Anda di halaman 1dari 16

REVIEW JURNAL

Tugas ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Sensor dan Akuator Perkapalan

Dosen Pengampu :

Sapta Nugraha, ST., M.Eng

Disusun Oleh :

M. Irfan Wahyuni 160120201026

KONSENTRASI ELEKTRONIKA PERKAPALAN

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

2019
PROTOTIPE ALAT PENGERING PAKAIAN BERBASIS ARDUINO UNO

Muhammad Mahrush Febrianto, Fikar Muhammad Akbar, Jusuf Bintoro

Abstrak

Perubahan cuaca yang tidak menentu menuntut adanya perkembangan teknologi, hal inilah yang
memunculkan ide untuk menciptakan alat pengering pakaian berbasis Arduino Uno sebagai
pengganti pengeringan secara konvensional yaitu dengan cara menjemur dibawah sinar matahari.
Tujuan dari proyek ini adalah merancang dan membuat sebuah alat pengering pakaian berbasis
Arduino Uno. Arduino Uno digunakan sebagai pengontrol dalam proses pengeringan secara
elektronik. Hal ini lebih mudah untuk mngeringkan pakaian tanpa harus menunggu cuaca cerah.
Sensor SHT11 digunakan sebagai pendeteksi suhu dan kelembaban ruangan dalam alat pengering.
Lampu halogen 500 Watt yang mengeluarkan panas digunakan sebagai komponen pengering dan
extra fan DC digunakan untuk menyebarkan panas dalam ruangan pengering. Alat ini akan
mengontrol proses pengeringan secara otomatis berdasarkan suhu dalam ruangan pemanas.
Pengering pakaian dipanaskan sampai suhu batas atas (high) yang telah diatur dan turun sampai
pada temperature minimum (low) begitu seterusnya sampai pakaian kering setelah pakaian kering
alat pengering akan mati secara otomatis.

Kata Kunci : Pengerimg Pakaian, Arduino Uno, Sensor SHT11


SISTEM KENDALI SUHU DAN PEMANTAUAN KELEMBABAN UDARA
RUANGAN BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN MENGGUNAKAN
SENSOR DHT22 DAN PASSIVE INFRARED (PIR)

Hannif Izzatul Islam 1,a), Nida Nabilah1, Sofyan Sa’id Atsaurry1 , Dendy Handy Saputra1, Gagat
Mughni Pradipta1, Ade Kurniawan2, Heriyanto Syafutra3, Irmansyah3, Irzaman 3,b)

Abstrak

Telah berhasil membuat Sistem Kendali Suhu dan Pemantauan Kelembaban Udara Ruangan
Berbasis Arduino Uno dengan Menggunakan Sensor DHT22 dan Passive Infrared (PIR). Sensor
DHT22 digunakan sebagai alat ukur suhu dan kelembaban udara ruangan dan sensor Passive
Infrared (PIR) sebagai pendeteksi adanya pergerakan manusia dalam suatu ruangan. Dalam
percobaan ini dilakukan pengujian pada kepekaan sensor DHT22 dan termometer digital model
AZ-HT-02 terhadap suhu ruangan dengan diberikan udara panas melalui hairdryer selama 3 menit
dengan rentang waktu per 10 detik. Dalam pengujian ini diperoleh data bahwa suhu ruangan yang
diukur oleh sensor DHT22 memiliki rata-rata selisih 0.93 terhadap termometer digital model AZ-
HT-02 (sebagai kalibrasi). Dalam pengujian ini pula didapatkan sensor DHT22 lebih peka terhadap
Relative Humidity (RH), dikarenakan ketika diberikan udara panas tersebut kelembaban yang
terukur lebih cepat mengalami penyesuain dan berbeda dengan termometer digital AZ-HT-02 yang
lambat untuk menyesuaikan kelembaban udara ruangan. Perangkat ini menggunakan board
Arduino Uno, sebuah modul Liquid Crystal Display (LCD) dan modul Real Time Clock (RTC)
sebagai tampilan suhu dan kelembaban udara secara real time. Perangkat ini terhubung dengan
sebuah kipas angin yang dapat menstabilkan suhu ruangan ketika suhu tersebut dinilai kurang
nyaman untuk melakukan berbagai kegiatan didalam ruangan.

Kata Kunci : Arduino Uno, Kelembaban Udara, Sensor DHT22, Sensor Passive Infrared, Suhu.
1. Pendahuluan
Pada keseharian dalam beraktivitas seseorang membutuhkan tempat atau ruangan yang
nyaman agar dapat berkonsentrasi pada suatu bidang yang dikerjakannya. Salah satu faktor
kenyamanan dalam beraktifitas pada suatu ruangan ditentukan oleh keadaan lingkungan
tempat dimana proses tersebut dilakukan. Suhu dan kelembaban udara ruangan dinilai
sangat mempengaruhi kelancaran proses tersebut.

Suhu dan kelembaban lingkungan ruangan sangat berpengaruh pada efektivitas


kegiatan atau bahkan dalam pekerjaan. Bekerja pada lingkungan yang terlalu panas atau
terlalu lembab, dapat menurunkan kemampuan fisik tubuh dan dapat menyebabkan
keletihan terlalu dini sedangkan pada lingkungan yang terlalu dingin, dapat menyebabkan
hilangnya fleksibilitas terhadap alat-alat motorik tubuh yang disebabkan oleh timbulnya
kekakuan fisik tubuh.

2. Metode Penelitian
Pada tahap pertama yang dilakukan yaitu analisa masalah. Analisa masalah sangat
dibutuhkan agar pada perancangan selanjutnya pada pembuatan alat ini akan bermanfaat
dan berjalan dengan baik. Menurut keputusan menteri kesehatan bahwa suhu ruangan yang
baik berkisar 18 °C – 28 °C dan kelembaban udara 40% - 60%. Pada kepmenkes tersebut
pun diatur untuk mengendalikan suhu yang cenderung panas atau lebih dari 28 °C maka
diperlukan alat penata udara seperti kipas angin.
Pada tahap kedua, dilakukan analisa terhadap kebutuhan atau komponen-komponen
elektronika untuk pembuatan alat ini. Sebagai inti dari alur kerja alat ini, digunakanlah
sebuah board Arduino Uno. Arduino ini merupakan sebuah board mikrokontroler yang
didasarkan pada ATmega328 [7]. Board ini dapat terhubung ke 14 sinyal digital I/O dan 6
sinyal analog input [8-10], lalu board ini bersifat open-source dan bahasa pemrograman
yang digunakan adalah C.
Komponen untuk pendeteksi suhu dan kelembaban udara yang digunakan yaitu sensor
DHT22. DHT22 merupakan sensor pengukur suhu dan kelembaban relatif dengan keluaran
berupa sinyal digital serta memiliki 4 pin yang terdiri dari power supply, data signal, null,
dan ground. DHT22 memiliki akurasi yang lebih baik daripada DHT11 dengan galat relatif
pengukuran suhu 4% dan kelembaban 18%. Alat ini pun menggunakan sensor Passive
Infrared (PIR) yang berfungsi untuk menangkap suatu besaran fisis (temperatur suhu tubuh
manusia) dan merubahnya ke bentuk sinyal listrik. dan merubahnya ke bentuk sinyal listrik.
Sensor PIR digunakan karena kipas angin yang terhubung pada alat ini dapat bekerja pada
suhu diatas 28 ºC. Namun apabila tidak ada seseorang pada ruangan tersebut dan kipas
tetap menyala, hal ini dirasa menjadi suatu pemborosan terhadap penggunaan listrik. Oleh
karena itulah sensor PIR ditambahkan pada alat ini.
Pada tahap selanjutnya dilakukan studi pustaka. Pada tahap ini, dilakukan
pengumpulan informasi seperti spesifikasi pada setiap komponen yang dibutuhkan, cara
kerja dari komponen tersebut, dan juga informasi dari pembuatan alat yang sejenis.
Sebagian informasi tersebut didapatkan dari jurnal ilmiah yang sudah dipublikasikan dan
juga beberapa buku.
Diagram blok menggambarkan Arduino Uno sebagai pusat pengolahan data yang
mendapat masukan dari sensor DHT22 [16] dan sensor PIR, lalu hasil dari pembacaan
kedua sensor tersebut ditampilkan pada sebuah modul LCD dan juga memberikan kondisi
menyala atau tidaknya pada kipas angin (yang terhubung pada modul relay). Tahapan
terakhir yaitu pengujian terhadap setiap komponen elektronika yang digunakan.

Gambar 1. Diagram Blok


3. Hasil Pembahasan

Gambar 3.1. Diagram Alir


4. Kesimpulan dan saran
Setelah dilakukan perancangan alat dan pengujian terhadap komponen-komponen
yang digunakan, dapat disimpulkan bahwa alat telah berhasil dibuat dan sesuai dengan
tujuan pembuatan. Relay dalam kondisi aktif (kipas menyala) ketika suhu diatas 28 ºC.
Sensor DHT22 yang dikalibarasi dengan menggunakan termometer digital AZ-HT-02
memiliki rata-rata selisih suhu mencapai 0.9 °C sedangkan kelembaban udara yang terbaca
oleh DHT22 lebih cepat menyesuaikan ketika diberi udara panas dari hairdryer
dibandingkan dengan termometer digital, hal ini dapat dikarenakan arduino yang
terprogram diberikan nilai (delay) yang dapat merespon lebih cepat. Namun dalam
pengujian alat ini, kalibrasi terhadap kelembaban udara menggunakan termometer digital
AZ-HT-02 bukanlah menjadi landasan pengukuran yang tepat. Pemilihan termometer
digital AZ-HT-02 hanya berdasarkan alat yang tersedia pada laboratorium dan alat yang
sudah dipasarkan saja.
Saran untuk kalibrasi kelembaban udara yang lebih akurat dapat menggunakan RH
meter (Higrometer) dan lalu untuk pengembangan alat ini dapat dilakukan pengukuran
suhu dan kelembaban udara terhadap waktu secara realtime. Hal ini agar dapat lebih
menambah fitur pada tampilan output dan juga penambahan fungsi pengendalian suhu
dengan jarak jauh dapat menjadi kontrol yang memudahkan seseorang untuk mendapatkan
kenyamanan di dalam ruangan.
Sistem Monitoring dan Pengendalian Suhu dan Kelembaban Ruang pada
Rumah Walet Berbasis Android, Web, dan SMS

Rachmad Andri Atmoko1

Abstrak

Sarang walet adalah komoditi yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Namun dalam
pengembangbiakannya sulit dilakukan karena membutuhkan strategi dan pananganan khusus.
Salah satu komponen penting yang harus diperhatikan adalah kondisi ideal rumah walet yang harus
menyerupai habitat aslinya. Sesuai habitat asli, burung walet bersarang di gua-gua yang
mempunyai suhu dan kelembaban ideal yaitu suhu 26°- 29° C dan kelembaban 80% – 90%. Karya
tulis ini membahas sistem monitoring dan pengendalian suhu serta kelembaban rumah walet yang
dapat diakses dari perangkat berbasis android, web, dan sms. Pada karya tulis ini dibuat sebuah
model menyerupai rumah walet berbahan plastik dengan aktuator terdiri dari pompa air untuk
sistem cooler dan hair dryer untuk heater. Berdasarkan hasil pengujian kemampuan aktuator,
setting parameter suhu dan kelembaban ideal diatur pada rentang nilai suhu 26°- 29° C dan
kelembaban 55% – 65%. Mode kerja sistem terdiri dari mode otomatis dan manual. Mode otomatis
bekerja tanpa menunggu instruksi dari PC Server. Aktuator bekerja otomatis menyesuaikan
kondisi suhu dan kelembaban yang terpantau. Mode manual bekerja berdasarkan instruksi yang
dikirim dari PC Server. Aktuator bekerja ketika ada instruksi yang dikirimkan dari PC server.
Perangkat berbasis android, web, dan sms mengakses aplikasi monitoring dan pengendalian yang
ditanamkan pada PC server.Dari hasil pengujian, respon kecepatan pengendalian melalui
perangkat berbasis web selama 2 detik, melalui perangkat berbasis android selama 2 detik, dan
melalui perangkat berbasis SMS selama 15 detik. Monitoring data suhu dan kelembaban dapat
dipantau melalui web secara realtime dengan selang waktu selama 5 detik. Sistem yang dibangun
bermanfaat untuk menggantikan proses pengecekan suhu dan kelembaban yang masih dilakukan
secara manual dengan cara masuk kedalam rumah walet. Dengan kondisi rumah walet yang selalu
pada kondisi ideal suhu dan kelembabannya dapat meningkatkan kualitas sarang walet dan
meningkatkan nilai ekonomisnya.

Kata kunci : rumah walet, suhu, kelembaban, android, web, sms


Alat Optimasi Suhu dan Kelembaban Untuk
Inkubasi Fermentasi dan Pengeringan Pasca Fermentasi

Gunawan Dewantoro1, Sri Hartini2, dan Agustinus Hery Waluyo3

Abstrak—Alat bantu proses fermentasi bahan pangan sudah banyak kita jumpai baik di
laboratorium maupun industri rumah tangga. Namun, alat ini hanya sebagai inkubator saja dan
terkadang alat ini pun tidak bisa mengoptimalkan proses fermentasi dengan baik akibat
kelembaban saat proses fermentasi yang selalu bertambah sedangkan box tertutup rapat. Namun,
pemberian lubang pada alat bantu fermentasi tidak mengubah efek busuk karena bakteri-bakteri
dari udara luar yang tidak dibutuhkan masuk melalui lubang. Berdasarkan hal tersebut, perlu
dirancang yang memiliki dua fungsi terpisah, yaitu sebagai inkubator fermentasi dan sebagai
pengering pasca fermentasi. Alat ini mampu bekerja dari suhu 35oC - 120oC dan dilengkapi 2
buah exhaust fan untuk meminimalisir kelembaban ketika mode fermentasi maupun pengeringan.
Sensor SHT11 digunakan untuk mengukur besarnya suhu dan kelembaban relatif di dalam box
inkubator. Pemanas keramik digunakan untuk memanaskan udara di dalam box sesuai dengan
keinginan user. Sebagai user interface, digunakan keypad dan LCD karakter 4 × 16. Arduino
Mega2560 berperan sebagai pengendali utama keseluruhan sistem. Jika dibandingkan dengan
proses fermentasi secara konvensional, alat ini bekerja lebih cepat dengan selisih 9 jam dan obyek
fermentasi tidak menjadi busuk.

Kata kunci: SHT11, optimasi, suhu, kelembaban


Sistem Pengendalian Suhu Dan Kelembaban Pada Mesin Pengering Kertas

Darjat

Abstract: An effective and efficient paper drying tool for printing industry is very important.
Utilize of this tool is to dry the paper will be printed to get a dry paper that have ideal temperature
and humidity level. With the result that will make easier the process of production and to get the
optimal quality of printed result.
Focus of this Final Report is to design data acquisition humidity level and temperature
system control to the paper drying machine based on fuzzy logic control using Atmega 8535
microcontroller, in order to get the paper that have ideal temperature and humidity level is about
33oC – 35.5oC and 41% of water content in 0.00075 inch of thickness for each of the sheet later
(Perry’s Chemical Engineers’ Handbook: 12.34)[10].
Observation result of fuzzy logic control in paper drying system show that bigger reference
of temperature offered to the system so that the time to reach steady state condition will be more
longer, where the initial condition of temperature at the same value. To get the dry ideal paper
result, the setting reference of temperature that appropriate is 50oC, where the drying process with
50oC reference is resulted the paper with 38.0oC temperature and 40.9% of humidity.

Keyword: Paper drying system, Fuzzy logic control, ATMega 8535 microcontroller
SISTEM PENGENDALI SUHU, KELEMBABAN DAN CAHAYA DALAM
RUMAH KACA

Tony K. Hariadi

ABSTRAK

Rumah kaca merupakan sebuah bangunan tempat budidaya tanaman dengan pengaturan beberapa
variabel di dalamnya agar sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang tanaman yang sedang
dibudidayakan saat itu. Perkembangan teknologi elektronika memungkinkan untuk melakukan
pengendalian variabelvariabel tersebut secara otomatis dan terus menerus. Penelitian dan
perancangan ini bertujuan untuk membuat sebuah sistem pengendali temperatur, kelembaban,
cahaya, dan penyiraman dalam rumah kaca secara terpadu. Implementasi pengendalian rumah kaca
dilakukan dengan menggunakan mikrontroler sehingga memudahkan pemrograman terhadap
kondisi kondisi tanaman yang berbeda-beda dengan berbagai perlakuan yang berbeda pula. Suhu
diatur menggunakan air conditioner yang sudah dimodifikasi untuk diprogram dari
mikrokontroller,s sedangkan pengaturan cahaya menggunakan lampu dan pengaturan lain adalah
kelembaban berdasarkan perhitungan suhu basah dan kering serta penyiraman. Setelah pembuatan
alat selesai, maka alat tersebut diujicobakan didalam rumah kaca dan diamati kondisi di dalam
rumah kaca selama 3 kali 24 jam. Hasil ujicoba menunjukkan bahwa alat tersebut mampu
mengendalikan parameterparameter yang diinginkan sesuai dengan program pada mikrokontroler,
danmampu mengurangi efek kondisi cuaca di luar rumah kaca.

Kata kunci : pengendalian rumah kaca, rumah kaca, pengendalian suhu,pengendalian


kelembaban
PENGONTROLAN DAN MONITORING PROTOTYPE GREEN HOUSE
MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DAN FIREBASE

Qisthina Syadza1, Agus Ganda Permana, Ir., M.T.2, Dadan Nur Ramadan, S.Pd., M.T.3

Abstrak

Perkembangan dan kemajuan teknologi khususnya dalam bidang IoT (Internet of Things)
sudah banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi
IoT saat ini sangat membantu dalam menyelesaikan berbagai pekerjaan manusia. Salah satu
contohnya adalah pemanfaatan teknologi IoT dalam bidang pertanian. Saat ini green house sudah
banyak diterapkan dalam proses kendali tanaman agar kondisinya dapat terjaga. Namun, dengan
teknologi IoT pekerjaan kendali tanaman dalam greenhouse dapat dibuatkan menjadi otomatis dan
dikendalikan dari jarak jauh.
Green House berfungsi untuk melindungi tanaman dari panas dan dingin berlebihan,
melindungi dari debu dan membantu menolong tanaman dari serangan hama. Green house dibuat
sebagai monitoring secara otomatis dengan menggunkan mikrokontroler sebagai pusat
pengontrolan sensor-sensor yang digunakan. Sensor yang mendapatkan nilai parameter
kelembaban, suhu, dan kelembaban tanah (soil) akan diproses secara otomatis untuk kendali fan,
heater, dan sprayer. Pembuatan green house ini akan dibuat menyerupai aslinya dengan dalam
bentuk prototype yang menggunakan bahan dari akrilik.
Dalam Pengujian green house berbasis mikrokontroler dan firebase dapat diterapkan
dengan baik menggunakan mikrokontroler nodeMCU dan database real-time. Perangkat dapat
memantau kondisi kelembaban udara, suhu, dan kelembaban tanah secara real-time dalam green
house dengan ketepatan data yang akurat sehingga membantu pemantauan yang dapat di akses
dimana saja.
Kata kunci : Green House, IoT, NodeMCU, Firebase
Prototipe Pengendalian pH dan Elektro Konduktivitas Pada Cairan Nutrisi
Tanaman Hidroponik

Anwar Mujadin1, Dwi Astharini 2, Octarina Nur Samijayani 3

Abstrak

Prduk komuditas budidaya cara hidroponik saat ini hasilnya belum optimal, ini disebabkan karena
pemberian nutrisi pada tanaman hidroponik masih diperlakukan sama untuk semua jenis tanaman.
Padahal setiap tanaman memiliki karakteristik sendiri terhadap nutrisi yang diserapnya. Parameter
keberhasilan budidaya tanaman hidroponik tergantung pada pH dan densitas (kekentalan) dari
cairan nutrisi yang diberikan. Dalam tulisan ini akan dijelaskan mengenai rangkaian elektronika
pengukuran pH dan densitas nutrisi tanaman hidroponik. Hasil pengujian prototipe mampu
diterapkan pada pembacaan pH 5-9 dengan resolusi 0.63V/pH dan electro conductivitas sebesar
Y= 2900e-X.

Kata Kunci – Hidroponik, pH dan Masa jenis dari nutrisi tanaman hidroponik
Sistem Monitoring Dan Controlling Air Nutrisi Aquaponik
Menggunakan Arduino Uno Berbasis Web Server

Amanda Fahmi Ma’arif*1, Ikhlal Aldhi Wijaya2, Nurulli Abdul Ghani3, Aldhyth
Sugiharto Wijaya4

Abstrak

Aquaponik merupakan sistem pertanian berkelanjutan mengombinasikan sistem akuakultur dan


hidroponik sebagai satu kesatuan sistem bersifat simbiotik. Dalam budidaya sistem aquaponik
faktor penting yang mempengaruhi perkembangan ekosistem adalah Derajat Keasaman (PH) yang
berdampak langsung pada daya serap nutrisi pada akar tanaman dan perkembangan hewan yang
hidup pada ekosistem. Faktor lain adalah Elektrokonduktivitas (EC), kemampuan menghantarkan
ion listrik dalam larutan ke akar tanaman. Derajat Keasaman (PH) air normal untuk ekosistem
aquaponik berksiar pada nilai 6-7, untuk EC berkisar pada nilai 0.8-1.2 ms/cm. Dari penelitian
dihasilkan sebuah alat mampu memonitoring dalam bentuk web server sekaligus melakukan
otomatisasi dalam mengontrol kadar PH dan EC. Berdasarkan hasil pengujian sistem diperoleh
hasil sensor Analog PH Meter Kit dan Analog Electrical Conductivity Meter mampu
memonitoring air aquarium sesuai standar alat ukur yang digunakan yaitu PH meter dan EC
Solution. Sistem juga mampu mengontrol perubahan yang terjadi pada air aquarium sesuai dengan
standar PH dan EC.

Kata Kunci: Aquaponik, Arduino Uno, PH, EC.


Alat Pengatur Kekentalan Tinta

Alva Kosasih, Mochammad Rif’an, dan Zainul Abidin

Abstrak–Pengaturan kekentalan tinta dibutuhkan oleh setiap pelaku industri percetakan.


Dalam industri percetakan, kekentalan tinta akan menjadi penentu baik tidaknya kualitas hasil
percetakan. Hal ini disebabkan kekentalan tinta akan menentukan pudar dan pekatnya warna tinta
yang dihasilkan. Metode yang digunakan untuk pengaturan kekentalan tinta ini berbasis fuzzy.
Selain itu pada alat pengatur tersebut dilengkapi dengan fasilitas bagi pengguna untuk mengubah-
ubah target parameter baik suhu maupun kekentalan itu sendiri.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa untuk keadaan encer didapatkan waktu
tempuh kekentalan sebesar 126 ms, keadaan encer cenderung sedang sebesar 513 ms, keadaan
sedang sebesar 1053 ms, keadaan sedang cenderung kental sebesar 1345 ms, keadaan kental
sebesar 2949 ms.
Parameter membership function fuzzy adalah eror antara ≤-2436 sampai -5 adalah Negative
Big (NB), eror antara -292 sampai +5 adalah Negative Small (NS), eror antara -5 sampai +5 adalah
Zero (Z), eror antara +5 sampai +292 adalah Positive Small (PS), dan eror antara +292 sampai
≥2436 adalah Positive Big (PB).

Kata Kunci : Tinta, pengaturan kekentalan, fuzzy

Anda mungkin juga menyukai