Dalam pengertiannya Hak Asasi Manusia (HAM) menurut definisi para ahli
mengatakan, Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak dasar yang dimiliki
setiap pribadi manusia sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir. sedangkan
pengertian HAM menurut perserikatan bangsa-bangsa (PBB) adalah hak yang melekat
dengan kemanusiaan kita sendiri, yang tanpa hak itu kita mustahil hidup sebagai
manusia. Secara umum Hak Asasi Manusia sering sekali terdengar di telinga kita
tentang Pelanggaran-pelanggaran HAM yang membuat kita prihatin tentang semua yang
terjadi, sehingga perlunya kita tahu lebih jelas tentang hak asasi manusia seperti
dibawah ini..
Dari pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) dapat disimpulkan bahwa sebagai
anugerah dari Tuhan terhadap makhluknya, hak asasi tidak boleh dijauhkan atau
dipisahkan dari dipisahkan dari eksistensi pribadi individu atau manusia tersebut. Hak
asasi tidak bisa dilepas dengan kekuasaan atau dengan hal-hal lainnya, Bila itu sampai
terjadi akan memberikan dampak kepada manusia yakni manusia akan kehilangan
martabat yang sebenarnya menjadi inti nilai kemanusiaan.
Walapun demikian, bukan berarti bahwa perwujudan hak asasi manusia dapat
dilaksanakan secara mutlak karena dapat melanggar hak asasi orang lain.
Memperjuangkan hak sendiri sembari mengabaikan hak orang lain merupakan tindakan
yang tidak manusiawi. Kita wajib menyadari bahwa hak-hak asasi kita selalu berbatasan
dengan hak-hak asasi orang lain, karena itulah ketaan terhadap aturan menjadi penting
Pencegahan adalah upaya untuk menciptakan kondisi yang semakin kondusif bagi
penghormatan HAM dengan cara persuasif.
Upaya pencegahan :
b. Penindakan
Upaya penindakan :
Kelompok
Jenis Tenaga
NO Tenaga Organisasi Profesi Keterangan
Kesehatan
Kesehatan
Kelompok
Jenis Tenaga
NO Tenaga Organisasi Profesi Keterangan
Kesehatan
Kesehatan
1 Tenaga Medis DOKTER Ikatan Dokter Indonesia(IDI) IDI
2 Tenaga Medis DOKTER GIGI Persatuan Dokter Gigi PDGI
Indonesia(PDGI)
3 Tenaga PERAWAT Persatuan Perawat Nasional PPNI
Keperawatan Indonesia(PPNI)
4 Tenaga BIDAN Ikatan Bidan Indonesia(IBI) IBI
Keperawatan
5 Tenaga PERAWAT GIGI Persatuan Perawat Gigi PPGI
Keperawatan Indonesia(PPGI)
6 Tenaga APOTEKER Ikatan Sarjana Farmasi ISFI
Kefarmasian Indonesia(ISFI)
7 Tenaga ASISTEN Persatuan Ahli Farmasi PAFI
Kefarmasian APOTEKER Indonesia(PAFI)
8 Tenaga EPIDEMIOLOG Perhimpunan Ahli PAEI
Kesehatan KESEHATAN Epidemiolog
Masyarakat Indonesia(PAEI)
9 Tenaga ENTOMOLOG Perhimpunan Entomolog PEKI
Kesehatan KESEHATAN Kesehatan Indonesia(PEKI)
Masyarakat
10 Tenaga SANITARIAN Himpunan Ahli Kesehatan HAKLI
Kesehatan Lingkungan
Masyarakat Indonesia(HAKLI)
11 Tenaga Gizi NUTRISIONIS DAN Persatuan Ahli Gizi PERSAGI
DIETISIEN Indonesia(PERSAGI)
12 Tenaga FISIOTERAPIS Ikatan Fisioterapi IFI
Keterampilan Indonesia(IFI)
Fisik
13 Tenaga OKUPASI TERAPIS Ikatan Okupasi Terapi IOTI
Keterampilan Indonesia(IOTI)
Fisik
14 Tenaga TERAPIS WICARA Ikatan Terapi Wicara IKATWI
Keterampilan Indonesia(IKATWI)
Fisik
15 Tenaga RADIOGRAFI Persatuan Ahli Radigrafer PARI
Keteknisian Indonesia(PARI)
Medis
16 Tenaga TEKNISI GIGI Persatuan Teknik Gigi PTGI
Keteknisian Indonesia(PTGI)
Kelompok
Jenis Tenaga
NO Tenaga Organisasi Profesi Keterangan
Kesehatan
Kesehatan
Medis
17 Tenaga TEKNISI Ikatatan Teknik IKATEMI
Keteknisian ELEKTROMEDIS Elektromedik
Medis Indonesia(IKATEMI)
18 Tenaga ANALIS FARMASI Persatuan Ahli Teknik PATELKI
Kefarmasian Laboratorium Kesehatan
Ind(PATELKI)
19 Tenaga REFRAKSIONIS Ikatan Refraksionis Optisien IROPIN
Keteknisian OPTISIEN Indonesia(IROPIN)
Medis
20 Tenaga PEREKAM MEDIS Perhim Profesi Perekam PORMIKI
Keteknisian Medis & Informasi Kes
Medis Ind(PORMIKI)
21 Tenaga PERAWAT Ikatan Perawat Anestesi IPAI
Keperawatan ANASTESI Indonesia(IPAI)
22 Tenaga PENYULUH Perkumpuln Promosi & PPKMI
Kesehatan KESEHATAN Pendidikan Kes Masy
Masyarakat Ind(PPKMI)
23 AKUPUNKTUR Himpunan Akupunktur HAKTI
THERAPI Terapi Indonesia(HAKTI)
24 Tenaga ORTOTIK Ikatan Ortotik Prostetik IOPI
Keteknisian PROSTETIK Indonesia(IOPI)
Medis
25 AHLI FISIKA Ikatan Ahli Fisika Medik IKAFMI
MEDIK Indonesia(IKAFMI)
26 Tenaga PARAMEDIK Ikatan Paramedik Teknologi IPPTDI
Keteknisian TRANSFUSI Transfusi Darah
Medis DARAH Ind(IPPTDI)
Profesi adalah pekerjaan atau bidang pekerjaan yang menuntut pendidikan keahlian
intelektual tingkat tinggi dan tanggung jawab etis yang mandiri dalam praktiknya.
Seseorang disebut profesional bila ia memenuhi 10 kriteria. Adapun kreteria itu antara
lain:
1. Profesi harus memiliki keahlian khusus. Keahlian itu tidak dimiliki oleh profesi
lain. Artinya, profesi itu mesti ditandai oleh adanya suatu keahlian yang khusus
untuk profesi itu. Keahlian itu diperoleh dengan mempelajarinya secara khusus;
dan profesi itu bukan diwarisi.
2. Profesi dipilih karena panggilan hidup dan dijalani sepenuh waktu. Profesi
dipilih karena dirasakan sebagai kewajiban; sepenuh waktu maksudnya bukan
part-time. Sebagai panggilan hidup, maksudnya profesi itu dipilih karena
dirasakan itulah panggilan hidupnya, artinya itulah lapangan pengabdiannya.
3. Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal. Artinya, profesi ini
dijalani menurut aturan yang jelas, dikenal umum, teorinya terbuka. Secara
universal pegangannya diakui.
4. Profesi adalah untuk masyarakat, bukan untuk dirinya sendiri. Profesi
merupakan alat dalam mengabdikan diri kepada masyarakat bukan untuk
kepentingan diri sendiri, seperti untuk mengumpulkan uang atau mengejar
kedudukan. Jadi profesi merupakan panggilan hidup.
5. Profesi harus dilengkapi kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif.
Kecakapan dan kompetensi ini diperlukan untuk meyakinkan peran profesi itu
terhadap kliennya.
6. Pemegang profesi memiliki otonomi dalam menjalankan tugas profesinya.
Otonomi ini hanya dapat dan boleh diuji oleh rekan-rekan seprofesinya. Tidak
boleh semua orang bicara dalam semua bidang.
7. Profesi hendaknya mempunyai kode etik, ini disebut kode etik profesi. Gunanya
ialah untuk dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas profesi. Kode
etik ini tidak akan bermanfaat bila tidak diakui oleh pemegang profesi dan juga
masyarakat.
8. Profesi harus mempunyai klien yang jelas yaitu orang yang dilayani.
9. Profesi memerlukan organisasi untuk keperluan meningkatkan kualitas profesi
itu.
10. Mengenali hubungan profesinya dengan bidang-bidang lain. Sebenarnya tidak
ada aspek kehidupan yang hanya ditangani oleh satu profesi. Hal ini mendorong
seseorang memiliki spesialisasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai
dengan kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya
terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah
melanggar atau menindas HAM orang lain. sedangkan Hubungan antar
profesi adalah suatu Hubungan (adanya interaksi) yang melibatkan dua
orang atau lebih didalam bidang yang sama . jadi dapat kita simpulkan
agar hubungan kerja sama antar profesi kita terjalin dengan baik maka
kita tidak boleh melanggar HAM dari masing-masing profesi.
B. Saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan
memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa
menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita
melakukan pelanggaran HAM.
Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan
mengimbangi antara HAM kita dengan HAM orang lain
DAFTAR PUSTAKA
https://ciptaindomedica.wordpress.com/2010/12/12/daftar-jenis-tenaga-kesehatan-dan-
organisasi-profesi-di-indonesia/
https://umum-pengertian.blogspot.com/2016/01/pengertian-hak-asasi-manusia-ham-
umum.html
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-ham.html
http://rudibrebes.blogspot.com/2013/01/metode-penegakan-dan-perlindungan-ham.html
http://mitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Metode-Pembelajaran-HAM.pdf