Siklus Perencanaan Dan Penganggaran Daerah
Siklus Perencanaan Dan Penganggaran Daerah
Sebagai konsekuensi dari struktur akuntansi HOBO, transaksi antara PPKD dan SKPD
dicatat menggunakan akun Reciprocal yaitu RK-PPKD yang merupakan akun ekuitas di
SKPD, dan akun RK-SKPD yang merupakan akun aset di PPKD. Penerapan akuntansi
yang diselenggarakan oleh SKPKD, yaitu:
a) Penerapan akuntansi SKPKD selaku SKPD
Merupakan entitas akuntansi yang bertugas menyusun 5 jenis laporan keuangan yaitu
Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Operasional (LO), Laporan
Perubahan Ekuitas (LPE) dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK).
b) Penerapan akuntansi PPKD
- Pelaksanaan akuntansi PPKD selaku BUD menghasilkan laporan keuangan PPKD
berupa LRA, Neraca, LO, LPE dan CALK.
- Pelaksanaan akuntansi oleh konsolidar pemda (gabungan laporan keuangan SKPD dan
PPKD) tersusun 7 laporan keuangan yaitu LRA, Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih (SAL), Neraca, LO, LPE, Laporan Arus Kas (LAK) dan CALK.
5. BASIS AKRUAL
Basis actual merupakan pilihan wajin dan menjadi keputusan yang telah diambil untuk
dierapkan dalam akuntansi pemerintahan di Indonesia. Keputusan ini disebutkan dalam
Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010 Lamporan I.01 kerangka konseptual paragraph
42.
c. Laporan Operasional
Menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan
penggunaannya yang dikelola pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan dalam satu periode pelaporan. Unsur dalam laporan operasional, yaitu:
- Pendapatan-LO yaitu hak pemerintah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan
bersih.
- Beban adalah kewajiban pemerintah uang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan
bersih.
- Transfer adalah kewajiban pengeluaran uang dari/oleh suatu entitas pelaporan
dari/pada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan bagi hasil.
- Pos luar biasa yaitu pendapatan luar biasa/beban luar biasa yang terjadi karena
kejadian yang bukan merupakan operasi biasa dan berada diluar kendali.
e. Neraca
Menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai asset, kewajiban,
dan ekuitas pada tanggal tertentu. Dimana unsur-unsur yang terdapat didalamnya yaitu
asset, kewajiban dan ekuitas.
B. Jurnal
Jurnal merupakan catatan kronologis dan sistematis atas seluruh transaksi keuangan
sebuah entitas. Dalam penulisan jurnal, terdapat beberapa aturan yang telah menjadi
kesepakatan bersama dalam akuntansi, yaitu:
1. Jurnal dicatat secara kronologis berdasarkan tanggal terjadinya kejadian/transaksi
keuangan
2. Akun yang berada di sisi debit dicatat terlebih dahulu daripada akun yang berada di
sisi kredit
3. Akun yang berada di sisi kredit dicatat menjorok ke kanan
4. Pencatatan dilakukan pada saat terjadinya kejadian/transaksi keuangan
Ada dua basis yang akan digunakan dalam pencatatan akuntansi di Pemerintah
Daerah yaitu basis akrual dan basis kas. Dengan demikian, akan terdapat 2 (dua) jenis
jurnal untuk melakukan pencatatan atas transaksi-transaksi dalam sistem akuntansi
pemerintah daerah, yaitu:
1. Jurnal yang akan mencatat transaksi-transaksi secara akrual khususnya transaksi
terkait akun neraca dan laporan operasional. Untuk selanjutnya jurnal jenis ini akan
disebut Jurnal Finansial (JF).
2. Jurnal yang akan mencatat transaksi-transaksi yang merupakan realisasi anggaran
berdasarkan basis kas. Jurnal ini melengkapi jurnal LO ketika suatu transaksi yang
dicatat merupakan transaksi realisasi anggaran (LRA) dan terdapat aliran kas masuk
(pendapatan dan penerimaan pembiayaan) dan aliran kas keluar (belanja, transfer,
dan pengeluaran pembiayaan). Untuk selanjutnya jurnal jenis ini akan disebut Jurnal
JPA.
Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai pencatatan transaksi Jurnal LO dan
Neraca serta Jurnal LRA.
Jurnal Anggaran
Jurnal Anggaran adalah langkah opsional. Pemda bisa menetapkan kebijakan
akuntansi untuk mencatat transaksi penetapan anggaran atau tidak melakukannya.
Jurnal Finansial
Jurnal Finansial digunakan untuk mencatat kejadian/transaksi keuangan terkait Aset,
Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan-LO, dan Beban. Jurnal LO dan Neraca ini akan
menghasilkan Laporan Operasional (LO) dan Neraca.
Jurnal Pelaksanaan Anggaran (JPA)
Jurnal LRA merupakan jurnal berbasis kas. Jurnal LRA digunakan untuk mengakui
adanya realisasi anggaran atas Pendapatan-LRA, Penerimaan Pembiayaan, Belanja,
Transfer dan Pengeluaran Pembiayaan. Jurnal LRA ini nantinya akan menghasilkan
Laporan Realisasi Anggaran (LRA), dan Laporan Perubahan SAL. Jurnal LRA ini
digunakan untuk menjurnal realisasi anggaran selama periode berjalan.
C. Buku Besar
Proses klasifikasi transaksi dari jurnal ke buku besar dikenal dengan istilah Posting.
Buku besar adalah kumpulan catatan transaksi per akun. Setiap akun memiliki satu buku
besarnya masing-masing sehingga jumlah buku besar yang dimiliki sebuah entitas sama
banyaknya dengan jumlah akun yang dimilikinya.
D. Neraca Saldo
Setelah selesai melakukan proses klasifikasi transaksi ke dalam buku besar, tahap
selanjutnya adalah menyusun neraca saldo. Neraca saldo merupakan ikhtisar buku
besar. PPK-SKPD dan PPK-PPKD (dalam fungsi sebagai SKPD) melakukan
rekapitulasi saldo-saldo buku besar menjadi neraca saldo.
E. Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian dibuat di akhir periode akuntansi agar pendapatan dapat dicatat
pada saat dihasilkan, dan beban diakui pada saat terjadinya. Jurnal penyesuaian
dibutuhkan untuk memastikan diterapkannya prinsip pengakuan pendapatan (revenue
recognation principle) dan prinsip penandingan (matching principle). Jenis-jenis jurnal
penyesuaian. Ada 2 kelompok yaitu : beban dibayar dimuka (prepayment) dan akrual.
Pembayaran dimuka (prepayment) terdiri atas :
1) Beban dibayar dimuka (prepaid expenses). Beban yang dibayar dimuka secara tunai
dan dicatat sebagai aset sebelum digunakan atau dikonsumsi. Contoh : perlengkapan
kantor, asuransi, dan depresiasi.
2) Pendapatan diterima dimuka atau pendapatan yang belum dihasilkan (unearned
revenue). Uang tunai yang diterima dan dicatat sebagai kewajiban sebelum
pendapatannya dihasilkan. Contoh: pendapatan pajak reklame, pendapatan sewa.
Akrual. Terdiri atas :
1) Akrual pendapatan (accrued revenues). Akrual pendapatan pada dasarnya adalah
piutang, yaitu pendapatan yang telah dihasilkan namun belum diterima uangnya atau
belum dicatat. Contoh: piutang pajak.
2) Akrual beban (accrued expenses). Akrual beban pada dasarnya adalah utang, yaitu
beban yang telah terjadi namun belum dibayarkan uangnya atau belum dicatat.
Contoh: bunga untuk utang, sewa, pajak, gaji atau honorarium.
F. Menyusun Neraca Saldo Disesuaikan
Setelah semua jurnal penyesuaian dicatat dan diposting, Neraca Saldo Setelah
Penyesuaian (Adjusted Trial Balance) disusun berdasarkan akun-akun buku besar.
Tujuan dari Neraca Saldo Setelah Penyesuaian (Adjusted Trial Balance) adalah
membuktikan kesamaan saldo total debit dan saldo total kredit di buku besar setelah
seluruh jurnal penyesuaian dibuat.
Adha Inapty, Biana dan Baiq Rosyida Dwi Astuti. 2017. Akuntansi Sektor Publik II. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram: BP2EB.