Philadelphia ; 2006;21:372-375.
Lippincott William and Wilkins, 2000. 10. Lauwerys R R, Hoet P. Industrial
33:615 -619 Chemical Exposure guidelines For
4. Hidrocarbon diakses pada tanggal 6 Biological Monitoring. 3rd ed. Florida :
November 2007 pada CRC Pres, 2001 ;3:202-218
http://Wikipedia.com/ HIdrocarbon- 11. Lai CS. Fitness to work diakses pada
Wikipedia, the free encyclopedia.htm tanggal 9 November 2007 pada
5. Benzena diakses pada tanggal 6 November http://www.lni.wa.gov/wisha/Rules/benze
2007 pada http://Wikipedia.com/ Benzene ne/HTML/296-849-120.htm
- Wikipedia, the free encyclopedia.htm 12. Crump K.S.Risk of benzene-induced
6. Cheminfo di akses tanggal 6 November leukemia predicted from the Pliofilm
2007 pada cohort. Environ Health Perspect, 1996,
http://www.ilo.org/public/english/protectio 104 (Supp 6):1437-1441.
n/safework/cis/products/safetytm/toxic.ht 13. Wong O. Risk of acute myeloid leukaemia
m and multiple myeloma in workers exposed
7. Benzene Toxicology diakses pada tanggal to benzene”, Occup Environ Med, 1995,
4 november 2007 pada pukul 17.00 52:380-384.
melalui 14. Yin, S N Hayes RB, et al. An expanded
http://www.ehponline.org/docs/1996/Supp Cohort Study of Cancer Among Benzene-
l-6/yin.html exposed Worker in China. Am J Ind Med
8. Parke DV, Personal Reflection on 50 years 1996;29:277-235.
of Study of Benzene Toxicology, diakses