Anda di halaman 1dari 2

MATERI PKN

1. PENGERTIAN PKN

Pendidikan dapat diartikan sebagai pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaa


sekelompok orang yang di turunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran,
pelatihan dan penelitian. Pendidikan juga merupakan salah satu ukuran maju tidaknya suatu negara.

Sedangkan, kewarganegaraan yang berasal dari kata warga dan negara yang berarti sebuah pola
yang mengatur bagaimana seseorang untuk menjalankan rutinitas sebagai komponen penting dalam
bernegara.

Maka dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan kewarganegaraan
adalah sebuah pembelajaran bagaimana menjalakan peran dalam kehidupan sehari-hari dan dapat
di wariskan ke generasi selanjutnya.

Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor


22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan adalah mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-
hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Secara historis, perkembangan Pendidikan Kewarganegaraan untuk tingkat perguruan tinggi di


Indonesia dimulai sejak adanya matakuliah Civics (1957), MANIPOL dan USDEK, pancasila dan UUD
1945 (1960-an), Filsafat Pancasila (1970-an), Pendidikan Kewiraan (1973-1999), dan Pendidikan
Kewarganegaraan (2000-sekarang).

Menurut Mansoer, pada hakikatnya Pendidikan Kewarganegaraan itu merupakan hasil dari sintesis
antara civic education, democracy education, citizenship yang berlandaskan Filsafat Pancasila dan
mengandung identitas nasional Indonesia serta materi muatan tentang bela Negara. Dengan hakikat
Pendidikan Kewarganegaraan Indonesia yang berbasis Pancasila tersebut, maka dapat dirumuskan
bahwa Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia merupakan pendidikan kebangsaan dan
kewarganegaraan yang berhadapan dengan keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia,
demokrasi HAM, dan cita-cita untuk mewujudkan masyarakat madani Indonesia dengan
menggunakan Filsafat Pancasila sebagai pisau analisisnya.

2. TUJUAN

a. Tujuan Umum. Memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa


mengenai hubungan antara warganegara dengan negara, hubungan antara warganegara dengan
warganegara, dan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara agar menjadi warganegara yang dapat
diandalkan oleh bangsa dan negara.

b. Tujuan Khusus. Agar mahasiswa memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara
santun, jujur dan demokratis serta ikhlas sebagai Warganegara Republik Indonesia yang terdidik dan
bertanggung jawab.
3. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan

Ruang lingkup Pendidikan Kewarganegaraan diatur dalam Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan. Ruang Lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
secara umum meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan,
kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan.

b. Norma, hukum dan peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di
sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan
internasional.

c. Hak Asasi Manusia, meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota
masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan penghormatan dan perlindungan
HAM.

d. Kebutuhan warga negara, meliputi hidup gotong royong, harga diri sebagai masyarakat,
kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama,
prestasi diri, persamaan kedudukan warga negara.

e. Konstitusi negara, meliputi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi-
konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi.

f. Kekuasaan dan politik, meliputi pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan daerah
dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi
menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.

g. Pancasila, meliputi, kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses
perumusan pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai- nilai pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, pancasila sebagai ideologi terbuka.

h. Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era


globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional danorganisasi internasional, dan
mengevaluasi globalisasi.

Berdasarkan ruang lingkup Pendidikan Kewarganegaraan di atas dapat diketahui bahwa materi yang
ada dalam Pendidikan Kewarganegaraanberisi tentang materi nilai-nilai, norma dan peraturan
hukum yang mengatur perilaku warga negara, sehingga diharapkan peserta didik dapat
mengamalkan materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai