Anda di halaman 1dari 4

www.muslim.or.

id

Haruskah Pindah dari Tempat Shalat Wajib Ketika Akan


Shalat Sunnah?
muslim.or.id/47715-haruskah-pindah-dari-tempat-shalat-wajib-ketika-akan-shalat-sunnah.html

dr. Raehanul July 21,


Bahraen 2019

Pernahkan terjadi pada anda? Ketika selesai shalat wajib berjamaah, kawan di sebelah
anda meminta untuk bertukar tempat untuk shalat sunnah? Sebagian orang mungkin
ada yang bingung, mengapa harus bertukar tempat?

Perlu diketahui bahwa kawan yang meminta tukar tempat tersebut berkeyakinan bahwa
adanya sunnah yaitu pindah tempat untuk melakukan shalat sunnah setelah melakukan
shalat wajib. Hal ini bertujuan untuk memisahkan/membedakan antara shalat wajib
dan shalat sunnah, sehingga tidak terkesan bersambung dari shalat wajib ke
shalat sunnah.
1/4
Baca Juga: Apakah Shalat Sunnah Diputus Ketika Sudah Iqamat?

Yang menjadi “sedikit” masalah adalah sebagian jamaah belum tentu tahu bahwa ada
sunnah seperti ini, sehingga merasa kaget, merasa aneh atau merasa tidak nyaman.
Tentu perlu bijak menerapkan sunnah ini. Solusinya apabila di sebalah kita kurang
paham atau kita berada di masjid yang jamaahnya belum paham adalah sebagai berikut:

[1] Bergeser sedikit dari tempat shalat shalat kita, baik itu maju sedikit atau
mundur sedikit karena maksud dari sunnah ini adalah agar kita membedakan
(memisahkan) antara shalat wajib dan shalat sunnah yaitu dipisah dengan
gerakan walaupun sedikit

An-Nawawi menjelaskan,

‫ﻗ ﺎ ل أ ﺻ ﺤ ﺎ ﺑ ﻨ ﺎ ﻓ ﺈ ن ﻟ ﻢ ﻳ ﺮ ﺟ ﻊ إ ﻟ ﻰ ﺑ ﻴ ﺘ ﻪ وأ را د ا ﻟ ﺘ ﻨ ﻔ ﻞ ﻓ ﻲ ا ﻟ ﻤ ﺴ ﺠ ﺪ ﻳ ﺴ ﺘ ﺤ ﺐ أ ن ﻳ ﻨ ﺘ ﻘ ﻞ ﻋ ﻦ ﻣ ﻮ ﺿ ﻌ ﻪ ﻗ ﻠ ﻴ ﻼ ً ﻟ ﺘ ﻜ ﺜ ﻴ ﺮ‬
‫ﻣ ﻮا ﺿ ﻊ ﺳ ﺠ ﻮ د ه‬

“Ulama madzhab kami mengatakan, apabila seseorang tidak langsung pulang ke


rumahnya (setelah shalat wajib) dan ingin shalat sunah di masjid, dianjurkan untuk
bergeser sedikit dari tempat shalatnya, agar memperbanyak tempat sujudnya.” [Al-
Majmu’, 3:491]

Baca Juga: Bolehkah Menggabungkan Niat Dua Shalat Sunnah?

[2] Berbicara sedikit (berbicara hal yang bermanfaat) untuk


membedakan/memisahkan antara shalat wajib dan shalat sunnah (tidak perlu
bergeser), karena ada ulama yang berpendapat demikian.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata,

‫ ﻛ ﻤ ﺎ ﺛ ﺒ ﺖ ﻋ ﻨ ﻪ ﻓ ﻲ ا ﻟ ﺼ ﺤ ﻴ ﺢ أ ﻧ ﻪ ﺻ ﻠ ﻰ ا ﻟ ﻠ ﻪ ﻋ ﻠ ﻴ ﻪ‬، ‫وا ﻟ ﺴ ﻨ ﺔ أ ن ﻳ ﻔ ﺼ ﻞ ﺑ ﻴ ﻦ ا ﻟ ﻔ ﺮ ض وا ﻟ ﻨ ﻔ ﻞ ﻓ ﻲ ا ﻟ ﺠ ﻤ ﻌ ﺔ و ﻏ ﻴ ﺮ ﻫ ﺎ‬
‫و ﺳﻠ ﻢ ﻧ ﻬ ﻰ أ ن ﺗ ﻮ ﺻ ﻞ ﺻ ﻼ ة ﺑ ﺼ ﻼ ة ﺣﺘ ﻰ ﻳ ﻔ ﺼ ﻞ ﺑﻴﻨ ﻬ ﻤﺎ ﺑ ﻘﻴﺎ م أ و ﻛ ﻼ م‬

“Termasuk sunnah adalah memisahkan (membedakan) antara shalat wajib dan shalat
sunnah ketika shalat jamaah dan lain-lain, sebagaimana terdapat nash shahih bahwa
Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam melarang menyambung shalat dengan shalat lainnya
sampai dipisahkan (dibedakan) dengan berdiri (bergeser) atau berbicara.” [Al-Fatawa Al-
Kubra 2/395]

[3] Membedakan/memisah shalat wajib dengan shalat sunnah dengan cara terbaik
yaitu shalat sunnah di rumah baik itu qabliyah maupun ba’diyyah

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan,

‫ و ﻫ ﻮ أ ن ﺗ ﺠ ﻌ ﻞ ا ﻟ ﺴ ﻨ ﺔ ﻓ ﻲ‬، ‫ ﻟ ﻜ ﻦ ﻫ ﻨ ﺎ ك ﺷ ﻲ ء أ ﻓ ﻀ ﻞ ﻣ ﻨ ﻪ‬، ‫و ﻋ ﻠ ﻰ ﻫ ﺬا ﻓ ﺎ ﻷ ﻓ ﻀ ﻞ أ ن ﺗ ﻔ ﺼ ﻞ ﺑ ﻴ ﻦ ا ﻟ ﻔ ﺮ ض وا ﻟ ﺴ ﻨ ﺔ‬
‫ ﺣ ﺘ ﻰ ا ﻟ ﻤ ﺴ ﺠ ﺪ ا ﻟ ﺤ ﺮا م‬، ‫ا ﻟ ﺒ ﻴ ﺖ ؛ ﻷ ن أ دا ء ا ﻟ ﺴ ﻨ ﺔ ﻓ ﻲ ا ﻟ ﺒ ﻴ ﺖ أ ﻓ ﻀ ﻞ ﻣ ﻦ أ دا ﺋ ﻬ ﺎ ﻓ ﻲ ا ﻟ ﻤ ﺴ ﺠ ﺪ‬

2/4
“Oleh karena itu yang paling baik adalah engkau memisahkan antara shalat wajib dan
shalat sunnah, akan tetapi ada yang lebih baik dari hal tersebut yaitu engkau shalat
sunnah di rumah karena shalat sunnah di rumah lebih baik daripada di masjid walaupun
itu masjidil haram.” [Majmu’ Fatawa wa Rasail, bab shalat tathawwu’]

Baca Juga: Kapan Batas Waktu Shalat Sunnah Ba’diyah?

[4] Sebagian ulama lagi berpendapat bahwa pemisah antara shalat wajib dan
sunnah adalah salam dari shalat wajib, itu sudah cukup sehingga tidak perlu
bergeser sedikit ataupun berbicara. Dalam hal ini memang ada perbedaan
pendapat ulama yang merupakan ikhtilaf mu’tabar sehingga kita harus saling
lapang dada menerima perbedaan ini.

Berikut kami jelaskan dalil bagi mereka yang berpendapat bahwa perlu pindah
sedikit/bergeser setelah shalat wajib ketika akan melakukan shalat sunnah dengan
tujuan memisahkannya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ َ َ َ َ ُ ‫ﻌﺠﺰ أ َﺣﺪﻛ‬
َ ْ ‫ ﻳ َﻌْﻨ ِﻲ ﻓِﻲ اﻟﺴﺒ‬،ِ‫ﻤﺎﻟ ِﻪِ ﻓِﻲ اﻟﺼَﻼة‬
ِ ‫ﺤﺔ‬ َ ‫ﺷ‬
ِ ‫ﻦ‬
ْ َ ‫ أوْ ﻋ‬،ِ‫ﻤﻴﻨ ِﻪ‬
ِ َ‫ﻦ ﻳ‬
ْ َ ‫ أوْ ﻋ‬،‫ أوْ ﻳ َﺘ َﺄﺧَﺮ‬،‫م‬
َ ‫ن ﻳ َﺘ ََﻘﺪ‬
ْ ‫ﻢأ‬ْ ُ َ ُ ِ ْ

“Apakah kalian tidak mampu untuk maju atau mundur, atau geser ke kanan atau ke kiri
ketika shalat.” Maksud beliau: “shalat sunah”. [HR. Abu Daud & Ibnu Majah,
dishahihkan al-Albani]

Beberapa sahabat juga memerintahkan agar pindah dari tempat shalat wajibnya. Ibnu
Umar berkata,

‫ﺔ‬ َ ‫ﺻﻠﻰ ﻓِﻴﻪِ اﻟ َْﻔﺮِﻳ‬


َ ‫ﻀ‬ َ ‫ﻣﻜ َﺎﻧ ِﻪِ اﻟﺬ ِي‬
َ ‫ﻦ‬
ْ ‫ﻣ‬ َ ‫ﺤﻮ‬
ِ ‫ل‬ َ ُ ‫َﻄ َﻮع‬
َ َ ‫ﺣﺘﻰ ﻳ َﺘ‬

“Hendaknya tidak melakukan shalat sunah, sampai berpindah dari tempat yang
digunakan untuk shalat wajib.” [HR. Ibnu Abi Syaibah]

Demikian juga riwayat dari dari Nafi bin Jubair, beliau langsung shalat sunnah setelah
shalat Jumat. Kemudian Muawiyah berkata kepada beliau,

ِ‫ﻪ ﻋ َﻠ َﻴ ْﻪ‬ ُ ‫ﺻﻠ ﻰ اﻟﻠ‬ َ ِ‫ ﻓَﺈ ِن ﻧ َﺒ ِﻲ اﻟﻠﻪ‬،‫ج‬ َ ‫ﺨُﺮ‬ْ َ ‫ أ َوْ ﺗ‬،‫ﻢ‬


َ ‫ﺣﺘﻰ ﺗ َﻜ َﻠ‬َ ٍ‫ﺼَﻼة‬ َ ِ ‫ﺼﻠ ْﻬَﺎ ﺑ‬
ِ َ ‫ ﻓََﻼ ﺗ‬،‫ﺔ‬
َ َ ‫ﻤﻌ‬ ُ ْ ‫ﺖ اﻟ‬
ُ ‫ﺠ‬ َ ‫ إ ِذ َا‬،‫ﺖ‬
َ ْ ‫ﺻﻠﻴ‬ َ ْ‫ﺻﻨ َﻌ‬ َ ِ ‫َ ﺗ َﻌُﺪ ْ ﻟ‬
َ ‫ﻤﺎ‬
‫ج‬
َ ‫ﺨُﺮ‬ ْ َ ‫ﻢ أ َوْ ﻳ‬ َ ٍ‫ﺼَﻼة‬
َ ‫ﺣﺘﻰ ﻳ َﺘ َﻜ َﻠ‬ َ ِ ‫ﺻَﻼة ٌ ﺑ‬
َ ‫ﻞ‬ َ ‫ﺻ‬ َ ‫ن »َﻻ ﺗ ُﻮ‬
َ َ ِ ‫»وﺳﻠﻢ أ َﻣﺮ ﺑﺬ َﻟ‬
ْ ‫ أ‬،‫ﻚ‬ ِ َ َ َ َ َ

“Jangan kau ulangi perbuatan tadi. Jika kamu selesai shalat Jumat, jangan disambung
dengan shalat yang lainnya, sampai berbicara atau keluar masjid. Karena Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan hal itu. Beliau bersabda:

“Jangan kalian sambung shalat wajib dengan shalat sunah, sampai kalian bicara atau
keluar.” [HR. Muslim & Abu Daud]

Baca Juga: Tuntunan Shalat Sunnah Rawatib

3/4
Tambahan Faidah:
Sebagian ulama menyebutkan bahwa hikmah berpindah tempat adalah agar banyak
tanah bumi yang dijadikan termpat sujud, karena bumi akan bersaksi di hari kiamat.

Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

ْ َ‫ث أ‬
‫ﺧﺒ َﺎَرﻫَﺎ‬ ُ ‫ﺤﺪ‬
َ ُ ‫ﻣﺌ ِﺬ ٍ ﺗ‬
َ ْ‫ﻳ َﻮ‬

“Pada hari itu bumi menceritakan beritanya.” [QS. Az-Zalzalah: 4]

Ar-Ramli berkata,

‫ ﻓ ﺈ ﻧ ﻬ ﺎ ﺗ ﺸ ﻬ ﺪ‬، ‫و ﻳ ﺴ ﻦ أ ن ﻳ ﻨ ﺘ ﻘ ﻞ ﻟ ﻠ ﻨ ﻔ ﻞ أ و ا ﻟ ﻔ ﺮ ض ﻣ ﻦ ﻣ ﻮ ﺿ ﻊ ﻓ ﺮ ﺿ ﻪ أ و ﻧ ﻔ ﻠ ﻪ إ ﻟ ﻰ ﻏ ﻴ ﺮ ه ﺗ ﻜ ﺜ ﻴ ﺮا ً ﻟ ﻤ ﻮا ﺿ ﻊ ا ﻟ ﺴ ﺠ ﻮ د‬
‫ﻟﻪ‬

“Disunnahkan untuk berpindah dari tempat shalat sunnah atau wajib dari tempat shalat
wajibnya untuk memperbanyak tempat sujud karena bumi akan bersaksi baginya.”
[1/552]

Baca Juga:

Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib


Beberapa Shalat yang Dianjurkan Dikerjakan Secara Ringkas

Demikian semoga bermanfaat

@ Lombok, Pulau seribu masjid

Penyusun: Raehanul Bahraen

Artikel www.muslim.or.id

Sahabat muslim, yuk berdakwah bersama kami. Untuk informasi lebih lanjut silakan klik
disini. Jazakallahu khaira

4/4

Anda mungkin juga menyukai