Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan
Oleh
Annisah Aynun Najid
NIM 1110016200004
Demikian surat penyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuen apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil
karya sendiri.
iv
ABSTRAK
Pengembangan Buku Suplemen Kimia Berbasis Kearifan Lokal Kota
Tangerang
v
ABSTRACT
Developing of Chemistry Supplement Book Base on Tangerang City Local
Wisdom
vi
Skripsi ini dipersembahkan kepada
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahiim……….
Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa selalu menunjukan kuasa-Nya
dalam mengatur kehidupan dunia beserta isinya, serta keberkahan dan karunia-
Nya yang selalu menghampiri kehidupan setiap hamba-Nya, sehingga peneliti
mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Buku Suplemen
Kimia Berbasis Kearifan Lokal Kota Tangerang”.
Shalawat serta salam tak lupa tercurahkan kepada baginda Rasulullah
Muhammad SAW, seorang manusia pilihan pemberi cahaya yang membawa umat
manusia menuju kebenaran dari kejahiliyahan, beserta keluarga, sahabat-sahabat
serta para pengikutnya.
Dalam proses pembuatan skripsi ini, peneliti telah berusaha semampu dan
semaksimal mungkin menggunakan kemampuan yang ada agar diperoleh skripsi
yang baik. Selain itu peneliti menyadari bahwa tanpa bantuan beberapa pihak
skripsi ini tidak akan terlaksana dengan baik. Oleh karena itu dalam kesempatan
ini peneliti menyampaikan terimakasih atas bimbingan dan dukungan yang
diberikan dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas jasa dan
memberikan rahmatNya kepada :
1. Ibu Nurlena Rifa’i, M.A, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta wakil dan para stafnya.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dedi Irwandi, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Burhanudin Milama, M.Pd, selaku pembimbing I sekaligus dosen
pembimbing akademik. Terimakasih atas ilmu, bimbingan, masukan dan
sarannya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Ibu Dewi Murniati, M.Si, selaku pembimbing II. Terima kasih atas bimbingan
dan ilmu nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
6. Bapak Tonih Feronika, M.Pd, selaku dosen penguji I
viii
ix
Akhirnya peneliti hanya dapat memanjatkan do’a kepada Sang Penguasa yang
mampu memberikan segala kebaikan kepada semua makhlukNya, semoga Allah
SWT membalas semua kebaikan yang telah kalian berikan selama ini dan semoga
skripsi ini bermanafaat.
Peneliti
DAFTAR ISI
xi
xii
B. Pembahasan ...................................................................................................... 82
BAB V........................................................................................................................... 94
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 95
B. saran ................................................................................................................. 96
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 97
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Wawancara Studi Langsung Kebutuhan Buku Suplemen Kimia . 100
Lampiran 2 Laporan Hasil Wawancara Studi Langsung Kearifan
Lokal Kota Tangerang............................................................................ 104
Lampiran 3 Hasil Studi Literatur dan Langsung Kearifan Lokal Kota Tangerang.... 118
Lampiran 4 Hasil Validasi Analisis Keterkaiatan Kearifan Lokal
dengan Konten Kimia SMA ................................................................... 119
Lampiran 5 Hasil Validasi Analisis Indikator ............................................................ 127
Lampiran 6 Draft Buku Suplemen Kimia .................................................................. 163
Lampiran 7 Kisi-kisi Lembar Validasi ....................................................................... 221
Lampiran 8 Hasil Validasi Buku Suplemen Kimia .................................................... 223
Lampiran 9 Buku Suplemen Uji Coba ....................................................................... 231
Lampiran 10 Kisi-kisi Angket Respon Guru Kimia SMA .......................................... 297
Lampiran 11 Data Responden ..................................................................................... 299
Lampiran 12 Surat Ketersediaan Menjadi Responden ................................................ 300
Lampiran 13 Angket Respon Guru Kimia SMA......................................................... 311
Lampiran 14 Hasil Pengolahan Data Angket .............................................................. 344
Lampiran 15 Tabel Saran dan Masukan Responden .................................................. 354
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Masalah Penelitian
1. Latar Belakang
Pelaksanaan sistem pendidikan di Indonesia berpedoman pada
kurikulum, dimana pengertian kurikulum sendiri menurut Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan
bahwa “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu”.1
Dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia, kurikulum yang
digunakan telah mengalami beberapa kali perubahan, mulai dari
kurikulum sederhana hingga kurikulum 2013 yang saat ini mulai
diterapkan. Kurikulum 2013 memiliki 7 karakteristik2, dimana jika
ditelaah lebih lanjut mengenai karakteristik nomor 1 sampai 3 dapat ditarik
kesimpulan bahwa kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang menuntut
siswa untuk mengimplementasikan hasil pembelajaran yang mereka
peroleh di sekolah kepada masyarakat, begitu juga sebaliknya sehingga
diperoleh timbal balik antara pelajaran di sekolah dan di lingkungan
masyarakat.
Selain itu, jika kita mengaitkan sistem pendidikan dengan sistem
pemerintahan desentralisasi yang dianut oleh Negara Indonesia dimana
sistem desentralisasi ini “lebih menekankan kepada konsekuensi dari
penyerahan wewenang keputusan dan pegendalian tugas – tugas
1
Peratutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan, (Jakarta: Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2013), h.4
2
Ibid., h. 6-7
1
2
3
Yoyon Bahtiar Irianto, Kebijakan Pembaruan Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), h.
68
4
Ibid, h.82
5
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan, 2015, (http://www.telkomuniversity.ac.id)
3
Selain itu jika dikaji lebih dalam, terdapat beberapa hal di masyarakat
yang memiliki hubungan yang erat dengan sains namun masyarakat sekitar
belum mampu menjelaskannya secara ilmiah, hal ini dapat dilihat dari
penelitian yang dilakukan oleh Sudarmin, berdasarkan penelitian yang
telah ia lakukan diperoleh hasil bahwa
Adanya pengetahuan asli dari peracik dan penjual jamu, serta penjual
bahan jamu yang tepat atau kurang tepat jika dibandingkan dengan
sains ilmiah, pengetahuan peracik dan penjual jamu umumnya sebagai
hasil pengetahuan warisan yang terkadang responden kurang mampu
menjelaskan secara sains ilmiah. Sedangkan terkait focus penelitian
manfaat dan kegunaan jamu tradisional disimpulkan bahwa banyak
pengetahuan sains masyarakat yang dapat ditransformasikan menjadi
sains ilmiah dan sumber belajar sains bagi siswa8
6
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan, 2014, ( http://mgb.trisakti.ac.id)
7
Cassie Quigley, “Globalization and Science Eduation: The Implication for Indigenous
Knowledge System”, Journal of International Education in Indiana University, vol 2, No 1, 2009,
h. 81
8
Sudarmin dan Rayandra Asyhar, Transformasi Pengetahuan Sains Tradisional menjadi Sains
Ilmiah dalam Proses Produksi Jamu Tradisional, Jurnal Penelitian Pada Jurusan Kimia FMIPA
Universitas Negeri Semarang, vol 1 No 1, 2012, h. 3
4
Buku teks termasuk kedalam buku ajar yang dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis yaitu a) buku pelajaran pokok, b) buku pelajaran pelengkap,
c) buku bacaan, dan d) buku sumber.10 Pengajaran materi bagi siswa tidak
hanya dapat diperoleh melalui buku pelajaran pokok, karena masih
terdapat beberapa pengetahuan yang harus dimiliki siswa yang tidak
terdapat di buku pelajaran pokok. Oleh karena itu diperlukan adanya buku
pelengkap berupa buku suplemen (buku pengayaan). Dimana Buku
pengayaan adalah “buku yang memuat materi yang dapat memperkaya
buku teks pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi”.11
Selain itu saat ini pemerintah telah memberikan kebebasan kepada
satuan tingkat pendidikan untuk mengembangkan indikator-indikator serta
bahan ajar yang ada dengan rambu-rambu penyusunan dan
pengembangannya yang telah ditentukan oleh pemerintah. Pengembangan
indikator-indikator dalam buku pelajaran pokok dapat dilakukan
diantaranya dengan mengembangkan buku suplemen atau buku pelengkap.
Buku suplemen yang baik memiliki keterkaitan dengan suatu daerah,
serta mampu mewujudkan desentralisasi pendidikan nasional adalah buku
suplemen yang memiliki indikator-indikator sebagai berikut: 1)
menjadikan siswa mengetahui keunggulan lokal daerah dimana dia
tinggal, 2) memahami berbagai aspek yang berhubungan dengan
9
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 tentang
Buku Teks, 2015, h.2 (ftp://ftp.unm.ac.id)
10
Sitepu, Penulisan Buku Teks Pelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h. 16.
11
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang
Buku, Pasal 1 Ayat 5, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional 2008), h. 107.
5
12
Iif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, dan Tatik Elis, Mengembangkan Pendidikan Berbasis
Keunggulan Lokal dalam KTSP, (Jakarta : Prestasi Pustaka, 2012), h.10
13
James E. Brady, Kimia Universitas Asas dan Struktur, (Jakarta:Bina Rupa Aksara,1999), h. 2
14
Letak Geografis Kota Tangerang, Tersedia (http://www.tangerangkota.go.id/geografi)
15
Kota Tangerang dalam angka 2012, Luas Panen Tanaman Pangan di Kota Tangerang 2007-
2011, 2014, h. 244 (http://tangerangkota.go.id)
6
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Masih rendahnya pencapaian pendidikan kurikulum 2013 yang
memiliki karakteristik membentuk kepribadian siswa di sekolah dan
juga di lingkungan masyarakat.
2. Pembelajaran sains di sekolah berjalan tidak selaras dengan nilai-nilai
kearifan lokal yang dianut oleh suatu masyarakat tertentu sehingga
sulit diterima oleh siswa.
3. Masih terdapat faktor-faktor penghambat dalam pelaksaanaan sistem
desentralisasi pendidikan di Indonesia.
4. Masih kurangnya pengembangan potensi daerah serta kebudayaan
daerah Kota Tangerang dalam pembelajaran siswa di sekolah
5. Masih sedikitnya buku suplemen berbasis kearifan lokal yang mampu
menumbukan nilai-nilai karakter siswa serta mengembangkan potensi
yang dimiliki Kota Tangerang, serta dapat menunjang dan memotivasi
siswa dalam proses pembelajaran terutama pelajaran sains disekolah
16
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah Provinsi Banten, (Jakarta: Kementrian Keuangan
Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, 2010), h.18
17
Dinas Pertanian Kota Tangerang 2008, Produktivitas dan Produksi Tanaman Pangan dan
Sayuran Kota Tangerang Tahun 2007, 2014, (http://www.tangerangkota.go.id/mobile)
7
3. Pembatasan Masalah
Ruang lingkup penelitian ini agar lebih terarah, maka dilakukan
pembatasan yaitu sebagai berikut :
a. Buku suplemen ini disusun berdasarkan kearifan lokal Tangerang.
b. Fokus Sains yang terdapat dalam buku suplemen ini adalah kimia
SMA
c. Buku suplemen yang telah diperoleh akan diuji tingkat keterbacaannya
yang meliputi aspek kelayakan materi, penyajian, bahasa, dan grafika.
d. Untuk mengukur tingkat keterbacaan buku suplemen ini menggunakan
instrumen yang diberikan kepada beberapa guru kimia SMA di Kota
Tangerang.
4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan,
maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Bagaimana desain dan karakteristik buku suplemen kimia berbasis
kearifan lokal Tangerang?
b. Bagaimana kelayakan buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal?
c. Bagaimana tanggapan guru kimia SMA Kota Tangerang mengenai
buku suplemen berbasis kearfian lokal Tangerang?
2. Manfaat Penelitian
a. Secara umum
1) Menghasilkan buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal
Tangerang
b. Bagi siswa
1) Tersedianya buku suplemen yang dapat melengkapi buku ajar dan
pembelajaran di sekolah
2) Tersedinya buku suplemen yang dapat menjembatani kearifan
lokal yang terdapat di Kota Tangerang dengan Kimia SMA
c. Bagi guru
1) Tersedianya buku penunjang yang dapat melengkapi pembelajaran
di sekolah dan bahan dalam mengajar
2) Diperolehnya buku penunjang kimia yang sesuai dengan
kurikulum yang berlaku
d. Bagi dunia pendidikan
1) Dapat dijadikan referensi dalam peningkatan mutu pendidikan
Indonesia
2) Dapat dijadikan buku penunjang yang dimiliki siswa atau guru
untuk lebih mengembangkan pembelajaran
3) Dapat menjadi salah satu bahan untuk menjaga kelestarian
kebudayaan Indonesia melalui buku suplemen kimia dengan
pendekatan kearifan lokal.
e. Bagi peneliti
1) Sebagai pengetahuan mendesain dan membuat buku suplemen
kimia berbasis kearifan lokal
9
A. Kajian Teoritis
1. Kearifan Lokal
a. Makna Kearifan Lokal
Kearifan lokal merupakan akumulasi dari hasil aktivitas budi
dalam menyikapi serta meperlakukan lingkungan yang
menggambarkan cara bersikap dan bertindak suatu masyarakat untuk
merespon perubahan – perubahan yang khas dalam lingkup lingkungan
fisik ataupun kultural.1 Dalam seminar nasional fisika dan pendidikan
fisika, pengertian kearifan lokal adalah gagasan-gagasan setempat
yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam
dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.2
Sementara itu, kemendikbud menyebut istilah kearifan lokal
dengan keunggulan lokal,3 hal ini didasarkan dari istilah kearifan lokal
yang terdiri dari dua kata yaitu kearifan (wisdom)4 dan lokal (local)5
sehingga kearifan lokal dapat juga disebut dengan local wisdom.
Dalam disiplin ilmu antropologi local wisdom disebut juga dengan
local genius,6 antropologi merupakan ilmu yang mempelajari manusia
dalam bermasyarakat, bersuku bangsa, berperilaku, berkebudayaan,
dan berperadaban.7 Haryati Soebadio seorang antropolog mengatakan
bahwa “local genius adalah juga cultural identity, identitas kepribadian
budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap
1
Heny Gustini Nuraeni dan Muhammad Alfan, Study Budaya di Indonesia, (Bandung : CV
Pustaka Setia,2013), h.67
2
Zuhdan Kun Prasetyo, “Pembelajaran Sains Berbasis Kearifan Lokal”, Seminar Nasional
Fisika dan Pendidikan Fisika, Surakarta:14 September 2013, h. 3. (http://fisika.uns.ac,id )
3
ibid, h. 3.
4
John M. Echols dan Hassan Shadiky, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 1996), h. 363.
5
ibid, h.649
6
Prasetyo, loc. cit.
7
Beni Ahmad Saebani, Pengantar Antropologi, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), h.15
10
11
8
Prasetyo, op. cit., h. 4
9
Iif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, dan Tatik Elisah, Mengembangkan Pendidikan Berbasis
Keunggulan Lokal dalam KTSP, (Jakarta:Prestasi Pustaka, 2012), h. 1
10
Jamal Ma’mur Asmani, Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal, (Jogjakarta: Diva Press,
2012), h.29
11
Nuraeni, op. cit., h. 69
12
12
Haedar Nashir, Pendidikan Karakter berbasis Agama dan Budaya, (Yogyakarta :Multi
Presendo, 2013), h. 32
13
Ibid,.
14
Nuraeny, op. cit., h. 68
13
15
Nashir, op, cit., h.36
16
Herimanto dan Winarno, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Jakarta Timur : Bumi Aksara,
2011), h.152.
17
Ibid,. 153
14
18
Choirul Mahfud, Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta : pustaka pelajar offset, 2011), h.33
19
Ibid,.
15
20
Nashir, op, cit., h.38
21
Ahmadi, op, cit., h.9
22
Nuraeni, op, cit., h. 26
16
23
Ahmadi, op. cit,. h.10
24
Asmani, op. cit., h.42
25
Yoyon Bachtiar Irianto, Kebijakan Pembaruan Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2011), h.67
26
Nuraeni, op. cit., h.19
27
Ibid,. h.20
17
28
Irianto, op, cit., h.84-85
18
29
Ibid,. h.96
30
Nashir, op, cit., h.34
31
Asmani, op, cit., h.44
19
32
Prasetyo, op. cit., h. 5
20
33
Ahmadi., Op., Cit. h. 2-6
21
34
Ibid,. h.78-84
22
35
Ibid., h.114-115
23
36
Ika Kurniawati, Modul Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar, 2015, h. 1
(http://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id)
37
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press,
2013), h. 31-32
38
Suhardjono, Menyusun Bahan Ajar Agar Tujuan Perkuliahan Tercapai dengan Lebih
Menyenangkan, 2014, h. 4 , (http://suhardjono.lecture.ub.ac.id)
39
Prastowo, op. cit., h.40-41
24
untuk
mengendalikan suatu
perintah dan/atau
perilaku aami dari
suatu presentasi
40
Kurniawati, Op. cit., h. 9-10 (http://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id)
41
Sitepu, Penulisan Buku Teks Pelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h. 11
26
atau dijilid muka dan belakangnya dengan kulit, kain, karton, dan
kayu”.42 Sedangkan dalam arti sempit pengertian buku merupakan
suatu kertas berjilid yang menjadi satu kesatuan dimana didalamnya
terdapat informasi.43
Sedangkan menurut pandangan lain, buku adalah media pengarang
untuk menuangkan pemikiran dan ilmu pengetahuannya dalam rupa
bahan tertulis.44
Walaupun terdapat berbagai pengertian mengenai buku, namun
secara garis besar buku memiliki arti sebuah bahan tertulis yang
didalamnya terdapat berbagai informasi baik informasi masa lalu,
masa sekarang dan memungkinkan di masa yang akan datang, dan
dapat juga berisi ilmu pengetahuan serta pemikiran pengarangnya,
dimana media yang digunakan untuk menulis dapat berupa kertas,
kulit, kain, karton, atau kayu yang dijilid.
Dalam bidang pendidikan, buku memiliki peranan yang sangat
penting untuk menciptakan siswa yang kreatif dan berkembang positif
dalam berbagai aspek. Hal ini dikarenakan buku mampu memberikan
dan meningkatkan pengalaman, pengetahuan, serta keterampilan yang
dimiliki siswa mengenai berbagai bidang kehidupan berupa diri,
masyarakat, budaya, dan alam sekelilingnya, maupun tentang Tuhan
yang menciptakan semua itu.45 Oleh karena itu sudah seharusnya buku
pendidikan mendapatkan perhatian khusus oleh pemerintah,
pengarang, bahkan para pendidik agar buku pendidikan yang berada
di pasaran layak digunakan oleh siswa dan dapat meningkatkan
kreatifitas, dan ilmu pengetahuan siswa. Hal ini sesuai dengan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 2 Tahun 2008, “bahwa
buku berperan penting dan strategis dalam upaya meningkatkan mutu
42
Ibid., h.12
43
Ibid., h.13
44
Prastowo, op, cit., h.166
45
Menteri Pendidikan Nasional, Penilaian Buku Non Teks Pelajaran, 2014
(http://puskurbuk.net/web13/)
27
46
Menteri Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 2 Tahun 2008,
2014, h.106
28
47
Ibid., h. 107-108
48
Elha Santoso, Kamus Praktis Moderen Bahasa Indonesia, (Surabaya: Pustaka Dua, TT), h.
392
29
49
Menteri Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 2 Tahun 2008,
2014, h.110
50
Sitepu, op. cit., h. 16
51
Andi, op. cit., h.168
30
52
Menteri Pendidikan Nasional, Penilaian Buku Non Teks Pelajaran, 2014
(http://puskurbuk.net/web13/)
31
53
Pedoman Penulisan Buku Non Teks Buku Pengayaan,Referensi, dan Panduan
Pendidik,(Jakarta Pusat: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, TT) h. 2-3
54
Menteri Pendidikan Nasional, Penilaian Buku Non Teks Pelajaran, 2014
(http://puskurbuk.net/web13/)
55
Pedoman Penulisan Buku Non Teks Buku Pengayaan,Referensi, dan Panduan Pendidik, op,
cit.,h. 10-11
32
56
ibid., h.12-13
57
Ibid., h.14-15
33
teks. Selain itu telah dijelaskan juga ciri-ciri buku non teks yang
berbeda dengan buku teks namun memiliki tujuan yang sama untuk
memperkaya ilmu pengetahuan yang dimiliki pelajar maupun umum.
Dibawah ini akan dijelaskan tahapan-tahapan dalam menulis buku non
teks terdiri dari:
1) Menyiapkan konsep dasar tulisan;
Sebelum penulis menulis buku non teks, ada baiknya jika
penulis menentukan konsep dasar dari buku non teks yang hendak
ditulis. Dalam hal ini mengenai buku pengayaan yang terdiri dari
tiga macam yaitu buku pengayaan keterampilan, pengetahuan, dan
kepribadian. Seorang penulis harus bisa menentukan buku
pengayaan jenis apa yang akan ditulis. Selain itu dalam penulisan
buku nonteks, penulis dapat mengembangkan tulisannya seleluasa
mungkin serta bebas menuangkan gaya bahasa dan model dari
buku non teks nya.58
Selain itu juga terdapat konsep dasar penulisan buku non teks
yang harus diperhatikan oleh penulis. Dalam buku pedoman
penulisan buku nonteks yang dibuat oleh pusat perbukuan
departemen pendidikan, dituliskan beberapa konsep dasar
penulisan buku nonteks, yaitu:
58
Ibid., h.59-60
59
Ibid., h.60
34
60
Ibid., h.61
61
Ibid,. h.63
62
Ibid., h.63-64
35
63
Ibid., h.65
36
2) Komponen Utama
Komponen utama buku nonteks adalah:
64
Ibid., h.66
65
Ibid.
66
Ibid., h.67
37
b) Penyajian materi
67
Ibid., h.68
68
Ibid., h.70
38
3. Kimia
Pembelajaran kimia terdiri dari dua suku kata, yaitu pembelajaran dan
kimia. Banyak definisi mengenai pembelajaran, diantaranya adalah
definisi pembelajaran menurut A. Chaedar Alwasilah dalam Munadi, A
result of reinforced pracitice” dan “a change in human disposition or
capability, which can be retained, and which is not simply ascribable to
the process of growth” dari kedua definisi ini ada tiga hal yang harus
diperhatikan. Pertama proses pembelajaran menghasilkan yang perubahan
perilaku anak didik yang relatife permanen. Tentunya, dalam proses ini
terdapat peran penggiat pembelajaran, yakni guru atau dosen sebagai
perilaku perubahan.73Sedangkan kimia adalah ilmu yang mencakup
sejumlah aspek mengenai bahan – bahan kimia. Bagian kimia yang
terpenting adalah mempelajari reaksi kimia, perubahan yang terjadi bila
senyawa kimia berinteraksi membentuk senyawa kimia baru. Raksi kimia
merupakan suatu hal yang sangat menakjubkan untuk diteliti dan
merupakan dan merupakann bagian yang menyenangkan dari ilmu kimia
untuk memperhatikan terjadinya reaksi kimia.74 Sedangkan menurut
Jarsin, “Kimia adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari benda
72
Ibid., h.82
73
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Ciputat: Gaung Persada
Press, 2008), h.4
74
James, E Brady, Kimia Universits Asas dan Struktur, ( Jakarta:Bina Rupa Aksara,1999), h.3
40
hidup dan tidak hidup dari aspek susunan materi dan perubahan –
perubahan yang bersifat tetap”. 75
Kimia secara garis besar dibagi menjadi kimia organik dan
anorganik.Kedua bagian itu pada dasarnya membahas dasar keseluruhan.
Kemudian diikuti analisis kuantitatif dan kualitatif.76
4. Kota Tangerang
Kota Tangerang merupakan sebuah kota yang berbatasan langsung
dengan DKI Jakarta, dengan posisinya tersebut terdapat keuntungan dan
kerugian yang dimiliki, keuntungannya adalah para warganya bisa
memanfaatkan fasilitas public sebuah metropoloitan, namun kerugiannya
adalah banyak warga kota tangerang yang enggan mengakui berdomisili di
Kota Tangerang.77
Secara geografis wilayah Kota Tangerang berada antara 60 6 LS-6013
LS dan 1060 36-1060-420 BT dengan luas wilayah 184,23 Km2 dengan
batas Utara Kabupaten Tangerang, Batasa Selatan Kabupaten Tangerang,
Batas Timur DKI Jakarta, dan Batas Barat Kabupaten Tangerang.
Terdapat beberapa Kecamatan di dalamnya, yaitu Ciledug, Larangan,
Karang Tengah, Cipondoh, Pinang, Tangerang, Karawaci, Cibodas,
Jatiuwung, Periuk, Neglasari, Batuceper, dan Benda.78
Terdapat beberapa potensi daerah yang dimiliki Kota Tangerang, baik
dari sektor pertanian maupun tanaman hias. Potensi tanaman hias yang
dimiliki Kota Tangerang cukup menjanjikan dengan tanaman yang
dihasilkan adalah Angrek, Sedap Malam, Palem dan Aglonema.
Sedangkan hasil pertaniannya terdapat padi sawah, jagung, ubi kayu, ubi
jalar, petai, lobak, kacang panjang, cabe besar, cabe rawit, terong,
75
Muslimin Ibrahim, Muhammad Thamrin Hidayat, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2008), h.37
76
Ibid.
77
Kota Tangerang, Profil Kota Tangerang, TT, h.2 (tidak dipublikasikan)
78
Ibid.
41
B. Peneltian Relevan
Penelitian relevan yang berkaitan dengan penelitian ini diantaranya adalah
penelitian yang dilakukan oleh Sudarmin dan Rayandra Asyhar,“Transformasi
Pengetahuan Sains Tradisional menjadi Sains Ilmiah dalam Proses Produksi
Jamu Tradisional”, di peroleh kesimpulan bahwa adanya pengetahuan asli
dari peracik dan penjual jamu, serta penjual bahan jamu yang tepa atau kurang
tepat jika dibandingkan dengan sains ilmiah, pengetahuan peracik dan penjual
jamu umumnya sebagai hasil pengetahuan warisan yang terkadang responden
kurang mampu menjelaskan secara sains ilmiah. Sedangkan terkait focus
penelitian manfaat dan kegunaan jamu tradisional disimpulkan bahwa banyak
pengetahuan sains masyarakat yang dapat ditransformasikan menjadi sains
ilmiah dan sumber belajar sains bagi siswa80
Asri Maharani dalam “Pengembangan Buku Pengayaan Pengetahuan Live
with Protistt sebagai Alternatif Sumber Belajar Biologi untuk SMA/MA”
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil prodk buku
pengembangan berhasil dikembangkan melalui tahapan Analysis Design,
Develoment, Implementation, dan Evaluation dengan kualitas produk buku
secara keseluruhan menurut penilaian para ahli berkategori sangat baik .81
79
Dinas Pertanian Kota Tangerang, Profil Ekonomi, Pertanian, Perikanan, dan Peternakan,
2007. (tidak dipublikasikan)
80
Sudarmin dan Rayandra Asyhar,“Transformasi Pengetahuan Sains Tradisional menjadi Sains
Ilmiah dalam Proses Produksi Jamu Tradisional”, Jurnal Penelitian Pada Jurusan Kimia FMIPA
Universitas Negeri Semarang, vol 1 No 1, 2012, h. 3
81
Asri Maharani, “Pengembangan Buku Pengayaan Pengetahuan Live with Protists sebagai
Alternatif Sumber Belajar Biologi untuk SMA/MA” Skripsi pada Program Studi Pendidikan
Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014
h. 71. Tidak Dipublikasikan
42
82
Suci Rizki NA, Ahmadi Mudzakir, Hernani, “Desain pembelajaran Elektrokimia
Menggunakan Konteks Keris Sebagai Kearifan Lokal Indonesia untuk Meningkatkan Literasi
Sains Siswa SMA”, Jurnal Penelitian pada Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UPI, Vol.1 No.1,
2013 , h. 44
83
Miss Roikhwanphu Mungmachon, Knowledge and Local Wisdom: Community Treasure,
Journal for Ubon Ratchathani University Thailand, Vol. 2 No. 13, 2012, pp. 174.
84
Daimond Dziva, V. Mpofu, L.P. Kusure, Teacher Comception of Indigenous Knowledge in
Science Curriculum in the Context of Mberengwa District, Zimbabwe, Journal for Department of
Education, Bindura University of Science Education Zimbabwe, Vol 1, 2011, pp. 88
43
Provinsi Banten
Berbagai potensi
yang dimiliki pada
suatu daerah yang
Kota Tangerang
merupakan ciri khas
dari daerah tersebut
yang harus tetap
Kearifan Lokal
dilestarikan dan
dijaga.
Buku suplemen
memperkaya,
menambah atau
memperdalam
ilmu
pengetahuan
siswa
Sarah Hanifa Purnomo, “Pengembangan Buku Suplemen Kimia Berbasis Kontekstual pada
85
Konsep Asam Basa”, Skripsi pada Program Studi Pendidikan kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014, h. 70. Tidak Dipublikasikan
44
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif. Metode penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu
metode yang digunanakan untuk menemukan pengetahuan terhadap subjek
penelitian pada suatu saat tertentu.1 Dalam penelitian deskriptif kualitatif
penelitian lebih memperhatikan karakteristik kualitas, keterkaitan antar
kegiatan,2 serta mendeskripsikan keadaan yang terjadi pada saat penelitian
berlangsung secara keseluruhan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 3
Penelitian deskriptif dalam bidang pendidikan dan kurikulum pengajaran
merupakan hal yang cukup penting, mendeskripsikan fenomena-fenomena
kegiatan pendidikan pembelajaran, implementasi kurikulum pada berbagai
jenis, jenjang dan satuan pendidikan.4 Hal yang akan dideskripsikan pada
penelitian ini adalah mengenai proses pengembangan produk dan hasil produk
C. Desain Penelitian
Untuk mengembangkan buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal ini,
diperlukan tiga tahapan, yaitu:
1. Tahap Persiapan
a) Analisis Kebutuhan Buku Suplemen Kimia
1
Muchtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif kualitatif. (GP Press Group, 2013), h. 10
2
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Rosda, 2011), h. 73
3
Muchtar, op. cit., h.11
4
Nana. op. cit., h. 72
43
46
2. Tahap Pengembangan
a) Pengembangan Buku Suplemen
Pengembangan buku suplemen ini dilakukan dengan mengacu
pada indikator yang telah ditentukan sebelumnya. Pada tahap ini
wacana, materi, serta segala hal yang dituangkan di dalam buku lebih
terstruktur dan lengkap sehingga diperoleh draf buku suplemen.
b) Validasi Buku Suplemen
Validasi buku suplemen dilakukan oleh validator yang telah
memvalidasi indikator buku suplemen sebelumnya. Pada tahap ini draf
buku yang telah diperoleh dari proses sebelumnya dinilai atau
divalidasi oleh validator berdasarkan empat aspek yaitu materi, bahasa,
sajian serta grafis.
c) Penyusunan Instrumen
Instrumen yang dibuat ditujukan untuk guru bidang studi kimia
berupa angket respon yang berisi beberapa pernyataan yang berjumlah
15 butir yang berkaitan dengan penilaian untuk buku suplemen yang
mencakup empat aspek yaitu aspek materi, aspek sajian, aspek bahasa
dan aspek grafis.
d) Validasi Instrumen
Instrumen yang telah dibuat untuk guru bidang studi kimia dinilai
oleh validator. Saran dan arahan dari validator dijadikan bahan
pertimbangan untuk merevisi instrumen yang telah dibuat.
3. Tahap Evaluasi
a) Uji Coba
Buku suplemen yang telah divalidasi dan direvisi selanjutnya diuji
coba kepada 10 guru bidang studi kimia SMA di beberapa sekolah
SMA Kota Tangerang yang berbeda. Guru membaca buku suplemen
kemudian diberi instrumen yang telah divalidasi mengenai penilaian
buku suplemen. Pemberian angket kepada guru ditujukan untuk
mengetahui penilaian buku suplemen berdasarkan empat aspek yaitu
aspek materi, aspek sajian, aspek bahasa dan aspek grafis dengan
48
Studi literatur
Analisis Kearifan Lokal Kota Tangerang
Studi langsung
Validasi Instrumen
Validasi Buku Revisi
Revisi Suplemen Berbasis
Kearifan Lokal
Uji Coba
Tahap Evaluasi
Angket Respon
Analisis Data
Kesimpulan
Gambar 3.1 Tahap Desain Penelit
49
F. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan beberapa instrumen penelitian, yaitu :
kewirausahaan.
Jumlah Butir 17
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Angket Respon Guru Bidang Studi Kimia9
Aspek Indikator No
pernyataan
7
Sugiyono, op.cit., h.97
8
Sugiyono, op.cit., h.98
9
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, loc, cit.
53
Materi memaksimalkan 5
penggunaan sumber-sumber
yang sesuai dengan kondisi
Indonesia dan erat dengan
konteks ke-Indonesia-an.
Penyajian materi 7
mengembangkan sikap
spiritual dan sosial.
Penyajian materi 8
mengembangkan pengetahuan
dan menumbuhkan motivasi
untuk berpikir lebih jauh.
Penyajian materi 9
mengembangkan keterampilan,
dan memotivasi untuk
berkreasi dan berinovasi.
sasaran pembaca.
10
Sugiyono, op.cit., h.96
55
Persentase = x 100%
11
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (edisi Revisi), (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010), h.282
12
Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi
Komunikasi dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. V, h.23
13
ibid,
57
Materi 1 2
2 1
3 2
4 3
5 2
Penyajian 6 3
7 3
8 2
9 2
Bahasa 10 4
11 6
Grafika 12 2
13 3
14 3
15 2
14
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Insturmen B1Penilaian Buku Pengayaan Pengetahuan, 2014, h. 1-11,
http://puskurbuk.net/web13/
58
15
Ibid.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini berfokus pada pengembangan produk berupa buku
suplemen kimia yang bertujuan menambah wawasan pembaca terutama bagi
kalangan pelajar SMA di Kota Tangerang. Proses pengembangan buku ini
dilakukan secara teliti dengan hasil penelitian dari buku suplemen dievaluasi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh beberapa data yang
menjelaskan proses pengembangan buku suplemen kimia berbasis kearifan
lokal Kota Tangerang yang terdiri dari tiga tahap yaitu tahap persiapan,
pengembangan, dan evaluasi.
1. Deskripsi Hasil Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahap awal dari penelitian ini. Pada tahap
ini ditentukan beberapa indikator serta kearifan lokal Kota Tangerang
yang dapat dijelaskan secara kimia. Pada tahap ini terdapat empat langkah
yang dilakukan yaitu analisis kebutuhan buku suplemen kimia SMA,
analisis kearifan lokal Kota Tangerang, analisis indikator buku suplemen
kimia berbasis kearifan lokal, dan langkah terakhir adalah validasi
indikator buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal Kota Tangerang.
a. Analisis Kebutuhan Buku Suplemen Kimia SMA
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dengan studi
langsung melalui wawancara yang dilakukan di SMAN 13 Kota
Tangerang, diperoleh hasil bahwa sampai saat ini buku yang
digunakan di sekolah masih berupa LKS yang dapat dibeli siswa di
sekolah serta buku paket BSE yang dapat dipinjam siswa di sekolah.
Dimana buku BSE dibeli sekolah melalui uang BOS. Frekuensi
pemakaian buku paket BSE lebih besar jika dibandingkan dengan
LKS, namun di dalam kedua buku tersebut tidak terdapat pembelajaran
57
60
ubi berlebihan
b) Kata Pengantar
Bagian ini memuat ucapan terima kasih penulis kepada
pihak-pihak yang telah membantu proses pembuatan buku,
serta terdapat gambaran singkat mengenai isi dari buku dan
tujuan dari dikembangkannya buku ini.
d) Daftar Isi
Bagian awal lainnya dalam buku suplemen adalah daftar
isi. Layaknya daftar isi pada buku secara umum. Daftar isi
memuat materi-materi yang disajikan di dalam buku. Dengan
adanya daftar isi, memudahkan pembaca membaca setiap
bagian yang terdapat di dalam buku.
2) Bagian Isi
Aspek kearifan lokal dalam buku ini terdapat di bagian isi
buku. Dalam mengembangkan dan menggunakan kearifan lokal
sebagai peluas wawasan siswa, maka buku ini mengacu pada
beberapa aspek yang dapat digunakan untuk menggali dan
mengembangkan kearifan lokal suatu daerah dalam sebuah
pendidikan. Walaupun demikian, Komptensi Dasar yang harus
didapat siswa di sekolah dan juga kompetensi kearifan lokal
diintegrasikan dalam buku ini, sehingga terjadi pengintegrasian
Kompetensi kearifan lokal dengan Kompetensi Dasar sekolah.
Aspek yang terdapat dalam buku suplemen ini adalah aspek SDA,
SDM, dan Geofrafi walaupun sebenarnya di dalam pengembangan
kearifan lokal terdapat aspek kebudayaan dan historis, namun
setelah melakukan pengkajian pada kedua aspek tersebut tidak
terdapat konten yang dapat dijelaskan kimi SMA
a) Aspek Sumber Daya Alam (SDA)
Merupakan potensi yang terkandund dalam bumi, air, dan
dirgantara yang dapat didaygunakan untuk berbagai
kepentingan hidup1
Dalam buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal ini,
SDA yang dibahas adalah singkong dan ubi jalar, dimana
kedua hal tersebut merupakan potensi daerah yang dimiliki
1
Iif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, dan Tatik Elisah, Mengembangkan Pendidikan Berbasis
Keunggulan Lokal dalam KTSP, (Jakarta:Prestasi Pustaka, 2012), h. 2
68
2
Ibid., h.3
69
3
Ibid., h.4
70
3) Bagian Akhir
a) Daftar Pustaka
Di dalam buku terdapat daftar pustaka yang berisi rujukan
wacana maupun gambar yang digunakan dalam penyusunan
buku suplemen kimia.
71
b) Glosarium
Glosarium disajikan di dalam buku dengan tujuan agar
istilah-istilah yang terdapat di dalam buku yang tidak diketahui
pembaca dapat dipahami.
yang telah diberikan oleh peneliti. Data Responden dapat dilihat pada
lampiran 11.
b. Analisis Data
Setelah buku dibaca dan diberikan penilaian melalui angket oleh
beberapa guru, langkah selanjutnya adalah menganalisi data kuantitatif
yang diperoleh dari hasil angket. Data yang diperoleh dari beberapa
guru secara singkat dapat dilihat pada tabel 4.7
Tabel 4.7. Hasil Angket Respon Guru
Aspek Butir Rata-rata Rata-rata Kriteria
Skor Aspek
Materi Materi mendukung pencapaian 72%
tujuan pendidikan nasional.
Materi tidak bertentangan 100%
dengan peraturan dan
perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia.
Materi merupakan karya 100%
orisinal (bukan hasil plagiat),
tidak menimbulkan masalah Sangat
SARA dan tidak diskriminasi Baik
gender. 85%
Materi memiliki kebenaran 78%
keilmuan, sesuai dengan
perkembangan ilmu yang
mutakhir, sahih, dan akurat.
Materi memaksimalkan 81%
penggunaan sumber-sumber
yang sesuai dengan kondisi
Indonesia dan erat dengan
konteks ke-Indonesia-an.
Penyajian Penyajian materi runtut, 76%
bersistem, lugas, mudah
dipahami.
Penyajian materi 75%
mengembangkan sikap
spiritual dan sosial. 78.3% Baik
Penyajian materi 82%
mengembangkan pengetahuan
76
Aspek Materi
100% 100%
100%
90% 81%
78%
80% 72%
Persentase
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Butir 5
Pernyataan
Aspek Penyajian
100%
90% 82% 83%
80% 76% 75%
Persentase
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4
Pernyataan
Aspek Bahasa
100%
90% 80% 79%
80%
70%
Persentase
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Butir 1 Butir 2
Pernyataan
Aspek Grafika
100%
90% 80% 77% 79%
80% 72%
70%
Persentase 60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4
Pernyataan
B. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah buku yang mampu
menambah wawasan siswa dalam mempelajari kimia, terutama dalam aspek
penerapan di kehidupan sehari-hari dan kearifan lokal daerah mereka. Oleh
karena itu buku yang dikembangkan pada peneitian ini adalah buku suplemen
83
kimia berbasis kearifan lokal Kota Tangerang. Buku ini mengulas beberapa
kearifan lokal Kota Tangerang yang dihubungkan dengan konten kimia SMA,
sehingga dengan membaca buku ini diharapkan siswa serta pendidik di Kota
Tangerang memiliki wawasan lebih luas mengenai aplikasi pembelajaran
kimia di daerahnya.
Menurut Purnomo dalam mengembangkan buku suplemen terdapat
beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh peneliti yaitu persiapan,
pengembangan, dan evaluasi.4 Tahap persiapan dilakukan untuk mengetahui
dan mendapatkan data-data awal yang dibutuhkan untuk mengembangkan
buku. Tahap pengembangan dilakukan untuk mengembangkan buku suplemen
secara mendalam. Sedangkan pada tahap akhir yakni evaluasi dilakukan untuk
mengetahui kelayakan buku suplemen serta aspek-aspek yang harus
dikembangkan dan diperbaiki lebih lanjut mengenai buku suplemen agar
diperoleh buku yang lebih baik.
Tahap persiapan terdiri dari empat langkah yang diawali dengan analisis
kebutuhan buku suplemen kimia SMA melalui studi literatur dan studi
langsung. Studi literatur dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
kedudukan buku pengayaan dalam pembelajaran kimia siswa. Berdasarkam
studi literatur untuk buku pengayaan diperoleh kesimpulan bahwa buku
suplemen atau buku pengayaan memiliki peranan penting dalam
mengembangkan pengetahuan yang dimiliki siswa, hal ini tertulis dalam
Permendiknas no 2 tahun 2008 yang menyatakan bahwa selain menggunakan
buku teks pelajaran, siswa maupun pendidik dapat memperkaya ilmu
pengetahuannya dengan buku pengayaan atau suplemen.5
Studi langsung mengenai ketersediaan buku suplemen berbasis kearifan
lokal Kota Tangerang dilakukan di SMAN 13 Tangerang, berdasarkan hasil
wawancara yang telah dilakukan di sekolah, diketahui bahwa ketersediaan
4
Sarah Hanifa Purnomo, “Pengembangan Buku Suplemen Kimia Berbasis Kontekstual pada
Konsep Asam Basa”, Skripsi pada Program Studi Pendidikan kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014, h. 70. Tidak Dipublikasikan
5
Menteri Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 2 Tahun 2008,
2014, h.106
84
buku suplemen yang berisi pengaplikasian kimia di suatu daerah masih sangat
minim. Siswa lebih dominan menggunakan buku BSE dan LKS dalam
pembalajarannya di sekolah, dimana kedua jenis buku tersebut lebih
didominasi dengan materi-materi yang masih kurang pengaplikasiannya.
Selain itu juga hasil wawancara menunjukan bahwa masih terdapatnya
beberapa pendidik yang belum bisa mengaitkan kearifan lokal dengan konten
pembelajaran kimia sehingga menjadi permasalahan sistem pendidikan
sekolah dalam menerapkan kearifan lokal dalam pembelajaran. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Diamond yang memperoleh
kesimpulan bahwa masih terdapatnya beberapa pendidik yang belum
menyadari keterkaitan indigenous science/kearifan lokal dengan sains
sekolah.6Hal ini juga diperkuat dari hasil wawancara yang dilakukan kepada
setiap responden setelah mengisi angket bahwa buku suplemen sangat
diperlukan namun ketersediaannya masih minim.
Langkah selanjutnya pada tahap persiapan adalah analisis kearifan lokal
Kota Tangerang. Dalam menganalisis kearifan lokal Kota Tangerang, peneliti
menggali potensi dari beberapa aspek yaitu Sumber Daya Alam (SDA),
Sumber Daya Manusia (SDM), Geografi, Histori, dan Budaya.7 Tahap ini juga
dilakukan melalui dua tahap. Tahap yang pertama adalah studi literatur, pada
tahap ini diketahui bahwa Kota Tangerang memiliki kearifan lokal yang cukup
banyak dan sangat baik jika dikembangkan. Selain itu juga kearifan lokal,
local genius atau keunggulan lokal diketahui merupakan suatu sarana yang
penting untuk mengoptimalkan pembelajaran sains di sekolah, namun suatu
hal yang sangat disayangkan adalah nilai-nilai di dalam masyarakat yang
penuh dengan kearifan lokal mulai diabaikan.8
Selain itu terdapat beberapa landasan yuridis mengenai pentingnya
pendidikan berbasis kearifan lokal, di antaranya terdapat di dalam UU no 22
6
Daimond Dziva, V. Mpofu, L.P. Kusure, Teacher Comception of Indigenous Knowledge in
Science Curriculum in the Context of Mberengwa District, Zimbabwe, Journal for Department of
Education, Bindura University of Science Education Zimbabwe, Vol 1, 2011, pp. 88
Zuhdan Kun Prasetyo, “Pembelajaran Sains Berbasis Kearifan Lokal”, makalah disampaikan
7
pada seminar nasional fisika dan pendidikan fisika, Surakarta, 13 September 2014, h.5
8
Ibid., h.1
85
9
Jamal Ma’mur Asmani, Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal, ( Jogjakarta: DIVA Press,
2012), h. 42-43
Sudarmin dan Rayandra Asyhar,“Transformasi Pengetahuan Sains Tradisional menjadi Sains
10
Ilmiah dalam Proses Produksi Jamu Tradisional”, Jurnal Penelitian Pada Jurusan Kimia FMIPA
Universitas Negeri Semarang, vol 1 No 1, 2012, h. 3
86
11
Pedoman Penulisan Buku Nonteks (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, TT)h. 65
88
12
Instrumen dan Rubrik B1 Penilaian Buku Pengayaan Pengethauan, (Jakarta Pusat: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2014)
90
Aspek bahasa merupakan aspek dengan nilai tertinggi kedua. Aspek ini
memiliki dua butir pernyataan, dimana butir yang memiliki nilai tertinggi
adalah butir yang menyatakan bahwa bahasa yang digunakan etis, estetis,
komunikatif dan fungsional, sesuai dengan sasaran pembaca dengan
persentase sebesar 80%. Nilai ini memiliki makna bahwa keetisan dan sasaran
bahasa yang digunakan di dalam buku termasuk kedalam kategori baik, hal ini
dikarenakan dalam penulisan setiap wacana di dalam buku, peneliti berusaha
membuat wacana yang mudah dipahami oleh pembaca terutama siswa SMA,
bahkan jika ada sebuah kata ilmiah di dalam wacana yang maknanya sulit
dimengerti, peneliti menyajikan cuplikan glosarium yang dekat dengan kata
ilmiah tersebut.
Butir kedua dalam aspek bahasa adalah butir dengan pernyataan bahasa
(ejaan, tanda baca, kosakata, kalimat, dan paragraf) sesuai dengan kaidah dan
istilah yang digunakan baku. Persentase yang diperoleh pada butir ini sebesar
79% yang termasuk ke dalam kategori baik. Nilai ini menunjukan bahwa
bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah dan istilah baku, walaupun ada
beberapa kata dalam buku yang masih salah dalam pengetikan namun hal
tersebut tidak cukup menganggu pembaca dalam memahami materi yang
terdapat di dalam buku.
Skor rata-rata yang diperoleh aspek bahasa adalah sebesar 7.95 serta
persentase sebesar 79.4%, skor dan persentase ini menunjukan bahwa bahasa
yang digunakan di dalam buku termasuk ke dalam kategori layak dan baik.
Kategori ini juga didukung dengan penilaian kualitatif responden yang secara
umum menyatakan bahwa sebagian besar bahasa di dalam buku sesuai, namun
masih terdapat beberapa kalimat yang salah dalam pengetikan. Penilaian
kualitatif ini dijadikan bahan untuk menyempurnakan buku sehingga kalimat
atau kata yang masih salah pengetikan diperbaiki untuk memperoleh buku
suplemen kimia yang lebih baik.
Aspek yang memiliki nilai tertinggi ketiga adalah aspek penyajian yang
berisi empat butir penryataan dengan nilai tertinggi diperoleh butir keempat
dengan pernyataan penyajian materi mengembangkan keterampilan, dan
91
13
Ibid,.
93
baik ilustrasi yang berasal dari internet maupun dokumen pribadi agar
diperoleh ilustrasi yang sesuai pada buku suplemen sehingga pembaca dapat
memahami dengan baik.
Butir lain dalam aspek penyajian yang memiliki nilai tertinggi ke tiga
adalah tata letak konsisten dan sesuai antara kulit buku (cover) dengan isi
buku. Persentase yang dimiliki butir ini adalah 77% yang memiliki makna
baik. Kulit buku dibuat dengan memasukan icon Kota Tangerang yaitu masjid
Al A’zhom yang bertujuan untuk memberikan gambaran bahwa konten yang
terdapat di dalam buku merupakan konten yang berkaitan dengan kearifan
lokal kota Tangerang.
Butir terakhir dalam aspek grafika adalah kulit buku: ilustrasi mewakili
isi, jenis huruf memiliki keterbacaan tinggi, menarik, komposisi seimbang dan
harmonis antara kulit depan, punggung dan belakang dengan persentase yang
diperoleh sebesar 72% yang masih termasuk kedalam kategori baik, sehingga
mengartikan bahwa kulit buku memiliki ilustrasi yang baik hanya saja dalam
proses percetakannya, peneliti tidak mencantumkan nama peneliti dan judul
buku pada bagian punggung kulit buku. Pada butir ini juga terdapat perbedaan
pendapat antar responden, sebagian besar responden menyatakan sesuai,
namun beberapa responden menyatakan masih dibutuhkannya sedikit
penambahan aspek kearifan lokal dalam sampul buku.
Secara umum aspek grafika memiliki nilai rata-rata sebesar 7.7 yang
menyatakan bahwa aspek grafika buku suplemen layak dan sesuai dengan
butir penilaian. Kategori layak ini dapat dilihat dari penilaian kualitatif aspek
grafika yang menyatakan bahwa sampul buku sudah sesuai, namun ada
beberapa konten kearifan lokal yang ditambahkan di dalam sampul buku..
saran dan masukan responden dijadikan bahan untuk menyempurnakan
sampul buku suplemen agar buku suplemen kimia memiliki sampul yang lebih
baik.
Selain menganalisis data setiap butir dan aspek buku suplemen, peneliti
juga menganalisis buku suplemen kimia secara keseluruhan sesuai dengan
perhitungan dan kategori kelayakan buku suplemen dari pemerintah pusat.
94
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku suplemen kimia
berbasis kearifan lokal Kota Tangerang, mengetahui tingkat keterbacaan buku
suplemen kimia berbasis kearifan lokal, serta mengetahui tanggapan guru
mengenai buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal Kota Tangerang. Buku
yang dikembangkan dalam penelitian ini berjudul “Kimia dalam Kota
Tangerang”. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh
kesimpulan.
1. Terdapat beberapa tahapan dalam mengembangkan buku suplemen kimia
berbasis kearifan lokal Kota Tangerang yaitu tahap persiapan, tahap
pengembangan, dan tahap evaluasi. Tahap persiapan terdiri dari analisis
kebutuhan buku suplemen kimia SMA, analisis kearifan lokal Kota
Tangerang, analisis indikator buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal,
dan yang terakhir adalah validasi indikator buku suplemen kimia berbasis
kearifan lokal. Tahap pengembangan buku meliputi pengembangan buku
suplemen kimia berbasis kearifan lokal Kota Tangerang dan validasi buku
suplemen kimia berbasis kearifan lokal Kota Tangerang. Tahap terakhir
dalam penelitian ini adalah tahap evaluasi.
2. Berdasarkan hasil pengolahan data berdasarkan metode yang digunakan
pemerintah dalam menilai buku suplemen diperoleh hasil bahwa buku
suplemen kimia berbasis kearifan lokal Kota Tangerang memiliki skor
total akhir sebesar 80.24 yang bermakna bahwa buku ini termasuk
kedalam kategori layak dengan predikat baik. Dengan persentase setiap
aspek materi, bahasa, penyajian, dan grafika masing-masing memiliki nilai
persentase sebesar 85%, 78.3%, 79.4%, dan 77.2% dengan kategori materi
sangat baik, penyajian, bahasa, dan grafika baik
97
98
B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, maka diperoleh beberapa saran yaitu:
1. Peneliti disarankan untuk menyempurnakan buku suplemen terutama pada
aspek bahasa dan aspek grafika buku.
2. Bagi guru kimia khususnya yang menjadi responden dalam penelitian ini
dapat mengaplikasikan materi yang terdapat dalam buku suplemen kimia
dalam pembelajaran dikelas
3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk lebih memperbanyak ilustrasi
yang diperoleh dari dokumen pribadi agar buku yang dihasilkan lebih
menggambarkan situasi yang sebenarnya terdapat di daerah tersebut.
4. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat membuat buku
suplemen kimia berbasis kearifan lokal dengan daerah yang berbeda
sehingga dapat memperkaya buku suplemen kimia Indonesia yang dapat
diintegrasikan kepada peserta didik dan pendidik yang berasal dari daerah
yang memiliki kearifan lokal yang berbeda.
99
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James E. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta: Bina Rupa
Aksara, 1999.
Herimanto dan Winarno. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta Timur : Bumi
Aksara, 2011.
Kota Tangerang dalam angka 2012, “ Luas Panen Tanaman Pangan di Kota
Tangerang 2007-2011”, http://tangerangkota.go.id, 30 Juli 2014.
Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva
Press, 2013.
Hasil Wawancara
Studi Langsung Kebutuhan Buku Suplemen Kimia
Pertanyaan
100
Jawaban
1. Selama ini bahan ajar yang digunakan adalah LKS yang dapat dibeli siswa di
sekolah, selain itu juga siswa dapat meminjam buku paket BSE yang di beli
sekolah dari uang BOS dan jika ada siswa yang ingin membeli buku paket dengan
penerbit yang berbeda juga diperbolehkan. Untuk buku kurikulum 2013 belum
masuk ke sekolah, namun untuk saat ini sekolah dapat menggunakan buku
kurikulum 2013 yang berbentuk soft file
2. Frekuensi bahan ajar Kimia yang digunakan dalam bentuk buku paket cukup
sering dibandingkan dengan buku LKS, karena sering terjadi salah cetakan pada
lembar LKS. Namun walaupun demikian LKS masih tetap digunakan untuk
penambahan soal-soal yang bisa diselesaikan siswa.
3. Untuk menambah pengetahuan siswa, biasanya guru memberikan sebuah tugas
yang dapat diselesaikan siswa dengan cara membaca referensi dari buku atau
internet, namun siswa lebih senang mencari lewat internet dikarenakan kemajuan
jaman dan kemudahan menemukan informasi di internet dibandingkan buku
karena kurang ketersedianya buku kimia selain buku paket
4. Pengenalan kearifan lokal kepada siswa melalui pembelajaran kimia sangatlah
penting, karena dengan mempelajari kimia berdasarkan kearifan lokal dapat
membantu siswa mengembangkan potensi alam atau kebiasaan yang ada
didaerahnya
5. Sampai saat ini belum pernah dilakukan proses pembelajaran maupun praktikum
menggunakan bahan-bahan yang berbasis kearifan lokal, hal ini dikarenakan
masih minimnya pengetahuan atau referensi yang mengaitkan kearifan lokal
dengan pembelajaran kimia
6. Sampai saat ini pihak sekolah belum pernah menggunakan buku suplemen
berbasis kearifan lokal khususnya untuk pembelajaran kimia
7. Buku suplemen dibutuhkan untuk siswa maupun guru, karena dapat
mengembangkan pengetahuan siswa dan guru
104
105
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh kesimpulan bahwa masih minimnya
penggunaan dan ketersediaan buku penunjang selain buku paket dan LKS, terutama
buku suplemen berbasis kearifan lokal sehingga dalam pembelajaran kimia di
sekolah, siswa dan guru kurang mengaitkan pembelajaran dengan kearifan lokal.
Buku suplemen kimia dibutuhkan bagi siswa dan guru agar pembelajaran kimia yang
dilaksanakan disekolah dapat diaplikasikan langsung dan diharapkan juga mampu
menjaga dan mengembangkan potensi daerah yang ada di Kota Tangerang.
106
Lampiran 2
Pertanyaan :
Adakah kebiasaan atau tradisi masyarakat kota Tangerang tanaman yang banyak
dijumpai di kota Tangerang.penanaman suatu tanaman?
Jawaban :
107
Responden berfokus menjelaskan satu kearifan lokal yang ada di kota Tangerang
yaitu singkong, responden merasa tertarik menjelaskan singkong karena singkong
sangat dengan mudah ditemukan di Kota Tangerang, baik perkebunannya maupun
penjualnya, bahkan beliau juga menuturkan bahwa terdapat banyak masyarakat kota
Tangerang yang menanam singkong hanya dengan modal lahan yang sedikit yaitu
perkarangan rumah dan juga pagar perkarangan.
Mengenai cara menanam dan mengolah singkong pada dasarnya sangat lah
sederhana, untuk penanaman singkong tidak membutuhkan perhatian khusus dan
untuk pengolahnannya singkong dapat dikonsumsi dengan cara dierbus atau
digoreng, bahkan terdapat banyak makanan yang diolah dengan bahan dasar
singkong yaitu misro, combro, timus, gatet, orog-orog dan tiwul.
Kemudian responden menjelaskan salah satu makanan olahan singkong yaitu
gatet. Responden menjelaskan kenapa singkong dijadikan gatet karena singkong
yang diolah menjadi gatet memiliki rasa yang jauh lebih legit dibandingkan
dengan dikonsumsi dengan cara biasa (langsung direbus atau dikukus). Gatet juga
bisa meminimalisir rasa pahit pada singkong, namun juga bisa menambah rasa
pahit dari singkong tersebut. Hal ini bergantung dengan proses yang dilakukan
selama membuatnya. Mengenai cara pengolahan gatet, responden mengajukan
satu nama untuk di wawancara menjadi responden ke dua.
Pertanyaan 2:
Adakah kebiasaan masyarakat kota Tangerang dalam mendirikan bangunan serta
pernikahan?
Jawaban :
Dalam mendirikan rumah masyarakat kota Tangerang tidak memiliki hal-hal
khusus yang unik untuk dilakukan, semua dilakukan sama seperti masyarakat kota
lainnya. Namun dalam pernikahan terdapat beberapa tradisi seperti dalam
menangkal hujan masyarakat kota Tangerang masih sering menggunakan pawang
hujan yang melakukan beberapa hal dalam menangkal hujan, agar proses
pernikahan berjalan dengan baik.
Pertanyaan 3:
Benarkah dalam memasak daging, masyarakat Kota Tangerang menggunakan
nanas atau daun papaya? (pertanyaan ini diajukan karena peneliti pernah melihat
beberapa masyarakat terutama ibu-ibu yang menggunakan kedua bahan tersebut
dalam memasak saat memasak daging di beberapa hari menjelang hari raya Idul
Fitry
94
96
Jawaban :
Responden membenakan pertanyaan tersebut dengan alasan jika kedua bahan
tersebut digunakan dalam memasak daging, maka daging akan menjadi empuk.
Pertanyaan 4:
Apa mata pencarian masyarakat kota Tangerang pada umumnya?
Jawaban:
Responden menjelaskan pada umumnya masyarakat kota Tangerang bermata
pencaharian beragam, ada yang bekerja di dinas pemerintahan, tukang ojek dan
petani. Mengenai petani responden juga menjelaskan bahwa terdapat beberapa
kebiasaan mayarakat kota Tangerang dalam mengatasi buah yang belum masak.
Masyarakat kota Tangerang akan melakukan pemberian karbit kepada buah yang
belum masak, bahkan jaman dahulu kakek dan orang tua responden lebih suka
memasakan buah dengan cara di empos, untuk proses pengemposan responden
pertama menyarankan untuk menanyakannya kepada responden ke 2
Pertanyaan 5:
Adakah cara tradisional yang digunakan oleh masyarakat untuk mengobati suatu
penyakit?
Jawab :
Terdapat beberapa cara tradisional dalam mengobati penyakit, masyrakat biasanya
menggunakan daun dadap untuk mengobati kembung dan panas, selain itu juga
bawang merah dan jahe sering digunakan untuk mengatasi panas pada anak.
97
Pertanyaan 1 :
Bagaimana masyarakat kota Tangerang membuat gatet?
Jawaban :
Dalam membuat gatet sangatlah sederhana, singkong dikupas kulitnya kemudian
di rendam didalam air selama beberapa menit, hal ini bertujuan agar rasa pahit
pada singkong dapat berkurang, kemudian singkong yang masih berbentuk
gelondongan diikat dengan tali dan dijemur dalam beberapa bulan minimal 1
bulan dan maksimal 3 bulan bergantung jenis singkong. Setelah singkong berubah
warna kehitaman, singkong di bilas dengan air, dipotong kecil-kecil dan direbus.
Dalam penyajiannya gatet didampingi dengan kelapa parut yang juga sudah
diparut sebelumnya.
98
Pertanyaan 2 :
Bagaimana cara pengemposan dan penggunaan karbit dalam mematangkan buah?
Jawaban:
Perbedaan pematangan buah dengan cara pengemposan dan pemberian karbit
adalah metode, bahan dan waktu yang dibutuhkan. Pada proses pengemposan
tidak membutuhkan waktu yang lama, buah di masukan kedalam sebuah
keranjang kemudian ditaburi karbit lalu ditutup rapat dan didiamkan selama
beberapa hari. Sedangkan untuk metode pengemposan, menggunakan daun
kering, biasanya masyarakat Kota Tangerang menggunakan daun pisang yang
telah mongering, kemudian dibuat dua buah lubang, lubang pertama sebagai
wadah buah yang hendak dimatangkan sedangkan lubang kedua untuk tempat
daun-daun yang kering sebagai sumber asap. Antara lubang yang satu dengan
lubang yang lain terdapat penghubung sehingga asap yang terdapat dilubang
kedua bia masuk kelubang pertama, metode ini cukup rumit dan membutuhkan
waktu yang cukup lama, namun hasil buah matang yang didapatkan lebih baik dan
lebih bagus jika dibandingkan dengan pematangan buah pemberian karbit
99
Lampiran 2
Pertanyaan :
Apa perbedaan antara asinan sayuran betawi anda dengan asinan bogor, serta
adakah bahan-bahan khusus yang digunakan untuk memberikan rasa asin yang
khas pada asianan anda?
Jawaban:
Perbedaan antara asinan betawi dan asinan bogor terletak pada bumbunya. Asinan
bogor memiliki bumbu yang encer berwarna merah, sedangkan asinan betawi
memiliki kuah yang kental dengan penambahan kacang didalamnya. Untuk
memberikan rasa asin yang khas pada asianan ini, pembuat menggunakan asam
cuka dan garam dengan kadar tertentu yang sesuai dengan resep andalan, selain
itu didalam asinan ini juga terdapat sawi asin dimana sawi asin ini di renadam
semalam dulu didalam air kemudian dikukus.
100
Untuk asinan buah, penjual memberitahukan bahwa Asinan buah dapat bertahan
dalam jangka waktu satu malam (tanpa Kulkas) dan 3 hari (dengan kulkas), asinan
buah yang didiamkan terlebih dahulu memiliki rasa yang lebih enak.
Pertanyaan 3:
Dalam waktu satu hari, berapa banyak roti yang berhasil diproduksi dan terjual,
serta bagaimana system distribusinya?
Jawaban :
Biasanya kami memproduksi roti sebanyak 20.000 buah dan terjual habis, kami
mendistribusikannya secara mandiri menggunakan beberapa kendaraan yang
memang dikhususkan untuk mendistribusikan produk kami, ada yang
menggunakan sepeda motor dan mobil untuk mengirim ke daerah cimone.
Pertanyaan 4:
Berapa banyak karyawan yang anda miliki dan bagaimana proses pembuatan roti
tersebut?
Jawaban:
Karyawan yang kami miliki sekitar 20 orang karyawan, proses pembuatan roti
sama dengan proses pembuatan roti pada, namun pabrik kami tidak sepenuhnya
menggunakan mesin, kami mempadukan produksi dengan mesin dan manusia.
Dalam proses pengadonan, kami menggunakan mesin pengaduk, namun dalam
proses pengembangan dan pengemasan, kami menggunakan tenaga manusia
Pertanyaan 5:
Bahan apa saja dan bagaimana proses produksi roti di pabrik ini?
Jawaban:
Bahan yang kami gunakan adalah bahan yang umumnya digunakan untuk
membuat roti, yaitu terigu, gula, mentega, garam, pengembang dan air. Prosesnya
pun tidak ada yang berbeda yaitu melalui tahap pengadonan, pembentukan,
pengembangan, pengovenan, dan pengemasan.
102
Lampiran 3
Lampiran 4
buang gas
6 Asinan rogtog Asinan Dalam proses Asam basa
Sayuran pembuatannya
memiliki rasa menggunakan
yang khas asam cuka
Asinan buah Terjadi proses Sifat
lebih segar osmosis koligatif
dimakan jika senyawa
disimpan didalam buah
dalam kurun dengan air
waktu kuah asinan
tertentu
7 Telur bisa Pada hari-hari Pergerakan Struktur
berdiri pada tertentu elektron- atom
perayaan pen seperti saat elektron yang
chu perayaan pen dipengaruhi
chu, telur bisa garis-garis
dengan medan
mudah berdiri magnet bumi
dan matahari
Ke 1
110
111
Ke 1
112
Yang di scan
113
Ke 2
114
Lampiran 7
Jumlah Butir 17
116
Lampiran 8
LEMBAR VALIDASI
BUKU SUPLEMEN KIMIA BERBASIS KEARIFAN LOKAL KOTA
TANGERANG
UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS
UNTUK AHLI MATERI DAN MEDIA
No Aspek Indikator Ya Tidak Catatan
5 Materi memaksimalkan
penggunaan sumber-sumber
yang sesuai dengan kondisi
Indonesia dan erat dengan
konteks ke-Indonesia-an.
6 Materi mengembangkan
kecakapan akademik, sosial,
dan kejuruan (vokasional)
untuk memecahkan masalah
dan mengembangkan jiwa
kewirausahaan.
117
8 Penyajian materi
mengembangkan sikap
spiritual dan sosial.
9 Penyajian materi
mengembangkan
pengetahuan dan
menumbuhkan motivasi
untuk berpikir lebih jauh
10 Penyajian materi
mengembangkan
keterampilan, dan memotivasi
untuk berkreasi dan
berinovasi
11 Penyajian materi
mengembangkan aktivitas
fisik, memotivasi untuk
berkreasi, berinovasi, dan
menerapkan berdasarkan
bahan, alat, tahapan kerja.
Jumlah Butir
Komentar/saran
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..……………
…………………..…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Tangerang Selatan, Oktober 2014
Validator
.
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
Lampiran 10
Aspek Indikator No
pernyataan
Materi memaksimalkan 5
penggunaan sumber-sumber
yang sesuai dengan kondisi
Indonesia dan erat dengan
konteks ke-Indonesia-an.
Penyajian materi 7
mengembangkan sikap
spiritual dan sosial.
Penyajian materi 8
mengembangkan pengetahuan
dan menumbuhkan motivasi
untuk berpikir lebih jauh.
Penyajian materi 9
mengembangkan keterampilan,
dan memotivasi untuk
berkreasi dan berinovasi.
Lampiran 11
Data Responden Buku Suplemen Kimia Berbasis Kearifan Lokal Kota Tangerang
No Nama Responde Guru Kimia di Kecamatan Sekolah
1 Robi’atul Adawiyah, SMA Budi Mulia Kec. Ciledug
S.Pd
2 Efi Herianti, S.Pd SMA PGRI 117 Karang Kec. Karang Tengah
Tengah
3 Euis Azizah, S.Pd SMA Muhammadiyah 1 Kec. Ciledug
4 Siti Fadla, S.Pd SMA An-Nurmaniyah Kec. Tangerang
5 Indah Sumarwi, M.Pd SMA Budi Mulia Kec. Ciledug
6 Bahri, M.Pd SMAN 3 Kota Tangerang Kec. Karang Tengah
7 Dra. Hj. Ninin Nirawaty SMAN 12 Kota Kec. Larangan
Tangerang
8 Rury Wiranda SMA Manggala Kec. Kelapa Dua
9 Dra. Aas Yistasni SMAN 13 Kota Kec. Ciledug
Tangerang
10 Leorensus Lumbanraja, SMAN 13 Kota Kec. Ciledug
M.Pd Tangerang
132
Lampiran 12
Lampiran 13
ANGKET RESPON GURU KIMIA
BUKU SUPLEMEN KIMIA BERBASIS KEARIFAN LOKAL KOTA
TANGERANG
UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
Sumber: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
144
Kesimpulan
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
_________________________
Tangerang, Desember 2014
Responden
__
___________
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
Ke 3I
176
Lampiran 15
Chemis Book
Buku Suplemen Kimia
Berbasis Kearifan Lokal Kota Tangerang
untuk SMA
Oleh
Annisah Aynun Najid
Penilai :………………………………….
………………………………….
Ukuran Buku :
Buku Ini disusun dan dirancang oleh penulis
Dengan menggunakan Microsoft Publisher 2007
Dan Adobe Photoshop CS3
Kata Pengantar
Bismillahirrahmanirrahim,
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya se-
hingga buku suplemen yang berjudul ―Kearifan Lokal Kota Tangerang‖ ini dapat
terselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Mu-
hammad SAW, yang atas seizing Allah telah berhasil menuntun umat manusia keluar
dari masa kegelapan ke masa yang kaya akan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti
saat ini.
Buku suplemen kimia ini disusun dan dikembangkan dalam rangka penyelesaian tu-
gas skripsi yang berjudul “Buku Suplemen Kimia Berbasis Kearifan Lokal Kota
Tangeang”. Tugas ini kemudian menghasilkan sebuah buku yang dinilai kualitasnya
oleh beberapa ahli dan diuji cobakan kepada pendidik dan peserta didik. Adapun buku
ini berisi beberapa kearifan lokal yang ada di Kota Tangerang dan di ulas dalam per-
spektif kimia.
Daftar Isi
A. Singkong
Pernahkah Kalian Memakan Singkong yang Pahit
Bagaimana Senyawa HCN Terbentuk
Makanan Olahan dari Singkong
B. Pematang Buah
Kebutuhan Akan Pisang
Pematangan Buah
Proses Pematangan Buah (Pengemposan)
Proses Pematangan Buah (Pengkarbitan)
C. Pereda Panas
Daun Dewa dan Senyawanya
Demam
Daun Dewa Menurunkan Panas
D. Pelunak Daging
Keluarkan Pendapat Kalian!
Senyawa Kimia dalam Buah Nanas
Proses Pelunakan Daging
E. Penyebab Flatus (Buang Gas)
Sejarah Ubi Jalar Masuk ke Indonesia
Macam-macam Ubi Jalar
Ubi Jalar, Flatus?
Tepung Ubi Jalar
F. Asinan Rogtog
Mengenal Asinan Rogtog
Asam Lemah dalam Asinan
Asinan Buah Nan Segar
Chemistry
Kota Tangerang
Singkong
Singkong merupakan salah
satu potensi daerah Kota Tange-
rang yang dapat dengan mudah di
jumpai dan ditanam. Di Indonesia
Singkong Memiliki berbagai
macam nama di antaranya adalah
ketela, ketela pohon, ubi kayu, dan
lain-lain,sedangkan di Kota Tange-
rang dikenal dengan nama sing-
kong.
Pegang pena dan ukirlah setiap kejadian dalam hidup. Sebab ia adalah bagian dari sejarah yang berharga
Perhatikan se-
jarah dan asal
muasal
ditemukannya
singkong dibawah
ini
Telah dituliskan pada halaman sebelumnya bahwa HCN tidak begitu saja terdapat
didalam tanaman, terdapat senyawa prekusor berupa linamarin dan metil linamarin
yang mampu merubah dirinya menjadi HCN serta produk senyawa lainnya.
Prekusor membutuhkan
Lalu bagaimana zat atau senyawa lain untuk
senyawa prekusor berubah. Dalam hal ini yang
tersebut berubah??? berperan adalah enzim dan
oksigen yang ada diudara.
Enzim yang berperan dalam
proses ini adalah enzim line-
marase,
Ketika enzim linemarase
Lalu ketika pH singkong be- dan oksigen bertemu dengan
rada pada kondisi diatas 5, senyawa prekusor (linamarin
maka secara spontan aseton dan metil linamarin), maka
sianohidrin hasil perubahan enzim dan oksigen tersebut
linamarin akan berubah men- akan membantu senyawa
jadi HCN dan aseton. Proses prekusor tersebut berubah
bertemunya enzim, oksigen, menjadi glukosa dan aseton
dan senyawa prekusor dapat sianohidrin.
terjadi jika umbi mengalami
kerusakan secara mekanis
(terpotong atau tergores)
Perhatikan!!!
Dalam mengelolah sing-
Pernahkah kalian memakan kong menjadi bahan ma-
makanan yang disajikan kanan yang dikonsumsi
di halaman sebelumnya? harus memperhatikan ka-
Coba sebutkan satu persatu dar HCN yang ada dida-
lamnya. Karena jika kadar
nama dan cara membuat
HCN yang masuk kedalam
makanan tersebut?
tubuh dalam konsentrasi
tinggi bisa menyebabkan
kematian.
Mengolah singkong
menjadi bioethanol tid-
ak harus menghawatir-
kan banyaknya kan-
dungan asam sianida
didalamnya, bahkan
banyak singkong yang
memiliki kadar HCN
tinggi digunakan dalam
pembuatan bioethanol
contohnya adalah sing-
kong karet yang mem-
iliki kandungan HCN
mencapai 98,5%
Gambar 5 pembuatan bioethanol dari singkonong
Sebelum mengetahui lebih lanjut cara meminimalisir kandungan asam sianida dida-
lam singkong.
Disamping merupakan gam-
Perhatikanlah gambar dibawah ini.
bar makanan khas kota Tange-
rang. Walaupun demikian ma-
kanan ini juga terdapat di dae-
rah pacitan dan dikenal dengan
nama gatot.
Alasan masyarakat kota
Tangerang membuat makanan
Gambar 6 Gatet makanan khas Kota Tangerang ini adalah untuk mengurangi
rasa pahit pada singkong.
Apa hubungan makanan di- selain itu singkong yang dibu-
atas dengan senyawa at gatet Akan lebih awet atau
HCN ? tidak mudah membusuk..
2. Singkong dikupas dan lapisan kulit singkong yang berwarna cokelat di bu-
ang, umbinya sebaiknya direndam dalam air untuk mencegah perubahan
warna.
Pada halaman sebelumnya telah disajikan berbagai macam makanan olahan dari
singkong. Mulai dari gatet, misro, combro, timus dan lainnya. tapi tahukan kah kalian
bahwa air perasan singkong jika didiamkan selama semalam bisa menjadi tepung tap-
ioca???
Hal ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat Kota Tangerang ketika membuat
misro atau combro, mereka tidak langsung menggunakan semua singkong yang telah
diparut mennjadi bahan baku makanan yang berisi gula atau oncom tersebut, mereka
akan memeras parutan singkong tersebut dahulu, dan air sisa perasaanya mereka sim-
pan selama semalam.
Penjelasan masyarakat:
―Dalam membuat misro atau
Bagaimana bisa combro, singkong diparut terlebih
air bekas perasan dahulu. Lalu parutan singkong tersebut di-
singkong dapat peras agar combro dan misro yang
berubah menjadi dihasilkan tidak terasa pahit dan memiliki
tepung ???? rasa yang enak. Air sisa perasan tidak kami
buang karena air tersebut bisa kami jadikan
tepung tapioca jika kami diamkan selama
Tentu saja bisa, hal satu malam dan besok nya kami pisahkan
ini dikarenakan jenis antara air dan tepungnya lalu tepung yang
campuran dari basah tersebut kami jemur .
partikel penyusun Biasanya kami menggunakan
zat tersebut. Dalam tepung tersebut untuk membuat
ilmu kimia, kita makanan lainnya”
mengenal tiga
macam jenis campu-
Buka buku pokok
ran yaitu suspensi,
kimia SMA kelas XI
koloid, dan larutan
pada materi Koloid
Jenis campuran yang terdapat pada air perasan singkong parut bahan untuk
membuat combro dan misro adalah suspensi. Dalam suatu suspensi kompo-
nennya terdiri dari partikel besar (paling sedikit satu komponen) yang saling ter-
sebar dengan komponen lainnya. Hal inilah yang menyebabkan partikel tersus-
pensi (dalam hal ini tepung tapioca) dapat dilihat oleh mata telanjang.
Tepung Tapioka
Seperti yang dituliskan pada halaman sebelumnya bahwa masyarakat Kota Tangerang
sering menggunakan bahan hasil dari sisa perasan singkong yang telah diparut, proses
pembuatannya juga tidak lah sulit
Pembuatan Tepung
Tapioka Tepung Cassava
Untuk alat dan bahan bisa Dalam pembuatan tepung
kalian dapatkan didapur, karena alat yang cassava juga tidak sulit, han-
digunakan tidaklah sulit ditemukan ya membutpung tersebutuh-
kan kesabaran dalam pembu-
atannya.
1. parut singkong hingga halus, lalu
tambahkan air dan aduk-aduk hingga Pembuatan Tepung
patinya keluar
Cassava
2. Peras dan saring campuran singkong
Untuk alat dan bahan bisa
parut dengan menggunakan kain sar-
kalian dapatkan didapur,
ung, lakukan hingga semua campu-
ran habis. karena alat yang digunakan tidaklah
sulit ditemukan
3. Biarkan atau endapkan larutan hasil
saringan selama semalam. Lalu bu- 1. Cuci bersih singkong lalu potong
ang air yang ada diatasnya, tiriskan tipis-tipis
4. Jemur endapan dibawah sinar ma- 2. Jemur singkong dibawah sinar ma-
tahari hingga kering tahari selama 2-3 hari
5. Giling atau tumbuk pati hingga halus, 3. Angkat singkong dari penjemuran
lalu ayak.
lu diayak
4. Tumbuk atau giling singkong lalu
diayak
5. Sishkan tepung yang telah ngga
seua, lalu tumbuk lagi butiran te-
pung yang belum halus
6. Lakukan terus hingga
tepung habis
Kue lapis Coklat Kasava Brownis Panggang
Bahan Kasava
150 gram tepung kasava
200 ml santan kental, Bahan
masak sebentar dan dingin kan 100 gram Kasava
300 gram gula pasir 200 gram gula pasir
5 butir telur 200 gram mentega
2 sdm coklat bubuk 250 gram coklat masak, potong-
potong
Cara membuat 50 gram coklat bubuk
Tuang gula pasir kedalam telur, lalu kocok 6 butir telur
menggunakan mikser berkecepatan tinggi 1 sdt soda kue
hingga mengembang
Tambahkan santan kental, aduk pelan, Cara membuat
kemudian tambahkan tepung kasava, aduk Panaskan mentega hingga meleleh,
rata lalu masukan potongan coklat dan
Bagi adonan menjadi dua bagian, tam- gula meleleh. Angkat dan dinginkan
bahkan coklat sebentar
Bubuk kedalam nya Tuang tepung kasava, coklat bubuk,
Letakan Loyang berukuran 20x20x5 cm dan soda kue kedalam telur kocok
yang telah diolesi mentega kedalam dan- sambil diayak. Masukan campuran
dang yang telah dipanaskan, lalu tuang mentega dan coklat masak, aduk
100ml adonan putih (tanpa coklat bubuk) sampai rata.
kedalam loyanng hingga matang Tuang adonan kedalam Loyang
Setelah itu, tuang adonan cokelat di berukuran 20x20x5cm yang sudah
atasnya. Kukus hingga matang, lakukan diolesi mentega dan dilapisi kertas
bergantian hingga adonan habis. Kukus roti
kembali kue lapis selama 10 menit. Angkat, Panggang adonan didalam oven
dinginkan lalu potong- bersuhu 1800 C selama
potong. 30 menit, angkat
Kenapa makanan yang
Tentu saja kedua makanan diatas
disajikan berbentuk bo-
memiliki hubungan dengan pem-
lu????
belajaran kimia. Pada pembuatan
Apa hubungannya dengan makanan diatas terjadi sistem
pembelajaran kimia??? buih padat.
Kota Tangerang
Pematangan Buah
Pendidikan nyata akhirnya harus terbatas pada orang-orang yang bekerja keras. Sisanya adalah hanya
menggiring domba
P Kebutuhan akan pisang
3. Lauk pauk
4. Buah-buahan Salah satu contoh dari no 4
adalah pisang
5. susu
Perhatikan tabel dibawah ini
Pada ujung lubang diberi bumbung bambu untuk dari kedua metode tersebut???
memasukkan asap. Cara memasukkan asap ada-
lah dengan cara membakar daun kelapa (daun
kering lainnya), kemudian asapnya dimasukkan
ke dalam bumbung dengan cara dikipasi Metode awal yang
Pengasapan dilakukan 2x setiap 12 jam sekali. digunakan oleh
masyarakat Kota Tan-
Setelah pengasapan, buah dibiarkan di dalam
lubang selama 24 jam. gerang adalah
pengemposan, namun
Setelah 24 jam, buah diangkat dari dalam
lubang, diangin-anginkan kemudian dibungkus
dengan kemajuan
daun pisang kering dan siap diangkut ke daerah jaman muncul lah
pemasarannya metode pengkarbitan
buah dengan
menggunakan
kalsium karbida atau
sering disebut dengan
karbit.
Alasan mengenai kenapa masyarakat ber-
pindah dari metode pengemposan dengan
metode karbit adalah karena metode
pengemposan lebih rumit dan memakan Namun metode pengempo-
waktu yang cukup lama dalam penera- san memiliki kelebihan
pannya, sedangkan karbit hanya dengan tersendiri yang tidak dimili-
memberikan karbit kedalam timbunan buah ki metode pengkarbitan.
lalu membiarkannya. Tapi masih ada be- Buah yang dihasilkan dari
berapa masyarakat yang tetap memper- metode pengemposan mem-
tahankan metode pengemposan dalam me- iliki kulit lebih bagus (tanpa
matangkan buah. b er ca k) di ba ndi n gkan
dengan buah yang di-
matangkan dengan metode
pengkarbitan, hal ini dikare-
nakan pada metode pengkar-
bitan buah akan terkontak
dengan karbit, sedangkan
pada metode pengemposan
tidak, selain itu pada buah
yang dikarbit akan lebih ce-
pat membusuk.
Gambar 8 .Proses pemeraman buah
Perhatikan gam
bar di atas
Kedua gambar diatas memiliki hubungan yang erat dengan kedua metode
pematangan buatan buah.
P Proses Pematangan Buah (Pengemposan)
Pergerakan partikel yang berubah saat suhu ditambah
Membicarakan mengenai
suhu tentunya ada hub-
ungannya dengan panas.
Panas merupakan energi
kinetik dari molekul-
molekul. Suatu zat panas
Lalu apakah Gambar diatas merupakan
molekulnya memiliki
terdapat hubungan gambar molekul yang ter-
energy kinetik yang lebih
antara panas dengan dapat disuatu zat. Harus
besar (pergerakan mole-
pemata ngan kalian ketahui bahwa se-
kulnya lebih cepat)
tiap molekul memiliki
dibandingkan dengan
kemampuan untuk berge-
molekul dalam suatu zat
rak, hanya saja pergerakan
dingin. Besarnya energi
antara molekul dalam satu
kinetik ini menyebabkan
zat dengan zat lainnya
kompleks teraktivasi
memiliki perbedaan. Salah
lebih cepat terbentuk
satu faktor yang
karena energi aktivasi
mempengaruhi kecepatan
lebih cepat terlampaui.
pergerakan partikel adalah
Dengan demikian reaksi
suhu.
suatu senyawa dapat
buah????
lebih cepat terjadi.
Kota Tangerang
Pereda Panas
Pendidikan bukan persiapan untuk hidup, pendidikan adalah kehidupan itu sendiri (John Dewey)
Daun dewa dan Senyawanya
D
Gambar 10 Pembudidayaan tanaman daun dewa (kiri) dan daun dewa (kanan)
Flavonoid berfungsi
sebagai antiperitik
(pereda panas), analgetik,
antiinflamasi , melancar-
Gambar 13. proses koagulasi kan peredaran darah,
mengurangi kolester-
Gambar 14.struktur flavonoid
Koagulan dapat ber- ol, mengurangi pen-
fungsi sebagai penjernih yakit jantung, anti oksi-
air dan, mengurangi rasa sa-
D Demam
Pada dasarnya demam disebabkan oleh suatu senyawa pirogen, terdapat dua
senyawa pirogen, yaitu pirogen endogen (berasal dari makrofag atau senyawa
sel lainnya) dan pirogen eksogen (berasal dari eksternal). Kemudian senyawa
senyawa tersebut menghasilkan sitokin pirogen yang dialirkan oleh darah dari
tempat terjadinya peradangan menuju ke sistem saraf pusat.
Setelah dihasilkan sitokin pirogen, akan dihasilkan asam arakhidonat yang
selanjutnya dengan bantuan enzim lipooksigenase dan siklooksigenase
menghasilkan senyawa prostaglandin.
Prostaglandin merupakan salah satu hor-
mone didalam tubuh yang memiliki peranan
sangat penting sebagai penyebab demam.
Kota Tangerang
Pelunak Daging
Kandungan yang
memiliki cara tersendiri dalam men-
terdapat didalam nanas
golah bahan makanan tersebut. Mung-
Cara masyarakat Kota
kin cara ini bukan hanya terdapat di
Tangerang memasak
daging Kota Tangerang, namun suatu hal
yang sangat menarik jika kita
Senyawa didalam nanas
mempelajari dan mencermatinya
yang mampu
melunakan daging secara ilmiah mengenai kebiasaan
masyarakat Kota Tangerang tersebut
Cara kerja Enzim
Bromelin dalam mengelolah dagin sebagai ba-
han membuat makanannya.
Pendidikan adalah senjata yang sangat mematikan, karena dengan pendidikan kamu bisa mengubah dunia
(Nelson Mandela)
Look!!!
Perhatikanlah
Me urut kalia , ara a akah a g efekif u tuk
e uat dagi g sapi a g kalia ko su si lu ak da
idak keras???
Kira-kira
yang
mana ya??
No Piliha
Keyword:
Sebelum kalian memutuskan pilihan kalian, ada baiknya jika kalian
membuka kembali buku paket kimia kalian kelas XI IPA pada materi
laju reaksi. Lalu pahami faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
No Piliha
Vitamin B12
Biotin
membantu dalam pembentukan sel
metabolisme ener-
darah merah dalam tubuh manusia.
gi, pertumbuhan
rambut, pertum-
buhan kuku,
menurunkan berat Vitamin E
badan, mengatur salah satu antioksidan
kadar gula darah, yang penting dalam
organ seksual pria, pencegahan kanker &
sel-sel darah dan penyakit kardiovaskular
sumsum tulang
Enzim Bromelin
Berkhasiat antiradang, membantu
melunakkan makanan di lambung,
mengganggu pertumbuhan sel-
kanker, menghambat agregasi
platelet, dan mempunyai aktivitas
Gambar 15. struktur Biotin
fibrinolitik
N Proses Pelunakan
Buka buku pokok kimia SMA
kelas XI pada materi Laju
dan Orde Reaksi (katalis)
Perhatikan kembali
Enzim Bromelin
Berkhasiat antiradang, membantu
melunakkan makanan di lam-
bung, mengganggu pertumbuhan
selkanker, menghambat agregasi
platelet, dan mempunyai aktivitas
fibrinolitik
Kota Tangerang
Pendidikan adalah hiasan dalam kemakmuran dan tempat perlindungan dalam kesulitan (Aristotle)
Sejarah Ubi Jalar Masuk Ke Indonesia
F
Banyak orang yang
beranggapan bahwa
memakan ubi jalar
dapat menyebabkan orang mem-
buang gas lebih dari pada bi-
asanya, oleh karena itu banyak
Memakan ubi jalar bisa mem- orang yang berusaha untuk men-
buat orang buang gas??? jauhi umbi yang satu ini.
Mitos atau fakta??? Tapi tahukan kalian bahwa ubi
jalar mengandung ban-
yak zat yang dibutuhkan
oleh tubuh kita?
Mitos Fakta
alasa alasa
————————————— ——————————————
————————————— ——————————————
————————————— ——————————————
————————————— ——————————————
————————————— ——————————————
polisakarida
Oligosakarida merupakan sakarida-
sakarida yang mengandung 2 sampai 10 mon-
osakarida. Salah satu contoh dari oligosakarida
adalah rafinosa yang terdapat di ubi jalar.
Selain ditemukan di ubi jalar, rafinosa juga
ditemukan dalam biji dan kacang-kacangan,
rafinosa tersusun atas 3 unit monosakarida,
yakni galaktosa, glukosa, dan fruktosa.
Seperti yang telah kita
pelajari, bahwa bagian
dari tubuh kita yang
Tabel 2. Komposisi Kimia Ubi Jalar
memiliki fungsi me-
nyerap sari makanan ada-
Komponen Jumlah
lah usus halus, namun
Kalori kal lain halnya dengan
Protei g . stakiosa, rafinosa, dan
verbaskosa yang merupa-
Le ak g .
ka senyawa oligosakari-
Kar ohidrat g . da pada ubi jalar, mereka
Kalsiu g tidak dapat dicerna dan
diserap di usus halus,
Fosfor g
tetapi mereka dicerna
Besi g . dan mengalami fermen-
Vita i A SI - tasi oleh bakteri didalam
usus besar, dan hal inilah
Vita i C g
yang menyebabkan ter-
Air g . bentuknya gas didalam
usus besar, atau sering
Jadi sekarang kalian sudah tahukan bahwa ubi disebut dengan flatus
jalar bisa menyebabkan flatus, mitos atau fak- (buang gas)
ta……...
F Tepung Ubi Jalar
Tentu bisa
memang bisa???
Tepung ubi jalar ini bisa dibuat beberapa olahan makanan yang cara pembuatannya
tidak cukup sulit, untuk resep olahannya bisa kaian lihat dihalaman selanjutnya.
Roti Manis Ubi Jalar
Bahan :
400 gram tepung terigu cakra, 100 gram tepung ubi jalar putih, 100
gram gula pasir, 2 butir telur, 11 gram ragi instan , 25 gram susu
bubuk, 7.5 gram bread improven baker’s bonus, 7.5 gram garam, 100 gram marga-
rin, 250ml air es, selai nanas.
Cara membuat:
1. campur tepung terigu, tepung ubi jalar, susu bubuk, gula pasir, ragi instan, dan
bread impover, aduk rata
2. Tambahkan air, kuning teur, garam, dan margarin, lalu aduk adonan hingga
kalis. Diamkan adonan selama 10 menit atau hingga mengebang.
3. Kempiskan adonan , ambil dan timbang seberat 50 gram,. Diamkan lagi sela-
ma 10 menit hingga mengembang
4. Olesi permukaan roti dengan campuran susu dan telur, lalu masak didalam
oven bersuhu 1800 C selama 30 menit atau hingga matang, angkat dan olesi
permukaannya dengan mentega agar lebih mengkilap dan menarik
Bakpao
Bahan A:
50 gram tepung terigu, 75 gram tepung ubi jalar, 125 gram ubi jalar kukus
(haluskan), 1 sdm ragi instan, 150 ml susu
Bahan B:
250 gram tepung terigu, 50 gram tepung ubi jalar, 75 gram ubi jalar khusus
(haluskan), 1 sdm baking powder, 150 ml susu, 30 gram mentega putih
Cara membuat:
1. campur semua bahan A lalu adukdan uleni dengan tangan selama 10 menit
hingga kalis
2. Tutup adonan dengan serbet basah dan diamkan selama 30 menit hingga
mengembang
3. Masukan bahan B kedalam adonan A, uleni kembali selama 5 menit hingga
kalisi
4. Bagi adonan menjadi beberapa bagian, masing-masing sekitar 35 gram
5. Tipiskan adonan, lalu isi dengan selai kacang ijo (sesuai selera). Bentuk bulat,
lalu ku kus selama 15 menit
6. Angkat dan sajikan
Dan Dialah yang menjadikan tanaman-tanaman yang merambat
dan yang tidak merambat, pohon kurma, tanaman yang berane-
karagam rasanya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan
warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Makanlah buahnya apabila
ia berbuah dan berikanlah haknya (zakatnya) pada waktu memetik
hasilnya, tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tid-
ak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”.
(QS. Al An’am 141)
chemistry
Kota Tangerang
Asinan Rogtog
Pendidikan adalah tiket masa depan, hari esok dimiliki oleh orang-orang yang mempersiapka dirinya
sejak hari ini (Malcolm X)
A Mengenal Asinan Rogtog
Gambar 21. Asam cuka salah satu bahan dalam mememembuat asinan
Untuk mengetahui penjelasan ilmiah dari keyakinan masyarakat mengenai cara me-
makan asinan buah, kalian bisa mempelajarinya lebih dalam pada halaman berikutnya
Next Page
Perhatikan gambar 22 disamping, gambar
tersebut mengilustrasikan peristiwa yang ter-
jadi didalam asinan buah. Peristiwa tersebut
melibatkan cairan yang ada didalam buah
dengan air kuah dari asinan buah itu sendiri.
Peristiwa tersebut dipengaruhi oleh
kepekatan yang dimiliki oleh masing-masing
cairan tersebut, dimana akan terjadi perpinda-
han dari cairan yang encer ke cairan yang lebih
pekat melewati membrane semipermiabel,
Gambar 22. Peristiwa Osmosis peristiwa perpindahan ini disebut dengan os-
mosis.
Enzim merupakan
Bioethanol adalah
Senyawa Volatil
Senyawa Nonvolatil
Partikel
Terdispersi
Pendispersi
Molekul
Inhibitor
Kota Tangerang
dalam Kimia
Untuk SMA
Untuk SMA
NIM : 1110016200004
Tahun : 2014
Penilai : ___________________
___________________
Ukuran Buku : A4
Bismillahirrahmanirrahim,
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga buku yang berjudul
“Kota Tangerang dalam Kimia” ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam tak lupa tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, yang atas ijin Allah SWT membimbing umat manusia menuju masa yang kaya
akan ilmu pengetahuan seperti saat ini dari masa yang gelap gulita,
Buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal Kota Tangerang ini disusun dan dikembangkan dalam rangka
penelitian dan penyusunan tugas akhir kuliah yang berjudul “Pengembangan Buku Suplemen Kimia Berbasis
Kearifan Lokal Kota Tangerang”. Buku ini berisi beberapa potensi daerah Kota Tangerang serta kebiasaan masyara-
kat Kota Tangerang dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dijelaskan dan disajikan konten kimia yang terdapat
didalamnya,
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Burhanudin Milama, M.Pd dan Ibu Dewi Murniati, M.Si
selaku dosen pembimbing serta Bapak Adi Riyadhi, M.Si dan Ibu Evi Sapinatul B, M.Pd selaku validator yang telah
membimbing saya dalam menyusun buku ini. Serta bapak Tonih Feronika, M.Pd dan Bu Nanda Saridewi, M.Si
yang telah membantu saya menyempurnakan buku ini Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada kedua
orang tua saya yang selalu mendo’akan dan memberikan dukungan, Fajar Nugroho yang telah membantu saya
mendesain cover buku ini serta semua pihak yang telah membantu proses pembuatan buku ini, mulai dari yang
berkontribusi dalam memotivasi, memberikan saran serta proses percetakan.
Saya menyadari bahwa buku ini masih memiliki beberapa kekurangan jika ditinjau dari segi bahasa, sistemat-
ika penulisan serta kelengkapan materinya, sehingga dengan demikian saya mengharapkan partisipasi pembaca
dalam memberikan kritk dan sarannya untuk perbaikan buku ini. Terlepas dari semua kekurangan buku ini, saya
berharap buku ini dapat menambah ilmu dan wawasan kepada pembaca terkait bidang ilmu kimia
Cakupa ateri pe elajara pada uku i i disajika siste ais, ko u ikaif, da i tegraif. Di seiap a al a
dile gkapi ga ar pe uka pelajara , ertujua e erika ga ara ateri pe elajara a g aka di ahas,
da e gajarka ko sep erpikir ko tekstual da logis sekaligus era gsa g ara erpikir le ih dala . “elai itu,
didala uku i i juga terdapat dua tokoh a g aka e a tu a da e a a seiap ateri agar le ih udah da
e arik. Buku i i juga dile gkap de ga foto serta reaksi-reaksi ki ia a g erkaita de ga ateri a g disa -
paika .
Buku a g erjudul Kota Ta gera g dala ki ia i i terdiri dari e a ateri pe elajara a g e iliki hu -
u ga a g erat de ga Kota Ta gera g serta pe jelasa se ara ki ia a. Ke e a ateri terse ut adalah si g-
ko g, pe ata g uah, pereda pa as, pelu ak dagi g, pe e a latus, da asi a rogtog. U tuk le ih jelas a per-
haika petu juk pe a a erikut:
. Per akapa . Dikeluarka oleh dua tokoh a g terdapat didala uku agar
pe a a idak erasa osa da e iliki pe-
tu juk dala e a a
. Tokoh , pe ari a te se agai salah satu ide itas Kota Ta gera g kare a Ko-
ta Ta gera g erada di pro i si Ba te
. Wa a a atau ateri, e jelaska le ih dala e ge ai ateri a g terdapat
didala uku
. Tokoh , a i asi salah satu sai is Al ert Ei ste
. Kotak pe garah, disajika de ga tujua agar pe a a dapat e gaitka a-
teri a g terdapat di uku suple e i i de g uku ki ia a disekolah.
. Kotak Glosariu , disajika agar pe a a dapat de ga udah e e uka
ari dari isilah-isilah a g elu ereka ketahui sehi gga ereka idak perlu
e uka glosariu
. Kata-kata uiara, disajika u tuk e a ah oi asi sis a dala e u tut il u
. Su a ateri, disajika u tuk e atasi su -su a g terdapat didala uku
. Kotak u gu, disajika u tuk e jelaska hal-hal a g asih da sa gat
erkaita de ga as arakat Kota Ta gera g
. Li e pe atas, e a daka ah a agia di a ah a erisi i fo, seiap li e
e iliki ar a a g er eda erga gtu g su a a
. Ga ar pe duku g, disajika u tuk e erika ilustrasi e ge ai ateri a g
terdapat didala uku
. li e ku i g, disajika u tuk e jelaska ko pete si kearifa lokal a g terdapat
di dala uku
Daftar Isi
Singkong
Ubi Jalar
Mematangkan Buah
Meredakan Panas
Singkong
“i gko g erupaka salah sa-
tu pote si daerah Kota Ta gera g
a g dapat de ga udah di
ju pai da dita a . Di I do esia
Ko pete si Dasar “i gko g Me iliki er agai
a a a a di a tara a adalah
ketela, ketela poho , u i ka u, da
. Me ga alisis sifat lai -lai ,seda gka di Kota Ta ge-
laruta ra g dike al de ga a a si g-
erdasarka ko sep ko g.
asa asa da /atau
pH laruta
. Me gajuka ide/
gagasa u tuk
e odiikasi
pe uata koloid
erdasarka
pe gala a
e uat e erapa
je is koloid
“u er:htp://e ou her. o.id/ log/ / /i i-dia-khasiat-u i-si gko g-u tuk-kesehata .ht l
Ka du ga dala Si gko g
“i gko g e ga du g: Kalori, air, phospat, kar ohidrat,
kalsiu , ita i C da B , protei , esi, le ak.
“i gko g erupaka ta a a a g a pu tu uh di
Perke u a Si gko g er agai daerah a g ada di I do esia. “i gko g juga dike al
se agai aka a a g e ga du g kar ohidrat i ggi
“alah satu perke u a a g e a a si g-
setelah padi da jagu g serta erupaka pe ghasil kalori
ko g di Ke a ata Kara g Te gah,
le ih esar di a di gka de ga ta a a lai a. “i gko g
u u a as rakat Kota Ta gera g e-
erupaka aha pa ga a g sudah sejak la a diko su si
a a si gko g erda pi ga de ga
oleh as rakat I do esia
ta a a lai a, hal i i dilakuka de ga
Su er ga ar :
tujua u tuk e aksi alka pe a faata
htp://ulysito pul. logspot. o / / /kar ohidrat.ht l
laha a g ereka iliki.
Su er ga ar : doku e pri adi
Pegang pena dan ukirlah setiap kejadian dalam hidup. Sebab ia adalah bagian dari sejarah yang berharga
Apa yang kalian
rasakan ketika
kalian memakan
singkong?
HCN
Tidak se ua si gko g e iliki rasa ta ar atau a is. Ter- Ta a a ya g e ga du g
dapat e erapa si gko g a g e iliki rasa pahit. HCN
Rasa pahit terse ut erasal dari se a a asa le ah aitu HCN idak ha a ter-
asa sia ida HCN . dapat di dala si g-
ko g, HCN juga ter-
dapat pada e erapa
Buka buku pokok kimia SMA
ta a a lai a. Co -
kelas XI pada materi asam
basa
toh a adalah ortel, lo ak, da a a g
le gkio. Na u dala ju lah a g sedikit
sehi gga a a u tuk diko su si.
Pada u u a da salah satu ara a g sa gat udah “u er: Uji kualitaif sia ida pada ortel,lo ak, salak, da a a g le gkio,
u tuk e deteksi ada a se a a terse ut adalah de ga jur al prakiku ki ia a orga ik II UIN “ arif Hida atullah Jakarta
ara e i ipi a, kare a asa sia ida aka terasa pahit jika
asuk ke dala ulut kalia
“u er ga ar :
Pendidikan nyata akhirnya harus terbatas pada orang-orang yang bekerja keras. Sisanya adalah hanya menggiring domba
Asa Sia ida Bera u Efek ya g dii ulka dari HCN
“i gko g a g e iliki rasa Telah dijelaska se elu a ah a HCN
pahit le ih i ggi e a daka sa gatlah era u jika asuk ke dala
ah a si gko g terse ut tu uh a usia, a u kalia ja ga
e ga du g asa sia ida takut, kare a a usia e iliki siste
a g le ih a ak di a di g- keke ala tu uh se diri a g telah di ip-
ka de ga si gko g a g taka Allah u tuk e gu ah HCN e -
rasa a idak pahit. “elai jadi iosia at da eriakata de ga ita-
e e a ka rasa pahit, HCN i B sehi gga idak erefek uruk
juga erupaka se a a agi tu uh, a u jika kalia e gko -
a g sa gat era u jika a- su si aka a a g e ga du g a -
suk ke dala tu uh. ak HCN aka terdapat e erapa efek
“u er ga ar: a g erugika agi tu uh kalia aitu
htps://je id a. ordpress. o / / / / i ul a rasa pedih di ata kare a iritasi
ra u -sia ida- er aha a/ da kesulita er afas hal i i dikare aka
HCN e giritasi ukosa salura per afa-
sa da e e a ka ke aia
Ide saya tentang pendidikan adalah untuk menggoncang pikiran para muda dan mengobarkan kecerdasan mereka
“ Maka a Olaha dari Si gko g
Tepu g Tapioka
Misro
Gatet
Tepu g T assa a
Bioetha ol
Pembuatan Tepung
Tapioka
1. Singkong diparut hingga halus, lalu ditambahkan air dan diaduk-aduk hingga
patinya keluar
3. Larutan hasil saringan dibiarkan atau diendapkan selama semalam. Lalu bu-
ang air yang ada diatasnya, tiriskan
Sumber : Murtiningsih dan Suyanti. .Membuat Tepung Umbi dan Variasi Olahannya. Jakarta Selatan : Agromedia
Pustaka.:2011
Percaya diri bukan sekedar dianggap hebat, namun memang sudah hebat sejak lahir. Hanya saja persepsi diri kita yang
menghalangi kehebatan kita masing-masing
Proses Pe uata Gatet
Jika sore tiba, janganlah tunggu waktu pagi, jika pagi tiba, janganlah tunggu waktu sore. Manfaatkan masa sehatmu sebelum
tiba masa sakitmu dan manfaatkan masa hidupmu sebelum tiba ajal mu (Ibnu Umar, putra Umar bin Khattab)
Ber i ara e ge ai tepu g assa a da
tepu g tapio a a g di uat dari si gko g,
di a ah i i aka disajika se uah resep
a g e ggu aka tepu g assa a
Baha :
uir telur
sd oklat u uk
Cara e uat
. Gula pasir ditua gka ke dala telur, lalu diko ok e ggu aka ikser erke epata i ggi hi gga
e ge a g
. Dita ahka sa tal ke tal, diaduk pela , ke udia dita ahka tepu g kasa a, aduk rata
. Ado a di agi e jadi dua agia . dita ahka oklat u uk ke dala salah satu ado a
. “etelah itu ado a okelat ditua g di atas a kukus hi gga ata g. Lakuka erga ia hi gga ado a ha-
is. Dikukus ke ali kue lapis sela a e it, a gkat dii gi ka lau dipoto g-poto g
Jika sore tiba, janganlah tunggu waktu pagi, jika pagi tiba, janganlah tunggu waktu sore. Manfaatkan masa sehatmu sebelum
tiba masa sakitmu dan manfaatkan masa hidupmu sebelum tiba ajal mu (Ibnu Umar, putra Umar bin Khattab)
Ber i ara e ge ai kue, di Kota Ta gera g ter-
dapat e erapa i dutri peru aha a g
e produksi aka a a g ter uat dari te-
pu g, salah satu a adalah i dustr roi a g
erada di Ciledug
. Tepu g terigu
. Gula
. Me tega
. Gara
. Pe ge a g
Orang yang reaktif seolah orang yang hanyut tidak berdaya di derasnya sungai, dia bergerak sesuai dengan arahnya aliran
sungai
Proses Pe uata Roi
Yang terpenting bukan masalah apa yang menimpa kita, yang terpenting adalah bagaimana cara menghadapi masalah itu dengan
benar
Kenapa disajikan industri roti?
Orang berpikiran besar, tidak akan terganggu atau terhentikan oleh masalah-masalah kecil
Mas arakat Kota Ta ge-
ra g e iliki ara
terse diri dala e golah
isro atau o ro
Pe jelasa asyarakat:
Dala e uat isro atau o ro, si gko g diparut terle ih dahulu. Lalu paru-
ta si gko g terse ut diperas agar o ro da isro a g dihasilka idak terasa
pahit da e iliki rasa a g e ak. Air sisa perasa idak ka i ua g kare a air
terse ut isa ka i jadika tepu g tapio a jika ka i dia ka sela a satu ala
da esok a ka i pisahka a tara air da tepu g a lalu tepu g a g asah
terse ut ka i je ur . Biasa a ka i e ggu aka tepu g terse ut u tuk e u-
at aka a lai a”. “u er : Doku e Pri adi
Bagaimana bisa
Pe jelasa Il iah
air bekas
perasan sing- je is a pura a g terdapat pada
kong dapat
air perasa si gko g parut aha u -
diubah menjadi
tepung tapioka? tuk e uat o ro da isro ada-
lah suspe si. Dala suatu suspe si
ko po e a terdiri dari parikel
Te tu saja isa, hal i i dikare- esar pali g sedikit satu ko po e
aka je is a pura dari a g sali g terse ar de ga ko po-
parikel pe usu zat terse- e lai a. Hal i ilah a g e-
ut. Dala il u ki ia, kita e a ka parikel tersuspe si
e ge al iga a a je is dala hal i i tepu g tapio a se-
a pura aitu suspe si, ko- hi gga dapat dilihat oleh ata tela -
loid, da laruta ja g.
Orang yang reaktif seolah orang yang hanyut tidak berdaya di derasnya sungai, dia bergerak sesuai dengan arahnya aliran
sungai
Microsoft
Kota Tangerang
Ubi Jalar
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnyayang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang
yang khusyu (QS.2:45)
U Anggapan Masyarakat Mengenai Ubi Jalar
Ma usia e utuhka aka u tuk tetap isa ertaha hidup, uka ha a sekedar aka , tapi juga
e utuhka zat-zat a g diperluka oleh tu uh. Telah kita ketahui se elu a ah a u i jalar e ga -
du g e erapa zat a g di utuhka oleh tu uh, ahka dihala a se elu a juga dikataka ah a kar-
ohidrat a g terdapat didala u i jalar erupaka kar ohidrat a g eripe Low gli e I de . Na u
se agia as araKat e gira ah a e aka u i jalar isa e e ka seseora g ua g gas latus le ih
seri g di a di gka iasa a
Be arkah de ikia ?
“e elu e asuki pe jelasa e ge ai ke e ara atau idak a pe dapat diatas. Co a kalia pilih sa-
lah satu kotak di a ah i i de ga ara e eri ta da √ pada kolo a g sesuai de ga pe dapat kalia ,
serta alasa pada kolo agia a ah a
Mitos Fakta
alasa alasa
—————————————————— ————————————————————
—————————————————— ————————————————————
—————————————————— ————————————————————
————————————- ——————-
Pendidikan adalah senjata yang sangat mematikan, karena dengan pendidikan kamu bisa mengubah dunia (Nelson Mandela)
Komponen Ju lah
Kalori (kal) 123 Perhatikan senya-
Protein (g) 1.8 wa yang terdapat
di dalam ubi jalar
Lemak (g) 0.7
Karbohidrat (g) 27.9
Kalsium (mg) 30
Fosfor (mg) 49
Besi (mg) 0.7
Vitamin A (SI) 60-7700
Vitamin C (mg) 22
Air (g) 68.5
Baha B:
gra tepu g terigu, gra tepu g u i jalar, gra u i jalar
Tepung Ubi Jalar
haluska , sd aki g po der, l susu, gra e tega puih
Cara e uat:
Bahan : 10 kg ubi jalar segar, cuci bersih
. “e ua aha A di a pur lalu diaduk da diule i de ga ta ga
dan kupas sela a e it hi gga kalis
Cara membuat: . Ado a ditutup de ga ser et asah da dia ka sela a e it
Ubi jalar dipotong-potong tipis hi gga e ge a g
Kemudian dikeringkan dibawah si- . Ke udia aha B di asuka kedala ado a A, diule i ke ali
nar matahari selama 2 hari atau sela a e it hi gga kalis
menggunakan oven pada suhu 600C . Ado a di agi e jadi e erapa agia , asi g- asi g sekitar
selama 6-8 jam gra
Umbi yang sudah kering digiling . Ado a diipiska , lalu diisi de ga selai ka a g ijo sesuai selera .
Tepung di ayak dan jika masih ter- di e tuk ulat, lalu di kukus sela a e it
dapat yang kasar bisa digiling kem- . Bakpao siap u tuk disajika .
bali
Sumber: Murtiningsih dan Suyanti. Membuat Tepung Umbi dan Variasi Olahannya. Jakarta
Selatan: Agromedia Pustaka.2011
Niat merupakan ukuran dalam menilai benarnya sebuah perbuatan, oleh karena itu, saat niatnya benar, maka perbuatanpun
beanr, dan bila niatnya buruk, maka perbuatan pun buruk (Imam An Nawawi)
Microsoft
Kota Tangerang
Mematangkan Buah
Yang terpenting bukan masalah apa yang menimpa kita, yang terpenting adalah bagaimana cara menghadapi masalah itu
dengan benar
M Me ata gka Buah de ga Cepat
Ga ar di sa pi g erupaka ga ar proses pe a-
ta ga uah pisa g. Para peta i da as arakat u u
iasa a e iliki ara khusus u tuk e ata gka pisa g.
Hal i i dilakuka agar uah pisa g dapat terjual di pasara .
Mas arakat Kota Ta gera g e iliki ke iasaa u tuk e-
ata gka pisa g. Di a tara a adalah pe ggu a kar it
da etode pe ge posa . Kedua ara i i e iliki tujua
a g sa a aitu e ata gka uah dala ja gka aktu
a g si gkat, a u kedua ara i i e iliki per edaa
dala segi eka is e. Pada pe gkar ita , uah di erika
se a a ki ia, seda gka de ga pe ge posa , uah
di ata gka de ga ara a g ala i
Pe ata ga uah
de ga pe ge posa
Pe ata ga uah de ga kar-
it
Orang berpikiran besar, tidak akan terganggu atau terhentikan oleh masalah-masalah kecil
Metode a al a g digu aka oleh as ara- Kira-kira
apa saja ya
kat Kota Ta gera g adalah pe ge posa , keuntungan
a u de ga ke ajua ja a u ul lah dan kerugian
etode pe gkar ita uah de ga dari dua cara
pemeraman
e ggu aka kalsiu kar ida atau seri g tersebut?
dise ut de ga kar it. Mau tau?
MASSA CURAH
Adalah seribu kali lebih baik untuk memiliki akal sehat tanpa pendidikan daripada memiliki pendidikan tanpa akal sehat
Te tu saja saat i i kalia sudah dapat e prediksi ga ar di
sa pi g erkaita de ga etode pe era a pada uah
selai pe ge posa aitu etode pe ggu aa kar it.
Kar it
Aseile a a g dihasilka dari kar it terse-
Kar it atau seri g dise ut se a- ut aka e gga ika eile a a g terdapat
a kalsiu kar ida e iliki ru- didala tu uha
us ki ia CaC . di a a dala
proses pe gkar ita , kalsiu kar ida Aseile a C H atau isa juga dise ut de ga
diper ika air, de ga ada a per ika etu a. gra CaC e ghasilka l aseile
air terse ut kalsiu kar ida e gala i a g aka digu aka dala siste pe asaka aitu
reaksi ki ia a g e ghasilka aseile- de ga e gga i eile a g dihasilka oleh uah-
a da kalsiu hidroksida Ca OH uaha se ara la gsu g. )at aseile dala ko disi
Persa aa reaksi a g terjadi pada a ak dapat e e a ka proses pe ata ga
proses pe gkar ita jauh le ih epat
Pendidikan adalah senjata yang sangat mematikan, karena dengan pendidikan kamu bisa mengubah dunia (Nelson Mandela)
Microsoft
Kota Tangerang
Melunakan Daging
. Me ga alisis faktor-
“u er:htp://ga ahidup.i ilah. o /read/detail/ /pakai- a as- uda-dagi g-ka i g-idak- au-
faktor ya g e puk#.VDMP RY IU
e pe garuhi laju
Mas arakat Kota Ta gera g e iliki ara terse diri dala
reaksi da e e tuka
orde reaksi erdasarka e golah aha aka a terse ut. Mu gki ara i i uka ha a
data hasil per o aa terdapat di Kota Ta gera g, a u suatu hal a g sa gat e arik
jika kita e pelajari da e er ai a se ara il iah e ge ai
ke iasaa as arakat Kota Ta gera g terse ut dala e gelolah
dagi se agai aha e uat aka a a.
N Berpikir
No Piliha
Kata ku i:
“e elu kalia e utuska piliha kalia , ada aik a jika kalia Buka buku pokok kimia SMA
e uka ke ali uku paket ki ia kalia kelas XI IPA pada ateri kelas XI pada materi Laju
laju reaksi. Lalu paha i faktor-faktor a g e pe garuhi laju reaksi dan Orde Reaksi
Kombinasi keyakinan dan penyerahan diri kepada Allah adalah obat mujarab dari putus asa. Tidak mungkin, orang yang yakin
dan tawakal akan putus asa
Api o toh dari
pe garuh suhu,
dipoto g ke il-ke il
o toh luas per-
ukaa , lalu
pe ggu aa a as
da dau papa a
ter asuk faktor
apa??? alasa :
Bioi
eta olis e e ergi, per-
tu uha ra ut, per- Vita i E
tu uha kuku,
salah satu a ioksida a g pe i g da-
e uru ka erat ada ,
la pe egaha ka ker & pe akit kardi-
e gatur kadar gula
o askular
darah, orga seksual pria,
sel-sel darah da su su
tula g
E zi Bro eli
Berkhasiat a irada g, e a tu elu-
akka aka a di la u g, e gga ggu
pertu uha selka ker, e gha at
agregasi platelet, da e pu ai aki itas
i ri oliik
Me urut kalia
se a a ki ia apa
a g erpera dala
pelu aka dagi g ?
Tidak banyak membuat perbedaan apa yang anda pelajari, selama anda tidak menyukainya
N Proses Pelu aka
“elai e iliki fu gsi seperi uha sel ka ker, e gha - dan Orde Reaksi (katalis)
Tidak banyak membuat perbedaan apa yang anda pelajari, selama anda tidak menyukainya
Microsoft
Kota Tangerang
Meredakan Panas
Dau De a
Dau de a e iliki a a lai G ura segetu lour. Merr. Ciri
isik dau a e iliki ar a a g er eda pada agia atas da
a ah de ga ulu- ulu halus pada per ukaa a. Berta gkai
dau sa gat pe dek. Da ata g a era ut halus, lu ak da
er ar a u gu kehijau-hijaua . Ti ggi ata g a ha a - .
Bu ga a u ul di uju g ata g. “e elu ekar u ga a irip
ka i g, da er e tuk seperi ku pula e a g sari er ar a
ku i g erahs etelah ekar.
su er: htp://asgar.or.id/kesehata -health/ aka a -da - i u a -sehat/khasiat-o at-da - a faat-dari-dau -de a/
Ma faat Dau De a
Resep Tradisio al
Dau de a e iliki a faat a g sa gat
a ak, dia tara a adalah se agai ta a a Dau de a e iliki khasiat
o at a g a pu e go ai er agai lai dala e e uhka
pe akit, aitu ke i g a is.
a a pe akit, ulai dari pa as de a
Resep a adalah Dau de a
sa pai de ga pe go ata ka ker. Ta a a
helai; Air l, Diseduh,
i i e ga du g e erapa se a a ki ia,
Di i u kali sehari l.
dia tara a adalah sapo i , la o oid, i -
ak atsiri, da koagula
Pendidikan adalah hiasan dalam kemakmuran dan tempat perlindungan dalam kesulitan (Aristotle)
Daun Dewa Menurunkan Panas
D
3. Beberapa lembaran daun dewa yang telah dicuci dengan air mengalir di-
masukan kedalam air matang yang sudah disiapkan sebelumnya.
4. Kemudian daun dewa tersebut dibejak hingga warna minuman berubah men-
jadi berwarna hujau
5. Lalu air tersebut disaring dan dimasukan kedalam gelas yang lain
Sikap yang buruk merusak perbuatan baik, seperti halnya cuka merusak madu (Nabi Muhammad SAW)
Hem,,,,
Pada u u a as arakat Kota Ta gera g era gga-
Kira-kira masyarakat Kota pa ah a dau de a e iliki sifat a g isa e-
Tangerang bisa menjelas-
ejuka ora g a g e gko su si a, sehi gga keika
kan secara ilmiah tidak
ya? seseora g de a da ia e i u air sari dau de a,
aka pa as a g diderita oleh pe i u a aka di i i-
alisir oleh air sari dau de a terse ut.
Dau de a a pu e uru ka pa as
Kalian sudah ta-
seseora g uka ha a kare a sifat a a g
hukan senyawa apa
a pu e erika rasa sejuk pada pe i- saja yang terdapat
u a, elai ka kare a salah satu se a a didalam daun de-
a g terdapat di dala tu uha terse ut wa, menurut kalian,
senyawa apakah
a g a pu e jadi pe gha at dari proses yang berperan da-
pa as di dala tu uh. lam menurunkan
demam ?
Thi ki g Co pete ies
Flavonoid
Merupakan senyawa yang menjadi
penyebab daun dewa mampu
menurunkan panas
Tidak banyak membuat perbedaan apa yang anda pelajari, selama anda tidak menyukainya
chemistry
Kota Tangerang
Asinan Nerogtog
Pe gelola
Ga ar di sa pi g erupaka foto seora g pe gusaha uda a g
e ge a gka aka a tradisio al eta i aitu asi a Rogtog.
Na a a adalah Via , pe gusaha asi a sa ur da uah a g
e jadi pe aris kedua usaha asi a dari ora g tua a. Ia e -
jala ka usaha i i ersa a de ga kaka pere pua a
o aio al Co pete ies
Pendidikan adalah tiket masa depan, hari esok dimiliki oleh orang-orang yang mempersiapka dirinya sejak hari ini (Malcolm X)
A Asa Le ah dala Asi a
Asa Asetat dala Cuka Maka Kadar asa asetat didala uka
aka se a ak % ukup a a
Kalia pasi idak asi g lagi de ga uka aka . Cuka aka u tuk diko su si. Jadi teruska
erupaka salah satu se a a ki ia a g a pu e erika aka akso e ggu aka uka,
rasa da aro a asa pada aka a . Ko posisi uta a dari uka tapi tetap ja ga erle iha .
aka adalah asa asetat glasial a g kadarr a sekitar % .
Da jika kalia asuk kedala la oratoriu , kalia aka elihat Asa Buka buku pokok kimia SMA
kelas XI pada nateri Asam
Asetat glasial, apa itu asa asetat glasial?
Basa
Manusia paling lemah yaitu orang yang tak mampu mencari teman, tetapi yang lebih lemah dari itu yaitu orang yang
mendapat banyak teman namun menyia-nyiakannya (Ali bin Abi Thalib)
A Asinan Buah nan Segar
Tahukah kalian?
Pada asinan buah, kuah dari asinan buah lebih pekat dibandingkan dengan cairan di
dalam buah, sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa air yang ada didalam buah
pindah ke kuah asinan sehingga menyebabkan asinan yang didiamkan selama be-
berapa menit memiliki cita rasa yang segar karena cairan yang terdapat didalam Buka buku pokok
buah bercampur dengan kuah dari asinan tersebut. Selain itu juga bukan suatu hal kimia SMA kelas XII
yang mustahil jika cairan yang terdapat di luar (pekat) masuk kedalam buah. Se- pada materi sifat
koligatif larutan
hingga terjadi perpindahan antara kuah asinan dan cairan buah dan hal ini juga
membuat buah yang terdapat didalam asinan memiliki rasa yang sangat segar
Senyawa prekusor Adalah senyawa yang dapat mengalami perubahan untuk menghasilkan senyawa baru dengan membu-
tuhkan bantuan senyawa lain pada kondisi tertentu.
Massa curah adalah Merupakan sebuah istilah yang digunakan sebagai media dalam proses pemeraman
Prostaglandin merupakan salah satu hormone didalam tubuh yang memiliki peranan sangat penting sebagai penyebab
demam.
Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat Laju reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi sehingga kom-
pleks teraktivasi lebih mudah terbentuk.
MSDS Material Safety Data Sheet. Yang berisi informasi data keamanan bahan
Daftar Pustaka
Aina, Ulumul Nur, 2014. Teknik Pemeraman Buah. Laporan Praktikum Fisiolagi dan Pasca Panen. Universitas
Jenderal Sudirman: 2013
Brady, James E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara.
Ermawati, Elly Fauziah, “Efek Antipiretik Ekstrak Daun Pare pada Tikus Putih Jantan”, Skripsi pada Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Surakarta:2010. Tidak dipublikasikan.
Gunawan, “Keempukan, pH dan Daya Mengikat Air Otot Sapi Peranakan Ongole pada Berbagai Taraf Suhu dan
Konsentrasi Perendaman Sari Hati Nenas Muda”, Skripsi pda Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.
Bogor: 2000
Hapsari, Mira Amalia dan Alice Pramashinta. Pembuatan Bioetanol dari Singkong Karet untuk Bahan Bakar
Kompor Rumah Tangga Sebagai Upaya Mempercepat Konversi Minyak Tanah. Jurnal Teknologi Kimia dan
Industri.2, 2013.
Kurniawan, Fajar.Sari Buah Nanas Banyak Manfaat: Alternatif Meningkatkan Nilai Ekonomis Hasil Panen. Tuli-
san Ilmiah pada Simar Tani edisi 1, 2008.
Muchtadi, Tien R, dkk. 2011. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan.Bandung: Alfabeta.
Murtiningsih dan Suyanti. 2011.Membuat Tepung Umbi dan Variasi Olahannya. Jakarta Selatan: Agromedia
Pustaka.
Prabawati, Sulusi, dkk. Teknologi Pasca Panen, dan Teknik Pengolahan Buah Pisang. Balai Besar Penelitian dan
Pengembang PascaPanen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2008.Tidak di publikasi-
kan.
Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Robinson, Trevor, 1995. Kandungan Organik TumbuhanTingkat Tinggi. Bandung: ITB.
Salim, Emil. 2011. Mengolah Singkong Menjadi Tepung Mocaf .Yogyakarta: Lily Publisher.
Sarker, Satyajit dan Lutfun Nahar. 2009: Kimia untuk Mahasiswa Farmasi Bahan Kimia organik, alam dan bahan.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Supriyanto, Bagus dan Indah SY. 2013. Keajaiban Kulit Buah. Surabya: Tibbun Media.
Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas XI. Jakarta: Grasindo
Tim Praktikum Kimia Organik II UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2013. Jurnal Praktikum Kimia Organik. Jakar-
ta: UIN Press.
Wuryanti. Isolasi dan Penentuan Aktivitas Spesifik Enzim Bromelin dari Buah Nanas. Jurnal Penelitian Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNDIP. 3, 2004.
Website :
http://terbarux.blogspot.com/2014/09/kata-kata-mutiara-islam.html
http://www.motivasi-islami.com/kata-mutiara/
http://www.motivasi-islami.com/kata-mutiara/
htp://e ou her. o.id/ log/ / /i i-dia-khasiat-u i-si gko g-u tuk-kesehata .ht l
htp://ipaedukasi-supe a-ta a a o at. logspot. o / / / or al- -false-false-false-e -us- - o e.ht l
htp://ipaedukasi-supe a-ta a a o at. logspot. o / / / or al- -false-false-false-e -us- - o e.ht l
htp://s k dgps . ordpress. o / / / /ipa-il u-pe getahua -ala /
Penulis
Annisah Aynun Najid. Lahir di Kota Tangerang pada 31 mei 1992, seorang
anak pertama dari dua bersaudara. Annisah seorang mahasiswi pendidikan
kimia fakultas tarbiyah dan keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merasa
tertarik menarik sebuah kearifan lokal yang ada di daerahnya untuk dijadikan
bahan dalam pembelajaran kimia. Ia merasa sadar bahwa sebenarnya banyak
terdapat potensi-potensi daerah yang dapat digali menjadi pembelajaran dasar
siswa di sekolah dan sayangnya hal ini tidak mendapatkan perhatian khusus.
Dengan adanya buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal ini, penulis ber-
harap akan terbit jenis buku yang sama dengan pengembangan daerah yang
berbeda, sehingga siswa yang berada di suatu daerah merasa bangga dengan potensi daerah yang ada di dae-
rahnya, dan tetap mempelajari kimia dengan mudah karena bahan yang mereka peroleh dimulai dari penge-
tahuan yang mereka miliki sebelumnya serta mampu mengembangkan potensi daerah yang ada.