Logam mempunyai beberapa sifat yang unik seperti mengkilat, menghantarkan arus listrik atau panas, dapat ditempa, ditarik, dan dibengkokkan. Sifat-sifat logam tersebut tidak dapat di jelaskan dengan menggunakan teori ikatan ionik dan ikatan kovalen. Logam tersusun secara teratur dalam suatu kisi kristal yang terdiri dari ion-ion positif logam di dalam lautan elektron. Lautan elektron tersebut merupakan elektron valensi dari masing-masing atom yang saling tumpang tindih. Masing- masing elektron valensi tersebut dapat bergerak bebas mengelilingi inti atom yang ada dalam Kristal tersebut dan tidak hanya terpaku pada salah satu inti atom. Gaya tarik inti atom-atom logam dengan lautan elektron mengakibatkan terjadinya ikatan logam.
Gambar 1. Lautan Elektron
Ikatan logam merupakan ikatan yang terjadi antara atom-atom
logam, baik atom-atom logam sejenis maupun yang berlainan. Electron pada kulit terluar dari atom logam mempunyai ikatan yang lemah dengan inti atomnya. Hal ini membuat atom-atom logam cenderung melepaskan electron pada kulit terluarnya dan berubah menjadi ion positif. Electron- elektron pada kulit terluar ini dikenal sebagai electron valensi. Dalam bentuk padat, atom-atom logam tersusun dalam susunan yang sangat rapat (closely packed). Atom-atom logam yang berada diantara atom-atom logam yang lainnya cenderung akan saling menutupi kelemahan ikatan dengan intinya dan membentuk suatu kesatuan yang disebut sebagai awan electron. Electron-elektron valensi bisa bergerak atau beredar dengan bebas. Electron yang mudah bergerak ini adalah salah satu sifat yang dipunyai oleh logam yaitu sifat konduktivitas listrik. Karena Electron- elektron pada logam bisa bergerak dengan bebas, maka logam dikatakan sebagai material yang mempunyai sifat konduktivitas listrik yang baik.
Gambar 2. Ikatan Logam
Proses pembentukan ikatan logam
Pada ikatan logam terjadi proses saling meminjamkan elektron, hanya saja jumlah atom yang bersama-sama saling meminjamkan elektron valensinya (elektron yang berada pada kulit terluar) ini tidak hanya antara dua melainkan beberapa atom tetapi dalam jumlah yang tidak terbatas. Setiap atom menyerahkan elektron valensi untuk dipakai bersama, dengan demikian akan ada ikatan tarik menarik antara atom-atom yang saling berdekatan. Jarak antar atom ini akan tetap sama, maksudnya bila ada atom yang bergerak menjauh maka gaya tarik menarik akan menariknya kembali ke posisi semula dan jika bergerak terlalu mendekat maka akan timbul gaya tolak menolak karena inti-inti atom berjarak terlalu dekat padahal muatan listriknya sama sehingga kedudukan atom relatif terhadap atom lain akan tetap. Pada ikatan logam, inti-inti atom berjarak tertentu dan terletak beraturan sedangkan elektron yang saling dipinjamkan seolah-olah membentuk kabut elektron. Dalam logam, orbital atom terluar yang terisi elektron menyatu menjadi suatu sistem terdelokalisasi yang merupakan dasar pembentukan ikatan logam. Delokalisasi adalah suatu keadaan dimana elektron valensi tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari satu atom ke atom lain. Atom logam bisa berikatan sambung menyambung ke segala arah sehingga menjadi molekul yang besar sekali. Satu atom akan berikatan dengan beberapa atom lain disekitarnya. Akibatnya atom tersebut terikat kuat dan menjadi logam berwujud padat (kecuali Hg) dan umumnya keras. Contoh ikatan logam pada logam Natrium Natrium memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s1. Tiap atom Natrium tersentuh oleh delapan atom natrium yang lainnya dan terjadi pembagian (sharing) antara atom tengah dan orbital 3s di semua delapan atom yang lain. Dan tiap atom yang delapan ini disentuh oleh delapan atom natrium lainya secara terus menerus hingga diperoleh seluruh atom dalam bongkahan natrium. Semua orbital 3s dalam semua atom saling tumpang tindih untuk memberikan orbital molekul dalam jumlah yang sangat banyak yang memeperluas keseluruhan tiap bagian logam. Elektron dapat bergerak dengan leluasa diantara orbital-orbital molekul tersebut, dan karena itu tiap elektron menjadi terlepas dari atom induknya. Logam terikat bersamaan melalui kekuatan daya tarik yang kuat antara inti positif dengan elektron yang terdelokalisasi.