Anda di halaman 1dari 10

REFERAT ANAK

DISENTRI DENGAN DEHIDRASI

Disusun Oleh :

Cintantya Paramastri Yuwono

201510330311053

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diare akut merupakan manifestasi salah satu penyakit infeksi dan penyebab

kematian kedua di seluruh dunia. Diperkirakan bahwa setiap tahun 3,5 juta anak

dibawah 5 tahun meninggal akibat diare dan paling banyak terjadi di Afrika, Asia, dan

Amerika Latin. Diare menyumbang kehilangan 7,3% total disability adjusted life

years. Mendekati 2x yang disebabkan penyakit menular seksual termasuk HIV, dan

3x yang disebabkan malaria. Selain menyebabkan mortalistas,juga menyebabkan

morbiditas dan malnutrisi. Penyakit infeksi diperkirakan menyebabkan kematian 11

juta anak setiap tahunnya. 99% dari kematian ini terjadi di negara berkembang dan 4

juta diantaranya terjadi pada 1 tahun pertama kehidupan. Disentri merupakan tipe

diare yang berbahaya yang seringkali menyebabkan kematian dibandingkan dengan

tipe diare akut yang lain. Disentri merupakan diare dengan darah yang disebabkan

infeksi bakteri atau parasite. Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri disentri

basiler (Shigella) dan dapat disebabkan oleh amoeba ( Entamoeba Histolytica). Dari

sekian banyak bakteri pathogen yang meyebabkan diare, shigella merupakan

penyebab diare yang sering ditemukan terutama pada daerah dengan fasilitas sanitasi

yang terbatas atau buruk. Shigellosis dilaporkan terjadi pada 140 juta kasus dengan

600.000 kematian setiap tahunnya. Dimana 60% terjadi pada anak dibawah 5 tahun.
1.2 Tujuan

1. Mengetahui etiologi, patofisiologi dan gejala klinis, serta komplikasi dari

disentri dengan dehidrasi agar dapat dilakukan deteksi dini pasien.

2. Mengetahui penatalaksanaan disentri dengan dehidrasi agar dapat

dilakukan tindak lanjut yang tepat untuk pasien.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Shigellosis adalah infeksi akut usus yang disebabkan oleh salah satu dari

empat spesies bakteri gram negatifgenus shigella. Disentri basiler adalah diare dengan

lendirdan darah yang disertai demam, tenesmus, dan abdominal cramp.

Faktor Resiko

Higiene pribadi dan sanitasi lingkungan yang kurang.

Etiologi

 Sebagian besar kasus disebabkan oleh Shigella, khususnya S.Flexneri dan

S.Dysenteriae tipe 1.

 Penyebab lainnya antara lain Yersinia Entrocolica, Campylobacter Jejuni,

Salmonella sp., E. coli, Entamoeba Histolytica.

 Penyebab non-infeksi antara lain invaginasi, alergi susu sapi, gangguan

hematologi seperti defisiensi vitamin k dan kelainan imunologis (crohn

disease, colitis ulcerative)

Patofisiologi

Usus manusia merupakan reservoar utama shigella, bakteri ini ditransmisikan

melalui fekal-oral, kontak orang ke orang, makanan dan minuman yang tercemar,

oleh lalat, dan secara seksual. Shigella bertahan terhadap kondisi PH yang rendah

sampai di usus halus terjadi invasi ke mukosa colon, hal ini memicu responsi akut

yang intensif dengan ulserasi mukosa dan pembentukan abses. Shigella melalui
membrane mukosa dengan memasuki folikel pada sel M (sel epitel translokasi khusus

di folikel yang menutupi nodus limfoid mukosa di usus halus). Transitosis melalui sel

M ke dalam kumpulan sel vagosit. Hal tersebut dapat menyebabkan apoptosis sel M

dan makrofag vagositik. Bakteri shigella awalnya dikelilingi oleh vakuola fagositik,

tetapi dapat lepas dalam 5 menit dan memasuki kompartemen sitoplasma sel inang,

melakukan control polimerisasi monomer yang membuat fibril aktin, proses ini

membentuk ekor aktin pada mikroba yang terlihat seperti komet.

Sitokin dilepaskan oleh sejumlah sel epitel intestina yang terinfeksi yang

menyebabkan kenaikan jumlah sel imun (terutama leukosit polimorfonuklear )ke

tempat yang terinfeksi yang akan mendestablisasi barrier epitel eksaserbasi inflamasi

dan menyebabkan politis akut. Proses perluasan sel ke sel secara radial membentuk

ulkusvokal pada mukosa terutama pada kolon sehingga diare akibat proses ini terdiri

dari volume tinja yang sedikit yang terdiri atas leukosit, eritrosit, dan bakteri.

Beberapa shigella menghasilkan toksin shiga yang berkontribusi terhadap derajat

berat penyakit dan toksin yang poten adalah toksin yang dihasilkan oleh s.dysenteriae

tipe 1 karena menyebabkan mortalitas yang bermakna.

Manifestasi Klinis

Shigellosis berkembang melalui 4 fase yaitu:

 fase masa inkubasi, watery diarrhea, dysentery, dan fase pos infensi.

 Gejala dimulai 24-72 jam setelah kuman tertelan dengan demam dan malaise

diikuti watery diarrhea yang secara cepat berkembang menjadi diare dengan

mucus dan darah.


 Diare sedikit-sedikit dengan darah dan lendir

 Tenesmus,

 kram perut, dan nyeri saat akan defekasi.

Diagnosis

Ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang dengan kultur feses atau apus rektal,

demam tinggi dan leukosit yang banyak di feses netrofil >50 /lapang

pandang sangat menyokong kearah shigellosis.

Sedang pemeriksaan apus feses secara mikroskopik infeksi

E.histolytica akan menunjukkan trofozoit eritrofagositik dengan

beberapa sel PMN pada infeksi.

Tatalaksana

1. Mencegah terjadinya dehidrasi

Terapi cairan sesuai derajat dehidrasi atasi kelainan asam basa dan elektrolit

jika terjadi:

a. Tanpa dehidrasi

Dapat dilakukan terapi rawat jalan, kemudian beri cairan tambahan

seperti asi yang lebih sering dan lama. Jika anak tidak mendapat asi

eksklusif berikan oralit, air matang, atau cairan makanan (kuah sayur).

Beri tablet zink, beri makanan segera setelah anak dapat makan

dengan pola sedikit tapi sering 6x/hari.


Edukasi kapan harus kembali, yaitu jika keadaan anak memburuk,

malas minum, timbul demam, timbul darah dalam tinja, tidak

membaik setelah 5 hari.

b. Dehidrasi ringan sedang

Pasien dipantau di puskesmas atau rumah sakit, berikan larutan oralit

dalam waktu 3 jam pertama sebanyak 75 cc/kgbb.

Lanjutkan pemberian asi

Periksa kembali dan klasifikasikan ulang setelah 3 jam

c. Dehidrasi berat

Rehidrasi intravena, 100 cc/kgbb cairan RL atau ringer asetat dengan

ketentuan:

Umur <12 bulan: 30 cc/kgbb dalam 1 jam, dilanjutkan 70cc/kgbb

dalam 5 jam.

Umur >12 bulan atau lebih: 30 cc/kgbb dalam 1/2 jam, dilanjutkan

70cc/kgbb dalam 2 setengah jam.

Periksa status hidrasi anak setiap 15-30 menit, klasifikasikan setelah 3

jam untuk anak atau 6 jam untuk bayi.

2. Antibiotik empiris, jika setelah 2 hari pengobatan menunjukkan perbaikan

terapi diteruskan selama 5 hari, bila tidak ada perbaikan diganti dengan jenis

yang lain.

Siprofloksasin merupakan lini utama dengan dosis seperti pada table 2.1
Tabel 2.1 dosis antibiotik untuk Shigellosis pada anak

3. Untuk disentri amoeba diberikan antibiotic metronidazole 500 mmg 3x/hari

selama 3-5 hari.

4. Pemberian diet sesuai usia dan status gizi (110 kal/kgbb/hari asi tidak

dihentikan)

5. Suplementasi mikronutrien zink selama 10 hari untuk regenerasi mukosa usus

dengan dosis: beri tablet zink setengah tablet (10 mmg/hari untuk anak usia

<6 bulan), dan satu tablet (20 mmg/hari untuk anak usia >6 bulan),

Prognosis

Sangat tergantung pada kondisi pasien saat datang, ada tidaknya komplikasi, dan

pengobatannya. Pada umumnya prognosis dubia ad bonam.


Komplikasi

1. Perforasi usus

2. Megakolon toksik, kekurangan kalium, demam tinggi

3. Prolagsrepti

4. Kejang

5. Sindrom hemolitik uremik

6. Hiponatremi berkepanjangan
DAFTAR PUSTAKA

1. Ikatan Dokter Indonesia, 2017, Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di

Fasilitas Layanan Kesehatan Tingkat Pertama, Indonesia Medica Association:

Jakarta
2. Jandu, Narveen.,Marcia B. Goldberg, 2013, Dysentery, The Prokaryotes –

Human Microbiology, Division of Infectious Diseases, Department of

Medicine, Massachusetts General Hospital, Boston, pp. 309-321


3. Setiati, Siti, 2017, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI, Interna

Publishing : Jakarta
4. Tanto, Chris, Frans Liwang, Sonia Hanifwati, Eka Adip Pradipta, 2014,

Kapita Selekta Kedokteran Edisi 4, Media Aesculapius : Jakarta


5. Williams, Phoebe, James A Berkley, 2016, Dysentery (Shigellosis), WHO

Guidelines and the WHO Essensial Medicine List Fr Childern, pp.2-20

Anda mungkin juga menyukai