Konsep Dasar Kewirausahaan PDF
Konsep Dasar Kewirausahaan PDF
Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat,
dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.
Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan pe-
luang.
Kreativitas: kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru da-
lam pemecahan masalah dan menemukan peluang. (inti: Kreativitas adalah memi-
kirkan sesuatu yang baru dan berbeda)
Inovasi: Kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan ma-
salah dan menemukan peluang. (Inti: Inovasi adalah kemampuan untuk melakukan
sesuatu yang baru dan berbeda)
Sukses kewirausahaan akan tercapai apabila:
• Berpikir dan melakukan sesuatu yang baru
• Berpikir dan melakukan sesuatu yang lama dengan cara-cara baru
Pengertian
Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, ke-
mampuan dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk mem-
peroleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya.
Kewirausahaan adalah kemampuan untuk melihat dan menilai kesempatan-kesem-
patan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengam-
bil keuntungan daripadanya danmengambil tindakan yang tepat guna memastikan
sukses
Kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin, proses sistematis penerapan krea-
tivitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang pasar. (Thomas W.
Zimmerer)
Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah dengan cara-cara baru
dan berbeda agar dapat bersaing.
Wirausaha
Kewiarausahaan dilihat dari berbagai Sudut pandang dan konteks
• Pandangan Ahli Ekonomi:
Wirausaha adalah orang yang mengkombinasikan dan mengorganisasikan fak-
tor-faktor produksi untuk tujuan memproduksi barang dan jasa, sehingga me-
ningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya.
• Pandangan Ahli Manajemen:
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur internal
yang meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan, semangat dan
kemampuan untuk memanfaatkan peluang usaha.
• Pandangan Pelaku Bisnis
Wirausaha adalah seorang pengusaha, yang merupakan pelopor dalam bisnis,
inovator, penanggung risiko yang mempunyai visi ke depan dan memiliki ke-
unggulan dalam prestasi di bidang usaha. (pengusaha yang kreatif).
• Pandangan Psikolog
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki dorongan kuat dari dalam dirinya
untuk memperoleh suatu tujuan serta suka berekseperimen untuk menampil-
kan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.
• Pandangan Pemodal
Wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan untuk orang lain,
menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya, mengurangi
pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangai masyarakat.
Meskipun ditinjau dari sudut pandang yang berbeda, akan tetapi pada umumnya
mengandung unsur-unsur yang hampir sama, yaitu seseorang yang memiliki ke-
mampuan kreatif, inovatif, berani menanggung risiko, serta selalu mencari pelu-
ang melalui potensi yang dimilikinya.
Pengertian Wirausaha adalah seseorang yang menjalankan kegiatan kewirausa-
haan, atau seseorang yang memulai dan atau mengoperasikan bisnis. (dalam hal
ini adalah seorang pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, berani mengam-
bil risiko untuk mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba.)
Hakekat Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam me-
mecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha dan
perkembangan usaha
Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan se-
suatu yang berbeda yang bermanfaat memberikan nilai lebih
Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengombina-
sikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan per-
saingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan tek-
nologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk mengha-
silkan barang dan jasa baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang
sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasn kepada konsu-
men.
Dari keenam hakekat tersebut, kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai kemampuan
kreatif dan inovatif yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses, dan perjuangan un-
tuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk
menghadapi risiko.
Karakteristik kewirausahaan
Commitment & Determination
Memiliki komitmen dan tekad yang bulat untuk mencurahkan semua perhatiannya
pada usaha, karena dengan sikap yag setengah hati mengakibatkan besarnya ke-
mungkinan untuk gagal dalam berwirausaha
Desire of responsibility
Memiliki rasa tanggung jawab, baik dalam mengendalikan sumber daya yang digu-
nakan maupun tanggung jawab terhadap keberhasilan wirausaha.
Opportunity obsession
Selalu berambisi untuk selalu mencari peluang. Keberhasilan wirausaha selalu diu-
kur dengan keberhasilan untuk mencapai tujuan. Pencapaian tujuan terjadi apabila
ada peluang
Tolerance for risk, ambiguity & uncertainty
Tahan terhadap risiko dan ketidakpastian. Wirausaha harus belajar untuk mengelola
risiko dengan cara mentransfer risiko ke pihak lain, seperti bank, investor, konsu-
men, pemasok dan lainnya. Wirausaha yangn berhasil biasanya memiliki toleransi
terhadap pandangan yang berbeda dan ketidakpastian.
Self confidence
Percaya diri. Seorang wirausaha cenderung optimis dan memiliki keyakinan yang
kuat terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk berhasil
Creativity & Flexibility
Berdaya cipta dan luwes. Merupakan kemampuan untuk menanggapi perubahan
yang cepat dan fleksibel
Desire for immediate feedback
Selalu memerlukan umpan balik yang segera. Seorang wirausaha selalu ingin me-
ngetahui hasil dari apa yang dikerjakannya. Oleh karena itu, dalam memperbaiki ki-
nerjanya, selalu memiliki kemauan untuk menggunakan ilmu pengetahuan yang te-
lah dimilikinya dan selalu belajar dari pengalaman.
High level of energy
Memiliki tingkat energi yang tinggi. Wirausaha yang berhasil biasanya memiliki da-
ya juang yang lebih tinggi dibanding rata-rata orang lainnya, sehingga lebih suka
bekerja keras, walaupun dalam waktu yang relatif lama.
Motivation of excel
Memiliki dorongan untuk selalu unggul. Seorang wirausaha selalu ingin lebih ung-
gul, lebih berhasil dalam mengerjakan apa yang dilakukannya dengan melebihi
standar yang ada.
Orientation to the future
Berorientasi pada masa yang akan datang. Untuk tumbuh dan berkembang, wirau-
saha selalu berpandanganjauh ke masa depan yang lebih baik
Willingness to learn from failure
Selalu belajar dari kegagalan. Wirausaha yang berhasil tidak pernah takut gagal dan
selalu memfokuskan kemampuannya pada keberhasilan.
Leadership ability
Kemampuan dalam kepemimpinan. Wirausaha yang berhasil memiliki kemampuan
untuk menggunakan pengaruh tanpa kekuatan, dan harus lebih memiliki taktik me-
diator dan negosiator daripada diktator
Dari karakteristik di atas, ada beberapa nilai hakiki dari kewirausahaan, yaitu
Percaya diri
Merupakan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerja-
annya. Dalam praktik hal ini sangat penting dalam memulai, melakukan dan menye-
lesaikan suatu tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu, kepercayaan diri
memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas dan ketidaktergantungan.
Kepercayaan diri bersifat internal, sangat relative dan dinamis, dan banyak ditentu-
kan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan, dan menyelesaikan suatu
pekerjaan. Orang yang percaya diri memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pe-
kerjaan dengan sistematis, terencana, efektif dan efesien, serta ditunjukkan dengan
ketenangan, ketekunan, kegairahan dan kemantapan dalam melakukan pekerjaan.
Kepercayaan diri berpengaruh pada gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian,
ketekunan, semangat kerja keras dan kegairahan bekerja.
Orientasi pada tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang selalu menguta-
makan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabah-
an, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan berinisiatif.
Keberanian mengambil risiko
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang
untuk mencapai kesuksesan dan kegagalan daripada usaha yang kurang menantang.
Oleh karena itu, seorang wirausaha yang berani menanggung risiko adalah orang
yang selalu ingin menjadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik.
Kemampuan untuk mengambil risiko ditentukan oleh:
Keyakinan pada diri sendiri
Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan ke-
mungkinan untuk memperoleh keuntungan
Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realistis
Kepemimpinan
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan,
keteladanan, selalu tampil beda, lebih dulu dan lebih menonjol, dapat bergaul de-
ngan orang lain dan dapat menerima dan menanggapi saran dan kritik.
Orientasi pada masa depan
Merupakan prespektif untuk selalu mencari peluang, tidak cepat puas dengan ke-
berhasilan dan berpandangan jauh ke depan. Kuncinya adalah pada kemampuan un-
tuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada sekarang.
Keorisinilan: Kreativitas dan inovasi
Unsur-unsur keorisinilan seseorang memiliputi inovatif, kratif dan fleksibel.
Wirausaha yang inovatif adalah seorang yang kreatif dan yakin dengan adanya cara-
cara baru yang lebih baik. Karakteristiknya:
Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara-cara
tersebut cukup baik
Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya
Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memenafaatkan perbedaan
Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak
pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih pe-
luang yang dihadapi setiap hari.
Motif Kewirausahaan
Seseorang yang berminat untuk berwirauasaha, akan dipengaruhi motif berprestasi, yai-
tu suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna
mencapai kepuasan secara pribadi, dengan faktor dasar adalah adanya kebutuhan yang
harus dipenuhi.
Alasan seseorang berminat untuk berwirausaha:
Alasan keuangan, yaitu mencari nafkah, untuk menjadi kaya, untuk mencari panda-
patan tambahan, sebagai jaminan stabilitas keuangan
Alasan sosial, yaitu memperoleh gengsi/status, untuk dapat dikenal dan dihormati,
untuk menjadi contoh bagi orang lain, agar dapat bertmu orang banyak
Alasan pelayanan, yaitu untuk memberi pekerjaan kepada masyarakat, untuk mena-
tar masyarakat, untuk membatu ekonomi masyarakat, demi masa depan keluarga
Alasan pemenuhan diri, yaitu untuk menjadi mandiri, untuk mencapai sesuatu yang
diinginkan, untuk menghindari ketergantungan pada orang lain, untuk menjadi lebih
produktif, dan untuk menggunakan kemampuan pribadi.
Hand out Kewirausahaan
BAB II
PROSES KEWIRAUSAHAAN
Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah. Tetapi tidaklah sesulit yang dibayang-
kan banyak orang. Sehingga dapat dikatakan bahwa kewirausahaan adalah untuk semua
orang. Mengapa?
Alasannya:
1. Setiap orang memiliki cita-cita, impian, atau sekurang-kurangnya harapan untuk
meningkatkan kualitas hidupnya sebagai manusia. Hal ini merupakan semacam
"intuisi" yang mendorong manusia normal untuk bekerja dan berusaha. "Intuisi" ini
berkaitan dengan salah satu potensi kemanusiaan, yakni daya imajinasi kreatif.
2. Kewirausahaan itu pada dasarnya dapat dipelajari, karena lebih menekankan pada
konsep dan teori
3. Para wirausaha yang paling berhasil pada dasarnya adalah manusia biasa.
4. Adanya 10 kiat sukses yang sederhana, yaitu: bahwa wirausaha:
…..digerakkan oleh ide dan impian,
…..lebih mengandalkan kreativitas,
…..menunjukkan keberanian,
…..percaya pada hoki, tapi lebih percaya pada usaha nyata,
…..melihat masalah sebagai peluang,
…..memilih usaha sesuai hobi dan minat,
…..mulai dengan modal seadanya,
…. senang mencoba hal baru,
…..selalu bangkit dari kegagalan, dan
…..tak mengandalkan gelar akademis.
5. Kewirausahaan mengarahkan orang kepada kepemimpinan
Tahap-Tahap Kewirausahaan:
1. Tahap Imitasi dan duplikasi (imitating & duplicating)
Pada tahap ini, para wirausaha meniru ide-ide orang lain, baik dari segi teknik pro-
duksi, desain, proses, organisasi usaha dan pola pemasarannya.
2. Tahap duplikasi dan pengembangan (duplicating & developing)
Pada tahap ini, para wirausaha mulai mengembangkan ide-ide barunya, walaupun
masih dalam perkembangan yang lambat dan cenderung kurang dinamis.
3. Tahap menciptakan sendiri produk baru yang berbeda (creating new and different)
Pada tahap ini, para wirausaha sudah mulai berpikir untuk mencapai hasil yang le-
bih baik lagi, dengan cara menciptakan produk yang baru dan berbeda. Hal ini dida-
sarkan karena wirausaha sudah mulai bosan dengan proses produksi yang ada, ke-
ingintahuan dan ketidakpuasan terhadap hasil yang sudah ada.
Kunci sukses seorang pengusaha di dalam memenangkan pasar adalah kekuatan pe-
ranan dalam berinovasi dan menciptakan ide-ide brilian dalam menembus market share.
Inovasi bukanlah berarti menciptakan sebuah produk baru. Inovasi dapat berwujud apa
saja, mulai dari, baik dalam bentuk jasa maupaun produk. Inovasi juga bisa dilakukan
dengan mengamati produk atau jasa yang sudah ada, kemudian melakukan modifikasi
untuk membuat hasil yang lebih baik. Atau dari modifikasi tersebut akan melahirkan se-
buah produk baru lagi. Salah satu metode inovasi adalah ala Jepang, yaitu dengan prin-
sip ATM; Amati Tiru Modifikasi.
Untuk menjadi wirausaha sukses dan tangguh melalui inovasi, maka harus menerapkan
beberapa hal berikut:
1. Seorang wirausaha harus mampu beripikir secara Kreatif, yaitu dengan berani ke-
luar dari kerangka bisnis yang sudah ada. Untuk menghasilkan sesuatu yang lebih
baik.
2. Seorang wirausaha juga harus bisa membaca arah perkembangan dunia usaha. Mi-
salnya, saat ini sedang maraknya penggunaan Teknologi Informasi dalam dunia bis-
nis.
3. Seorang wirausaha harus dapat menunjukkan nilai lebih dari produk yang di-
milikinya, agar konsumen tidak merasa produk yang ditawarkan terlalu mahal.
4. Seorang wirausaha perlu menumbuhkan sebuah kerjasama tim, sikap leadership, ke-
bersamaan dan membangun hubungan yang baik dengan karyawannya.
5. Seorang wirausaha harus mampu membangun personal approach yang baik dengan
lingkungan sekitarnya dan tidak cepat berpuas diri dengan apa yang telah diraihnya.
6. Seorang wirausaha harus selalu meng-upgrade ilmu yang dimilikinya untuk me-
ningkatkan hasil usaha yang dijalankannya. Hal ini dapat ditempuhnya dengan cara
membaca buku-buku, artikel, internet, ataupun bertanya pada yang ahlinya.
7. Seorang wirausaha harus bisa menjawab tantangan masa depan dan mampu men-
jalankan konsep manajemen dan teknologi informasi. Hal ini bertujuan untuk mem-
pelajari segala situasi bisnis atau usaha yang cepat berkembang dan berubah sangat
cepat. Untuk itu perlunya daya kreativitas yang tinggi, analisis yang baik, intuisi
yang tajam, kemampuan networking yang mendukung, serta strategi jitu dalam me-
masarkan produk atau jasa yang dimilikinya.
3. Takut mencoba. Sebenarnya takut mencoba tersebut dapat disamakan dengan takut
tenggelam.
4 Paradigma yang membuat wirausaha menjadi sukses atau superior di tingkat per-
saingan usaha yang semakin ketat, yaitu:
1. Seorang wirausaha harus mampu memprediksi kemungkinan di masa mendatang.
Sebab, entrepreneur itu harus sarat ide-ide, seolah hanya melihat peluang dan kepu-
asan pelanggan.
2. fleksibilitas dari sang wirausaha. Seorang entrepreneur harus bisa cepat menyesuai-
kan diri dengan lingkungan kerja maupun lingkungan usaha.
3. Rule of the game, harus dinamis dalam mengantisipasi sebagal macam kemungkin-
an sebagai kemampuan mengubah aturan main. Hal ini berkaitan erat dengan ino-
vasi atau penciptaan hal-hal baru dalam berbisnis.
4. Kemampuan melanjutkan perubahan dari aturan atau bentuk yang telah ada sebe-
lumnya.
Kerugian berwirausaha
1. Pengorbanan personal. Pada awalnya wirausaha harus bekerja dengan waktu
yang lama dan sibuk, hingga mengorbankan kepentingan keluarga dan istirahat.
2. Beban dan tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis,
baik pemasaran, keuangan, personil, maupun pengadaan dan pelatihan.
3. Kecilnya marjin keuntungan dan kemungkinan gagal. Karena wirausaha meng-
gunakan keuangan yang kecil dan keuangan milik sendiri, maka marjin laba/
keuntungan yang diperoleh relatif kecil dan kemungkinan gagal juga ada
BAB III
FUNGSI & PERAN WIRAUSAHA
Pengelompokkan kewirausahaan:
Berdasarkan perannya: (menurut Roopke)
1. Kewirausahaan rutin
Wirausaha yang dalam melakukan kegiatan sehari-harinya cenderung menekankan pada
pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi tradisional. Wirausaha ini berusaha
untuk menghasilkan barang, pasar dan teknologi. Contoh wirausaha ini adalah pegawai
dan manajer. Wirausaha ini dibayar dalam bentuk gaji.
2. Kewirausahaan arbitrase
Wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan/pengetahuan dan
pemanfaatan (pembukuan). Kegiatan kewirausahaan ini tidak perlu melibatkan pembu-
atan barang dan tidak perlu menyerap dana pribadi wirausaha. Kegiatannya melibatkan
spekulasi dalam memanfaatkan perbedaan harga jual dan harga beli.
3. Kewirausahaan inovatif
Wirausaha dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi baru yang berbeda.
Wirausaha ini merupakan promoter, tidak saja dalam memperkenalkan teknik dan pro-
duk baru, tetapi juga dalam pasar dan sumber pengadaaan, peningkatan teknik manaje-
men, dan metode distribusi baru. Wirausaha ini mengadakan proses dinamis pada pro-
duk, proses, hasil, sumber pengadaan, dan organisasi yang baru.
negara-negara tersebut menjadi kekuatan ekonomi dunia yang kaya dengan perkem-
bangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi.
Menurut J.B. Say, wirausaha adalah orang yang menggeser sumber-sumber ekonomi
dan produktivitas terendah menjadi produktivitas tertinggi dan berlimpah ruah. Menu-
rutnya wirausahalah yang menghasilkan perubahan, karena perubahan tidak dilakukan
dengan mengerjakan sesuatu yang lebih baik, tetapi melakukan sesuatu yang berbeda.
Secara kualitatif, peranan wirausaha melalui usaha kecil adalah:
Usaha kecil dapat memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai keter-
kaitan usaha, seperti fungsi pemasok, fungsi produksi, fungsi penyalur dan pemasar
bagi hasil produk-produk industri besar. Dalam hal ini usaha kecil berfungsi sebagai
transformator antarsektor yang mempunyai kaitan ke depan maupun ke belakang.
Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi, khususnya dalam menyerap
sumber daya yang ada. Usaha kecil sangat fleksibel, karena dapat menyerap tenaga
kerja lokal, sumber daya lokal, dan meningkatkan sumber daya manusia menjadi
wirausaha-wirausaha yang tangguh.
Usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pe-
merataan berusaha dan pemerataan pendapatan, karena jumlahnya yang tersebar,
baik di perkotaan dan di pedesaan.
2. Fungsi Mikro
Peran wirausaha adalah penanggung risiko dan ketidakpastian, mengkombinasikan
sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah
dan usaha-usaha baru.
Dalam fungsi mikro, wirausaha memiliki peran sebagai berikut:
Sebagai penemu (Innovator)
Wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan produk baru, teknologi ba-
ru, ide-ide baru dan organisasi usaha baru.
Sebagai perencana (Planner)
Wirausaha berperan dalam merancang perencanaan perusahaan, strategi perusahaan, ide-ide
dalam perusahaan dan organisasi perusahaan.
BAB VI
IDE & PELUANG DALAM KEWIRAUSAHAAN
Ide kewirausahaan:
Keberhasilan wirausaha dapat tercapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses dan
jasa-jasa inivasi sebagai alat untuk menggali perubahan. Sehingga dalam hal ini inovasi
merupakan instrument penting untuk memberdayakan sumber-sumber agar menghasilkan
sesuatu yang baru dan menciptakan nilai.
Ketangguhan kewirausahaan sebagai penggerak perekonomian terletak pada kreasi baru un-
tuk menciptakan nilai secara terus-menerus dengan cara mengubah semua tantangan men-
jadi peluang melalui ide-idenya dan akhirnya menjadi pengendali usaha.
Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha), wirausa-
ha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua risiko yang mungkin terjadi dengan
cara:
1. Pengurangan kemungkinan risiko melalui strategi yang proaktif
2. Penyebaran risiko pada aspek yang paling mungkin
3. Pengelolaan risiko yang mendatangkan nilai dan manfaat.
Sedangkan risiko-risiko yang akan dihadapi adalah:
1. Risiko pasar: terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar
2. Risiko finansial: terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya
3. Risiko teknik: terjadi sebagai akibat adanya kegagalan teknik
Munculnya ide kewirausahaan:
1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode lebih baik un-
tuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi bagaimana pekerjaan dilakukan atau mo-
difakasi cara melakukan suatu pekerjaan
Hasil dari ide-ide tersebut secara keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk arahan atau
petunjuk bagi perusahaan atau kreasi baru tentang barang yang dihasilkan perusahaan. Per-
lu diingat, bahwa banyak wirausaha yang berhasil buka atas ide sendiri, tetapi hasil penga-
matan dan penerapan ide-ide orang lain yang bisa dijadikan peluang.
Langkah-langkanya adalah:
1. Menciptakan produk baru yang berbeda
Dalam menciptakan produk baru dan berbeda, langkah yang harus dilakukan oleh wi-
rausaha adalah harus benar-benar mengetahui perilaku konsumen di pasar, yaitu dengan
cara:
Memperhatikan permintan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa
Dengan cara tersebut, wirausaha dapat menciptakan produk yang unggul yang dapat
memberikan nilai kepada konsumen.
Setelah itu, wirausaha baru melakukan analisis pasar untuk memfokuskan pada segmen
pasar yang akan dipilih. Cara melakukan analisis pasar, sebagai berikut:
Kemampuan untuk menganalisis demografi pasar
Kemampuan untuk menganalisis sifat serta tingkah laku pesaing
Kemapuan untuk menganalisis keunggulan bersaing pesaing dan kefakuman pe-
saing yang dianggap dapat menciptakan peluang
2. Mengamati pintu peluang
Dalam hal ini, wirausaha perlu mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, yaitu
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh pesaing.
Beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang:
Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat
Kerugian teknik harus rendah. Oleh karena itu, penggunaan teknik harus dipertim-
bangkan sebelumnya
Bila pesaing tidak terlalu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
Pesaing tidak memiliki teknologi canggih
Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya
Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan
produk barunya.
3. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam
Analisis ini penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang dihasil-
kan memadahi atau tidak
4. Menaksir biaya awal
5. Memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi
Risiko pesaing adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posi-
sinya di pasar.
Risiko pesaing meliputi:
Kemungkinan kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
Tingkat keberhasilan yang telah dicapai oleh pesaing dalam mengembangkan pro-
duknya
Dukungan keuangan pesaing dalam pengembangan produk baru dan produk yang
diperkenalkannya.
Kekuatan perusahaan untuk mengatasi serangan-serangan pesaing
Risiko teknik berhubungan dengan proses pengembangan produk yang cocok dengan
yang diharapkan atau menyangkut suatu obyek tertentu yang dapat ditransformasi-
kan menjadi produk yang siap dipasarkan dengan kapabilitas dan karakteristiknya
Risiko finansial adalah risiko yang timbul sebagai akibat ketidakcukupan finansial, baik
dalam tahap pengembangan produk baru maupun dalam menciptakan dan memper-
tahankan perusahaan untuk mendukung biaya produk baru.
Di samping kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki, seorang wirausaha masih
harus memiliki pengalaman yang seimbang. Berikut adalah cara untuk mencapai penga-
laman yang seimbang:
1. Technical competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang rancang bangun yang
sesuai dengan bentuk usaha yang dipilih.
2. Marketing competence, yaitu memiliki kompetensi dalam menemukan pasar yang co-
cok, mengidentifikasi pelanggan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
3. Financial competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang keuangan (mengetahui
bagaimana mendapatkan dana dan menggunakannya)
4. Human relation competence, yaitu kompetensi dalam mengembangkan hubungan per-
sonal.
BAB V
MERINTIS USAHA BARU &
MODEL PERKEMBANGANNYA
2. Membeli perusahaan orang lain (buying), yaitu dengan membeli perusahaan yang telah
didirikan dan dirintis dan diorganisir oleh orang lain dengan nama (good will) dan orga-
nisasi usaha yang sudah ada.
3. Kerja sama manajemen (franchising), yaitu suatu kerja sama antara entrepreneur
(franchisee) dengan perusahaan besar (franchisor) dalam mengadakan persetujuan jual-
beli hak monopoli untuk menyeenggarakan usaha (waralaba). Kerja sama ini dengan
dukungan pemilihan tempat, rencana/bentuk bangunan, pembelian peralatan, pola arus
kerja, pemilihan karyawan, pembukuan dan akuntansi, penetapan standar, promosi, pe-
ngendalian kualitas, riset, nasihat hukum dan sumber-sumber permodalan.
Keterangan:
Untuk memulai usaha harus dimulai dengan ide. Langkah berikutnya adalah mencari sum-
ber daya, seperti dana, fasilitas dan orang. Setelah itu menciptakan produk yang akan dija-
dikan objek bisnis dengan diawali mengamati pasar.
Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Bidang dan jenis usaha yang dimasuki
Pemilihan bidang usaha merupakan tahap terpenting. Hal ini akan mengarahkan calon
wirausaha untuk mengenal seluk-beluk usaha dan pengelolaannya.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih bidang usaha:
Minat dan bakat
Modal
Waktu dan Laba yang diinginkan
Pengalaman
2. Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang akan dipilih
Badan usaha adalah paying hukum yang membawahi usaha yang akan dijalankan. Arti-
nya perusahaan tidak akan melanggar hukum dalam menjalankan usahanya.
Beberapa bentuk kepemilikan usaha:
Perusahaan perorangan, yaitu suatu perusahaan yang dimiliki dan diselenggarakan
oleh satu orang. Kelebihan dari bentuk perusahaan ini adalah mudah didirikan, bia-
ya operasi rendah, bebas dalam pengelolaan dan memiliki daya rangsang yang lebih
tinggi
Persekutuan, yaitu suatu asosiasi yang didirikan oleh dua orang atau lebih yang
menjadi pemilik bersama dari suatu perusahaan.
Perseroan terbatas, yaitu suatu perusahaan yang anggotanya terdiri atas para peme-
gang saham, yang mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap utang-utang peru-
sahaan sebesar modal yang disetor
Firma, yaitu perusahaan yang pendiriannya dilakukan oleh dua orang atau lebih dan
menjalankan perusahaan atas nama perusahaan
3. Tempat usaha yang akan dipilih
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi:
Globalisasi, hal ini terjadi karena:
a. Ekonomi pasar
b. Komunikasi internasional yang lebih baik
c. Pengangutan barang yang lebih cepat dan dapat diandalkan
d. Semakin mudahnya arus kas antarnegara
e. Perbedaan biaya tenaga kerja yang tinggi
Produktivitas tenaga kerja
Kurs valuta asing
Biaya, meliputi:
a. Biaya terlihat: biaya-biaya yang langsung dapat diidentifikasi dan secara tepat
dapat ditentukan jumlahnya, meliputi: biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, pa-
jak, biaya penyusutan peralatan.
b. Biaya tak terlihat: biaya-biaya yang tidak mudah ditentukan angkanya, meliputi:
kualitas pendidikan, sikap masyarakat terhadap industri, mutu dan sikap karya-
wan yang dipekerjakan.
Sikap pemerintah
Keuangan Manufaktur
• Perantara Pemasaran
Adalah perusahaan yang membantu perusahaan untuk mempromosikan, menjual
dan mendistribusikan barang ke pembeli akhir, meliputi:
Penjual
Adalah perusahaan saluran distribusi yang membantu perusahaan menemu-
kan pelanggan/melakukan penjualan kepada pelanggan, meliputi pedagang
besar dan pedangang kecil.
Perusahaan distribusi fisik
Adalah sebuah organisasi tertentu yang membantu perusahaan untuk menim-
bun persediaan atau memindahkan barang dari tempat asalnya ke tempat tu-
juan.
Agen jasa pemasaran
Adalah perusahaan riset pemasaran, agen periklanan, perusahaan media dan
perusahaan konsultan pemasaran yang membantu perusahaan membidik dan
mempromosikan produknya ke pasar yang tepat.
Perantara keuangan
Adalah perusahaan yang membantu mendanai transaksi atau mengasuransi-
kan risiko yang berkaitan dengan pembelian atau penjualan barang, meliputi
bank, perusahaan kredit dan perusahaan asuransi.
• Pesaing
Adalah perusahaan lain yang memasarkan produk yang sejenis. Dalam hal ini
perusahaan harus memberikan nilai dan kepuasan pelanggan yang lebih besar
dibandingkan pesaingnya, dan juga harus menghimpun keunggulan strategik de-
ngan memposisikan tawaran mereka dengan benar-benar melawan tawaran pe-
saing dalam benak konsumen.
• Pasar pelanggan
Pelanggan adalah orang atau sekelompok orang yang menggunakan produk dari
sebuah perusahaan yang akan digunakan untuk konsumsi pribadi, untuk dijual
kembali atau untuk diproses lebih lanjut, meliputi:
Pasar Konsumen
Adalah individu atau rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi
pribadi
Pasar Bisnis
Adalah individu atau perusahaan lain yang membeli produk untuk diproses
lebih lanjut atau digunakan dalam proses produksinya.
Masyarakat Internal
Adalah kelompok yang terdapat di dalam sebuah perusahaan, meliputi pe-
kerja, manajer, sukarelawan dan direktur.
Lingkungan makro adalah lingkungan di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi
daya hidup perusahaan secara keseluruhan, meliputi:
• Demografi
Adalah telaah mengenai populasi manusia, dalam arti jumlah, kerapatan, lokasi,
umur, jenis kelamin, ras, jenis pekerjaan dan angka statistik lainnya.
Pertumbuhan populasi dunia yang meledak
Distribusi umur populasi menentukan kebutuhan
Meningkatnya keanekaragaman etnis dan ras
Kelompok pendidikan
Pola rumah tangga
Pergeseran geografis dalam populasi
Pergeseran dari pasar massal ke pasar mikro
• Ekonomi
Berkaitan dengan daya beli masyarakat, dipengaruhi oleh perubahan dalam pen-
dapatan
• Alam
Dipengaruhi oleh:
Kekurangan sumber daya alam
Biaya energi yang meningkat
Tingkat polusi yang meningkat
Campur tangan pemerintah dalam pelestarian lingkungan
• Teknologi
Dipengaruhi oleh:
Kecepatan perubahan teknologi
Kesempatan inovasi yang tidak terbatas
Anggaran riset yang bervariasi
Regulasi yang meningkat atas perubahan teknologi
• Politik
Dipengaruhi oleh:
Peraturan yang mengatur bisnis
Meningkatnya penekanan pada etika dantindakan yang bertanggung jawab
social
• Budaya.
Dipengaruhi oleh:
Nilai budaya dasar yang memiliki tingkat kemapanan yang tinggi
Pergeseran dalam nilai-nilai budaya sekunder.
Hal-hal kiritis yang perlu diperhatikan untuk menganalisis perusahaan yang akan dibeli:
1. Menentukan sebuah bisnis untuk dibeli
2. Menyelidiki dan mengevaluasi bisnis yang ada
3. Mempercayai pendapat professional
Kekurangan Franchising
1. Biaya franchising, meliputi:
Upah franchise awal
Kas yang diinvestasikan
Pembayaran royalti
Biaya periklanan
2. Pembatasan pengoperasian bisnis, meliputi:
Membatasi daerah penjualan
Meminta daftar lokasi untuk gerai pengecernya dan memaksakan persyaratan yang
berkaitan dengan penampilan gerainya
Membatasi barang dan jasa yang ditawarkan untuk dijual
Membatasi periklanan dan jam kerja
3. Hilanganya kebebasan
Mengevaluasi kesempatan usaha franchise
1. Menyeleksi kandidat franchise yang potensial
Memahami secara mendalam jenis bisnis yang hendak diminati, jangan hanya terbujuk
melalui merek/produk yang sudah terkenal
2. Menginvestigasi kandidat franchisee
Langkahnya:
Franchisor harus meletakkan dasar dan sistem waralaba yang tepat, dalam hal ini
meliputi produk dan sarana pendukung (iklan, lokasi, kualitas)
Franchisor harus memiliki tim pemasaran yang bertugas untuk menganalisis
kelayakan usaha bersama, terutama dari segi lokasi.
Franchisor harus mengejar skala ekonomi. Hal ini untuk tujuan keamanan dan
ketahanan waralaba, sehingga franchisor tidak perlu mengembangkan gerai terlalu
banyak. (menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menunjuk mitra baru.)
Sudut pandang franchisor
Beberapa alasan yang menjadikan alasan seseorang menjadi franchisor:
1. Pengurangan persyaratan modal
Franchise memungkinkan sebuah perusahaan untuk memperluas usahanya tanpa
mencairkan modal. Melalui pengaturan upah dan royalty, perusahaan yang terlibat di
dalam franchise pada hakikatnya meminjam modal dari franchise untuk pengembangan
salurannya. Oleh karena itu mempunyai persyaratan modal yang lebih kecil daripada
rangkaian secara keseluruhan.
2. Meningkatkan motivasi dalam manajemen
Franchisee sebagai pemilik, lebih termotivasi daripada karyawan yang digaji, karena
insentif laba dan minat akan hak-hak mereka di dalam bisnis tersebut. Sejak franchise
BISNIS KELUARGA
Bisnis keluarga mempunyai karakteristik dengan kepemilikannya atau keterlibatan lainnya
dari dua orang atau lebih anggota keluarga yang sama dalam kehidupan dan fungsi
bisnisnya. Sebuah perusahaan disebut juga sebagai bisnis keluarga, apabila perusahaan
tersebut dialihkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dengan demikian bisnis
keluarga adalah sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara langsung terlibat di
dalam kepemilikan dan atau jabatan/fungsi.
Bisnis keluarga dapat dengan mudah menunjukkan tngkat perhatian yang lebih tinggi
bagi tiap orang, daripada perusahaan-perusahaan pada umumnya
2. Memfokuskan pada pelaksanaan jangka panjang
Manajer keluarga dapat mengambil pandangan jangka panjang lebih mudah daripada
manajer perusahaan yang dinilai hasilnya setiap tahun
3. Memperluas kualitas
Karena memiliki taruhan di dalam memelihara reputasi keluarga, anggota keluarga akan
mempertahankan tradisi memberikan kualitas dan nilai bagi konsumen.
3. Dewan keluarga
Adalah sekumpulan anggota keluarga yang terorganisasi yang berkumpul secara
periodik untuk mendiskusikan masalah keluarga yang berhubungan dengan bisnis.
BAB VI
PENGELOLAAN USAHA
DAN
STRATEGI KEWIRAUSAHAAN
Pengelolaan Usaha
1. Perencanaan Bisnis
Setelah ide untuk memulai usaha muncul, maka langkah pertama yang harus dilakukan
adalah pembuat perencanaan.
Perencanaan bisnis adalah dokumen tertulis yang menguraikan ide dasar yang menda-
sari pertimbangan pendirian bisnis dan hal yang berkaitan dengan pendirian tersebut.
Tujuan dari perencanaan bisnis adalah:
a. Mengidentifikasi lingkup dan konteks kesempatan bisnis.
b. Menyajikan pendekatan yang digunakan oleh para wirausaha di dalam mengeksplo-
itasi kesempatan tersebut.
c. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan, jika usaha tersebut berhasil.
d. Alat untuk menaikkan modal keuangan.
Fungsi perencanaan bisnis:
a. Menyediakan pernyataan akan sasaran dan strategi yang diartikulasikan secara jelas
untuk digunakan di lingkungan internal.
b. Sebagai dokumen penjualan yang akan dibagikan/diberikan kepada pihak luar.
Isi Perencanaan Bisnis:
a. Ringkasan Eksekutif
Memberikan gambaran singkat tentang rencana suatu usaha secara keseluruhan.
b. Pernyataan Visi dan Misi
Mengambarkan secara singkat strategi dan filosofi yang dikehendaki dalam mem-
buat visinya terlaksana.
Misi: apa yang harus dilakukan suatu organisasi dapat berhasil (apa bisnis kita)
Visi: cara pandang jauh ke depan, ke mana organisasi harus dibawa, agar
organisasi tersebut dapat eksis. (akan menjadi apa bisnis kita)
c. Latar belakang usaha
Berisikan laporan singkat sejarah suatu usaha dan situasi usaha saat ini
d. Gambaran usaha secara detail
Berisikan keunikan usaha yang dimiliki dan faktor-faktor utama yang mempenga-
ruhi keberhasilan (seperti: harga, kualitas, keandalan, ketahanan, sifat-sifat teknik)
Sasaran pemasaran
Memberikan gambaran keuntungan pengguna dari produk dan bentuk pasar
yang ada.Menunjukkan pendekatan pemasaran yang hendak digunakan untuk
mencapai sasaran rencana, meliputi: Analisis STP, bauran produk dan penelitian
dan pengembangan
h. Program Kerja
Menspesifikasikan apa yang dilakukan, siapa yang akan melakukannya, kapan dila-
kukan dan berapa biayanya.
i. Proyeksi Laba-Rugi
Laporan laba dan rugi yang diproyeksikan yang meramalkan hasil keuangan yang
diharapkan dari rencana tadi
j. Pengendalian
Menunjukkan bagaimana kemajuan rencana akan dipantau
2. Pengelolaan Keuangan
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan keuangan, yaitu:
Aspek sumber dana
Ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi 2 golongan,
yaitu:
a. Dana yang berasal dari perusahaan atau disebut pembelajaan intern.
Dana ini berasal dari:
Dana perusahaan
Dana cadangan
Laba yang ditahan
b. Dana yang berasal dari luar perusahaan atau disebut pembelanjaan ekstern
Dana ini berasal dari:
Dana dari pemilik/penyertaan
Dana yang berasal dari hutang/pinjaman
Dana bantuan program pemerintah
Dana dari teman atau keluarga yang ingin menanamkan modalnya
Dana ventura
Aspek rencana dan penggunaan dana
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam merancang penggunaan biaya:
a. Biaya awal
b. Proyeksi/rancangan keuangan
c. Analisis pulang pokok
Aspek pengawasan dan penggunaan dana
Keterangan:
♦ Penetrasi Pasar
Strategi pertumbuhan perusahaan dengan meningkatkan penjualan produk yang sudah
ada kepada segmen pasar yang sudah ada tanpa mengubah produk dengan cara apapun.
Caranya melalui promosi, iklan dan distribusi
♦ Pengembangan Pasar
Strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan mengidentifikasi dan mengembangkan
segmen pasar baru untuk produk yang sudah ada.
♦ Pengembangan Produk
Strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk yang dimodifikasi
atau produk baru ke segmen pasar yang sudah ada.
♦ Diversifikasi
Strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan memulai atau mengambil alih bisnis di
luar produk atau pasar yang sudah ada.
Strategi produk
Diferensiasi produk
Konsumen akan cepat sekali bosan dengan hanya tawaran satu atau dua produk
yang dari tahun ke tahuan tidak mengalami perubahan. Konsumen menginginkan
lebih dari sekedar produk yang sudah mereka kenal. Oleh karena itu, sebenarnya
ada permintaan tersembunyi pada consume yang hendaknya secara jeli ditangkap
oleh produsen.
Biaya rendah
Biaya rendah menjadi fokus strategi. Dengan biaya yang rendah, maka marjin
keuntungan akan lebih besar. Oleh karena itu, wirausaha mengupayakan untuk
mendapatkan bahan baku dengan kualitas baik dan harga yang bersaing. Untuk itu
wirausaha berusaha untuk membuat proses produksi menjadi efisien, meniadakan
pemborosan dan meningkatkan produktivitas.
Cepat tanggap terhadap keinginan konsumen
Wirausaha harus bisa mengamati pasar untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang
terus berubah.
BARANG JASA
Produk berwujud Produk tidak berwujud
Produk bisa dijual kembali Jasa sulit dijual kembali
Produk bisa disimpan Banyak jasa tidak bisa disimpan
Produksi biasanya terpisah dari kon- Produksi dan konsumsi bisa terjadi se-
sumsi cara simultan
Beberapa aspek mutu bisa diukur Banyak aspek mutu sulit diukur
Penjualan berbeda dari produksi Penjualan menjadi bagian dari jasa
Interaksi pelanggan rendah Interaksi dengan pelanggan tinggi
Produk bisa diangkut Penyedia, bukan produk, bisa diangkut
Tempat, fasilitas adalah penting un- Tempat, fasilitas adalah penting untuk
tuk biaya kontak pelanggan
Mudah untuk melakukan otomatisasi Sulit untuk melakukan otomatisasi
Penerimaan terutama dihasilkan dari Penerimaan terutama dihasilkan dari
produknya kumpulan jasa
Produk baru tidak berbeda secara memadahi dengan produk yang sudah ada di pasar
Perusahaan sangat miskin akan perencanaan dan kurang gencar dalam memperke-
nalkan produk-produk barunya
Perusahaan kekurangan dana yang memadahi dan kurang komitmen terhadap pro-
duk baru.
Simlicity: produk yang dibuat harus mudah digunakan, yaitu mudah dikenal dan di-
gunakan oleh konsumen.
Intergrity: desain produk harus baik dari sejak awal sampai akhir pakai.
Creativity: keberhasilan produk sangat tergantung pada keahlian kreatif dari banyak
orang.
Risk: desain produk yang baik ditunjukkan oleh produk yang terus eksis sampai ba-
tas akhir.
b. Harga (Price)
Jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk. Meliputi:
harga, diskon, potongan, syarat kredit, periode pembayaran.
Faktor-Faktor yang diperhatikan dalam menetapkan harga:
Sasaran Pemasaran
• Bertahan hidup
Perusahaan menghadapi kelebihan kapasitas, persaingan ketat atau keinginan
konsumen berubah. Dalam hal ini perusahaan akan menetapkan harga rendah
dengan harapan permintaan akan naik. Fungsi harga di sini adalah untuk menu-
tup biaya variabel dan sedikit biaya tetap.
• Memaksimalkan laba saat ini
Perusahaan memperkirakan berapa besar permintaan dan biaya pada beberapa
harga yang berbeda dan memilih yang menghasilkan laba, arus kas dan pengem-
balian investasi maksimal saat ini.
• Kepemimpinan pasar
Perusahaan yakin bahwa menjadi pemimpin pasar akan menikmati biaya
terendah dan laba jangka panjang terbesar
menurunkan harga produk lebih cepat dibanding pesaing. Tujuan penerapan strategi
ini adalah untuk merebut keunggulan bersaing melalui keunggulan bersaing
Strategi follow-the-leader-pricing
Menetapkan harga dengan mengikuti harga yang diterapkan oleh pesaing terkuat-
nya. Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk mencari peluang.
c. Distribusi (Place)
Aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran. Meliputi:
salurandistribusi, lokasi, persediaan
Saluran distribusi adalah suatu perangkat organisasi yang saling tergantung dalam me-
nyediakan satu produk untuk digunakan/dikonsumsi oleh konsumen/pengguna bisnis
Fungsi saluran distribusi:
Informasi: mengumpulkan dan mendistribusikan riset pemasaran serta informasi in-
telegen mengenai aktor dan kekuatan dalam lingkungan pemasaran yang dibutuhkan
untuk merencanakan dan membentu pertukaran.
Promosi: mengembangkan dan menyebarluaskan komunikasi persuasif mengenai
suatu penawaran.
Kontak: menemukan dan komunikasi dengan calon pembeli
Penyesuaian: membentuk dan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pembeli
termasuk aktivitas, seperti: membentuk, pemilahan, perakitan dan pengemasan.
Negosiasi: mencapai persetujuan mengenai harga dan persyaratan lain dari tawaran
harga, sehingga kepemilikan dapat dipindahkan.
Tingkat Saluran Distribusi:
Saluran distribusi langsung
Saluran pemasaran yang tidak mempunyai tingkat perantara.
Saluran distribusi tidak langsung
Saluran pemasaran yang mempunyai satu atau lebih tingkat perantara
Untuk mencapai sasaran tempat yang baik dapat dilakukan dengan cara:
Memperbanyak saluran distribusi
Memperluas segmentasi dan cakupannya
Menata tampilan tempat usaha
Menggunakan cara penyampaian produk seefisien mungkin
Mengubah-ubah persediaan dari gudang yang satu ke gudang/tempat yang lain
d. Promosi (Promotion)
Aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sa-
saran untuk membelinya. Meliputi: periklanan, personal selling, promosi penjualan, hu-
mas
Bauran Promosi:
Periklanan (Advertising)
Segala bentuk penyajian dan promosi mengenai gagasan, barang atau jasa yang di-
bayar oleh sponsor tertentu.
Tujuan periklanan:
Menginformasikan: Iklan yang bertujuan untuk menginformasikan kepada kon-
sumen mengenai produk atau kelebihan baru dan untuk memupuk permintaan
primer.
Membujuk: Iklan yang bertujuan untuk memupuk permintaan selektif dari suatu
merek dengan membujuk konsumen bahwa merek tersebut menawarkan mutu
terbaik bagi konsumen.
Membandingkan: Iklan yang bertujuan untuk membandingkan secara langsung
maupun tidak langsung suatu merek dengan satu atau beberapa merek lain.
Mengingatkan: Iklan yang bertujuan untuk membuat konsumen agar terus me-
mikirkan suatu produk.
Penjual Pribadi (Personal Selling)
Penyajian pribadi oleh tenaga penjual perusahaan dengan tujuan menjual dan mem-
bina hubungan dengan pelanggan
Tipe armada penjual:
Armada Penjual Luar: tenaga penjual yang bepergian untuk mengunjungi pe-
langgan.
Armada Penjual Dalam: tenaga penjual yang melakukan bisnis dari kantor me-
lalui telepon atau menerima pelanggan yang berkunjung.
Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu pro-
duk
Bentuknya:
Promosi Konsumen: promosi penjualan yang didesain untuk merangsang kon-
sumen dalam membeli, jenisnya:
Kupon: sertifikat yang memberi potongan harga kepada pembeli kalau mem-
beli produk tertentu.
Sampel: sejumlah produk yang ditawarkan kepada konsumen untuk dicoba
Paket harga (cents-off deals): pengurangan harga yang ditandai oleh produ-
sen langsung pada label atau kemasan.
Rabat/Tawaran pengembalian uang: tawaran untuk mengembalikan sebagian
uang pembelian suatu produk kepada konsumen yang mengirimkan “bukti
pembelian” ke pabrik.
Hadiah: barang yang ditawarkan secara gratis atau dengan harga miring se-
bagai insentif karena membeli suatu produk
Penghargaan atas kesetiaan: uang tunai atau hadiah lain yang ditawarkan ba-
gi penggunaan reguler produk atau jasa perusahaan.
Promosi di tempat pembayaran (Point-of-Purchase-Promotion): peragaan
dan demonstrasi di dekat tempat pembayaran/penjualan.
Perlombaan, Permainan dan Undian: periode promosi yang memberi pelu-
ang kepada konsumen untuk memenangkan sesuatu melalui keberuntungan
atau lewat usaha ekstra.
Barang Promosi: barang bermanfaat dengan cetakan nama pemasang iklan
yang dibagikan sebagai hadiah kepada konsumen.
Promosi Dagang: promosi penjualan yang didesain untuk memperoleh du-
kungan penjual dan memperbaiki usaha penjualan penjual, jenisnya:
Diskon: pengurangan harga langsung pada saat pembelian dalam periode
waktu tertentu.
Keringanan: uang promosi yang dibayarkan oleh pabrik kepada pengecer se-
bagai imbalan atas persetujuan untuk menonjolkan produk pabrik dengan
cara tertentu.
Promosi Armada Penjual: promosi penjualan yang dirancang untuk memotivasi
armada penjual dan membuat usaha armada penjual lebih efektif, termasuk bo-
nus dan perlombaan mencapai penjualan tertinggi
Hubungan Masyarakat (Public Relations)
Membina hubungan baik dengan berbagai kelompok masyarakat yang berhubungan
dengan perusahaan melalui publisitas yang mendukung, membina “citra perusa-
haan” yang baik dan menangani atau menangkal desas-desus, cerita dan peristiwa
yang dapat merugikan perusahaan.
Bauran public relations:
Publication (Publikasi dan publisitas)
Menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai
media mengenai aktivitas perusahaan/organisasi yang pantas diketahui oleh pu-
blik.
Event (Penyusunan program)
Merancang acara tertentu yang dipilih dalam jangka waktu, tempat dan objek
tertentu yang khusus sifatnya untuk mempengaruhi opini publik.
Strategi Kewirausahaan:
Pada umumnya perusahaan kecil yang berhasil dan dapat bersaing, memiliki keunggulan
dalam bidang teknik, produk dan memiliki cakupan distribusi geografis pasar yang terbatas.
Ada beberapa keputusan strategis yang diperlukan dalam kondisi pertumbuhan:
1. Perubahan produk
2. Strategi yang menyangkut pasar
3. Kemampuan untuk memperoleh modal
4. Analisis sumber daya manusia
5. Analisis pesaing
6. Kemampuan untuk menopang keunggulan strategi perusahaan
7. Penentuan harga produk
8. Interaksi perusahaan dengan masyarakat
9. Pengaruh pertumbuhan perusahaan yang cepat terhadap aliran kas
BAB VII
KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI DAN STRATEGI BERSAING
DALAM KEWIRAUSAHAAN
Memahami Perubahan
Perubahan dunia yang begitu cepat, mau tidak mau memaksa produsen dan para penjual
untuk berpikir keras agar tetap eksis di dunianya. Perubahan ini disebabkan oleh pesatnya
pertumbuhan dan perubahan teknologi.
Dengan adanya perubahan tersebut, perusahaan harus menjemput bola dengan mengejar
pelanggan, bukan menunggu. Dengan demikian pengusaha harus pandai membaca
keinginan dan kebutuhan konsumennya melalui berbagai cara, antara lain:
Mampu menciptakan produk sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen secara tepat
waktu
Mampu mengkomunikasikan keberadaan dan kelebihan produk dibandingkan produk
lainnya dari pesaing.
Mampu menarik minat dan merayu konsumen untuk terus membeli dan mengkonsumsi
produk yang ditawarkan melalui berbagai strategi.
1. Identifikasi pesaing
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui jumlah dan jenis serta kekuatan dan kelemahan
dari pesaing.
Identifikasi ini meliputi:
Jenis produk yang ditawarkan
Melihat besarnya pasar yang dikuasai
Identifikasi peluang dan ancaman
Identifikasi keunggulan dan kelemahan
2. Menemukan sasaran pesaing
Berdasarkan produk yang ditawarkan pesaing dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
Pesaing dekat: perusahaan yang sama atau memiliki produk yang sejenis
Pesaing jauh: perusahaan yang memiliki produk yang mirip.
Tujuan menemukan sasaran pesaing adalah untuk arah gerak perusahaan dalam
menghambat laju pesaing.
3. Identifikasi strategi pesaing
Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha adalah untuk memenangkan persaingan.
Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan
lawannya.
Berikut adalah beberapa strategi yang dijalankan pesaing:
Strategi menyerang pesaing yang lemah lebih dahulu, artinya menyerang
perusahaan yang dianggap lemah, baik dalam teknologi, jaringan ataupun modal.
Pesaing langsung menyerang lawan yang kuat, penyerangan secara langsung
terhadap kelemahan yang dimiilki lawannya.
Strategi gerilya, yaitu strategi yang dilakukan pesaing dengan menembak dari
belakang dan lari. Strategi semacam ini biasanya dilakukan dengan menunggu
lawannya yang sedang lengah.
Strategi bertahan terhadap setiap serangan yang dilakukan lawan atau mengimbangi
serangan yang dilakukan lawan. Strategi ini seperti menunggu lawan menyerang
lebih dulu, namun bagi perusahaan yang lemah, hal ini sangat berbahaya.
4. Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing
Identifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing dapat dilakukan melalui tahap-tahap
berikut:
Mencari dan mengumpulkan data tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
sasaran, strategi dan kinerja pesaing.
Mencari tahu kekuatan dan kelemahan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya
manusia, teknologi dan lobi di pasar.
Mengetahui market share yang dikuasi pesaing dan tindakan pesaing terhadap
pelanggan
5. Identifikasi reaksi pesaing
Tindakan pesaing terhadap serangan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan akan
ditanggapi secara beragam, mulai langsung membalas, diam, dan berusaha mempelajari
lebih dahulu baru membalas.
6. Strategi menghadapi pesaing
Strategi menghadapi pesaing dapat dilakukan dengan cara melemahkan dan
menghancurkan pesaing dengan memasang strategi yang kompetitif. Untuk itu,
perusahaan perlu mengetahui terlebih dahulu posisi dan kondisi perusahaan. Tujuannya
adalah agar mengetahui siapa pesaing-pesaingnya dan dapat menerapkan strategi yang
tepat.
Strategi untuk menghadapi pesaing dapat dilakukan untuk posisi-posisi berikut:
Strategi pemimpin pasar
Pemimpin pasar meliputi berbagai hal seperti menciptakan produk baru,
memberikan promosi, meningkatkan kualitas produk yang sudah ada dan hal-hal
lain yang belum dilakukan oleh pesaing. Sehingga kegiatan pemimpin pasar akan
selalu diikuti oleh pesaing. Tujuan utama yang dijalankan oleh pemimpin pasar
adalah menjadi atau tetap nomor satu.
Strategi penantang pasar
Penantang pasar merupakan penantang pemimpin pasar. Bukan tidak mungkin
posisi pasar yang dipegang oleh pemimpin pasar akan segera diambil oleh
penantang pasar. Dalam melakukan strateginya, penantang pasar sering mendahului
penantang pasar. Tujuan utama dari penantang pasar adalah meningkatkan market
share.
Strategi pengikut pasar
Pengikut pasar adalah pesaing yang hanya mengikuti kegiatan pemimpin dan
penantang pasar. Setiap gerakan yang dilakukan pemimpin dan penantang pasar
selalu diikuti oleh pengikut pasar. Tujuan utama yang dijalankan oleh pengikut
pasar adalah dengan spesialisasi.
Strategi relung pasar
Relung pasar adalah pemain yang memiliki lingkungan tersendiri tanpa dipengaruhi
oleh pesaing lainnya. Posisi ini memiliki celah tersendiri di dalam pasar. Terkadang
posisi ini tidak pernah dipedulikan oleh pemimpin pasar atau penantang pasar.
Tujuan utama yang dijalankan oleh relung pasar adalah dapat hidup terus dengan
pertumbuhan sedang.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa konsep laba tidak bisa dikesampingkan dan
merupakan alat yang penting bagi perusahaan untuk menciptakan manfaat bagi para
stakeholder.
Beberapa konsep mengenai laba:
1. Laba perusahaan masih merupakan tujuan yang kritis bagi perusahaan dan sebagai
ukuran keberhasilan perusahaan, tetapi bukan tujuan akhir dari suatu perusahaan.
Dikatakan sangat penting karena perusahaan yang tidak memperoleh laba akan
menyebabkan tidak dapat memberikan manfaat bagi stakeholder.
2. Perusahaan bisa memperoleh keuntungan bila memiliki keunggulan yang unik untuk
menghindar persaingan sempurna. Keuntungan tersebut hanya bisa tercipta dari
penemuan yang dilakukan para wirausaha melalui penemuan cara-cara baru dalam
memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
3. Untuk memperoleh keuntungan, perusahaan harus menciptakan daya saing khusus agar
memiliki posisi tawar-menawar yang kuat dalam persaingan. Adapun langkah-
langkahnya:
• Tujuan perusahaan dan kebijakan fungsi-fungsi manajemen (serpeti produksi dan
pemasaran) harus secara kolektif memperlihatkan posisi yang terkuat di pasar.
• Tujuan dan kebijakan tersebut ditumbuhkan berdasarkan kekuatan perusahaan, serta
diperbaharui terus (dinamis) sesuai dengan perubahan peluang dan ancaman
lingkungan eksternal.
• Perusahaan harus memiliki dan menggali potensi khusus sebagai pendorong untuk
menjalankan perusahaan.
Dari beberapa konsep tersebut, perusahaan harus menciptakan daya saing khusus untuk
memperkuat posisi tawar-menawar dalam persaingan dan untuk menampung tuntutan
persaingan di pasar yang berasal dari pemasok, pembeli, ancaman pendatang abru, produk
pengganti, dan tantangan yang gencar dari para pesaing.
Beranjak dari hal tersebut, perusahaan harus mendesain strategi perusahaan yang cocok
antara peluang dan ancaman eksternal dengan kemapuan internal yang memadahi dan
menumbuhkan kompetensi inti.
Kompetensi Inti:
Konsep:
1. Kompetensi inti menggambarkan kemampuan kepemimpinan dalam serangkaian
produk
2. Kompetensi adalah sekumpulan keterampilan dan teknologi yang dimiliki perusahaan
untuk bersaing.
3. Komptensi inti adalah keterampilan yang memungkinkan perusahaan memebrikan
manfaat fundamental kepada pelanggan.
4. Sumber-sumber kompetensi secara kompetitif merupakan suatu keunikan bersaing dan
memberikan kontribusi terhadap nilai dan biaya konsumen.
Dengan demikian, untuk meraih keuntungan yang berkesinambungan, maka perusahaan
harus berusaha mencari dan menumbuhkan kompetensi inti dari semua sumber daya yang
mungkin belum dimanfaatkan secara optimal dan dapat diubah menjadi peluang produktif
yang unik, yaitu dengan cara resource-based strategy: mengutamakan pengembangan
kapabilitas internal yang unggul, tidak transparan, sukar ditiru atau dialihkan oleh pesaing,
danmemberi daya saing jangka panjang yang melebihi tuntutan-tuntutan masa kini di pasar
dan kebal terhadap resesi. Hal ini dapat dilakukan melalui:
• Mengdentifikasi dan mengklasifikasikan sumber daya, menjadi:
Sumber daya finansial
Sumber daya fisik
Sumber daya manusia
Sumber daya teknologi
Sumber daya reputasi teknologi
• Mengidentifikasi dan mengevaluasi kapabilitas
Kapabilitas diartikan sebagai apa yang dapat dilakukan oleh perusahaan dari kerja
tim yang bersama-sama mengembangkan berbagai sumber daya yang dimiliki
perusahaan. Dalam hal ini, kapabilitas mengintegrasikan ide baru, keterampilan, dan
pengetahuan lain menjadi kunci berpikir kreatif.
• Menyortir dan mengembangkan kapabilitas untuk diaplikasikan di pasar untuk
mencapai keuntungan yang tinggi secara berkesinambungan yang sulit ditiru atau
disaingi.
2. Strategic soothsaying
Strategi yang memfokuskan pada sasaran, artinya perusahaan harus mencari posisi
yang tepat bagi produk yang dihasilkan
3. Positioning for speed
Strategi dalam memposisikan perusahaan secara tepat di pasar. Dalam arti
perusahaan harus segera mengkomunikasikan produk ke pasar, agar segera dikenal
oleh konsumen.
4. Positioning for surprise
Strategi dalam membuat posisi yang mencengangkan melalui barang dan jasa baru
yang lebih unik dan berbeda serta memberikan nilai tambah baru, sehingga
konsumen lebih menyukai barang dan jasa yang diciptakan perusahaan.
5. Shifting the role of the game
Strategi dengan mengubah pola-pola persaingan perusahaan yang dimainkan,
sehingga pesaing akan merasa terganggu.
6. Signaling strategic intent
Strategi yang mengutamakan pada perasaan. Dalam hal ini kedekatan dengan para
karyawan, relasi dan konsumen merupakan strategi yang ampuh untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.
7. Simultanous and sequential strategic thrusts
Mengembangkan faktor-faktor pendorong atau penggerak strategi secara simultan
dan berurutan melalui penciptaan barang-barang dan jasa-jasa yang selalu memberi
kepuasan kepada konsumen.
Kunci utama dari konsep ini adalah inisiatif untuk merebut persaingan, karena konsep
ini menyangkut penciptaan sesuatu yang baru dan keadaan yang berbeda untuk masa
yang akan datang, serta membatasi strategi dinamis yang dimiliki oleh pesaing.
BAB VIII
ANALISIS BISNIS
DAN
STUDI KELAYAKAN USAHA
Pendahuluan
"12 Langkah Memulai Usaha"
Berniat membuka usaha sendiri, tapi bingung harus mulai darimana? Memang tak
mudah untuk memulai usaha, tapi jika Anda bisa menjawab pertanyaan berikut, berarti
Anda siap memulainya:
1. Apakah bidang usaha yang akan digeluti itu cukup potensial? Bagaimana
prospeknya?
2. Seberapa ketat persaingannya? Siapa kira-kira yang akan menjadi pesaing usaha
tersebut? Bagaimana cara menghadapinya?
3. Apa target usaha tersebut? Bagaimana mencapainya?
4. Dari segi hukum, apa yang perlu disiapkan? Apa saja penghalangnya?
5. Apa nama usaha (perusahaan) itu?
6. Berapa dana yang dibutuhkan? Bagaimana memenuhinya?
7. Dimana usaha tersebut akan dijalankan? Apakah sudah mempersiapkan kantornya?
8. Sarana atau peralatan apa yang dibutuhkan? Bagaimana mendapatkannya?
9. Apa tersedia asuransi yang memadai?
10. Apakah Anda sudah memiliki supplier atau pemasok bahan baku?
11. Sistem manajemen seperti apa yang akan diterapkan? Siapa yang akan menjalankan
operasional usaha sehari-hari? Berapa karyawaan yang dibutuhkan?
12. Bagaimana sistem pemasaran dan distribusi produk atau jasa yang akan dihasilkan?
Bagaimana agar masyarakat mengenal produk atau jasa yang akan dipasarkan?
Bila tidak bisa menjawab semua pertanyaan itu, maka sebaiknya Anda mengkaji ulang
niat membuka usaha sendiri, sampai benar-benar siap. (*)
Sumber: http://www.ekafood.com/12langkah.htm
Tujuan
Ada lima tujuan, pentingnya melakukan studi kelayakan usaha:
1. Menghindari risiko kerugian
Studi kelayakan bertujuan untuk menghindari risiko kerugian keuangan di masa da-
tang yang penuh ketidakpastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan akan terjadi
atau terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi kelayakan adalah un-
tuk meminimalkan risiko yang tidak diinginkan, baik risiko yang dapat dikendalikan
maupun yang tidak dapat dikendalikan.
2. Memudahkan perencanaan
Ramalan tentang apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, dapat memper-
mudah dalam melakukan perencanaan. Perencanaan tersebut, meliputi:
• Berapa jumlah dana yang diperlukan
• Kapan usaha akan dijalankan
• Di mana lokasi usaha akan dibangun
• Siapa yang akan melaksanakan
• Bagaimana cara melaksanakannya
• Berapa besar keuntungan yang akan diperoleh
• Bagaimana cara mengawasinya jika terjadi penyimpangan
Dengan adanya perencanaan yang baik, maka suatu usaha akan mempunyai jadwal
pelaksanaan usaha, mulai dari usaha dijalankan sampai pada waktu tertentu.
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
Berbagai rencana yang sudah disusun akan memudahkan dalam pelaksanaan usaha.
Rencana yang sudah disusun akan dijadikan acuan dalam mengerjakan setiap tahap
usaha, sehingga suatu pekerjaan dapat dilakukan secara sistematis dan dapat tepat
sasaran serta sesuai rencana.
4. Memudahkan pengawasan
Pelaksanaan usaha yang sesuai rencana akan memudahkan untuk melakukan
pengawasan terhadap jalannya uasaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak
terjadi penyimpangan dari rencana yang telah disusun. Di samping itu, pelaksanaan
usaha dapat dilakukan secara sungguh-sungguh, karena ada yang mengawasi.
5. Memudahkan pengendalian
Adanya pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan dapat terdeteksi terjadinya suatu
penyimpangan, sehingga dapat dilakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut.
Tujuan dari pengendalian ini adalah untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan
yang melenceng, sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.
4. Aspek Teknik/Operasi
Dalam aspek teknis atau operasi, hal-hal yang perlu digambarkan adalah:
• Lokasi usaha
Lokasi merupakan tempat melayani konsumen. Dengan demikian, maka perlu
dicari lokasi yang tepat sebagai tempat usaha, karena akan memberikan
keuntungan sebagai berikut:
Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan
Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan, baik jumlah
dan kualitasnya
Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong dalam
jumlah yang diinginkan secara terus-menerus
Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha karena biasanya sudah
diperhitungkan untuk usaha perluasan lokasi sewaktu-waktu
Memiliki nilai atau harga ekonomi yang lebih tinggi di masa yang akan
datang
Meminimalkan terjadinya konflik, terutama dengan masyarakat dan
pemerintah setempat
• Penentuan layout/tata letak
Penentuan layout perlu dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan
faktor keamanan, kenyamanan, keindahan, efisiensi, biaya, fleksibilitas.
Dengan pertimbangan di atas, maka akan diperoleh keuntungan sebagai berikut:
Ruang gerak untuk beraktivitas dan pemeliharaan memadai. Artinya suatu
ruangan didesain sedemikian rupa, sehingga tidak terkesan sumpek.
Kemudian layout juga harus memudahkan untuk melakukan pemeliharaan
ruangan atau gedung.
Pemakaian ruangan menjadi efisien. Artinya pemakaian ruangan harus
dilakukan secara optimal, jangan sampai ada ruangan yang menganggur atau
tidak terpakai karena hal ini akan menimbulkan biaya bagi perusahaan.
Aliran material menjadi lancar. Artinya jika layout dibuat secara benar,
maka produksi menjadi tepat waktu dan tepat sasaran.
Layout yang tepat memberikan keindahan, kenyamanan, kesehatan dan
keselamatan kerja yang lebih baik, sehingga memberikan motivasi yang
tinggi kepada karyawan. Di samping itu, pelanggan pun betah untuk
bertransaksi atau berurusan dengan perusahaan.
• Sarana telepon
• Sarana air minum
7. Aspek Dampak Lingkungan
Aspek dampak lingkungan merupakan analisis yang paling dibutuhkan pada saat
ini, karena setiap proyek yang dijalankan akan memiliki dampak yang sangat besar
terhadap lingkungan di sekitarnya, antara lain:
• Dampak terhadap air
• Dampak terhadap tanah
• Dampak terhadap udara
• Dampak terhadap kesehatan manusia
Pada akhirnya pendirian usaha akan berdampak terhadap kehidupan fisik, flora dan
fauna yangada di sekitar usaha secara keseluruhan.
FV3 = PV (1+k)3
FV3 = 1.000.000,00 * (1 + 20%)3
FV3 = 1.000.000,00 * 1,728
FV3 = 1.728.000,00
• Present Value (PV)
Untuk menentukan nilai sekarang atas uang pada masa yang akan datang
Rumus:
FVn
PV =
(1 + k )n
dimana:
FVn = Future Value pada periode n
PV = Present Value
k = suku bunga
n = periode waktu
Contoh:
Perusahaan harus membayar pokok pinjaman sebesar Rp. 10.000.000,00, pada 5 tahun
mendatang. Berapa nilai uang itu pada saat ini, jika diasumsikan tingkat suku buku
selama 5 tahun mendatang sebesar 10%?
FV5
PV =
(1 + k )5
10.000.000
PV =
(1 + 10%)5
10.000.000
PV =
1,61051
PV = 6.209.213,23
Untuk mengetahui layak tidaknya suatu investasi yang dilakukan dan menguntungkan
secara ekonomis, maka dapat digunakan 4 kriteria penilaian, yaitu:
1. Payback Period (PP)
Periode waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi pada suatu proyek.
Karakteristik:
a. Tidak ada batas waktu yang jelas, semuanya tergantung pada pemilik modal.
Namun pada umumnya, payback period yang pendek lebih disukai.
b. Keuntungan dari metode payback period adalah:
• Mudah dihitung dan dimengerti
dimana:
CFt = Cash Flow atau arus kas pada waktu t
Karakteristik:
a. NPV bernilai nol atau positif, berarti PV dari arus kas masuk sama dengan atau
lebih besar dari PV dari arus kas keluar. Dengan demikian, apabila NPV suatu
proyek bernilai negatif, maka proyek tersebut harus ditolak. Namun bila suatu
proyek bersifat mutually exclusive, maka proyek yang dipilih adalah yang memiliki
NPV yang bernilai positif paling besar
b. NPV sebesar nol menunjukkan bahwa arus kas proyek tepat cukup untuk:
• Membayar kembali modal yang diinvestasikan
• Menyediakan tingkat keuntungan yang disyaratkan pada modal.
c. NPV bernilai positif, maka arus kas proyek akan menghasilkan suatu sisa
keuntungan yang akan dinikmati oleh pemilik usaha.
d. Metode NPV dipandang sebagai pengukur profitabilitas suatu proyek yang terbaik,
karena memfokuskan pada kontribusi pada kemakmuran pemilik usaha.
Contoh:
Suatu proyek yang berbiaya modal proyek sebesar 10%, memiliki perkiraan arus kas
sebagai berikut:
Tahun Perkiraan arus kas
0 (1.000.000)
1 500.000
2 400.000
3 300.000
4 100.000
Berapa nilai NPV-nya?
Penyelesaian:
− 1.000.000 500.000 400.000 300.000 100.000
NPV = + + + +
(1 + 10%) 0
(1 + 10%) 1
(1 + 10% ) 2
(1 + 10% ) 3
(1 + 10% )4
NPV = -1.000.000 + 454.545,45 + 330.578,51 + 225.394,44 + 68.301,35
NPV = 78.819,75
dimana:
r = IRR = (tingkat diskonto yang menyebabkan NPV = 0)
Karakteristik:
a. Jika IRR lebih besar atau sama dengan project cost of capital, maka proyek
sebaiknya diterima. Hal ini disebabkan IRR merupakan suatu tingkat keuntungan
yang diharapkan dari suatu proyek. Sedangkan project cost of capital adalah tingkat
keuntungan yang disyaratkan. Sehingga, bila IRR lebih besar dari biaya modal
proyek, maka proyek dapat membayar biaya modal proyek dan tetap menghasilkan
suatu surplus keuntungan yang dinikmati oleh pemilik usaha.
b. Jika IRR sama dengan biaya modal proyek, maka proyek diperkirakan akan
menghasilkan keuntungan sebesar yang disyaratkan oleh pemilik usaha.
c. Jika terdapat 2 proyek yang bersifat mutually exclusive, maka proyek yang
memiliki nilai IRR yang lebih tinggi sebaiknya yang dipilih, dengan asumsi IRR
kedua proyek lebih besar atau sama dengan biaya modal proyek.
Contoh:
Sebuah perusahaan melakukan sebuah analisis investasi modal untuk sebuah proyek
dengan perkiraan arus kas sebagai berikut:
Tahun Perkiraan arus kas
0 (1.000.000)
1 500.000
2 400.000
3 300.000
4 100.000
Berapa nilai IRR-nya?
Penyelesaian:
NPV = 0
b. Jika r = 15%
− 1.000.000 500.000 400.000 300.000 100.000
NPV = + + + +
(1 + 15% ) 0
(1 + 15%) 1
(1 + 15%) 2
(1 + 15%) 3
(1 + 15%)4
NPV = -1.000.000 + 434.782,61 + 302.457,47 + 197.254,87+ 57.175,53
NPV = -8.329,52
Dari dua nilai r tersebut, maka digunakan teknik interpolasi untuk mengetahui nilai r
yang tepat.
78.819,75 − 0 78.819,75 − (−8.329,52)
=
IRR − 10% 15% − 10%
78.819,75 87.149,27
=
IRR − 10% 5%
IRR -10% = 0.0452
IRR = 0,0452 + 0,1
IRR = 0,1452
IRR = 14,52%
dimana:
CIFt = Cash Inflows pada periode t
COFt = Cash Outflows pada periode t
k = biaya modal proyek
t = periode waktu
Karakteristik:
Suatu proyek akan diterima, apabila nilai PI adalah sama atau lebih besar dari 1.
Artinya jika PI sama atau lebih besar dari 1, maka PV penerimaan sama atau lebih besar
dari PV pengeluaran.
Contoh:
Suatu proyek yang berbiaya modal proyek sebesar 10%, memiliki perkiraan arus kas
sebagai berikut:
Tahun Perkiraan arus kas
0 (1.000.000)
1 500.000
2 400.000
3 300.000
4 100.000
Berapa PI-nya?
Penyelesaian:
500.000 400.000 300.000 100.000
+ +
PI =
(1 + 10%) 1
(1 + 10%) 2
(1 + 10% ) (1 + 10%)4
3
1.000.000
(1 + 10%)0
1.078.819,75
PI =
1.000.000
PI = 1,079
Perbandingan Antara NPV, IRR dan PI
• Secara matematis, NPV, IRR dan PI selalu memberikan rekomendasi yang sama untuk
menerima atau manolak proyek-proyek yang independent (bukan mutually exclusive).
Dua proyek disebut independent, jika keputusan terima/tolak proyek yang satu tidak
mempengaruhi keputusan terima/tolak proyek lainnya.
• Untuk 2 proyek yang bersifat mutually exclusive:
a. Jika terjadi konflik antara NPV dan IRR, maka yang dipilih adalah NPV, karena
Opportunity cost (biaya kesempatan) dari arus kas suatu proyek adalah biaya modal
proyek tersebut. Jika menanamkan uang pada suatu proyek, maka akan kehilangan
kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari proyek yang lain. Opportunity cost
adalah sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan investor pada proyek (required
rate of return) atau sebesar biaya modal proyek. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa asumsi tentang tingkat penggandaan atau investasi kembali arus
kas proyek yang benar adalah sebesar biaya modal seperti yang digunakan dalam
perhitungan NPV.
b. Jika terjadi konflik antara NPV dan PI, mala yang dipilih adalah NPV, karena
perhitungan PI bersifat proposi, bukan angka absolut.
• Keunggulan produk
• Peluang pengembangan produk
• Keunggulan dalam pengembangan produk
4. Analisis industri
• Kecenderungan industri yang disenangi
• Lingkungan industri yang berpengaruh
• Ijin dan peraturan untuk membangun industri
• Ukuran industri yang akan didirikan
• Keunggulan dan kelemahan industri baru
5. Analisis pasar
• Target pasar
• Kebutuhan pelanggan
• Potensi dan perkiraan penjualan untuk setiap target penjualan
• Perkiraan perolehan pangsa pasar dari suatu usaha yang akan dicapai
6. Strategi pemasaran
• Lokasi pemasaran
• Saluran distribusi dan jaringan usaha yang dipilih
• Personal yang akan melakukan penjualan
• Kebijakan harga yang sesuai
• Tujuan promosi, sasaran promosi, dan rencana untuk mencapai tujuan
7. Pengelolaan
• Penentuan tugas dan tanggung jawab masing-masing
• Keahlian khusus masing-masingn yang diperlukan
• Bentuk struktur organisasi pengelolaan
8. Operasi usaha
• Kebutuhan karyawan
• Sistem dan prosedur operasi
• Tata ruang dan denah rencana
• Keperluan perlatan dan biaya
• Keperluan inventory
• Biaya operasi yang diperlukan
9. Proyeksi keuangan
• Jumlah modal yang dimiliki
• Jumlah dan jenis sumber keuangan
• Rencana penggunaan dana
• Proyeksi aliran kas dan proyeksi pendapatan
BAB IX
ETIKA BISNIS & KEWIRAUSAHAAN
Pengertian Etika:
Menurut pengertiannya, etika dapat dibedakan menjadi 2:
• Etika sebagai praktis: nilai-nilai dan norma-norma moral (apa yang dilakukan sejauh se-
suai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma moral.
• Etika sebagai refleksi: pemikiran moral. Berpikir tentang apa yang dilakukan dan khu-
susnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. (dalam hal ini ada-
lah menyoroti dan menilai baik-buruknya perilaku seseorang)
Etika Bisnis:
Pengertiannya dapat dibedakan menjadi:
• Secara makro: etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral dari sistem ekonomi secara
keseluruhan.
• Secara meso: etika bisnis mempelajari masalah-masalah etis di bidang organisasi
• Secara mikro: etika bisnis difokuskan pada hubungan individu dengan ekonomi dan bis-
nis.
Sehingga etika bisnis adalah studi tentang aspek-aspek moral dari kegiatan ekonomi dan
bisnis. (etika dalam berbisnis).
Menurut Zimmerer, etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan ni-
lai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan meme-
cahkan persoalan-persoalan yang dihadapi.
MEMPROMOSIKAN PRODUK
Media
Kebisingan
Keterangan:
• Pengirim: Pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain
• Penyandian: Proses menuangkan pikiran menjadi bentuk simbolik
• Pesan: Perangkat simbol yang dikirimkan oleh pengirim
• Media: Saluran komunikasi yang menjadi pengantar pesan agar dapat bergerak dari pe-
ngirim kepada penerima
• Pengartian: Proses yang dilakukan penerima untuk memberi arti dari simbol-simbol
yang disandikan oleh pengirim
• Penerima: Pihak yang menerima pesan yang dikirim oleh pihak lain
• Respon: Reaksi dari penerima setelah menerima pesan
• Umpan balik: Bagian respon penerima yang dikomunikasikan balik kepada pengirim
• Kebisingan: Penyimpangan yang tidak direncanakan selama proses komunikasi yang
mengakibatkan penerima memperoleh pesan berbeda dari yang dikirim oleh pengirim
Membeli Meyakini
3. Memilih pesan
Konsep pesan: A (Attention): Mendapat perhatian
I (Interest): Menarik minat
D (Desire): Membangkitkan keinginan
A (Action): Menghasilkan tindakan
Permasalahan dalam memilih pesan:
a) Isi pesan
Komunikator harus memikirkan apa yang akan dikatakan kepada audiens sasaran
untuk menghasilkan respon yang diinginkan.
Tipe isi pesan:
• Daya tarik rasional
Daya tarik pesan yang berkaitan dengan minat pribadi sasaran dan menunjuk-
kan bahwa produk akan menghasilkan manfaat yang dinyatakan (Pesan yang
menunjukkan mutu, ekonomis, nilai dan kinerja produk)
• Daya tarik emosional
Daya tarik pesan yang berusaha mengendalikan emosi negatif atau positif yang
dapat memotivasi pembelian (Pesan yang menunjukkan rasa takut, bersalah,
malu, humor, cinta, kebanggaan, dan kegembiraan)
• Daya tarik moral
Pesan yang ditujukan pada perasaan sasaran mengenai apa yang “benar” atau
“pada tempatnya”
b) Struktur pesan
• Apakah harus menarik kesimpulan atau membiarkan masyarakat sasaran yang
melakukannya
• Apakah menyajikan argumentasi satu sisi (hanya menyebutkan keunggulan pro-
duk) atau argumentasi 2 sisi (keunggulan dan kelemahan produk)
• Apakah menyajikan argument paling kuat pada urutan pertama atau urutan tera-
khir.
c) Format pesan
Meliputi gambar, judul yang menarik, warna, bentuk, kata-kata, suara, musik dan
peraga.
4. Memilih media komunikasi
a) Saluran komunikasi pribadi
Saluran yang membuat 2 orang/lebih saling berkomunikasi langsung termasuk satu
lawan satu, satu lawan banyak, lewat telepon atau bahkan lewat surat.
b) Saluran komunikasi bukan pribadi
Media yang membawa pesan tanpa kontak pribadi atau umpan balik, termasuk me-
dia utama, suasana dan peristiwa
5. Menyeleksi sumber pesan
• Dampak pesan pada masyarakat sasaran dipengaruhi oleh cara masyarakat meman-
dang pengirimnya
• Pesan yang disampaikan oleh sumber yang berkualitas tinggi, lebih berdaya bujuk
• Tiga faktor yang berpengurh yang membuat sumber pesan mempunyai kredibilitas:
a. Keahlian: Tingkat kewenangan komunikator untuk mendukung suatu perta-
nyaan
b. Dapat dipercaya: berhubungan dengan seberapa objektif dan jujur penampilan
sumber
c. Disukai: seberapa menariknya sumber pesan bagi audiens
6. Mengumpulkan umpan balik
Umpan balik mengenai komunikasi pemasaran dapat mengindikasikan perubahan da-
lam program promosi atau dalam produk yang ditawarkan.
Bauran Promosi:
1. Periklanan (Advertising)
Segala bentuk penyajian dan promosi mengenai gagasan, barang atau jasa yang dibayar
oleh sponsor tertentu.
Tujuan periklanan:
a. Menginformasikan: Iklan yang bertujuan untuk menginformasikan kepada konsu-
men mengenai produk atau kelebihan baru dan untuk memupuk permintaan primer.
b. Membujuk: Iklan yang bertujuan untuk memupuk permintaan selektif dari suatu
merek dengan membujuk konsumen bahwa merek tersebut menawarkan mutu ter-
baik bagi konsumen.
c. Membandingkan: Iklan yang bertujuan untuk membandingkan secara langsung
maupun tidak langsung suatu merek dengan satu atau beberapa merek lain.
d. Mengingatkan: Iklan yang bertujuan untuk membuat konsumen agar terus memi-
kirkan suatu produk.
Karakteristik:
• Dapat mencapai sejumlah besar pembeli yang tersebar secara geografis dengan bia-
ya rendah per penayangan
• Memungkinkan penjual mengulang pesan berkali-kali, sedangkan calon pembeli
dapat membandingkan pesan yang diterima dari beberapa pesaing
• Karena sifat publik dari periklanan, konsumen cenderung memandang produk yang
diiklankan sebagai baku dan sah
• Periklanan berskala besar menunjukkan sesuatu yang positif mengenai besarnya
penjual, popularitas dan keberhasilan
• Periklanan dapat menjadi sangat mahal, karena dapat mendramatisasi produk me-
lalui seni
• Periklanan dapat membangun citra jangka panjang suatu produk
• Periklanan dapat mendongkrak penjualan secara cepat
• Periklanan merupakan komunikasi 1 arah
2. Penjual Pribadi (Personal Selling)
Penyajian pribadi oleh tenaga penjual perusahaan dengan tujuan menjual dan membina
hubungan dengan pelanggan
Struktur armada penjual:
Ä Struktur armada penjual teritorial: organisasi armada penjual yang menugaskan se-
tiap wiraniaga suatu teritori geografi ekslusif untuk menjual produk perusahaan.
Ä Struktur armada penjual produk: organisasi armada penjual yang mengatur tenaga
penjual hanya menjual sebagian atau lini perusahaan.
Ä Struktur armada penjual pelanggan: organisasi armada penjual yang mengatur te-
naga penjual berdasarkan jenis pelanggannya.
Ä Struktur armada penjual yang kompleks: organisasi armada penjual yang tidak
mengatur pembagian kerja tenaga penjualnya.
Tipe armada penjual:
Ä Armada Penjual Luar: tenaga penjual yang bepergian untuk mengunjungi pelang-
gan.
Ä Armada Penjual Dalam: tenaga penjual yang melakukan bisnis dari kantor melalui
telepon atau menerima pelanggan yang berkunjung.
Karakteristik:
• Memungkinkan interaksi pribadi 2 orang/lebih, sehingga setiap orang dapat meng-
amati kebutuhan dan karakteristik lain serta menyesuaikan diri dengan cepat
• Memungkinkan semua jenis hunbungan muncul, mulai dari hubungan penjualan se-
mata- mata, sampai ke hubungan persahabatan yang lebih mendalam.
• Merupakan alat promosi yang mahal
3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu produk
Bentuknya:
a. Promosi Konsumen: promosi penjualan yang didesain untuk merangsang konsumen
dalam membeli, jenisnya:
F Kupon: sertifikat yang memberi potongan harga kepada pembeli kalau membeli
produk tertentu.
F Sampel: sejumlah produk yang ditawarkan kepada konsumen untuk dicoba
F Paket harga (cents-off deals): pengurangan harga yang ditandai oleh produsen
langsung pada label atau kemasan.
F Rabat/Tawaran penge mbalian uang: tawaran untuk mengembalikan sebagian
uang pembelian suatu produk kepada konsumen yang mengirimkan “bukti pem-
belian” ke pabrik.
F Hadiah: barang yang ditawarkan secara gratis atau dengan harga miring sebagai
insentif karena membeli suatu produk
F Penghargaan atas kesetiaan: uang tunai atau hadiah lain yang ditawarkan bagi
penggunaan reguler produk atau jasa perusahaan.
F Promosi di tempat pembayaran (Point-of-Purchase-Promotion): peragaan dan
demonstrasi di dekat tempat pembayaran/penjualan.
F Perlombaan, Permainan dan Undian: periode promosi yang memberi peluang
kepada konsumen untuk memenangkan sesuatu melalui keberuntungan atau le-
wat usaha ekstra.
F Barang Promosi: barang bermanfaat dengan cetakan nama pemasang iklan yang
dibagikan sebagai hadiah kepada konsumen.
b. Promosi Dagang: promosi penjualan yang didesain untuk memperoleh dukungan
penjual dan memperbaiki usaha penjualan penjual, jenisnya:
Ä Diskon: pengurangan harga langsung pada saat pembelian dalam periode waktu
tertentu.
Ä Keringanan: uang promosi yang dibayarkan oleh pabrik kepada pengecer seba-
gai imbalan atas persetujuan untuk menonjolkan produk pabrik dengan cara ter-
tentu.
c. Promosi Armada Penjual: promosi penjualan yang dirancang untuk memotivasi ar-
mada penjual dan membuat usaha armada penjual lebih efektif, termasuk bonus dan
perlombaan mencapai penjualan tertinggi
Karakteristik:
• Menarik perhatian konsumen dan memberikan informasi yang mengarah pada pem-
belian
• Merupakan alat promosi yang menciptakan respons yang lebih kuat dan lebih cepat
• Dipakai untuk mendramatisasi tawaran produk dan mengangkat penjualan yang se-
dang mengendur
• Berumur pendek dan tidak efektif untuk membina pemilihan merek jangka pan-
jang
4. Hubungan Masyarakat (Public Relations)
Membina hubungan baik dengan berbagai kelompok masyarakat yang berhubungan de-
ngan perusahaan melalui publisitas yang mendukung, membina “citra perusahaan”
yang baik dan menangani atau menangkal desas-desus, cerita dan peristiwa yang dapat
merugikan perusahaan.
Bauran public relations:
Ä Publication (Publikasi dan publisitas)
Menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai me-
dia mengenai aktivitas perusahaan/organisasi yang pantas diketahui oleh publik.
Ä Event (Penyusunan program)
Merancang acara tertentu yang dipilih dalam jangka waktu, tempat dan objek ter-
tentu yang khusus sifatnya untuk mempengaruhi opini publik.
Ä News (Menciptakan berita)
Berupaya menciptakan berita dengan sistem penulisan “piramida terbalik” artinya
informasi yang paling penting menjadi lead/intro, sedangkan yang kurang penting
diletakkan di tengah batang berita.
Ä Community Involvement (Kepedulian kepada komunitas)
Mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu untuk menjaga
hubungan baik dengan pihak organisasi/perusahaan yang diwakilinya.
Ä Inform or Image (Memberitahukan atau meraih citra)
Memberitahukan sesuatu kepada publik atau menarik perhatian, sehingga diharap-
kan akan memperoleh tanggapan berupa citra positif dari suatu proses “nothing”
diupayakan menjadi “something”. Dari tidak tahu menjadi tahu, setelah tahu men-
jadi suka dan kemudian diharapkan timbul sesuatu berupa citra.
Ä Lobbying and Negotiation (Pendekatan dan bernegosiasi)
Merupakan suatu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang public relation
officer untuk mencari dan memperoleh dukungan dari individu atau pihak yang
berpengaruh.
Ä Social Responsibility (Tanggung jawab sosial)
Aspek tanggung jawab sosial adalah penting, sehingga tidak hanya memikirkan ke-
untungan materi, tetapi juga kepedulian kepada masyarakat untuk mencapai sukses
dalam memperoleh simpati dari khalayaknya.
Karaktristik:
• Merupakan alat promosi yang terpercaya
• Dapat menjangkau calon pembeli yang menghindari wiraniaga, iklan, karena di-
sampaikan sebagai berita