Anda di halaman 1dari 7

ORNAMEN

MOTIF BATIK
I. PENDAHULUAN
Batik adalah salah satu cabang seni rupa dengan latar belakang
sejarah dan akar budaya yang kuat dalam perkembangan
kebudayaan bangsa Indonesia. Motif batik adalah gambar yang
mewujudkan batik secara keseluruhan. Motif batik disebut juga corak
batik atau pola batik. Menurut unsur-unsurnya maka motif batik itu
dapat dibagai menjadi dua bagian utama, yaitu ornamen motif batik
dan isen motif batik.
Yang disebut ornamen motif adalah gambar pokok yang merupakan
inti dari pada motif tersebut. Misalnya pada motif Semen Romo, kita
dapatkan ornamen-ornamen itu berupa: Garuda, Pohon Hayat, Lidah
Api, Burung, Binatang, Meru, Candia tau Baito, Tahta atau Dampar
dan Pusaka atau Tombak dan bentuk lainnya. Sedang yang dimaksud
isen motif yaitu unsur-unsur garis dan titik serta ornamen tertentu yang
berfungsi sebagai pengisi untuk memperlengkapi dan memperindah
motif secara keseluruhan. Isen dari unsur titik-titik dan garis berupa
cecek (titik-titik), sawut (deretan garis-garis), cecek sawut (kombinasi
cecek dan sawut), sedang ornamen yang berfungsi sebagai isen
berupa cabang-cabang tumbuhan yaitu daun, bunga dan batang-
batangnya.
Ornamen motif batik juga dibedakan lagi atas ornamen utama dan
ornamen pengisi bidang atau ornamen tambahan. Yang dimaksud
dengan ornamen utama adalah suatu ragam hias yang menentukan
dari pada motif tersebut. Dan pada umumnya ornamen-ornamen
utama itu mempunyai arti, sehingga susunan ornamen-ornamen itu

1
dalam suatu motif membuat jiwa atau arti dari pada motif itu sendiri.
Menurut Susanto, SK Sewan (1973: 213) “Keindahan jiwa, atau
keindahan filosofis, yaitu rasa indah yang diperoleh karena susunan
arti lambang ornamen-ornamennya yang membuat gambaran sesuai
dengan paham yang dimengertinya”. Motif-motif batik yang tergolong
motif modern, tidak memiliki keindahan jiwa tetapi hanya memiliki
keindahan visual. Yaitu rasa indah yang diperoleh karena perpaduan
yang harmoni dari susunan bentuk dan warna melalui penglihatan
atau panca indera. Sedangkan ornamen tambahan tidak mempunyai
arti dalam pembentukan suatu motif dan fungsi hanya sebagai pengisi
bidang kosong.

II. PEMBAHASAN
Unsur-unsur pokok pola motif batik, berupa gambar-gambar bentuk
tertentu, kita sebut ornamen. Karena merupakan unsur pokok, maka
kita sebut pula ornamen pokok. Biasanya dalam pola terdapat
gambar-gambar yang dibuat untuk mengisi bidang, bentuknya lebih
kecil dan tidak turut membentuk arti atau jiwa pola tersebut, ini disebut
ornamen pengisi.
Untuk menambah keindahan pola secara keseluruhan, baik ornament
pokok maupun ornamen pengisi diberi hiasan yang berupa titik-titik,
garis-garis, gabungan titik dan garis, yang disebut dengan isen.
Biasanya isen dalam seni batik mempunyai bentuk dan nama tertentu.
Ornamen motif batik terdiri dari :

a. Ornamen Meru
Meru adalah bentuk gambaran dari sebuah
gunung dilihat dari arah samping yang
mempunyai bentuk yang khas. Menurut
Susanto, S.K. Sewan “ dalam paham

2
Indonesia kuno, gunung melambangkan
unsure “Bumi” atau tanah, sebagai salah satu
dari pengertian tentang “empat unsure
Kehiduapan”

b. Ornamen Pohon Hayat


Dalam seni batik ornament pohon hayat
terdapat dalam motif-motif yang tergolong
semen. Meskipun tidak setiap semen terdapat
pohon hayat dan umumnya terdapat pada
semen klasik. Pohon hanyat di dalam seni
kebudayaan Indonesia berupa suatu bentuk
poho khayalan yang bersifat perkasa dan
sakti, lamabang dari “kehidupan” . Pohon
hayat khayalan digambarkan dengan lengkap
batang, dahan kuncup dan daun, berakar
tunjang

c. Ornamen Tumbuhan
Pada ornament batik klasik, ornament
tumbuh-tumbuhan merupakan ornament
pokok maupun ornament pengisi. Ornamen
tumbuhan ini distilir sedemikian rupa,
sehingga harmonis sejak dari daun, bunga,
kuncup atau rangkaian dari daun dan bunga.
Bentuknya dapat sebagai tanaman yang
menjalar, lung-lungan (melengkung-lengkung)

3
d. Ornamen Garuda
Garuda adalah suatu makhluk khayalan atau
mitos, suatu bentuk yang perkasa dan sakti,
kadang-kadang digambarkan dengan bentuk
badannya seperti manusia, kepalanya seperti
burung raksasa dan bersayap. Kendaraan
dewa wisnu juga digambarkan dengan
Garuda. Dalam motif batik, ornament Garuda
digambarkan sebagai stilir burung Garuda,
suatu bentuk burung yang perkasa seperti
Rajawali. Kadang-kadang sebagi stilir
semacam burung Merak. Dari setiap daerah
pembatikan cara menstilir burung Garuda ini
berbeda-beda, sesuai dengan daerah sendiri.
Bentuk dari sayap Garuda dapat
digaambarkan secara tertutup dan terbuka

e. Ornamen Burung
Ornamen burung ini merupakan ornament
pokok pada batik semen dan sebagai
ornament pengisi.

f. Ornamen Bangunan
Ornamen bangunan ini maksudnya untuk
menggambarkan bentuk sebuah rumah yang
terdiri dari lantai atau dasar dan atap. Melihat
bentuknya bangunan ini mungkin
menggambarkan sebuah candi, balai
kambang, tandu, istana atau perahu yang

4
menurut penelitian belum diketahui apa
fungsinya dari bangunan tersebut. Ornamen
bangunan terdapat pada motif batik secara
terbatas, terutama terdapat pada motif batik
semen klasik.

g. Ornamen Lidah Api


Ornamen lidah api seperti halnya ornament
bangunan yang hanya terdapat pada motif-
motif semen klasik. Di dalam seni batik atau
dalam motif batik lidah api ini digambarkan
dalam dua macam bentuk:
• Berbentuk sebagai deretan nyala api,
dipergunakan sebagai hiasan pinggiran
(tepi) atau sebagai batas bidang yang
bermotif dan tidak bermotif (kosong).
• Dalam bentuk deretan ujung lidah api,
yang membentuk seperti blumbangan
memanjang.

h. Ornamen Naga
Naga adalah ular besar, mempunyai kekuatan
luar biasa dan sakti. Naga biasanya
digambarkan dengan bentuk yang aneh,
berkepala raksasa dan memakai mahkota,
kadang-kadang bersayap, kadang-kadang
bersayap dan berkaki. Kadang-kadang juga
digambarkan dua naga disusun simetris
sehingga menyerupai ornament garuda.

5
i. Ornamen Binatang
Yang dimaksud dengan ornament binatang
(berkaki empat) terdapat di Indonesia sejak
zaman kesaktian, sebelum zaman Indonesia-
Hindu. Binatang yang sering digambarkan
dalam ornament seni berupa lembu, kijang,
Gajah, Singa dan Harimau. Kadang-kadang
binatang tersebut digambarkan dalam bentuk
khayalan yang aneh, misalnya digambarkan
Singa bersayap, Gajah bersayap, Kuda atau
lembu berbelai atau binatang dengan ekor
berbunga.

j. Ornamen Kupu-Kupu
Yang dimaksud ornament kupu-kupu ini
mungkin juga bukan kupu-kupu, melainkan
binatang-binatang kecil yang bersayap, yang
digolongkan ornament kupu-kupu. Yang
dikelompokkan ornament kupu-kupu antara
lain kumbang, bibis, kuwangwung, kelelawar
dan lain-lain. Bentuk ornament kupu-kupu ini
digambarkan penampang dari atas dalam
keadaan terbang.

6
III. PENUTUP
Ornamen seni batik di Indonesia pada dasarnya terdiri dari
ornamen pokok, ornament pengisi dan isen-isen. Pada umumnya
ornamen pokok , mempunyai arti, sehingga susunan ornamen itu
dalam suatu motif membuat jiwa atau arti dari pada motif itu sendiri.
Keindahan jiwa atau keindahan filosofis, yaitu rasa indah yang
diperoleh karena susunan arti lambang ornamen-ornamennya yang
membuat gambaran sesuai dengan paham yang dimengertinya. Motif-
motif batik yang tergolong motif modern, tidak memiliki keindahan jiwa
tetapi hanya memiliki keindahan visual yaitu keindahan rasa indah
yang diperoleh karena perpaduan yang harmoni dari susunan bentuk
dan warna melalui penglihatan atau panca indera. Sedangkan
ornament tambahan tidak memiliki arti, hanya sebagai pengisi bidang
kosong.

CURRICULUM VITAE

Dra Wiwik Pudiastuti, MSn. lahir di Bantul 27 Juni 1965.


Gelar S1 diperoleh di Seni Rupa Program Studi Disain
Tekstil Fakultas Sastra Universitas Sebelas Maret
Surakarta tahun 1991, AKTA IV diperoleh dari IKIP
Yogyakarta tahun 1991, gelar S2 diperoleh di Program
Pascasarjana ISI Yogyakarta tahun 2007. Tahun 2006
sampai sekarang sebagai Widyaiswara pada Program
Studi Kriya Tekstil di Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Seni
dan Budaya (P4TK SB) Sleman,.Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai