PENULIS
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan:
Dekan Fakultas Teknik dan Komputer
Studi Teknik Informatika
Ketua Program
KATA PENGANTAR
iii
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DAFTAR ISI
Halaman
iv
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
vii
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DAFTAR TABEL
Halaman
viii
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BAB I
PENGANTAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PENDAHULUAN
TUJUAN
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat
mengerti, memahami dan mampu menjelaskan empat perubahan dalam
lingkup bisnis, pengertian system informasi, dan system informasi dalam
perspektif bisnis.
PENYAJIAN MATERI
Empat Perubahan dalam Lingkungan Bisnis
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini
sangatlah cepat dan mencakup hamper seluruh sisi kehidupan manusia. Bisa
dikatakan bahwa secara individu maupun kehidupan berkelompok,
bermasyarakat, berorganisasi dan lainnya tidak bias lepas dari TIK. Pesatnya
perkembangan TIK sejalan dengan semakin kompleksnya kebutuhan dan
permasalahan yang dihadapi oleh manusia sebagai pengguna dan penerima
manfaat dari TIK tersebut.
Salah satu peran TIK yang signifikan dampaknya adalah pada aktivitas
bisnis, baik secara individu atau organisasi. Saat ini, dapat dikatakan bahwa
merupakan suatu kewajiban bagi para pelaku bisnis untuk mempunyai
pengetahuan tentang system informasi. Hal ini sangat penting karena
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
arah ekonomi kreatif. Pergeseran dari era pertanian lalu era industrialisasi,
disusul oleh era informasi dan ekonomi kreatif yang disertai dengan
banyaknya penemuan baru dibidang teknologi infokom serta globalisasi
ekonomi, telah menggiring peradaban manusia ke dalam suatu arena
interaksi sosial baru yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.
Ekonomi kreatif lebih mengutamakan ide dan pengetahuan dalam
membangun dan memperkuat aktivitas bisnisnya. Oleh karena itu, saat ini,
negara-negara maju sedang melakukan transformasi ekonomi ke ekonomi
kreatif.
Industrialisasi telah menciptakan pola kerja, pola produksi dan pola
distribusi yang lebih murah dan lebih efisien. Penemuan baru di bidang
teknologi infokom seperti internet, email, SMS, Global System for Mobile
communications (GSM) telah menciptakan interkoneksi antar manusia
yang membuat manusia menjadi semakin produktif. Globalisasi di bidang
media dan hiburan juga telah mengubah karakter, gaya hidup dan perilaku
masyarakat menjadi lebih kritis dan lebih peka atas rasa serta pasar pun
menjadi semakin luas dan semakin global.
Sisi lain yang muncul dari fenomena tersebut adalah kompetisi yang
semakin keras. Kondisi ini mengharuskan perusahaan mencarai cara agar
bisa menekan biaya semurah mungkin dan se-efisien mungkin.
Konsentrasi industri berpindah dari negara barat ke negara-negara
berkembang di Asia karena tidak bisa lagi menyaingi biaya murah di
Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan efisien industri negara Jepang.
Negara-negara maju mulai menyadari bahwa saat ini mereka tidak bisa
mengandalkan supremasi dibidang industri lagi, tetapi mereka harus lebih
mengandalkan SDM yang kreatif, sehingga kemudian pada tahun 1990-an
dimulailah era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan
kreativitas, yang populer disebut Ekonomi Kreatif yang digerakkan oleh
sektor industri yang disebut Industri Kreatif.
3. Transformasi Perusahaan-Perusahaan Bisnis
Pada perusahaan yang berbasis menerapkan manajemen tradisional,
masih tetap ditemukan adanya aturan-aturan yang ketat atau bahkan
cenderung kaku, formalitas rencana, hirarki yang sangat dijaga antara
pegawai senior dengan junior. Pada perusahaan-peusahaan baru lebih
menekankan pada hal-hal yang lebih flexible, tidak terjebak pada aturan-
aturan formal terhadap individu atau tim yang berkerja. Perusahaan-
perusahaan ini lebih berkomitmen pada hasil, tidak tergantung pada
perencanaan formal. Mereka juga memberikan perhatian yang besar
kepada pelanggan. Ciri lain dari perusahaan-perusahaan dengan
manajemen baru ini adalah menjadikan pengetahuan (knowledge) dan
pembelajaran dalam pengambilan keputusan.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
informasi. Ketiga istilah tersebut saling terkait antara satu dengan yang yang
lainnya.
Sistem menurut Davis (1974) adalah hal yang dapat bersifat abstrak
atau fisik. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-
gagasan atau konsep-konsep yang saling tergantung. Sistem yang bersifat fisik
adalah serangkaian yang bersifat unsur yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan. Norman L. Enger dalam bukunya yang berjudul Management Standart
for Developing Information Systems menyatakan bahwa suatu sistem terdiri
atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan
perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi
(Mukijat, 2005). Ciri-ciri yang ada pada sebuah sistem adalah: digunakan
sebagai alat untuk mencapai tujuan, merupakan kesatuan usaha, adanya unsur
fungsional (input, process, output, dan feed back), saling berhubungan,
berstruktur, dan berjenjang (Rustiyanto, 2011).
Data merupakan sekumpulan garis fakta yang mewakili peristiwa yang
terjadi pada organisasi atau pada lingkungan fisik sebelum diolah ke dalam
suatu format yang dapat dipahami dan digunakan orang. Informasi berarti data
yang telah dibentuk ke dalam suatu format yang mempunyai arti dan berguna
bagi manusia.
Berdasarkan pengertian sistem, data, dan informasi di atas, maka dapat
dikatakan bahwa suatu sistem informasi dapat didefinisikan secara teknis
sebagai satuan komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan
(atau mendapatkan kembali), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan
informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kendali dalam suatu
organisasi. Sebagai tambahan terhadap pendukung pengambilan keputusan,
koordinasi, dan kendali, sistem informasi dapat juga membantu para manajer
dan karyawan untuk meneliti permasalahan, memvisualisasikan pokok-pokok
yang kompleks, dan menciptakan produk – produk baru (Laudon dan Laudon,
2012).
Terdapat tiga aktivitas dalam suatu sistem informasi, yaitu input,
process, dan output, yang diperlukan oleh organisasi untuk membuat
keputusan, mengendalikan operasi, meneliti permasalahan dan menciptakan
produk baru atau jasa. Input adalah aktivitas menangkap atau mengumpulkan
data mentah dari dalam organisasi atau dari lingkungan eksternal organisasi.
Process adalah upaya mengubah atau mengkonversi input yang masih mentah
ke dalam suatu format atau bentuk yang lebih berarti. Output adalah aktivitas
mengalihkan atau mentransfer informasi yang telah diproses kepada pihak-
pihak atau kegiatan-kegiatan yang akan menggunakannya. Sistem informasi
tidak berhenti pada tiga aktivitas ini, tapi sistem informasi juga membutuhkan
feedback, yaitu output yang dikembalikan kepada pihak-pihak yang sesuai
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
dari organisasi sebagai bahan untuk membantu mereka dalam proses evaluasi
atau koreksi terhadap input.
digunakan kembali, dan apakah suatu komponen tertentu secara baik bias
sesuai dalam mobil buatan Toyota.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BAHAN DISKUSI
Diskusikan tentang transformasi bisnis yang terjadi karena dampak dari
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang ada di sekitarmu.
(Tugas di kelas).
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
11
LATIHAN/TUGAS/EKSPERIMEN
1. Pelajari perubahan gelombang ekonomi dunia dari gelombang ekonomi ke-
1 sampai dengan gelombang ekonomi ke-4. (Tugas Mandiri).
2. Klasifikasikan dampak positif dan dampak negatif dari perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang terjadi pada organisasi bisnis.
(Tugas Kelompok).
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BAB II
PENDEKATAN-PENDEKATAN ATAS SISTEM INFORMASI
PENDAHULUAN
Pendekatan pada sistem merupakan salah satu isu yang menarik ketika
mempelajari perkembangan teknologi informasi. Semakin kompleksnya
sistem dan perannya di berbagai sisi kehidupan manusia membuat pendekatan
terhadap sistem harus dapat mencakup berbagai sudut pandang. Sistem tidak
lagi dipandang hanya sekedar seperangkat teknologi yang saling terkait antara
satu dengan yang lainnya, tapi lebih dari itu. Sistem adalah sesuatu yang
kompleks dan mencakup dimensi manusia sebagai pengguna dan mencakup
berbagai disiplin ilmu.
TUJUAN
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat
mengerti, memahami dan mampu menjelaskan tiga pendekatan atas system
informasi meliputi pendekatan teknis, pendekatan perilaku, dan pendekatan
system sosioteknis.
PENYAJIAN MATERI
Selama ini, ketika berbicara mengenai sistem informasi asumsi umum
menggiring pemahaman kita bahwa sistem informasi merupakan suatu sistem
an-sich, sehingga pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan sistem.
Padahal, pendekatan sistem hanya merupakan salah satu cara yang dapat
dipakai untuk memecahkan suatu masalah (Rustiyanto, 2011). Persepsi bahwa
sistem informasi hanya terkait dengan persoalan sistem ini justru membawa
kepada arti sempit dari sistem informasi. Semakin kompleksnya ruang lingkup
dan aktivitas bisnis dan manusia menjadikan pendekatan yang terkait dengan
sistem informasi juga semakin kompleks perspektifnya.
Laudon dan Laudon (2006) mengemukakan bahwa multiperspektif atas
sistem informasi menunjukkan bahwa studi tentang sistem informasi
merupakan suatu studi pada bidang multidisipliner. Tidak ada perspektif atau
teori tunggal yang mendominasi. Gambar 5 menggambarkan disiplin utama
yang menyokong permasalahan, isu, dan solusi dalam studi tentang sistem
informasi. Secara umum, bidang tersebut dapat dibagi menjadi pendekatan
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
14
Pendekatan Teknis
Sesuai dengan tipe pendekatannya, pendekatan teknis untuk sistem
informasi menekankan pada model matematis berdasarkan studi sistem
informasi, selain pengetahuan tentang fisik dan kemampuan sistem. Disiplin
ilmu yang berperan dalam pendekatan teknis adalah ilmu komputer, ilmu
manajemen, dan riset operasi. Kontribusi ilmu komputer dalam pendekatan ini
adalah dengan menciptakan teori komputabilitas, komputasi, dan pendekatan
untuk akses dan penyimpanan data yang efektif. Pada pendekatan teknis ini,
ilmu manajemen memberikan penekanan dan arti pada pertumbuhan model
untuk pengambilan keputusan dan aturan-aturan manajemen. Terakhir, riset
operasi dengan menggunakan metode matematika digunakan untuk optimasi
kegiatan bisnis, seperti pengendalian persediaan, transportasi, dan biaya-biaya
transaksi.
Pendekatan Perilaku
Pendekatan perilaku menjadi penting dalam sistem informasi karena
berkaitan dengan isu-isu pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
15
16
BAHAN DISKUSI
Apa yang melatarbelakangi munculnya pendekatan system sosioteknis
dalam system informasi?
BAB III
SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN
PENDAHULUAN
TUJUAN
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat
mengerti, memahami dan mampu menjelaskan tipe-tipe utama dalam sistem
informasi, ragam jenis sistem informasi di beragam level organisasi, integrasi
fungsi dan proses bisnis, dan sistem enterprise
20
21
sistem pada level ini adalah supervisor (lini pertama manajer), operator,
dan karyawan administrasi. Tujuan utama dari sistem pada tingkat ini
adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan rutin dan untuk melacak
arus transaksiyang terjadi pada organisasi. Contoh dari sistem level
operasional adalah sistem untuk merekam deposito bank dari ATM
(Automatic Teller Machines) atau melacak jumlah jam bekerja setiap hari
oleh karyawan di lantai pabrik.
(ii) Management level system
Sistem pada level ini melayani pemantauan, pengendalian, pengambilan
keputusan, dan kegiatan administrasi manajer tingkat menengah. Sistem
tingkat menengah biasanya memberikan laporan berkala, bukan
informasi-informasi yang sifatnya instan. Beberapa sistem tingkat
menengah mendukung pengambilan keputusan yang sifatnya tidak rutin.
Mereka cenderung fokus pada pengambilan keputusan yang kurang
terstruktur dimana kebutuhan informasi tidak selalu jelas. Contohnya
adalah apa yang akan terjadi pada pengembalian investasi kami jika
jadwal pabrik yang tertunda selama enam bulan? Jawaban untuk
pertanyaan ini sering membutuhkan data baru dari luar organisasi, dan
data dari dalam yang tidak bisa dengan mudah diambil dari sistem tingkat
operasional. Sistem pada tingkat menengah ini lebih luas dari sistem
level operasional, tapi seperti sistem tingkat operasional, mereka
menggunakan sumber-sumber terutama data internal.
(iii) Strategic level system
Sistem pada level ini membantu manajer senior pada hal-hal yang
menjadi isu-isu strategis, dan kecenderungan yang akan terjadi dalam
jangka panjang, baik yang ada pada internal perusahaan dan yang ada di
lingkungan eksternal. Kegiatan-kegiatan strategis pada umumnya
merupakan keputusan yang selalu ada hubungannya dengan situasi dan
kendisi yang secara signifikan dapat mengubah bisnis yang saat ini
sedang berjalan. Secara sederhana, keputusan-keputusan strategis hanya
meliputi perencanaan jangka panjang. Sebuah dokumen perencanaan
jangka panjang dapat berisi tentang uraian strategi dan rencana untuk
masa 5 sampai 10 tahun ke depan. Berdasarkan perencanaan tersebut,
perusahaan mengatur aspek perencanaan jangka panjang, penganggaran
dan pengalokasian sumber daya.
Sistem informasi juga melayani fungsi-fungsi bisnis utama seperti
penjualan dan pemasaran, pabrikasi, keuangan, akuntansi, dan sumber daya
manusia. Suatu organisasi biasanya memiliki operational level system,
management, dan strategic untuk tiap wilayah fungsional. Sebagai contoh,
fungsi penjualan biasanya memiliki sistem penjualan pada level operasional
untuk mencatat penjualan harian dan memproses order. Management level
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
22
system mencatat penjualan per bulan berdasarkan wilayah dan laporan berisi
catatan penjualan apakah melewati atau tidak mencapai target. Sistem untuk
memprediksi trend penjualan selama periode 5 (lima) tahun dijalankan oleh
strategic level system.
Pada Gambar 7 berikut akan digambarkan sistem yang mendukung tiap
level organisasional dan nilainya bagi perusahaan. Selain itu akan ditunjukkan
bagaimana organisasi menggunakan sistem ini untuk tiap fungsi utama bisnis.
23
24
Sistem Enterprise
Perusahaan dewasa ini yakin bahwa mereka dapat menjadi lebih
produktif dan fleksibel dengan mengkoordinasi proses bisnis mereka secara
lebih lekat dan dalam beberapa hal mengintegrasikan proses tersebut sehingga
mereka lebih fokus pada manajemen sumberdaya dan layanan pelanggan yang
efisien. Aplikasi enterprise dirancang untuk mendukung proses koordinasi
dan integrasi perusahaan secara luas.
Sistem enterprise adalah paket aplikasi perangkat lunak skala besar
yang mendukung proses bisnis, arus informasi, pelaporan, dan analisis data
dalam organisasi yang mempunyai kompleksitas tinggi. Sistem enterprise
umumnya dikemas dalam sistem Packaged Enterprise Aplication Software
(PEAS), suatu sistem yang dikembangkan dan dibuat untuk mendukung
kebutuhan tertentu organisasi. Tipe-tipe sistem enterprise meliputi:
Enterprise Resources Planning (ERP) Systems;
Enterprise Planning Systems;
Customer Relationship Management (CRM) Software.
Sistem enterprise dibangun pada platform perangkat lunak, seperti SAP
NetWeaver, Oracle Fusion, dan database. Dari perspektif hardware, sistem
enterprise adalah server, storage dan software yang digunakan perusahaan
besar sebagai dasar untuk infrastruktur teknologi informasi mereka. Sistem ini
dirancang untuk mengelola data penting dalam volumen besar. Sistem ini
biasanya dirancang untuk memberikan tingkat kinerja transaksi yang tinggi
dan keamanan data. Contoh vendor di ranah sistem enterprise adalah IBM,
Oracle, HP.
Laudon dan Laudon (2009) mengungkapkan bahwa sistem enterprise,
atau dikenal juga sebagai perencanaan sumber daya perusahaan atau
Enterprise Resource Planning memecahkan masalah tersebut dengan
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
25
PENDAHULUAN
TUJUAN
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat
mengerti, memahami dan mampu menjelaskan sistem informasi bisnis,
strategi bisnis pada era global, peran teknologi dalam rantai nilai, peran
sistem informasi strategis
PENYAJIAN MATERI
Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi untuk mendukung kegiatan bisnis tidak dapat
dibangun secara langsung dan dalam waktu yang tidak instan. Sistem
informasi haruslah sesuai dengan strategi perusahaan dan karakteristik
perusahaan tersebut. Perusahaan tidak bisa dengan serta merta melakukan
adopsi teknologi informasi tanpa melakukan kajian terlebih dahulu tentang
perlu tidaknya melakukan adopsi teknologi informasi. Ketika perusahaan
memandang perlu melakukan adopsi teknologi informasi, yang perlu
dilakukan terlebih dahulu oleh perusahaan adalah menyiapkan infrastruktur
dan sumberdaya manusia.
Sistem informasi manajemen merupakan penerapan sistem teknologi
informasi pada organisasi bisnis (Hartono, 2013). Sistem teknologi informasi
ini dapat diterapkan pada aktivitas internal dan aktivitas eksternal organisasi.
Sistem yang diaplikasikan pada kegiatan internal organisasi adalah sistem
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
30
31
strategi dalam sistem. Dan untuk tiap level strategi bisnis, terdapat model
yang sesuai yang digunakan untuk analisis.
Pada model rantai nilai yang digagas oleh Porter ini dapat diketahui
dimanakah keuntungan terbesar dari sistem informasi strategis bisa diperoleh,
aktivitas khusus apa yang bisa digunakan untuk menciptakan produk dan jasa
baru, memperluas penetrasi pasar, mengikat pelanggan dan pemasok, dan
menekan biaya operasional. Model ini memandang perusahaan sebagai
rangkaian atau rantai dari aktivitas dasar yang menambah nilai bagi produk
dan jasa perusahaan. Aktivitas ini bisa dikategorikan baik sebagai aktivitas
primer maupun aktivitas pendukung.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
32
33
34
35
36
BAHAN DISKUSI
Diskusikan tentang:
a) Pengaruh positif dan pengaruh negatif sistem informasibisnis terhadap
strategi bisnis.
b) Apakah yang menjadi kendala bagi UMKM untuk menerapkan sistem
informasi dalam strategi bisnisnya.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
LATIHAN/TUGAS/EKSPERIMEN
1. Baca, buatlah rangkuman, dan diskusikan artikel ilmiah How Information
Gives You Competitive Advantages (Harvard Business Review) – (Tugas
Mandiri).
2. Carilah contoh implementasi sistem informasi pada organisasi bisnis
sebagai nilai keunggulan kompetitif (Tugas Kelompok).
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BAB V
MENGELOLA DATA BASE
PENDAHULUAN
TUJUAN
Setelah mengkaji bab ini, mahasiswa diharapkan akan mampu:
a. Mengenal inti dari manajemen data – bagaimana data diorganisasikan,
disimpan, diakses dan digunakan.
b. Mengerti bahwa aplikasi menentukan jenis pengolahan, yang selanjutnya
menentukan jenis penyimpanan sekunder.
c. Mengenal bagaimana konsep database berkembang dan pengaruhnya pada
pemrosesan komputer.
d. Mengetahui apa itu manajemen database (Database Manajemen System)
atau DBMS, fungsinya dan cara penggunaannya.
e. Memiliki pengertian yang lebih baik mengenai peran pengelola database
f. Mengetahui keuntungan dan kerugian penggunaan DBMS untuk
mengelola database.
PENYAJIAN MATERI
Sebelum era database, perusahaan mengalami keterbatasan dalam
menajemen data mereka karena cara pengaturan data di penyimpanan
sekunder. Usaha mula-mula untuk mengatasi kendala ini meliputi penyortiran
dan penggabungan file, pemrograman komputer yang ekstensif untuk mencari
dan mencocokkan catatan file, serta indeks file dan kaitan yang dibangun
kedalam catatan data. Konsep database dibangun dan di atas indeks dan
kaitan untuk mencapai suatu hubungan logis antara beberapa file.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
40
41
Penyimpanan Data
Berikut deskripsi dari empat jenis penyimpanan data:
(i) Penyimpanan Berurutan
Penyimpanan berurutan (sequential storage) adalah suatu
organisasi atau penyusunan data di suatu medium penyimpanan yang
terdiri dari satu catatan mengikuti satu catatan lain dalam suatu urutan
tertentu. Misalnya, catatan pegawai disusun dalam urutan nomor
pegawai. Saat penyimpanan berurutan digunakan, data pertama harus
diproses pertama, data kedua diproses kedua, dan seterusnya sampai
akhir file itu tercapai.
Sebagian media penyimpan komputer hanya dapat memproses data
yang disusun secara berurutan, file pita magnetik dan punched card yang
digunakan oleh komputer pertama bersifat berurutan. File punched card
telah menghilang, tetapi pita magnetik tetap digunakan.
(ii) Penyimpanan Pita Magnetik
Pita magnetik yang digunakan untuk menyimpan data komputer
memiliki bentuk fisik yang sama dengan pita audio. Pita ini terdiri dari
bahan plastik yang dilapis dengan suatu zat yang memungkinkan
perekanan. Dalam hal pita Komputer, data dicatat dalam bentuk bit-bit itu
mewakili tiap karaktermelintang terhadap lebar pita. Kerapatan
pencatatan biasanya dapat dicapai 1.600 bit per inci (bpi).
Media pita magnetik pertama terdiri dari gulungan besar, tetapi
sekarang cartridge lebih disukai karena dapat menyimpan lebih banyak
data dan lebih sedikit memerlukan tempat. Sebagian besar sistem
komputer mainframe memiliki satu atau tape unit dan tape driver yang
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
42
43
44
45
Pengolahan Batch
Pada Gambar 15, adalah suatu bagan arus sistem yang menggambarkan
pengolahan batch. Gambar 15 tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
Batched Transaction
File persediaan
lama
Langkah 1 Sortir menjadi
File persediaan
baru
Data Transaksi
Data Transaksi
File piutang
dagang lama
Langkah 3 Sortir menjadi
File piutang
dagang baru
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
46
Data Transaksi
File analisa
penjualan
lama
Langkah 5 Memperbarui File
File analisa
penjualan
baru
File Transaksi
yang disortir
Kelemahan utama dari pengolahan batch dalah kenyataan bahwa file baru
menjadi mutakhir setelah dilakukan siklus harian. Ini berarti manajemen tidak
selalu memiliki informasi paling mutakhir yang menggambarkan sistem fisik.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
47
Pengolahan Online
Pengolahan online dikembangkan untuk mengatasi masalah file yang
ketinggalan jaman. Terobosan teknologi yang memungkinkan pengolahan
online adalah penyimpanan piringan magnetik.
Gambar 16 Menggambarkan pendekatan online untuk memperbarui
tiga file yang sama seperti pada contoh batch. Gambar 16 tersebut dapat
dilihat sebagai berikut:
Memperbarui Piutang
Analisa
Gambar 16 diatas dapat dilihat bahwa setiap transaksi diproses pada semua
file master yang berkaitan sementara data transaksi berada dalam
penyimpanan primer.
Catatan Persediaan yang sesuai dibaca pada penyimpanan primer,
diperbarui dengan data transaksi, kemudian ditulis kembali pada DASD.
Kemudian catatan piutang diperbarui dengan cara yang sama, dilanjutkan
dengan catatan Analisis Penjualan. Ketiga file DASD tersebut diperbarui
sebelum transaksi selanjutnya dimasukkan.
Sistem Realtime
Istilah realtime sering digunakan berhubungan dengan sistem
komputer. Anda mungkin mendengar seseorang berkata ―kami memiliki
sistem realtime,‖ atau ―sistem kami beroperasi secara realtime.‖ Sistem
Realtime adalah suatu sistem yang mengendalikan sistem fisik. Sistem ini
mengharuskan komputer berespon cepat pada status sistem fisik.
Misalkan,anda ingin menulis cek untuk membayar pembelian di suatu
toko serba ada dan petugasnya menanyakan nomor kartu identits Anda.
Petugas itu memasukkan nomor tersebut kedalam cash register yang
dihubungkan dengan komputer, dan komputer melakukan pemeriksaan kredit.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
48
Jika kredit anda baik, anda diijinkan untuk melakukan pembelian; jika tidak,
anda pergi dengan tangan kosong. Komputer menentukan apakah suatu
penjualan terjadi, komputer mengendalikan sistem fisik.
Konsep Database
Database adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi,
diorganisasikan dan disimpan dalam suatu cara yang memudahkan
pengambilan kembali. DASD harus digunakan. Gambar 17 menunjukkan
bahwa banyak file perusahaan dapat terintegrasi secara logis. Integrasi logis
dari catatan-catatan dalam banyak file ini disebut konsep database. Garis-
garis dalam gambar mewakili integrasi logis.
Dua tujuan utama dari konsep database adalah meminimumkan
pengulangan dan mencapai independensi data. Independensi data adalah
kemampuan untuk membuat perubahan pada programyang memproses data.
Independensi data dicapai dengan menempatkan spesifikasi dalam tabel dan
kamus yang terpisah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel
untuk mengakses data. Perubahan pada struktur data hanya dilakukan sekali,
yaitu dalam tabel.
File
File File File
statistik
Wiraniaga penjualan Pelanggan Piutang
File File
Pembeli File File Hutang
Persediaan Pemasok dagang
File
Pesanan
File Buku
Pembelian
Besar
Elemen data
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
49
50
CatatanWiraniaga
Catatan Catatan
Statistik Pelanggan
Penjualan
Catatan Piutang
Dagang
51
52
1. Mendefinisikan
Masalah
2. Mengidentifikasi
keputusan
yang diperlukan
3 Menjelaskan
kebutuhan
informasi
4 Menentukan
pemrosesan
yang diperlukan
5. Menentukan
kebutuhan data
Spesifikasi
data
53
Menciptakan
Model data
perusahaan
Model data
perusahaan
Mengembangkan
database
Database
54
tersebut disebut sistem kamus data (data dictionary system) atau DDS. DDS
dapat diperolah sebagai paket perangkat lunak terpisah atau sebagai modul-
modul didalam sistem seperti DBMS dan peralatan computer-aided sofware
engineering (CASE).
Setelah kamus data diciptakan, penjelasannya harus dimasukkan dalam
DBMS. DBMS menyertakan data description language (DDL) yang
digunakan untuk menjelaskan data.
Kamus
Data
Langkah 1. Memasukkan
Data kamus
Skema
55
Peristiwa DBMS
Peristiwa yang terjadi saat program aplikasi mengambil data dari
database diilustrasikan dalam gambar 22. Pada langkah 1 DML menentukan
bagi DBMS data apa yang diperlukan. Pada langkah 2 DBMS memeriksa
skema dan subskema untuk menguji bahwa data ada dalam database dan
bahwa program aplikasi berhak menggunakannya. Pada langkah 3 DBMS
meneruskan permintaan data ke sistem operasi, yang pada langkah 4
mengambil data dan memasukkannya kedalam area penyimpanan buffer
khusus dalam penyimpanan primer. Data itu kemudian ditransfer ke dalam
input program aplikasi pada langkah 5 DBMS mengembalikan pengendalian
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
56
Seri peristiwa yang sama terjadi saat query language digunakan. Dalam
hal ini query language adalah subset dari DBMS dan informasi yang diambil
ditampilkan pada alat output pemakai.
Model yang menunjukkan elemen-elemen utama DBMS digambarkan
dalam gambar 23. Elemen-elemen tersebut meliputi data description
language processor, performance statistics processor, modul
backup/recovery, dan manajer database.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
57
58
BAHAN DISKUSI
1. Bagaimanakah cara manusia menyimpan data sebelum adanya era
database ditemukan dan digunakan ?
2. Mengapa dperlukan langkah-langkah tertentu dalam DBMS.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
61
LATIHAN/TUGAS
1. Buatlah analisis kebutuhan database yang ada di sebuah UKM.
2. Rancang databesedari UKM (no.1) dengan pendekatan perusahaan.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
64
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BAB VI
DESAIN SISTEM KONSEPTUAL
PENDAHULUAN
Di era modern sekarang ini semua pekerjaan dituntut untuk lebih efektif dan
effisien. Semakin bertambahnya penduduk, semakin bertambah pula
kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam memenuhi kebutuhan yang banyak,
dibutuhkan cara yang mudah dan dapat menghasilkan output dalam jumlah
besar dalam waktu singkat guna mencapai target dalam pemenuhan kebutuhan
tersebut. Untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan informasi-informasi agar
tujuan dapat dibuat sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Dalam pembuatan
tujuan tidak dapat dipungkiri bahwa akan adanya masalah-masalah yang
muncul dalam proses pembuatan tujuan.
TUJUAN
Tujuan pembelajaran setelah mengkaji bab ini, diharapkan mahasiswa
mampu:
a. Memahami pentingnya desain sistem konseptual
b. Memahami langkah penyusunan desain konseptual.
PENYAJIAN MATERI
Mengapa desain konseptual?
Pembentukan tujuan dalam sebuah organisasi tidak semudah membuat
rencana organisasi, tujuan yang jelas menentukan rencana dan jalannya
pekerjaan dalam organisasi tersebut. Informasi harus dicari dan diseleksi
sesuai dengan tujuan organisasi. Informasi yang didapat akan mempengaruhi
proses pembuatan tujuan organisasi dan dapat memecahkan masalah-masalah
atau kendala yang akan dihadapi. Untuk mendapat informasi yang baik dan
sesuai dengan tujuan dibutuhkan sistem yang canggih agar tidak
menyebabkan kesalahan pada informasi. Sistem harus dirancang agar
mendapat hasil yang optimal. Jika para manajer tidak dapat memberikan
spesifikasi mengenai hasil dari suatu sistem informasi yang mereka inginkan,
maka usaha desain akan membuahkan hasil yang tidak optimal. Sebaliknya
jika seorang manajer-pemakai dapat mendefinisikan tujuan-tujuannya dan
merinci macam-macam informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
tersebut, maka sedikitnya ia telah berada setengah jalan dalam desain sistem.
Kegagalan untuk merumuskan secara spesifik pada kedua langkah ini
barangkali merupakan penyebab kehancuran usaha desain.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
66
67
Mendefinisikan Masalah
Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa pencetus ide kebutuhan
membangun sistem informasi, biasanya berasal dari kebutuhan pemecahan
masalah, pengambilan keputusan dan kelancaran tugas manajer perusahaan
baik puncak, tingkat menengah maupun bawah, non manajer dan elemen
dalam perusahaan. Setelah semua manajer menyadari adanya masalah
kebutuhan tersebut, manajer sistem informasi harus memahami dan mengkaji
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
68
dengan baik agar dapat mengatasi permasalahan itu, akan tetapi manajer tidak
perlu mengumpulkan semua informasi pada titik ini. Tetapi manajer hanya
perlu mengidentifikasi letak permasalahan dan apa kemungkinan
penyebabnya. Jika perusahaan mempunyai kebijakan mendukung end-user-
computing dan manajer ingin menggunakan pendekatan tersebut untuk
mengembangkan sistem, maka ia bertanggung jawab membuat definisinya.
Selain itu manajer sistem informasi memerlukan bantuan seorang ahli analis.
Kita asumsikan manajer dan analis sistem bekerjasama. Pendefinisian
masalah dapat dilakukan dengan mengaitkan proses sebagai berikut :
a. Menyatakan kebutuhan akan informasi
b. Mengajukan pertanyaan akan kebutuhan informasi tersebut
c. Menafsirkan kebutuhan tersebut
d. Merinci pernyataan asli
e. Meninjau ulang pernyataan mengenai kebutuhan secara lebih terperinci
dengan manajemen.
69
70
dipenuhi.
71
72
c. Wawancara pribadi
Wawancara dengan manajer serta personil operasi merupakan metode
yang berharga untuk mengenali sumber informasi yang mungkin serta
untuk meganalisis sistem.
d. Metode sampling dan estimasi
Metode ini digunakan bilamana akumulasi data begitu besar sehingga
hanya sebagian saja yang bisa diteliti. Berguna untuk penghematan waktu
dan biaya khususnya pada kejadian – kejadian yang tak terulang dimana
data tidak tersedia.
e. Estimasi (penaksiran) adalah metode analisis yang tepat dan menghemat
waktu; tetapi taksiran/estimasi harus diperiksa untuk melihat keseluruhan
atau diverifikasi dengan wawancara bila mungkin.
Setelah sumber – sumber informasi dan kebutuhan informasidi
identifikasi, langkah desain berikutnya adalah menyiapkan daftar
pengintegrasian subsistem berbentuk diagram matrik yang menyandingkan
kebutuhan dengan sumbernya. Daftar itu dinilai dan dinilai kembali sampai
daftar akhir valid, dan sesuai dengan kebutuhan yang sebelumnya telah
ditentukan.
73
BAHAN DISKUSI
1. Mengapa terdapat kendala sistem dan bagaimana cara mengatasinya?
2. Bagaimana kita dapat menentukan sumber informasi ?
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
74
LATIHAN/TUGAS/EKSPERIMEN
Buatlah suatu desain sistem database dengan menggunakan Microsoft Acces
atau phpMySQL
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BAB VII
PERUSAHAAN DIGITAL
PENDAHULUAN
TUJUAN
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat
mengerti, memahami dan mampu menjelaskan E-commerce dan E-business,
sejarah E-business, perbedaan antara E-commerce dan E-business,
perkembangan E-business, dan model bisnis.
PENYAJIAN MATERI
Saat ini, fenomena perusahaan digital tidak dapat disangkal lagi telah
menjadi “buzzword―, menjadi trend yang mewarnai kegiatan bisnis di
hampir setiap negara. Perusahaan digital dianggap sebagai salah satu produk
dari teknologi informasi yang nyata di bidang ekonomi dan bisnis.Pengaruh
teknologi informasi begitu jelas terasa di sektor bisnis. Mulai dari perusahaan
yang berusaha untuk menawarkan dan memasarkan produknya melalui
internet atau website, perusahaan yang memberikan alternatif layanan
pembayaran kepada konsumen pada produk yang dibeli melalui E-payment,
sampai ada perusahaan yang secara nyata melakukan proses bisnisnya murni
digital. Pada bab ini dibahas dua konsep yang mempunyai kaitan erat dengan
perusahaan digital, yaitu E-Commerce dan E-Business.
E-Commerce
Definisi E-Commerce menurut Organization for Economic Co-
operation and Development (OECD) yang dikutip dari Capella E-Commerce
(http://www.capella.co.id/e-commerce/info.html,) dijelaskan sebagaimana
berikut:
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
76
dimensi.Tiga dimensi tersebut dapat dilihat pada Gambar 25. berikut di bawah
ini
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
77
Partial
Electronic
Pure of Electronic
Gambar 25.Three Dimensions of E-Commerce
Virtual Product
Virtual Process
Digital Traditional Commerce
Product
78
E-Business
E-business secara umum merupakan pertukaran informasi yang
dimediasi secara elektronik, meliputi segala aktivitas yang ada di dalam
organisasi ataupun antara organisasi dengan pemangku kepentingan di luar
organisasi yang mendukung proses bisnis (Chaffey, 2007). Perkembangan
teknologi elektronik, khususnya internet menyebabkan perkembangan E-
business yang sangat pesat akhir-akhir ini. Penggunaan E-business bukan
hanya sekedar tren saja, tetapi banyak keuntungan yang dapat diperoleh.
79
80
Perkembangan E-Business
Perkembangan E-commerce di Amerika pada 2010 dilaporkan oleh
Biro Sensus Amerika Serikat pada 12 Mei 2012.Data berikut menunjukkan
ringkasan laporan hasil sensus E-commerce di Amerika Serikat pada periode
2010, yaitu sebagai berikut:
1. Pabrikan yang paling banyak menggunakane E-commerce, yaitu sebanyak
$2.283 miliar atau sekitar 46,43% dari seluruh pengiriman.
2. Pedagang besar (wholeseller) termasuk cabang-cabang dan kantor-kantor
penjualan pabrikan (manufacturing sales branches and offices-MSBO),
menduduki peringkat ke-2, yaitu sebesar $1.422 miliar atau 24,63% dari
seluruh penjualan.
3. Pengecer melakukan perdagangan melalui E-commerce sebesar $169
miliar atau sebesar 4.40% dari total seluruh penjualan eceran.
4. E-commerce untuk industri jasa senilai $255 miliar atau sebesar 2,30%
dari seluruh pendapatan total industrinya.
Dari keseluruhan E-commerce yang dilakukan di Amerika, masih
didominasi oleh perdagangan B-to-B (business-to-business), yaitu sebesar
89,70% dan sisanya sebesar 11,30% dilakukan oleh perdagangan B-to-C
(business-to-customer). Dari perdagangan B-to-B sebanyak 55,30% dilakukan
oleh perusahaan pabrikan dan sisanya 34,40% dilakukan oleh perdagangan
oleh pedagang besar.
Model Bisnis
Penerapa E-business tidak hanya sekadar penerapan internet atau
teknologi dari sisi teknisnya saja, tetapi lebih dari perubahan struktur bisnis.
Laudon dan Laudon (2005) memberikan beberapa contoh dan deskripsi
tentang model bisnis ini secara detail: Sebagai contoh adalah Enciclopedia
Britannica yang dulu berbisnis menawarkan barangnya di toko, melalui
wiraniaga (salesman) atau katalog-katalog. Dengan adanya internet,
perusahaan ini segera mengubah model bisnisnya dengan menjualnya melalui
internet. Perubahan lingkungan bisnis yang tajam dengan banyaknya
informasi gratis yang dapat diperoleh melaui internet, sekali lagi perusahaan
ini mengubah model bisnisnya untuk menyediakan barangnya melalui internet
dengan gratis. Perusahaan ini mendapatkan laba dari sumber-sumber lain,
seperti iklan yang dipasang di dalam situsnya.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
81
82
BAHAN DISKUSI
1. Diskusikan dan buatlah kesimpulan tentang praktik electronic commerce
pada Perusahaan Kaskus dan Ebay: Karakteristik perusahaan dan sistem
transaksi online (Tugas Kelompok – Studi Kasus).
2. Diskusikan implementasi electronic business pada perusahaan BUMN di
Indonesia (Tugas Kelompok – Studi Kasus).
84
LATIHAN/TUGAS/EKSPERIMEN
1. Berilah contoh nyata praktik tradisional E-commerce dan praktik pure of
electronic commerce dalam bisnis.
2. Berikalnlah contoh perubahan model bisnis dari sebuah perusahaan dari
tradisional bisnis ke modern bisnis dengan penerapan aplikasi teknologi.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BAB VII
INTERNET SEBAGAI INFRASTRUKTUR PERUSAHAAN
DIGITAL
PENDAHULUAN
TUJUAN
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat
mengerti, memahami dan mampu menjelaskan teknologi dan layanan internet,
teknologi pendukung untuk E-commerce dan E-business, dan model-model
bisnis yang memanfaatkan internet.
PENYAJIAN MATERI
Internet telah memberi perubahan besar dalam dunia komputer dan
komunikasi. Perkembangan dan pertumbuhan pengguna internet menjadi
perkembangan dan paling cepat yang dalam abad modern ini. Internet menjadi
sebuah alat penyebaran informasi secara global, sebuah mekanisme
penyebaran informasi dan sebuah media untuk berkolaborasi dan berinterkasi
antar individu dengan menggunakan komputer tanpa terhalang batas geografis
(Ustadiyanto, 2002).
Perubahan besar yang merupakan dampak dari internet ini, menjadikan
ekonomi dunia memasuki gelombang keempat, yaitu era ekonomi kreatif. Era
ekonomi kreatif, atau sebagin menyebutnya era industri kreatif adalah sebuah
era dimana peran internet sebagai salah satu produk teknologi sangatlah
menonjol. Hal ini disebabkan karena internet dapat menjadi sarana belajar dan
penyebaran pengetahuan menjadi lebih cepat, sehingga proses atau ide-ide
kreatif dapat cepat pula bermunculan. Selain itu, internet juga menjadisalah
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
86
87
Web
Web
Phone
Customer User Model
Chat
Assistant
Conversation
88
8
9
BAHAN DISKUSI
Diskusikan analisis SWOT bagi perusahaan atau organisasi yang
memakai internet sebagai infrastruktur yang menompang bisnisnya.
LATIHAN/TUGAS/ EKSPERIMEN
Lakukan klasifikasi dan identifikasi core business dari perusahaan e-
commerce yang ada di Indonesia (Tugas Mandiri – Studi Kasus).
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DAFTAR PUSTAKA
http://www.dhldiscoverlogistics.com/cms/en/course/tasks_functions/orderproc
essing/system.jsp
Shaul, L. and Tauber, D. 2012. CSFs along ERP life-cycle in SMEs: a field
study. Industrial Management & Data Systems, 112(3), 360-384.