Anda di halaman 1dari 47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses diterapkan

pada subjek penelitian peserta didik kelas XI MIA 1 SMA Negeri 7 Kupang

Semester Ganjil Tahun Ajaran 2017/2018 yang berjumlah 35 orang dan pendidik

(peneliti). Penelitian berlangsung selama lima kali pertemuan yaitu dari tanggal

31 Agustus 2017 – 23 September 2017, dan perangkat pembelajaran yang

digunakan adalah silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar

peserta didik (BAPD), lembar kerja peserta didik LKPD), dan diakhiri dengan

pemberian tes hasil belajar produk dan proses.

Sebelum dilakukan pengambilan data, perangkat pembelajaran yang

digunakan terlebih dahulu divalidasi oleh dua orang validator dengan hasil

validasinya dapat dilihat pada lampiran 15, halaman 316-323.

Data hasil penelitian yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis

deskriptif yang berupa perhitungan skor rata-rata, proporsi dan persentase.

Berikut ini akan ditampilkan hasil penelitian yang meliputi kemampuan pendidik

dalam mengelola pembelajaran (perencanaan pembelajaran, pelaksanaan

pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran), ketuntasan indikator hasil belajar

(produk, proses, afektif dan psikomotor), ketuntasan hasil belajar (produk,

119
proses, afektif dan psikomotor), respon peserta didik, dan keefektifan terhadap

hasil belajar.

1. Kemampuan Pendidik Dalam Mengelola Pembelajaran

Kemampuan pendidik dalam mengelola pembelajaran yang meliputi

perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi

pembelajaran diperoleh dari dua orang pengamat yang adalah pendidik fisika

di SMA Negeri 7 Kupang yakni Ibu Firmina Umami, S.Pd sebagai pengamat I

dan Ibu Yosefina A.G. Tena, S.Pd sebagai pengamat II. Instrumen penilaian

yang digunakan untuk menilai kemampuan pendidik dalam mengelola

pembelajaran di kelas dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses

adalah dengan menggunakan lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran

pendekatan keterampilan proses. Penilaian pelaksanaan pembelajaran dinilai

saat proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung, sedangkan perencanaan

pembelajaran dan evaluasi pembelajaran dinilai menggunakan instrumen

penilaian perencanaan dan evaluasi pembelajaran dengan melihat perangkat

pembelajaran yang telah diberikan.

Secara singkat hasil analisis pengelolaan pembelajaran disajikan pada Tabel

4.1 di bawah ini sedangkan secara terperinci dapat dilihat pada lampiran 16,

halaman 324-338.

120
Tabel 4.1
Hasil Analisis Penilaian Kemampuan Pendidik Dalam Mengelola Pembelajaran
Dengan Menerapkan Pendekatan Keterampilan Proses
Perencanaan pembelajaran
No Skor rata-rata tiap RPP Rata- Kategori
Aspek yang dinilai
RPP 01 RPP 02 RPP 03 rata
1 Silabus 3,90 3,90 4,00 3,93 Baik
2 Rencana Pelaksanaan
3,81 3,88 3,94 3,87 Baik
Pembelajaran (RPP)
3 Bahan Ajar Peserta
3,83 3,83 4,00 3,88 Baik
Didik (BAPD)
4 Lembar Kerja Peserta
3,81 3,63 3,88 3,77 Baik
Didik (LKPD)
Total skor rata-rata 3,86 Baik
Pelaksanaan pembelajaran
Aspek yang diamati
1 Kegiatan pendahuluan 3,94 3,94 4,00 3,96 Baik
2 Kegiatan inti 3,75 3,90 3,75 3,80 Baik
3 Kegiatan penutup 4,00 4,00 3,50 3,83 Baik
4 Pengelolaan waktu 3,50 3,50 3,50 3,50 Baik
5 Suasana kelas 3,75 3,75 3,50 3,60 Baik
Total skor rata-rata 3,73 Baik
Instrumen Evaluasi pembelajaran
Aspek yang dinilai
1 Pendidik
menulis/membuat kisi-
kisi Tes Hasil Belajar
3,50 3,50 3,50 3,50 Baik
(Produk dan Proses)
lengkap dengan kunci
jawabannya
2 Pendidik
menulis/membuat Tes
4,00 4,00 4,00 4,00 Baik
Hasil Belajar (Produk
dan Proses)
3 Pendidik
menulis/membuat kisi-
kisi Tes Hasil Belajar
4,00 3,50 4,00 3,83 Baik
Afektif dan Psikomotor
lengkap dengan
pedoman penilaiannya
4 Pendidik
menulis/membuat
penilaian Tes Hasil 4,00 3,50 4,00 3,83 Baik
Belajar Afektif dan
Psikomotor
Total skor rata-rata 3,79 Baik
Sumber: Data olahan peneliti

121
Hasil perhitungan reliabilitas instrumen pelaksanaan pembelajaran dengan

menerapkan pendekatan keterampilan proses secara garis besar dapat dilihat

pada Tabel 4.2 berikut ini dan secara terperinci dapat dilihat pada lampiran 16,

halaman 330-335.

Tabel 4.2
Hasil Analisis Reliabilitas Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran
Dengan Menerapkan Pendekatan Keterampilan Proses
Aspek yang Diamati Reliabilitas Instrumen (%) Rata-rata(%)
RPP 01 RPP 02 RPP 03 KR ≥ 75%
Pelaksanaan Pembelajaran 98 97 98 97,6
Sumber: Data olahan peneliti

2. Ketuntasan Indikator Hasil Belajar (IHB)

a. Ketuntasan Indikator Hasil Belajar Produk

Ketuntasan indikator hasil belajar produk peserta didik diketahui dengan

menggunakan tes hasil belajar (THB) produk yang diberikan kepada 35

peserta didik kelas XI MIA 1 SMA Negeri 7 Kupang. Pada materi pokok

Fluida Statis ketuntasan indikator hasil belajar diukur melalui 18 indikator

pencapaian. Hasil analisis terhadap 18 indikator pencapaian tersebut secara

ringkas dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini dan secara terperinci dapat

dilihat pada lampiran 17 halaman 339.

Tabel 4.3
Hasil Analisis Ketuntasan Indikator Hasil Belajar Produk
Dan Sensitivitas Butir Soal Produk

NO INDIKATOR NS PBS IS PIHB Ketuntasan


U1 U2 (P ≥ 0.75%)
1 Menentukan hubungan 1 0.17 1.00 0.83 1.00 T
antara gaya, tekanan dan

122
luas daerah yang dikenai
gaya
2 Menerapkan persamaan 2 0.09 0.89 0.80 0.89 T
F
p dalam
A
menyelesaikan soal-soal
3 Menerapkan persamaan P 3 0.46 0.80 0.34 0.80 T
=  g h dalam
menyelesaikan soal-soal
4 Menerapkan persamaan 4 0.37 0.80 0.43 0.76 T
P   0  gh dalam
5 0.37 0.71 0.34
menyelesaikan soal

5 Mendeskripsikan 6 0.43 0.86 0.43 0.86 T


penerapan tekanan
hidrostatis dalam
kehidupan sehari-hari
6 Mendeskripsikan 7 0.40 0.77 0.37 0.77 T
pengertian hukum pascal
7 Menerapkan persamaan 8 0.31 0.71 0.40 0.78 T
F2 F1
 dalam 9 0.29 0.77 0.49
A2 A1
menyelesaikan soal-soal 10 0.37 0.86 0.49

8 Menjelaskan penerapan 11 0.37 0.86 0.49 0.86 T


hukum pascal dalam
kehidupan sehari-hari

9 Mendeskrispikan konsep 12 0.29 0.80 0.51 0.80 T


hukum Archimedes
10 Menerapkan persamaan 13 0.54 0.89 0.34 0.81 T
FA   f Vbf g dalam
14 0.37 0.74 0.37
menyelesaikan soal-soal.
15 0.11 0.80 0.69

11 Mendeskripsikan konsep 16 0.57 0.94 0.37 0.81 T


benda mengapung,
melayang, tenggelam 17 0.34 0.69 0.34

12 Mendeskripkan 18 0.43 0.89 0.46 0.89 T


penerapan hukum
archimedes dalam
kehidupan sehari-hari
13 Mendeskripsikan konsep 19 0.11 0.86 0.74 0.90 T
tegangan permukaan
20 0.17 0.94 0.77

123
14 Menerapkan persamaan 21 0.11 0.86 0.74 0.86 T
F F
  atau  
l 2l
dalam menyelesaikan
soal-soal

15 Menjelaskan penerapan 22 0.09 0.89 0.80 0.89 T


tegangan permukaan
dalam kehidupan sehari-
hari
16 Menggunakan persamaan 23 0.20 0.86 0.66 0.86 T
2  cos 
h
  g  r dalam
menyelesaikan soal
17 Menjelaskan penerapan 24 0.31 0.91 0.60 0.91 T
pipa kapiler dalam
kehidupan sehari-hari

18 Menggunakan persamaan 25 0.11 0.91 0.83 0.91 T


2𝑟 2 𝑔
𝑣 = ( ρb - ρf ) dalam
9 
menyelesaikan soal
Rata-Rata PIHB 0.30 0.84 0.55 0.84
Sumber: Data Olahan Peneliti

Keterangan:

IHB : Indikator Hasil Belajar

NS : No Soal

IS : Indeks Sensitivitas

PIHB : Proporsi Indikator Hasil Belajar

b. Ketuntasan Indikator Hasil Belajar Proses

Ketuntasan indikator hasil belajar proses, diukur dengan 9 indikator

pencapaian. Data tentang ketuntasan 9 indikator hasil belajar proses tersebut

secara singkat dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini dan secara terperinci

dapat dilihat pada lampiran 18 halaman 340.

124
Tabel 4.4
Hasil Analisis Ketuntasan Indikator Hasil Belajar Proses
Dan Sensitivitas Butir Soal Proses
PBS Ketuntasan
No Indikator Hasil Belajar IS PIHB
U1 U2 (P≥ 𝟎. 𝟕𝟓)
1 Merumuskan masalah 0.42 0.97 0.55 0.97 Tuntas
2 Merumuskan tujuan 0.37 0.92 0.55 0.92 Tuntas
3 Merumuskan hipotesis 0.18 0.82 0.64 0.82 Tuntas
Mengidentifikasi variabel-
4 0.30 0.87 0.57 0.87 Tuntas
variabel
5 Menuliskan alat dan bahan 0.35 0.87 0.52 0.87 Tuntas
6 Menuliskan prosedur kerja 0.27 0.88 0.61 0.88 Tuntas
7 Membuat tabel pengamatan 0.18 0.95 0.77 0.95 Tuntas
8 Menganalisis data 0.28 0.88 0.60 0.88 Tuntas
9 Membuat kesimpulan 0.22 0.87 0.65 0.87 Tuntas
Rata-rata PIHB 0.28 0.89 0.60 0.89 Tuntas
Sumber: Data Olahan Peneliti

Keterangan:

IHB : Indikator Hasil Belajar

IS : Indeks Sensitivitas

PIHB : Proporsi Indikator Hasil Belajar

c. Ketuntasan Indikator Hasil Belajar Afektif

Ketuntasan indikator hasil belajar afektif digunakan untuk mengetahui

sikap dan minat peserta didik terhadap proses pembelajaran yang diperoleh

melalui observasi. Ketuntasan indikator hasil belajar afektif diketahui

dengan menggunakan lembar pengamatan tes hasil belajar afektif. Penilaian

dilakukan melalui pengamatan terhadap 35 peserta didik kelas XI MIA 1

SMA Negeri 7 Kupang yang terlibat dalam proses pelaksanaan

pembelajaran. Setiap RPP memiliki 8 aspek penilaian afektif materi pokok

125
Fluida Statis. Data tentang ketuntasan indikator hasil belajar afektif secara

singkat dapat dilihat pada tabel berikut ini dan secara terperinci dapat dilihat

pada lampiran 20 halaman 343.

Tabel 4.5
Hasil Analisis Ketuntasan Indikator Hasil Belajar Afektif
PBA
Rata- Ketuntasan
No Indikator Hasil Belajar RPP RPP RPP rata (P≥0.75)
01 02 03
Mengemukakan pendapat kepada
1 0.94 0.83 0.86 0.87 Tuntas
pendidik atau teman
2 Memiliki sikap ingin tahu 0.86 0.89 0.94 0.89 Tuntas
3 Bekerja sama dalam kelompok 0.83 0.97 0.83 0.87 Tuntas
Terlibat aktif dalam diskusi
4 0.83 0.86 0.94 0.87 Tuntas
kelompok
Menghargai ide atau pendapat
5 0.89 0.94 0.89 0.90 Tuntas
teman
6 Disiplin dalam bekerja 0.89 0.83 0.80 0.84 Tuntas
7 Jujur dalam bekerja 0.89 0.91 0.86 0.88 Tuntas
Bertanggungjawab dalam
8 0.97 0.86 0.89 0.90 Tuntas
menggunakan alat dan bahan
Rata-rata PIHB 0.89 0.89 0.88 0.87 Tuntas
Sumber: Data Olahan Peneliti

Keterangan:

PBA: Proporsi Butir Aspek

PIHB: Proporsi Indikator Hasil Belajar

d. Ketuntasan Indikator Hasil Belajar Psikomotor

Ketuntasan indikator hasil belajar psikomotor peserta didik diketahui

dengan menggunakan lembar pengamatan tes hasil belajar psikomotor.

Penilaian dilakukan melalui pengamatan terhadap 35 peserta didik kelas XI

MIA 1 SMA Negeri 7 Kupang pada saat melakukan percobaan dalam

proses pelaksanaan pembelajaran materi pokok Fluida Statis. Data hasil

126
analisis ketuntasan indikator hasil belajar psikomotor secara singkat dapat

dilihat pada tabel berikut ini dan secara terperinci dapat dilihat pada

lampiran 19 halaman 341-342.

Tabel 4.6
Hasil Analisis Ketuntasan Indikator Hasil Belajar Psikomotor
PBA Ketuntasan
Rata-
No Indikator Hasil Belajar RPP RPP RPP rata
01 02 03
Ketepatan dalam memilih alat
1 0.97 0.95 0.94 0.95 Tuntas
dan bahan
Ketepatan dalam merancang
2 eksperimen dan merangkai alat 0.80 0.90 0.92 0.87 Tuntas
dan bahan
Ketepatan dalam menggunakan
3 dan membaca skala pada alat 0.92 0.88 0.88 0.89 Tuntas
ukur

Total Rata-rata PIHB 0.89 0.91 0.91 0.90 Tuntas


Sumber: Data Olahan Peneliti

3. Ketuntasan Hasil Belajar

a. Ketuntasan Hasil Belajar Produk

Ketuntasan hasil belajar produk peserta didik diketahui dengan

menggunakan 25 butir soal pilihan ganda tes hasil belajar produk materi

pokok Fluida Statis yang diberikan kepada 35 peserta didik kelas XI MIA 1

SMA Negeri 7 Kupang. Hasil analisis ketuntasan hasil belajar produk

peserta didik secara individu dapat dilihat pada tabel berikut ini dan secara

terperinci dapat dilihat pada lampiran 17 halaman 340.

127
Tabel 4.7
Hasil Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Produk
Proporsi Peningkatan Ketuntasan
No KPD
U1 U2 Proporsi (P≥0.75)
1 ARN 0.20 0.88 0.68 Tuntas
2 APIB 0.20 0.84 0.64 Tuntas
3 AAMT 0.36 0.84 0.48 Tuntas
4 ADM 0.32 0.84 0.52 Tuntas
5 AMEPN 0.32 0.84 0.52 Tuntas
6 AMG 0.40 0.88 0.48 Tuntas
7 AN 0.28 0.80 0.52 Tuntas
8 BAEL 0.48 0.92 0.44 Tuntas
9 COB 0.16 0.80 0.64 Tuntas
10 CKE 0.36 0.84 0.48 Tuntas
11 DK 0.20 0.80 0.60 Tuntas
12 DS 0.16 0.80 0.64 Tuntas
13 DF 0.28 0.80 0.52 Tuntas
14 EHN 0.32 0.84 0.52 Tuntas
15 EM 0.20 0.80 0.60 Tuntas
16 EFM 0.16 0.84 0.68 Tuntas
17 FDFA 0.48 0.84 0.36 Tuntas
18 GF 0.24 0.80 0.56 Tuntas
19 HLM 0.24 0.80 0.56 Tuntas
20 JK 0.40 0.88 0.48 Tuntas
21 JEEK 0.24 0.88 0.64 Tuntas
22 JDC 0.36 0.84 0.48 Tuntas
23 JAN 0.48 0.80 0.32 Tuntas
24 LML 0.32 0.80 0.48 Tuntas
25 LMNS 0.36 0.84 0.48 Tuntas
26 MFFRB 0.24 0.80 0.56 Tuntas
27 MPE 0.40 0.92 0.52 Tuntas
28 MRHU 0.12 0.84 0.72 Tuntas
29 MVML 0.36 0.92 0.56 Tuntas
30 MOA 0.24 0.80 0.56 Tuntas
31 RPY 0.12 0.80 0.68 Tuntas
32 YC 0.28 0.80 0.52 Tuntas
33 YMT 0.44 0.92 0.48 Tuntas

128
34 YH 0.36 0.92 0.56 Tuntas
35 ANT 0.28 0.80 0.52 Tuntas
Rata-rata P 0.30 0.84 0.54 Tuntas
Sumber: Data Olahan Peneliti

Keterangan:

KPD: Kode Peserta Didik

P: Proporsi Ketuntasan Hasil Belajar

U1/U2: Skor Tes Awal/Skor Tes Akhir

b. Ketuntasan Hasil Belajar Proses

Ketuntasan hasil belajar proses peserta didik diketahui dengan

menggunakan 9 butir soal hasil belajar proses materi pokok Fluida Statis

yang diberikan kepada 35 peserta didik kelas XI MIA 1 SMA Negeri 7

Kupang. Hasil analisis ketuntasan hasil belajar proses secara singkat dapat

dilihat pada tabel berikut ini dan secara terperinci dapat dilihat pada

lampiran 18 halaman 341.

Tabel 4.8
Hasil Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Proses
Proporsi Peningkatan Ketuntasan
No KPD
U1 U2 Proporsi (P≥ 0.75))
1 ARN 0.27 0.94 0.67 Tuntas
2 APIB 0.22 0.94 0.72 Tuntas
3 AAMT 0.27 0.88 0.61 Tuntas
4 ADM 0.33 0.88 0.55 Tuntas
5 AMEPN 0.16 0.94 0.78 Tuntas
6 AMG 0.33 0.88 0.55 Tuntas
7 AN 0.22 0.83 0.61 Tuntas
8 BAEL 0.44 0.94 0.50 Tuntas
9 COB 0.22 0.88 0.66 Tuntas

129
10 CKE 0.27 0.88 0.61 Tuntas
11 DK 0.22 0.83 0.61 Tuntas
12 DS 0.22 0.88 0.66 Tuntas
13 DF 0.22 0.88 0.66 Tuntas
14 EHN 0.33 0.94 0.61 Tuntas
15 EM 0.22 0.88 0.66 Tuntas
16 EFM 0.27 0.94 0.67 Tuntas
17 FDA 0.38 0.88 0.50 Tuntas
18 GF 0.27 0.88 0.61 Tuntas
19 HLM 0.27 0.88 0.61 Tuntas
20 JK 0.22 0.88 0.66 Tuntas
21 JEEK 0.27 0.88 0.61 Tuntas
22 JDC 0.38 0.88 0.50 Tuntas
23 JAN 0.27 0.94 0.67 Tuntas
24 LML 0.33 0.88 0.55 Tuntas
25 LMNS 0.33 0.94 0.61 Tuntas
26 MFFRB 0.44 0.88 0.44 Tuntas
27 MPE 0.33 0.88 0.55 Tuntas
28 MRHU 0.27 0.94 0.67 Tuntas
29 MVML 0.33 0.88 0.55 Tuntas
30 MOA 0.33 0.88 0.55 Tuntas
31 RPY 0.38 0.83 0.45 Tuntas
32 YC 0.22 0.88 0.66 Tuntas
33 YMT 0.27 0.88 0.61 Tuntas
34 YH 0.33 0.88 0.55 Tuntas
35 AN 0.22 0.83 0.61 Tuntas
Rata-rata P 0.28 0.88 0.60 Tuntas
Sumber: Data Olahan Peneliti

Keterangan:

KPD: Kode Peserta Didik

P: Proporsi Ketuntasan Hasil Belajar

U1/U2: Skor Tes Awal/Skor Tes Akhir

130
c. Ketuntasan Hasil Belajar Afektif

Ketuntasan hasil belajar afektif diketahui dengan menggunakan lembar

pengamatan tes hasil belajar afektif. Penilaian dilakukan melalui pengamatan

terhadap 35 peserta didik kelas XI MIA 1 SMA Negeri 7 Kupang yang

terlibat dalam proses pelaksanaan pembelajaran materi pokok Fluida Statis.

Data tentang ketuntasan hasil belajar afektif secara individu dapat dilihat

pada tabel berikut ini dan secara terperinci dapat dilihat pada lampiran 20

halaman 343.

Tabel 4.9
Hasil analisis ketuntasan hasil belajar afektif
Ketuntasan
No KPD Proporsi
(P ≥0.75)
1 ARN 0.87 Tuntas
2 APIB 0..87 Tuntas
3 AAMT 0.95 Tuntas
4 ADM 0.87 Tuntas
5 AMEPN 0.91 Tuntas
6 AMG 0.83 Tuntas
7 AN 0.91 Tuntas
8 BAEL 0.91 Tuntas
9 COB 0.83 Tuntas
10 CKE 0.83 Tuntas
11 DK 0.91 Tuntas
12 DS 0.91 Tuntas
13 DF 0.83 Tuntas
14 EHN 0.87 Tuntas
15 EM 0.87 Tuntas
16 EFM 0.87 Tuntas
17 FDA 0.95 Tuntas
18 GF 0.91 Tuntas
19 HLM 0.83 Tuntas

131
20 JK 0.87 Tuntas
21 JEEK 0.87 Tuntas
22 JDC 0.87 Tuntas
23 JAN 0.87 Tuntas
24 LML 0.87 Tuntas
25 LMNS 0.83 Tuntas
26 MFFRB 0.87 Tuntas
27 MPE 0.87 Tuntas
28 MRHU 0.91 Tuntas
29 MVML 0.91 Tuntas
30 MOA 0.95 Tuntas
31 RPY 0.87 Tuntas
32 YC 0.95 Tuntas
33 YMT 0.91 Tuntas
34 YH 0.87 Tuntas
35 ANT 0.91 Tuntas
Rata-rata P 0.88 Tuntas
Sumber: Data Olahan Peneliti

Keterangan:

KPD: Kode Peserta Didik

P: Proporsi Ketuntasan Tes Hasil Belajar

d. Ketuntasan Hasil Belajar Psikomotor

Ketuntasan hasil belajar psikomotor peserta didik diketahui dengan

menggunakan lembar pengamatan tes hasil belajar psikomotor. Penilaian

dilakukan melalui pengamatan terhadap 35 peserta didik kelas XI MIA SMA

Negeri 7 Kupang pada saat melakukan percobaan dalam proses pelaksanaan

pembelajaran materi pokok Fluida Statis. Data hasil analisis ketuntasan hasil

belajar psikomotor secara singkat dapat dilihat pada tabel berikut ini dan

secara terperinci dapat dilihat pada lampiran 19 halaman 341-342.

132
Tabel 4.10
Hasil Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Psikomotor Peserta Didik
Ketuntasan
No KPD Proporsi
(P ≥0.75)
1 ARN 0.88 Tuntas
2 APIB 0.94 Tuntas
3 AAMT 0.94 Tuntas
4 ADM 0.94 Tuntas
5 AMEPN 0.94 Tuntas
6 AMG 0.88 Tuntas
7 AN 0.83 Tuntas
8 BAEL 0.94 Tuntas
9 COB 0.88 Tuntas
10 CKE 0.94 Tuntas
11 DK 0.88 Tuntas
12 DS 0.88 Tuntas
13 DF 0.88 Tuntas
14 EHN 0.94 Tuntas
15 EM 0.88 Tuntas
16 EFM 0.88 Tuntas
17 FDA 0.94 Tuntas
18 GF 0.94 Tuntas
19 HLM 0.88 Tuntas
20 JK 0.88 Tuntas
21 JEEK 0.94 Tuntas
22 JDC 0.94 Tuntas
23 JAN 0.94 Tuntas
24 LML 0.94 Tuntas
25 LMNS 0.88 Tuntas
26 MFFRB 0.94 Tuntas
27 MPE 0.94 Tuntas
28 MRHU 0.88 Tuntas
29 MVML 0.94 Tuntas
30 MOA 0.88 Tuntas
31 RPY 0.88 Tuntas
32 YC 0.83 Tuntas
33 YMT 0.94 Tuntas

133
34 YH 0.88 Tuntas
35 ANT 0.83 Tuntas
Rata-rata P 0.90 Tuntas
Sumber: Data Olahan Peneliti

4. Respon Peserta Didik

Data respon peserta didik terhadap proses pelaksanaan pembelajaran yang

menerapkan pendekatan keterampilan proses diperoleh dengan menggunakan

angket respon peserta didik yang diberikan kepada 35 peserta didik kelas XI

MIA 1 SMA Negeri 7 Kupang. Komponen yang dinilai meliputi kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup, pengelolaan waktu, dan suasana

kelas.

Data hasil analisis respon peserta didik terhadap proses pelaksanaan

pembelajaran secara singkat dapat dilihat pada tabel berikut ini dan secara

terperinci dapat dilihat pada lampiran 21 halaman 344.

Tabel 4.11
Hasil Analisis Respon Peserta Didik Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran

Aspek dan Nomor ̅̅̅


CI (%) 𝑪𝑰 (%) Kategori
Pernyataan

I. KEGIATAN PENDAHULUAN
1 81
87 Sangat Baik
2 90
3 90
II. KEGIATAN INTI
1 86
2 87
90 Sangat Baik
3 87
4 85
5 94

134
6 93
7 89
8 89
9 96
10 93
11 94
III. KEGIATAN PENUTUP
1 88 85 Sangat Baik
2 82
IV. PENGELOLAAN WAKTU
77 Baik
1 77
V. SUASANA KELAS
1 89 88 Sangat Baik
2 88
Rata-rata 85.4 Sangat Baik
Sumber: Data Olahan Peneliti

Keterangan:

CI: Capaian Indikator

̅̅̅ : Rata-rata Capaian Indikator


𝐶𝐼

5. Efektifitas Penerapan Pendekatan Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar

Efektifitas penerapan pendekatan pembelajaran terhadap hasil belajar

bertujuan untuk mengetahui efektif atau tidaknya pendekatan pembelajaran

yang digunakan terhadap materi pokok yang diteliti. Analisis tentang

efektifitas penerapan terhadap hasil belajar produk dapat dilihat pada tabel

4.12.

Tabel 4.12 diperoleh dari data pada Tabel 4.7. Data pada tabel 4.7

berbentuk proporsi, data tersebut diubah menjadi skor atau nilai dengan cara

di kali 100%.

135
Tabel 4.12
Hasil Analisis Keefektifan Terhadap Hasil
Belajar Produk Peserta Didik

Proporsi Beda (d)


No KPD d2
U1 U2
1 ARN 20 88 68 4624
2 APIB 20 84 64 4096
3 AAMT 36 84 48 2304
4 ADM 32 84 52 2704
5 AMEPN 32 84 52 2704
6 AMG 40 88 48 2304
7 AN 28 80 52 2704
8 BAEL 48 92 44 1936
9 COB 16 80 64 4096
10 CKE 36 84 48 2304
11 DK 20 80 60 3600
12 DS 16 80 64 4096
13 DF 28 80 52 2704
14 EHN 32 84 52 2704
15 EM 20 80 60 3600
16 EFM 16 84 68 4624
17 FDFA 48 84 36 1296
18 GF 24 80 56 3136
19 HLM 24 80 56 3136
20 JK 40 88 48 2304
21 JEEK 24 88 64 4096
22 JDC 36 84 48 2304
23 JAN 48 80 32 1024
24 LML 32 80 48 2304
25 LMNS 36 84 48 2304
26 MFFRB 24 80 56 3136
27 MPE 40 92 52 2704
28 MRHU 12 84 72 5184
29 MVML 36 92 56 3136
30 MOA 24 80 56 3136
31 RPY 12 80 68 4624
32 YC 28 80 52 2704

136
33 YMT 44 92 48 2304
34 YH 36 92 56 3136
35 ANT 28 80 52 2704
Jumlah 1040 2940 1900 105800
Rata-rata 30 84 54 3000
Sumber: Olahan data peneliti

Untuk mengetahui data terdistribusi normal, digunakan uji normalitas

data menggunakan SSPS. Data yang digunakan dalam uji normalitas adalah

data pretest peserta didik.

Tabel 4.13

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

selisih .152 35 .040 .950 35 .110

a. Lilliefors Significance Correction

Pada tabel diatas karena sampel kurang dari 50 maka nilai p di lihat

pada tabel shapiro wilk. Terlihat bahwa nilai p= 0,110 dengan alfa 5% maka

nilai p lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa data tersebut berdistribusi

normal dan dapat dilakukan uji beda secara parametik dengan uji t

berpasangan atau uji hipotesis dua pihak. Untuk lebih jelasnya data pada tabel

4.13 dapat dilihat pada Gambar 4.1 di bawah ini.

137
Gambar 4.1 Grafik Uji Normalitas Data

Sebelum melakukan uji t, dicari dulu standar deviasinya dengan rumus :

 d
2

d2  
 n 
sd   
n 1

Sehingga diperoleh :

2
 1900 
105800   
sd   35 
34

105800  2947
sd 
34

102853
sd 
34

138
sd  3025
 55

Dari data di atas selanjutnya dilakukan uji t dengan rumus :


d
t hitung 
sd
n

Sehingga diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut :


54
t hitung 
55
35

54 x 35
t hitung 
55

54 x 5,91
t hitung 
55

319,14
t hitung   5,8
55

Dari hasil analisis uji t di atas diperoleh hasil bahwa nilai rata-rata beda

tes awal dan tes akir adalah 35, standar deviasi 55, dan t hitung sebesar 5,8.

Dengan membandingkan nilai t hitung dan t tabel (t tabel n-1 = 1,69) diketahui

bahwa t hitung (th) lebih besar daripada t tabel/t kritis (tk). (th > tk ; 5,8 > 1,69).

Berdasarkan hasil analisis tersebut, dan melalui pengujian hipotesis yang

dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa h0 ditolak dan ha

diterima. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.2 di bawah ini.

139
Gambar 4.2 Kurva Uji Hipotesis

Dari gambar tersebut terlihat dengan jelas bahwa nilai t hitung lebih

besar dari t tabel/ t kritis. (th > tk), dimana th berada pada daerah ha. Dengan

demikian jelaslah bahwa h0 ditolak dan ha diterima.

Analisis tentang efektifitas penerapan terhadap hasil belajar proses dapat

dilihat pada tabel 4.14. Tabel 4.14 diperoleh dari data pada Tabel 4.8. Data pada

tabel 4.8 berbentuk proporsi, data tersebut diubah menjadi skor atau nilai

dengan cara di kali 100%.

140
Tabel 4.14
Hasil Analisis Kefektifan terhadap Hasil
Belajar Proses Peserta Didik

Proporsi Beda (d)


No KPD d2
U1 U2
1 ARN 27 94 67 4489
2 APIB 22 94 72 5184
3 AAMT 27 88 61 3721
4 ADM 33 88 55 3025
5 AMEPN 16 94 78 6084
6 AMG 33 88 55 3025
7 AN 22 83 61 3721
8 BAEL 44 94 50 2500
9 COB 22 88 66 4356
10 CKE 27 88 61 3721
11 DK 22 83 61 3721
12 DS 22 88 66 4356
13 DF 22 88 66 4356
14 EHN 33 94 61 3721
15 EM 22 88 66 4356
16 EFM 27 94 67 4489
17 FDFA 38 88 50 2500
18 GF 27 88 61 3721
19 HLM 27 88 61 3721
20 JK 22 88 66 4356
21 JEEK 27 88 61 3721
22 JDC 38 88 50 2500
23 JAN 27 94 67 4489
24 LML 33 88 55 3025
25 LMNS 33 94 61 3721
26 MFFRB 44 88 44 1936
27 MPE 33 88 55 3025
28 MRHU 27 94 67 4489
29 MVML 33 88 55 3025
30 MOA 33 88 55 3025
31 RPY 38 83 45 2025
32 YC 22 88 66 4356

141
33 YMT 27 88 61 3721
34 YH 33 88 55 3025
35 ANT 22 83 61 3721
Jumlah 1010 3110 2109 128000
Rata-rata 28,85 88,85 60,25 3657,14

Untuk mengetahui data terdistribusi normal, digunakan uji normalitas

data menggunakan SSPS. Data yang digunakan dalam uji normalitas adalah

data pretest peserta didik.

Tabel 4.15

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

selisih .197 35 .001 .946 35 .087

a. Lilliefors Significance Correction

Pada tabel diatas karena sampel kurang dari 50 maka nilai p di lihat

pada tabel shapiro wilk. Terlihat bahwa nilai p= 0,087 dengan alfa 5% maka

nilai p lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa data tersebut berdistribusi

normal dan dapat dilakukan uji beda secara parametik dengan uji t

berpasangan atau uji hipotesis dua pihak. Untuk lebih jelasnya data pada tabel

4.15 dapat dilihat pada Gambar 4.3 di bawah ini.

142
Gambar 4.3 Grafik Uji Normalitas Data

Sebelum melakukan uji t, dicari dulu standar deviasinya dengan rumus :

 d
2

d  2 
 n 
sd   
n 1

Sehingga diperoleh :

2
 2109 
128000   
sd   35 
34

128000  3630,92
sd 
34

124369,08
sd 
34

143
sd  3657,91
 60,48

Dari data di atas selanjutnya dilakukan uji t dengan rumus :


d
t hitung 
sd
n

Sehingga diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut :


60,25
t hitung 
60,48
35

60,25 x 35
t hitung 
60,48

60,25 x 5,91
t hitung 
60,48

356,07
t hitung   5,88
60,48

Dari hasil analisis uji t di atas diperoleh hasil bahwa nilai rata-rata beda

tes awal dan tes akir adalah 35, standar deviasi 60,48, dan t hitung sebesar 5,88.

Dengan membandingkan nilai t hitung dan t tabel (t tabel n-1 = 1,69) diketahui

bahwa t hitung (th) lebih besar daripada t tabel/t kritis (tk). (th > tk ; 5,88 >

1,69). Berdasarkan hasil analisis tersebut, dan melalui pengujian hipotesis yang

dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa h0 ditolak dan ha

diterima. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.4 di bawah ini.

144
Gambar 4.4 Kurva Uji Hipotesis

Dari gambar tersebut terlihat dengan jelas bahwa nilai t hitung lebih

besar dari t tabel/ t kritis. (th > tk), dimana th berada pada daerah ha. Dengan

demikian jelaslah bahwa h0 ditolak dan ha diterima.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis terhadap lima masalah dalam penelitian ini yaitu

kemampuan pendidik dalam mengelola pembelajaran, ketuntasan indikator hasil

145
belajar, ketuntasan hasil belajar, respon peserta didik, dan keefektifan terhadap

hasil belajar terhadap pelaksanaan pembelajaran maka untuk mengetahui adanya

kesesuaian hasil dengan kajian teoritisnya, dilakukan pembahasan terhadap

kelima masalah tersebut dengan uraian sebagai berikut.

1. Kemampuan Pendidik Dalam Mengelola Kegiatan Pembelajaran

Berdasarkan perincian hasil analisis kemampuan pendidik dalam

mengelola kegiatan pembelajaran pada Tabel 4.1 halaman 119 dapat diketahui

beberapa hal penting sehubungan dengan kajian teoritis mengenai tahapan-

tahapan pembelajaran seperti yang dipaparkan pada halaman 19 diantaranya:

a. Perencanaan Perangkat Pembelajaran

Aspek yang dinilai dalam perangkat pembelajaran ini adalah silabus,

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar peserta didik (BAPD),

dan lembar kerja peserta didik (LKPD). Berdasarkan hasil penilaian terhadap

perangkat pembelajaran pada Tabel 4.1 halaman 119 diperoleh rata-rata

untuk silabus, RPP, BAPD, dan LKPD secara berturut-turut adalah 3,93;

3,87; 3,88; 3,77 dengan kategori baik untuk setiap aspek dan diperoleh skor

rata-rata untuk semua aspek perangkat perencanaan pembelajaran adalah

3,86 yang berada dalam kategori baik. Menurut Arikunto (2010:34) kriteria

penilaian terhadap kemampuan pendidik dalam mengelola pembelajaran

yang diuraikan secara terperinci pada Tabel 2.2 halaman 47, kriteria

kemampuan pendidik dikatakan baik jika berada pada rentang skor 3,50-

4,00. Berdasarkan perolahan skor rata-rata untuk semua aspek perencanaan

146
pembelajaran maka kemampuan pendidik dalam perencanaan perangkat

pembelajaran dalam penelitian ini adalah baik.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Aspek yang diamati dalam pelaksanaan pembelajaran meliputi:

1) Kegiatan Pendahuluan

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.1 halaman 119 menunjukkan

skor rata-rata aspek penilaian terhadap kegiatan pendahuluan untuk RPP

01,RPP 02 dan RPP 03 secara berturut-turut adalah 3,94; 3,94; 4,00 dan

diperoleh rata-rata untuk kegiatan pendahuluan dari ketiga RPP tersebut

adalah 3,96 yang berada pada kategori baik. Menurut Arikunto (2010:34)

kriteria penilaian terhadap kemampuan pendidik dalam mengelola

pembelajaran yang diuraikan secara terperinci pada Tabel 2.2 halaman 47,

kriteria kemampuan pendidik dikatakan baik jika berada pada rentang

skor 3,50-4,00. Berdasarkan perolehan skor rata-rata untuk kegiatan

pendahuluan dari ketiga RPP maka kemampuan pendidik dalam

melaksanakan kegiatan pendahuluan pada penelitian ini adalah baik.

2) Kegiatan Inti

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.1 halaman 119 menunjukkan

skor rata-rata aspek penilaian terhadap kegiatan inti untuk RPP 01,RPP

02 dan RPP 03 secara berturut-turut adalah 3,75; 3,90; 3,75 dan diperoleh

rata-rata untuk kegiatan pendahuluan dari ketiga RPP tersebut adalah 3,80

yang berada pada kategori baik. Menurut Arikunto (2010:34) mengenai

147
kriteria penilaian terhadap kemampuan pendidik dalam mengelola

pembelajaran yang diuraikan secara terperinci pada Tabel 2.2 halaman 47,

kriteria kemampuan pendidik dikatakan baik jika berada pada rentang

skor 3,50-4,00. Berdasarkan perolehan skor rata-rata untuk kegiatan inti

dari ketiga RPP maka kemampuan pendidik dalam melaksanakan

kegiatan inti pada penelitian ini adalah baik.

3) Kegiatan Penutup

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.1 halaman 119 menunjukkan

skor rata-rata aspek penilaian terhadap kegiatan penutup untuk RPP

01,RPP 02 dan RPP 03 secara berturut-turut adalah 4,00; 4,00; 3,50 dan

diperoleh rata-rata untuk kegiatan pendahuluan dari ketiga RPP tersebut

adalah 3,83 yang berada pada kategori baik. Menurut Arikunto (2010:34)

mengenai kriteria penilaian terhadap kemampuan pendidik dalam

mengelola pembelajaran yang diuraikan secara terperinci pada Tabel 2.2

halaman 47, kriteria kemampuan pendidik dikatakan baik jika berada

pada rentang skor 3,50-4,00. Berdasarkan perolehan skor rata-rata untuk

kegiatan penutup dari ketiga RPP maka kemampuan pendidik dalam

melaksanakan kegiatan penutup pada penelitian ini adalah baik.

4) Pengelolaan Waktu

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.1 halaman 119 menunjukkan

skor rata-rata aspek penilaian terhadap pengelolaan waktu untuk RPP

01,RPP 02 dan RPP 03 secara berturut-turut adalah 3,50; 3,50; 3,50 dan

148
diperoleh rata-rata untuk pengelolaan waktu dari ketiga RPP tersebut

adalah 3,50 yang berada pada kategori baik. Hal ini didasarkan pada

Arikunto (2010:34) mengenai kriteria penilaian terhadap kemampuan

pendidik dalam mengelola pembelajaran yang diuraikan secara terperinci

pada Tabel 2.2 halaman 47, kriteria kemampuan pendidik dikatakan baik

jika berada pada rentang skor 3,50-4,00. Berdasarkan perolehan skor rata-

rata untuk kegiatan pengelolaan waktu dari ketiga RPP maka kemampuan

pendidik dalam aspek pengelolaan waktu pada penelitian ini adalah baik.

5) Suasana Kelas

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.1 halaman 119 menunjukkan skor

rata-rata aspek penilaian suasana kelas untuk RPP 01,RPP 02 dan RPP 03

secara berturut-turut adalah 3,75; 3,75; 3,50 dan diperoleh rata-rata untuk

suasana kelas dari ketiga RPP tersebut adalah 3,60 yang berada pada

kategori baik. Menurut Arikunto (2010:34) mengenai kriteria penilaian

terhadap kemampuan pendidik dalam mengelola pembelajaran yang

diuraikan secara terperinci pada Tabel 2.2 halaman 47, kriteria

kemampuan pendidik dikatakan baik jika berada pada rentang skor 3,50-

4,00.

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.1 halaman 119 menunjukkan total

skor rata-rata dari penilaian terhadap kelima aspek dalam pelaksanaan

pembelajaran (kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup,

pengelolaan waktu dan suasana kelas) yaitu 3,73 yang berada dalam kategori

149
baik, ini berarti pendidik mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran

dengan baik. Menurut Arikunto (2010:34) mengenai kriteria penilaian

terhadap kemampuan pendidik dalam mengelola pembelajaran yang

diuraikan secara terperinci pada Tabel 2.2 halaman 47, kriteria kemampuan

pendidik dikatakan baik jika berada pada rentang skor 3,50-4,00.

Selanjutnya sehubungan dengan masalah suatu tes untuk mengungkapkan

data penelitian berdasarkan pada Tabel 4.2 halaman 120 menunjukkan

bahwa reliabilitas instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran dengan

menerapkan pendekatan keterampilan proses untuk RPP 01, RPP 02 dan

RPP 03 secara berturut-turut adalah 98%, 97% dan 98% dan diperoleh rata-

rata 97,6%. Ini berarti instrument pelaksanaan pembelajaran ini termasuk

kategori baik dan dapat digunakan untuk mengungkapkan data pengamatan

pengelolaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan keterampilan

proses. Hal ini sesuai dengan pendapat Borich (Trianto, 2009: 240) halaman

109 mengatakan suatu instrument dikatakan baik apabila koefisien

reliabilitasnya ≥ 0,75 atau ≥ 75%.

c. Instrumen Evaluasi Pembelajaran

Aspek yang dinilai dalam instrument evaluasi pembelajaran terdiri dari

kisi-kisi tes hasil belajar produk dan proses lengkap dengan kunci

jawabannya, tes hasil belajar produk dan proses, kisi-kisi tes hasil belajar

150
afektif dan psikomotor lengkap dengan pedoman penilaiannya, lembar

penilaian tes hasil belajar afektif dan psikomotor.

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.1 halaman 119 menunjukkan total

skor rata-rata terhadap keempat aspek dalam instrument pembelajaran (kisi-

kisi tes hasil belajar produk dan proses lengkap dengan kunci jawabannya,

tes hasil belajar produk dan proses, kisi-kisi tes hasil belajar afektif dan

psikomotor lengkap dengan pedoman penilaiannya, lembar penilaian tes

hasil belajar afektif dan psikomotor) yaitu 3,79 yang berada dalam kategori

baik, ini berarti pendidik mampu menyusun instrumen evaluasi

pembelajaran dengan baik. Hal ini didasarkan pada pendapat Arikunto

(2010:34) mengenai kriteria penilaian terhadap kemampuan pendidik dalam

mengelola pembelajaran yang diuraikan secara terperinci pada Tabel 2.2

halaman 47. Kriteria kemampuan pendidik dikatakan baik jika berada pada

rentang skor 3,50-4,00.

2. Ketuntasan Indikator Hasil Belajar Peserta Didik

a. Ketuntasan Indikator Hasil Belajar Produk

Ketuntasan IHB produk peserta didik merupakan proporsi perbandingan

jumlah peserta didik yang mencapai indikator dengan jumlah keseluruhan

peserta didik yang mengikuti tes. Berdasarkan hasil analisis ketuntasan

indikator hasil belajar produk pada Tabel 4.3 halaman 120 menunjukkan dari

18 indikator hasil belajar yang tersebar dalam 25 butir soal yang digunakan

untuk mengukur ketuntasan IHB produk semuanya tuntas. Rentangan skor

151
PIHB adalah 0,77-1,00 dan diperolah rata-rata 0,84 yang berada dalam

kriteria tuntas. Sedangkan nilai sensitivitas untuk masing-masing butir soal

semuanya sensitif yaitu berada pada rentangan skor 0,34-0,83 dan diperoleh

rata-rata 0,55 berarti soal tersebut peka terhadap efek-efek pembelajaran.

Dalam Depdiknas (Trianto, 2009:241) indikator hasil belajar dikatakan

tuntas apabila proporsi ≥ 0,75 . Sedangkan menurut Aiken (Trianto,

2009:242) sensitivitas butir soal dikatakan baik apabila sensitivitasnya

berada antara 0 sampai 1. Kriteria yang dipakai untuk menyatakan bahwa

suatu butir soal peka terhadap pembelajaran apabila IS ≥ 0,30.

b. Ketuntasan Indikator Hasil Belajar Proses

Ketuntasan indikator hasil belajar proses diukur dengan 9 indikator hasil

belajar proses. Soalnya dalam bentuk essay yang terdiri dari 9 butir soal.

Berdasarkan hasil analisis ketuntasan indikator hasil belajar proses pada

Tabel 4.4 halaman 123 menunjukkan dari 9 indikator hasil belajar tersebut

semuanya tuntas karena ≥ 0,75 dengan rentang skor PIHB 0,82-0,97 dan

diperoleh rata-rata 0,89 dengan kategori tuntas. Proporsi terendah adalah

indikator 3 ( merumuskan hipotesis ) ini disebabkan karena peserta didik

masih dibantu oleh pendidik untuk melakukan indikator tersebut. Proporsi

tertinggi adalah indikator 1 ( merumuskan masalah ) ini berarti peserta

mampu merumuskan masalah dengan baik. Sedangkan nilai sensitivitas

untuk masing-masing butir soal semuanya sensitif yaitu berada pada

152
rentangan skor 0,52-0,77 dan diperoleh rata-rata 0,60 berarti soal tersebut

peka terhadap efek-efek pembelajaran. Hal ini didasarkan pada Depdiknas

(Trianto, 2009:241), indikator hasil belajar dikatakan tuntas apabila proporsi

≥ 0,75 sedangkan sensitivitas dikatakan baik apabila sensitivitasnya berada

antara 0 sampai 1. Kriteria yang dipakai untuk menyatakan bahwa suatu

butir soal peka terhadap pembelajaran apabila IS ≥ 0,30.

c. Ketuntasan Indikator hasil Belajar Afektif

Ketuntasan indikator hasil belajar afektif digunakan untuk mengetahui

sikap dan minat peserta didik terhadap proses pembelajaran yang diperoleh

melalui observasi. Setiap jenis penilaian terdiri dari 8 indikator hasil belajar

afektif. Hasil analisis ketuntasan indikator hasil belajar afektif pada Tabel

4.5 halaman 124 menunjukkan dari 8 indikator hasil belajar semuanya tuntas

untuk masing-masing RPP dengan rata-rata proporsi untuk RPP 01, RPP 02,

RPP 03 secara berturut-turut adalah 0,89; 0,89; dan 0,88 dan berada dalam

kategori tuntas. Sedangkan rata-rata proporsi untuk setiap indikator dari

ketiga RPP berada pada rentang skor 0,84-0,90 dan diperoleh rata-rata 0,87

dengan kategori tuntas. Hal ini didasarkan pada Depdiknas (Trianto,

2009:241) indikator hasil belajar dikatakan tuntas apabila proporsi ≥ 0,75.

Proporsi terendah dari ketiga RPP terdapat pada indikator 6 (displin dalam

bekerja) yaitu 0,84 ini disebabkan peserta didik masih kurang serius dan

tidak tertib dalam kerja kelompok. Proporsi tertinggi dari ketiga RPP

153
terdapat pada indikator 5 dan 8 (menghargai ide atau pendapat teman dan

bertanggungjawab dalam menggunakan alat dan bahan) yaitu 0,90 ini berarti

peserta didik sudah baik dalam menghargai pendapat teman dan bisa

bertanggung jawab dalam mengunakan alat dan bahan.

d. Ketuntasan Indikator Hasil Belajar Psikomotor

Ketuntasan indikator hasil belajar psikomotor peserta didik diketahui

dengan menggunakan lembar pengamatan tes hasil belajar psikomotor.

Berdasarkan hasil analisis ketuntasan indikator hasil belajar psikomotor pada

Tabel 4.6 halaman 126 menunjukkan dari 3 indikator hasil belajar untuk

RPP 01, RPP 02 dan RPP 03 semuanya tuntas untuk masing-masing RPP.

Hal ini didasarkan pada Depdiknas (Trianto, 2009:241) indikator hasil

belajar dikatakan tuntas apabila proporsi ≥ 0,75.

Untuk RPP 01 memperoleh rentangan proporsi 0,80-0,97 dan diperoleh

rata-rata proporsi 0,89 dengan proporsi terendah terdapat pada indikator

kedua (ketepatan dalam merancang eksperimen dan merangkai alat dan

bahan) ini disebabkan dalam melakukan indikator tersebut peserta didik

masih dibantu oleh pendidik, sedangkan proporsi tertinggi terdapat pada

indikator pertama (ketepatan dalam memilih alat dan bahan) ini disebabkan

peserta didik sudah baik dalam memilih alat dan bahan percobaan.

Untuk RPP 02 memperoleh rentangan proporsi 0,88-0,95 dan diperoleh

rata-rata proporsi 0,91 dengan proporsi terendah terdapat pada indikator

154
ketiga (ketepatan dalam menggunakan dan membaca skala pada alat ukur)

ini disebabkan dalam melakukan indikator tersebut peserta didik masih

dibantu oleh pendidik, sedangkan proporsi tertinggi terdapat pada indikator

pertama (ketepatan dalam memilih alat dan bahan) ini disebabkan peserta

didik sudah baik dalam memilih alat dan bahan percobaan.

Untuk RPP 03 memperoleh rentangan proporsi 0,88-0,94 dan diperoleh

rata-rata proporsi 0,91 dengan proporsi terendah terdapat pada indikator

ketiga (ketepatan dalam menggunakan dan membaca skala pada alat ukur)

ini disebabkan dalam melakukan indikator tersebut peserta didik masih

dibantu oleh pendidik, sedangkan proporsi tertinggi terdapat pada indikator

pertama (ketepatan dalam memilih alat dan bahan) ini disebabkan peserta

didik sudah baik dalam memilih alat dan bahan untuk percobaan .

3. Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik

a. Ketuntasan Hasil Belajar Produk

Ketuntasan hasil belajar produk peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran diukur dengan menggunakan instrument tes berupa tes hasil

belajar produk yang terdiri dari 25 butir soal dalam bentuk pilihan ganda

materi pokok Fluida Statis.

Berdasarkan hasil analisis ketuntasan hasil belajar produk pada Tabel 4.7

halaman 126 menunjukkan dari 35 peserta didik semuanya tidak tuntas pada

tes awal dengan perolehan rentangan proporsi 0,12-0,48 dan rata-rata

proporsi 0,3, sedangkan pada tes akhir semuanya tuntas dengan rentangan

155
proporsi 0,80-0,92 dan diperoleh rata-rata 0,84. Proporsi tertinggi diperoleh

5 orang peserta didik dengan nomor urut 8, 27, 29, 33, dan 34 sedangkan

proporsi terendah diperoleh 15 orang peserta didik dengan nomor urut 7, 9,

11, 12, 13, 15, 18, 19, 23, 24, 26, 30, 31, 32, dan 35. Hal ini didasarkan pada

Trianto (2009: 241) peserta didik dikatakan tuntas belajar apabila proporsi

jawaban ujian akhir ≥ 0,75. Untuk peningkatan proporsi setiap peserta didik

meningkat dengan rentangan skor 0,32-0,72 dan diperoleh rata-rata 0,54.

Dengan demikian pembelajaran dengan menerapkan pendekatan

keterampilan proses dapat meningkatkan kualitas pembelajaran fisika pada

materi pokok Fluida Statis.

b. Ketuntasan Hasil Belajar Proses

Ketuntasan hasil belajar proses diukur dengan menggunakan instrument

tes berupa tes hasil belajar proses yang terdiri dari 9 butir soal dalam bentuk

essay materi pokok Fluida Statis. Berdasarkan hasil analisis ketuntasan hasil

belajar proses pada Tabel 4.8 halaman 127 menunjukkan dari 35 peserta

didik semuanya tidak tuntas pada tes awal dengan rentangan skor proporsi

0,16-0,44 dan diperoleh rata-rata 0,28, sedangkan pada tes akhir semuanya

tuntas dengan rentangan skor 0,83-0,94 dan diperoleh rata-rata 0,88.

Proporsi tertinggi diperoleh 8 orang peserta didik dengan nomor urut 1, 2, 5,

8, 14, 16, 23, 25, dan 28 sedangkan proporsi terendah diperoleh 4 orang

peserta didik dengan nomor urut 7, 11, 31 dan 35. Hal ini didasarkan pada

156
Trianto (2009: 241) halaman 53 peserta didik dikatakan tuntas belajarnya

apabila proporsi jawaban ujian akhir ≥ 0,75. Untuk peningkatan proporsi

setiap peserta didik meningkat dengan rentangan skor 0,44-0,78 dan

diperoleh rata-rata 0,60. Dengan demikian pembelajaran dengan menerapkan

pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

fisika pada materi pokok Fluida Statis.

c. Ketuntasan Hasil Belajar Afektif

Ketuntasan hasil belajar afektif diketahui dengan menggunakan lembar

pengamatan hasil belajar afektif, terdiri dari 8 aspek penilaian afektif.

Berdasarkan hasil analisis ketuntasan hasil belajar afektif pada Tabel 4.9

halaman 129 menunjukkan bahwa dari 35 peserta didik semuanya tuntas,

dengan rentangan proporsi 0,83-0,95 dan diperoleh rata-rata 0,88 dengan

kategori tuntas. Hal ini didasarkan pada Trianto (2009: 241) halaman 53

peserta didik dikatakan tuntas belajarnya apabila proporsi ≥ 0,75. Proporsi

tertinggi diperoleh 4 orang peserta didik dengan nomor urut 3, 17, 30, dan 32

sedangkan proporsi terendah diperoleh 6 orang peserta didik dengan nomor

urut 6, 9, 10, 13, 19, dan 25.

d. Ketuntasan Hasil Belajar Psikomotor

Ketuntasan hasil belajar psikomotor diperoleh dengan menggunakan

lembar pengamtan hasil belajar psikomotor. Lembar pengamatan ini memuat

9 butir aspek untuk 3 RPP. Masing-masing RPP terdiri dari 3 aspek.

157
Berdasarkan hasil analisis ketuntasan hasil belajar psikomotor pada Tabel

4.10 halaman 131 menunjukkan bahwa dari 35 peserta didik semuanya

tuntas, dengan rentangan proporsi 0,83-0,94 dan diperoleh rata-rata 0,90

dengan kategori tuntas. Hal ini didasarkan pada Trianto (2009: 241) halaman

53 peserta didik dikatakan tuntas belajarnya apabila proporsi ≥ 0,75.

Proporsi tertinggi diperoleh 17 orang peserta didik dengan nomor urut 2, 3,

4, 5, 8, 10, 14, 17, 18, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 29, dan 33 sedangkan proporsi

terendah diperoleh 3 orang peserta didik dengan nomor urut 7, 32 dan 35.

4. Respon Peserta Didik

Data respon peserta didik terhadap proses pelaksanaan pembelajaran yang

menerapkan pendekatan keterampilan proses diperoleh dengan menggunakan

lembar isian respon peserta didik terhadap pelaksanaan pembelajaran yang

diberikan kepada 35 peserta didik kelas XI MIA SMA Negeri 7 Kupang.

Komponen yang dinilai meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan

penutup, pengelolaan waktu, dan suasana kelas.

Berdasarkan hasil analisis respon peserta didik terhadap pelaksanaan

pembelajaran pada Tabel 4.11 halaman 132 menunjukkan capaian indikator

masing-masing aspek untuk kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan

penutup, pengelolaan waktu dan suasana kelas yang dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Kegiatan Pendahuluan

158
Pada kegiatan pendahuluan ini terdapat 3 aspek penilaian sebagai berikut:

1) Pendidik memotivasi saya dan teman-teman, capaian indikatornya 81%

dengan krtiteria sangat baik, ini berarti pendidik memotivasi peserta didik

sangat baik sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar.

2) Pendidik mengarahkan peserta didik untuk melakukan pengamatan

terhadap kegiatan demonstrasi, capaian indikatornya 90% dengan kriteria

sangat baik, ini berarti pendidik sangat baik dalam mengarahkan peserta

didik dalam melakukan pengamatan terhadap demonstrasi sehingga

peserta didik antusias dengan demonstrasi awal.

3) Pendidik menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran kepada peserta

didik, dengan capaian indikator 90% dengan kriteria sangat baik, ini

berarti pendidik sangat baik dalam menyampaikan topik dan tujuan

pembelajaran kepada peserta didik.

Berdasarkan hasil capaian indikator dari ketiga aspek tersebut maka

diperoleh rata-rata capaian indikator untuk kegiatan pendahuluan adalah

87% dengan kriteria sangat baik, ini membuktikan pendidik telah

melaksanakan kegiatan pembelajaran pada tahap pendahuluan secara

optimal.

b. Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti terdapat 11 aspek penilaian sebagai berikut:

1) Pendidik menyampaikan informasi singkat mengenai materi pembelajaran

kepada peserta didik, capaian indikatornya 86% dengan kriteria sangat

159
baik, ini berarti pendidik menyampaikan informasi singkat mengenai

materi pembelajaran kepada peserta didik dengan sangat baik.

2) Pendidik mengarahkan peserta didik untuk membuat pertanyaan atau

merumuskan masalah berdasarkan hasil pengamatan, capaian

indikatornya 87% dengan kriteria sangat baik, ini berarti pendidik

mengarahkan peserta didik untuk membuat pertanyaan atau merumuskan

masalah berdasarkan hasil pengamatan dengan sangat baik.

3) Pendidik mengarahkan peserta didik untuk merumuskan tujuan

berdasarkan masalah yang ada, capaian indikatornya 87% dengan kriteria

sangat baik, ini berarti pendidik mengarahkan peserta didik untuk

merumuskan tujuan berdasarkan masalah yang ada dengan sangat baik.

4) Pendidik mengarahkan peserta didik untuk membuat hipotesis atau

jawaban sementara terhadap masalah yang ada, capaian indikatornya 85%

dengan kriteria sangat baik, ini berarti pendidik mengarahkan peserta

didik untuk membuat hipotesis atau jawaban sementara terhadap masalah

yang ada dengan sangat baik.

5) Pendidik mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok untuk

melakukan eksperimen, capaian indikatornya 94% dengan kriteria sangat

baik, ini berarti pendidik mengorganisasikan peserta didik ke dalam

kelompok untuk melakukan eksperimen dengan sangat baik.

6) Pendidik membantu peserta didik dalam melakukan eksperimen dan

mengambil data hasil percobaan, capaian indikatornya 93% dengan

160
kriteria sangat baik, ini berarti pendidik membantu peserta didik dalam

melakukan eksperimen dan mengambil data hasil percobaan dengan

sangat baik.

7) Pendidik membantu peserta didik dalam menganalisis data hasil

percobaan, capaian indikatornya 89% dengan kriteria sangat baik, ini

berarti pendidik membantu peserta didik dalam menganalisis data hasil

percobaan dengan sangat baik.

8) Pendidik membantu peserta didik dalam mengerjakan soal yang ada

dalam LKPD, capaian indikatornya 89% dengan kriteria sangat baik, ini

berarti pendidik membantu peserta didik dalam mengerjakan soal yang

ada dalam LKPD dengan sangat baik.

9) Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mempersentasikan hasil diskusi kelompok, capaian indikatornya 96%

dengan kriteria sangat baik, ini berarti pendidik memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk mempersentasikan hasil diskusi kelompok

dengan sangat baik.

10) Pendidik mengkordinir peserta didik untuk menanggapi hasil diskusi

yang dipersentasikan, capaian indikatornya 93% dengan kriteria sangat

baik, ini berarti pendidik mengkordinir peserta didik untuk menanggapi

hasil diskusi yang dipersentasikan dengan sangat baik.

11) Pendidik mengarahkan peserta didik untuk mengambil kesimpulan

berdasarkan hasil persentasi kelompok, capaian indikatornya 94% dengan

161
kriteria sangat baik, ini berarti pendidik mengarahkan peserta didik untuk

mengambil kesimpulan berdasarkan hasil persentasi kelompok dengan

sangat baik.

Berdasarkan hasil capaian indikator dari kesebelas aspek tersebut maka

diperoleh rata-rata capaian indikator untuk kegiatan inti adalah 90% dengan

kriteria sangat baik, ini membuktikan pendidik telah melaksanakan kegiatan

pembelajaran pada tahap kegiatan inti secara optimal.

c. Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup ini terdapat 2 aspek penilaian sebagai berikut:

1) Pendidik memberikan penegasan konsep terhadap materi yang diajarkan,

capaian indikatornya 88% dengan kriteria sangat baik, ini berarti pendidik

memberikan penegasan konsep terhadap materi yang diajarkan dengan

sangat baik.

2) Pendidik memberikan tugas rumah kepada peserta didik, capaian

indikatornya 82% dengan kriteria sangat baik, ini berarti pendidik selalu

memberikan tugas rumah kepada peserta didik.

Berdasarkan hasil capaian indikator dari kedua aspek tersebut maka

diperoleh rata-rata capaian indikator untuk kegiatan inti adalah 85% dengan

kriteria sangat baik, ini membuktikan pendidik telah melaksanakan kegiatan

pembelajaran pada tahap kegiatan penutup secara optimal.

d. Pengelolaan Waktu

162
Pendidik mengawali dan mengakhiri proses pembelajaran tepat waktu,

capaian indikatornya 77% dengan kriteria baik, ini berarti pendidik sudah

baik dalam menggunakan waktu sesuai yang direncanakan.

e. Suasana Kelas

Pada penilaian suasana kelas ini terdapat 2 aspek penilaian sebagai

berikut:

1) Pendidik antusias dalam pembelajaran, capaian indikatornya 89% dengan

kriteria sangat baik.

2) Peserta didik antusias dalam pembelajaran, capaian indikatornya 88%

dangan kriteria sangat baik.

Berdasarkan hasil capaian indikator dari kedua aspek tersebet maka

diperoleh rata-rata capaian indikator untuk kegiatan inti adalah 88% dengan

kriteria sangat baik, ini membuktikan pendidik dan peserta didik sangat

antusias dalam pelaksanaan pembelajaran.

Berdasarkan hasil capaian indikator dari kelima aspek yang terdapat dalam

angket respon peserta didik tersebut diperoleh rata-rata capaian indikator

85,4% dengan kriteria sangat baik, ini berarti pendidik mampu mengelola

kegiatan pembelajaran dengan sangat baik dan keterlibatan peserta didik

secara aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menerapkan

pendekatan keterampilan proses.

Lembar isian respon peserta didik ini diisi sejalan dengan pendapat

Arikunto (2010: 224) halaman 112 dengan pilihan sebagai berikut: (0-20%) =

163
Tidak Baik (TB); (21-40%) = Kurang Baik (KB); (41-60%) = Cukup Baik

(CB); (61-80%) = Baik (B); dan (81-100%) = Sangat Baik (SB).

5. Efektifitas penerapan pendekatan inkuiri terbimbing dalam meningkatkan

hasil belajar

Analisis efektifas penerapan pendekatan keterampilan proses terhadap

hasil belajar peserta didik bertujuan untuk mengetahui efektif/tidaknya

model pembelajaran yang digunakan terhadap hasil belajar peserta didik.

Sebelum dilakukan analisis, perlu ditetapkan hipotesis yaitu suatu pendapat

yang harus diuji kebenarannya secara empiris. Terdapat dua jenis hipotesis

yaitu hipotesis nol (H0) dan Hipotesis alternatif (Ha).

Untuk kriteria pengambilan keputusan yaitu:

H0 diterima bila nilai th  t1 – α/2 ; n-1

H0 ditolak bila nilai th  t1 – α/2 ; n-1

Dari hasil analisis efektifas penerapan pendekatan keterampilan proses,

diperoleh bahwa rata-rata beda hasil belajar produk peserta didik sebelum dan

sesudah diberi perlakuan penerapan pendekatan keterampilan proses yaitu

35. Standar deviasinya 55 dan thitung adalah 5,8. Dengan membandingkan

nilai ttabel dan thitung (nilai ttabeldk, 0,05 ; 34 adalah 1,69) diketahui bahwa

thitung>ttabel. (5,8> 1,69). Berdasarkan hipotesis yang dikemukakan sebelumnya

maka dapat ditarik kesimpulan bawa H0 ditolak dan Haditerima. Rata-rata

164
beda hasil belajar proses peserta didik sebelum dan sesudah diberi perlakuan

penerapan pendekatan keterampilan proses yaitu 35. Standar deviasinya

60,48 dan thitung adalah 5,88. Dengan membandingkan nilai ttabel dan thitung

(nilai ttabeldk, 0,05 ; 34 adalah 1,69) diketahui bahwa thitung>ttabel. (5,88>

1,69). Berdasarkan hipotesis yang dikemukakan sebelumnya maka dapat

ditarik kesimpulan bawa H0 ditolak dan Haditerima. Hal ini menunjukan

bahwa penerapan pendekatan keterampilan proses pada materi pokok fluida

statis efektif terhadap hasil belajar peserta didik.

Dengan demikian, berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang

dipaparkan di atas, maka dapat dikatakan bahwa Penerapan Pendekatan

Keterampilan Proses Materi Pokok Fluida Statis Pada Peserta Didik Kelas XI

MIA 1 Semester Ganjil SMA Negeri 7 Kupang tahun ajran 2017/2018 adalah

optimal.

165

Anda mungkin juga menyukai