Anda di halaman 1dari 11

A.

Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)

Dalam pengertiannya Hak Asasi Manusia (HAM) menurut definisi para ahli
mengatakan, Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak dasar yang dimiliki
setiap pribadi manusia sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir. sedangkan
pengertian HAM menurut perserikatan bangsa-bangsa (PBB) adalah hak yang melekat
dengan kemanusiaan kita sendiri, yang tanpa hak itu kita mustahil hidup sebagai
manusia. Secara umum Hak Asasi Manusia sering sekali terdengar di telinga kita
tentang Pelanggaran-pelanggaran HAM yang membuat kita prihatin tentang semua yang
terjadi, sehingga perlunya kita tahu lebih jelas tentang hak asasi manusia seperti
dibawah ini..
Dari pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) dapat disimpulkan bahwa sebagai
anugerah dari Tuhan terhadap makhluknya, hak asasi tidak boleh dijauhkan atau
dipisahkan dari dipisahkan dari eksistensi pribadi individu atau manusia tersebut. Hak
asasi tidak bisa dilepas dengan kekuasaan atau dengan hal-hal lainnya, Bila itu sampai
terjadi akan memberikan dampak kepada manusia yakni manusia akan kehilangan
martabat yang sebenarnya menjadi inti nilai kemanusiaan.
Walapun demikian, bukan berarti bahwa perwujudan hak asasi manusia dapat
dilaksanakan secara mutlak karena dapat melanggar hak asasi orang lain.
Memperjuangkan hak sendiri sembari mengabaikan hak orang lain merupakan tindakan
yang tidak manusiawi. Kita wajib menyadari bahwa hak-hak asasi kita selalu berbatasan
dengan hak-hak asasi orang lain, karena itulah ketaan terhadap aturan menjadi penting

Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) Menurut Para ahli


Ada berbagai versi umum pengertian mengenai HAM. Setiap pengertian menekankan
pada segi-segi tertentu dari HAM. Berikut beberapa definisi tersebut. Adapun beberapa
definisi Hak Asasi Manusia (HAM) adalah sebagai berikut:

1. Austin-Ranney, HAM adalah ruang kebebasan individu yang dirumuskan secara


jelas dalam konstitusi dan dijamin pelaksanaannya oleh pemerintah.
2. A.J.M. Milne, HAM adalah hak yang dimiliki oleh semua umat manusia di
segala masa dan di segala tempat karena keutamaan keberadaannya sebagai
manusia.
3. UU No. 39 Tahun 1999, Menurut Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999, HAM
adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hak itu merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah,
dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.
4. John Locke, Menurut John Locke, hak asasi adalah hak yang diberikan langsung
oleh Tuhan sebagai sesuatu yang bersifat kodrati. Artinya, hak yang dimiliki
manusia menurut kodratnya tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya, sehingga
sifatnya suci.
5. David Beetham dan Kevin Boyle, Menurut David Beetham dan Kevin Boyle,
HAM dan kebebasan-kebebasan fundamental adalah hak-hak individual yang
berasal dari kebutuhan-kebutuhan serta kapasitas-kapasitas manusia.
6. C. de Rover, HAM adalah hak hukum yang dimiliki setiap orang sebagai
manusia. Hakhak tersebut bersifat universal dan dimiliki setiap orang, kaya
maupun miskin, laki-laki ataupun perempuan. Hak-hak tersebut mungkin saja
dilanggar, tetapi tidak pernah dapat dihapuskan. Hak asasi merupakan hak
hukum, ini berarti bahwa hak-hak tersebut merupakan hukum. Hak asasi
manusia dilindungi oleh konstitusi dan hukum nasional di banyak negara di
dunia. Hak asasi manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang dibawa manusia
sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan
setiap orang. Hak asasi manusia bersifat universal dan abadi.
7. Franz Magnis- Suseno, HAM adalah hak-hak yang dimiliki manusia bukan
karena diberikan kepadanya oleh masyarakat. Jadi bukan karena hukum positif
yang berlaku, melainkan berdasarkan martabatnya sebagai manusia. Manusia
memilikinya karena ia manusia.
8. Miriam Budiardjo, Miriam Budiardjo membatasi pengertian hak-hak asasi
manusia sebagai hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya
bersamaan dengan kelahiran atau kehadirannya di dalam masyarakat.
9. Oemar Seno Adji, Menurut Oemar Seno Adji yang dimaksud dengan hak-hak
asasi manusia ialah hak yang melekat pada martabat manusia sebagai insan
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang sifatnya tidak boleh dilanggar oleh
siapapun, dan yang seolah-olah merupakan suatu holy area.

B. Metode Hak Asasi Manusia (HAM)


a. Pencegahan

Pencegahan adalah upaya untuk menciptakan kondisi yang semakin kondusif bagi
penghormatan HAM dengan cara persuasif.

Upaya pencegahan :

1. Penciptaan perundang-undangan HAM yang lengkap


2. Penciptaan lembaga-lembaga pemantau dan pengawas pelaksanaan HAM
3. Penciptaan perundang-undangan dengan pembentukan lembaga peradilan HAM
4. Pelaksanaan pendidikan HAM kepada masyarakat melalui pendidikan dalam
keluarga, sekolah, dan masyarakat.

b. Penindakan

Penindakan adalah upaya untuk menangani kasus pelanggaran HAM berdasarkan


ketentuan hukum yang berlaku.

Upaya penindakan :

1. Pelayanan, konsultasi, pendampingan, dan advokasi bagi masyarakat yang


menghadapi kasus HAM
2. Penerimaan pengaduan dari korban pelanggaran HAM
3. Investigasi dengan pencarian data, informasi, dan fakta yang terkait dengan
peristiwa di dalam masyarakat
4. Penyelesaian perkara melalui perdamaian, negosiasi, mediasi, konsiliasi, dan
penilaian ahli
5. Penyelesaian perkara pelanggaran HAM berat melalui peradilan HAM

C. Macam-Macam Organisasi Profesi


a. Pengertian Organisasi profesi
Sebelum membahas mengenai organisasi sebaiknya kita
mengetahui tentang apa itu organisasi dan profesi itu sendiri. W.J.S.
Poerwadarminta (dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia) organisasi
yaitu susunan dan aturan dari berbagai bagian (orang dsb) sehingga
merupakan kesatuan yang teratur. Selanjutnya menurut James D.
Mooney, organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama. Chester I. Bernard, organisasi merupakan
suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih. Dari berbagai pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa
organisasi merupakan suatu perserikatan manusia antara dua orang atau
lebih yang didalamnya terdapat susunan dan aturan serta sistem aktivitas
kerja untuk mencapai tujuan bersama.
elanjutnya yaitu mengenai profesi dapat diartikan sebagai suatu
pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan
nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Adapun
karakteristik dari profesi antara lain adalah mengandalkan suatu
keterampilan atau keahlian khusus, dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan
atau kegiatan utama (purna waktu), dilaksanakan sebagai sumber utama
nafkah hidup dan dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang
mendalam.
Dari berbagai uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
organisasi profesi merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh dua
orang atau lebih yang memiliki profesi yang sama untuk mencapai tujuan
bersama. Sedangkan Merton mendefinisikan bahwa organisasi profesi
adalah organisasi dari praktisi yang menilai/mempertimbangkan
seseorang atau yang lain mempunyai kompetensi professional dan
mempunyai ikatan bersama untuk menyelenggarakan fungsi sosial yang
mana tidak dapat dilaksanakan secara terpisah sebagai individu.
Organisasi profesi mempunyai 2 perhatian utama yaitu,
kebutuhan hukum untuk melindungi masyarakat dari anggota profesi
yang tidak dipersiapkan dengan baik dan kurangnya standar dalam
bidang profesi yang dijalani.
Organisasi profesi menyediakan kendaraan untuk anggotanya
dalam menghadapi tantangan yang ada saat ini dan akan datang serta
bekerja kearah positif terhadap perubahan-perubahan profesi sesuai
dengan perubahan sosial.
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal banyak organisasi
profesi yang sengaja didirikan oleh para anggotanya sesuai dengan
bidangnya masing-masing misalnya dalam dunia kesehatan kita
mengenal Ikatan Dokter Indonesia(IDI), Ikatan Dokter Gigi Indonesia
(IDGI), Ikatan Bidan Indonesia(IBI), Persatuan Ahli Gizi
Indonesia(PERSAGI), Persatuan Ahli Farmasi Indonesia(PAFI), Ikatan
Perawat Anestesi Indonesia(IPAI), dan lain-lain.
Contoh organisasi profesi dalam bidang hiburan antara lain
Forum Musisi dan Penyanyi Indonesia (FOMPI) dan Persatuan Artis
Film Indonesia (PARFI). Contoh organisasi profesi dalam bidang bahasa
dan sastra antara lain Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI),
Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI), Masyarakat
Pernaskahan Nusantara (MANASA), Masyarakat Linguistik Indonesia
(MLI), dan lain sebagainya.

b. Organisasi-Organisasi Kesehatan di Indonesia

Kelompok
Jenis Tenaga
NO Tenaga Organisasi Profesi Keterangan
Kesehatan
Kesehatan
Kelompok
Jenis Tenaga
NO Tenaga Organisasi Profesi Keterangan
Kesehatan
Kesehatan
1 Tenaga Medis DOKTER Ikatan Dokter Indonesia(IDI) IDI
2 Tenaga Medis DOKTER GIGI Persatuan Dokter Gigi PDGI
Indonesia(PDGI)
3 Tenaga PERAWAT Persatuan Perawat Nasional PPNI
Keperawatan Indonesia(PPNI)
4 Tenaga BIDAN Ikatan Bidan Indonesia(IBI) IBI
Keperawatan
5 Tenaga PERAWAT GIGI Persatuan Perawat Gigi PPGI
Keperawatan Indonesia(PPGI)
6 Tenaga APOTEKER Ikatan Sarjana Farmasi ISFI
Kefarmasian Indonesia(ISFI)
7 Tenaga ASISTEN Persatuan Ahli Farmasi PAFI
Kefarmasian APOTEKER Indonesia(PAFI)
8 Tenaga EPIDEMIOLOG Perhimpunan Ahli PAEI
Kesehatan KESEHATAN Epidemiolog
Masyarakat Indonesia(PAEI)
9 Tenaga ENTOMOLOG Perhimpunan Entomolog PEKI
Kesehatan KESEHATAN Kesehatan Indonesia(PEKI)
Masyarakat
10 Tenaga SANITARIAN Himpunan Ahli Kesehatan HAKLI
Kesehatan Lingkungan
Masyarakat Indonesia(HAKLI)
11 Tenaga Gizi NUTRISIONIS DAN Persatuan Ahli Gizi PERSAGI
DIETISIEN Indonesia(PERSAGI)
12 Tenaga FISIOTERAPIS Ikatan Fisioterapi IFI
Keterampilan Indonesia(IFI)
Fisik
13 Tenaga OKUPASI TERAPIS Ikatan Okupasi Terapi IOTI
Keterampilan Indonesia(IOTI)
Fisik
14 Tenaga TERAPIS WICARA Ikatan Terapi Wicara IKATWI
Keterampilan Indonesia(IKATWI)
Fisik
15 Tenaga RADIOGRAFI Persatuan Ahli Radigrafer PARI
Keteknisian Indonesia(PARI)
Medis
16 Tenaga TEKNISI GIGI Persatuan Teknik Gigi PTGI
Keteknisian Indonesia(PTGI)
Kelompok
Jenis Tenaga
NO Tenaga Organisasi Profesi Keterangan
Kesehatan
Kesehatan
Medis
17 Tenaga TEKNISI Ikatatan Teknik IKATEMI
Keteknisian ELEKTROMEDIS Elektromedik
Medis Indonesia(IKATEMI)
18 Tenaga ANALIS FARMASI Persatuan Ahli Teknik PATELKI
Kefarmasian Laboratorium Kesehatan
Ind(PATELKI)
19 Tenaga REFRAKSIONIS Ikatan Refraksionis Optisien IROPIN
Keteknisian OPTISIEN Indonesia(IROPIN)
Medis
20 Tenaga PEREKAM MEDIS Perhim Profesi Perekam PORMIKI
Keteknisian Medis & Informasi Kes
Medis Ind(PORMIKI)
21 Tenaga PERAWAT Ikatan Perawat Anestesi IPAI
Keperawatan ANASTESI Indonesia(IPAI)
22 Tenaga PENYULUH Perkumpuln Promosi & PPKMI
Kesehatan KESEHATAN Pendidikan Kes Masy
Masyarakat Ind(PPKMI)
23 AKUPUNKTUR Himpunan Akupunktur HAKTI
THERAPI Terapi Indonesia(HAKTI)
24 Tenaga ORTOTIK Ikatan Ortotik Prostetik IOPI
Keteknisian PROSTETIK Indonesia(IOPI)
Medis
25 AHLI FISIKA Ikatan Ahli Fisika Medik IKAFMI
MEDIK Indonesia(IKAFMI)
26 Tenaga PARAMEDIK Ikatan Paramedik Teknologi IPPTDI
Keteknisian TRANSFUSI Transfusi Darah
Medis DARAH Ind(IPPTDI)

D. Hubungan Antar Profesi


Profesi adalah suatu hal yang berkaitan dengan bidang tertentu atau jenis pekerjaan
(occupation) yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian,

Profesi adalah pekerjaan atau bidang pekerjaan yang menuntut pendidikan keahlian
intelektual tingkat tinggi dan tanggung jawab etis yang mandiri dalam praktiknya.

Seseorang disebut profesional bila ia memenuhi 10 kriteria. Adapun kreteria itu antara
lain:

1. Profesi harus memiliki keahlian khusus. Keahlian itu tidak dimiliki oleh profesi
lain. Artinya, profesi itu mesti ditandai oleh adanya suatu keahlian yang khusus
untuk profesi itu. Keahlian itu diperoleh dengan mempelajarinya secara khusus;
dan profesi itu bukan diwarisi.
2. Profesi dipilih karena panggilan hidup dan dijalani sepenuh waktu. Profesi
dipilih karena dirasakan sebagai kewajiban; sepenuh waktu maksudnya bukan
part-time. Sebagai panggilan hidup, maksudnya profesi itu dipilih karena
dirasakan itulah panggilan hidupnya, artinya itulah lapangan pengabdiannya.
3. Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal. Artinya, profesi ini
dijalani menurut aturan yang jelas, dikenal umum, teorinya terbuka. Secara
universal pegangannya diakui.
4. Profesi adalah untuk masyarakat, bukan untuk dirinya sendiri. Profesi
merupakan alat dalam mengabdikan diri kepada masyarakat bukan untuk
kepentingan diri sendiri, seperti untuk mengumpulkan uang atau mengejar
kedudukan. Jadi profesi merupakan panggilan hidup.
5. Profesi harus dilengkapi kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif.
Kecakapan dan kompetensi ini diperlukan untuk meyakinkan peran profesi itu
terhadap kliennya.
6. Pemegang profesi memiliki otonomi dalam menjalankan tugas profesinya.
Otonomi ini hanya dapat dan boleh diuji oleh rekan-rekan seprofesinya. Tidak
boleh semua orang bicara dalam semua bidang.
7. Profesi hendaknya mempunyai kode etik, ini disebut kode etik profesi. Gunanya
ialah untuk dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas profesi. Kode
etik ini tidak akan bermanfaat bila tidak diakui oleh pemegang profesi dan juga
masyarakat.
8. Profesi harus mempunyai klien yang jelas yaitu orang yang dilayani.
9. Profesi memerlukan organisasi untuk keperluan meningkatkan kualitas profesi
itu.
10. Mengenali hubungan profesinya dengan bidang-bidang lain. Sebenarnya tidak
ada aspek kehidupan yang hanya ditangani oleh satu profesi. Hal ini mendorong
seseorang memiliki spesialisasi.

Hubungan antar profesi adalah suatu Hubungan (adanya interaksi) yang


melibatkan dua orang atau lebih didalam bidang yang sama .Semisal dalam
melakukan tugasnya Seorang Ahli gizi tidak dapat bekerja tanpa berkolaborasi
dengan profesi lain.Profesi lain tersebut diantaranya adalah
dokter,perawat,tenaga Laboratorium,maupun tenga kesehatan lainnya.Setiap
tenaga profesi tersebut memiliki tanggung jawab terhadap pasien,hanya
pendekatannya saja yang berbeda-beda disesuaikan dengan profesinya masing-
masing,dalam hal inilah akan terjadi suatu interaksi komunikasi antar profesi.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai
dengan kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya
terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah
melanggar atau menindas HAM orang lain. sedangkan Hubungan antar
profesi adalah suatu Hubungan (adanya interaksi) yang melibatkan dua
orang atau lebih didalam bidang yang sama . jadi dapat kita simpulkan
agar hubungan kerja sama antar profesi kita terjalin dengan baik maka
kita tidak boleh melanggar HAM dari masing-masing profesi.

B. Saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan
memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa
menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita
melakukan pelanggaran HAM.
Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan
mengimbangi antara HAM kita dengan HAM orang lain

DAFTAR PUSTAKA
https://ciptaindomedica.wordpress.com/2010/12/12/daftar-jenis-tenaga-kesehatan-dan-
organisasi-profesi-di-indonesia/

https://umum-pengertian.blogspot.com/2016/01/pengertian-hak-asasi-manusia-ham-
umum.html

Asri Wijayanti 2008 Sejarah perkembangan, Hak Asasi Manusia

https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-ham.html

http://rudibrebes.blogspot.com/2013/01/metode-penegakan-dan-perlindungan-ham.html

http://mitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Metode-Pembelajaran-HAM.pdf

Anda mungkin juga menyukai