Anda di halaman 1dari 318

PENGEMBANGAN BUKU SUPLEMEN KIMIA BERBASIS

KEARIFAN LOKAL KOTA TANGERANG

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan

Oleh
Annisah Aynun Najid
NIM 1110016200004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : ANNISAH AYNUN NAJID
NIM : 1110016200004
Jurusan/Prodi : Pendidikan IPA/ Pendidikan Kimia
Alamat : Ciledug Indah 2 Kp. Poncol Rt 05/ 01 Kelurahan
Pedurenan Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang.

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA


Bahwa skripsi yang berjudul Pengembangan Buku Suplemen Kimia Berbasis
Kearifan Lokal Kota Tangerang adalah benar hasil karya sendiri di bawah
bimbingan dosen:
1. Pembimbing I : Burhanudin Mulama, M.Pd
NIP : 19770201 2000801 1 001
Jurusan/ Prodi : Pendidikan IPA/ Pendidikan Kimia
2. Pembimbing II : Dewi Murniati, M.Si
NIP :-
Jurusan/ Prodi : Pendidikan IPA/ Pendididkan Kimi

Demikian surat penyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuen apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil
karya sendiri.

Jakarta, Februari 2015


Yang Menyatakan

Annisah Aynun Najid


NIM. 1110016200004

iv
ABSTRAK
Pengembangan Buku Suplemen Kimia Berbasis Kearifan Lokal Kota
Tangerang

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku suplemen kimia berbasis


kearifan lokal Kota Tangerang. Proses penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap
yaitu tahap persiapan, pengembangan, dan evaluasi. Pada tahap persiapan
diperoleh indikator-idikator yang telah dianalisis melalui kompetensi-kompetensi
kearifan lokal untuk dijadikan acuan dalam tahap pengembangan buku. Pada
tahap pengembangan diperoleh buku yang telah dievaluasi oleh dua orang ahli
yang masing-masing ahli pendidikan kimia dan kimia murni. Pada tahap evaluasi
buku suplemen kimia diuji coba kepada 10 responden yaitu guru-guru kimia Kota
Tangerang yang selanjutnya didapatkan data untuk dianalisis. Berdasarkan hasil
uji coba diperoleh persentase rata-rata buku suplemen pada setiap aspek, 85%
untuk aspek materi, 78.3% untuk aspek penyajian, 79.4% untuk aspek bahasa, dan
77.2% untuk aspek grafika. Selain itu juga diperoleh skor kelayakan buku
suplemen kimia berbasis kearifan lokal Kota Tangeranng yaitu sebesar 80.24 yang
bermakna bahawa buku suplemen layak dengan kriteria baik.

Kata Kunci : Buku Suplemen, Pengembangan Buku, Kearifan Lokal

Annisah Aynun Najid (P.IPA KIMIA)

v
ABSTRACT
Developing of Chemistry Supplement Book Base on Tangerang City Local
Wisdom

The aim of this research is developed chemistry supplement book base on


Tangerang City Local Wisdom. The process of this research are preparation,
development, and evaluation. Preparation process got indicators which have been
analyzed by means of competences, these indicators was used to face the next
process. Development process got supplement book which have been validated by
two expert people to be tested by respondent (10 chemistry teacher). From this
reseach, the researcher get some conclusion, knowledge aspect of chemistry
supplement book got 85%, 78.3% for presentation, 79.4% for language aspect,
and 77.2% for graph aspect. Beside that, chemistry supplement book get 80.2
value, and it means that the supplement chemistry book is proper with good
criteria.

Key Words : Supplement Book, Developing Book, Local Wisdom.

Annisah Aynun Najid (P.IPA KIMIA)

vi
Skripsi ini dipersembahkan kepada

Ayah dan ibu yang do’anya selalu menyertai langkahku,


ridhonya yang selalu mengiringi aktifitasku dan
pengorbanannya yang selalu memotivasi ku memandang
dunia;

Para dosen dan guru tercinta yang senantiasa memberikan


ilmu dengan penuh kesabaran dan kasih sayang;

Sahabat-sahabat seperjuangan, pendidikan kimia UIN


Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2010, semoga
langkah kita selalu di Ridhoi pemilik waktu

Layaknya sebuah akar, daun, buah dan bagian lainnya


dalam pepohonan yang selalu memberikan manfaat satu
sama lainnya. Begitu juga dengan diri ini yang tanpa
kehadiran kalian tidaklah berguna.

vii
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahiim……….
Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa selalu menunjukan kuasa-Nya
dalam mengatur kehidupan dunia beserta isinya, serta keberkahan dan karunia-
Nya yang selalu menghampiri kehidupan setiap hamba-Nya, sehingga peneliti
mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Buku Suplemen
Kimia Berbasis Kearifan Lokal Kota Tangerang”.
Shalawat serta salam tak lupa tercurahkan kepada baginda Rasulullah
Muhammad SAW, seorang manusia pilihan pemberi cahaya yang membawa umat
manusia menuju kebenaran dari kejahiliyahan, beserta keluarga, sahabat-sahabat
serta para pengikutnya.
Dalam proses pembuatan skripsi ini, peneliti telah berusaha semampu dan
semaksimal mungkin menggunakan kemampuan yang ada agar diperoleh skripsi
yang baik. Selain itu peneliti menyadari bahwa tanpa bantuan beberapa pihak
skripsi ini tidak akan terlaksana dengan baik. Oleh karena itu dalam kesempatan
ini peneliti menyampaikan terimakasih atas bimbingan dan dukungan yang
diberikan dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas jasa dan
memberikan rahmatNya kepada :
1. Ibu Nurlena Rifa’i, M.A, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta wakil dan para stafnya.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dedi Irwandi, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Burhanudin Milama, M.Pd, selaku pembimbing I sekaligus dosen
pembimbing akademik. Terimakasih atas ilmu, bimbingan, masukan dan
sarannya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Ibu Dewi Murniati, M.Si, selaku pembimbing II. Terima kasih atas bimbingan
dan ilmu nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
6. Bapak Tonih Feronika, M.Pd, selaku dosen penguji I

viii
ix

7. Ibu Nanda Saridewi, M.Si, selaku dosen penguji II


8. Bapak Adi Riyadhi, M.Si, selaku validator. Terima kasih atas masukan dan
saran-sarannya dalam membantu mengaitkan konten kearifan lokal dengan
pendidikan kimia sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
9. Ibu Evi Sapinatul B, M.Pd, selaku validator yang telah memberikan masukan
dan sarannya dalam membantu mengembangkan hasil dari skripsi ini.
10. Seluruh dosen dan jajaran jurusan pendidikan IPA FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-persatu. Terima
kasih banyak atas segala ilmu dan kebaikan bapak serta ibu sekalian selama
peneliti menuntut ilmu di program studi pendidikan kimia UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
11. Ibu Dra. Aas Yistasni selaku guru kimia SMAN 13 Kota Tangerang, yang
telah memberikan masukan dan pengalamannya dalam penulisan skripsi.
12. Ayah, Ibu dan adikku tercinta, terima kasih atas bantuan moriil dan
materiil,kasih sayang, pengorbanan serta semangat yang selalu kalian berikan
kepada peneliti setiap saat.
13. Sahabat Senyawa Dede fitriani, Fauziah Fajru Rachma, dan Resti Nurul
farhati. Seluruh teman-teman bimbingan pak Burhan dan bu Dewi, Dana,
Sunda, dan Lies. Pembuat desain sampul buku Fajar Nugroho. Beserta seluruh
keluarga besar pendidikan kimia angkatan 2010 yang tidak dapat peneliti
tuliskan satu-persatu yang saat ini juga sedang berjuang meraih kesuksesan.
Terima kasih atas pengalaman, ilmu, kebahagiaan, kehangatan dan segala hal
yang telah kalian berikan menjadi kenangan dan pengalaman yang tidak akan
pernah terlupakan oleh penulis. Semoga Allah selalu memberikan kita
keberkahan dan mengumpulkan kita dalam kebaikan.
14. Seluruh teman-teman dalam program pelatihan Penguatan Riset dan Bahasa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan semangat dalam
sebuah aktifitas untuk meraih cita-cita di masa yang akan datang. Semoga
Allah SWT meberikan keberkahanNya dan meridhoi segala cita-cita yang kita
ukir bersama.
x

15. Seluruh adik kelasku khususnya rekan-rekan Pengurus Association of


Chemistry Education (ACE) UIN Jakarta Periode 2014. Yang telah membantu
meninggalkan rekam jejak perjuangan demi membawa perubahan dan
pembaharuan dari kita untuk Prodi Pendidikan Kimia yang lebih maju.
Semoga Allah meridhoi langkah perjuangan kita.
16. Para responden yang terlibat dalam pencarian kearifan lokal Kota Tangerang
maupun penilaian buku suplemen kimia yang tidak dapat peneliti sebutkan
satu-persatu, terima kasih banyak atas ilmu, masukan, dan saran yang telah
kalian berika.
17. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih.

Akhirnya peneliti hanya dapat memanjatkan do’a kepada Sang Penguasa yang
mampu memberikan segala kebaikan kepada semua makhlukNya, semoga Allah
SWT membalas semua kebaikan yang telah kalian berikan selama ini dan semoga
skripsi ini bermanafaat.

Jakarta, Februari 2015

Peneliti
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................i


LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA PENGUJI MUNAQASAH ........................ iii
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH .............................................................iv
ABSTRAK ..................................................................................................................... v
ABSTRACT ...................................................................................................................vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................xvi
BAB I .............................................................................................................................. 1
A. Masalah Penelitian .............................................................................................. 1
1. Latar Belakang .............................................................................................. 1
2. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 6
3. Pembatasan Masalah ..................................................................................... 7
4. Rumusan Masalah ......................................................................................... 7
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................... 7
1. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7
2. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 8
BAB II .......................................................................................................................... 10
A. Kajian Teoritis ................................................................................................... 10
1. Kearifan Lokal ............................................................................................ 10
a. Makna Kearifan Lokal .......................................................................... 10
b. Fungsi Kearifan Lokal........................................................................... 12
c. Makna Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal......................................... 14
d. Tujuan serta Alasan Kearifan Lokal dalam pendidikan ........................ 15

xi
xii

e. Ruang Lingkup Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal ........................... 18


f. Potensi Keunggulan Lokal .................................................................... 19
g. Langkah-Langkah Pengembangan Pendidikan Berbasis keunggulan
Lokal ..................................................................................................... 20
h. Kompetensi-kompetensi dalam Pendidikan Berbasis Kearifan
Lokal ..................................................................................................... 22
2. Buku sebagai Bahan Ajar ............................................................................ 23
a. Macam-macam Bahan Ajar................................................................... 23
b. Buku ...................................................................................................... 25
c. Buku Suplemen atau Buku Pengayaan ................................................. 28
d. Langkah-langkah Menulis Buku Non Teks .......................................... 32
e. Komponen Dasar dan Komponen Utama Buku Non Teks ................... 35
3. Kimia ........................................................................................................... 39
4. Kota Tangerang ........................................................................................... 40
B. Penelitian Relavan ............................................................................................. 41
C. Kerangka Berfikir.............................................................................................. 43
BAB III ......................................................................................................................... 45
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 45
B. Metode Penelitian.............................................................................................. 45
C. Desain Penelitian ............................................................................................... 45
D. Populasi dan Sampel ......................................................................................... 49
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 49
F. Instrument Penelitian ........................................................................................ 49
G. Teknik Pengolahan Data ................................................................................... 54
H. Teknik Analisa Data .......................................................................................... 55
BAB IV ......................................................................................................................... 59
A. Deskripsi Data ................................................................................................... 59
1. Deskripsi Hasil Tahapan Persiapan ............................................................. 59
2. Deskripsi Hasil Tahapan Pengembangan .................................................... 64
3. Deskripsi Hasil Tahapan Evaluasi .............................................................. 74
xiii

B. Pembahasan ...................................................................................................... 82
BAB V........................................................................................................................... 94
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 95
B. saran ................................................................................................................. 96
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 97
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Macam-Macam Bahan Ajar Menurut Bentuknya ......................................... 23


Tabel 2.2 Komponen Materi Buku Non Teks ............................................................... 37
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Lembar Validasi ............................................................ 50
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrument Angket Respon Guru Bidang Studi Kimia................... 52
Tabel 3.3 Kriteria Penskoran Skala Guttman ................................................................ 55
Tabel 3.4 Kriteria Penskoran Ratting Scale .................................................................. 55
Tabel 3.5 Kriteria Penskoran Rating Scale untuk Indikator Tertentu ........................... 55
Tabel 3.6 Kriteria Interpretasi Skor .............................................................................. 56
Tabel 3.7 Bobot yang Dimiliki Setiap Indikator ........................................................... 57
Tabel 3.8 Kriteria Interpretasi Skor .............................................................................. 58
Tabel 4.1 Hasil Analisis Kearifan Lokal Kota Tangerang ............................................ 61
Tabel 4.2 Hasil Analisis Keterkaitan Kearifan Lokal dengan Kimia............................ 62
Tabel 4.3 Daftar Revisi Konten Indikator Buku Suplemen Kimia ............................... 63
Tabel 4.4 Hasil Validasi Buku Suplemen ..................................................................... 71
Tabel 4.5 Daftar Revisi Konten pada Buku Suplemen ................................................. 71
Tabel 4.6 Daftar Tabel Revisi Wacana ......................................................................... 73
Tabel 4.7 Hasil Angket Respon Guru ........................................................................... 75
Tabel 4.8 Rata-rata Hasil Penilaian Responde .............................................................. 77
Table 4.9 Saran dan Masukan Responden ................................................................... 82

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ..................................................................................... 43


Gambar 3.1 Tahap Desain Penelitian ........................................................................... 48
Gambar 4.1 Desain Sampul ......................................................................................... 65
Gambar 4.2 Cuplikan Kata Pengantar dalam Buku Suplemen .................................... 65
Gambar 4.3 Cuplikan Panduan untuk Pembaca dalam Buku Suplemen ..................... 66
Gambar 4.4 Aspek Sumber Daya Alam (SDA) ........................................................... 67
Gambar 4.5 Aspek Sumber Daya Manusia .................................................................. 68
Gambar 4.6 Aspek Geografi ........................................................................................ 69
Gambar 4.7 Persentase Penilaian Apek Materi ............................................................ 78
Gambar 4.8 Persentase Penilaian Aspek Penyajian ..................................................... 79
Gambar 4.9 Persentase Penilaian Aspek Bahasa .......................................................... 80
Gambar 4.10 Persentase Penilaian Aspek Grafika ........................................................ 81

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Wawancara Studi Langsung Kebutuhan Buku Suplemen Kimia . 100
Lampiran 2 Laporan Hasil Wawancara Studi Langsung Kearifan
Lokal Kota Tangerang............................................................................ 104
Lampiran 3 Hasil Studi Literatur dan Langsung Kearifan Lokal Kota Tangerang.... 118
Lampiran 4 Hasil Validasi Analisis Keterkaiatan Kearifan Lokal
dengan Konten Kimia SMA ................................................................... 119
Lampiran 5 Hasil Validasi Analisis Indikator ............................................................ 127
Lampiran 6 Draft Buku Suplemen Kimia .................................................................. 163
Lampiran 7 Kisi-kisi Lembar Validasi ....................................................................... 221
Lampiran 8 Hasil Validasi Buku Suplemen Kimia .................................................... 223
Lampiran 9 Buku Suplemen Uji Coba ....................................................................... 231
Lampiran 10 Kisi-kisi Angket Respon Guru Kimia SMA .......................................... 297
Lampiran 11 Data Responden ..................................................................................... 299
Lampiran 12 Surat Ketersediaan Menjadi Responden ................................................ 300
Lampiran 13 Angket Respon Guru Kimia SMA......................................................... 311
Lampiran 14 Hasil Pengolahan Data Angket .............................................................. 344
Lampiran 15 Tabel Saran dan Masukan Responden .................................................. 354

Lampiran 16 Foto-foto Kegiatan Penelitian ................................................................ 360

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Masalah Penelitian
1. Latar Belakang
Pelaksanaan sistem pendidikan di Indonesia berpedoman pada
kurikulum, dimana pengertian kurikulum sendiri menurut Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan
bahwa “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu”.1
Dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia, kurikulum yang
digunakan telah mengalami beberapa kali perubahan, mulai dari
kurikulum sederhana hingga kurikulum 2013 yang saat ini mulai
diterapkan. Kurikulum 2013 memiliki 7 karakteristik2, dimana jika
ditelaah lebih lanjut mengenai karakteristik nomor 1 sampai 3 dapat ditarik
kesimpulan bahwa kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang menuntut
siswa untuk mengimplementasikan hasil pembelajaran yang mereka
peroleh di sekolah kepada masyarakat, begitu juga sebaliknya sehingga
diperoleh timbal balik antara pelajaran di sekolah dan di lingkungan
masyarakat.
Selain itu, jika kita mengaitkan sistem pendidikan dengan sistem
pemerintahan desentralisasi yang dianut oleh Negara Indonesia dimana
sistem desentralisasi ini “lebih menekankan kepada konsekuensi dari
penyerahan wewenang keputusan dan pegendalian tugas – tugas

1
Peratutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan, (Jakarta: Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2013), h.4
2
Ibid., h. 6-7

1
2

ketatanegaraan oleh badan-badan otonom daerah dalam rangka


3
pemberdayaan potensi lokal”.
Menurut Irianto penyelarasan sistem pendidikan yang diaplikasikan di
lingkungan masyarakat dan sistem desentralisasi pemerintahan terdapat
beberapa faktor penghambat. Salah satunya adalah perkembangan dunia
industri dan tingkat perkembangan lembaga – lembaga satuan pendidikan
di setiap daerah. “Ini semua mengisyarakatkan perlunya pemikiran dan
kajian yang lebih matang dalam menyiapkan situasi lokal atau lembaga
satuan pendidikan, agar desentralisasi dalam manajemen penyelenggaraan
sistem pendidikan nasional dapat dilaksanakan dengan baik”4.
Kearifan lokal merupakan akumulasi dari hasil aktivitas budi dalam
menyikapi serta memperlakukan lingkungan, menggambarkan cara
bersikap dan bertindak suatu masyarakat untuk merespon perubahan –
perubahan yang khas dalam lingkup lingkungan fisik ataupun kultural.
Sehingga kearifan lokal dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk
menjalankan kurikulum 2013 yang memiliki karakteristik pengaplikasian
pendidikan yang diperoleh siswa di sekolah pada lingkungan masyarakat.
Kemendikbud menyebut kearifan lokal dengan istilah keunggulan
lokal, selain itu pembelajaran berbasis keunggulan lokal memiliki
beberapa landasan yuridis diantaranya adalah Peraturan Pemerintah
Nomor 19 tahun 2005 BAB III pasal 14 ayat 1 menyatakan bahwa “Untuk
SMA/MA/SMALB atau bentuk lain yang sederajat dapat memasukan
pendidikan berbasis keunggulan lokal,5 Peraturan Pemerintah Nomor 17
Tahun 2010 pasal 35 ayat 2, bahwa “Pemerintah kabupaten/Kota
melaksanakan dan/atau memfasilitasi perintisan program dan/atau satuan
pendidikan yang sudah atau hampir memenuhi Standar Nasional

3
Yoyon Bahtiar Irianto, Kebijakan Pembaruan Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), h.
68
4
Ibid, h.82
5
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan, 2015, (http://www.telkomuniversity.ac.id)
3

Pendidikan untuk dikembangkan menjadi program dan/atau satuan


pendidikan bertaraf internasional dan/atau berbasis keunggulan lokal”.6
Dengan adanya pendidikan berbasis keunggulan lokal, diharapkan
semua peserta didik yang berada di suatu wilayah tertentu dapat
memahami sains dan mengaplikasikan pembelajaran yang mereka dapati
di sekolah dalam kehidupan sehari-hari mereka tanpa adanya sebuah
pemahaman bahwa pembelajaran sains hanya dapat dilaksanakan pada
kalangan elit tertentu. “by the global thrust towards school science
programs that are intended, not for a select few, but for all students. The
“Scince for all” and “Science for daily living” Tke on new meaning when
indigenous communities’ needs are considered in cultural context”7

Selain itu jika dikaji lebih dalam, terdapat beberapa hal di masyarakat
yang memiliki hubungan yang erat dengan sains namun masyarakat sekitar
belum mampu menjelaskannya secara ilmiah, hal ini dapat dilihat dari
penelitian yang dilakukan oleh Sudarmin, berdasarkan penelitian yang
telah ia lakukan diperoleh hasil bahwa

Adanya pengetahuan asli dari peracik dan penjual jamu, serta penjual
bahan jamu yang tepat atau kurang tepat jika dibandingkan dengan
sains ilmiah, pengetahuan peracik dan penjual jamu umumnya sebagai
hasil pengetahuan warisan yang terkadang responden kurang mampu
menjelaskan secara sains ilmiah. Sedangkan terkait focus penelitian
manfaat dan kegunaan jamu tradisional disimpulkan bahwa banyak
pengetahuan sains masyarakat yang dapat ditransformasikan menjadi
sains ilmiah dan sumber belajar sains bagi siswa8

Pada dasarnya pemerintah telah membuat sebuah kebijakan untuk


meningkatkan pendidikan Indonesia dengan tujuan meningkatkan

6
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan, 2014, ( http://mgb.trisakti.ac.id)
7
Cassie Quigley, “Globalization and Science Eduation: The Implication for Indigenous
Knowledge System”, Journal of International Education in Indiana University, vol 2, No 1, 2009,
h. 81
8
Sudarmin dan Rayandra Asyhar, Transformasi Pengetahuan Sains Tradisional menjadi Sains
Ilmiah dalam Proses Produksi Jamu Tradisional, Jurnal Penelitian Pada Jurusan Kimia FMIPA
Universitas Negeri Semarang, vol 1 No 1, 2012, h. 3
4

kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan melalui pengadaan buku teks.


Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomo 11 Tahun 2005 pasal 1 yang berisi
Buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di
sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan
keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan
kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun
berdasarkan standar nasional.9

Buku teks termasuk kedalam buku ajar yang dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis yaitu a) buku pelajaran pokok, b) buku pelajaran pelengkap,
c) buku bacaan, dan d) buku sumber.10 Pengajaran materi bagi siswa tidak
hanya dapat diperoleh melalui buku pelajaran pokok, karena masih
terdapat beberapa pengetahuan yang harus dimiliki siswa yang tidak
terdapat di buku pelajaran pokok. Oleh karena itu diperlukan adanya buku
pelengkap berupa buku suplemen (buku pengayaan). Dimana Buku
pengayaan adalah “buku yang memuat materi yang dapat memperkaya
buku teks pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi”.11
Selain itu saat ini pemerintah telah memberikan kebebasan kepada
satuan tingkat pendidikan untuk mengembangkan indikator-indikator serta
bahan ajar yang ada dengan rambu-rambu penyusunan dan
pengembangannya yang telah ditentukan oleh pemerintah. Pengembangan
indikator-indikator dalam buku pelajaran pokok dapat dilakukan
diantaranya dengan mengembangkan buku suplemen atau buku pelengkap.
Buku suplemen yang baik memiliki keterkaitan dengan suatu daerah,
serta mampu mewujudkan desentralisasi pendidikan nasional adalah buku
suplemen yang memiliki indikator-indikator sebagai berikut: 1)
menjadikan siswa mengetahui keunggulan lokal daerah dimana dia
tinggal, 2) memahami berbagai aspek yang berhubungan dengan

9
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 tentang
Buku Teks, 2015, h.2 (ftp://ftp.unm.ac.id)
10
Sitepu, Penulisan Buku Teks Pelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h. 16.
11
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang
Buku, Pasal 1 Ayat 5, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional 2008), h. 107.
5

keunggulan lokal daerah tersebut, 3) siswa mampu mengolah sumber


daya, 4) terlibat dalam pelayanan/jasa atau kegiatan lain yang berkaitan
dengan keunggulan lokal sehingga memperoleh penghasilan dan
melestarikan budaya/tradisi/sumber daya yang menjadi unggulan daerah
serta mampu bersaing secara nasional maupun global.12
Jika dikaitkan dengan salah satu mata pelajaran sekolah yaitu sains,
maka indikator-indikator yang telah disebutkan di atas dapat dijadikan
sebagai dasar pengembangan indikator dalam pelajaran sains yang
tertuang dalam buku suplemen sains berbasis kearifan lokal. Sains
merupakan suatu ilmu yang mempelajari gejala – gejala alam yang ada
disekitar. Dalam pembagiannya, Sains terbagi menjadi beberapa bagian
yaitu Fisika, Kimia dan Biologi. Ilmu kimia merupakan ilmu yang sangat
menarik untuk dikaji karena ilmu kimia adalah ilmu yang mencangkup
sejumlah aspek bahan-bahan kimia, dan bahan kimia bukanlah bahan
abstrak yang mematikan dan ditakuti, karena bahan kimia adalah bahan-
bahan sehari-hari yang kita pegang bahkan kita konsumsi.13
Kota Tangerang merupakan sebuah kota yang memiliki wilayah
strategis, hal ini dikarenakan Kota Tangerang berada diantara Jakarta dan
Kabupaten Tangerang. Kota Tangerang merupakan salah satu daerah
penyangga Ibu Kota Negara DKI Jakarta.14 Sehingga penduduk Kota
Tangerang kebanyakan merupakan warga pendatang dari berbagai daerah.
Oleh karena itu kearifan lokal Kota Tangerang harus dilestarikan ditengah-
tengah masyarakatnya yang beragam. Dalam hal ini khususnya bidang
sains. Kearifan lokal sangatlah menarik untuk dikaji diantaranya adalah
potensi-potensi daerah yang dimiliki Kota Tangerang seperti padi, jagung,
kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar.15 Potensi-potensi tersebut dapat
dilihat dalam dokumen Kementrian Keuangan Republik Indonesia

12
Iif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, dan Tatik Elis, Mengembangkan Pendidikan Berbasis
Keunggulan Lokal dalam KTSP, (Jakarta : Prestasi Pustaka, 2012), h.10
13
James E. Brady, Kimia Universitas Asas dan Struktur, (Jakarta:Bina Rupa Aksara,1999), h. 2
14
Letak Geografis Kota Tangerang, Tersedia (http://www.tangerangkota.go.id/geografi)
15
Kota Tangerang dalam angka 2012, Luas Panen Tanaman Pangan di Kota Tangerang 2007-
2011, 2014, h. 244 (http://tangerangkota.go.id)
6

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Provinsi Banten16 dan dinas


17
pertanian Kota Tangerang pada tahun 2008. Serta kebiasaan masyarakat
di daerah ini yang memilih pengobatan tradisional yaitu beberapa tanaman
obat salah satunya penggunaan daun dewa untuk mengobati demam.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penting dilakukan
penelitian yang bertema kearifan lokal yang dibahas dari sisi sains
terhadap Kota Tangerang yang diwujudkan dalam sebuah produk buku
suplemen, sehingga judul penelitian yang diajukan peneliti adalah
“PENGEMBANGAN BUKU SUPLEMEN KIMIA BERBASIS
KEARIFAN LOKAL KOTA TANGERANG”

2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Masih rendahnya pencapaian pendidikan kurikulum 2013 yang
memiliki karakteristik membentuk kepribadian siswa di sekolah dan
juga di lingkungan masyarakat.
2. Pembelajaran sains di sekolah berjalan tidak selaras dengan nilai-nilai
kearifan lokal yang dianut oleh suatu masyarakat tertentu sehingga
sulit diterima oleh siswa.
3. Masih terdapat faktor-faktor penghambat dalam pelaksaanaan sistem
desentralisasi pendidikan di Indonesia.
4. Masih kurangnya pengembangan potensi daerah serta kebudayaan
daerah Kota Tangerang dalam pembelajaran siswa di sekolah
5. Masih sedikitnya buku suplemen berbasis kearifan lokal yang mampu
menumbukan nilai-nilai karakter siswa serta mengembangkan potensi
yang dimiliki Kota Tangerang, serta dapat menunjang dan memotivasi
siswa dalam proses pembelajaran terutama pelajaran sains disekolah

16
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah Provinsi Banten, (Jakarta: Kementrian Keuangan
Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, 2010), h.18
17
Dinas Pertanian Kota Tangerang 2008, Produktivitas dan Produksi Tanaman Pangan dan
Sayuran Kota Tangerang Tahun 2007, 2014, (http://www.tangerangkota.go.id/mobile)
7

3. Pembatasan Masalah
Ruang lingkup penelitian ini agar lebih terarah, maka dilakukan
pembatasan yaitu sebagai berikut :
a. Buku suplemen ini disusun berdasarkan kearifan lokal Tangerang.
b. Fokus Sains yang terdapat dalam buku suplemen ini adalah kimia
SMA
c. Buku suplemen yang telah diperoleh akan diuji tingkat keterbacaannya
yang meliputi aspek kelayakan materi, penyajian, bahasa, dan grafika.
d. Untuk mengukur tingkat keterbacaan buku suplemen ini menggunakan
instrumen yang diberikan kepada beberapa guru kimia SMA di Kota
Tangerang.

4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan,
maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Bagaimana desain dan karakteristik buku suplemen kimia berbasis
kearifan lokal Tangerang?
b. Bagaimana kelayakan buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal?
c. Bagaimana tanggapan guru kimia SMA Kota Tangerang mengenai
buku suplemen berbasis kearfian lokal Tangerang?

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Teradapat beberapa tujuan dalam penelitian ini,yaitu :
a. Mengembangkan buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal Kota
Tangerang
8

b. Mengetahui kelayakan buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal


Kota Tangerang
c. Mengetahui tanggapan guru mengenai buku suplemen kimia berbasis
kearifan lokal Kota Tangerang.

2. Manfaat Penelitian
a. Secara umum
1) Menghasilkan buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal
Tangerang
b. Bagi siswa
1) Tersedianya buku suplemen yang dapat melengkapi buku ajar dan
pembelajaran di sekolah
2) Tersedinya buku suplemen yang dapat menjembatani kearifan
lokal yang terdapat di Kota Tangerang dengan Kimia SMA
c. Bagi guru
1) Tersedianya buku penunjang yang dapat melengkapi pembelajaran
di sekolah dan bahan dalam mengajar
2) Diperolehnya buku penunjang kimia yang sesuai dengan
kurikulum yang berlaku
d. Bagi dunia pendidikan
1) Dapat dijadikan referensi dalam peningkatan mutu pendidikan
Indonesia
2) Dapat dijadikan buku penunjang yang dimiliki siswa atau guru
untuk lebih mengembangkan pembelajaran
3) Dapat menjadi salah satu bahan untuk menjaga kelestarian
kebudayaan Indonesia melalui buku suplemen kimia dengan
pendekatan kearifan lokal.
e. Bagi peneliti
1) Sebagai pengetahuan mendesain dan membuat buku suplemen
kimia berbasis kearifan lokal
9

2) Mengetahui kelayakan dan tanggapan mengenai buku suplemen


kimia berbasis kearifan lokal
BAB II

Kajian Teoritis, Penelitian Relevan, Kerangka Berfikir

A. Kajian Teoritis
1. Kearifan Lokal
a. Makna Kearifan Lokal
Kearifan lokal merupakan akumulasi dari hasil aktivitas budi
dalam menyikapi serta meperlakukan lingkungan yang
menggambarkan cara bersikap dan bertindak suatu masyarakat untuk
merespon perubahan – perubahan yang khas dalam lingkup lingkungan
fisik ataupun kultural.1 Dalam seminar nasional fisika dan pendidikan
fisika, pengertian kearifan lokal adalah gagasan-gagasan setempat
yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam
dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.2
Sementara itu, kemendikbud menyebut istilah kearifan lokal
dengan keunggulan lokal,3 hal ini didasarkan dari istilah kearifan lokal
yang terdiri dari dua kata yaitu kearifan (wisdom)4 dan lokal (local)5
sehingga kearifan lokal dapat juga disebut dengan local wisdom.
Dalam disiplin ilmu antropologi local wisdom disebut juga dengan
local genius,6 antropologi merupakan ilmu yang mempelajari manusia
dalam bermasyarakat, bersuku bangsa, berperilaku, berkebudayaan,
dan berperadaban.7 Haryati Soebadio seorang antropolog mengatakan
bahwa “local genius adalah juga cultural identity, identitas kepribadian
budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap
1
Heny Gustini Nuraeni dan Muhammad Alfan, Study Budaya di Indonesia, (Bandung : CV
Pustaka Setia,2013), h.67
2
Zuhdan Kun Prasetyo, “Pembelajaran Sains Berbasis Kearifan Lokal”, Seminar Nasional
Fisika dan Pendidikan Fisika, Surakarta:14 September 2013, h. 3. (http://fisika.uns.ac,id )
3
ibid, h. 3.
4
John M. Echols dan Hassan Shadiky, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 1996), h. 363.
5
ibid, h.649
6
Prasetyo, loc. cit.
7
Beni Ahmad Saebani, Pengantar Antropologi, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), h.15

10
11

dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan


sendiri”. Begitu pula Ayatrohaedi menyatakan bahwa “unsur budaya
daerah potensial seagai local genius karena telah teruji kemampuannya
untuk bertahan sampai sekarang”.8 Berdasarkan kedua pengertian di
ataslah pemerintah manyatakan bahwa kearifan lokal sama dengan
keunggulan lokal.
Keunggulan lokal merupakan suatu usaha untuk memajukan dan
merealisasikan potensi daerah yang dimiliki oleh suatu daerah tertentu
dalam rangka peningkatan nilai produk, jasa atau karya lain yang
dimiliki daerah tersebut untuk bisa menambah penghasilan setiap
daerah tanpa terkecuali yang bersifat unik dan memiliki keunggulan
komparatif.9 Keunggulan lokal menurut Jamal adalah hal-hal yang
menjadi ciri khas suatu daerah yang meliputi aspek ekonomi,
teknologi, budaya, informasi, komunikasi, ekologi dan sebagainya.10
Secara garis besar pengertian kearifan lokal adalah suatu keadaan
atau potensi khas yang dimiliki oleh suatu daerah tertentu meliputi
ekonomi, teknologi, budaya, informasi, komunikasi, ekologi serta cara
bersikap dan bertindak masyarakat di daerah tersebut, dimana keadaan
ini sudah seharusnya dijaga bahkan dikembangkan untuk menambah
penghasilan suatu daerah.
Kearifan lokal yang terdapat di masyarakat kita dapat ditemui
dalam nyanyian, pepatah, sasanti, petuah, semboyan dan kitab – kitab
kuno yang melekat dalam perilaku sehari – hari.11 Pada dasarnya
kearifan lokal merupakan suatu kebiasaan yang terjadi secara terus –
menerus dalam jangka waktu yang cukup lama. Berdasarkan
penjelasan di atas dapat diartikan bahwa kearifan lokal memiliki
hubungan dengan kebudayan, seperti yang dinyatakan oleh Taylor

8
Prasetyo, op. cit., h. 4
9
Iif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, dan Tatik Elisah, Mengembangkan Pendidikan Berbasis
Keunggulan Lokal dalam KTSP, (Jakarta:Prestasi Pustaka, 2012), h. 1
10
Jamal Ma’mur Asmani, Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal, (Jogjakarta: Diva Press,
2012), h.29
11
Nuraeni, op. cit., h. 69
12

dalam Nashir bahwa kebudayaan ialah keseluruhnan yang mencakup


pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan
kemampuan – kemampuan lainnya serta kebiasaan – kebiasaan yang
diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.12
Kebudayaan timbul dari adanya interaksi sosial yang terjadi secara
terus menerus pada proses yang terjadi dalam kurun waktu yang lama,
serta dijadikan sistem pengetahuan kolektif yang kompleks sehingga
mampu membentuk karakter masyarakat Indonesia dalam menjalani
kehidupan dan berinteraksi dengan lingkungannya.13

b. Fungsi Kearifan Lokal


Terdapat beberapa fungsi kearifan lokal jika ditinjau dari beberapa
aspek, dibawah ini akan dijelaskan fungsi kearifan lokal dalam
kehidupan sosial, dan ilmu pengetahuan.
1) Fungsi Kearifan Lokal dalam kehidupan sosial
Kearifan lokal dapat dipahami sebagai usaha manusia yang
dilakukan dengan mengunakan akal budinya untuk bertindak dan
bersikap terhadap sesuatu, objek, atau peristiwa yang terjadi dalam
ruang tertentu. Ruang tertentu yang dimaksud disini adalah ruang
interaksi yang terjadi antarmanusia dan antarmanusia dengan
lingkungan fisiknya, dimana interaksi ini telah disusun sedimikian
rupa. Pola interaksi yang terjadi disebut dengan setting, dimana
pengertian setting itu sendiri adalah suatu tempat yang digunakan
manusia untuk berinteraksi dan menyusun hubungan dalam
lingkungannya. Sebuah setting yang telah terbentuk secara
langsung akan memproduksi nilai-nilai yang menjadi landasan atau
acuan tingkah laku manusia.14

12
Haedar Nashir, Pendidikan Karakter berbasis Agama dan Budaya, (Yogyakarta :Multi
Presendo, 2013), h. 32
13
Ibid,.
14
Nuraeny, op. cit., h. 68
13

Selain itu jika dilihat dari kebudayaan yang merupakan salah


satu sumber dari kearifan lokal, kearifan lokal dapat membangun
pengetahuan kolektif yang digunakan sebagai acuan bertindak dan
bertingkah laku dalam menanggapi lingkungan kehidupannya dan
juga sebagai arah dalam menentukan tindakannya.15
2) Fungsi Kearifan Lokal dalam Ilmu Pengetahuan
Fungsi lain dari kearifan lokal adalah kearifan lokal memiliki
peranan yang cukup besar dalam bidang keilmuwan. Pada
umumnya terdapat tujuh unsur – unsur pokok kebudayaan yang
ada pada suatu masyarakat dimanapun tempat dan daerahnya.
Menurut Kluchkon sebagaimana yang dikutip dalam Herimanto
dan Winarno menyatakan bahwa “ketujuh unsur pokok
kebudayaan meliputi peralatan hidup (teknologi), sistem mata
pencaharian hidup (ekonomi), sistem kemasyarakatan (orgnisasi
sosial), sistem bahasa, kesenian (seni), sistem pengetahuan (ilmu
pengetahuan sains), serta sistem kepercayaan (religi)”16
Berdasarkan ketujuh unsur pokok kebudayaan yang telah
diuraikan diatas, diketahui bahwa ilmu pengetahuan sains
merupakan salah satu unsur pokok kebudayaan, dan hal ini
menunjukan bahwa sains dapat ditemukan dimana saja dan pada
saat kapanpun, mulai dari jaman praserajarah, sejarah dan hingga
saat ini. Salah satu contoh bahwa sains telah ada sejak dahulu kala
adalah adanya sistem perbintangan yang digunakan masyarakat
untuk berlayar, walaupun pengetahuan sains tersebut masih dalam
bentuk yang sederhana.17

15
Nashir, op, cit., h.36
16
Herimanto dan Winarno, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Jakarta Timur : Bumi Aksara,
2011), h.152.
17
Ibid,. 153
14

c. Makna Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal


Banyak ragam definsi dari pendidikan, walaupun demikian bukan
berarti bahwa pendidikan tidak memiliki definisi yang jelas, adanya
keberagaman definisi ini menjadi kekayaan intelektual dalam
khazanah pemikiran pendidikan kontemporer yang sangat berharga.
Dibawah ini adalah definisi pendidikan dari para pakar pendidikan
Dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN) “bahwa pengertian dari
pendidikan merupakan suatu usaha yang disadari untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia yang
dilaksanakan didalam maupun diluar ,dan berlangsung seumur
hidup”.18
Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa
pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan
bertumbuhnya budi pekerti, pikiran dan tubuh anak19
Pendidikan berfungsi mengenalkan, memahamkan, dan
menjadikan nilai – nilai karakter sehingga mendarah daging dalam
kehidupan peserta didik atau siapaun yang terlibat di dalamnya.
Pendidikan karakter memiliki kaitan erat dengan kebudayaan.
Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan
menyatakan, bahwa

Berdasarkan pengertian budaya, karakter bangsa, dan pendidikan


yang telah dikemukakan diatas maka pendidikan budaya dan
karakter bangsa dapat dimaknai sebagai pendidikan yang
mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri
peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai
karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang
religious, nasionalis, produktif dan kreatif. Atas dasar pemikiran
itu, pengembangan pendidikan budaya dan karakter sangat strategis
bagi keberlangsungan dan keunggulan bangsa di masa mendatang,
pendekatan yang sesuai dan metode belajar serta pembelajaran
yang efektif. Sesuai dengan sifat suatu nilai, pendidikan budaya

18
Choirul Mahfud, Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta : pustaka pelajar offset, 2011), h.33
19
Ibid,.
15

dan karakter bangsa adalah usaha bersama sekolah; oleh karenanya


harus dilakukan secara bersama oleh semua guru dan pemimpin
sekolah, melalui semua mata pelajaran, dan menjadi bagian yang
tak terpisahkan dari budaya sekolah.20

Secara spesisfik Iif menyatakan pendidikan berbasis kearifan lokal


adalah sebuah pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi peserta didik melalui pemanfaatan keunggulan lokal yang
ada dalam daerahnya berupa budaya, ekologi, bahasa, teknologi,
informasi dan komunikasi, dan lain-lain.21

d. Tujuan serta Alasan Kearifan Lokal dalam Pendidikan


Sains merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di
sekolah dan juga telah dijelaskan sebelumnya bagaimana kearifan
lokal mempengaruhi perkembangan sains sejak zaman prasejarah
hingga saat ini. Selain itu terkait dengan kebudayaan nasional yang
merupakan identitas dari Negara Indonesia kearifan lokal seharusnya
dikembangkan dan dijaga melalui pendidikan di sekolah, dimana
kebudayaan nasional ini merupakan gabungan dari beberapa
kebudayaan lokal (kearifan lokal) pada suatu daerah tertentu. Hal ini
sesuai seperti yang dinyatakan Nuraeni dan Alfan bahwa “Kebudayaan
Nasional adalah gabungan dari kebudayaan daerah yang ada di negara
tersebut. Kebudayaan daerah adalah kebudayaan dalam daerah atau
wilayah tertentu yang diwariskan secara turun temurun oleh generasi
terdahulu pada generasi berikutnya di ruang lingkup daerah tersebut”22
Tujuan diselenggarakannya pendidikan berbasis kearifan lokal
disekolah, maka siswa dapat memperoleh beberapa hal, yaitu:
1) Mengetahui keunggulan lokal daerah dimana dia tinggal

20
Nashir, op, cit., h.38
21
Ahmadi, op, cit., h.9
22
Nuraeni, op, cit., h. 26
16

2) Memahami berbagai aspek yang berhubungan dengan keunggulan


lokal daerah tersebut
3) Mampu mengolah sumber daya
4) Terlibat dalam pelayanan/jasa atau kegiatan lain yang berkaitan
dengan keunggulan lokal sehingga memperoleh penghasilan dan
melestarikan budaya/tradisi/sumber daya yang menjadi unggulan
daerah
5) Mampu bersaing secara nasional maupun global.23
Selain kelima hal yang diharapkan dapat dilakukan siswa, siswa
juga diharapkan dapat mencintai daerahnya sendiri, mampu bersaing
dan mengembangkan potensi lokalnya sehingga daerahnya dapat
berkembang pesat mengikuti perkembangan global (globalisasi), serta
dapat percaya diri mengadapi masa depan.24
Sedangkan alasan diadakannya pendidikan berbasis kearifan lokal
karena Indonesia merupakan Negara yang menganut sistem
desentralisasi. Dengan adanya sistem desentralisasi ini menjelaskan
bahwa adanya kewenangan yang diberikan pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah melalui delegasi kepada pejabat – pejabatnya di
daerah atau kepada badan – badan otonom pemerintahan daerah.25.
Indonesia merupakan sebuah Negara kepulauan yang memiliki
wilayah yang luas, yang terdiri atas 17.504 pulau (8.651 Pulau yang
bernama dan 8.853 pulau yang belum bernama).26Selain itu Indonesia
juga dikenal dengan keberagaman budayanya hal ini dikarenakan
setiap pulau memiliki kebudayaan yang berbeda. Ada puluhan etnis
yang memiliki budaya masing – masing, yaitu :27
1) Pulau Sumatra : Aceh, Batak, Minang, Melayu (Deli,Riau,
Jambi, Palembang,Bengkulu, dan sebagainya), Lampung;

23
Ahmadi, op. cit,. h.10
24
Asmani, op. cit., h.42
25
Yoyon Bachtiar Irianto, Kebijakan Pembaruan Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2011), h.67
26
Nuraeni, op. cit., h.19
27
Ibid,. h.20
17

2) Pulau Jawa : Sunda, Baui (masyarakat tradisional yang


mengisolasi diri dari dunia luar di provinsi Banten), Jawa, dan
Madura, Bali;
3) Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur: Sasak,
Manggarai, Sumbawa, Flores dan sebagainya;
4) Kalimantan : Dayak, Melayu, Banjar, dan sebagainya.;
5) Sulawesi :Bugis, Makassar, Toraja, Gorontalo, Minahasa,
Manado,dan sebagainya.;
6) Maluku : Ambon, Ternate,dan sebagainya;
7) Papua : Dani, Asmat,dan sebagainya.

Mengingat dua hal yang telah diuraikan diatas, yaitu sistem


desentralisasi yang dianut Indonesia serta luas dan beranekaragamnya
kebudayaan Indonesia, tentu mempengaruhi sistem pendidikan
nasional.
Irianto menyatakan 28
Kebijakan yang berdimensi lokal adalah semua hal yang sesuai
dengan dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat daerah.
Kebijakan seperti ini sebaiknya rakyat (baik melalui DPRD maupun
kelompok – kelompok kepentingan daerah) dan pemerintah daerah
yang memutuskannya. Memilih lokasi tempat berdirinya gedung
sekolah, menambah dan mengankat guru, menentukan kurikulum
lokal dan lain sebagainya akan lebih tepat dan efisien jika daerah
yang melakukannya.

Makna dari uraian di atas adalah adanya pemberian kewenangan


bagi suatu daerah untuk mengatur sistem pendidikan pada daerahnya
masing – masing, dan hal ini membutuhkan sebuah manajemen
pendidikan berbasis desentralisasi. Tugas utama dalam desentralisasi
manajemen pendidikan di daerah harus diprioritaskan pada upaya
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan

28
Irianto, op, cit., h.84-85
18

pendidikan.29Melihat manajemen pendidikan desentralisasi yang


berpusat pada masyarakat menunjukan bahwa kegiatan dan kebiasaan
yang terdapat pada masyarakat juga memiliki kepentingan dalam
pendidikan. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan kurikulum
lokal untuk mencapai tujuan dari desentralisasi tersebut.
Selain itu transformasi pendidikan berwawasan karakter dilakukan
sebagai koreksi atas praktik dunia pendidikan yang cenderung
pragmatis pada penyediaan tenaga kerja dan lebih menekankan aspek
kognisi dan psikomotorik semata, kurang diimbangi potensi afeksi dan
ruhani manusia. Pendidikan berhasil mengajarkan nilai kegunaan yang
serba praktis seperti menguasai teknologi informasi dan keterampilan-
keterampilan khusus, tetapi kurang berhasil dalam menanamkan nilai
benar-salah, baik-buruk, pantas-tidak pantas dalam sistem perilaku
subjek didik, sehingga melahirkan generasi robot yang gagap akal-
budi.30

e. Ruang lingkup Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal

1) Lingkup situasi dan kondisi daerah tersebut, yaitu segala sesuatu


yang terdapat didaerah tersebut yang berkaitan dengan lingkungan
alam, sosial, ekonomi, seni, dan budaya atau lainnya yang berupa
hasil bumi, tradisi, pelayanan/jasa, atau lainnya yang menjadi
keunggulan suatu daerah.
2) Lingkup keunggulan lokal meliputi potensi keunggulan lokal, cara
mengelola, mengolah/mengemas, mengoptimalkan, memasarkan,
atau proses lainnya yang mampu menghasilkan nilai bagi daerah
sehingga dapat meningkatkan taraf hidup/kesejahnteraan maupun
Pendapatan Asli Daerah (PAD)31.

29
Ibid,. h.96
30
Nashir, op, cit., h.34
31
Asmani, op, cit., h.44
19

f. Potensi Keunggulan Lokal


Dalam mengembangkan keunggulan lokal terdapat beberapa potensi
yang dapat dijadikan bahan dalam pengembangan pendidikan berbasis
kearifan lokal diantaranya adalah SDA, SDM, Geografi, Sejarah dan
Budaya.32
1) Sumber daya alam merupakan potensi yang terkandung di dalam
bumi, air, dan dirgantara yang dapat dijadikan kepentingan hidup.
Contoh: bidang pertanian, bidang perkebunan, bidang peternakan.
Keunggulan lokal ini akan lebih cepat berkembang, jika dikaitkan
dengan konsep pembangunan agropolitan. Agropolitan merupakan
pendekatan pembangunan bottom up untuk mencapai kesejahteraan
dan pemerataan pendapatan yang lebih cepat, pada suatu wilayah
atau daerah tertentu.
2) Sumber daya manusia didefinisikan sebagai manusia dengan
segenap potensi yang dimilikinya yang dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan untuk menjadi makhluk social yang adaptif dan
transformatif dan mampu mendayagunakan potensi alam di
sekitarnya secara berimbang dan berkesinambungan.
3) Geografi meliputi objek formal dan objek material. Objek formal
geografi adalah fenomena geosfer yang terdiri dari, atmosfer bumi,
cuaca dan iklim, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer.
4) Budaya adalah sikap, sedangkan sumber sikap adalah kebudayaan.
Agar kebudayaan dilandasi dengan sikap baik, masyarakat perlu
memadukan antara idealism dengan realism yang pada hakikatnya
merupakan perpaduan antara seni dan budaya. Ciri khas budaya
masing-masing daerah tertentu merupakan sikap menghargai
kebudayaan daerah sehingga menjadi keunggulan lokal.

32
Prasetyo, op. cit., h. 5
20

5) Historis merupakan potensi sejarah dalam bentuk peninggalan


benda-benda purbakala maupun tradisi yang masih dilestarikan
hingga saat ini.33

g. Langkah-langkah Pengembangan Pendidikan Berbasis Kearifan


Lokal
Dalam pengengembangan Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal,
dibutuhkan sebuah strategi agar tujuan dari Pendidikan tersebut dapat
tercapai dengan baik, adapun langkah-langkah yang dibutuhkan dalam
pengerjaan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah
Kegiatan ini dilakukan untuk menelaah dan mendata berbagai
keadaan serta kebutuhan daerah yang bersangkutan. Data tersebut
dapat diperoleh dari berbagai pihak yang terkait di daerah yang
bersangkutan. Seperti pemda/bappeda, instansi vertical terkait,
peguruan tinggi, dan dunia usaha/industri. Keadaan daerah
tersebut dapat ditinjau dari potensi daerah yang bersangkutan yang
meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya, dan kekayaan alam.
2) Menentukan fungsi dan susunan atau komposisi keunggulan lokal
Berdasarkan kajian dari beberapa sumber sebagaimana disebutkan,
dapat diperoleh berbagi jenis kebutuhan. Berbagai jenis kebutuhan
ini mencerminnkan fungsi keunggulan lokal di daerah, antara lain
untuk :
a) Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah
b) Meningkatkan keterampilan di bidang pekerjaan tertentu
c) Meningkatkan kemampuan berwiraswasta dan
d) Meningkatkan penguasaan bahasa asing
3) Mengidentifikasi bahan kajian keunggulan lokal

33
Ahmadi., Op., Cit. h. 2-6
21

Kegiatan ini pada dasarnya untuk mendata dan mengkaji berbagai


kemungkinan keunggulan lokal yang dapat dijadikan sebagai
bahan kajian sesuai dengan kebutuhan sekolah.
4) Menentukan mata pelajaran keunggulan lokal
Berdasarkan bahan kajian keunggulan lokal tersebut dapat
ditentukan kegiatan pembelajarannya. Kegiatan ini pada dasarnya
dapat dirancang agar bahan kajian keunggulan lokal bisa
memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan perilaku kepada
peserta didik agar mereka memiliki wawasan yang mantap tentang
keadaan lingkungan dan kebutuhn masayarakat sesuai dengan
nilai-nilai/aturan yang berlaku di daerahnya.
5) Mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar
Dalam mengembangkan standar kompetensi (dalam kurikulum
2013 mengacu pada Kompetensi Inti) dan kompetensi dasar,
pengembangan harus mengacu pada “Standar Isi”. Pengembangan
standar kompetensi dan kompetensi dasar adalah merupakan awal
dalam membuat mata pelajaran keunggulan lokal agar dapat
dilaksanakan di sekolah. Adapun langkah-langkah dalam
mengembangkannya adalah sebagai berikut :
a) Pengembangan Standar Kompetensi
Standar Kompetensi adalah menentukan kompetensi yang
didasarkan pada materi sebagi basis pengetahuan.
b) Pengembangan Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi yang harus dikuasai
siswa.34

34
Ibid,. h.78-84
22

h. Kompetensi-kompetensi yang Dituntut dalam Pendidikan Berbasis


Kearifan Lokal
Dalam pengimplementasian pendidikan berbasis kearifan lokal
terdapat beberapa kompetensi-kompetensi yang dituntut terdiri atas
beberapa hal sebagai berikut:
1) Personal Competencies
Secara praktis dapat diidentifikasi dari sifat-sifat, seperti percaya
terhadap diri sendiri, berani dalam mengambil resiko, bersemangat
dalam bekerja, murah hati terhadap sesama, penyabar, empati dan
perilakunya dapat diteladani.
2) Thinking Competencies
Diintegrasikan dengan kemampuan berpikir ilmiah (scientific
method), secara praktis dapat diidentifikasi dari beberapa
keterampilan, yaitu menggali dan menemukan data, mengolah data
menjadi informasi, merumuskan persoalan, mengidentifikasi
alternative, memberikan alasan-alasan yang rasional dan objektif
dalam memutuskan serta keterampilan memilih alternative
pemecahan.
3) Social Competencies
Secara praktis dapat diidentifikasi dari beberapa keterampilan
yakni memahami karakteristik orang lain, berhubungan pribadi,
berkomunikasi dalam kelompok, menemukan dan jaringan/saluran
sekaligus media komunikasi, keterampilan bekerja yang sama,
serta memberikan tugas dan kepercayaan kepada orang lain.
4) Vocational Competencies
Merupakan keterampilan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan
tertentu yang bersifat spesifik dan teknik yang terdapat di
masyarakat35

35
Ibid., h.114-115
23

2. Buku Sebagai Bahan Ajar


Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan peserta didik dan pendidik
(pendidik) membutuhkan berbagai macam perangkat penunjang agar
kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik. Salah satu perangkat yang
mampu menunjang kegiatan belajar di dalam kelas dapat berupa bahan
ajar. Dimana pengertian bahan ajar adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan guru dan instruktur sekolah dalam kegiatan belajar mengajar di
kelas.36
Bahan ajar memiliki beberapa pengertian, menurut Andi, bahan ajar
memiliki perbedaan dengan sumber belajar, dimana bahan ajar adalah
bahan jadi yang merupakan hasil ramuan dari bahan-bahan yang diperoleh
dari berbagai sumber belajar yang siap disajikan kapada peserta didik, dan
secara aktual dirancang secara sadar dan sistematis untuk pencapaian
kompetensi peserta didik secara utuh dalam kegiatan pembelajaran
walaupun dijual dalam pasar bebas.37
Sedangkan menurut Suhardjono, pengertian bahan ajar dalam lingkup
perkuliahan adalah “materi perkuliahan yang disusun secara sistematis
yang digunakan dosen dan mahasiswa dalam proses perkuliahan”.38

a. Macam-macam Bahan Ajar


Menurut Andi, berdasarkan bentuknya bahan ajar dibedakan
menjadi beberapa macam, yaitu:
Tabel 2.1 Macam-macam Bahan Ajar Menurut Bentuknya39
No Bentuk Bahan Pengertian Contoh
Ajar

36
Ika Kurniawati, Modul Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar, 2015, h. 1
(http://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id)
37
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press,
2013), h. 31-32
38
Suhardjono, Menyusun Bahan Ajar Agar Tujuan Perkuliahan Tercapai dengan Lebih
Menyenangkan, 2014, h. 4 , (http://suhardjono.lecture.ub.ac.id)
39
Prastowo, op. cit., h.40-41
24

1 Cetak sejumlah bahan yang handout, buku, modul,


dapat disiapkan lembar kerja siswa,
dalam kertas, yang brosur, leaflet,
berfungsi untuk wallchart, foto atau
keperluan gambar, dan model
pembelajaran atau maket

2 Dengar semua sistem yang Kaset, radio, piringan


menggunakan sinyal hitam, dan compact
radio secara disk audio
langsung, yang dapat
dimainkan atau
didengar oleh
seseorang atau
sekelompok orang
3 Pandang Segala sesuatu yang Video compact disk
Dengar memungkinkan dan film
(audiovisual) sinyal audio dapat
dikombinasikan
dengan gambar
bergerak secara
sekuensial
4 Interaktif Kombinasi dari dua Compact disk
atau lebih media interactive
(audio, teks, grafik,
gambar, animasi, dan
video) yang oleh
penggunanya
dimanipulasi atau
diberi perlakuan
25

untuk
mengendalikan suatu
perintah dan/atau
perilaku aami dari
suatu presentasi

Sedangkan menurut Ika, macam-macam bahan ajar menurut bentuknya


dibedakan menjadi 2, yaitu:40
1) Bahan Cetak: modul, buku, teks, lembar kerja siswa, petunjuk
belajar, handout, brosul, dan leaflet.
2) Bahan NonCetak: audio pembelajaran, video pembelajaran,
multimedia interaktif, dan bahan belajar berupa online.
.
b. Buku
Berdasarkan hal yang telah dikemukakan oleh Suhardjono dan
Asep mengenai macan-macam bahan ajar berdasarkan bentuknya,
terdapat satu kesamaan macam bentuk bahan ajar yaitu bahan ajar
cetak atau printed materials dengan salah satu contohnya adalah buku.
Buku merupakan suatu perangkat yang sangat penting dan sangat
dibutuhkan siswa maupun pendidik.
Buku mengandung berbagai informasi yang mampu memperluas
wawasan pembacanya, selain itu juga mampu memberikan inspirasi
agar terciptanya gagasan baru, hal ini dikarenakan buku mampu
memberikan pengetahuan mengenai apa yang terjadi pada masa lalu,
masa sekarang, dan kemungkinan masa yang akan datang.41
Terdapat beberapa rumusan definisi mengenai buku, “dalam arti
luas buku mencakup semua tulisan dan gambaran yang ditulis dan
dilukis atas segala macam lembaran papyrus, lontar, perkamen, dan
kertas dengan segala bentuknya berupa gulungan, dilubangi, dan diikat

40
Kurniawati, Op. cit., h. 9-10 (http://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id)
41
Sitepu, Penulisan Buku Teks Pelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), h. 11
26

atau dijilid muka dan belakangnya dengan kulit, kain, karton, dan
kayu”.42 Sedangkan dalam arti sempit pengertian buku merupakan
suatu kertas berjilid yang menjadi satu kesatuan dimana didalamnya
terdapat informasi.43
Sedangkan menurut pandangan lain, buku adalah media pengarang
untuk menuangkan pemikiran dan ilmu pengetahuannya dalam rupa
bahan tertulis.44
Walaupun terdapat berbagai pengertian mengenai buku, namun
secara garis besar buku memiliki arti sebuah bahan tertulis yang
didalamnya terdapat berbagai informasi baik informasi masa lalu,
masa sekarang dan memungkinkan di masa yang akan datang, dan
dapat juga berisi ilmu pengetahuan serta pemikiran pengarangnya,
dimana media yang digunakan untuk menulis dapat berupa kertas,
kulit, kain, karton, atau kayu yang dijilid.
Dalam bidang pendidikan, buku memiliki peranan yang sangat
penting untuk menciptakan siswa yang kreatif dan berkembang positif
dalam berbagai aspek. Hal ini dikarenakan buku mampu memberikan
dan meningkatkan pengalaman, pengetahuan, serta keterampilan yang
dimiliki siswa mengenai berbagai bidang kehidupan berupa diri,
masyarakat, budaya, dan alam sekelilingnya, maupun tentang Tuhan
yang menciptakan semua itu.45 Oleh karena itu sudah seharusnya buku
pendidikan mendapatkan perhatian khusus oleh pemerintah,
pengarang, bahkan para pendidik agar buku pendidikan yang berada
di pasaran layak digunakan oleh siswa dan dapat meningkatkan
kreatifitas, dan ilmu pengetahuan siswa. Hal ini sesuai dengan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 2 Tahun 2008, “bahwa
buku berperan penting dan strategis dalam upaya meningkatkan mutu

42
Ibid., h.12
43
Ibid., h.13
44
Prastowo, op, cit., h.166
45
Menteri Pendidikan Nasional, Penilaian Buku Non Teks Pelajaran, 2014
(http://puskurbuk.net/web13/)
27

pendidikan, sehingga perlu ada kebijakan pemerintah mengenai buku


bagi peserta didik”.46
Dalam dunia pendidikan, dikenal beberapa jenis buku yang
mampu menunjang jalannya proses pembelajaran siswa di sekolah
maupun di rumah. Selain buku yang diperuntukan untuk siswa,
terdapat juga buku yang diperuntukan khusus untuk guru yaitu buku
pegangan yang dijadikan referensi dan pegangan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Menteri Pendidikan Nasional
dalam Permendiknas Nomor 2 tahun 2008 mengkategorisasikan buku
menjadi (a) buku teks pelajaran, (b) buku panduan pendidik, (c) buku
pengayaan, (d) buku referensi, dengan penjelasan dari masing-masing
buku tersebut adalah sebagai berikut:
1) Buku teks pelajaran pendidikan dasar, menengah, dan perguruan
tinggi yang selanjutnya disebut buku teks adalah buku acuan wajib
untuk digunakan di satuan pendidikan dasar dan menengah atau
perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran dalam rangka
peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian,
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan
kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan
kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional
pendidikan.
2) Buku panduan pendidik adalah buku yang memuat prinsip,
prosedur, deskripsi materi pokok, dan model pembelajaran untuk
digunakan oleh para pendidik.
3) Buku pengayaan adalah buku yang memuat materi yang dapat
memperkaya buku teks pendidikan dasar, menengah dan perguruan
tinggi.

46
Menteri Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 2 Tahun 2008,
2014, h.106
28

4) Buku referensi adalah buku yang isi dan penyajiannya dapat


digunakan untuk memperoleh informasi tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya secara dalam dan luas.47

Untuk pembahasan selanjutnya, akan dibahas lebih mendalam


mengenai buku pengayaan dan bagaimana cara atau teknik
menyusun buku pengayaan

c. Buku suplemen atau buku pengayaan


Dalam kamus bahasa Indonesia, suplemen memiliki arti tambahan
atau lampiran pelengkap.48 Jika dihubungkan dengan jenis-jenis buku
yang telah dibahas sebelumnya, maka buku suplemen memiliki arti
yang sama dengan buku pelengkap atau buku pengayaan.
Buku pengayaan dibutuhkan untuk menunjang proses
pembelajaran dan tujuan dari pendidikan nasional, karena mampu
menambah pengetahuan yang dimiliki siswa, hal ini sesuai dengan
Permendiknas Nomor 11/2005 Pasal 2 yang menyatakan bahwa dalam
mencapai tujuan pendidikan nasional, selain menggunakan buku teks
pelajaran sebagai acuan wajib, guru juga dapat menggunakan buku
pengayaan dalam proses pembelajaran dan menganjurkan peserta didik
membacanya untuk menambah pengetahuan dan wawasan
Mengenai penggunaan dan pengadaan buku pengayaan sangatlah
dianjurkan, hal ini seusai dengan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional republik Indonesia no 2 tahun 2008 pasal 6 ayat 2 dan 3
menyatakan “selain buku teks, pendidik dapat menggunakan buku
panduan pendidik, buku pengayaan, dan buku referensi dalam proses
pembelajaran. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan peserta

47
Ibid., h. 107-108
48
Elha Santoso, Kamus Praktis Moderen Bahasa Indonesia, (Surabaya: Pustaka Dua, TT), h.
392
29

didik, pendidik dapat menganjurkan peserta didik untuk membaca


buku pengayaan dan buku referensi”.49
Buku pelengkap atau buku pengayaan merupakan buku yang
berisi berbagai informasi yang mampu melengkapi atau menunjang
informasi yang terdapat di dalam buku pokok. Buku ini tidak wajib
dimiliki oleh siswa dan guru, namun sangat membantu memperluas
pemikiran siswa mengenai ilmu pengetahuan yang didapatnya dalam
buku pokok, karena didalam buku pengayaan dibahas secara lebih luas
dan lebih mendalam mengenai suatu bahasan pokok tertentu yang
terdapat di dalam kurikulum, dan dalam penyusunannya tidak
mengacu secara penuh pada kurikulum, baik dari tujuan, materi pokok,
dan metode penyajiannya.50
Menurut Andi, buku teks terbagi menjadi dua yaitu buku teks
utama dan buku teks pelengkap. “Buku teks utama berisi bahan-bahan
pelajaran suatu bidang studi yang digunakan sebagai buku pokok
Sedangkan buku teks pelengkap adalah buku yang sifatnya membantu
atau merupakan tambahan bagi buku teks utama serta digunakan oleh
pendidik dan peserta didik”.51
Berdasarkan beberapa pengertian mengenai buku pengayaan yang
telah diterang diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa buku
pengayaan adalah buku yang mampu menunjang buku pokok, dimana
didalamnya berisi informasi yang mengulas lebih dalam mengenai
ilmu pengetahuan tertentu, penyusunan buku pengayaan juga tidak
berpacu secara kesuluruhan kepada kurikulum dan dalam
penggunaannya didunia pendidikan tidak lah diwajibkan namun
penting untuk menunjang pendidikan disekolah.
Buku pengayaan termasuk kedalam buku non teks, hal ini
Berkaitan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang

49
Menteri Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 2 Tahun 2008,
2014, h.110
50
Sitepu, op. cit., h. 16
51
Andi, op. cit., h.168
30

Standar Nasional Pendidikan dan tugas Pusat Kurikulum dan


Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam
pengendalian mutu buku mengenai macam-macam buku menurut
kewenangannya. Berdasarkan kewenangan badan yang melakukan
standarisasi terdapat dua macam buku yaitu buku teks dan buku non
teks. Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP) memiliki
kewenangan untuk menstandarisasi buku teks. Sedangkan buku
pengayaan, referensi, dan panduan pendidik yang termasuk kedalam
buku non teks, BSNP tidak memiliki kewenangan untuk
menstandarisasi buku ini.52
Dibawah ini akan dijelaskan ciri-ciri buku non teks yang salah
satu contohnya adalah buku pengayaan:
1) Buku-buku yang dapat digunakan di sekolah atau lembaga
pendidikan, namun bukan merupakan buku acuan wajib bagi
peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran;
2) Buku-buku yang menyajikan materi untuk memerkaya buku teks
pelajaran, atau sebagai informasi tentang Ipteks secara dalam dan
luas, atau buku panduan bagi pembaca;
3) Buku-buku nonteks pelajaran tidak diterbitkan secara berseri
berdasarkan tingkatan kelas atau jenjang pendidikan;
4) Buku-buku nonteks pelajaran berisi materi yang tidak terkait secara
langsung dengan sebagian atau salah satu Standar Kompetensi atau
Kompetensi Dasar yang tertuang dalam Standar Isi, namun
memiliki keterhubungan dalam mendukung pencapaian tujuan
pendidikan nasional;
5) Materi atau isi dari buku nonteks pelajaran dapat dimanfaatkan
oleh pembaca dari semua jenjang pendidikan dan tingkatan kelas
atau lintas pembaca, sehingga materi buku nonteks pelajaran dapat
dimanfaatkan pula oleh pembaca secara umum;

52
Menteri Pendidikan Nasional, Penilaian Buku Non Teks Pelajaran, 2014
(http://puskurbuk.net/web13/)
31

6) Penyajian buku nonteks pelajaran bersifat longgar, kreatif, dan


inovatif sehingga tidak terikat pada ketentuan-ketentuan proses dan
sistematika belajar, yang ditetapkan berdasarkan ilmu pendidikan
dan pengajaran.53
Berdasarkan ciri-ciri buku non teks yang telah dijelaskan diatas,
menguatkan makna atau pengertian dari buku pengayaan yang
merupakan buku penunjang atau pelengkap buku pokok yang dapat
digunakan di sekolah.
Menteri pendidikan nasional membagi buku pengayaan menjadi
tiga macam, yaitu buku pengayan pengetahuan, keterampilan, dan
kepribadian (jenis nonfiksi dan jenis fiksi).54Dibawah ini akan
dijelaskan secara mendalam mengenai ketiga macam buku pengayaan
tersebut:
1) Buku pengayaan pengetahuan
Mengambil makna dari pengayaan yang memiliki arti menunjang
atau melengkapi, jadi pengertian buku pengayaan pengetahuan
adalah sebuah buku yang didalamnya berisi informasi-informasi
yang mampu meluaskan pengetahuan yang dimiliki siswa dan tidak
terdapat di dalam buku teks (buku pokok). Hal ini sesuai dengan
penyataan yang terdapat di dalam pedoman penulisan buku non
teks yang menuliskan

Buku pengayaan pengetahuan adalah buku-buku yang


diperuntukkan bagi pelajar untuk memerkaya pengetahuan dan
pemahamannya, baik pengetahuan lahiriyah maupun
pengetahuan batiniyah. Buku jenis ini merupakan buku-buku
yang diperlukan pelajar atau pembaca pada umumnya agar dapat
membantu peningkatan kompetensi kognitifnya.55

53
Pedoman Penulisan Buku Non Teks Buku Pengayaan,Referensi, dan Panduan
Pendidik,(Jakarta Pusat: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, TT) h. 2-3
54
Menteri Pendidikan Nasional, Penilaian Buku Non Teks Pelajaran, 2014
(http://puskurbuk.net/web13/)
55
Pedoman Penulisan Buku Non Teks Buku Pengayaan,Referensi, dan Panduan Pendidik, op,
cit.,h. 10-11
32

2) Buku pengayaan keterampilan


Sama halnya dengan pengertian buku pengayaan pengetahuan,
buku pengayaan keterampilan memiliki pengertian sebuah buku
yang mampu memperluas informasi-informasi pembaca, hanya
saja dalam buku pengayaan keterampilan berisi konten-konten
yang mampu meningkatkan kemampuan dasar para pembacanya.
Hal ini sesuai dengan pernyataan yang tertulis di dalam pedoman
penulisan buku non teks

Buku pengayaan keterampilan adalah buku-buku yang memuat


materi yang dapat memerkaya dan meningkatkan kemampuan
dasar para pembaca dalam rangka meningkatkan aktivitas yang
praktis dan mandiri. Dalam buku tersebut termuat materi yang
dapat meningkatkan, mengembangkan dan memerkaya dalam
kemampuan menghitung, memberi nama, menghubungkan, dan
mengkomunikasikan kepada orang lain sehingga mendorong
untuk berkarya dan bekerja secara praktis.56

3) Buku pengayaan kepribadian


Berdasarkan yang tertulis di dalam pedoman penulisan buku non
teks yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional diperoleh pengertian dari buku pengayaan
kepribadian yaitu “Buku pengayaan kepribadian merupakan buku-
buku yang dapat meningkatkan kualitas kepribadian, sikap, dan
pengalaman batin pembaca. Dari perspektif buku pendidikan, buku
pengayaan kepribadian diharapkan dapat mendukung pencapaian
tujuan pendidikan secara umum”.57

d. Langkah-langkah Menulis Buku Non Teks


Telah dijelaskan sebelumnya bahwa buku suplemen termasuk
kedalam buku non teks, dimana buku non teks berbeda dengan buku

56
ibid., h.12-13
57
Ibid., h.14-15
33

teks. Selain itu telah dijelaskan juga ciri-ciri buku non teks yang
berbeda dengan buku teks namun memiliki tujuan yang sama untuk
memperkaya ilmu pengetahuan yang dimiliki pelajar maupun umum.
Dibawah ini akan dijelaskan tahapan-tahapan dalam menulis buku non
teks terdiri dari:
1) Menyiapkan konsep dasar tulisan;
Sebelum penulis menulis buku non teks, ada baiknya jika
penulis menentukan konsep dasar dari buku non teks yang hendak
ditulis. Dalam hal ini mengenai buku pengayaan yang terdiri dari
tiga macam yaitu buku pengayaan keterampilan, pengetahuan, dan
kepribadian. Seorang penulis harus bisa menentukan buku
pengayaan jenis apa yang akan ditulis. Selain itu dalam penulisan
buku nonteks, penulis dapat mengembangkan tulisannya seleluasa
mungkin serta bebas menuangkan gaya bahasa dan model dari
buku non teks nya.58
Selain itu juga terdapat konsep dasar penulisan buku non teks
yang harus diperhatikan oleh penulis. Dalam buku pedoman
penulisan buku nonteks yang dibuat oleh pusat perbukuan
departemen pendidikan, dituliskan beberapa konsep dasar
penulisan buku nonteks, yaitu:

Konsep dasar yang dimaksud harus sistematis, objektif, dan


terbuka. Sistematis berarti bahwa materi yang disajikan itu
merupakan suatu kesatuan yang bertemali dengan ilmu lain,
baik dari sisi isi maupun wilayah garapannya. Objektif berarti
bahwa materi yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan
secara material. Terbuka berarti bahwa materi itu dapat
dijelaskan secara ilmiah.59

2) Memerhatikan proses kreatif


Dalam menulis buku nonteks, penulis mengalami proses
berfikir kreatif dengan menggunakan bahan tulisan melalui

58
Ibid., h.59-60
59
Ibid., h.60
34

menggali, menghidupkan imajinasi, intuisi, memunculkan potensi-


potensi baru, membuka pandangan-pandangan yang menimbulkan
kekaguman, serta dapat merangsang pikiran-pikiran yang tiddak
terduga dengan tahapan-tahapan merencanakan tulisan untuk
menjadi buku nonteks, tahap pengolahan informasi, tahap
kemunculan berbagai gagasan, tahap memverifikasi berbagai
gagasan yang dihubungkan dengan realita.60

3) Menetapkan aspek yang akan dikembangkan;


Sama hal nya dengan buku teks pelajaran, buku non teks
pelajaran juga harus memperhatikan tiga aspek domain pendidikan
yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hal ini tertulis
didalam buku pedoman penulisan buku non teks

Demikian pula halnya dengan domain afektif dan


psikomotorik, penulis buku nonteks pelajaran harus merancang
terlebih dahulu aspek dari domain tersebut yang masih perlu
dikembangkan, baik untuk keperluan peserta didik maupun
bagi pendidik dalam melaksanakan pendidikan dan
pembelajaran.61

4) Menyesuaikan dengan kemampuan berpikir pembaca.


Dalam menulis buku non teks harus disesuaikan dengan
kemampuan berpikir pembaca terutama buku non teks pengayaan
yang selayaknya lebih menyesuaikan pada kemampuan berfikir
peserta didik. Kemampuan ini dapat dipengaruhi oleh lingkungan
serta kebudayaan masyarakat tempat peserta didik tinggal. Oleh
karena itu peserta didik seharusnya mampu menulis buku non teks
yang sesuai dengan keadaan Indonesia.62

60
Ibid., h.61
61
Ibid,. h.63
62
Ibid., h.63-64
35

e. Komponen Dasar dan Komponen Utama Buku NonTeks


Untuk menghasilkan buku non teks yang berkualitas, selain
mengetahui langkah-langkah penyusunan buku, maka juga harus
memperhatikan komponen dasar dan kompononen utama yang harus
dimiliki buku tersebut.
1) Komponen Dasar
Di dalam Komponen dasar ini terdiri atas :
a) karakteristik buku nonteks
Terdapat beberapa karakteristik buku non teks yaitu:
- Materi buku yang dikembangkan bukan merupakan acuan
wajib bagi peserta didik dalam mengikuti salah satu mata
pelajaran tertentu
- Materi buku tidak dilengkapi dengan instrumen evaluasi
dalam bentuk pertanyaan, tes, ulangan, LKS, atau bentuk
lainnya;
- Penerbitan buku tidak disajikan secara serial berdasarkan
tingkat kelas;
- Pengembangan materi tidak terkait secara langsung dengan
atau sebagian Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar
dalam Standar Isi;
- Materi buku dapat dimanfaatkan oleh pembaca lintas
jenjang pendidikan dan tingkat kelas;
- Materi buku dapat diklasifikasikan ke dalam jenis
pengayaan (pengetahuan, keterampilan, atau kepribadian),
atau referensi (kamus, ensiklopedia, atlas), atau panduan
pendidik.63
b) ketentuan dasar penerbitan,
penulis yang ingin menerbitkan bukunya, maka harus
memperhatikan hal-hal dibawah ini:

63
Ibid., h.65
36

- Menggunakan identitas penerbit (nama dan kota domisili)


dengan jelas.
- Menggunakan ISBN sebagai katalog terbitan.
- Mencantumkan nama pengarang/penulis atau editor.
- Mencantumkan orisinalitas atau copyright (untuk
terjemahan atau saduran)
- Memenuhi jumlah halaman cetak sekurang-kurangnya 48
halaman.
- Memenuhi ketentuan penerbitan yang tidak melanggar hak
cipta.64
c) komponen buku,
Komponen buku non teks pada umumnya terdiri dari tiga
bagian, yaitu bagaian awal, tengah, dan bagian akhir. Bagian
awal buku ini minimal terdiri dari kata pengantar dan daftar isi,
bagian tengah terdiri dari isi buku yang memuat informasi atau
materi buku, dan bagian akhir terdiri dari daftar pustaka,
indeks, dan glosarium.65
d) aspek grafika,
Umumnya aspek ini diperhatikan oleh penerbit, sedangkan
tugas penulis hanya mengeceknya. Aspek grafika yang
dimaksud adalah:
- Buku dijilid dengan rapi dan kuat;
- Buku menggunakan huruf dan/atau gambar/ilustrasi yang
terbaca;
- Buku dicetak dengan jelas dan rapi;
- Buku menggunakan kertas berkualitas dan aman.66

2) Komponen Utama
Komponen utama buku nonteks adalah:
64
Ibid., h.66
65
Ibid.
66
Ibid., h.67
37

a) Materi atau isi buku nonteks


Komponen ini terbagi menjadi dua, yaitu komponen khusus
dan komponen umum.
Tabel 2.2 Komponen Materi Buku NonTeks
Kriteria Umum67 Kriteria Khusus68
- Materi yang mendukung - Materi yang ditulis sesuai
pencapaian tujuan dengan perkembangan ilmu
pendidikan nasional; yang mutakhir, sahih, dan
- Materi yang tidak akurat
bertentangan dengan - Mengoptimalkan
ideologi dan kebijakan penggunaan sumber-sumber
politik negara; yang sesuai dengan kondisi
- Materi yang menghindari di Indonesia;
masalah SARA, bias - Materi atau isi buku
jender, serta pelanggaran mengembangkan kecakapan
HAM. akademik, sosial, dan
kejuruan (vokasional) untuk
memecahkan masalah dan
mendorong “jiwa
kewirausahaan”
- Materi atau isi buku harus
secara maksimal
membangun karakteristik
kepribadian bangsa
Indonesia yang diidamkan
dan kepribadian yang
mantap.

b) Penyajian materi

67
Ibid., h.68
68
Ibid., h.70
38

Dalam menyajikan materi penulis harus memperhatikan


aspek penyajian materi buku yang dilakukan secara runtun,
bersistem, lugas, dan mudah dipahami. Selain itu juga khusus
untuk buku pengayaan atau pengetahuan pendidik, penulis
harus memperhatikan pengembangan kecakapan akademik,
kreativitas, kemampuan berinovasi serta pengembangan
69
kreativitas dan kemampuan berinovasi.
Khusus untuk penulis yang tertarik untuk menulis buku
pengayaan keterampilan, selain penyajian materi dilakukan
secara runtun, bersistem, lugas, dan mudah dipahami, juga
harus memerhatikan penyajian materi yang:
- Mudah dilakukan, familiar (intim dengan pembaca), dan
menyenangkan;
- Dapat merangsang pengembangan kreativitas, aktivitas
fisik/psikis, dan merangsang pembaca untuk menerapkan
berdasarkan bahan, alat, dan tahapan kerja.70
c) Bahasa dan/atau ilustrasi
Penulis buku nonteks pelajaran kiranya perlu
memerhatikan penggunaan bahasa dan/atau ilustrasi, terutama
dalam hal berikut.
- Buku yang menuntut kehadiran ilustrasi, maka penggunaan
ilustrasi (gambar, foto, diagram, tabel, lambang, legenda)
harus dilakukan sesuai dan proporsional;
- Dalam menggunakan istilah atau simbol (untuk jenis buku
yang menggunakan) harus baku dan berlaku secara
menyeluruh;
- Dalam menggunakan bahasa, yang meliputi ejaan, kata,
kalimat, dan paragraf harus tepat, lugas, dan jelas.71
d) Kegrafikaan
69
Ibid., h.74
70
Ibid. h.75
71
Ibid., h.78
39

Penulis yang baik seharusnya dapat membangun


kebersamaan dalam menyelaraskan antara kepentingan
penyampaian isi buku dengan kepentingan pemasaran buku
tersebut. Desain isi buku memerhatikan tata letak yang
konsisten, harmonis, dan lengkap serta menggunakan tipografi
(dan ilustrasi jika jenis buku menuntut) yang sederhana, mudah
dibaca dan dipahami.72

3. Kimia
Pembelajaran kimia terdiri dari dua suku kata, yaitu pembelajaran dan
kimia. Banyak definisi mengenai pembelajaran, diantaranya adalah
definisi pembelajaran menurut A. Chaedar Alwasilah dalam Munadi, A
result of reinforced pracitice” dan “a change in human disposition or
capability, which can be retained, and which is not simply ascribable to
the process of growth” dari kedua definisi ini ada tiga hal yang harus
diperhatikan. Pertama proses pembelajaran menghasilkan yang perubahan
perilaku anak didik yang relatife permanen. Tentunya, dalam proses ini
terdapat peran penggiat pembelajaran, yakni guru atau dosen sebagai
perilaku perubahan.73Sedangkan kimia adalah ilmu yang mencakup
sejumlah aspek mengenai bahan – bahan kimia. Bagian kimia yang
terpenting adalah mempelajari reaksi kimia, perubahan yang terjadi bila
senyawa kimia berinteraksi membentuk senyawa kimia baru. Raksi kimia
merupakan suatu hal yang sangat menakjubkan untuk diteliti dan
merupakan dan merupakann bagian yang menyenangkan dari ilmu kimia
untuk memperhatikan terjadinya reaksi kimia.74 Sedangkan menurut
Jarsin, “Kimia adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari benda

72
Ibid., h.82
73
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Ciputat: Gaung Persada
Press, 2008), h.4
74
James, E Brady, Kimia Universits Asas dan Struktur, ( Jakarta:Bina Rupa Aksara,1999), h.3
40

hidup dan tidak hidup dari aspek susunan materi dan perubahan –
perubahan yang bersifat tetap”. 75
Kimia secara garis besar dibagi menjadi kimia organik dan
anorganik.Kedua bagian itu pada dasarnya membahas dasar keseluruhan.
Kemudian diikuti analisis kuantitatif dan kualitatif.76

4. Kota Tangerang
Kota Tangerang merupakan sebuah kota yang berbatasan langsung
dengan DKI Jakarta, dengan posisinya tersebut terdapat keuntungan dan
kerugian yang dimiliki, keuntungannya adalah para warganya bisa
memanfaatkan fasilitas public sebuah metropoloitan, namun kerugiannya
adalah banyak warga kota tangerang yang enggan mengakui berdomisili di
Kota Tangerang.77
Secara geografis wilayah Kota Tangerang berada antara 60 6 LS-6013
LS dan 1060 36-1060-420 BT dengan luas wilayah 184,23 Km2 dengan
batas Utara Kabupaten Tangerang, Batasa Selatan Kabupaten Tangerang,
Batas Timur DKI Jakarta, dan Batas Barat Kabupaten Tangerang.
Terdapat beberapa Kecamatan di dalamnya, yaitu Ciledug, Larangan,
Karang Tengah, Cipondoh, Pinang, Tangerang, Karawaci, Cibodas,
Jatiuwung, Periuk, Neglasari, Batuceper, dan Benda.78
Terdapat beberapa potensi daerah yang dimiliki Kota Tangerang, baik
dari sektor pertanian maupun tanaman hias. Potensi tanaman hias yang
dimiliki Kota Tangerang cukup menjanjikan dengan tanaman yang
dihasilkan adalah Angrek, Sedap Malam, Palem dan Aglonema.
Sedangkan hasil pertaniannya terdapat padi sawah, jagung, ubi kayu, ubi
jalar, petai, lobak, kacang panjang, cabe besar, cabe rawit, terong,

75
Muslimin Ibrahim, Muhammad Thamrin Hidayat, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2008), h.37
76
Ibid.
77
Kota Tangerang, Profil Kota Tangerang, TT, h.2 (tidak dipublikasikan)
78
Ibid.
41

ketimun, kangkung, bayam, timun suri, sukun, melinjo, petai, mengkudu,


sambiloto.79
Selain sumber daya alam, Kota Tangerang juga memiliki beberapa
kebudayaan yang dimiliki masyarakatnya, serta makanan khas seperti
asinan, kue cincin dan laksa.

B. Peneltian Relevan
Penelitian relevan yang berkaitan dengan penelitian ini diantaranya adalah
penelitian yang dilakukan oleh Sudarmin dan Rayandra Asyhar,“Transformasi
Pengetahuan Sains Tradisional menjadi Sains Ilmiah dalam Proses Produksi
Jamu Tradisional”, di peroleh kesimpulan bahwa adanya pengetahuan asli
dari peracik dan penjual jamu, serta penjual bahan jamu yang tepa atau kurang
tepat jika dibandingkan dengan sains ilmiah, pengetahuan peracik dan penjual
jamu umumnya sebagai hasil pengetahuan warisan yang terkadang responden
kurang mampu menjelaskan secara sains ilmiah. Sedangkan terkait focus
penelitian manfaat dan kegunaan jamu tradisional disimpulkan bahwa banyak
pengetahuan sains masyarakat yang dapat ditransformasikan menjadi sains
ilmiah dan sumber belajar sains bagi siswa80
Asri Maharani dalam “Pengembangan Buku Pengayaan Pengetahuan Live
with Protistt sebagai Alternatif Sumber Belajar Biologi untuk SMA/MA”
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil prodk buku
pengembangan berhasil dikembangkan melalui tahapan Analysis Design,
Develoment, Implementation, dan Evaluation dengan kualitas produk buku
secara keseluruhan menurut penilaian para ahli berkategori sangat baik .81

79
Dinas Pertanian Kota Tangerang, Profil Ekonomi, Pertanian, Perikanan, dan Peternakan,
2007. (tidak dipublikasikan)
80
Sudarmin dan Rayandra Asyhar,“Transformasi Pengetahuan Sains Tradisional menjadi Sains
Ilmiah dalam Proses Produksi Jamu Tradisional”, Jurnal Penelitian Pada Jurusan Kimia FMIPA
Universitas Negeri Semarang, vol 1 No 1, 2012, h. 3
81
Asri Maharani, “Pengembangan Buku Pengayaan Pengetahuan Live with Protists sebagai
Alternatif Sumber Belajar Biologi untuk SMA/MA” Skripsi pada Program Studi Pendidikan
Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014
h. 71. Tidak Dipublikasikan
42

Suci Rizki NA, Ahmad Mudzaki, dan Hernani dalam “Desain


Pembelajaran Elektrokimia Menggunakan Keris Sebagai Kearifan Lokal
Indonesia untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa SMA” berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa desain pembelajaran
elektrokimia menggunakan kearifan lokal berupa keris sebagai salah satu cara
untuk meningkatkan literasi sains siswa dapat dikategorikan layak dan sangat
baik untuk diimplementasikan kepada peserta didik.82
Miss Roikhwanphut Mungmachon dalam “Knowledge amd Local
Wisdom: Community Treasure” berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil
bahwa pendidikan yang diajarkan di sekolah menolak pentingnya kearifan
lokal, selain itu globalisasi telah banyak memberikan dampak-dampak yang
tidak baik. Jurnal ini juga menyimpulkan bahwa terdapat beberapa kearifan
lokal yang dipegang sebuah komunitas untuk menjalani kehidupan dan semua
kearifan lokal tersebut sifatnya ramah dan arif terhadap lingkungan.83
Daimond Dziva, V. Mpofu, L. Kusure.” Teachers’ Conception of
Indigenous Knowledge in Science Curriculum in the Context of Mberengwa
District, Zimbabwe” Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa guru
memiliki pengetahuan yang kurang mengenai IK dan merasa bahwa IK tidak
sama dengan konten sains. Selanjutnya muncul sebuah anggapan bahwa
konsep guru dan IK dapat saling mempengaruhi pengajaran siswa jika IK
dimasukan kedalam silabus pembelajaran sains di sekolah.84
Sarah Hanifa Purnomo “Pengembangan Buku Suplemen Kimia Berbasis
Kontekstual pada Konsep Larutan Asam Basa” berdasarkan hasil penelitian
diperoleh hasil bahwa dalam mengembangkan buku suplemen terdapat

82
Suci Rizki NA, Ahmadi Mudzakir, Hernani, “Desain pembelajaran Elektrokimia
Menggunakan Konteks Keris Sebagai Kearifan Lokal Indonesia untuk Meningkatkan Literasi
Sains Siswa SMA”, Jurnal Penelitian pada Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UPI, Vol.1 No.1,
2013 , h. 44
83
Miss Roikhwanphu Mungmachon, Knowledge and Local Wisdom: Community Treasure,
Journal for Ubon Ratchathani University Thailand, Vol. 2 No. 13, 2012, pp. 174.
84
Daimond Dziva, V. Mpofu, L.P. Kusure, Teacher Comception of Indigenous Knowledge in
Science Curriculum in the Context of Mberengwa District, Zimbabwe, Journal for Department of
Education, Bindura University of Science Education Zimbabwe, Vol 1, 2011, pp. 88
43

beberapa tahapan yang harus dilalui yaitu tahap persiapan, pengembangan,


dan evaluasi.85
C. Kerangka Berfikir

Indonesia Negara multikultural

Provinsi Banten
Berbagai potensi
yang dimiliki pada
suatu daerah yang
Kota Tangerang
merupakan ciri khas
dari daerah tersebut
yang harus tetap
Kearifan Lokal
dilestarikan dan
dijaga.
Buku suplemen
memperkaya,
menambah atau
memperdalam
ilmu
pengetahuan

siswa

Indonesia merupakan Negara Multi Kultural dimana kebudayaan serta


potensi alam yang dimiliki pada setiap daerah berbeda-beda. Begitu juga
dengan Kota Tangerang yang memiliki berbagai macam potensi daerah serta
kebiasaan masyarakat yang berbeda dengan masyarakat di daerah lainnya ,
potensi yang menjadi ciri khas suatu daerah disebut kearifan lokal. Kearifan
lokal merupakan suatu hal yang harus dijaga dan dilestarikan dengan cara
mengintegrasikan materi-materi yang bersumber dari kearifan lokal dalam
mata pelajaran yang diberikan kepada siswa di sekolah dengan harapan dapat
memperkaya, menambah, atau memperdalam wawasan siswa tentang materi

Sarah Hanifa Purnomo, “Pengembangan Buku Suplemen Kimia Berbasis Kontekstual pada
85

Konsep Asam Basa”, Skripsi pada Program Studi Pendidikan kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014, h. 70. Tidak Dipublikasikan
44

yang disampaikan di buku teks. Buku suplemen merupakan buku pendukung


dari buku pelajaran sekolah yang memuat informasi serta ilmu pengetahuan
yang tidak terdapat di dalam buku pelajaran, namun tetap tidak keluar dari
konteks pelajaran yang terdapat di buku pelajaran sekolah. Selanjutnya buku
ini digunakan siswa sebagai bahan bacaan yang mudah dimengerti .
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang
berada di Kota Tangerang pada bulan Desember 2014.

B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif. Metode penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu
metode yang digunanakan untuk menemukan pengetahuan terhadap subjek
penelitian pada suatu saat tertentu.1 Dalam penelitian deskriptif kualitatif
penelitian lebih memperhatikan karakteristik kualitas, keterkaitan antar
kegiatan,2 serta mendeskripsikan keadaan yang terjadi pada saat penelitian
berlangsung secara keseluruhan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 3
Penelitian deskriptif dalam bidang pendidikan dan kurikulum pengajaran
merupakan hal yang cukup penting, mendeskripsikan fenomena-fenomena
kegiatan pendidikan pembelajaran, implementasi kurikulum pada berbagai
jenis, jenjang dan satuan pendidikan.4 Hal yang akan dideskripsikan pada
penelitian ini adalah mengenai proses pengembangan produk dan hasil produk

C. Desain Penelitian
Untuk mengembangkan buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal ini,
diperlukan tiga tahapan, yaitu:
1. Tahap Persiapan
a) Analisis Kebutuhan Buku Suplemen Kimia

1
Muchtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif kualitatif. (GP Press Group, 2013), h. 10
2
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Rosda, 2011), h. 73
3
Muchtar, op. cit., h.11
4
Nana. op. cit., h. 72

43
46

Tahap analisis kebutuhan ini dilakukan untuk mengetahui


ketersediaan buku non teks berjenis buku pengayaan yang dapat
melengkapi bahan ajar yang mampu menambah wawasan,
pengetahuan dan keterampilan pembacanya. Analisis dilakukan
melalui studi literatur dan studi langsung. Studi literatur dilakukan
untuk mengetahui keadaan dan kebutuhan akan buku suplemen yang
dilakukan dengan menganalisis beberapa literatur yang tersedia.
Sedangkan studi langsung dilakukan melalui wawancara langsung
dengan salah satu guru bidang studi kimia SMA yang terdapat di Kota
Tangerang dan analisis bahan ajar yang digunakan di Sekolah
tersebut.
b) Analisis Kearifan Lokal Kota Tangerang
Dalam tahap ini peneliti menganalisis kearifan lokal yang terdapat
di Kota Tangerang dengan ruang lingkup situasi dan kondisi daerah
berupa lingkungan alam, sosial, dan budaya serta potensi keunggulan
lokal. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan materi yang
akan dituangkan dalam buku suplemen serta mengetahui indikator
yang akan dicapai.
c) Analisis Indikator Buku Suplemen Berbasis Kearifan Lokal
Setelah diketahui kearifan lokal Kota Tangerang yang dapat
dikembangkan dalam bidang kimia SMA serta mengetahui indikator
yang harus dicapai siswa, kemudian dilakukan pengembangan
indikator buku suplemen dengan mengintegrasikan empat kompetensi
kearifan lokal yaitu Personal Competencies, Thinking Competencies,
Social Competencies, dan Vocational Competencies. Dalam tahap ini
peneliti mengembangkan indikator, menentukan materi yang tepat,
menentukan kegiatan atau wacana, serta gambar yang akan dituangkan
ke dalam buku suplemen
d) Validasi Indikator Buku Suplemen Berbasis Kearifan Lokal
Tahap validasi buku suplemen berbasis kearifan lokal ini
dilakukan oleh pakar/ ahli pendidikan dan pakar/ahli kimia murni.
47

2. Tahap Pengembangan
a) Pengembangan Buku Suplemen
Pengembangan buku suplemen ini dilakukan dengan mengacu
pada indikator yang telah ditentukan sebelumnya. Pada tahap ini
wacana, materi, serta segala hal yang dituangkan di dalam buku lebih
terstruktur dan lengkap sehingga diperoleh draf buku suplemen.
b) Validasi Buku Suplemen
Validasi buku suplemen dilakukan oleh validator yang telah
memvalidasi indikator buku suplemen sebelumnya. Pada tahap ini draf
buku yang telah diperoleh dari proses sebelumnya dinilai atau
divalidasi oleh validator berdasarkan empat aspek yaitu materi, bahasa,
sajian serta grafis.
c) Penyusunan Instrumen
Instrumen yang dibuat ditujukan untuk guru bidang studi kimia
berupa angket respon yang berisi beberapa pernyataan yang berjumlah
15 butir yang berkaitan dengan penilaian untuk buku suplemen yang
mencakup empat aspek yaitu aspek materi, aspek sajian, aspek bahasa
dan aspek grafis.
d) Validasi Instrumen
Instrumen yang telah dibuat untuk guru bidang studi kimia dinilai
oleh validator. Saran dan arahan dari validator dijadikan bahan
pertimbangan untuk merevisi instrumen yang telah dibuat.
3. Tahap Evaluasi
a) Uji Coba
Buku suplemen yang telah divalidasi dan direvisi selanjutnya diuji
coba kepada 10 guru bidang studi kimia SMA di beberapa sekolah
SMA Kota Tangerang yang berbeda. Guru membaca buku suplemen
kemudian diberi instrumen yang telah divalidasi mengenai penilaian
buku suplemen. Pemberian angket kepada guru ditujukan untuk
mengetahui penilaian buku suplemen berdasarkan empat aspek yaitu
aspek materi, aspek sajian, aspek bahasa dan aspek grafis dengan
48

pembahasan materi yang terdapat di dalam buku tidak berdasarkan


tingkatan atau jenjang.

Tahap desain penelitian diatas disederhanakan melalui gambar 3.1 berikut


Tahap Persiapan Studi literatur

Analisis Kebutuhan Buku Suplemen


Studi langsung
Kimia SMA

Studi literatur
Analisis Kearifan Lokal Kota Tangerang
Studi langsung

Analisis Indikator Buku Suplemen Berbasis Kearifan Lokal

Vallidasi Indikator Buku Suplemen Berbasis Kearifan Lokal

Tahap Pengembangan Buku Penyusunan Instrumen


Suplemen Berbasis Angket Respon
Pengembangan Kearifan Lokal

Validasi Instrumen
Validasi Buku Revisi
Revisi Suplemen Berbasis
Kearifan Lokal

Uji Coba
Tahap Evaluasi

Angket Respon

Analisis Data

Kesimpulan
Gambar 3.1 Tahap Desain Penelit
49

D. Populasi dan Sampel


Subjek dari penelitian ini adalah buku suplemen kimia yang diujikan
secara mandiri kepada 10 guru kimia di beberapa SMA Kota Tangerang pada
semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. Rincian responden dapat dilihat pada
lampiran 11

E. Teknik Pengumpulan Data


1) Validasi
Teknik validasi digunakan untuk mengetahui kevalidan buku serta
instrument yang digunakan. Validasi dikembangkan berdasarkan penilaian
dari validator. Data validasi diperoleh dengan memberikan lembar validasi
yang diberikan kepada validator, kemudian hasil dari penilaian digunakan
sebagai bahan pertimbangan untuk merevisi buku suplemen.
2) Angket atau Kuesioner
Teknik pengumpulan data berupa angket dan wawancara guru kimia
setelah membaca buku suplemen kimia secara mandiri hal ini dilakukan
untuk memperoleh respon guru terhadap buku suplemen kimia yang telah
dikembangkan. Data diperoleh melalui respon yang diberikan oleh 10 guru
bidang studi kimia.

F. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan beberapa instrumen penelitian, yaitu :

1. Dalam Merancang dan Mengembangkan Buku Suplemen Kimia


Instrumen digunakan untuk mengetahui data penilaian yang diberikan
oleh para ahli/pakar terhadap buku suplemen yang dikembangkan.
Instrumen yang digunakan merupakan angket skala Guttman. Skala
pengukuran dengan tipe ini akan mendapatkan jawaban yang tegas yaitu
50

“ya-tidak” dalam bentuk checklist.5 Indikator yang digunakan dalam buku


suplemen ini menggunakan komponen penilaian buku pengayan
pengetahuan dan keterampilan yang dikeluarkan oleh Pusat Kurikulum
dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan yang mencakup beberapa aspek yaitu aspek
materi, aspek sajian, aspek bahasa dan aspek grafis.

Tabel 3.1 kisi-kisi Instrumen Lembar Validasi6


Aspek No
No Indikator
Pernyataan

1 MATERI Materi mendukung pencapaian tujuan 1


pendidikan nasional.

2 Materi tidak bertentangan dengan 2


peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia.

3 Materi merupakan karya orisinal 3


(bukan hasil plagiat), tidak
menimbulkan masalah SARA dan
tidak diskriminasi gender.

4 Materi memiliki kebenaran keilmuan, 4


sesuai dengan perkembangan ilmu
yang mutakhir, sahih, dan akurat.

5 Materi memaksimalkan penggunaan 5


sumber-sumber yang sesuai dengan
kondisi Indonesia dan erat dengan
konteks ke-Indonesia-an.

6 Materi mengembangkan kecakapan 6


akademik, sosial, dan kejuruan
(vokasional) untuk memecahkan
masalah dan mengembangkan jiwa
5
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,
(Bandung: Alfabeta, 2011), h. 96
6
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Insturmen B1Penilaian Buku Pengayaan Pengetahuan, 2014, h. 1-11,
http://puskurbuk.net/web13/
51

kewirausahaan.

7 PENYAJIAN Penyajian materi runtut, bersistem, 7


lugas, mudah dipahami.

8 Penyajian materi mengembangkan 8


sikap spiritual dan sosial.

9 Penyajian materi mengembangkan 9


pengetahuan dan menumbuhkan
motivasi untuk berpikir lebih jauh

10 Penyajian materi mengembangkan 10


keterampilan, dan memotivasi untuk
berkreasi dan berinovasi

11 Penyajian materi mengembangkan 11


aktivitas fisik, memotivasi untuk
berkreasi, berinovasi, dan menerapkan
berdasarkan bahan, alat, tahapan kerja.

12 BAHASA Bahasa yang digunakan etis, estetis, 12


dan komunikatif (sesuai dengan
tingkat pemahaman pembaca sasaran),
fungsional, kontekstual, efektif, dan
efisien.

13 Bahasa (ejaan, tanda baca, kosakata, 13


kalimat, dan paragraf) sesuai dengan
kaidah dan istilah yang digunakan
baku

14 KEGRAFISAN Kulit buku: ilustrasi mewakili isi, 14


jenis huruf memiliki keterbacaan
tinggi, menarik, komposisi seimbang
dan harmonis antara kulit depan,
punggung dan belakang

15 Tata letak konsisten dan sesuai antara 15


kulit buku (cover) dengan isi buku.

16 Jenis, ukuran huruf, dan penomoran 16


pada seluruh isi buku konsisten
52

17 Ilustrasi sesuai dengan pembaca 17


sasaran dan memperjelas isi

Jumlah Butir 17

2. Tanggapan Mengenai Buku Suplemen Kimia


Untuk memperoleh data mengenai buku suplemen kimia yang telah
dibuat, instrumen yang digunakan berupa angket dengan rating scale yang
diberikan kepada beberapa guru bidang studi kimia setelah membaca dan
menelaah buku suplemen berbasis kearifan lokal. Dalam rating scale data
mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam
pengertian kualitatif,7 responden tidak menjawab salah satu dari jawaban
kualitatif yang disediakan, tetapi menjawab salah satu dari jawaban
kuantitatif yang disediakan8.
Indikator yang digunakan dalam buku suplemen ini juga
menggunakan indikator yang berasal dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang mencakup beberapa aspek yaitu aspek materi, aspek
sajian, aspek bahasa dan aspek grafis. Hal ini dilakukan karena Pemerintah
telah membuat sebuah ketentuan baku mengenai indikator dalam penilaian
buku pengayaan.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Angket Respon Guru Bidang Studi Kimia9
Aspek Indikator No
pernyataan

Materi Materi mendukung pencapaian 1


tujuan pendidikan nasional.

7
Sugiyono, op.cit., h.97
8
Sugiyono, op.cit., h.98
9
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, loc, cit.
53

Materi tidak bertentangan 2


dengan peraturan dan
perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia.

Materi merupakan karya 3


orisinal (bukan hasil plagiat),
tidak menimbulkan masalah
SARA dan tidak diskriminasi
gender.

Materi memiliki kebenaran 4


keilmuan, sesuai dengan
perkembangan ilmu yang
mutakhir, sahih, dan akurat.

Materi memaksimalkan 5
penggunaan sumber-sumber
yang sesuai dengan kondisi
Indonesia dan erat dengan
konteks ke-Indonesia-an.

Penyajian Penyajian materi runtut, 6


bersistem, lugas, mudah
dipahami.

Penyajian materi 7
mengembangkan sikap
spiritual dan sosial.

Penyajian materi 8
mengembangkan pengetahuan
dan menumbuhkan motivasi
untuk berpikir lebih jauh.

Penyajian materi 9
mengembangkan keterampilan,
dan memotivasi untuk
berkreasi dan berinovasi.

Bahasa Bahasa yang digunakan etis, 10


estetis, komunikatif dan
fungsional, sesuai dengan
54

sasaran pembaca.

Bahasa (ejaan, tanda baca, 11


kosakata, kalimat, dan
paragraf) sesuai dengan kaidah
dan istilah yang digunakan
baku.

Grafika Kulit buku: ilustrasi mewakili 12


isi, jenis huruf memiliki
keterbacaan tinggi, menarik,
komposisi seimbang dan
harmonis antara kulit depan,
punggung dan belakang

Jenis, ukuran huruf, dan 13


penomoran pada seluruh isi
buku konsisten

Tata letak konsisten dan sesuai 14


antara kulit buku (cover)
dengan isi buku.

Ilustrasi sesuai dengan 15


pembaca sasaran dan
memperjelas isi

G. Teknik Pengolahan Data


1. Dalam Merancang dan Mengembangkan Buku Suplemen Kimia
Skala yang digunakan dalam merancang dan mengembangkan buku
suplemen kimia adalah skala Guttman yang memiliki dua alternatif
jawaban yaitu “ya” dan “tidak”. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu
dan skor terendah nol.10

10
Sugiyono, op.cit., h.96
55

Tabel 3.3 Kriteria Penskoran Skala Guttman


No Jawaban Alternatif Skor
1 Ya 1
2 Tidak 0

2. Tanggapan Mengenai Buku Suplemen Kimia


Data yang didapat dari tanggapan guru bidang studi kimia mengenai
buku suplemen kimia diperoleh dengan memberikan insturmen rating
scale. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka diberikan penskoran
terhadap jawaban, yaitu :

Tabel 3.4 Kriteria Penskoran Rating Scale


No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Sesuai 9-10


2 Sebagaian Besar Sesuai 6-8
3 Sebagian Kecil Sesuai 3-5
4 Sangat Tidak Sesuai 1-2

Terdapat beberapa indikator yang memiliki kriteria skor tersendiri,


dimana dalam angket, indikator tersebut diberi tanda *.
Tabel 3.5 Kriteria Penskoran Rating Scale untuk Indikator Tertentu
No Alternatif Jawaban Skor
1 Sesuai 10
2 Tidak Sesuai 1

H. Teknik Analisa Data


Dalam penelitian ini, data yang diambil berupa data kuantitatif dan data
kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka,
sedangkan data kualitatif adalah data yang disajikan dengan kata-kata atau
56

simbol.11 Data yang telah diperoleh kemudian ditabulasi dan dicari


persentasenya dengan rumus sebagai berikut:12

Persentase = x 100%

Kemudian data analisis di sederhanakan kedalam bentuk yang lebih mudah


dibaca dan diinterpretasikan agar diperoleh kesimpulan mengenai buku
suplemen berbasis kearifan lokal termasuk kedalam kategori sangat baik, baik,
cukup, kurang atau sangat kurang.

Tabel 3.7 Kriteria Interpretasi Skor13


No Interval Skor Kategori
1 81-100% Sangat Baik
2 61-81% Baik
3 41-61% Cukup
4 21-40% Kurang
5 0-20% Sangat Kurang

Selain itu juga diperhitungkan nilai secara keseluruhannya untuk


mendapatkan makna dari kelayakan buku dengan menggunakan aturan
perhitungan penilaian seperti di bawah ini:
Setiap indikator memiliki nilai bobot tersendiri

11
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (edisi Revisi), (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010), h.282
12
Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi
Komunikasi dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. V, h.23
13
ibid,
57

Tabel 3.7 Bobot yang Dimiliki oleh Setiap Indikator14


Aspek No Pernyataan Indikator Bobot

Materi 1 2

2 1

3 2

4 3

5 2

Penyajian 6 3

7 3

8 2

9 2

Bahasa 10 4

11 6

Grafika 12 2

13 3

14 3

15 2

Setelah diketahui nilai setiap indikator dengan mengalikan data kuantitatif


yang diperoleh dengan bobot masing-masing, nilai setiap indikator tersebut
ditabulasikan dengan rumus sebagai berikut:

14
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Insturmen B1Penilaian Buku Pengayaan Pengetahuan, 2014, h. 1-11,
http://puskurbuk.net/web13/
58

Total Skor Akhir =

(Materi x 0,4) + (Penyajian x 0,3) + (Bahasa x 0,2) + (Grafis x 0,1)

Kemudian analisis data dilakukan dengan menyederhanakan data ke dalam


bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan agar data yang telah
terkumpul dapat dianalisis kemudian diambil kesimpulan apakah
pengembangan buku suplemen berbasis kearifan lokal Kota Tangerang
termasuk kedalam kategori layak dengan nilai sangat baik, baik, atau tidak
layak
Buku dinyatakan layak apabila:
1. Butir pada komponen materi harus berskor ≥ 6
2. Butir pada komponen penyajian, bahasa dan grafika harus berksor ≥ 3
3. Total skor akhir dari seluruh komponen setelah dikalikan dengan bobot
komponen minimal 55.

Tabel 3.7. Kriteria Interpretasi Skor15


Total Skor Akhir Makna
Skor ≥ 85 Layak dengan nilai sangat baik
55 ≤ Skor < 85 Layak dengan nilai baik
Skor < 55 Tidak layak

15
Ibid.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Deskripsi Data
Penelitian ini berfokus pada pengembangan produk berupa buku
suplemen kimia yang bertujuan menambah wawasan pembaca terutama bagi
kalangan pelajar SMA di Kota Tangerang. Proses pengembangan buku ini
dilakukan secara teliti dengan hasil penelitian dari buku suplemen dievaluasi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh beberapa data yang
menjelaskan proses pengembangan buku suplemen kimia berbasis kearifan
lokal Kota Tangerang yang terdiri dari tiga tahap yaitu tahap persiapan,
pengembangan, dan evaluasi.
1. Deskripsi Hasil Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahap awal dari penelitian ini. Pada tahap
ini ditentukan beberapa indikator serta kearifan lokal Kota Tangerang
yang dapat dijelaskan secara kimia. Pada tahap ini terdapat empat langkah
yang dilakukan yaitu analisis kebutuhan buku suplemen kimia SMA,
analisis kearifan lokal Kota Tangerang, analisis indikator buku suplemen
kimia berbasis kearifan lokal, dan langkah terakhir adalah validasi
indikator buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal Kota Tangerang.
a. Analisis Kebutuhan Buku Suplemen Kimia SMA
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dengan studi
langsung melalui wawancara yang dilakukan di SMAN 13 Kota
Tangerang, diperoleh hasil bahwa sampai saat ini buku yang
digunakan di sekolah masih berupa LKS yang dapat dibeli siswa di
sekolah serta buku paket BSE yang dapat dipinjam siswa di sekolah.
Dimana buku BSE dibeli sekolah melalui uang BOS. Frekuensi
pemakaian buku paket BSE lebih besar jika dibandingkan dengan
LKS, namun di dalam kedua buku tersebut tidak terdapat pembelajaran

57
60

kimia yang didasarkan pada pengaplikasian ilmu dalam kehidupan


sehari-hari, terutama dalam segi kearifan lokal Kota Tangerang.
Menurut pendapat guru kimia di SMA tersebut, pembelajaran
kimia yang didasarkan pada keadaan setiap daerah sangatlah penting,
hal ini dikarenakan siswa mampu menggali dan mengembangkan
potensi daerahnya serta pembelajaran kimia akan jauh lebih
menyenangkan karena siswa mempelajarinya melalui suatu hal yang
sudah menjadi kebiasaan mereka sebelumnya. Namun hingga saat ini
pembelajaran kimia di sekolah belum pernah dilakukan melalui
pendekatan kearifan lokal karena belum tersedianya bahan referensi
dan buku yang mampu menghubungkan kearifan lokal dengan
pembelajaran kimia SMA.
Berdasarkan informasi di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa
ketersediaan bahan referensi yang mengaitkan pembelajaran kimia
dengan kearifan lokal sangat dibutuhkan, namun keadaan bahan
tersebut masih cukup sulit ditemukan, oleh karena itu peneliti
memutuskan membuat buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal
Kota Tangerang, agar siswa dan guru yang terdapat di daerah tersebut
dapat menggunakannnya sebagai referensi penambah ilmu
pengetahuan serta mempertahankan dan mengembangkan potensi-
potensi daerah yang mereka miliki.
b. Analisis Kearifan Lokal Kota Tangerang
Dalam pendidikan berbasis kearifan lokal terdapat dua ruang
lingkup yang dapat dijadikan landasan untuk memilih kearifan lokal
dalam pembelajaran kimia yaitu ruang lingkup situasi dan kondisis
daerah, serta lingkup keunggulan lokal.
Pada langkah ke dua ini peneliti menganalisis kearifan lokal Kota
Tangerang melalui dua cara, yaitu melalui studi literatur dan studi
langsung. Studi literatur dimaksud untuk memberikan pengetahuan
awal mengenai potensi daerah yang berada di Kota Tangerang.
61

Sedangkan studi langsung digunakan untuk memperjelas dan


melengkapi data yang diperoleh dari studi literatur.
.
Tabel 4.1. Hasil Analisis Kearifan Lokal Kota Tangerang
Studi Literatur Studi langsung

Aspek Kearifan Lokal Aspek Kearifan Lokal

Potensi Ubi kayu Pengobatan Daun dewa sebagai


Daerah tradisional pereda panas

Ubi jalar Getah daun pisang,


keong dan kencur
sebagai pengobat
luka

Jahe Asam dan bawang


sebagai penurun rasa
pusing

Makanan Asinan betawi Kehidupan Pemasakan daging


Khas sehari-hari menggunakan nanas

Laksa Pembuatan misro


dan combro dengan
hasil sampingan
berupa tepung

Kebudayaan Telur dapat Kehidupan Penggunaan metode


berdiri sendiri Sosial pengemposan dan
pada saat karbit dalam
perayaan pen mematangkan buah
chu
Larangan memakan
62

ubi berlebihan

Makanan Asinan betawi


Khas Nerogtog

Setelah menemukan beberapa kearifan lokal Kota Tangerang


yang dilihat dari beberapa aspek, langkah selanjutnya adalah
menganalisis kearifan lokal yang memiliki keterkaitan dengan materi
kimia di SMA. Dalam proses ini peneliti melakukan dua cara yaitu
membaca beberapa jurnal yang berkaitan dengan kearifan lokal serta
berdiskusi dengan dosen kimia murni agar memperoleh hasil yang
akurat. Dibawah ini disajikan hasil analisis kearifan lokal yang
memiliki keterkaitan dengan materi kimia di SMA

Tabel 4.2. Hasil Analisis Keterkaitan Kearifan Lokal dengan Kimia


Kearifan Lokal Penjelasan Kimia

Ubi kayu Asam basa, Sifat Koligatif, dan koloid

Ubi jalar Biomolekul dan koloid

Daun dewa sebagai pereda Laju reaksi


panas
Pelunakan daging Laju reaksi
menggunakan nanas
Metode pengemposan dan Hidrokarbon dan minyak bumi, laju
pengkarbitan dalam reaksi
mematangkan buah
Asinan betawi Nerogtog Asam basa dan koloid

c. Analisis Indikator Buku Suplemen Kimia Berbasis Kearifan Lokal


Kota Tangerang.
63

Setelah mengetahui kearifan lokal yang memiliki keterkaitan


dengan materi kimia di SMA, langkah selanjutnya adalah menganalisis
indikator yang akan digunakan sebagai acuan dalam pengembangan
buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal. Dalam mengembangkan
indikator pembelajaran berbasis kearifan lokal, indikator
diintegrasikan dengan kompetensi-kompetensi kearifan lokal yaitu
personal competencies, thinking competencies, social competencies,
vocational competencies.
Dalam penentuan indikator buku suplemen, peneliti menentukan
indikator yang dapat dicapai berdasarkan aspek kompetensi kearifan
lokal, penentuan indikator juga disesuaikan dengan materi dan KD
kimia SMA. Kemudian menentukan wacana serta ilustrasi berupa
gambar yang sesuai.
d. Validasi Indikator Buku Suplemen Kimia Berbasis Kearifan Lokal
Kota Tangerang
Setelah menganalisis indikator selanjutnya analisis indikator
divalidasi oleh dua pakar/ahli yaitu ahli dari pendidikan dan ahli kimia
murni. Pemilihan dua ahli ini didasarkan dengan tujuan agar
tercapainya tujuan pendidikan kimia serta kevalidan aspek kimia yang
terdapat didalam buku berbasis kearifan lokal Kota Tangerang.
Selanjutnya hasil validasi dan saran dari validator dijadikan
pertimbangan untuk merevisi indikator buku suplemen kimia berbasis
kearifan lokal Kota Tangerang sehingga diperoleh analisis indikator
yang telah direvisi. Tabel 4.3 merupakan daftar revisi dari buku
suplemen kimia
Tabel 4.3. Daftar Revisi Konten Indikator Buku Suplemen Kimia
Sebelum Revisi Setelah Revisi

Daun dewa memiliki keterkaitan Daun dewa memiliki keterkaitan


dengan materi termokimia dengan laju reaksi

Belum terdapat KD yang jelas Terdapat KD yang jelas


64

Hasil analisis indikator yang telah divalidasi dapat dilihat pada


lampiran 5

2. Deskripsi Tahap Pengembangan


Tahap ini bertujuan untuk menghasilkan buku suplemen kimia
berbasis kearifan lokal Kota Tangerang yang telah direvisi atas saran dan
masukan para ahli. Tahap ini terdiri dari dua kegiatan yaitu pengembangan
buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal Kota Tangerang dan validasi
buku suplemen
a. Pengembangan Buku Suplemen
Pada tahap ini, peneliti mengembangkan dan menuangkan hasil
validasi indikator kearifan lokal Kota Tangerang yang memiliki
keterkaitan dengan kimia di SMA. Struktur buku suplemen pada
umumnya terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian awal, isi, dan akhir.
Pada bagian awal terdiri atas kata pengantar atau prakata dan daftar isi,
bagian isi merupakan materi buku, dan bagian akhir minimal terdapat
bagian daftar pustaka yang dilengkapi dengan glosarium.
1) Bagian Awal
Bagian-bagian yang terdapat di bagian awal
a) Sampul Buku
Sampul Buku teridiri dari judul buku “Kota Tangerang
dalam Kimia”, nama penulis, serta keterangan mengenai jenis
buku “Buku Suplemen Kimia Berbasis Kearifan Lokal Kota
Tangerang untuk SMA”
65

Gambar 4.1. Desain Sampul Buku

b) Kata Pengantar
Bagian ini memuat ucapan terima kasih penulis kepada
pihak-pihak yang telah membantu proses pembuatan buku,
serta terdapat gambaran singkat mengenai isi dari buku dan
tujuan dari dikembangkannya buku ini.

Gambar 4.2. Cuplikan Kata Pengantar dalam Buku Suplemen


66

c) Panduan untuk Pembaca


Buku suplemen ini disusun berbeda dengan buku teks
maupun LKS yang digunakan siswa di sekolah. Terdapat
beberapa perbedaan dalam pengembangan buku suplemen yaitu
isi materi tidak harus berhubungan secara langsung pada
Standar Kompetensi dalam Standar Isi, penulis dapat
mengembangkan gagasan menarik, orisinal, serta
kreatifitasnya, serta buku dapat dimanfaatkan oleh pembaca
lintas jenjang pendidikan dan tingkat kelas. Sehingga
dibutuhkan panduan untuk pembaca agar pembaca yang berasal
dari lintas jenjang pendidikan dapat membaca dan memahami
isi buku dengan mudah.

Gambar 4.3.Cuplikan Panduan untuk Pembaca dalam Buku Suplemen


67

d) Daftar Isi
Bagian awal lainnya dalam buku suplemen adalah daftar
isi. Layaknya daftar isi pada buku secara umum. Daftar isi
memuat materi-materi yang disajikan di dalam buku. Dengan
adanya daftar isi, memudahkan pembaca membaca setiap
bagian yang terdapat di dalam buku.

2) Bagian Isi
Aspek kearifan lokal dalam buku ini terdapat di bagian isi
buku. Dalam mengembangkan dan menggunakan kearifan lokal
sebagai peluas wawasan siswa, maka buku ini mengacu pada
beberapa aspek yang dapat digunakan untuk menggali dan
mengembangkan kearifan lokal suatu daerah dalam sebuah
pendidikan. Walaupun demikian, Komptensi Dasar yang harus
didapat siswa di sekolah dan juga kompetensi kearifan lokal
diintegrasikan dalam buku ini, sehingga terjadi pengintegrasian
Kompetensi kearifan lokal dengan Kompetensi Dasar sekolah.
Aspek yang terdapat dalam buku suplemen ini adalah aspek SDA,
SDM, dan Geofrafi walaupun sebenarnya di dalam pengembangan
kearifan lokal terdapat aspek kebudayaan dan historis, namun
setelah melakukan pengkajian pada kedua aspek tersebut tidak
terdapat konten yang dapat dijelaskan kimi SMA
a) Aspek Sumber Daya Alam (SDA)
Merupakan potensi yang terkandund dalam bumi, air, dan
dirgantara yang dapat didaygunakan untuk berbagai
kepentingan hidup1
Dalam buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal ini,
SDA yang dibahas adalah singkong dan ubi jalar, dimana
kedua hal tersebut merupakan potensi daerah yang dimiliki

1
Iif Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, dan Tatik Elisah, Mengembangkan Pendidikan Berbasis
Keunggulan Lokal dalam KTSP, (Jakarta:Prestasi Pustaka, 2012), h. 2
68

Kota Tangerang beberapa hal yang dibahas dalam aspek ini


adalah senyawa yang terdapat di dalam kedua SDA serta
pengolahan kedua SDA tersebut.

Gambar 4.4 Cuplikan Aspek SDA

b) Aspek Sumber Daya Manusia


Didefinisikan sebagai manusia dengan segenap potensi
yang dimilikinya yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan
untuk menjadi makhluk social yang adaptif dan transformatif
dan mampu mendayagunakan potensi alam di sekitarnya secara
berimbang dan berkesinambungan.2
Terdapat tiga SDM yang dibahas dalam buku suplemen ini
yaitu cara masyarakat Kota Tangerang mematangkan buah,
mengobati panas, melunakan daging

2
Ibid., h.3
69

Gambar 4.5 Cuplikan Aspek SDM


c) Aspek Geografi
Meliputi objek formal, dan objek material. objek formal
geografi adalah fenomena geosfer yang terdiri dari atmosfer,
cuaca dan iklim, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer.3

3
Ibid., h.4
70

letak geografi Kota Tangerang secara tidak langsung


mempengaruhi perekonomian di dalamnya. Berdasarkan hasil studi
literatur diperoleh hasil bahwa mata pencaharian masyarakat kota
Tangerang berada pada sektor perindustrian dan perdagangan, oleh
karena itu yang dibahas dalam buku ini adalah aspek perdagangan
yang mengambil latar pedagang asinan Nerogtog yang merupakan
salah satu makanan tradisional Kota Tangerang.

Gambar 4.6. Cuplikan Aspek Geografi

3) Bagian Akhir
a) Daftar Pustaka
Di dalam buku terdapat daftar pustaka yang berisi rujukan
wacana maupun gambar yang digunakan dalam penyusunan
buku suplemen kimia.
71

b) Glosarium
Glosarium disajikan di dalam buku dengan tujuan agar
istilah-istilah yang terdapat di dalam buku yang tidak diketahui
pembaca dapat dipahami.

b. Validasi Buku Suplemen Berbasis Kearifan Lokal Kota Tangerang


Buku suplemen kimia divalidasi oleh dua pakar/ahli. Ahli
pendidikan kimia dan ahli kimia murni. Penilaian validator mengenai
buku suplemen mencakup empat aspek yaitu materi, penyajian,
bahasa, dan grafika. Hasil penilaian validator terhadap buku suplemen
disajikan secara singkat dalam tabel 4.4 berikut
Tabel 4.4 Hasil Validasi Buku Suplemen
No Aspek Rata-rata Kriteria
presentase
1 Materi 100% Sangat Baik

2 Penyajian 100% Sangat Baik

3 Bahasa 75% Baik

4 Grafika 87,5% Sangat Baik

Setelah dilakukan validasi oleh validator, tahap selanjutnya adalah


merevisi beberapa aspek buku berdasarkan masukan dan saran dari
validator. Revisi dilakukan pada isi/konten dan beberapa wacana yang
disarankan oleh validator
Tabel 4.5. DaftarRevisi Konten pada Buku Suplemen
No Konten Sebelum Revisi Setelah Revisi

1. Panduan Belum terdapat Terdapat panduan


Pembaca bagian panduan pembaca
pembaca
2. Layout Layout Layout lebih
72

membingungkan sederhana dan mudah


pembaca dipahami pembaca

3. Jenis dan ukuran Terdapat beberapa Jenis dan ukuran huruf


huruf bagian yang tidak pada setiap bagian
memiliki telah sesuai
ketersesuaian pada
jenis dan ukuran
huruf
4. Kutipan atau Belum terdapat Sudah terdapat sumber
gambar sumber
5. Wacana Terdapat kalimat Kalimat perintah
perintah yang sudah komunikatif
kurang komunikatif serta memiliki
serta wacana yang keefektifan wacana.
berulang. Dalam Dalam prosedur kerja
prosedur kerja menggunakan
menggunakan kaliamat pasif
kalimat aktif
6. Konten kimia Masih didominasi Konten kimia dan
oleh wacana wacana telah sesuai
sehingga konten
kimia kurang
menonjol
7. Konten buku Konten buku Konten buku
suplemen kimia suplemen kimia telah
masih belum lengkap
lengkap
8. Aspek spiritual Masih kurangnya Penambahan beberapa
aspek spiritual aspek spiritual
73

9 Penulisan reaksi Menggunakan print Pengetikan ulang


kimia screen

Tabel 4.6 Daftar Tabel Revisi Wacana


No Aspek dan Sebelum Revisi Setelah Revisi
halaman
1. Nama Negara, Awal kata ditulis Awal kata ditulis
halaman 2 dengan huruf kecil dengan huruf besar
“paruguay” “Paruguay”

2. Penggunaan kata Beberapa kata depan Dengan spasi “di


kata depan di ditulis tanpa spasi, berbagai”
semua halaman contoh “diberbagai”
3. Halaman 4 Kesalahan penulisan Perbaikan penulisan
“mukrosa” “mukosa”

4 Pengefektifan Penulisan “dalam Penulisan menjadi


kalimat, halaman 5 hal ini yang berperan “dalam hal ini yang
adalah enzim dan berperan adalah
oksigen yang ada di enzim linamarin dan
udara. Enzim yang oksigen”
berperan dalam
proses ini adalah
enzim linamarin”
5. Penulisan Rumus Penulisan “C2H2” Penulisan menjadi
Senyawa pada “C2H2”
halaman 22
6. Kesalahan Penulisan Penulisan menjadi
penulisan pada “pengeraman” dan “pemeraman” dan
halaman 23 “system” “sistem”

7. Penggantian Penulisan “seperti Penulisan menjadi


74

kalimat pada hal yang dijelaskan “ciri fisik daunnya


25 sebelumnya memiliki warna
memiliki warna yang berbeda”
yang berbeda”
8. Penggantian Penulisan “apakah Penulisan menjadi
kalimat pada senyawa kimia “senyawa kimia apa
halaman 26 tersebut yang saja yang
menyebabkan daun terkandung di dalam
dewa memiliki daun dewa?”
banyak manfaat?”
9. Penggantian Penulisan Penulisan menjadi
kalimat pada “keluarkan pendapat “cara mana yang
halaman 32 kalian” akan kalian pilih?”

10. Penggantian Penulisan “ubi jalar Penulisan menjadi


kalimat pada menyebabkan flatus” “penyebab flatus
halaman 37 (buang gas)”

3. Deskripsi Tahap Evaluasi


Tahap evaluasi dilakukan untuk mengetahui kelayakan buku suplemen
kimia sebagai buku pendamping yang mampu memberikan wawasan lebih
luas kepada pembaca terutama siswa. Tahap evaluasi dilakukan dengan
menguji coba buku kepada beberapa guru kimia SMA di Kota Tangerang
yang didampingi dengan pemberian angket yang harus diisi guru setelah
membaca buku tersebut.
a. Uji Coba
Pada tahap uji coba buku, buku diberikan kepada 10 guru kimia
dari beberapa SMA di Kota Tangerang. Dalam pengujian buku, buku
dibaca oleh guru kimia SMA kemudian para responde mengisi angket
75

yang telah diberikan oleh peneliti. Data Responden dapat dilihat pada
lampiran 11.
b. Analisis Data
Setelah buku dibaca dan diberikan penilaian melalui angket oleh
beberapa guru, langkah selanjutnya adalah menganalisi data kuantitatif
yang diperoleh dari hasil angket. Data yang diperoleh dari beberapa
guru secara singkat dapat dilihat pada tabel 4.7
Tabel 4.7. Hasil Angket Respon Guru
Aspek Butir Rata-rata Rata-rata Kriteria
Skor Aspek
Materi Materi mendukung pencapaian 72%
tujuan pendidikan nasional.
Materi tidak bertentangan 100%
dengan peraturan dan
perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia.
Materi merupakan karya 100%
orisinal (bukan hasil plagiat),
tidak menimbulkan masalah Sangat
SARA dan tidak diskriminasi Baik
gender. 85%
Materi memiliki kebenaran 78%
keilmuan, sesuai dengan
perkembangan ilmu yang
mutakhir, sahih, dan akurat.
Materi memaksimalkan 81%
penggunaan sumber-sumber
yang sesuai dengan kondisi
Indonesia dan erat dengan
konteks ke-Indonesia-an.
Penyajian Penyajian materi runtut, 76%
bersistem, lugas, mudah
dipahami.
Penyajian materi 75%
mengembangkan sikap
spiritual dan sosial. 78.3% Baik
Penyajian materi 82%
mengembangkan pengetahuan
76

dan menumbuhkan motivasi


untuk berpikir lebih jauh.
Penyajian materi 83%
mengembangkan keterampilan,
dan memotivasi untuk
berkreasi dan berinovasi.
Bahasa Bahasa yang digunakan etis, 80%
estetis, komunikatif dan
fungsional, sesuai dengan
sasaran pembaca. 79.4% Baik
Bahasa (ejaan, tanda baca, 79%
kosakata, kalimat, dan
paragraf) sesuai dengan kaidah
dan istilah yang digunakan
baku.
Grafika Kulit buku: ilustrasi mewakili 72%
isi, jenis huruf memiliki
keterbacaan tinggi, menarik,
komposisi seimbang dan
harmonis antara kulit depan,
punggung dan belakang
Jenis, ukuran huruf, dan 80% 77.2% Baik
penomoran pada seluruh isi
buku konsisten
Tata letak konsisten dan sesuai 77%
antara kulit buku (cover)
dengan isi buku.
Ilustrasi sesuai dengan 79%
pembaca sasaran dan
memperjelas isi

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa aspek


penilaian tertinggi terdapat pada aspek materi yaitu sebesar 85% ,
diikuti dengan aspek bahasa 79.4%. Aspek penyajian sebesar 78.3%
dan aspek grafika sebesar 77.2%. Hal ini menunjukan bahwa aspek
materi, penyajian, bahasa, dan grafika yang dimiliki oleh buku
suplemen kimia berbasis kearifan lokal Kota Tangerang termasuk
kedalam kategori baik.
77

Selain itu juga diperoleh rata-rata hasil penilaian responden pada


setiap aspek yang terdapat didalam buku pengayaan.
Tabel 4.8 Rata-rata Hasil Penilaian Responden
No Aspek Nilai rata-rata Kriteria
1 Materi 8.72 Layak
2 Penyajian 7.9 Layak
3 Bahasa 7.95 Layak
4 Grafika 7.7 Layak

Untuk mempermudah pembacaan hasil angket guru, maka di


bawah ini ditampilkan hasil penilaian buku suplemen kimia dalam
bentuk persentase yang juga disajikan dalam bentuk grafik sebagai
berikut.

1) Presentase Penilaian Aspek Materi


Butir yang terdapat di dalam aspek materi adalah 1) Materi
mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional; 2) Materi tidak
bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia; 3) Materi merupakan karya orisinal (bukan
hasil plagiat), tidak menimbulkan masalah SARA dan tidak
diskriminasi gender; 4) Materi memaksimalkan penggunaan
sumber-sumber yang sesuai dengan kondisi Indonesia dan erat
dengan konteks ke-Indonesia-an; 5) Materi memiliki kebenaran
keilmuan, sesuai dengan perkembangan ilmu yang mutakhir, sahih,
dan akurat; materi memaksimalkan penggunaan sumber-sumber
yang sesuai dengan kondisi Indonesia dan erat dengan konteks ke-
Indonesia-an.
78

Aspek Materi
100% 100%
100%
90% 81%
78%
80% 72%
Persentase
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Butir 5
Pernyataan

Gambar 4.7. Persentase Penilaian Aspek Materi

Berdasarkan gambar grafik 4.8 dapat diketahui bahwa pada


aspek materi, indikator yang memiliki persentase tertinggi adalah
butir pada no 2 dan 3 dengan nilai masing-masing sebesar 100%,
dimana masing-masing memiliki makna materi tidak bertentangan
dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia; dan materi merupakan karya orisinil (bukan plagiat),
tidak menimbulkan masalah SARA dan tidak diskriminasi gender.
Sedangkan nilai terkecil terdapat pada butir no 1 yang bermakna
materi mendukung pencapaian nasional yang memiliki persentase
sebesar 72%.

2) Presentase Penilaian Aspek Penyajian


Butir yang terdapat dalam aspek penyajian adalah 1)Penyajian
materi runtut, bersistem, lugas, mudah dipahami; 2)Penyajian
materi mengembangkan sikap spiritual dan sosial; 3)Penyajian
materi mengembangkan pengetahuan dan menumbuhkan motivasi
79

untuk berpikir lebih jauh; 4)Penyajian materi mengembangkan


keterampilan, dan memotivasi untuk berkreasi dan berinovasi.

Aspek Penyajian
100%
90% 82% 83%
80% 76% 75%
Persentase

70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4

Pernyataan

Gambar 4.8. Persentase Penilaian Aspek Penyajian

Berdasarkan pada grafik aspek penyajian dapat diketahui


bahwa butir yang memiliki persentase paling tinggi terdapat pada
butir ke empat yaitu sebesar 83%, butir ini menjelaskan bahwa
penyajian materi mengembangkan keterampilan, dan memotivasi
untuk berkreasi dan berinovasi cukup tinggi. Sedangkan persentase
butir terendah terdapat pada butir kedua yaitu sebesar 75% butir ini
menjelaskan bahwa penyajian materi mengembangkan sikap
spiritual dan sosial masih harus dikembangkan.

3) Presentase Penilaian Aspek Bahasa


Butir yang terdapat di dalam aspek bahasa adalah 1)Bahasa
yang digunakan etis, estetis, komunikatif dan fungsional, sesuai
dengan sasaran pembaca; 2)Bahasa (ejaan, tanda baca, kosakata,
80

kalimat, dan paragraf) sesuai dengan kaidah dan istilah yang


digunakan baku.

Aspek Bahasa
100%
90% 80% 79%
80%
70%
Persentase

60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Butir 1 Butir 2
Pernyataan

Gambar 4.9 Persentase Penilaian Aspek Bahasa

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa persentase


butir 1ebih tinggi dibandingkan dengan butir yang ke dua, namun
jarak antara keduanya tidaklah begitu jauh.

4) Presentase Penilaian Aspek Grafika


Butir yang terdapat di dalam aspek grafika adalah 1)Kulit
buku: ilustrasi mewakili isi, jenis huruf memiliki keterbacaan
tinggi, menarik, komposisi seimbang dan harmonis antara kulit
depan, punggung dan belakang; 2)Jenis, ukuran huruf, dan
penomoran pada seluruh isi buku konsisten; 3)Tata letak konsisten
dan sesuai antara kulit buku (cover) dengan isi buku; 4)Ilustrasi
sesuai dengan pembaca sasaran dan memperjelas isi.
81

Aspek Grafika
100%
90% 80% 77% 79%
80% 72%
70%
Persentase 60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4
Pernyataan

Gambar 4.10. Persentase Penilaian Aspek Grafika

Berdasarkan grafik di atas, dapat diketahui bahwa butir grafika


yang memiliki persentase paling tinggi adalah jenis, ukuran huruf,
dan penomoran pada seluruh isi buku konsisten yaitu sebesar 80%.
Sedangkan butir yang memiliki persentase paling rendah adalah
Kulit buku: ilustrasi mewakili isi, jenis huruf memiliki keterbacaan
tinggi, menarik, komposisi seimbang dan harmonis antara kulit
depan, punggung dan belakang dengan persentase sebesar 72%.

Selain mengetahui hasil dari setiap aspek pada buku suplemen


kimia berbasis kearifan lokal, dapat juga diketahui kelayakan dari buku
suplemen berbasis kearifan lokal Kota Tangerang. Berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh nilai kelayakan buku sebesar 80,24

Pada penelitian ini, selain mendapatkan data kuantitatif juga


mendapatkan data kualitatif yang berupa saran dan masukan terhadap
buku ini agar buku ini dapat dikembangkan lebih baik lagi. Secara
singkat dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
82

Tabel 4.9. Saran dan Masukan Responde


Aspek Saran dan Masukan Responden

Materi Sebagian besar responden menyatakan bahwa


materi yang terdapat di dalam buku sesuai dan
aplikatif, untuk perkembangan lebih lanjut
diharapkan penambahan kearifan lokal lebih
banyak lagi.

Penyajian Sebagian besar responden menyatakan bahwa


penyajian buku sesuai dan memiliki daya
ketertarikan yang baik.

Bahasa Sebagian besar bahasa di dalam buku sesuai,


namun masih terdapat beberapa kalimat yang
salah dalam pengetikan.

Grafis Sampul buku sudah sesuai, namun ada terdapat


beberapa responden yang menyatakan bahwa
pada sampul buku membutuhkan penambahan
kearifan lokal.

Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh kesimpulan bahwa secara umum buku


suplemen layak dan sangat baik untuk digunakan baik bagi pendidik
maupun peserta didik, hanya saja ada beberapa konten yang harus
diperbaiki dan ditambahkan di dalam buku agar buku suplemen
menjadi lebih baik.

B. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah buku yang mampu
menambah wawasan siswa dalam mempelajari kimia, terutama dalam aspek
penerapan di kehidupan sehari-hari dan kearifan lokal daerah mereka. Oleh
karena itu buku yang dikembangkan pada peneitian ini adalah buku suplemen
83

kimia berbasis kearifan lokal Kota Tangerang. Buku ini mengulas beberapa
kearifan lokal Kota Tangerang yang dihubungkan dengan konten kimia SMA,
sehingga dengan membaca buku ini diharapkan siswa serta pendidik di Kota
Tangerang memiliki wawasan lebih luas mengenai aplikasi pembelajaran
kimia di daerahnya.
Menurut Purnomo dalam mengembangkan buku suplemen terdapat
beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh peneliti yaitu persiapan,
pengembangan, dan evaluasi.4 Tahap persiapan dilakukan untuk mengetahui
dan mendapatkan data-data awal yang dibutuhkan untuk mengembangkan
buku. Tahap pengembangan dilakukan untuk mengembangkan buku suplemen
secara mendalam. Sedangkan pada tahap akhir yakni evaluasi dilakukan untuk
mengetahui kelayakan buku suplemen serta aspek-aspek yang harus
dikembangkan dan diperbaiki lebih lanjut mengenai buku suplemen agar
diperoleh buku yang lebih baik.
Tahap persiapan terdiri dari empat langkah yang diawali dengan analisis
kebutuhan buku suplemen kimia SMA melalui studi literatur dan studi
langsung. Studi literatur dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
kedudukan buku pengayaan dalam pembelajaran kimia siswa. Berdasarkam
studi literatur untuk buku pengayaan diperoleh kesimpulan bahwa buku
suplemen atau buku pengayaan memiliki peranan penting dalam
mengembangkan pengetahuan yang dimiliki siswa, hal ini tertulis dalam
Permendiknas no 2 tahun 2008 yang menyatakan bahwa selain menggunakan
buku teks pelajaran, siswa maupun pendidik dapat memperkaya ilmu
pengetahuannya dengan buku pengayaan atau suplemen.5
Studi langsung mengenai ketersediaan buku suplemen berbasis kearifan
lokal Kota Tangerang dilakukan di SMAN 13 Tangerang, berdasarkan hasil
wawancara yang telah dilakukan di sekolah, diketahui bahwa ketersediaan

4
Sarah Hanifa Purnomo, “Pengembangan Buku Suplemen Kimia Berbasis Kontekstual pada
Konsep Asam Basa”, Skripsi pada Program Studi Pendidikan kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014, h. 70. Tidak Dipublikasikan
5
Menteri Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 2 Tahun 2008,
2014, h.106
84

buku suplemen yang berisi pengaplikasian kimia di suatu daerah masih sangat
minim. Siswa lebih dominan menggunakan buku BSE dan LKS dalam
pembalajarannya di sekolah, dimana kedua jenis buku tersebut lebih
didominasi dengan materi-materi yang masih kurang pengaplikasiannya.
Selain itu juga hasil wawancara menunjukan bahwa masih terdapatnya
beberapa pendidik yang belum bisa mengaitkan kearifan lokal dengan konten
pembelajaran kimia sehingga menjadi permasalahan sistem pendidikan
sekolah dalam menerapkan kearifan lokal dalam pembelajaran. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Diamond yang memperoleh
kesimpulan bahwa masih terdapatnya beberapa pendidik yang belum
menyadari keterkaitan indigenous science/kearifan lokal dengan sains
sekolah.6Hal ini juga diperkuat dari hasil wawancara yang dilakukan kepada
setiap responden setelah mengisi angket bahwa buku suplemen sangat
diperlukan namun ketersediaannya masih minim.
Langkah selanjutnya pada tahap persiapan adalah analisis kearifan lokal
Kota Tangerang. Dalam menganalisis kearifan lokal Kota Tangerang, peneliti
menggali potensi dari beberapa aspek yaitu Sumber Daya Alam (SDA),
Sumber Daya Manusia (SDM), Geografi, Histori, dan Budaya.7 Tahap ini juga
dilakukan melalui dua tahap. Tahap yang pertama adalah studi literatur, pada
tahap ini diketahui bahwa Kota Tangerang memiliki kearifan lokal yang cukup
banyak dan sangat baik jika dikembangkan. Selain itu juga kearifan lokal,
local genius atau keunggulan lokal diketahui merupakan suatu sarana yang
penting untuk mengoptimalkan pembelajaran sains di sekolah, namun suatu
hal yang sangat disayangkan adalah nilai-nilai di dalam masyarakat yang
penuh dengan kearifan lokal mulai diabaikan.8
Selain itu terdapat beberapa landasan yuridis mengenai pentingnya
pendidikan berbasis kearifan lokal, di antaranya terdapat di dalam UU no 22

6
Daimond Dziva, V. Mpofu, L.P. Kusure, Teacher Comception of Indigenous Knowledge in
Science Curriculum in the Context of Mberengwa District, Zimbabwe, Journal for Department of
Education, Bindura University of Science Education Zimbabwe, Vol 1, 2011, pp. 88
Zuhdan Kun Prasetyo, “Pembelajaran Sains Berbasis Kearifan Lokal”, makalah disampaikan
7

pada seminar nasional fisika dan pendidikan fisika, Surakarta, 13 September 2014, h.5
8
Ibid., h.1
85

Tahun 1999 tentang pemerintah daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah


dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan, PP Nomor 25
tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai
daerah otonomi dalam bidang pendidikan.9
Tahap yang kedua adalah studi langsung yang bertujuan untuk
melengkapi dan memperkuat hasil studi literatur yang telah diperoleh. Pada
langkah yang kedua ini, dilakukan diskusi secara intens dan mendalam dengan
dosen kimia murni untuk mengetahui kevalidan dari keterkaitan antara
kearifan lokal dengan kimia. Berdasarkan hasil studi literatur dan langsung
serta hasil analisis keterkaitan kearifan lokal dengan kimia diperoleh
kesimpulan bahwa terdapat beberapa kearifan lokal yang dapat dijelaskan
secara sains terutama kimia dan dapat dijadikan bahan untuk pembelajaran
siswa di sekolah, hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sudarmin dan Rayanda yang menyatakan bahwa manfaat dan kegunaan jamu
tradisional memiliki pengetahuan sains masyarakat yang dapat
ditransformasikan menjadi sains ilmiah dan sumber belajar sains bagi siswa.10
Beberapa kearifan lokal yang dapat dikaitkan dengan kimia SMA
berdasarkan aspek potensi kearifan lokal diantaranya adalah singkong dan ubi
jalar yang termasuk SDA; pedagang yang termasuk dalam pengaruh letak
geografi terhadap sistem perekonomian, pedagang yang dibahas dalam buku
ini adalah pedagang asinan Nerogtog dimana asinan tersebut merupakan
makanan khas di Kota Tangerang; serta aspek SDM yang berupa cara
masyarakat Kota Tangerang mempercepat pematangan, cara tradisional
mereka dalam melunakan daging, serta dalam menangani warga atau keluarga
yang demam.
Setelah menganalisis kearifan lokal Kota Tangerang, langkah selanjutnya
adalah menganalisis indikator buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal.

9
Jamal Ma’mur Asmani, Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal, ( Jogjakarta: DIVA Press,
2012), h. 42-43
Sudarmin dan Rayandra Asyhar,“Transformasi Pengetahuan Sains Tradisional menjadi Sains
10

Ilmiah dalam Proses Produksi Jamu Tradisional”, Jurnal Penelitian Pada Jurusan Kimia FMIPA
Universitas Negeri Semarang, vol 1 No 1, 2012, h. 3
86

Dalam menganalisis indikator buku suplemen kimia, hal yang sebelumnya


dilakukan adalah menganalisis KD pembelajaran kimia dan Kompetensi
Kearifan lokal, dimana KD dan Kompetensi tersebut harus memiliki
keterkaitan dengan kearifan lokal yang akan dikaji di dalam buku. Selanjutnya
adalah penurunan indikator dari KD dan kompetensi kearifan lokal yang telah
dianalisis, indikator yang dibuat merupakan indikator baru yang menjadi
acuan dalam membuat buku suplemen kimia. Dalam merumuskan indikator,
hal yang harus selalu diperhatikan adalah adanya muatan kearifan lokal yang
mampu mengembangkan pengetahuan kimia siswa. Setelah membuat
indikator, peneliti merancang konten yang dibahas dalam buku serta ilustrasi-
ilustrasi yang mampu mendukung kelayakan buku. Melalui analisis indikator
ini, tergambarlah sebuah kegiatan serta aspek-aspek yang dituangkan di dalam
buku.
Setelah menganalisis indikator, langkah selanjutnya adalah validasi
indikator buku suplemen kimia. Validasi dilakukan kepada dua orang ahli
yakni ahli pendidikan kimia dan ahli kimia murni. Pemilihan dua orang ahli
ini bertujuan agar buku suplemen kimia yang dihasilkan menjadi sebuah buku
yang memiliki kelayakan dalam konten pendidikan kimia serta kevalidan
dalam pembahasan konten kimia dalam kearifan lokal. Segala saran yang
diberikan oleh validator dijadikan acuan dalam membuat buku suplemen agar
konten yang terdapat di dalam buku lebih terstruktur dengan baik.
Tahap kedua dari penelitian ini adalah tahap pengembangan. Pada tahap
ini terdapat beberapa langkah yang dilakukan peneliti. Langkah pertama
adalah mengembangkan buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal yang
mengacu pada indikator-indikator yang telah dianalisis sebelumnya. Selain itu
pemilihan materi,wacana dan ilustrasi yang dituangkan di dalam buku juga
menjadi suatu hal yang diperhatikan selama proses pengembangan. Sebelum
tahap kedua ini berakhir, dilakukan validasi buku suplemen kepada kedua
validator ahli. Hal ini dimaksud agar peneliti dapat merevisi buku dengan
saran yang diberikan oleh validator untuk menghasilkan buku suplemen yang
baik sebelum buku siap untuk di uji cobakan kepada responden. Terdapat
87

beberapa aspek yang divalidasi dalam pengembangan buku suplemen yaitu


aspek materi, penyajian, bahasa, dan grafis. Adapun saran yang diberikan oleh
validator terhadap buku suplemen meliputi tipografi, penambahan dan
perbaikan konten serta wacana, dan penyajian buku. Saran dan masukan
kemudian dijadikan bahan untuk merevisi buku suplemen yang siap untuk
diuji coba.
Setelah melalui tahap persiapan dan tahap pengembangan, tahap yang
terakhir adalah tahap evaluasi, terdapat beberapa langkah dalam tahap evaluasi
ini, yang pertama adalah uji coba buku suplemen dan pengisian angket
reseponden. Kedua langkah ini dilakukan bersamaan karena selama proses uji
coba, responden juga menilai buku melalui angket yang diberikan oleh
peneliti. Uji coba dilakukan dengan cara responden membaca buku suplemen
kimia lalu menilai buku berdasarkan butir yang terdapat di dalam angket.
Responden terdiri dari 10 orang guru kimia yang berasal dari beberapa SMA
Kota Tangerang yang berbeda. Pemilihan responden ini didasarkan untuk
mewakili beberapa daerah di Kota Tangerang karena responden diambil dari
beberapa SMA yang berada di Kecamatan yang berbeda, buku suplemen
merupakan buku yang materinya dapat dimanfaatkan oleh pembaca lintas
jenjang pendidikan dan tingkat kelas,11 sehingga materi yang terdapat di
dalam buku tidak berfokus hanya pada satu tingkatan SMA saja karena tujuan
pengembangan buku ini adalah mengembangkan wawasan dan pengetahuan
siswa mengenai konten kimia yang terdapat di dalam kearifan lokal Kota
Tangerang sehingga cukup sulit untuk memilih siswa yang memiliki tingkatan
kelas sebagai responden. Selain itu pemilihan responden ini juga didasarkan
pada wacana yang terdapat di dalam setiap butir angket merupakan wacana
yang cukup sulit di pahami oleh siswa.
Wacana di dalam angket respon diperoleh dari Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan

11
Pedoman Penulisan Buku Nonteks (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, TT)h. 65
88

Kebudayaan yang tidak di modifikasi sedikitpun oleh peneliti. Angket berisi


15 butir pernyataan yang memuat aspek materi, penyajian, bahasa, dan grafis.
Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan, diperoleh hasil berupa
persentase aspek materi, bahasa, penyajian dan grafika dengan masing-masing
besarnya 85%, 78.3%, 79.4% dan 77.2%. Aspek materi memiliki nilai paling
tinggi dibandingkan dengan aspek lainnya. Pada aspek ini, butir yang
memiliki nilai paling tinggi adalah butir yang memiliki pernyataan bahwa
materi tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia; serta butir yang menyatakan bahwa materi merupakan
karya orisinal (bukan hasil plagiat), tidak menimbulkan masalah SARA dan
tidak diskriminasi gender yang masing-masing memiliki persentase sebesar
100%, nilai ini merupakan persentasetertinggi pada aspek materi yang
menyatakan bahwa orisinalitas buku sangat baik dan tidak melanggar
perundang-undangan yang berlaku. Hal ini dikarenakan dalam pengembangan
buku suplemen kimia, peneliti berusaha menjaga orisinalitas buku dan
wacana yang terdapat di dalam buku agar sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Butir selanjutnya yang memiliki nilai tertinggi adalah butir dengan
pernyataan pemaksimalan penggunaan sumber-sumber yang erat dengan
konteks ke-Indonesiaan memiliki persentase sebesar 81%, nilai tersebut
menggambarkan bahwa penggunaan sumber-sumber Indonesia termasuk
kedalam kategori sangat baik terutama pemaksimalan sumber-sumber Kota
Tangerang karena dalam buku ini berfokus pada kearifan lokal Kota
Tangerang yang memiliki keterkaitan dengan pembelajaran kimia SMA,
bahkan terdapat beberapa iluistrasi yang diambil secara langsung oleh peneliti
di lapangan yang berlokasi di Kota Tangerang.
Butir lainnya dalam aspek materi adalah materi memiliki kebenaran
keilmuan, sesuai dengan perkembangan ilmu yang mutakhir, sahih, dan
akurat, butir ini memiliki persentase sebesar 78%, nilai tersebut masih
termasuk kedalam kategori baik, secara umum buku ini berisi tentang cara-
cara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat Kota Tangerang, hal ini di
89

tujukan agar pembaca mengetahui bahwa kebiasaan-kebiasaan tradisional


yang dianggap tidak modern sebenarnya memiliki penjelasan ilmiah yang baik
dan akurat yang seharusnya bisa menjadi dasar untuk pengembangan ilmu
pengetahuan lebih lanjut.
Butir terakhir dari aspek materi adalah materi mendukung tujuan
pendidikan nasional, butir ini memiliki persentase sebesar 72% yang juga
termasuk dalam kategori baik. Tanggapan responden mengenai butir ini juga
bervariasi, terdapat beberapa responden yang beranggapan sangat sesuai dan
beberapa responden yang beranggapan cukup sesuai, namun pada intinya
setiap responden setuju bahwa materi yang dituangkan dalam buku ini sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional karena materi yang terdapat di dalam buku
memperluas pengetahuan siswa yang tidak siswa dapatkan di sekolah
sehingga sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Secara umum aspek materi dalam buku ini tergolong dalam kategori layak
dan sangat baik, penyimpulan kata layak diperoleh dari nilai sebesar 8.72 yang
berdasarkan instrument dan rubrik B1 penilaian buku pengayaan pengetahuan,
butir pada aspek materi dikatakan layak jika berskor ≥ 6.12 Sedangkan
pengkategorian materi sangat baik didapat dari hasil persentase yang sebesar
85% Selain penilaian kuantitatif, buku ini juga memperoleh penilaian
kualitatif dari responden. Penilaian kualitatif yang diberikan responden pada
aspek materi secara garis besar menyatakan bahwa materi di dalam buku
sudah sesuai dan aplikatif, untuk perkembangan lebih lanjut ada baiknya jika
terdapat penambahan pengkajian kearifan lokal lebih banyak lagi. Saran dan
masukan yang diberikan responden dijadikan bahan untuk menyempurnakan
buku suplemen, sehingga dalam aspek materi terdapat penambahan kearifan
lokal dalam bidang industri rumahan, namun penambahan kearifan lokal ini
tidak menambah materi maupun bab di dalam buku.

12
Instrumen dan Rubrik B1 Penilaian Buku Pengayaan Pengethauan, (Jakarta Pusat: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2014)
90

Aspek bahasa merupakan aspek dengan nilai tertinggi kedua. Aspek ini
memiliki dua butir pernyataan, dimana butir yang memiliki nilai tertinggi
adalah butir yang menyatakan bahwa bahasa yang digunakan etis, estetis,
komunikatif dan fungsional, sesuai dengan sasaran pembaca dengan
persentase sebesar 80%. Nilai ini memiliki makna bahwa keetisan dan sasaran
bahasa yang digunakan di dalam buku termasuk kedalam kategori baik, hal ini
dikarenakan dalam penulisan setiap wacana di dalam buku, peneliti berusaha
membuat wacana yang mudah dipahami oleh pembaca terutama siswa SMA,
bahkan jika ada sebuah kata ilmiah di dalam wacana yang maknanya sulit
dimengerti, peneliti menyajikan cuplikan glosarium yang dekat dengan kata
ilmiah tersebut.
Butir kedua dalam aspek bahasa adalah butir dengan pernyataan bahasa
(ejaan, tanda baca, kosakata, kalimat, dan paragraf) sesuai dengan kaidah dan
istilah yang digunakan baku. Persentase yang diperoleh pada butir ini sebesar
79% yang termasuk ke dalam kategori baik. Nilai ini menunjukan bahwa
bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah dan istilah baku, walaupun ada
beberapa kata dalam buku yang masih salah dalam pengetikan namun hal
tersebut tidak cukup menganggu pembaca dalam memahami materi yang
terdapat di dalam buku.
Skor rata-rata yang diperoleh aspek bahasa adalah sebesar 7.95 serta
persentase sebesar 79.4%, skor dan persentase ini menunjukan bahwa bahasa
yang digunakan di dalam buku termasuk ke dalam kategori layak dan baik.
Kategori ini juga didukung dengan penilaian kualitatif responden yang secara
umum menyatakan bahwa sebagian besar bahasa di dalam buku sesuai, namun
masih terdapat beberapa kalimat yang salah dalam pengetikan. Penilaian
kualitatif ini dijadikan bahan untuk menyempurnakan buku sehingga kalimat
atau kata yang masih salah pengetikan diperbaiki untuk memperoleh buku
suplemen kimia yang lebih baik.
Aspek yang memiliki nilai tertinggi ketiga adalah aspek penyajian yang
berisi empat butir penryataan dengan nilai tertinggi diperoleh butir keempat
dengan pernyataan penyajian materi mengembangkan keterampilan, dan
91

memotivasi untuk berkreasi dan berinovasi. Butir ini memiliki persentase


sebesar 83% yang termasuk kedalam kategori sangat baik dan menyatakan
bahwa materi mampu mengembangkan keterampilan dan memotivasi
pembaca karena selain menyajikan materi-materi kimia yang terdapat di
dalam kearifan lokal Kota Tangerang, peneliti juga menyajikan beberapa
inovasi dan berkreasi dalam pengolahan kearifan lokal yang di sajikan dalam
bentuk keterampilan.
Butir dalam aspek penyajian yang memiliki nilai tertinggi kedua adalah
butir dengan pernyataan penyajian materi mengembangkan pengetahuan dan
menumbuhkan motivasi untuk berpikir lebih jauh, butir ini memiliki
persentase sebesar 82% yang termasuk kedalam kategori sangat baik. Buku ini
dikembangkan dengan tujuan memperluas pengetahuan siswa sehingga materi
yang terdapat di dalam buku suplemen merupakan materi yang tidak diperoleh
siswa dari buku teks sekolah, materi yang disajikan di dalam buku suplemen
kimia mengembangkan beberapa materi yang terdapat di buku teks sekolah
sehingga siswa mampu memperluas pengetahuannya.
Butir dengan nilai tertinggi ketiga adalah butir yang memiliki pernyataan
penyajian materi runtut, bersistem, lugas, mudah dipahami dengan persentase
sebesar 76%, nilai ini masih termasuk kedalam kategori baik, karena dalam
pengembangan buku suplemen, buku telah mengalami validasi dan revisi
dimana dalam proses revisi saran dan masukan validator dijadikan bahan
untuk merevisi buku dengan sistem dan runtutan penyajian materi menjadi
masukan validator.
Butir terakhir dalam aspek penyajian adalah penyajian materi
mengembangkan sikap spiritual dan sosial. Persentase yang diperoleh butir ini
adalah sebesar 75% yang memiliki arti baik. Penilaian kualitatif responden
terhadap butir ini bervariasi, terdapat beberapa responden yang menyatakan
sesuai ada beberapa responden juga yang menyatakan kurang sesuai. Dalam
pengembangan buku ini, aspek spiritual memang tidak tertulis secara langsung
di dalam buku namun dituliskan secara tersirat, karena dalam pengembangan
buku, peneliti berusaha mengajak pembaca untuk lebih mencintai kearifan
92

lokal yang merupakan titipan Sang Pencipta berupa potensi-potensi daerah


melalui pengembangkan potensi-potensi tersebut.
Secara umum nilai rata-rata yang diperoleh aspek penyajian adalah
sebesar 7.9 dengan persentase sebesar 78.3%, nilai ini menunjukan bahwa
penyajian buku suplemen termasuk kedalam kategori layak dan baik,
penyajian buku suplemen dikatakan layak jika memiliki skor ≥ 3.13 Kategori
penyajian buku ini diperkuat dengan penilaian kualitatif yang diperoleh dari
responden yang secara umum menyatakan bahwa sebagian besar penyajian
sesuai dan memiliki daya ketertarikan yang baik, namun ada beberapa konten
yang bagi beberapa responden semestinya ditambahkan seperti konten
spiritual dan perbaikan kalimat sub bab yang menggunakan kalimat tanya,
serta perluas potensi daerah yang ada. Penilaian kualitatif ini dijadikan bahan
untuk menyempurnakan buku.
Aspek yang memiliki nilai paling rendah dibandingan yang lainnya adalah
aspek grafika dengan nilai sebesar 7.7 dan persentase sebesar 77.2%, nilai ini
masih termasuk kedalam kategori layak dan baik karena untuk kelayakan
grafika buku suplemen, nilai yang harus diperoleh adalah ≥ 3. Banyak butir
yang terdapat di dalam aspek ini adalah empat butir dengan nilai tertinggi
diperoleh butir dengan pernyataan jenis, ukuran huruf, dan penomoran pada
seluruh isi buku konsisten, butir ini mendapatkan persentase sebesar 80%
yang memiliki makna baik. Jenis tulisan yang digunakan dalam buku ini
adalah liberation serif dengan ukuran huruf sebesar 12 dan hanya pada
beberapa bagian yang menggunakan ukuran berbeda untuk menandakan
bahwa wacana tersebut merupakan pendamping wacana utama, sedangkan
untuk penomoran huruf sangatlah diperhatikan terutama tata letaknya.
Butir dalam aspek grafika yang memiliki nilai tertinggi kedua adalah butir
dengan pernyataan ilustrasi sesuai dengan pembaca sasaran dan memperjelas
isi yang memiliki persentase sebesar 79%, nilai ini menandakan bahwa
ilustrasi yang digunakan dalam buku suplemen termasuk dalam kategori baik
karena dalam pemilihan ilustrasi buku, peneliti mencari dengan sangat teliti

13
Ibid,.
93

baik ilustrasi yang berasal dari internet maupun dokumen pribadi agar
diperoleh ilustrasi yang sesuai pada buku suplemen sehingga pembaca dapat
memahami dengan baik.
Butir lain dalam aspek penyajian yang memiliki nilai tertinggi ke tiga
adalah tata letak konsisten dan sesuai antara kulit buku (cover) dengan isi
buku. Persentase yang dimiliki butir ini adalah 77% yang memiliki makna
baik. Kulit buku dibuat dengan memasukan icon Kota Tangerang yaitu masjid
Al A’zhom yang bertujuan untuk memberikan gambaran bahwa konten yang
terdapat di dalam buku merupakan konten yang berkaitan dengan kearifan
lokal kota Tangerang.
Butir terakhir dalam aspek grafika adalah kulit buku: ilustrasi mewakili
isi, jenis huruf memiliki keterbacaan tinggi, menarik, komposisi seimbang dan
harmonis antara kulit depan, punggung dan belakang dengan persentase yang
diperoleh sebesar 72% yang masih termasuk kedalam kategori baik, sehingga
mengartikan bahwa kulit buku memiliki ilustrasi yang baik hanya saja dalam
proses percetakannya, peneliti tidak mencantumkan nama peneliti dan judul
buku pada bagian punggung kulit buku. Pada butir ini juga terdapat perbedaan
pendapat antar responden, sebagian besar responden menyatakan sesuai,
namun beberapa responden menyatakan masih dibutuhkannya sedikit
penambahan aspek kearifan lokal dalam sampul buku.
Secara umum aspek grafika memiliki nilai rata-rata sebesar 7.7 yang
menyatakan bahwa aspek grafika buku suplemen layak dan sesuai dengan
butir penilaian. Kategori layak ini dapat dilihat dari penilaian kualitatif aspek
grafika yang menyatakan bahwa sampul buku sudah sesuai, namun ada
beberapa konten kearifan lokal yang ditambahkan di dalam sampul buku..
saran dan masukan responden dijadikan bahan untuk menyempurnakan
sampul buku suplemen agar buku suplemen kimia memiliki sampul yang lebih
baik.
Selain menganalisis data setiap butir dan aspek buku suplemen, peneliti
juga menganalisis buku suplemen kimia secara keseluruhan sesuai dengan
perhitungan dan kategori kelayakan buku suplemen dari pemerintah pusat.
94

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai total buku suplemen sebesar


80.24 yang menyatakan bahwa buku suplemen termasuk kedalam kategori
layak dengan predikat baik.
Dalam melakukan evaluasi terhadap buku suplemen kimia berbasis kearifan
lokal Kota Tangerang, peneliti juga meletakan kolom komentar dan saran
pada lembar angket serta wawancara mengenai
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku suplemen kimia
berbasis kearifan lokal Kota Tangerang, mengetahui tingkat keterbacaan buku
suplemen kimia berbasis kearifan lokal, serta mengetahui tanggapan guru
mengenai buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal Kota Tangerang. Buku
yang dikembangkan dalam penelitian ini berjudul “Kimia dalam Kota
Tangerang”. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh
kesimpulan.
1. Terdapat beberapa tahapan dalam mengembangkan buku suplemen kimia
berbasis kearifan lokal Kota Tangerang yaitu tahap persiapan, tahap
pengembangan, dan tahap evaluasi. Tahap persiapan terdiri dari analisis
kebutuhan buku suplemen kimia SMA, analisis kearifan lokal Kota
Tangerang, analisis indikator buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal,
dan yang terakhir adalah validasi indikator buku suplemen kimia berbasis
kearifan lokal. Tahap pengembangan buku meliputi pengembangan buku
suplemen kimia berbasis kearifan lokal Kota Tangerang dan validasi buku
suplemen kimia berbasis kearifan lokal Kota Tangerang. Tahap terakhir
dalam penelitian ini adalah tahap evaluasi.
2. Berdasarkan hasil pengolahan data berdasarkan metode yang digunakan
pemerintah dalam menilai buku suplemen diperoleh hasil bahwa buku
suplemen kimia berbasis kearifan lokal Kota Tangerang memiliki skor
total akhir sebesar 80.24 yang bermakna bahwa buku ini termasuk
kedalam kategori layak dengan predikat baik. Dengan persentase setiap
aspek materi, bahasa, penyajian, dan grafika masing-masing memiliki nilai
persentase sebesar 85%, 78.3%, 79.4%, dan 77.2% dengan kategori materi
sangat baik, penyajian, bahasa, dan grafika baik

97
98

3. Tangapan guru-guru mengenai buku suplemen ini adalah sangat baik,


secara umum mereka menyatakan bahwa buku ini layak dan cukup bagus
untuk dijadikan buku pendamping kimia SMA, bahkan terdapat beberapa
guru yang menyatakan bahwa buku ini perlu ada perbaikan sedikit kajian
pada beberapa aspek dan penggalian lebih dalam potensi-potensi daerah
sehingga memiliki daya jual yang baik pula.

B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, maka diperoleh beberapa saran yaitu:
1. Peneliti disarankan untuk menyempurnakan buku suplemen terutama pada
aspek bahasa dan aspek grafika buku.
2. Bagi guru kimia khususnya yang menjadi responden dalam penelitian ini
dapat mengaplikasikan materi yang terdapat dalam buku suplemen kimia
dalam pembelajaran dikelas
3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk lebih memperbanyak ilustrasi
yang diperoleh dari dokumen pribadi agar buku yang dihasilkan lebih
menggambarkan situasi yang sebenarnya terdapat di daerah tersebut.
4. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat membuat buku
suplemen kimia berbasis kearifan lokal dengan daerah yang berbeda
sehingga dapat memperkaya buku suplemen kimia Indonesia yang dapat
diintegrasikan kepada peserta didik dan pendidik yang berasal dari daerah
yang memiliki kearifan lokal yang berbeda.
99

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Iif Khoiru. Dkk. Mengembangkan Pendidikan Berbasis Keunggulan


Lokal dalam KTSP. Jakarta : Prestasi Pustaka, 2012.

Arikunto, Suharsini. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (edisi Revisi).


Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Asmani, Jamal Ma’mur. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal. Jogjakarta: Diva


Press, 2012.

Brady, James E. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta: Bina Rupa
Aksara, 1999.

Departemen Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional


Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Buku Pasal 1 Ayat 5.
Jakarta. 2008

Dinas Pertanian Kota Tangerang 2008. “Produktivitas dan Produksi Tanaman


Pangan dan Sayuran Kota Tangerang Tahun 2007”,
http://www.tangerangkota.go.id/mobile, 24 Juli 2014a.

-----------------------------------. “Profil Ekonomi, Pertanian, Perikanan, dan


Peternakan, 2007”, http://www.tangerangkota.go.id/mobile, 24 Mei 2014b.

Dziva, Daimond., and V. Mpofu, L.P. Kusure. Teacher Comception of Indigenous


Knowledge in Science Curriculum in the Context of Mberengwa District,
Zimbabwe. Journal for Department of Education, Bindura University of
Science Education Zimbabwe, Vol 1, 2011.

Echols, John M. dan Hassan Shadiky. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama, 1996.

Herimanto dan Winarno. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta Timur : Bumi
Aksara, 2011.

Ibrahim, Muslimin dan Muhammad Thamrin Hidayat. Ilmu Alamiah Dasar.


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.

Irianto,Yoyon Bahtiar. Kebijakan Pembaruan Pendidikan. Jakarta: Rajawali


Press, 2011.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan


Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Insturmen B1Penilaian Buku Pengayaan
Pengetahuan, http://puskurbuk.net/web13/, 2 Agustus, 2014
100

Kementrian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perimbangan


Keuangan, Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah Provinsi Banten.
Jakarta. 2010.

Kota Tangerang dalam angka 2012, “ Luas Panen Tanaman Pangan di Kota
Tangerang 2007-2011”, http://tangerangkota.go.id, 30 Juli 2014.

Kurniawati, Ika. “Modul Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar”,


http://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id. 2 Januari 2015

Letak Geografis Kota Tangerang, Tersedia


http://www.tangerangkota.go.id/geografi, 2 Agustus 2014.

Maharani, Asri “Pengembangan Buku Pengayaan Pengetahuan Live with Protists


sebagai Alternatif Sumber Belajar Biologi untuk SMA/MA” Skripsi pada
Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta: 2014. Tidak Dipublikasikan

Mahfud, Choirul. Pendidikan Multikultural. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset,


2011.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kerangka Dasar dan


Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.
Jakarta. 2013.

Menteri Pendidikan Nasional. Penilaian Buku Non Teks Pelajaran,


(http://puskurbuk.net/web13/). 4 Agustus 2014.

Muchtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif kualitatif. Jakarta: GP Press Group,


2013.

Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Ciputat: Gaung


Persada Press, 2008.

Mungmachon, Miss Roikhwanphu, Knowledge and Local Wisdom: Community


Treasure, Journal for Ubon Ratchathani University Thailand, Vol. 2 No. 13,
2012.

NA, Suci Rizki, dkk., Desain pembelajaran Elektrokimia Menggunakan Konteks


Keris Sebagai Kearifan Lokal Indonesia untuk Meningkatkan Literasi Sains
Siswa SMA, Jurnal Penelitian pada Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UPI,
Vol.1 No.1, 2013.

Nashir, Haedar. Pendidikan Karakter berbasis Agama dan Budaya. Yogyakarta


:Multi Presendo, 2013.
101

Nuraeni, dan Muhammad Alfan. Study Budaya di Indonesia. Bandung : CV


Pustaka Setia,2013.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang


Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, http://mgb.trisakti.ac.id, 24
Agustus 2014.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 Tentang Standar


Nasional Pendidikan, http://www.telkomuniversity.ac.id 9 Januari 2015.

Prasetyo, Zuhdan Kun. “Pembelajaran Sains Berbasis Kearifan Lokal”, Makalah


Disampaikan pada Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika,
Surakarta:14 September 2013.

Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva
Press, 2013.

Purnomo, Sarah Hanifa “Pengembangan Buku Suplemen Kimia Berbasis


Kontekstual pada Konsep Asam Basa”, Skripsi pada Program Studi
Pendidikan kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: 2014. Tidak dipublikasikan.

Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial,


Ekonomi Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2010.

Saebani, Beni Ahmad. Pengantar Antropologi. Bandung: CV Pustaka Setia, 2012

Santoso, Elha. Kamus Praktis Moderen Bahasa Indonesia. Surabaya: Pustaka


Dua, TT.

Sitepu, Penulisan Buku Teks Pelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012.

Sudarmin dan Rayandra Asyhar. Transformasi Pengetahuan Sains Tradisional


menjadi Sains Ilmiah dalam Proses Produksi Jamu Tradisional. Jurnal
Penelitian Pada Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang, vol 1
No 1, 2012.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R


& D, Bandung: Alfabeta, 2011.

Suhardjono. Menyusun Bahan Ajar Agar Tujuan Perkuliahan Tercapai dengan


Lebih Menyenangkan. http://suhardjono.lecture.ub.ac.id. 21 Agustus 2014.

Sukmadinata, dan Nana Syaodih . Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:


Rosda, 2011.
Lampiran 1

Hasil Wawancara
Studi Langsung Kebutuhan Buku Suplemen Kimia

Topik : Analisis kebutuhan sekolah


Nara Sumber : Dra. Aas Yistasni
Waktu : pagi hari
Tempat : SMAN 13 Tangerang

Pertanyaan

1. Dalam proses pembelajaran, bahan ajar apa saja yang digunakan?


2. Bagaimana frekuensi bahan ajar yang digunakan?
3. Tugas apa yang biasanya diberikan kepada siswa agar siswa dapat mengembangkan
pengetahuannya?
4. Perlu atau tidak kah pengenalan kearifan lokal kepada siswa dalam proses
pembelajaran kimia
5. Pernahkah dalam proses pembelajaran atau praktikum menggunakan bahan-bahan,
zat atau metode yang menggambarkan kearifan lokal?
6. Adakah buku suplemen yang telah digunakan selama proses pembelajaran atau
tugas siswa?
7. Bagaimana pandangan anda mengenai buku suplemen, apakah dibutuhkan atau
tidak?
8. Bagaimana pendapat anda mengenai buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal
kota Tangerang?
9. Apa yang seharusnya tertulis dalam buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal
Kota Tangerang?
10. Apa yang diharapkan dari adanya buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal Kota
Tangerang

100
Jawaban
1. Selama ini bahan ajar yang digunakan adalah LKS yang dapat dibeli siswa di
sekolah, selain itu juga siswa dapat meminjam buku paket BSE yang di beli
sekolah dari uang BOS dan jika ada siswa yang ingin membeli buku paket dengan
penerbit yang berbeda juga diperbolehkan. Untuk buku kurikulum 2013 belum
masuk ke sekolah, namun untuk saat ini sekolah dapat menggunakan buku
kurikulum 2013 yang berbentuk soft file
2. Frekuensi bahan ajar Kimia yang digunakan dalam bentuk buku paket cukup
sering dibandingkan dengan buku LKS, karena sering terjadi salah cetakan pada
lembar LKS. Namun walaupun demikian LKS masih tetap digunakan untuk
penambahan soal-soal yang bisa diselesaikan siswa.
3. Untuk menambah pengetahuan siswa, biasanya guru memberikan sebuah tugas
yang dapat diselesaikan siswa dengan cara membaca referensi dari buku atau
internet, namun siswa lebih senang mencari lewat internet dikarenakan kemajuan
jaman dan kemudahan menemukan informasi di internet dibandingkan buku
karena kurang ketersedianya buku kimia selain buku paket
4. Pengenalan kearifan lokal kepada siswa melalui pembelajaran kimia sangatlah
penting, karena dengan mempelajari kimia berdasarkan kearifan lokal dapat
membantu siswa mengembangkan potensi alam atau kebiasaan yang ada
didaerahnya
5. Sampai saat ini belum pernah dilakukan proses pembelajaran maupun praktikum
menggunakan bahan-bahan yang berbasis kearifan lokal, hal ini dikarenakan
masih minimnya pengetahuan atau referensi yang mengaitkan kearifan lokal
dengan pembelajaran kimia
6. Sampai saat ini pihak sekolah belum pernah menggunakan buku suplemen
berbasis kearifan lokal khususnya untuk pembelajaran kimia
7. Buku suplemen dibutuhkan untuk siswa maupun guru, karena dapat
mengembangkan pengetahuan siswa dan guru

104
105

8. Tersedianya buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal dapat meningkatkan


pembelajaran siswa, karena selain dapat menggunakan bahan-bahan yang tersedia
di kota Tangerang, buku tersebut juga bisa meningkatkan pengetahuan siswa
mengenai kota Tangerang
9. Diharapkan didalam buku suplemen kimia selain membahas materi juga terdapat
cara atau mengelolah potensi daerah dalam proses kimia dengan bahan dan
metode yang tidak sulit, dan juga diharapkan agar buku tersebut memiliki bahasa
yang sederhana sehingga dapat dengan mudah dipahami siswa
10. Dengan danya buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal diharapkan dapat
mengembangkan potensi daerah , menambah pengetahuan siswa dan dapat
mempermudah siswa dalam belajar.

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh kesimpulan bahwa masih minimnya
penggunaan dan ketersediaan buku penunjang selain buku paket dan LKS, terutama
buku suplemen berbasis kearifan lokal sehingga dalam pembelajaran kimia di
sekolah, siswa dan guru kurang mengaitkan pembelajaran dengan kearifan lokal.
Buku suplemen kimia dibutuhkan bagi siswa dan guru agar pembelajaran kimia yang
dilaksanakan disekolah dapat diaplikasikan langsung dan diharapkan juga mampu
menjaga dan mengembangkan potensi daerah yang ada di Kota Tangerang.
106

Lampiran 2

Laporan Hasil Wawancara


dengan Beberapa Masyarakat Kota Tangerang

Topik : kebiasaan masyarakat Kota Tangerang


Nara Sumber : Nur Hasanah
Waktu : pagi hari
Tempat : pelataran rumah responden
Hasil wawancara
Kearifan Lokal Kota Tangerang
Wawancara ini dilakukan pada beberapa ibu-ibu rumah tangga disekitar
kediaman rumah dengan tujuan untuk menanyakan kearifan lokal Kota Tangerang
berkaitan dengan kehidupan/kebiasaan masyarakat Kota Tangerang. Jenis wawancara
yang digunakan adalah wawancara terbuka dan tidak terstruktur dengan alasan agar
suasana wawancara lebih nyaman. Sebelum melakuka wawancara, peneliti
melakukan analisisa kearifan lokal Kota Tangerang melalui dokumen-dokumen yang
diperoleh dari Internet, sehingga pada proses wawancara ini responden akan
diberikan pertanyaan yang sesuai dengan analisis dokumen yang dilakukan
sebelumnya.
Pertanyaan dan Jawaban

Pertanyaan :
Adakah kebiasaan atau tradisi masyarakat kota Tangerang tanaman yang banyak
dijumpai di kota Tangerang.penanaman suatu tanaman?
Jawaban :
107

Responden berfokus menjelaskan satu kearifan lokal yang ada di kota Tangerang
yaitu singkong, responden merasa tertarik menjelaskan singkong karena singkong
sangat dengan mudah ditemukan di Kota Tangerang, baik perkebunannya maupun
penjualnya, bahkan beliau juga menuturkan bahwa terdapat banyak masyarakat kota
Tangerang yang menanam singkong hanya dengan modal lahan yang sedikit yaitu
perkarangan rumah dan juga pagar perkarangan.
Mengenai cara menanam dan mengolah singkong pada dasarnya sangat lah
sederhana, untuk penanaman singkong tidak membutuhkan perhatian khusus dan
untuk pengolahnannya singkong dapat dikonsumsi dengan cara dierbus atau
digoreng, bahkan terdapat banyak makanan yang diolah dengan bahan dasar
singkong yaitu misro, combro, timus, gatet, orog-orog dan tiwul.
Kemudian responden menjelaskan salah satu makanan olahan singkong yaitu
gatet. Responden menjelaskan kenapa singkong dijadikan gatet karena singkong
yang diolah menjadi gatet memiliki rasa yang jauh lebih legit dibandingkan
dengan dikonsumsi dengan cara biasa (langsung direbus atau dikukus). Gatet juga
bisa meminimalisir rasa pahit pada singkong, namun juga bisa menambah rasa
pahit dari singkong tersebut. Hal ini bergantung dengan proses yang dilakukan
selama membuatnya. Mengenai cara pengolahan gatet, responden mengajukan
satu nama untuk di wawancara menjadi responden ke dua.
Pertanyaan 2:
Adakah kebiasaan masyarakat kota Tangerang dalam mendirikan bangunan serta
pernikahan?
Jawaban :
Dalam mendirikan rumah masyarakat kota Tangerang tidak memiliki hal-hal
khusus yang unik untuk dilakukan, semua dilakukan sama seperti masyarakat kota
lainnya. Namun dalam pernikahan terdapat beberapa tradisi seperti dalam
menangkal hujan masyarakat kota Tangerang masih sering menggunakan pawang
hujan yang melakukan beberapa hal dalam menangkal hujan, agar proses
pernikahan berjalan dengan baik.
Pertanyaan 3:
Benarkah dalam memasak daging, masyarakat Kota Tangerang menggunakan
nanas atau daun papaya? (pertanyaan ini diajukan karena peneliti pernah melihat
beberapa masyarakat terutama ibu-ibu yang menggunakan kedua bahan tersebut
dalam memasak saat memasak daging di beberapa hari menjelang hari raya Idul
Fitry

94
96

Jawaban :
Responden membenakan pertanyaan tersebut dengan alasan jika kedua bahan
tersebut digunakan dalam memasak daging, maka daging akan menjadi empuk.
Pertanyaan 4:
Apa mata pencarian masyarakat kota Tangerang pada umumnya?
Jawaban:
Responden menjelaskan pada umumnya masyarakat kota Tangerang bermata
pencaharian beragam, ada yang bekerja di dinas pemerintahan, tukang ojek dan
petani. Mengenai petani responden juga menjelaskan bahwa terdapat beberapa
kebiasaan mayarakat kota Tangerang dalam mengatasi buah yang belum masak.
Masyarakat kota Tangerang akan melakukan pemberian karbit kepada buah yang
belum masak, bahkan jaman dahulu kakek dan orang tua responden lebih suka
memasakan buah dengan cara di empos, untuk proses pengemposan responden
pertama menyarankan untuk menanyakannya kepada responden ke 2
Pertanyaan 5:
Adakah cara tradisional yang digunakan oleh masyarakat untuk mengobati suatu
penyakit?
Jawab :
Terdapat beberapa cara tradisional dalam mengobati penyakit, masyrakat biasanya
menggunakan daun dadap untuk mengobati kembung dan panas, selain itu juga
bawang merah dan jahe sering digunakan untuk mengatasi panas pada anak.
97

Laporan Hasil Wawancara

Topik : kebiasaan masyarakat Kota Tangerang


Nara Sumber : Nani, Tuti Alawiyah, Choirudin
Waktu : siang hari
Tempat : pelataran rumah responden
Hasil wawancara
Analisis Kearifan Lokal Kota Tangerang
Wawancara ini dilakukan pada beberapa ibu-ibu rumah tangga disekitar
kediaman rumah dengan tujuan untuk menanyakan kearifan lokal Kota Tangerang
berkaitan dengan kehidupan/kebiasaan masyarakat Kota Tangerang. Jenis
wawancara yang digunakan adalah wawancara terbuka dan tidak terstruktur
dengan alasan agar suasana wawancara lebih nyaman. Sebelum melakuka
wawancara, peneliti melakukan analisisa kearifan lokal Kota Tangerang melalui
dokumen-dokumen yang diperoleh dari Internet, sehingga pada proses wawancara
ini responden akan diberikan pertanyaan yang sesuai dengan analisis dokumen
yang dilakukan sebelumnya.
Pertanyaan dan Jawaban

Pertanyaan 1 :
Bagaimana masyarakat kota Tangerang membuat gatet?
Jawaban :
Dalam membuat gatet sangatlah sederhana, singkong dikupas kulitnya kemudian
di rendam didalam air selama beberapa menit, hal ini bertujuan agar rasa pahit
pada singkong dapat berkurang, kemudian singkong yang masih berbentuk
gelondongan diikat dengan tali dan dijemur dalam beberapa bulan minimal 1
bulan dan maksimal 3 bulan bergantung jenis singkong. Setelah singkong berubah
warna kehitaman, singkong di bilas dengan air, dipotong kecil-kecil dan direbus.
Dalam penyajiannya gatet didampingi dengan kelapa parut yang juga sudah
diparut sebelumnya.
98

Pertanyaan 2 :
Bagaimana cara pengemposan dan penggunaan karbit dalam mematangkan buah?
Jawaban:
Perbedaan pematangan buah dengan cara pengemposan dan pemberian karbit
adalah metode, bahan dan waktu yang dibutuhkan. Pada proses pengemposan
tidak membutuhkan waktu yang lama, buah di masukan kedalam sebuah
keranjang kemudian ditaburi karbit lalu ditutup rapat dan didiamkan selama
beberapa hari. Sedangkan untuk metode pengemposan, menggunakan daun
kering, biasanya masyarakat Kota Tangerang menggunakan daun pisang yang
telah mongering, kemudian dibuat dua buah lubang, lubang pertama sebagai
wadah buah yang hendak dimatangkan sedangkan lubang kedua untuk tempat
daun-daun yang kering sebagai sumber asap. Antara lubang yang satu dengan
lubang yang lain terdapat penghubung sehingga asap yang terdapat dilubang
kedua bia masuk kelubang pertama, metode ini cukup rumit dan membutuhkan
waktu yang cukup lama, namun hasil buah matang yang didapatkan lebih baik dan
lebih bagus jika dibandingkan dengan pematangan buah pemberian karbit
99

Lampiran 2

Laporan Hasil Wawancara

Topik : asinan betawi khas daerah Kota Tangerang


Nara Sumber : Vian
Waktu : Siang Hari
Tempat : pelataran ruko responden
Hasil wawancara
Analisis Kearifan Lokal Kota Tangerang
Wawancara ini dilakukan pada seorang pengusaha asinan betawi yang
merupakan generasi kedua setealah orang tuanya. Asinan betawi milik nya ini
sudah terkenal hampir diseluruh daerah Kota Tangerang. Jenis wawancara yang
digunakan adalah wawancara terbuka dan tidak terstruktur dengan alasan agar
suasana wawancara lebih nyaman.
Pertanyaan dan Jawaban

Pertanyaan :
Apa perbedaan antara asinan sayuran betawi anda dengan asinan bogor, serta
adakah bahan-bahan khusus yang digunakan untuk memberikan rasa asin yang
khas pada asianan anda?
Jawaban:
Perbedaan antara asinan betawi dan asinan bogor terletak pada bumbunya. Asinan
bogor memiliki bumbu yang encer berwarna merah, sedangkan asinan betawi
memiliki kuah yang kental dengan penambahan kacang didalamnya. Untuk
memberikan rasa asin yang khas pada asianan ini, pembuat menggunakan asam
cuka dan garam dengan kadar tertentu yang sesuai dengan resep andalan, selain
itu didalam asinan ini juga terdapat sawi asin dimana sawi asin ini di renadam
semalam dulu didalam air kemudian dikukus.
100

Untuk asinan buah, penjual memberitahukan bahwa Asinan buah dapat bertahan
dalam jangka waktu satu malam (tanpa Kulkas) dan 3 hari (dengan kulkas), asinan
buah yang didiamkan terlebih dahulu memiliki rasa yang lebih enak.

Laporan Hasil Wawancara

Topik : Industri Pembuatan Roti


Nara Sumber : Slamet
Waktu : Sore Hari
Tempat : Pelataran Pabrik Roti

Analisis Kearifan Lokal Kota Tangerang


Wawancara ini dilakukan di salah satu industri pembuatan roti di daerah Ciledug
Kota Tangerang, pak Slamet adalah Beaker dalam pabrik tersebut, ia yang
meracik resep dan mengontrol kualitas roti. Jenis wawancara yang digunakan
adalah wawncara terbuka dan tidak terstruktur dengan maksud membangung
suasana yang nyaman.

Pertanyaan dan Jawaban


Pertanyaan 1:
Apa nama roti yang bapak kelola ini?
Jawaban :
Roti ini memiliki nama Lulu Bakery
Pertanyaan 2:
Sudah berapa lama pabrik ini beroperasi?
Jawaban:
Pabrik ini sudah beroperasi selama lima tahun, awalnya kami membuka pabrik di
daerah Kayu Gede selama tiga tahun dan kami pindah ke daerah Ciledug selama
lima tahun belakangan ini
101

Pertanyaan 3:
Dalam waktu satu hari, berapa banyak roti yang berhasil diproduksi dan terjual,
serta bagaimana system distribusinya?
Jawaban :
Biasanya kami memproduksi roti sebanyak 20.000 buah dan terjual habis, kami
mendistribusikannya secara mandiri menggunakan beberapa kendaraan yang
memang dikhususkan untuk mendistribusikan produk kami, ada yang
menggunakan sepeda motor dan mobil untuk mengirim ke daerah cimone.
Pertanyaan 4:
Berapa banyak karyawan yang anda miliki dan bagaimana proses pembuatan roti
tersebut?
Jawaban:
Karyawan yang kami miliki sekitar 20 orang karyawan, proses pembuatan roti
sama dengan proses pembuatan roti pada, namun pabrik kami tidak sepenuhnya
menggunakan mesin, kami mempadukan produksi dengan mesin dan manusia.
Dalam proses pengadonan, kami menggunakan mesin pengaduk, namun dalam
proses pengembangan dan pengemasan, kami menggunakan tenaga manusia
Pertanyaan 5:
Bahan apa saja dan bagaimana proses produksi roti di pabrik ini?
Jawaban:
Bahan yang kami gunakan adalah bahan yang umumnya digunakan untuk
membuat roti, yaitu terigu, gula, mentega, garam, pengembang dan air. Prosesnya
pun tidak ada yang berbeda yaitu melalui tahap pengadonan, pembentukan,
pengembangan, pengovenan, dan pengemasan.
102

Lampiran 3

Hasil Analisa Study Literatur dan Studi Langsung

Kearifan Lokal Kota Tangerang

Berdasarkan hasil studi literatur kearifan lokal Kota Tangerang, diperoleh


beberapa hasil seperti dibawah ini :
Tanaman
1. Ubi jalar
2. Ubi kayu
3. Jahe
Makanan khas Kota Tangerang
1. Laksa
2. Asinan Betawi

Berdasarkan hasil studi langsung kearifan lokal Kota Tangerang, diperoleh


beberapa hasi dibawah ini
Pengobatan tradisional
1. Penggunaan daun dewa sebagai obat pereda demam
2. Luka menggunakan daun getah pisang, keong dan kencur
3. Pusing menggunakan asam dan bawang merah
Proses memasak
1. Dalam memasak daging, daging direndam dengan nanas atau daun papaya
terlebih dahulu
2. Pembuatan misro atau combro, ubi harus di peras dahulu dan sisa hasil
perasan di diamkan serta dijadikan tepung tapioca
Kehidupan sosial
1. Penggunaan metode pengemposan dan karbit dalam mematangkan buah
2. Adanya larangan memakan ubi jalar terlalu banyak
3. Telur dapat berdiri pada saat perayaan pen chu
Lampiran
103

Lampiran 4

Analisis Hubungan Kearifan Lokal Kota Tangerang dengan Kimia

No Kearifan Lokal Pemahaman Penjelasan Materi Analisis


masyarakat ilmiah dalam
sekolah
1 Singkong Ada singkong Mengandung Asam Basa
yang pahit HCN
dan tidak
Pembuatan Titik didih Sifat
gatet HCN Koligatif
Larutan
Pembuatan Pendiaman Suspensi
tepung dari selama
hasil perasan semalam
singkong menyebabkan
pemisahan
endapan dan
larutan
2 Pematangan Pemakaian Karbit dapat Hidrokarbon
buah karbit menghasilkan dan minyak
etuna bumi
Pengemposan Pengaruh Laju reaksi
mempercepar suhu terhadap
pematangan proses
buah pematangan
3 Pengobatan Penggunaan Didalam daun Termokimia
tradisional daun dewa dewa terdapat
dalam senyawa
menurunkan alkaloid
panas dengan fungsi
tertentu dan
mampu
berpindah ke
tubuh anak
4 Memasak Penggunaan Didalam Laju reaksi
tradisional nanas dalam nanas terdapat
memasak enzim
daging bromelin
5 Ubi jalar Larangan Senyawa Biomolekul
memakan ubi oligo sakarida
jalar terlalu yang hanya
banyak bisa terurai di
karena dapat usus bagian
menyebabkan bawah
104

buang gas
6 Asinan rogtog Asinan Dalam proses Asam basa
Sayuran pembuatannya
memiliki rasa menggunakan
yang khas asam cuka
Asinan buah Terjadi proses Sifat
lebih segar osmosis koligatif
dimakan jika senyawa
disimpan didalam buah
dalam kurun dengan air
waktu kuah asinan
tertentu
7 Telur bisa Pada hari-hari Pergerakan Struktur
berdiri pada tertentu elektron- atom
perayaan pen seperti saat elektron yang
chu perayaan pen dipengaruhi
chu, telur bisa garis-garis
dengan medan
mudah berdiri magnet bumi
dan matahari

Tangerang Selatan, September 2014


Validator

Adi Riyadhi, M.Si


NIP. 19780621 200910 1 005
105
106
107
108
109

Ke 1
110
111

Ke 1
112

Yang di scan
113

Ke 2
114

Lampiran 7

Kisi-kisi Lembar Validasi Buku Suplemen


Aspek No
No Indikator
Pernyataan

1 MATERI Materi mendukung pencapaian tujuan 1


pendidikan nasional.

2 Materi tidak bertentangan dengan 2


peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia.

3 Materi merupakan karya orisinal 3


(bukan hasil plagiat), tidak
menimbulkan masalah SARA dan
tidak diskriminasi gender.

4 Materi memiliki kebenaran keilmuan, 4


sesuai dengan perkembangan ilmu
yang mutakhir, sahih, dan akurat.

5 Materi memaksimalkan penggunaan 5


sumber-sumber yang sesuai dengan
kondisi Indonesia dan erat dengan
konteks ke-Indonesia-an.

6 Materi mengembangkan kecakapan 6


akademik, sosial, dan kejuruan
(vokasional) untuk memecahkan
masalah dan mengembangkan jiwa
kewirausahaan.

7 PENYAJIAN Penyajian materi runtut, bersistem, 7


lugas, mudah dipahami.

8 Penyajian materi mengembangkan 8


sikap spiritual dan sosial.

9 Penyajian materi mengembangkan 9


pengetahuan dan menumbuhkan
115

motivasi untuk berpikir lebih jauh

10 Penyajian materi mengembangkan 10


keterampilan, dan memotivasi untuk
berkreasi dan berinovasi

11 Penyajian materi mengembangkan 11


aktivitas fisik, memotivasi untuk
berkreasi, berinovasi, dan menerapkan
berdasarkan bahan, alat, tahapan kerja.

12 BAHASA Bahasa yang digunakan etis, estetis, 12


dan komunikatif (sesuai dengan
tingkat pemahaman pembaca sasaran),
fungsional, kontekstual, efektif, dan
efisien.

13 Bahasa (ejaan, tanda baca, kosakata, 13


kalimat, dan paragraf) sesuai dengan
kaidah dan istilah yang digunakan
baku

14 KEGRAFISAN Kulit buku: ilustrasi mewakili isi, 14


jenis huruf memiliki keterbacaan
tinggi, menarik, komposisi seimbang
dan harmonis antara kulit depan,
punggung dan belakang

15 Tata letak konsisten dan sesuai antara 15


kulit buku (cover) dengan isi buku.

16 Jenis, ukuran huruf, dan penomoran 16


pada seluruh isi buku konsisten

17 Ilustrasi sesuai dengan pembaca 17


sasaran dan memperjelas isi

Jumlah Butir 17
116

Lampiran 8

LEMBAR VALIDASI
BUKU SUPLEMEN KIMIA BERBASIS KEARIFAN LOKAL KOTA
TANGERANG
UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS
UNTUK AHLI MATERI DAN MEDIA
No Aspek Indikator Ya Tidak Catatan

1 Materi Materi mendukung


pencapaian tujuan pendidikan
nasional.

2 Materi tidak bertentangan


dengan peraturan dan
perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia.

3 Materi merupakan karya


orisinal (bukan hasil plagiat),
tidak menimbulkan masalah
SARA dan tidak diskriminasi
gender.

4 Materi memiliki kebenaran


keilmuan, sesuai dengan
perkembangan ilmu yang
mutakhir, sahih, dan akurat.

5 Materi memaksimalkan
penggunaan sumber-sumber
yang sesuai dengan kondisi
Indonesia dan erat dengan
konteks ke-Indonesia-an.

6 Materi mengembangkan
kecakapan akademik, sosial,
dan kejuruan (vokasional)
untuk memecahkan masalah
dan mengembangkan jiwa
kewirausahaan.
117

7 Penyajian Penyajian materi runtut,


bersistem, lugas, mudah
dipahami.

8 Penyajian materi
mengembangkan sikap
spiritual dan sosial.

9 Penyajian materi
mengembangkan
pengetahuan dan
menumbuhkan motivasi
untuk berpikir lebih jauh

10 Penyajian materi
mengembangkan
keterampilan, dan memotivasi
untuk berkreasi dan
berinovasi

11 Penyajian materi
mengembangkan aktivitas
fisik, memotivasi untuk
berkreasi, berinovasi, dan
menerapkan berdasarkan
bahan, alat, tahapan kerja.

12 Bahasa Bahasa yang digunakan etis,


estetis, dan komunikatif
(sesuai dengan tingkat
pemahaman pembaca
sasaran), fungsional,
kontekstual, efektif, dan
efisien.

13 Bahasa (ejaan, tanda baca,


kosakata, kalimat, dan
paragraf) sesuai dengan
kaidah dan istilah yang
digunakan baku

14 Kegrafisan Kulit buku: ilustrasi mewakili


isi, jenis huruf memiliki
keterbacaan tinggi, menarik,
komposisi seimbang dan
harmonis antara kulit depan,
118

punggung dan belakang

15 Tata letak konsisten dan


sesuai antara kulit buku
(cover) dengan isi buku.

16 Jenis, ukuran huruf, dan


penomoran pada seluruh isi
buku konsisten

17 Ilustrasi sesuai dengan


pembaca sasaran dan
memperjelas isi

Jumlah Butir

Komentar/saran
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..……………
…………………..…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Tangerang Selatan, Oktober 2014
Validator

.
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128

Kota Tangerang dalam kimia II

Lampiran 10

Kisi-kisi Angket Respon Guru Kimia SMA


129

Aspek Indikator No
pernyataan

Materi Materi mendukung pencapaian 1


tujuan pendidikan nasional.

Materi tidak bertentangan 2


dengan peraturan dan
perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia.

Materi merupakan karya 3


orisinal (bukan hasil plagiat),
tidak menimbulkan masalah
SARA dan tidak diskriminasi
gender.

Materi memiliki kebenaran 4


keilmuan, sesuai dengan
perkembangan ilmu yang
mutakhir, sahih, dan akurat.

Materi memaksimalkan 5
penggunaan sumber-sumber
yang sesuai dengan kondisi
Indonesia dan erat dengan
konteks ke-Indonesia-an.

Penyajian Penyajian materi runtut, 6


bersistem, lugas, mudah
dipahami.

Penyajian materi 7
mengembangkan sikap
spiritual dan sosial.

Penyajian materi 8
mengembangkan pengetahuan
dan menumbuhkan motivasi
untuk berpikir lebih jauh.

Penyajian materi 9
mengembangkan keterampilan,
dan memotivasi untuk
berkreasi dan berinovasi.

Bahasa Bahasa yang digunakan etis, 10


estetis, komunikatif dan
130

fungsional, sesuai dengan


sasaran pembaca.

Bahasa (ejaan, tanda baca, 11


kosakata, kalimat, dan
paragraf) sesuai dengan kaidah
dan istilah yang digunakan
baku.

Grafika Kulit buku: ilustrasi mewakili 12


isi, jenis huruf memiliki
keterbacaan tinggi, menarik,
komposisi seimbang dan
harmonis antara kulit depan,
punggung dan belakang

Jenis, ukuran huruf, dan 13


penomoran pada seluruh isi
buku konsisten

Tata letak konsisten dan sesuai 14


antara kulit buku (cover)
dengan isi buku.

Ilustrasi sesuai dengan 15


pembaca sasaran dan
memperjelas isi
131

Lampiran 11

Data Responden Buku Suplemen Kimia Berbasis Kearifan Lokal Kota Tangerang
No Nama Responde Guru Kimia di Kecamatan Sekolah
1 Robi’atul Adawiyah, SMA Budi Mulia Kec. Ciledug
S.Pd
2 Efi Herianti, S.Pd SMA PGRI 117 Karang Kec. Karang Tengah
Tengah
3 Euis Azizah, S.Pd SMA Muhammadiyah 1 Kec. Ciledug
4 Siti Fadla, S.Pd SMA An-Nurmaniyah Kec. Tangerang
5 Indah Sumarwi, M.Pd SMA Budi Mulia Kec. Ciledug
6 Bahri, M.Pd SMAN 3 Kota Tangerang Kec. Karang Tengah
7 Dra. Hj. Ninin Nirawaty SMAN 12 Kota Kec. Larangan
Tangerang
8 Rury Wiranda SMA Manggala Kec. Kelapa Dua
9 Dra. Aas Yistasni SMAN 13 Kota Kec. Ciledug
Tangerang
10 Leorensus Lumbanraja, SMAN 13 Kota Kec. Ciledug
M.Pd Tangerang
132

Lampiran 12

Surat Ketersediaan Menjadi Responden


133
134
135
136
137
138
139
140
141
142

Lampiran 13
ANGKET RESPON GURU KIMIA
BUKU SUPLEMEN KIMIA BERBASIS KEARIFAN LOKAL KOTA
TANGERANG
UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS

Jenis Bahan Ajar : Buku Suplemen


Judul Bahan Ajar :
Buku Suplemen Kimia Berbasis Kearifan Lokal Kota
Tangerang
Untuk Siswa SMA Kelas
Penulis : Annisah Aynun Najid
Nama Responden :…………………………..
Jenis Kelamin : L/P
Sekolah : ………
Petunjuk Pengisian
 Angket ini terdapat 15 pernyataan. Pertimbangkanlah baik-baik setiap pernyataan
dalam kaitannya dengan buku suplemen yang baru saja anda pelajari. Berilah
jawaban yang benar-benar cocok dengan pilihan anda.
 Isilah kolom kualitatif menggunakan penilaian deskriptif sesuai dengan pemikiran
anda setelah membaca buku tersebut
 Isilah kolom skor “S” dengan angka yang sesuai dengan kriteria penilaian anda
 Skor penilaian
1-2 : Sangat tidak sesuai
3-5 : Sebagian kecil Sesuai
6-8 : Sebagian besar sesuai
9-10 : Sangat Sesuai
Khusus untuk komponen dan butir bertanda * maka skor penilaian:
1 : tidak sesuai
10 : sesuai
No Komponen dan Butir Penilaian Kualitatif S
A. Materi
1 Materi mendukung pencapaian tujuan
pendidikan nasional.
2* Materi tidak bertentangan dengan
143

peraturan dan perundang-undangan


yang berlaku di Indonesia.
3* Materi merupakan karya orisinal
(bukan hasil plagiat), tidak
menimbulkan masalah SARA dan
tidak diskriminasi gender.
4 Materi memiliki kebenaran keilmuan,
sesuai dengan perkembangan ilmu
yang mutakhir, sahih, dan akurat.
5 Materi memaksimalkan penggunaan
sumber-sumber yang sesuai dengan
kondisi Indonesia dan erat dengan
konteks ke-Indonesia-an.
B Penyajian
6 Penyajian materi runtut, bersistem,
lugas, mudah dipahami.
7 Penyajian materi mengembangkan
sikap spiritual dan sosial.
8 Penyajian materi mengembangkan
pengetahuan dan menumbuhkan
motivasi untuk berpikir lebih jauh.
9 Penyajian materi mengembangkan
keterampilan, dan memotivasi untuk
berkreasi dan berinovasi.
C Bahasa
10 Bahasa yang digunakan etis, estetis,
komunikatif dan fungsional, sesuai
dengan sasaran pembaca.
11 Bahasa (ejaan, tanda baca, kosakata,
kalimat, dan paragraf) sesuai dengan
kaidah dan istilah yang digunakan
baku.
D Grafika
12 Kulit buku: ilustrasi mewakili isi,
jenis huruf memiliki keterbacaan
tinggi, menarik, komposisi seimbang
dan harmonis antara kulit depan,
punggung dan belakang
13 Jenis, ukuran huruf, dan penomoran
pada seluruh isi buku konsisten
14 Tata letak konsisten dan sesuai antara
kulit buku (cover) dengan isi buku.
15 Ilustrasi sesuai dengan pembaca
sasaran dan memperjelas isi

Sumber: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
144

Kesimpulan
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
_________________________
Tangerang, Desember 2014
Responden

__
___________
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175

Ke 3I
176

Lampiran 15

Foto-Foto Kegiatan Penelitian


177
178

Chemis Book
Buku Suplemen Kimia
Berbasis Kearifan Lokal Kota Tangerang
untuk SMA

Oleh
Annisah Aynun Najid

Program Sudi Pendidikan Kimia


Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
Buku Suplemen Kimia Berbasis Kearifan Lokal Kota Tangerang
Untuk Siswa SMA

Judul : Kearifan Lokal Kota Tangerang


Penulis : Annisah Aynun Najid
NIM : 1110016200004
Keterangan : Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegururan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun : 2014
Pembimbing : Burhanudin Milama M.Pd

Penilai :………………………………….
………………………………….

Ukuran Buku :
Buku Ini disusun dan dirancang oleh penulis
Dengan menggunakan Microsoft Publisher 2007
Dan Adobe Photoshop CS3
Kata Pengantar

Bismillahirrahmanirrahim,

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya se-
hingga buku suplemen yang berjudul ―Kearifan Lokal Kota Tangerang‖ ini dapat
terselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Mu-
hammad SAW, yang atas seizing Allah telah berhasil menuntun umat manusia keluar
dari masa kegelapan ke masa yang kaya akan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti
saat ini.

Buku suplemen kimia ini disusun dan dikembangkan dalam rangka penyelesaian tu-
gas skripsi yang berjudul “Buku Suplemen Kimia Berbasis Kearifan Lokal Kota
Tangeang”. Tugas ini kemudian menghasilkan sebuah buku yang dinilai kualitasnya
oleh beberapa ahli dan diuji cobakan kepada pendidik dan peserta didik. Adapun buku
ini berisi beberapa kearifan lokal yang ada di Kota Tangerang dan di ulas dalam per-
spektif kimia.
Daftar Isi

A. Singkong
Pernahkah Kalian Memakan Singkong yang Pahit
Bagaimana Senyawa HCN Terbentuk
Makanan Olahan dari Singkong
B. Pematang Buah
Kebutuhan Akan Pisang
Pematangan Buah
Proses Pematangan Buah (Pengemposan)
Proses Pematangan Buah (Pengkarbitan)
C. Pereda Panas
Daun Dewa dan Senyawanya
Demam
Daun Dewa Menurunkan Panas
D. Pelunak Daging
Keluarkan Pendapat Kalian!
Senyawa Kimia dalam Buah Nanas
Proses Pelunakan Daging
E. Penyebab Flatus (Buang Gas)
Sejarah Ubi Jalar Masuk ke Indonesia
Macam-macam Ubi Jalar
Ubi Jalar, Flatus?
Tepung Ubi Jalar
F. Asinan Rogtog
Mengenal Asinan Rogtog
Asam Lemah dalam Asinan
Asinan Buah Nan Segar
Chemistry
Kota Tangerang

Singkong
Singkong merupakan salah
satu potensi daerah Kota Tange-
rang yang dapat dengan mudah di
jumpai dan ditanam. Di Indonesia
Singkong Memiliki berbagai
macam nama di antaranya adalah
ketela, ketela pohon, ubi kayu, dan
lain-lain,sedangkan di Kota Tange-
rang dikenal dengan nama sing-
kong.

 Senyawa penyebab rasa Dalam bab ini kalian akan mempelajari


pahit pada singkong lebih dalam mengenai sinkong, terutama
 Proses terbentuknya mengenai senyawa kimia singkong yang men-
senyawa tersebut jadi penyebab dari rasa pahit yang terdapat di
 Mengenal lebih dalam dalam singkong, selain itu kalian juga akan
gatet sebagai makanan mempelajari bagaimana senyawa tersebut ter-
khas Kota Tangerang
bentuk serta bagaimana cara meminimalisir
 Cara meminimalisir nya. Selain itu juga kalian dapat mempelajari
senyawa pahit dalam
proses pembuatan makanan tradisional mau-
singkong
pun modern berbahan dasar singkong serta
 Aneka produk olahan
pembuatan singkong cassava dan tepung
dari tepung singkong
mocaf .

Pegang pena dan ukirlah setiap kejadian dalam hidup. Sebab ia adalah bagian dari sejarah yang berharga
Perhatikan se-
jarah dan asal
muasal
ditemukannya
singkong dibawah
ini

Gambar 1. Perkebunan Singkong

Singkong pertama kali dikenal di Amerika Selatan,


kemudian dikembangkan di Brazil dari paruguay. Sing- Gambar 2.
tarian
kong ditanam secara komersil di Indonesia pada masa tradisional
pemerintahan Hindia Belanda sekitar 1810, setelah sebe- Banten
lumnya diperkenalkan orang portugis pada abad ke-16
Nusantara. Singkong merupakan tanaman tahunan tropika
dan subtropika yang umbinya dikenal luas sebagai ma- Singkong
kanan pokok karena kandungan karbohidratnya yang tinggi mengandung:
dan daunnya dijadikan sebagai sayuran
Kalori, air,
phospat, kar-
Pernahkah bohidrat,
S kalian memakan singkong yang pahit ??
kalsium, vita-

Siapa yang tidak mengenal singkong?


Singkong merupakan tanaman yang mampu tumbuh di berbagai daerah yang ada
di Indonesia. Singkong juga dikenal sebagai makanan yang mengandung karbohidrat
tinggi setelah padi dan jagung serta merupakan penghasil kalori lebih besar di
bandingkan dengan tanaman lainnya. Singkong merupakan bahan pangan yang sudah
sejak lama dikonsumsi oleh masyrakat Indonesia
Kalian pasti sudah Tidak semua singkong memiliki rasa
pernah memakan sing- tawar atau manis. Terdapat beberapa
kong, rasa apa yang singkong yang memiliki rasa pahit.
ada di lidah kalian Rasa pahit tersebut berasal dari
ketika kalian me- senyawa asam kuat yaitu asam siani-
makannya??? da (HCN).
Pada umumnya dan salah satu
cara yang sangat mudah untuk
mendeteksi adanya senyawa tersebut
Hem… adalah dengan cara mencicipinya,
Tentu saja tidak memiliki karena pada umumnya asam sianida
rasa atau tawar, namun akan terasa pahit jika masuk
terkadang terasa sedikit- kedalam mulut kalian
manis

Buka buku pokok kimia SMA


kelas XI pada materi asam
basa
Asam sianida tidak begitu saja terdapat
didalam tanaman, untuk membentuk sua-
tu asam sianida tersebut, suatu tanaman
haruslah memiliki senyawa prekusor
yaitu linamarin dan metil linamarin, bi-
asanya senyawa tersebut terdapat di da-
lam umbi-umbian. Asam sianida dapat SENYAWA PREKUSOR
pula disebut dengan Hidrogen sianida.
Adalah senyawa yang
Hidrogen Sianida bersifat volatil (mudah
dapat mengalami perubahan untuk
menguap) dan mudah terbakar. Senyawa
menghasilkan senyawa baru dan
ini tak berwarna atau berwarna hijau
biasanya membutuhkan bantuan
pucat pada suhu kamar.
senyawa lain pada kondisi tertentu
Tentu saja ada, jika
Lalu adakah efek ber- seseorang mengkon-
bahaya yang ditim- sumsi senyawa terse-
bulkan dari HCN yang but terutama dalam
terdapat didalam sing- jumlah yang banyak
kong?

Singkong yang memiliki rasa


pahit lebih tinggi menandakan bah-
Efek yang ditimbulkan
wa singkong tersebut mengandung dari HCN
asam sianida yang lebih banyak di
Telah dijelaskan sebe-
bandingkan dengan singkong yang
lumnya bahwa HCN san-
rasa pahit nya lebih sedikit. Selain
gatlah beracun jika masuk kedalam tubuh
menyebabkan rasa pahit, HCN juga manusia, namun kalian jangan kawatir
merupakan senyawa yang sangat karena manusia memiliki sistem keke-
beracun jika masuk kedalam tubuh. balan tubuh sendiri yang telah diciptakan
Allah untuk mengubah HCN menjadi
Singkong yang banyak mengan-
tiosianat dan beriakatan dengan vitamin
dung asam sianida cukup banyak
B 12 sehingga tidak berefek sangat buruk
juga dapat menyebabkan konsumen bagi tubuh, namun jika kalian mengkon-
keracunan, oleh sebab itu berusaha- sumsi makanan yang mengandung ban-
lah menghindari singkong yang yak HCN akan terdapat beberapa efek
memiliki rasa pahit yang merugikan bagi tubuh kalian yaitu
timbulnya rasa pedih dimata karena iritasi
dan kesulitan bernafas karena HCN
mengiritasi mukrosa saluran pernafasan
dan menyebabkan kematian
S Bagaimana senyawa HCN

Telah dituliskan pada halaman sebelumnya bahwa HCN tidak begitu saja terdapat
didalam tanaman, terdapat senyawa prekusor berupa linamarin dan metil linamarin
yang mampu merubah dirinya menjadi HCN serta produk senyawa lainnya.

Prekusor membutuhkan
Lalu bagaimana zat atau senyawa lain untuk
senyawa prekusor berubah. Dalam hal ini yang
tersebut berubah??? berperan adalah enzim dan
oksigen yang ada diudara.
Enzim yang berperan dalam
proses ini adalah enzim line-
marase,
Ketika enzim linemarase
Lalu ketika pH singkong be- dan oksigen bertemu dengan
rada pada kondisi diatas 5, senyawa prekusor (linamarin
maka secara spontan aseton dan metil linamarin), maka
sianohidrin hasil perubahan enzim dan oksigen tersebut
linamarin akan berubah men- akan membantu senyawa
jadi HCN dan aseton. Proses prekusor tersebut berubah
bertemunya enzim, oksigen, menjadi glukosa dan aseton
dan senyawa prekusor dapat sianohidrin.
terjadi jika umbi mengalami
kerusakan secara mekanis
(terpotong atau tergores)

Gambar 3. Reaksi perubahan prekusor


HCN tidak hanya terdapat Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
didalam singkong, HCN juga Nusaibah Askariyah, salah satu mahasiswi kimia
terdapat pada beberapa tanaman fakultas sains dan teknologi UIN syarif Hidayatullah
lainnya. Contohnya adalah wor- Jakarta
tel, lobak, dan bawang lengkio.
Namun dalam jumlah yang sedi-
Ia melakukan penelitian dengan menggunakan wor-
kit sehingga aman untuk dikon-
tel, lobak, salak dan bawang lengkio, diperoleh kes-
sumsi. impulan bahwa wortel, lobak, dan bawang lengkio
mengandung HCN sedangkan salak tidak mengan-
dung HCN

Gambar 4 Tananman yang mengandung HCN

S Bagaimana cara menghilangkan


didalam Singkong?
senyawa HCN

Perhatikan!!!
Dalam mengelolah sing-
Pernahkah kalian memakan kong menjadi bahan ma-
makanan yang disajikan kanan yang dikonsumsi
di halaman sebelumnya? harus memperhatikan ka-
Coba sebutkan satu persatu dar HCN yang ada dida-
lamnya. Karena jika kadar
nama dan cara membuat
HCN yang masuk kedalam
makanan tersebut?
tubuh dalam konsentrasi
tinggi bisa menyebabkan
kematian.

Mengolah singkong
menjadi bioethanol tid-
ak harus menghawatir-
kan banyaknya kan-
dungan asam sianida
didalamnya, bahkan
banyak singkong yang
memiliki kadar HCN
tinggi digunakan dalam
pembuatan bioethanol
contohnya adalah sing-
kong karet yang mem-
iliki kandungan HCN
mencapai 98,5%
Gambar 5 pembuatan bioethanol dari singkonong
Sebelum mengetahui lebih lanjut cara meminimalisir kandungan asam sianida dida-
lam singkong.
Disamping merupakan gam-
Perhatikanlah gambar dibawah ini.
bar makanan khas kota Tange-
rang. Walaupun demikian ma-
kanan ini juga terdapat di dae-
rah pacitan dan dikenal dengan
nama gatot.
Alasan masyarakat kota
Tangerang membuat makanan
Gambar 6 Gatet makanan khas Kota Tangerang ini adalah untuk mengurangi
rasa pahit pada singkong.
Apa hubungan makanan di- selain itu singkong yang dibu-
atas dengan senyawa at gatet Akan lebih awet atau
HCN ? tidak mudah membusuk..

Tentunya ada hubungannya. Kalian masih ingatkan


salah satu cara termudah mengindikasikan adanya
HCN didalam tumbuhan???
Cara termudah adalah dengan mencicipinya dan
jika terasa pahit, maka hal itu menandakan bahwa
didalamnya terdapat HCN

Dalam proses pembuatannya singkong


harus dijemur di bawah terik matahari
selama beberapa beberapa bulan dan Proses pembuatan gatet
hal ini bisa mengurangi kadar HCN
Kenapa???
Proses Pembuatan Gatet
1. Cuci bersih singkong agar tanah atau kotoran tidak
menempel

2. Singkong dikupas dan lapisan kulit singkong yang berwarna cokelat di bu-
ang, umbinya sebaiknya direndam dalam air untuk mencegah perubahan
warna.

3. Lalu Singkong di tiriskan


4. Jemur singkong dibawah terik matahari selama 1-2 bulan bergantung
dengan jenis singkong hingga singkong berubah warna dan mengering. Bi-
asanya waktu penjemuran dilakukan masyarakat saat masuk musim panas
(dengan curah hujan kecil)
5. Setelah kering singkong di potong-potong dan sebelum dimasak di rendam
dalam air selama satu malam.

6. Lalu dikukus, biasanya penyajian didampingi dengan kelapa parut yang


telah dikukus sebelum nya.
7. Gatet siap dikonsumsi dengan kelapa parut yang telah
dikukus sebelum nya dan Gatet siap dikonsumsi

Kalian sudah mempelajari bagaimana cara membuat ma-


kanan khas Kota Tangerang yang terbuat dari singkong
(gatet), pada prosedur yang keempat dijelaskan bahwa
Singkong harus dijemur selama 1-2 bulan dan hal ini lah
Yang mampu membuat senyawa HCN yang terdapat
didalam singkong berkurang, namun terkadang juga
terjadi kesalahan dalam membuatnya sehingga malah
membuat singkong bertambah pahit. Hubungan proses
pembuatan gatet dengan pembelajaran kimia ada
dihalaman berikutnya.
Setiap senyawa memiliki titik didih dan titik beku
yang berbeda. Titik didih dan titik beku suatu sen- Buka buku pokok
yawa dipengaruhi oleh jenis zat penyusunnya, suatu kimia SMA kelas
senyawa nonvolatil memiliki tekanan uap yang lebih XII pada materi
rendah dibandingkan senyawa volatil sehingga dibu- sifat koligatif
tuhkan energy yang lebih tinggi untuk mendidihkan untuk titik didih
senyawa nonvolatil dan hal ini menyebabkan senya-
wa nonvolatil memiliki titik didih yang lebih tinggi
dibanding dengan pelarutnya yang salah satu contoh
dari senyawa pelarut adalah air dengan titik didih
1000 C.

Asam sianida terma-


suk kedalam senyawa
volatil, hal ini menun-
Suryani dan wesniati dalam
jukan bahwa HCN
Aifindah (2013) mengatakan bah-
memiliki titik didih ku-
wa pada umumnya sianida pada
rang dari 1000 C
tumbuhan dapat dihilangkan
dengan perebusan dan perendaman
sebab sifat fisiknya mudah larut
Pada beberapa macam sayuran pros-
dalam air dan mempunyai titik
es perebusan dapat menghilangkan
didih 290C.Dengan titik didih
HCN hampir 100%. Pada umbi-
sebesar itu, maka melalui proses
umbian proses perebusan dapat
penjemuran HCN dapat hilang,
menghilangkan sianida 60-90%. Na-
namun dengan presentase yang
mun cara-cara tersebut hanya men-
kecil. Karena bisa saja pada proses
gurangi HCN karena glucosida yang
pemnjemuran terjadi kesalahan
merupakan bahan dasar pembentuk
mekanis sehingga malah dapat
HCN memiliki titik didih sebesar
meningkatkan kadar HCN didalam
singkong
S Makanan olahan dari singkong

Pada halaman sebelumnya telah disajikan berbagai macam makanan olahan dari
singkong. Mulai dari gatet, misro, combro, timus dan lainnya. tapi tahukan kah kalian
bahwa air perasan singkong jika didiamkan selama semalam bisa menjadi tepung tap-
ioca???
Hal ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat Kota Tangerang ketika membuat
misro atau combro, mereka tidak langsung menggunakan semua singkong yang telah
diparut mennjadi bahan baku makanan yang berisi gula atau oncom tersebut, mereka
akan memeras parutan singkong tersebut dahulu, dan air sisa perasaanya mereka sim-
pan selama semalam.
Penjelasan masyarakat:
―Dalam membuat misro atau
Bagaimana bisa combro, singkong diparut terlebih
air bekas perasan dahulu. Lalu parutan singkong tersebut di-
singkong dapat peras agar combro dan misro yang
berubah menjadi dihasilkan tidak terasa pahit dan memiliki
tepung ???? rasa yang enak. Air sisa perasan tidak kami
buang karena air tersebut bisa kami jadikan
tepung tapioca jika kami diamkan selama
Tentu saja bisa, hal satu malam dan besok nya kami pisahkan
ini dikarenakan jenis antara air dan tepungnya lalu tepung yang
campuran dari basah tersebut kami jemur .
partikel penyusun Biasanya kami menggunakan
zat tersebut. Dalam tepung tersebut untuk membuat
ilmu kimia, kita makanan lainnya”
mengenal tiga
macam jenis campu-
Buka buku pokok
ran yaitu suspensi,
kimia SMA kelas XI
koloid, dan larutan
pada materi Koloid
Jenis campuran yang terdapat pada air perasan singkong parut bahan untuk
membuat combro dan misro adalah suspensi. Dalam suatu suspensi kompo-
nennya terdiri dari partikel besar (paling sedikit satu komponen) yang saling ter-
sebar dengan komponen lainnya. Hal inilah yang menyebabkan partikel tersus-
pensi (dalam hal ini tepung tapioca) dapat dilihat oleh mata telanjang.

Setiap partikel tersuspensi mem-


iliki kecepatan tersendiri untuk Lalu kenapa harus didi-
mengendap. Kecepatan tersebut amkan selama satu malam
dipengaruhi oleh besar kecilnya dahulu baru bisa diambil
partikel tersebut. Contohnya ada- tepungnya???
lah partikel pasir akan lebih cepat
mengendap jika dibandingkan
dengan partikel lumpur yang
membutuhkan waktu lama untuk
mengendap. Proses pengendapan
suatu partikel dipengaruhi oleh Dalam laboratorium, tidak
gaya gravitasi, sehingga jika semua partikel suspensi dapat
didiamkan maka partikel tersebut dengan mudah mengendap atau
akan mudah dipengaruhi oleh dipisahkan dari pensuspersinya.
gaya gravitasi bumi Ada beberapa senyawa yang
harus diberikan perlakuan khu-
sus untuk mendapat kan
endapanya. Dapat dengan cara
menyaring yaitu dengan menga-
lirkannya kedalam kertas shar-
ing (proses Penyaringan) dan
menggunakan alat bantu sentrif-
uga.
Gambar 7 alat sentrifuga
Jika kita kaitkan sifat suspensi dengan sifat koligatif larutan seperti titik didih dan
titik beku, maka sifat suspensi hanya memiliki pengaruh yang sangat kecil terhadap
sifat koligatif campuran tersebut. Hal ini dikarenakan partikel yang tersuspensi terla-
lu besar dan jumlahnya terlalu kecil dibandingkan dengan molekul air dalam campu-
ran untuk dapat mempengaruhi sifat-sifat ini.

Cara kerja alat sentrifuga:


Campuran yang ingin dipisahkan dengan endapannya dimasukan kedalam tabung
reaksi kemudian di masukan ke dalam alat sentrifuga yang mampu memuat be-
berapa tabung reaksi yang masing-masing berisi bermacam campuran berbeda.
Dalam suatu sentrifuga, campuran diputar dengan kecepatan
tinggi dan gaya sentrifugalnya mempunyai kekuatan gaya tarik
buatan yang besar yang mendorong endapan kedasar bawah

Tahukah kalian bahwa sing- Diantaranya adalah tepung tapioca


k o n g d a p at di b u at dan tepung cassava yang nantinya
berbagai macam te- dapat diolah menjadi berbagai
pung??????? macam produk makanan yang
memiliki kaitan dengan kimia

Tepung Tapioka
Seperti yang dituliskan pada halaman sebelumnya bahwa masyarakat Kota Tangerang
sering menggunakan bahan hasil dari sisa perasan singkong yang telah diparut, proses
pembuatannya juga tidak lah sulit
Pembuatan Tepung
Tapioka Tepung Cassava
Untuk alat dan bahan bisa Dalam pembuatan tepung
kalian dapatkan didapur, karena alat yang cassava juga tidak sulit, han-
digunakan tidaklah sulit ditemukan ya membutpung tersebutuh-
kan kesabaran dalam pembu-
atannya.
1. parut singkong hingga halus, lalu
tambahkan air dan aduk-aduk hingga Pembuatan Tepung
patinya keluar
Cassava
2. Peras dan saring campuran singkong
Untuk alat dan bahan bisa
parut dengan menggunakan kain sar-
kalian dapatkan didapur,
ung, lakukan hingga semua campu-
ran habis. karena alat yang digunakan tidaklah
sulit ditemukan
3. Biarkan atau endapkan larutan hasil
saringan selama semalam. Lalu bu- 1. Cuci bersih singkong lalu potong
ang air yang ada diatasnya, tiriskan tipis-tipis
4. Jemur endapan dibawah sinar ma- 2. Jemur singkong dibawah sinar ma-
tahari hingga kering tahari selama 2-3 hari
5. Giling atau tumbuk pati hingga halus, 3. Angkat singkong dari penjemuran
lalu ayak.
lu diayak
4. Tumbuk atau giling singkong lalu
diayak
5. Sishkan tepung yang telah ngga
seua, lalu tumbuk lagi butiran te-
pung yang belum halus
6. Lakukan terus hingga
tepung habis
Kue lapis Coklat Kasava Brownis Panggang
Bahan Kasava
 150 gram tepung kasava
 200 ml santan kental, Bahan
masak sebentar dan dingin kan  100 gram Kasava
 300 gram gula pasir  200 gram gula pasir
 5 butir telur  200 gram mentega
 2 sdm coklat bubuk  250 gram coklat masak, potong-
potong
Cara membuat  50 gram coklat bubuk
 Tuang gula pasir kedalam telur, lalu kocok  6 butir telur
menggunakan mikser berkecepatan tinggi  1 sdt soda kue
hingga mengembang
 Tambahkan santan kental, aduk pelan, Cara membuat
kemudian tambahkan tepung kasava, aduk  Panaskan mentega hingga meleleh,
rata lalu masukan potongan coklat dan
 Bagi adonan menjadi dua bagian, tam- gula meleleh. Angkat dan dinginkan
bahkan coklat sebentar
Bubuk kedalam nya  Tuang tepung kasava, coklat bubuk,
 Letakan Loyang berukuran 20x20x5 cm dan soda kue kedalam telur kocok
yang telah diolesi mentega kedalam dan- sambil diayak. Masukan campuran
dang yang telah dipanaskan, lalu tuang mentega dan coklat masak, aduk
100ml adonan putih (tanpa coklat bubuk) sampai rata.
kedalam loyanng hingga matang  Tuang adonan kedalam Loyang
 Setelah itu, tuang adonan cokelat di berukuran 20x20x5cm yang sudah
atasnya. Kukus hingga matang, lakukan diolesi mentega dan dilapisi kertas
bergantian hingga adonan habis. Kukus roti
kembali kue lapis selama 10 menit. Angkat,  Panggang adonan didalam oven
dinginkan lalu potong- bersuhu 1800 C selama
potong. 30 menit, angkat
Kenapa makanan yang
Tentu saja kedua makanan diatas
disajikan berbentuk bo-
memiliki hubungan dengan pem-
lu????
belajaran kimia. Pada pembuatan
Apa hubungannya dengan makanan diatas terjadi sistem
pembelajaran kimia??? buih padat.

sistem ini terjadi akibat dari peri-


stiwa fermentasi yang dilakukan
oleh ragi atau mikroba. Pada sis-
Buka buku pokok kimia
tem buih padat, fase terdis- SMA kelas XI pada materi
persinya adalah gas dan medium Koloid
pendispersinya adalah zat padat.
Pada peristiwa fermentasi terjadi
pelepasan gas CO2 dan gas inilah
yang menjadi fase terdispersi.
Sedangkan mediumnya berasal
dari pembentukan lapisan tipis zat
pembuih protein gluten yang
mengelilingi gelembung -
gelembung karbon dioksida se-
hingga mampu membentuk buih
padat.
―Katakanlah, Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi.
Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang
memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman‖ (QS.
Yunus, ayat 101).
chemistry

Kota Tangerang

Pematangan Buah

Pematangan buah memiliki arti yang sa-


ma dengan pemeraman. Pemeraman
merupakan suatu tindakan yang dilakukan
untuk mempercepat proses
pematangan buah dengan cara
menyimpan buah yang telah di-
petik dan belum masak pada
ruangan yang relative tertutup.
Di Indonesia terdapat beberapa
metode pemeraman.

Pada masyarakat Kota Tangerang di kenal


dengan dua metode pemeraman yaitu
 Pematangan buah
dengan metode pengemposan dan pem-
secara buatan
berian karbit pada buah.
 Cara masyarakat Kota
Tangerang Metode pemeraman hanya bisa
mematangkan buah digunakan untuk buah kelompok klimak-
terik atau buah yang mengalami pemer-
 Proses pematangan
cepatan respirasi (katabolisme) seusai
secara karbit
dipetik. Usaha ini akan meningkatkan
 Proses pematangan kadar etilena di sekitar buah (karena buah
secara pengemposan berada pada ruang tertutup) sehingga
mempercepat proses pematangan

Pendidikan nyata akhirnya harus terbatas pada orang-orang yang bekerja keras. Sisanya adalah hanya
menggiring domba
P Kebutuhan akan pisang

Masih ingatkah kalian


1. Nasi dengan ragam makanan
2. Sayur-mayur yang ada di samping???

3. Lauk pauk
4. Buah-buahan Salah satu contoh dari no 4
adalah pisang
5. susu
Perhatikan tabel dibawah ini

Kebutuhan akan buah


pisang terus meningkat se- Tabel 1. Deskripsi Pematangan Buah bedasarkan warna

hingga membuat para petani


buah ini harus berusaha me-
menuhi permintaan pasar.
Pengolahan makanan yang
terbuat dari pisang saat ini
mulai digemari. Mulai dari
olahan makanan pisang men-
tah menjadi kripik pisang
bahkan ada yang mengkon-
sumsi pisang mentah dengan
cara direbus atau dikukus sa-
ja. Sedangkan pemanafaatan
buah pisang matang selain
langsung dimakan adalah
dengan dibuat berbagai
macam makanan seperti ko-
lak, pisang goreng dan aneka
olahan lainnya.
P Pematangan Buah
Pematangan buah
dengan karbit
Tahukah kalian bah-  Batu karbit sebanyak
wa buah pisang atau 0,05% dari berat buah pisang,
buah lainnya dapat  Dibungkus dengan kertas koran
dil kukan proses dan dipercikkan air.
pematangan secara
 Karbit kemudian diletakkan pada
buatan bagian bawah kemasan, kemudian
diletakkan buah pisang dan ditutup
rapat. Kondisi demikian dibiarkan
selama 36 jam dalam ruangan
dengan sirkulasi udara yang baik.
Para petani atau masyarakat
 Setelah waktu stimulasi tercapai,
umum biasanya memiliki buah dikeluarkan dan diatur pada
cara khusus untuk me- rak-rak untuk memberi kesem-
matangkan pisang. Hal ini patan matang sempurna
dilakukan agar buah pisang
dapat laku dipasar an.
Masyarakat Kota Tangerang
memiliki kebiasaan untuk
mematangkan pisang. Dian-
taranya adalah penggunan
karbit dan metode pengempo-
san. Kedua cara ini diyakini
efektif untuk mematangkan
buah terutama pisang.
Pematangan buah
dengan pengemposan Kenapa
 Pengemposan dilakukan di dalam tanah.
masyarakat
menggunakan
 Mula-mula digali lubang yang besarnya dis-
2 metode ter-
esuaikan dengan jumlah tandan pisang yang
akan diempos. Untuk 100 tandan pisang lubang sebut dalam
yang diperlukan (2x3x3) m. mematangkan
buah????
 Lubang diberi tutup papan dan ditimbun dengan
tanah, disisakan untuk tempat masuknya pisang. Apa keuntungan dan kelemahan

 Pada ujung lubang diberi bumbung bambu untuk dari kedua metode tersebut???
memasukkan asap. Cara memasukkan asap ada-
lah dengan cara membakar daun kelapa (daun
kering lainnya), kemudian asapnya dimasukkan
ke dalam bumbung dengan cara dikipasi Metode awal yang
 Pengasapan dilakukan 2x setiap 12 jam sekali. digunakan oleh
masyarakat Kota Tan-
 Setelah pengasapan, buah dibiarkan di dalam
lubang selama 24 jam. gerang adalah
pengemposan, namun
 Setelah 24 jam, buah diangkat dari dalam
lubang, diangin-anginkan kemudian dibungkus
dengan kemajuan
daun pisang kering dan siap diangkut ke daerah jaman muncul lah
pemasarannya metode pengkarbitan
buah dengan
menggunakan
kalsium karbida atau
sering disebut dengan
karbit.
Alasan mengenai kenapa masyarakat ber-
pindah dari metode pengemposan dengan
metode karbit adalah karena metode
pengemposan lebih rumit dan memakan Namun metode pengempo-
waktu yang cukup lama dalam penera- san memiliki kelebihan
pannya, sedangkan karbit hanya dengan tersendiri yang tidak dimili-
memberikan karbit kedalam timbunan buah ki metode pengkarbitan.
lalu membiarkannya. Tapi masih ada be- Buah yang dihasilkan dari
berapa masyarakat yang tetap memper- metode pengemposan mem-
tahankan metode pengemposan dalam me- iliki kulit lebih bagus (tanpa
matangkan buah. b er ca k) di ba ndi n gkan
dengan buah yang di-
matangkan dengan metode
pengkarbitan, hal ini dikare-
nakan pada metode pengkar-
bitan buah akan terkontak
dengan karbit, sedangkan
pada metode pengemposan
tidak, selain itu pada buah
yang dikarbit akan lebih ce-
pat membusuk.
Gambar 8 .Proses pemeraman buah

Lalu apa hubungan kedua


metode dalam pematangan buah
tersebut dengan kimia????
Gambar 9 struktur rantai etuna (kiri) dan pergerakan partikel didalam suatu zat (kanan)

Perhatikan gam
bar di atas

Dua gambar yang berada Gambar yang satu ini


disebelah kanan merupa- pasti sudah tidak asing
kan gambar pergerakan bagi kalian yang se-
partikel, dimana gambar dang duduk di kelas XI
yang berada disebelah dan XII IPA SMA,
kiri merupakan gam- karena gambar tersebut
baran partikel dalam merupakan struktur
keadaan lambat, se- etuna yang merupakan
dangkan disebelah kanan salah satu bagian dari
pergerakan partikel yang golongan alkuna
lebih cepat

Kedua gambar diatas memiliki hubungan yang erat dengan kedua metode
pematangan buatan buah.
P Proses Pematangan Buah (Pengemposan)
Pergerakan partikel yang berubah saat suhu ditambah

Membicarakan mengenai
suhu tentunya ada hub-
ungannya dengan panas.
Panas merupakan energi
kinetik dari molekul-
molekul. Suatu zat panas
Lalu apakah Gambar diatas merupakan
molekulnya memiliki
terdapat hubungan gambar molekul yang ter-
energy kinetik yang lebih
antara panas dengan dapat disuatu zat. Harus
besar (pergerakan mole-
pemata ngan kalian ketahui bahwa se-
kulnya lebih cepat)
tiap molekul memiliki
dibandingkan dengan
kemampuan untuk berge-
molekul dalam suatu zat
rak, hanya saja pergerakan
dingin. Besarnya energi
antara molekul dalam satu
kinetik ini menyebabkan
zat dengan zat lainnya
kompleks teraktivasi
memiliki perbedaan. Salah
lebih cepat terbentuk
satu faktor yang
karena energi aktivasi
mempengaruhi kecepatan
lebih cepat terlampaui.
pergerakan partikel adalah
Dengan demikian reaksi
suhu.
suatu senyawa dapat
buah????
lebih cepat terjadi.

Diantara kedua metode pemeraman


buah di atas, yang menggunakan kon-
sep suhu adalah metode pengemposan, Buka buku pokok kimia SMA
karena pada metode tersebut kelas XI pada materi Laju
menggunakan sumber panas yang be- dan Orde Reaksi
rasal dari pengasapan
Tentunya terdapat hubungan antara panas dengan pematangan buah.
Terdapat berbagai hormon didalam tumbuhan, salah satu hormon tersebut
adalah etilen. Etilen berbeda dengan hormon tumbuhan lainnya. Etilen ber-
wujud gas yang berdifusi kedalam tumbuhan melalui ruangan udara dianta-
ra sel . Etilen memiliki berbagai macam fungsi salah satunya adalah pema-
tangan buah.

Cara kerja etilen dalam


mematangkan buah adalah
Asap yang dihasilkan dari
melakukan perombakan pada
sekam (proses pengemposan) mampu
dinding sel sehingga buah
menyebabkan peningkatan suhu. Pen-
menjadi lunak. Lalu
ingkatan suhu ini akan
menurunkan kandungan kloro-
mempengaruhi metabolisme pisang
fil pada kulit buah sehingga
yang meningkat akibat kenaikan suhu.
menyebabkan buah kehilangan
Aktifitas etilen dalam pematangan
warna hijaunya (penuaan)
buah akan meningkat seiring
peningkatan suhu sampai suhu
optimal.

Asetilen (C2H2) adalah gas yang tidak berwarna, mudah ter-


bakar, dengan bau mirip bawang putih. Asetilen adalah gas
sintetis yang diproduksi dari reaksi Kalsium Karbid dengan
air, dan disimpan dalam silinder yang berisi cairan Aseton.
Asetilen banyak digunakan untuk pemotongan besi, pengela-
san dan juga untuk mempercepat matangnya buah-buahan.
P
Proses Pematangan Buah (PengKarbitan)
Tentu saja saat ini kalian sudah dapat
memprediksi gambar diatas berkaitan
dengan metode pengeraman pada buah
selain pengemposan yaitu metode
penggunaan karbit.

Memangnya ada hubungan

antara karbit dengan etuna????

Tentu saja ada. Karbit atau ser-


ing disebut senyawa kalsium
karbida memiliki rumus kimia
CaC2. dimana dalam proses
Persamaan reaksi yang terjadi pada proses pengkarbitan , kalsium karbida
pengkarbitan dipercikan air, dengan adanya
percikan air tersebut kalsium
karbida mengalami reaksi kimia
yang menghasilkan asetilena dan
kalsium hidroksida Ca(OH)2 .
Dimana asetilena yang
dihasilkan dari karbit tersebut
Berdasarkan persamaan reaksi, kita dapat akan menggantikan etilena yang
mengetahui bahwa produk yang dihasilkan ada- terdapat didalam tumbuhan.
lah asetilen dan kalsium hibrida.
Asetilena memiliki rumus kimia C2H2 atau bisa
juga disebut dengan etuna. 1 gram CaC2
menghasilkan 349ml asetilen yang akan
Buka buku pokok
digunakan dalam system pemasakan yaitu
kimia SMA kelas XI
dengan mengganti etilen yang dihasilkan oleh
pada materi Hidro-
buah-buahan secara langsung. Zat asetilen da- karbon dan Minyak
lam kondisi banyak dapat menyebabkan proses Bumi
pematangan jauh lebih cepat

Menurut dosen Teknologi Pascapanen Hultikultura, Fakultas


Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Dr. Ir. Bambang
Admadi Harsojuwono, dalam kadar sama proses pematangan
zat etilen lebih cepat dibanding proses buatan atau asetilen
atau pengarbitan. Hanya saja kadar asetilen dapat diatur dan
ditingkatkan sesuai keinginan, sehingga proses pematangan
dengan asetilen bisa jauh lebih cepat dari pada dengan
menggunakan etilen secara murni.
―Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih ber-
gantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa
apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari
langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah
mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan,
dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan
bumi; Sungguh (terdapat) tanda tanda keesaan dan kebesaran Al-
lah) bagi kaum yang memikirkan‖ (QS. Al Baqarah (2) : 164)
chemistry

Kota Tangerang

Pereda Panas

Daun dewa merupakan sa-


lah satu tanaman yang
memiliki peranan khusus
dalam pengobatan. Tana-
man ini tergolong kedalam
tumbuhan semak yang tum-
buh subur pada ketinggian
0-1000 meter diatas laut.
Daunnya memiliki sistem
tunggal, bertangkai pendek
berbentuk bundar telur ujung lancip.
Pada kedua permukaan daunnya beram-
but putih. Warna permukaan daun diba-
gian atas hijau tua, sedangkan
dibawahnya berwarna hijau muda.

 Mengenal daun dewa

 Beberapa senyawa yang Demam merupakan salah satu penyakit


terdapat didalam daun yang dapat disebabkan oleh virus, hal
dewa ini menyebabkan sang penderita tidak
 Proses terjadinya dapat beraktifitas seperti biasanya. Pada
demam pada manusia umumnya penderita demam dianjurkan
 Flavonoid beperan untuk mengkonsumsi parasetamol, na-
dalam proses mun tahukah kalian bahwa ada cara
pengobatan demam tradisional dengan menggunakan daun
yang ada di Indonesia

Pendidikan bukan persiapan untuk hidup, pendidikan adalah kehidupan itu sendiri (John Dewey)
Daun dewa dan Senyawanya
D

Gambar 10 Pembudidayaan tanaman daun dewa (kiri) dan daun dewa (kanan)

Daun dewa memiliki nama latin


Gynura segetum (lour.) Merr. Seperti Daun dewa memiliki manfaat
yang dijelaskan sebelumnya bahwa yang sangat banyak, dian-
daun nya memiliki warna yang berbeda taranya adalah sebagai tana-
pada bagian atas dan bawah dengan man obat yang mampu men-
bulu-bulu halus pada permukaannya. gobati berbagai macam penya-
Bertangkai daun sangat pendek. Dan kit, mulai dari panas (demam)
batangnya berambut halus, lunak dan sampai dengan pengobatan
berwarna ungu kehijau-hijauan. Tinggi
batangnya hanya 10-25 cm. Bunganya
muncul di ujung batang. Sebelum me- Tanaman ini mengandung
kar bunganya mirip kancing, dan ber- beberapa senyawa kimia, dian-
bentuk seperti kumpulan benang sari taranya adalah saponin, flavo-
berwarna kuning cerahsetelah mekar- noid, minyak atsiri, dan koagulan
Apakah senyawa kimia tersebut
Yang menyebabkan daun dewa
Memiliki banyak manfaat???
Ya, benar sekali, karena terdapat
Beberapa senyawa kimia tersebutlah
menyebabkan daun dewa
Memiliki banyak manfaat,
Perhatikan penjelasan dibawah ini

Saponin berfungsi sebagai antibak-


teri, antivirus, kekebalan tubuh, pen-
ingkat vitalitas, mengurangi
Gambar 11. sstruktur saponin
kadar gula dan penggumpalan

Minyak atsiri berfungsi sebagai minyak gosok


alami, menstabilkan sistem saraf, meredakan asam
lambung, mempertahankan gerakan normal,
meningkatkan fungsi normalitas.
Gambar 12. minyak atsiri

Flavonoid berfungsi
sebagai antiperitik
(pereda panas), analgetik,
antiinflamasi , melancar-
Gambar 13. proses koagulasi kan peredaran darah,
mengurangi kolester-
Gambar 14.struktur flavonoid
Koagulan dapat ber- ol, mengurangi pen-
fungsi sebagai penjernih yakit jantung, anti oksi-
air dan, mengurangi rasa sa-
D Demam

Pernahkah kalian mengala-


mi hal yang sama dengan
anak yang ada pada gambar
disamping???
Kenapa hal tersebut bisa
terjadi pada manusia teruta-
ma kalian yang pernah men-
galaminya???

Suhu tubuh adalah cermi- Jenis kelamin menentukan suhu tubuh


nan dari keseimbangan antara manusia, misalnya siklus menstruasi
produksi dan pelepasan dapat meningkatkan suhu tubuh ±10 C. \
panas, keseimbangan ini dia- Usia, misalnya variasi suhu harian pada
tur oleh pengatur suhu anak usia 6 tahun mencapai 20 C perhari),
(termostat) yang terdapat di waktu, aktivitas fisik, emosi yang kuat,
otak (hipotalamus). Pada makan, pakaian tebal, medikasi dan suhu
orang normal termostat diatur lingkungan juga mempengaruhi suhu
pada suhu 36,50C—37,20 C. tubuh seseorang

Pada umumnya suhu


tubuh antara individu yang Demam yang berarti temperatur
satu dengan yang lainnya ber- tubuh di atas batas normal, dapat
beda. Perbedaa ini di- disebabkan oleh kelainan di da-
pengaruhi oleh usia, gender lam otak sendiri atau oleh bahan-
dan lainnya bahan toksik yang mempengaruhi
D Daun Dewa Menurunkan Panas

Pada umumnya, masyarakat memiliki cara tersendiri untuk mememcahkan masa-


lah baik dalam lingkup sosial, lingkungan bahkan kesehatan. Membahas lebih men-
dalam mengenai cara masyarakat mengatasi penyakit yang ada dan beredar di ling-
kungannya, mereka memiliki cara tersendiri untuk mengatasi dan mengobati sanak
saudara (family) bahkan kerabat mereka dalam menngatasi sakit tanpa menggunakan
obat sintetik. Seperti halnya masyarakat Kota Tangerang yang memiliki kebiasaan
untuk mengatasi demam (panas) dengan menggunakan daun dewa.

Masyarakat Kota Tangerang memiliki cara tersendiri dan


juga mudah untuk mengatasi demam pada anak dengan
menggunakan daun dewa, dibawah ini disajikan cara
penggunaan daun dewa yang dipercaya memiliki kemam-
puan untuk menurunkan panas

Langkah-langkah menggunakan daun dewa sebagai pereda


panas

1. petik beberapa lembar daun dewa yang memiliki kenampakan bagus


2. Ambir satu gelas air matang serta alat penyaring
3. Masukan lembaran daun dewa yang telah dicuci dengan air mengalir kedalam
air matang yang sudah disiapkan sebelumnya.
4. Bejak daun dewa tersebut hingga warna minuman berubah menjadi berwarna
hujau
5. Saring air tersebut dan masukan kedalam gelas yang lain
6. Minuman sari dewa siap dikonsumsi
Pada umumnya masyara-
Hem,,,,
kat Kota Tangerang
Kira-kira masayarakat Kota Tangerang beranggapan bahwa daun
bisa menjelaskan secara ilmiah tidak ya dewa memiliki sifat yang
Mengenai daun dewa mampu bisa menyejukan orang
Menurunkan panas??? yang mengkonsumsinya,
sehingga ketika seseorang
demam dan ia meminum
air sari daun dewa, maka
Daun dewa mampu menurunkan panas panas yang diderita oleh
seseorang bukan hanya karena sifat nya yang peminumnya akan dimini-
mampu memberikan rasa sejuk pada pemi- malisir oleh air sari daun
numnya, melainkan karena salah satu senyawa dewa tersebut
yang terdapat didalam tumbuhan tersebut yang
mampu menjadi penghambat dari proses panas Flavonoid
didalam tubuh. Merupa-
Apakah senyawa tersebut??? kan sen-
Bisakah kalian menebaknya??? y a w a
Coba lihat kembali pejelasan mengenai senya- y a n g
wa-senyawa yang terdapat didalam daun dewa menjadi penyebab daun
dewa mampu menurunkan

Pada dasarnya demam disebabkan oleh suatu senyawa pirogen, terdapat dua
senyawa pirogen, yaitu pirogen endogen (berasal dari makrofag atau senyawa
sel lainnya) dan pirogen eksogen (berasal dari eksternal). Kemudian senyawa
senyawa tersebut menghasilkan sitokin pirogen yang dialirkan oleh darah dari
tempat terjadinya peradangan menuju ke sistem saraf pusat.
Setelah dihasilkan sitokin pirogen, akan dihasilkan asam arakhidonat yang
selanjutnya dengan bantuan enzim lipooksigenase dan siklooksigenase
menghasilkan senyawa prostaglandin.
Prostaglandin merupakan salah satu hor-
mone didalam tubuh yang memiliki peranan
sangat penting sebagai penyebab demam.

Lalu peranan senyawa flavo-


noid dalam demam adalah meng-
hambat enzim liopooksigenase dan
Dengan sifat dari flavonoid inilah, siklooksigenase yang dapat men-
maka senyawa flavonoid dapar di- imbulkan pengaruh lebih luas kare-
artikan sebagai senyawa yang mampu na reaksi lipooksigenase merupakan
berperan sebagai inhibitor langkah pertama pada jalur yang
menuju ke hormon eikosanoid sep-
erti prostaglandin dan tromboksan.

Buka buku pokok kimia SMA


kelas XI pada materi laju dan
orde reaksi
Dan Tuhanku, yang Dia memberi Makan dan minum kepadaKu
(79), dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku (80),
dan yang akan mematikanku, kemudian akan menghidupkan aku
(kembali) (81), (QS Ash– Shu’ara’: 79-81)
Microsoft

Kota Tangerang

Pelunak Daging

Daging sapi merupakan bahan


makanan yang cukup terkenal
di Indonesia, banyak terdapat
olahan makanan yang berba-
hankan daging sapi, dian-
taranya adalah rendang,
dendeng dan lainnya.

Setiap orang memiliki rahasia


tersendiri dalam mengolah ba-
han makanan tersebut, begitu
juga dengan masyarakat Kota
Tangerang

 Kandungan yang
memiliki cara tersendiri dalam men-
terdapat didalam nanas
golah bahan makanan tersebut. Mung-
 Cara masyarakat Kota
kin cara ini bukan hanya terdapat di
Tangerang memasak
daging Kota Tangerang, namun suatu hal
yang sangat menarik jika kita
 Senyawa didalam nanas
mempelajari dan mencermatinya
yang mampu
melunakan daging secara ilmiah mengenai kebiasaan
masyarakat Kota Tangerang tersebut
 Cara kerja Enzim
Bromelin dalam mengelolah dagin sebagai ba-
han membuat makanannya.

Pendidikan adalah senjata yang sangat mematikan, karena dengan pendidikan kamu bisa mengubah dunia
(Nelson Mandela)
Look!!!
Perhatikanlah
Me urut kalia , ara a akah a g efekif u tuk
e uat dagi g sapi a g kalia ko su si lu ak da
idak keras???

Ketiga gambar diatas merupakan cara


dalam memasak daging. Yang pertama
merupakan pemasakan dengan api yang
besar, kedua pemotongan daging kecil-
kecil, dan yang tearkhir penggunaan
daun papaya dan nanas (dari kiri ke
kanan). Menurut kalian, manakah dari
ketiga cara tersebut yang memiliki keefk-
tifan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan yang lainnya???
Buka buku pokok kimia SMA
kelas XI pada materi Laju
dan Orde Reaksi
N Keluarkan Pendapat Kalian
Hem,,,,,

Kira-kira

yang

mana ya??
No Piliha

Menurut kalian, cara mana yang akan kalian pilih?

Bayangkan kalian telah memilih jawaban dan me- alasa


letakan alasan-alasan mengenai pilihan kalian pada ________________________
kotak yang ada disamping, kemudian samakan per- ________________________
sepsi atau pendapat yang kalian miliki dengan jawa- ________________________
ban pada halaman berikut nya

Keyword:
Sebelum kalian memutuskan pilihan kalian, ada baiknya jika kalian
membuka kembali buku paket kimia kalian kelas XI IPA pada materi
laju reaksi. Lalu pahami faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
No Piliha

Se ua Api o toh dari


e ar pe garuh suhu,
dipoto g ke il-
ke il o toh
alasa : luas per-
ukaa , lalu
Ketiga cara tersebut mampu membuat empuk pe ggu aa
daging karena merupakan faktor yang a as da
mempengaruhi laju reaksi. Hanya saja dau papa a
masyarakat Kota Tangeang memiliki cara asuk faktor
diantara ketiga cara diatas yang menurut apa???
mereka lebih efektif dibandingkan yang lain

Masayarakat Kota Tangerang ber-


pendapat bahwa memasak daging
dengan menambakan nanas atau
daun pepaya, akan membuat daging lebih
empuk dibandingkan dengan cara yang
lainnya. Walaupun mereka tidak mengetahui
penjelasan ilmiahnya, namun mereka masih
mempertahankan cara tersebut
N
Senyawa Kimia dalam Buah Nanas
Nanas merupakan salah satu buah tropis yang
sudah tidak asing lagi di Indonesia. Buah nanas
mengandung 99% air serta kalium, kalsium, iodi-
um, sulfur dan klor. Selain itu buah ini juga kaya
akan vitamin B12, biotin, vitamin E, asam serta
enzim bromelin

Vitamin B12
Biotin
membantu dalam pembentukan sel
metabolisme ener-
darah merah dalam tubuh manusia.
gi, pertumbuhan
rambut, pertum-
buhan kuku,
menurunkan berat Vitamin E
badan, mengatur salah satu antioksidan
kadar gula darah, yang penting dalam
organ seksual pria, pencegahan kanker &
sel-sel darah dan penyakit kardiovaskular
sumsum tulang

Enzim Bromelin
Berkhasiat antiradang, membantu
melunakkan makanan di lambung,
mengganggu pertumbuhan sel-
kanker, menghambat agregasi
platelet, dan mempunyai aktivitas
Gambar 15. struktur Biotin
fibrinolitik
N Proses Pelunakan
Buka buku pokok kimia SMA
kelas XI pada materi Laju
dan Orde Reaksi (katalis)

Perhatikan kembali

Enzim Bromelin
Berkhasiat antiradang, membantu
melunakkan makanan di lam-
bung, mengganggu pertumbuhan
selkanker, menghambat agregasi
platelet, dan mempunyai aktivitas
fibrinolitik

Enzim merupakan unit protein


fungsional yang berperan sebagai katali-
sator, dimana fungsi dari enzim adalah
sebagai katalis yang dapat mempercepat
KATALIS metabolism sel atau reaksi-reaksi lain.
Selain memiliki fungsi seperti yang tertera
Zat yang dapat mempercepat pada kolom diatas, fungsi enzim bromelin
adalah memecah protein.
Laju reaksi dengan cara
menurunkan energy aktivasi Enzim termasuk kedalam biokatalis,
sehingga kompleks teraktivasi dimana pengertian dari biokatalis itu
lebih mudah terbentuk sendiri adalah katalis yang mempercepat
reaksi-reaksi kimia dalam makhluk hidup.
Apakah daging tidak
dapat secara alami lunak
ketika dimasak?
Lalu Bagaimana penjela-
san ilmiah dari enzim
bromelin yang mampu Pada dasarnya proses pelu-
melunakan daging???. nakan daging dapat terjadi secara
alami tanpa memerlukan enzim,
proses tersebut adalah proses pe-
layuan. Namun proses ini memer-
lukan waktu yang cukup lama dan
Komponen dasar penyusun daging
tidak semua jenis daging dapat
adalah jaringan ikat dan otot. Pada
mencapai keempukan yang
jaringan ikat terdapat kolagen
dinginkan, sehingga dibutuhkan
(protein jaringan ikat) yang sangat suatu enzim yang dapat memper-
berperan penting dalam mem- cepat proses pelunakanan daging/
nentukan keempukan daging. Ber-
tambahnya usia sapi, maka akan
mempengaruhi pertambahan kolagen,
sehingga pada sapi tua memiliki dag- Enzim bromelin merupakan
ing yang liat/tidak empuk karena contoh dari enzim proteo-
memiliki kolagen yang lebih banyak litik yang dapat memebuat
dibandingkan sapi muda jaringan ikat pada sapi dan
mendegradasi protein yang
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terdapat pada jaringan ikat,
oleh Gunawan mahassiwa IPB mem- sehingga daging yang sebe-
peroleh kesimpulan bahwa nanas muda lum proses pemasakaannya
memiliki enzim bromelin lebih banyak direndam didala mair nanas
dibandingkan nanas tua, karena
keberadaan enzi m di -
pengaruhi oleh pH
(keasaman)
“Dan di antara hewan ternak itu ada yang dijadikan pengangkut
beban dan ada (pula) yang untuk disembelih. Makanlah dari rezeki
yang telah diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu mengi-
kuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang
nyata bagimu”. (QS. Al An’am: 142)
chemistry

Kota Tangerang

Penyebab Flatus (Buang gas)

Flatus adalah gas atau udara yang


terdapat didalam saluran pencernaan
yang dikeluarkan lewar anus. Gas dapat
ditemukan dilambung, usus kecil, mau-
pun di usus besar. Gas yang terdapat
didalam lambung akan dikeluarkan
lewat sendawa.
Jumlah gas yang masuk atau diben-
tuk di usus besar setiap harinya mem-
iliki rata-rata 7 sampai 10 liter. Se-
dangkan jumlah rata-rata gas yang
dikeluarkan biasanya hanya sekitar 0,6
liter. Sisanya diabsorbsi melalui mukosa
usus.

Ubi jalar merupakan salah satu


 Sejarah penyebaran ubi
tanaman yang menjadi potensi daerah
jalar
Kota Tangerang. Keberadaannya
 Senyawa yang
dipasar tradisional juga tidak terlalu su-
terkandung didalam ubi
lit, masyarakat bisa mengkonsumsi ubi
jalar
jalar ini sesuai dengan keinginan. Hanya
 Fenomena ubi jalar
saja terdapat mitos yang mengatakan
menyebabkan flatus
bahwa memakan ubi jalar dapat me-
 Penjelasan masyarakat
nyebabkan seseorang membuang gas
mengenai flatus
(flatus)
 Penjelasan ilmiah Benarkah demikian???
mengenai flatus

Pendidikan adalah hiasan dalam kemakmuran dan tempat perlindungan dalam kesulitan (Aristotle)
Sejarah Ubi Jalar Masuk Ke Indonesia
F
Banyak orang yang
beranggapan bahwa
memakan ubi jalar
dapat menyebabkan orang mem-
buang gas lebih dari pada bi-
asanya, oleh karena itu banyak
Memakan ubi jalar bisa mem- orang yang berusaha untuk men-
buat orang buang gas??? jauhi umbi yang satu ini.
Mitos atau fakta??? Tapi tahukan kalian bahwa ubi
jalar mengandung ban-
yak zat yang dibutuhkan
oleh tubuh kita?

Ubi jalar merupakan tanaman yang berasal dari


Selain jagung dan beras,
Amerika Tengah. Bangsa Spanyol yang mem-
ubi jalar juga merupakan
bawa tanaman ini ke Filipina dan Maluku. Na-
sumber kalori karena dida-
mun, bangsa Portugis juga ikut andil mengenal-
lamnya terdapat karbohidrat.
kan ubi jalar ke Indonesia. Ubi jalar merupakan
Karbohidrat yang terdapat
tanaman herba yang tumbuh menjalar didalam
didalam ubi jalar termasuk
tanah dan menghasilkan umbi. Tanaman dapat
kedalam golongan Low Gly-
ditanam ditanah yang kurang subur, asalkan
cemix Index (LGI 54) yang
tanahnya diolah hingga gembur.
jika dikonsumsi tidak akan
menaikan kadar gula darah
sangat drastic, Sehingga
baik bagi penderita diabetes
Selain mengandung kar-
bohidrat, ubi jalar juga
mengandung serat
Gambar 16 Perkebunan dan Pemanenan Ubi Jalar
Macam-Macam Ubi Jalar
F
Kalian pasti sudah tahu kalau
ubi jalar memiliki beberapa
perbedaan warna diantara nya
adalah...

Seperti yang terdapat pada gambar diatas, ada bebera-


pa macam ubi jalar mulai dari ubi jalar putih, ungu, oranye,
dan kuning. Keempat ubi Jalar tersebut memiliki. Daging
ubi jalar putih dan ungu memiliki daging yang lebih padat
dan kering, sedangkan ubi jalar oranye dan kuning lebih
lunak dan mengandung kadar air tinggi.
Semakin pekat warna ubi jalar, semakin tinggi kadar
betakarotennya. Ubi jalar putih memiliki kadar betakaroten
sebesar 260 mg/100 gram, ubi jalar kuning memiliki be-
takaroten sebesar 2900 mg/100 gram. Umbi jalar oranye
memiliki betakaroten sebesar 9900 mg/100 gram. Se-
Gambar 17.Antosianin
dangkan umbi jalar ungu tidak memiliki betakaroten na-
mun memiliki kadar antosiani yang lebih tinggi bandingkan
ubii jalar yang lain. Antosianin berufungsi sebagai antioksi-
dan pencegah kanker. Sedangkan betaberfungsi sebagai
provitamin A didalam tubuh manusia.
Manusia membutuhkan makan untuk tetap bisa bertahan hidup, bukan hanya sekedar
makan, tapi juga membutuhkan zat-zat yang diperlukan oleh tubuh. Telah kita ketahui
seblumnya bahwa ubi jalar mengandung beberapa zat yang dibutuhkan oleh tubuh,
bahkan dihalaman sebelumnya juga dikatakan bahwa karbohidrat yang terdapat dida-
lam ubi jalar merupakan karbohidrat yang bertipe Low glicemyx Index. Namun seba-
gian masyarakat mengira bahwa memakan ubi jalar bisa menyebabkan seseorang bu-
ang gas (flatus) lebih sering dibandingkan biasanya
Benarkah demikian??????
Sebelum memasuki penjelasan mengenai kebenaran atau tidaknya pendapat diatas
Coba kalian pilih salah satu kotak dibawah ini dengan cara memberi tanda √ pada
kolom yang sesuai dengan pendapat kalian, serta alasan pada kolom bagian bawahnya

Mitos Fakta

alasa alasa

————————————— ——————————————
————————————— ——————————————
————————————— ——————————————
————————————— ——————————————
————————————— ——————————————

Untuk mendapatkan jawabannya, perhatikan lah penjela-


san ilmiah mengenai fenomena ubi jalar dalam pemben-
Ne t
tukan flatus
Kalian masih ingat kan kalau
Ubi Jalar,Flatus?
F ubi jalar mengandung kar-
bohidrat dan serat?

Karbohidrat dan serat


inilah yang akan mem-
bantu kalian mengetahui
Karbohidrat merupa-
apakah fenomena yang kan bahan bakar utama
ada dimasyarakat benar tubuh dan otak kita. Me-
atau tidak makan banyak karbohidrat
akan menjamin tersedianya
glikogen (bentuk penyim-
panan karbohidrat) dalam
otot dan hati, meningkatkan
kinerja, dan memperlambat
kecapekan. Kebanyakan Macam-
senyawa ini ada dalam ben- maca m
Buka buku pokok tuk CnH2nOn karbohid-
kimia SMA kelas XII
pada nateri Biomole- Karbohidrat ditemukan rat
kul melimpah dalam alam dan
merupakan komponen pent-
ing bagi makhluk hidup monosakarida

Di, Tri, Tetra


sakarida
Ubi jalar mengandung beberapa jenis gula
oligosakarida seperti stakiosa, rafinosa, dan ver- oligosakarida
baskosa

polisakarida
Oligosakarida merupakan sakarida-
sakarida yang mengandung 2 sampai 10 mon-
osakarida. Salah satu contoh dari oligosakarida
adalah rafinosa yang terdapat di ubi jalar.
Selain ditemukan di ubi jalar, rafinosa juga
ditemukan dalam biji dan kacang-kacangan,
rafinosa tersusun atas 3 unit monosakarida,
yakni galaktosa, glukosa, dan fruktosa.
Seperti yang telah kita
pelajari, bahwa bagian
dari tubuh kita yang
Tabel 2. Komposisi Kimia Ubi Jalar
memiliki fungsi me-
nyerap sari makanan ada-
Komponen Jumlah
lah usus halus, namun
Kalori kal lain halnya dengan
Protei g . stakiosa, rafinosa, dan
verbaskosa yang merupa-
Le ak g .
ka senyawa oligosakari-
Kar ohidrat g . da pada ubi jalar, mereka
Kalsiu g tidak dapat dicerna dan
diserap di usus halus,
Fosfor g
tetapi mereka dicerna
Besi g . dan mengalami fermen-
Vita i A SI - tasi oleh bakteri didalam
usus besar, dan hal inilah
Vita i C g
yang menyebabkan ter-
Air g . bentuknya gas didalam
usus besar, atau sering
Jadi sekarang kalian sudah tahukan bahwa ubi disebut dengan flatus
jalar bisa menyebabkan flatus, mitos atau fak- (buang gas)
ta……...
F Tepung Ubi Jalar
Tentu bisa

Ubi jalar dibuat tepung,

memang bisa???

Untuk produk-produk yang berkarakteristik


adonan pendek seperti beberapa makanan
tradisional, tepung ubi jalar dapat dialokasi-
kan 100%. Warna-warni dari ubi jalar dapat
digunakan sebagai pewarna makanan alami
yang pastinya alami dan sehat

Tepung Ubi Jalar


Bahan : 10 kg ubi jalar segar, cuci bersih dan
kupas
Cara membuat:
 potong-potong tipis ubi jalar
 Keringkan dibawah sinar matahari selama 2 hari atau
menggunakan oven pada suhu 600C selama 6-8 jam
 Giling umbi yang sudah kering
 Ayak tepung, dan jika masih terdapat yang

Tepung ubi jalar ini bisa dibuat beberapa olahan makanan yang cara pembuatannya
tidak cukup sulit, untuk resep olahannya bisa kaian lihat dihalaman selanjutnya.
Roti Manis Ubi Jalar
Bahan :
400 gram tepung terigu cakra, 100 gram tepung ubi jalar putih, 100
gram gula pasir, 2 butir telur, 11 gram ragi instan , 25 gram susu
bubuk, 7.5 gram bread improven baker’s bonus, 7.5 gram garam, 100 gram marga-
rin, 250ml air es, selai nanas.
Cara membuat:
1. campur tepung terigu, tepung ubi jalar, susu bubuk, gula pasir, ragi instan, dan
bread impover, aduk rata
2. Tambahkan air, kuning teur, garam, dan margarin, lalu aduk adonan hingga
kalis. Diamkan adonan selama 10 menit atau hingga mengebang.
3. Kempiskan adonan , ambil dan timbang seberat 50 gram,. Diamkan lagi sela-
ma 10 menit hingga mengembang
4. Olesi permukaan roti dengan campuran susu dan telur, lalu masak didalam
oven bersuhu 1800 C selama 30 menit atau hingga matang, angkat dan olesi
permukaannya dengan mentega agar lebih mengkilap dan menarik

Bakpao
Bahan A:
50 gram tepung terigu, 75 gram tepung ubi jalar, 125 gram ubi jalar kukus
(haluskan), 1 sdm ragi instan, 150 ml susu
Bahan B:
250 gram tepung terigu, 50 gram tepung ubi jalar, 75 gram ubi jalar khusus
(haluskan), 1 sdm baking powder, 150 ml susu, 30 gram mentega putih
Cara membuat:
1. campur semua bahan A lalu adukdan uleni dengan tangan selama 10 menit
hingga kalis
2. Tutup adonan dengan serbet basah dan diamkan selama 30 menit hingga
mengembang
3. Masukan bahan B kedalam adonan A, uleni kembali selama 5 menit hingga
kalisi
4. Bagi adonan menjadi beberapa bagian, masing-masing sekitar 35 gram
5. Tipiskan adonan, lalu isi dengan selai kacang ijo (sesuai selera). Bentuk bulat,
lalu ku kus selama 15 menit
6. Angkat dan sajikan
Dan Dialah yang menjadikan tanaman-tanaman yang merambat
dan yang tidak merambat, pohon kurma, tanaman yang berane-
karagam rasanya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan
warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Makanlah buahnya apabila
ia berbuah dan berikanlah haknya (zakatnya) pada waktu memetik
hasilnya, tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tid-
ak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”.
(QS. Al An’am 141)
chemistry

Kota Tangerang

Asinan Rogtog

Terdapat banyak makanan yang men-


jadi ciri khas dari sebuah kota, termasuk
Kota Tangerang yang memiliki banyak
makanan yang rasanya cukup me-
manjakan lidah dengan harga
yang cukup terjangkau.
Salah satu makanan yang
menjadi maskot Kota Tangerang
adalah asinan rogtog. Bukan han-
ya Kota Bogor yang memiliki
asinan sayur maupun buah.

Asinan rogtog ini memiliki rasa yang


cukup mampu membuat para penik-
 Asinan Rogtog matnya merasa segar karena kesegaran
 Beberapa Senyawa yang didapat didalamnya. Dengan resep
Asam turun-temurun, makanan ini mampu ber-
 Senyawa kimia dalam saing dengan makanan-makanan modern
asinan sayuran lainnya. Kesegaran yang didapat dari
 Proses Kimia yang makanan ini menggunakan senyawa
Terjadi pada Asinan kimia yang baik jika masuk kedalam
buah tubuh manusia
 Pengawetan Makanan
Menggunakan Senyawa
Aasam

Pendidikan adalah tiket masa depan, hari esok dimiliki oleh orang-orang yang mempersiapka dirinya
sejak hari ini (Malcolm X)
A Mengenal Asinan Rogtog

Gambar disamping merupakan foto seorang


pengusaha muda yang mengembangkan ma-
kanan tradisional betawi yaitu asinan rogtog.
Namanya adalah Vian, pengusaha asinan
sayur dan buah yang menjadi pewaris kedua
usaha asinan dari orang tuanya. Ia menjalan-
kan usaha ini bersama dengan kakak perempu-
annya.
Usaha asinan ini berawal dari penjualan
menggunakan grobag yang pertama
Gambar 18. Pengusaha asinan rogtog
kali dijajakan pada tahun 1975
dengan resep yang dibuat secara khusus oleh ibunya, dan saat ini, asinan tersebut tid-
ak lagi dibawa berkeliling menjajaki wilayah Kota Tangerang, melainkan dalam se-
buah ruko yang berada di Jl K.H Asyari, Rogtog Kota Tangerang. Nama ruko nya
adalah Asinan Hj. Sofie, nama ini diambil dari sang pemilik awal yaitu ibu dari Vian.

Didalam ruko tersebut dijual dua macam asinan, yaitu


asinan sayur dan asinan buah.
Terdapat perbedaan antara asinan sayur bogor dan asi-
nan sayur betawi, asinan bogor memiliki kuah yang
berwarna merah dan encer. Sedangkan asinan sayur betawi
memiliki kuah yang dikombinasikan dengan kacang goreng
sehingga asinan sayur betawi memiliki kuah yang lebih
kental. Sedangkan untuk asinan buah, baik yang berasal
dari betawi dan bogor tidak memiliki perbedaan yang sig-
nifikan .
Dalam proses pembu-
atannya sang pemilik mem-
buka peluang kerja bagi
tetanganya terlebih di bulan
puasa dimana omset
penjualan dan permintaan
asinan sayur dan buah ber-
tambah beberapa kali lipat.
Sehingga tak jarang pada bu-
lan tersebut sang pemilik
membuka peluang kerja. Da-
lam sehari penjualan asinan
buah dan sayuran sebanyak
300 bungkus
Gambar 19. Proses pembutan asinan

Usaha asinan ini sudah be-


berapa kali masuk kedalam be-
berapa koran , salah satunya
adalah Koran kompas dan
statelit news. Selain itu juga
usaha ini telah menjadi tempat
penelitian beberapa mahasiswa,
diantaranya adalah mahasiswa
binus yang membuat film doku-
menter mengenai proses pem-
buatan sampai penjualan asin ini

Gambar 20. Asinan sayur dan asinan buah


A Asam Lemah dalam Asinan

Perhatikan gambar disamping, cuka


merupakan salah satu bahan dalam
pembuatan asinan, tahukah kalian
cuka termasuk kedalam asam lemah
atau asam kuat?????

Gambar 21. Asam cuka salah satu bahan dalam mememembuat asinan

Harus kalian ingat bahwa kimia merupakan bagian dari


Buka buku pokok
kehidupan kita, kita memulai kehidupan dengan zat
kimia SMA kelas XI
kimia, pasta gigi yang ada dikamar mandi kalian ada-
pada nateri Asam
Basa
lah kimia, baju yang kalian gunakan mengandung zat
kimia, bahkan susu dan roti yang kalian makan dipagi
hari juga mengandung zat kimia. Jadi tidak ada
salahnya jika kalian mengenal lebih dalam salah satu bahan kimia yang sering kalian
jumpa entah itu saat makan bakso atau asinan.

Asam Asetat dalam Cuka Makan


Kalian pasti tidak asing lagi dengan cuka makan.
Cuka makan merupakan salah satu senyawa kimia yang
mampu memberikan rasa dan aroma asam pada ma-
kanan. Komposisi utama dari cuka makan adalah asam
asetat glasial yang kadarrnya sekitar 5% . Dan jika kal-
ian masuk kedalam laboratorium, kalian akan melihat
Asam Asetat glasial, apa itu asam asetat glasial???
Asam asetat glasial ada didalam laboratorium???
Yang aromanya mirip dengan cuka makan kan?
Tapi lebih menyengat!

Ya betul sekali, asam asetat glasial


Memiliki aroma yang sama dengan cuka makan
Namun lebih menyengat, persamaan aroma
Tersebut diakrenakan cuka makan mengan-
dung
5% asam asetat, tapi itu hanya dalam ka-
dar 5% ya
Karena jika didalam cuka makan terdapat
asam asetat glasial melebihi kadar yang
MSDS
seharusnya,
Singkatan dari Akan menimbulkan efek yang tidak baik
bagi tubuh
Material Safety
Jadi lebih baik sekarang kita mempelajari MSDS dari
Data Sheet. Yang
Asam asetat glasial
berisi informasi
data keamanan MSDS Asam Asetat Glasial
bahan
Memiliki nama lain Acetic Acid Glasil dengan rumus kimia
CH3COOH. Berbahaya jika terkena kulit, mata , terte-
Kadar asam asetat lan, terhirup. Jika terkena gas tersebut dapat mengaki-
didalam cuka
batkan kerusakan jaringan terutama pada selaput lendir
makan sebanyak
5% cukup aman mata, mulut dan saluran pernapasan. Jika terkena mata
untuk dikonsumsi. segera siram dengan air bersih,jika terkena kulit, sege-
Jadi teruskan
ra basuh kulit dengan air sedikitnya selama 15 menit,
makan bakso
menggunakan cu- jika terhirup, segera cari tempat yang mengandung
ka, tapi tetap jan- udara bersih. Dan setelah mendapatkan pertolongan per-
gan berlebihan.
tama segera hubungi pihak medis.
Api dan Ledakan
Mudah terbakar menghasilkan CO dan
CO2. Bereaksi dengan logam untuk Tindakan Terhadap
menghasilkan gas hidrogen yang mudah Tumpahan dan Kebocoran
terbakar. Uap asam asetat memung- Tumpahan Kecil : Encer-
kinkan membentuk ledakan campuran kan dengan air dan menge-
dengan udara. Reaksi antara asam asetat pel, atau menyerap dengan
dan bahan-bahan berikut berpotensi le- bahan inert dan tempat ker-
dakan: 5-azidotetrazole, pentafluoride ing dalam wadah pembu-
brom, kromium trioksida, hidrogen per- angan limbah yang baik.
oksida, kalium permanganat, natrium Tumpahan Besar: Jauhkan
peroksida, dan triklorida phorphorus dari sumber api. Hentikan
kebocoran jika tanpa risiko.
Jika produk dalam bentuk
Penanganan dan Penyimpanan padat: Gunakan sekop untuk
Jauhkan dari panas. Jauhkan dari menaruh materi ke dalam
sumber api, Simpan wadah di wadah pembuangan limbah.
tempat yang sejuk dan berventi- Jika produk dalam bentuk
lasi cukup. Simpan wadah ter- cair: Menyerap dengan bumi
tutup rapat dan disegel sampai KERING atau pasir.
siap untuk digunakan. Hindari
semua sumber-sumber pengapian
(percikan atau api).Dalam Mari bereksperi-
penggunaannya gunakan alat men…..
pernapasan yang sesuai.
A Asinan Buah nan Segar

Asinan buah yang segar dan mampu mengembalikan


semangat bagi para penikmatnya ini terbuat dari
berbagai macam buah-buahan, yaitu manga, nanas,
kedongdong, bangkuang, pepaya, dan salak. Buah-
buah tersebut mampu membuat rasa asinan buah
memiliki rasa yang asam, pedas, dan manis.

Masyarakat memiliki cara


tersendiri dalam mengkonsumsi
asinan buah ini

Asinan buah dapat dimakan langsung setelah


proses pembuatan, namun sang pemilik usaha
ini mengatakan bahwa rasa asinan buah akan
jauh lebih enak dan segar jika asinan tersebut
didiamkan terlebih dahulu selama beberapa jam dan di-
masukan kedalam lemari pendingin. Hal ini dimaksudkan
agar rasa yang terdapat didalamnya bukan hanya rasa yang
berasal dari air kuah buatannya melainkan juga
dari buah-buah yang terdapat didalamnya.

Untuk mengetahui penjelasan ilmiah dari keyakinan masyarakat mengenai cara me-
makan asinan buah, kalian bisa mempelajarinya lebih dalam pada halaman berikutnya
Next Page
Perhatikan gambar 22 disamping, gambar
tersebut mengilustrasikan peristiwa yang ter-
jadi didalam asinan buah. Peristiwa tersebut
melibatkan cairan yang ada didalam buah
dengan air kuah dari asinan buah itu sendiri.
Peristiwa tersebut dipengaruhi oleh
kepekatan yang dimiliki oleh masing-masing
cairan tersebut, dimana akan terjadi perpinda-
han dari cairan yang encer ke cairan yang lebih
pekat melewati membrane semipermiabel,
Gambar 22. Peristiwa Osmosis peristiwa perpindahan ini disebut dengan os-
mosis.

Pada asinan buah, cairan yang encer ada-


Buka buku pokok
lah cairan (air) yang berasal dari buah se-
kimia SMA kelas XII
dangan kuah dari asinan buah tersebut lebih
pada materi sifat
pekat, sehingga bisa ditarik kesimpulan bah-
koligatif larutan
wa air yang ada didalam buah pindah ke
cairan yang lebih pekat (kuah asinan) sehing-
ga menyebabkan asinan yang didiamkan
selama beberapa menit memiliki cita rasa
yang segar. Selain itu juga bukan suatu hal
yang mustahil jika cairan yang terdapat di
luar (pekat) masuk kedalam buah?
sehingga membuat buah yang terdapat dida-
lam asinan memiliki rasa yang sangat segar
Glosarium

Senyawa Prekusor merupakan senyawa dapat mengalami perubahan untuk menghasilkan


senyawa baru dan biasanya membutuhkan bantuan senyawa lain pada kondisi tertentu.

Enzim merupakan

Bioethanol adalah

Senyawa Volatil

Senyawa Nonvolatil

Partikel

Terdispersi

Pendispersi

Molekul

Inhibitor
Kota Tangerang
dalam Kimia

Buku Suplemen Kimia berbasis Kearifan Lokal Kota Tangerang

Untuk SMA

By: Annisah Aynun Najid

Program Studi Pendidikan Kimia

Jurusan Pendidikan IPA

Fakultas Ilmu Tarbiyan dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta


Buku Suplemen Kimia Berbasis Kearifan Lokal Kota Tangerang

Untuk SMA

Judul : Kota Tangerang dalam Kimia

Penulis : Annisah Aynun Najid

NIM : 1110016200004

Keterangan : Pogram Studi Pendidikan Kimia

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Tahun : 2014

Pembimbing : Burhanudin Milama, M.pd

Dewi Murniati, M.Si

Penilai : ___________________

___________________

Ukuran Buku : A4

Buku ini ditulis dan dirancang oleh penulis

Dengan menggunakan Microsoft publisher 2007

Dan Adobe Photoshop CS3


Kata Pengantar

Bismillahirrahmanirrahim,

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga buku yang berjudul
“Kota Tangerang dalam Kimia” ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam tak lupa tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, yang atas ijin Allah SWT membimbing umat manusia menuju masa yang kaya
akan ilmu pengetahuan seperti saat ini dari masa yang gelap gulita,

Buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal Kota Tangerang ini disusun dan dikembangkan dalam rangka
penelitian dan penyusunan tugas akhir kuliah yang berjudul “Pengembangan Buku Suplemen Kimia Berbasis
Kearifan Lokal Kota Tangerang”. Buku ini berisi beberapa potensi daerah Kota Tangerang serta kebiasaan masyara-
kat Kota Tangerang dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dijelaskan dan disajikan konten kimia yang terdapat
didalamnya,

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Burhanudin Milama, M.Pd dan Ibu Dewi Murniati, M.Si
selaku dosen pembimbing serta Bapak Adi Riyadhi, M.Si dan Ibu Evi Sapinatul B, M.Pd selaku validator yang telah
membimbing saya dalam menyusun buku ini. Serta bapak Tonih Feronika, M.Pd dan Bu Nanda Saridewi, M.Si
yang telah membantu saya menyempurnakan buku ini Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada kedua
orang tua saya yang selalu mendo’akan dan memberikan dukungan, Fajar Nugroho yang telah membantu saya
mendesain cover buku ini serta semua pihak yang telah membantu proses pembuatan buku ini, mulai dari yang
berkontribusi dalam memotivasi, memberikan saran serta proses percetakan.

Saya menyadari bahwa buku ini masih memiliki beberapa kekurangan jika ditinjau dari segi bahasa, sistemat-
ika penulisan serta kelengkapan materinya, sehingga dengan demikian saya mengharapkan partisipasi pembaca
dalam memberikan kritk dan sarannya untuk perbaikan buku ini. Terlepas dari semua kekurangan buku ini, saya
berharap buku ini dapat menambah ilmu dan wawasan kepada pembaca terkait bidang ilmu kimia

Tangerang, 7 Februari 2015


Penulis
Pa dua u tuk Pe a a

Cakupa ateri pe elajara pada uku i i disajika siste ais, ko u ikaif, da i tegraif. Di seiap a al a
dile gkapi ga ar pe uka pelajara , ertujua e erika ga ara ateri pe elajara a g aka di ahas,
da e gajarka ko sep erpikir ko tekstual da logis sekaligus era gsa g ara erpikir le ih dala . “elai itu,
didala uku i i juga terdapat dua tokoh a g aka e a tu a da e a a seiap ateri agar le ih udah da
e arik. Buku i i juga dile gkap de ga foto serta reaksi-reaksi ki ia a g erkaita de ga ateri a g disa -
paika .
Buku a g erjudul Kota Ta gera g dala ki ia i i terdiri dari e a ateri pe elajara a g e iliki hu -
u ga a g erat de ga Kota Ta gera g serta pe jelasa se ara ki ia a. Ke e a ateri terse ut adalah si g-
ko g, pe ata g uah, pereda pa as, pelu ak dagi g, pe e a latus, da asi a rogtog. U tuk le ih jelas a per-
haika petu juk pe a a erikut:

. Judul a , disesuaika de ga te a ateri dala a


. Le ar pe uka a , disajika u tuk e getahui o toh a faat dari a-
teri a g aka dipelajari

. Ad a e Orga ize, disajika u tuk e u uhka rasa i gi tahu dari ateri


a g aka dipelajari da e garahka a da pada ateri dala seiap a
. Ko pete si Dasar,disajika agar sis a e aha i hasil a g aka dia dapat
dala ateri pe elajara , dala uku i i, KD idak disajika se ara pe uh,
ha a e erapa agia saja de ga kete tua kali at a g er ar a puih
erupaka KD a g terdapat di dala uku.

. Per akapa . Dikeluarka oleh dua tokoh a g terdapat didala uku agar
pe a a idak erasa osa da e iliki pe-
tu juk dala e a a
. Tokoh , pe ari a te se agai salah satu ide itas Kota Ta gera g kare a Ko-
ta Ta gera g erada di pro i si Ba te
. Wa a a atau ateri, e jelaska le ih dala e ge ai ateri a g terdapat
didala uku
. Tokoh , a i asi salah satu sai is Al ert Ei ste
. Kotak pe garah, disajika de ga tujua agar pe a a dapat e gaitka a-
teri a g terdapat di uku suple e i i de g uku ki ia a disekolah.
. Kotak Glosariu , disajika agar pe a a dapat de ga udah e e uka
ari dari isilah-isilah a g elu ereka ketahui sehi gga ereka idak perlu
e uka glosariu
. Kata-kata uiara, disajika u tuk e a ah oi asi sis a dala e u tut il u
. Su a ateri, disajika u tuk e atasi su -su a g terdapat didala uku
. Kotak u gu, disajika u tuk e jelaska hal-hal a g asih da sa gat
erkaita de ga as arakat Kota Ta gera g
. Li e pe atas, e a daka ah a agia di a ah a erisi i fo, seiap li e
e iliki ar a a g er eda erga gtu g su a a
. Ga ar pe duku g, disajika u tuk e erika ilustrasi e ge ai ateri a g
terdapat didala uku
. li e ku i g, disajika u tuk e jelaska ko pete si kearifa lokal a g terdapat
di dala uku
Daftar Isi

Kata Pengantar iii

Panduan untuk Pembaca iv

Singkong

Sejarah dan Kandungan dalam Singkong 2

Cara Senyawa HCN Terbentuk 4

Cara Masyarakat Kota Tangerang Menghilangkan Senyawa HCN di dalam Singkong 5

Makanan Olahan dari Singkong 6

Ubi Jalar

Macam-macam Ubi Jalar 15

Anggapan Masyarakat Mengenai Ubi Jalar 16

Mengolah Ubi Jalar 18

Mematangkan Buah

Buah Familiar di Kota Tangerang 20

Mematangkan Buah dengan Cepat 21

Penjelasan Ilmiah mengenai Pematangan 23

Meredakan Panas

Daun Dewa dan Senyawanya 31

Daun Dewa Menurunkan Panas 32


Asinan Nerogtog

Mengenal Asinan Nerogt og 35

Asam Lemah dalam Asinan 36

Asinan Buah Nan Segar 37


Microsoft
Kota Tangerang

Singkong
“i gko g erupaka salah sa-
tu pote si daerah Kota Ta gera g
a g dapat de ga udah di
ju pai da dita a . Di I do esia
Ko pete si Dasar “i gko g Me iliki er agai
a a a a di a tara a adalah
ketela, ketela poho , u i ka u, da
. Me ga alisis sifat lai -lai ,seda gka di Kota Ta ge-
laruta ra g dike al de ga a a si g-
erdasarka ko sep ko g.
asa asa da /atau
pH laruta

. Me gajuka ide/
gagasa u tuk
e odiikasi
pe uata koloid
erdasarka
pe gala a
e uat e erapa
je is koloid

“u er:htp://e ou her. o.id/ log/ / /i i-dia-khasiat-u i-si gko g-u tuk-kesehata .ht l

Dala a i i kita aka e pelajari le ih dala e ge ai si gko g, teru-


ta a e ge ai se a a ki ia si gko g a g e jadi pe e a dari rasa
pahit a g terdapat di dala si gko g, selai itu kalia juga aka e pelajari
agai a a se a a terse ut ter e tuk serta agai a a ara e i i alisir
a. Kalia juga dapat e pelajari proses pe uata aka a tradisio al
aupu oder er aha dasar si gko g serta pe uata tepu g assa a
“ Sejarah da Ka du ga dala Si gko g

Sejarah da perke a ga si gko g


“i gko g perta a kali dike al di A erika “elata ,
ke udia dike a gka di Brazil dari Parugua . “i g-
ko g dita a se ara ko ersil di I do esia pada asa
pe eri taha Hi dia Bela da sekitar , setelah
se elu a di perke alka ora g Portugis pada a ad ke
- . “i gko g erupaka ta a a tahu a tropika da
su tropika a g u i a dike al luas se agai aka a
pokok kare a ka du ga kar ohidrat a a g i ggi
da dau a dapat dijadika sa ura .
“u er ga ar :htp:// .ipa io li e. o / / /a erika-lai - ersatu-duku g-
arge i a.ht l

Ka du ga dala Si gko g
“i gko g e ga du g: Kalori, air, phospat, kar ohidrat,
kalsiu , ita i C da B , protei , esi, le ak.
“i gko g erupaka ta a a a g a pu tu uh di
Perke u a Si gko g er agai daerah a g ada di I do esia. “i gko g juga dike al
se agai aka a a g e ga du g kar ohidrat i ggi
“alah satu perke u a a g e a a si g-
setelah padi da jagu g serta erupaka pe ghasil kalori
ko g di Ke a ata Kara g Te gah,
le ih esar di a di gka de ga ta a a lai a. “i gko g
u u a as rakat Kota Ta gera g e-
erupaka aha pa ga a g sudah sejak la a diko su si
a a si gko g erda pi ga de ga
oleh as rakat I do esia
ta a a lai a, hal i i dilakuka de ga
Su er ga ar :
tujua u tuk e aksi alka pe a faata
htp://ulysito pul. logspot. o / / /kar ohidrat.ht l
laha a g ereka iliki.
Su er ga ar : doku e pri adi

Pegang pena dan ukirlah setiap kejadian dalam hidup. Sebab ia adalah bagian dari sejarah yang berharga
Apa yang kalian
rasakan ketika
kalian memakan
singkong?

Tentu saja singkong


tidak memiliki rasa Asa “ia ida HCN idak egitu saja ter-
dapat di dala ta a a , u tuk e e -
tuk HCN, suatu ta a a haruslah e -
iliki se a a prekusor aitu li a ari
da eil li a ari , iasa a se a a
terse ut terdapat didala u i-u ia .
Asa “ia ida dapat pula dise ut de ga
Hidroge “ia ida. Hidroge “ia ida ersi-
fat olail, udah e guap da udah
ter akar. “e a a i i tak er ar a atau
er ar a hijau pu at pada suhu ka ar
“u er ga ar: htp:// is isuk . o /lestarika -
ke ali-pa ga -lokal-i do esia.ht l/u i-
u ia -

HCN
Tidak se ua si gko g e iliki rasa ta ar atau a is. Ter- Ta a a ya g e ga du g
dapat e erapa si gko g a g e iliki rasa pahit. HCN

Rasa pahit terse ut erasal dari se a a asa le ah aitu HCN idak ha a ter-
asa sia ida HCN . dapat di dala si g-
ko g, HCN juga ter-
dapat pada e erapa
Buka buku pokok kimia SMA
ta a a lai a. Co -
kelas XI pada materi asam
basa
toh a adalah ortel, lo ak, da a a g
le gkio. Na u dala ju lah a g sedikit
sehi gga a a u tuk diko su si.
Pada u u a da salah satu ara a g sa gat udah “u er: Uji kualitaif sia ida pada ortel,lo ak, salak, da a a g le gkio,

u tuk e deteksi ada a se a a terse ut adalah de ga jur al prakiku ki ia a orga ik II UIN “ arif Hida atullah Jakarta

ara e i ipi a, kare a asa sia ida aka terasa pahit jika
asuk ke dala ulut kalia
“u er ga ar :

htp://i earta eri a. o /featured/h droge - a ide- ole ule-lagu a-


desig .ht l

Pendidikan nyata akhirnya harus terbatas pada orang-orang yang bekerja keras. Sisanya adalah hanya menggiring domba
Asa Sia ida Bera u Efek ya g dii ulka dari HCN
“i gko g a g e iliki rasa Telah dijelaska se elu a ah a HCN
pahit le ih i ggi e a daka sa gatlah era u jika asuk ke dala
ah a si gko g terse ut tu uh a usia, a u kalia ja ga
e ga du g asa sia ida takut, kare a a usia e iliki siste
a g le ih a ak di a di g- keke ala tu uh se diri a g telah di ip-
ka de ga si gko g a g taka Allah u tuk e gu ah HCN e -
rasa a idak pahit. “elai jadi iosia at da eriakata de ga ita-
e e a ka rasa pahit, HCN i B sehi gga idak erefek uruk
juga erupaka se a a agi tu uh, a u jika kalia e gko -
a g sa gat era u jika a- su si aka a a g e ga du g a -
suk ke dala tu uh. ak HCN aka terdapat e erapa efek
“u er ga ar: a g erugika agi tu uh kalia aitu
htps://je id a. ordpress. o / / / / i ul a rasa pedih di ata kare a iritasi
ra u -sia ida- er aha a/ da kesulita er afas hal i i dikare aka
HCN e giritasi ukosa salura per afa-
sa da e e a ka ke aia

“ Cara Se ya a HCN ter e tuk

.Lalu keika pH si gko g


Bagaimana caranya?

erada pada ko disi di atas


HCN idak egitu saja terdapat di dala ta a a , , aka se ara spo ta
terdapat se a a prekusor erupa li a ari da aseto sia ohidri hasil
eil li a ari a g a pu eru ah diri a e - peru aha li a ari aka
jadi HCN serta produk se a a lai a. eru ah e jadi HCN da
aseto . Proses erte u a
e zi , oksige , da se a-
a prekusor dapat terjadi jika u i e gala i ke-
.Prekusor e utuhka zat atau se a- rusaka se ara eka is.
a lai u tuk eru ah. Dala hal i i a g
erpera adalah e zi li a ari da oksi-
ge a g ada di udara. Keika e zi li a a- Linamarin + O2 D-Glukosa + Aseton Sianohidrin
ri da oksige erte u de ga se a a Enzim linamarin
prekusor li a ari da eil li a ari ,
aka e zi da oksige terse ut aka
e a tu se a a prekusor eru ah e -
jadi glukosa da aseto sia ohidri .

Seorang manusia tidak mencapai ketinggian penuh sampai ia dididik


Cara Masyarakat Kota Ta gera g Me ghila gka Se ya a HCN di dala
“ Si gko g

Gatet Alasa Pe uata Gatet

Gatet erupaka aka a Alasa as arakat kota Ta gera g e u-


a g ter uat dari si gko g a g at aka a i i adalah u tuk e gura gi rasa
dije ur sela a e erapa pahit pada si gko g. selai itu si gko g a g
i ggu, aka a i i adalah di uat gatet aka le ih a et atau idak u-
aka a a g iasa di uat dah e usuk
oleh as arakat Kota Ta ge-
ra g, selai itu as arakat dae-
rah pa ita juga e ge al a-
Pe jelasa Il iah
ka a i i de ga a a gatot
.“eiap se a a e iliki iik
didih da iik eku a g er-
eda. Tiik didih da iik eku
suatu se a a dipe garuhi oleh
Apa hubungan dari
je is zat pe usu a, suatu
kebiasaan masyarakat se a a o olail e iliki
Kota Tangerang diatas teka a uap a g le ih re dah
dengan HCN?
di a di gka se a a olail
sehi gga di utuhka e ergi
a g le ih i ggi u tuk e didi-
hka se a a o olail. Hal i i
e e a ka se a a o -
olail e iliki iik didih
Te tu ada hu u ga a. Kalia
a g le ih i ggi di a di g
asih i gatka salah satu ara
de ga pelarut a, salah satu
ter udah e gi dikasika
o toh dari se a a pelarut
ada a HCN di dala tu -
adalah air de ga iik didih
uha ?
Cara ter udah adalah .HCN ter asuk kedala se a a olail, hal i i
de ga e i ipi a da jika
e u juka ah a HCN e iliki iik didih kura g
terasa pahit, aka hal itu e a daka ah-
dari C. “ur a i da es iai dala Aii dah
a di dala si gko g terdapat HCN.
e gataka ah a pada u u a sia ida
Dala proses pe uata gatet si gko g pada tu uha dapat dihila gka de ga pe-
harus dije ur di a ah terik atahari sela a re usa da pere da a se a sifat isik a udah
e erapa ula da hal i i isa e gura gi larut dala air da e pu ai iik didih C. Tiik
kadar HCN didih se esar itu, elalui proses pe je ura HCN
dapat hila g, a u de ga prese tase a g ke il.

Thi ki g Co pete ies

Ide saya tentang pendidikan adalah untuk menggoncang pikiran para muda dan mengobarkan kecerdasan mereka
“ Maka a Olaha dari Si gko g

Tepu g Tapioka
Misro

Gatet

Tepu g T assa a

Bioetha ol

Pembuatan Tepung

Tapioka

Alat : Parutan (mesin giling), sendok, kain sarung bersih, baskom

Bahan : Singkong , air

1. Singkong diparut hingga halus, lalu ditambahkan air dan diaduk-aduk hingga
patinya keluar

2. Campuran singkong parut diperas dan disaring dengan menggunakan kain


sarung, lakukan hingga semua campuran habis.

3. Larutan hasil saringan dibiarkan atau diendapkan selama semalam. Lalu bu-
ang air yang ada diatasnya, tiriskan

4. Endapan dijemur di bawah sinar matahari hingga kering

5. Pati ditumbuk atau digulung hingga halus, lalu ayak.

Sumber : Murtiningsih dan Suyanti. .Membuat Tepung Umbi dan Variasi Olahannya. Jakarta Selatan : Agromedia
Pustaka.:2011

Percaya diri bukan sekedar dianggap hebat, namun memang sudah hebat sejak lahir. Hanya saja persepsi diri kita yang
menghalangi kehebatan kita masing-masing
Proses Pe uata Gatet

. “i gko g di u i ersih agar ta ah atau kotora idak e e pel

. “i gko g dikupas da lapisa kulit si gko g a g er ar a okelat di u-


a g, u i a se aik a dire da dala air u tuk e egah peru aha
ar a.

. Lalu “i gko g diiriska

. Je ur si gko g di a ah terik atahari sela a - ula erga tu g


de ga je is si gko g hi gga si gko g eru ah ar a da e geri g.
Biasa a aktu pe je ura dilakuka as arakat saat asuk usi
pa as de ga urah huja ke il

. “etelah keri g si gko g dipoto g-poto g da se elu di asak dire da


dala air sela a satu ala .

. Lalu dikukus, iasa a pe ajia dida pi gi de ga kelapa parut a g


telah dikukus se elu a.

Pe uata Tepu g Kassa a

Alat : Pisau, adah seje is a pa , alat pe ga ak, alat pe g


gili g, tu uka alat pe ggili g
Baha : “i gko g
. “i gko g di u i ersih lalu dipoto g ipis-ipis
. “i gko g dije ur di a ah si ar atahari sela a - hari
. “i gko g dia gkat dari pe je ura lalu dia ak
. “i gko g ditu uk atau digili g lalu dia ak

. Tepu g a g telah halus dipisahka , lalu uira tepu g a g


elu halus ditu uk ke ali
. Prosedur keli a dilakuka ke ali hi gga tepu g halus se ua
Sumber : Murtiningsih dan Suyanti. .Membuat Tepung Umbi dan Variasi Olahannya. Jakarta Selatan:
Agromedia Pustaka.:2011

Jika sore tiba, janganlah tunggu waktu pagi, jika pagi tiba, janganlah tunggu waktu sore. Manfaatkan masa sehatmu sebelum
tiba masa sakitmu dan manfaatkan masa hidupmu sebelum tiba ajal mu (Ibnu Umar, putra Umar bin Khattab)
Ber i ara e ge ai tepu g assa a da
tepu g tapio a a g di uat dari si gko g,
di a ah i i aka disajika se uah resep
a g e ggu aka tepu g assa a

Kue Lapis Coklat Kasa a

Baha :

gra tepu g Kasa a

l sa ta ke tal, asak se e tar, di gi ka

gra gula pasir

uir telur

sd oklat u uk

Cara e uat

. Gula pasir ditua gka ke dala telur, lalu diko ok e ggu aka ikser erke epata i ggi hi gga
e ge a g

. Dita ahka sa tal ke tal, diaduk pela , ke udia dita ahka tepu g kasa a, aduk rata

. Ado a di agi e jadi dua agia . dita ahka oklat u uk ke dala salah satu ado a

. diletaka Lo a g erukura X X a g telah diolesi e tega ke dala da da g a g telah dipa as-


ka , lalu tua g l ado a puih kedala Lo a g lalu kukus hi gga ata g

. “etelah itu ado a okelat ditua g di atas a kukus hi gga ata g. Lakuka erga ia hi gga ado a ha-
is. Dikukus ke ali kue lapis sela a e it, a gkat dii gi ka lau dipoto g-poto g

Jika sore tiba, janganlah tunggu waktu pagi, jika pagi tiba, janganlah tunggu waktu sore. Manfaatkan masa sehatmu sebelum
tiba masa sakitmu dan manfaatkan masa hidupmu sebelum tiba ajal mu (Ibnu Umar, putra Umar bin Khattab)
Ber i ara e ge ai kue, di Kota Ta gera g ter-
dapat e erapa i dutri peru aha a g
e produksi aka a a g ter uat dari te-
pu g, salah satu a adalah i dustr roi a g
erada di Ciledug

Ba g “la et adalah seora g aker di pa rik lulu aker , ia sudah e -


jadi aker di pa rik terse ut sela a tahu . “eiap hari a ia ekerja
e go trol pega ai serta kualitas roi a g di produksi Lulu aker . “atu
hal a g dapat kita a il pelajara dari Ba g “la et adalah ia idak
per ah elajar e uat roi dari a gku sekolah, ha a er odalka
keteku a , kesa ara da juga il u a g ia dapat dari se i ar da elajar
dari pe gala a a g ia dapat dari hasil ta a de ga te a -te a da
ora g-ora g a g sudah ahli dala e uat roi, akhir a ia erhasil
e jadi seora g aker di se uah i dutri roi ru aha

Perso al Co pete ies

“eiap hari a lulu aker a pu e produksi . roi


a g didistri usika oleh para pega ai de ga
e ggu aka sepeda otor , sepeda da o il u tuk
ila ah a g ukup jauh seperi daerah i o e da seki-
tar a. Pega ai a g ekerja di pa rik i i erkisar ora g
pega ai a g e iliki tugas a g er eda.

Baha Baku Pe uata Roi Lulu Baker

. Tepu g terigu
. Gula

. Me tega
. Gara
. Pe ge a g

Orang yang reaktif seolah orang yang hanyut tidak berdaya di derasnya sungai, dia bergerak sesuai dengan arahnya aliran
sungai
Proses Pe uata Roi

Proses a al pe uata roi adalah pe gaduka se ua aha de ga e ggu aka e-


si pe gaduk

“etelah se ua aha teraduk, ado a a g sudah kalis di e tuk da di asuka


isia . Proses i i dilakuka se ara a ual oleh para pega ai.

Roi a g telah ter e tuk didia ka sela a e it agar roi isa e ge a g


de ga aik, pada proses i ilah terjadi perisi a uih padat a g ter asuk kedala
je is koloid a g kalia pelajari di sekolah’Proses sela jut a adalah pe go e a roi

“etelah roi ata g, proses sela jut a adalah pe ge asa a g dilakuka


se ara a ual oleh para pega ai

Yang terpenting bukan masalah apa yang menimpa kita, yang terpenting adalah bagaimana cara menghadapi masalah itu dengan
benar
Kenapa disajikan industri roti?

Memangnya ada hubungannya dengan


kimia?

Te tu saja roi e iliki hu u ga de ga pe elaja-


ra ki ia. Pada pe uata aka a diatas terjadi Buka buku pokok kimia SMA
kelas XI pada materi Koloid
siste uih padat.
siste uih padat terdapat dala pe elajara ki ia
kelas XI pada se ester “MA, uih padat ter asuk
kedala je is-je is koloid.

“iste i i terjadi aki at dari perisi a fer e tasi


a g dilakuka oleh ragi atau ikro a. Pada siste
uih padat, fase terdispersi a adalah gas da edi-
u pe dispersi a adalah zat padat. Pada perisi a
fer e tasi terjadi pelepasa gas CO da gas i ilah
a g e jadi fase terdispersi. “eda gka edi-
u a erasal dari pe e tuka lapisa ipis zat
pe uih protei glute a g e gelili gi gele -
u g-gele u g kar o dioksida sehi gga a pu
e e tuk uih padat.

Orang berpikiran besar, tidak akan terganggu atau terhentikan oleh masalah-masalah kecil
Mas arakat Kota Ta ge-
ra g e iliki ara
terse diri dala e golah
isro atau o ro

Pe jelasa asyarakat:
Dala e uat isro atau o ro, si gko g diparut terle ih dahulu. Lalu paru-
ta si gko g terse ut diperas agar o ro da isro a g dihasilka idak terasa
pahit da e iliki rasa a g e ak. Air sisa perasa idak ka i ua g kare a air
terse ut isa ka i jadika tepu g tapio a jika ka i dia ka sela a satu ala
da esok a ka i pisahka a tara air da tepu g a lalu tepu g a g asah
terse ut ka i je ur . Biasa a ka i e ggu aka tepu g terse ut u tuk e u-
at aka a lai a”. “u er : Doku e Pri adi

Bagaimana bisa
Pe jelasa Il iah
air bekas
perasan sing- je is a pura a g terdapat pada
kong dapat
air perasa si gko g parut aha u -
diubah menjadi
tepung tapioka? tuk e uat o ro da isro ada-
lah suspe si. Dala suatu suspe si
ko po e a terdiri dari parikel
Te tu saja isa, hal i i dikare- esar pali g sedikit satu ko po e
aka je is a pura dari a g sali g terse ar de ga ko po-
parikel pe usu zat terse- e lai a. Hal i ilah a g e-
ut. Dala il u ki ia, kita e a ka parikel tersuspe si
e ge al iga a a je is dala hal i i tepu g tapio a se-
a pura aitu suspe si, ko- hi gga dapat dilihat oleh ata tela -
loid, da laruta ja g.

Seiap parikel tersuspe si e iliki ke epata terse diri u tuk e -


Buka buku pokok ge dap. Ke epata terse ut dipe garuhi oleh esar ke il a parikel
kimia SMA kelas XI terse ut, se aki ke il parikel pe usu suatu zat, aka se aki esar juga
pada materi Koloid
aktu a g di utuhka u tuk e ge dapka parikel terse ut. Co toh a
adalah parikel pasir aka le ih epat e ge dap jika di a di gka de ga
parikel lu pur a g e utuhka aktu la a u tuk e ge dap. Proses
pe ge dapa suatu parikel dipe garuhi oleh ga a gra itasi, sehi gga jika didi-
a ka parikel terse ut aka udah dipe garuhi oleh ga a gra itasi u i.
Jika kita kaitka sifat suspe si de ga sifat koligaif laruta seperi tIik did-
ih da iik eku, aka sifat suspe si ha a e iliki pe garuh a g sa gat
ke il terhadap sifat koligaif a pura terse ut. Hal i i dikare aka parikel
a g tersuspe si terlalu esar da ju lah a terlalu ke il di a di gka de ga
olekul air dala a pura u tuk dapat e pe garuhi sifat-sifat i i.

Dia yang membuka pintu sekolah, menutup penjara


Alat Se trifuga
Ada tidak sih“e trifuga erupaka se uah alat
alat yang bisa
a g digu aka u tuk e ge dap-
mempercepat
proses pengen- ka suatu zat a g e iliki parikel
dapan? sa gat ke il, alat i i a pu e -
ge dapka parikel terse ut le ih
epat. Dala se trifuga, a pura
diputar de ga ke epata i ggi da ga a
se trifugal a e pu ai kekuata ga a tarik uata
a g esar a g e doro g e dapa ke dasar adah
“u er: Brad , Ki ia U i ersitas Asas da “truktur

“u er ga ar :htp:// . iologio li e.i fo/ / /alat- ikro iologi-


se trifuga.ht l

Walaupu si gko g e ga du g HCN, uka erari


kita harus takut e gko su si si gko g. “eperi
a g telah kita ketahui ah a si gko g dapat e -
jadi aha akar ioetha ol selai itu juga dapat
“Katakanlah, Perhatikanlah apa yang ada di
digu aka u tuk e uat er agai a a a-
ka a da tepu g. Buka kah i i se ua sudah di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda
tuliska di dala Al-Qur’a ah a idak ada kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi
a g idak ergu a di iptaka oleh Allah “WT, da peringatan bagi orang-orang yang tidak
i i se ua adalah ta da-ta da kekuasaa Allah a g
beriman”
seharus a a pu e uat kita eri a .
(QS. Yunus, ayat 101).

Orang yang reaktif seolah orang yang hanyut tidak berdaya di derasnya sungai, dia bergerak sesuai dengan arahnya aliran
sungai
Microsoft

Kota Tangerang

Ubi Jalar

U i jalar erupaka ta a a a g erasal dari A erika


Te gah. Ba gsa “pa ol a g e a a ta a a i i ke Fili-
Ko pete si Dasar pi a da Maluku. Na u , a gsa Portugis juga ikut a dil
e ge alka u i jalar ke I do esia. U i jalar erupaka
. Me u jukka perilaku il iah
ta a a her a a g tu uh e jalar didala ta ah da
e iliki rasa i gi tahu,
e ghasilka u i. Ta a a dapat dita a dita ah a g
disipli , jujur, o jekif,
kura g su ur, asalka ta ah a diolah hi gga ge ur.
ter uka, a pu
e edaka fakta da
opi i, ulet, telii,
erta ggu g ja a , kriis,
kreaif, i o aif,
de okrais, ko u ikaif
dala era a g da
elakuka per o aa
serta erdiskusi ya g
di ujudka dala sikap
sehari-hari.
. Me gajuka ide/gagasa
u tuk e odiikasi
pe uata koloid
erdasarka pe gala a
e uat e erapa je is
koloid .
. Me ga alisis struktur, tata
a a, sifat da
pe ggolo ga
Dala a i i kita aka e pelajari le ih dala e ge ai
akro olekul poli er,
kar ohidrat, da protei u i jalar serta e gu gkap se uah pe dapat a g e gataka
ah a e aka u i jalar dapat e e a ka seseora g ua g
gas dala frekue si a g esar erdasarka pe jelasa il iah
se a a a g terka du g di dala u i jalar terse ut. Kalia juga
dapat e pelajari proses pe uata aka a tradisio al au-
pu oder er aha dasar u i jalar.
U Macam-Macam Ubi Jalar

“eperi a g terdapat pada ga ar di sa pi g, terdapat e erapa


a a u i jalar ulai dari u i jalar puih, u gu, ora ge, da ku i g.
Per edaa ar a pada u i jalar i i e pe garuhi se a a ki ia a g
terdapat di dala u i jalar terse ut. Dagi g u i jalar puih da u gu
e iliki dagi g a g le ih padat da keri g, seda gka u i jalar ora ge
da ku i g le ih lu ak da e ga du g kadar air i ggi.

“e aki pekat ar a u i jalar, se aki i ggi kadar etakarote a. U i jalar


puih e iliki kadar etakarote se esar g/ gra , u i jalar ku i g e -
iliki etakarote se esar g/ gra . U i jalar ora ge e iliki e-
takarote se esar g/ gra . “eda gka u i jalar u gu idak e iliki
etakarote a u e iliki kadar a tosia i a g le ih i ggi a di gka u i jalar
a g lai .
“u er ga ar:htp://je is -pe akit. logspot. o / / /su er-efek-sa pi g-da -asupa -
etakarote _ .ht l

“elai e ga du g etakarote u i jalar juga e ga -


du g lutei da zea a athi a g erupaka se a a
akif a g e iliki pera a pe i g dala proses peru-
A tosia i aha sel se e tara
“u er ga ar: htp://asrula dullah. o /i spirasi/peru aha -sel- e jadi-orga -orga -
erfu gsi se agai a ioksida ukjizat-ter esar-du i/

pe egah ka ker. “eda gka


eta erfu gsi se agai pro it-
a i A didala tu uh a u-
sia.

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnyayang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang
yang khusyu (QS.2:45)
U Anggapan Masyarakat Mengenai Ubi Jalar

Banyak orang yang beranggapan bahwa memakan


ubi jalar dapat menyebabkan orang membuang gas
lebih dari pada biasanya, oleh karena itu banyak
orang yang berusaha untuk menjauhi umbi yang satu ini.

Tapi tahukan kalian bahwa ubi jalar mengandung banyak zat


Memakan ubi jalar bisa mem- yang dibutuhkan oleh tubuh kita?
buat orang buang gas???

Mitos atau fakta???

Ma usia e utuhka aka u tuk tetap isa ertaha hidup, uka ha a sekedar aka , tapi juga
e utuhka zat-zat a g diperluka oleh tu uh. Telah kita ketahui se elu a ah a u i jalar e ga -
du g e erapa zat a g di utuhka oleh tu uh, ahka dihala a se elu a juga dikataka ah a kar-
ohidrat a g terdapat didala u i jalar erupaka kar ohidrat a g eripe Low gli e I de . Na u
se agia as araKat e gira ah a e aka u i jalar isa e e ka seseora g ua g gas latus le ih
seri g di a di gka iasa a

Be arkah de ikia ?

“e elu e asuki pe jelasa e ge ai ke e ara atau idak a pe dapat diatas. Co a kalia pilih sa-
lah satu kotak di a ah i i de ga ara e eri ta da √ pada kolo a g sesuai de ga pe dapat kalia ,
serta alasa pada kolo agia a ah a

Mitos Fakta

alasa alasa

—————————————————— ————————————————————
—————————————————— ————————————————————
—————————————————— ————————————————————
————————————- ——————-

Rasa takut bukanlah untuk dinikmati, tetapi untuk dihadapi


I fo: “elai jagu g da eras, u i jalar juga erupaka
su er kalori kare a didala a terdapat kar ohidrat.
Kar ohidrat a g terdapat didala u i jalar ter asuk
kedala golo ga Low Gl e i I de LGI a g jika
diko su si idak aka e aika kadar gula darah sa gat
drasi , “ehi gga aik agi pe derita dia etes“elai
e ga du g kar ohidrat, u i jalar juga e ga du g se-
rat.
“u er:Muri i gsih da “u a i. .Me uat Tepu g U i da Variasi Olaha a

Kar ohidrat da serat i ilah a g aka e a tu kalia e getahui


Macam-macam karbohidrat apakah fe o e a a g ada di as arakat e ar atau idak?

Kar ohidrat erupaka aha akar uta a tu uh da otak kita.


Me aka a ak kar ohidrat aka e ja i tersedia a glikoge
oligo- e tuk pe i pa a kar ohidrat dala otot da hai, e i g-
mono- sakarida polisakarida katka ki erja, da e perla at ke apeka . Ke a aka se a-
sakarida
a i i ada dala e tuk C H O . Kar ohidrat dite uka eli -
pah dala ala da erupaka ko po e pe i g agi akhluk
Di, Tri,
Tetra hidup.
sakarida Buka buku pokok kimia SMA
kelas XII pada nateri Biomolekul

U i jalar e ga du g e erapa je is gula


oligosakarida seperi stakiosa, rai osa, da
er askosa

Bagia dari tu uh kita a g e iliki fu gsi e erap sari aka a


adalah usus halus, a u lai hal a de ga stakiosa, rai osa, da
er askosa a g erupaka se a a oligosakarida pada u i jalar,
ereka idak dapat di er a da diserap di usus halus, tetapi ereka
di er a da e gala i fer e tasi oleh akteri di dala usus esar,
da hal i ilah a g e e a ka ter e tuk a gas didala usus
esar, atau seri g dise ut de ga latus.

Pendidikan adalah senjata yang sangat mematikan, karena dengan pendidikan kamu bisa mengubah dunia (Nelson Mandela)
Komponen Ju lah
Kalori (kal) 123 Perhatikan senya-
Protein (g) 1.8 wa yang terdapat
di dalam ubi jalar
Lemak (g) 0.7
Karbohidrat (g) 27.9
Kalsium (mg) 30
Fosfor (mg) 49
Besi (mg) 0.7
Vitamin A (SI) 60-7700
Vitamin C (mg) 22
Air (g) 68.5

Mengolah Ubi Jalar


U
Bakpao
Baha A:
gra tepu g terigu, gra tepu g u i jalar, gra u i jalar ku-
kus haluska , sd ragi i sta , l susu

Baha B:
gra tepu g terigu, gra tepu g u i jalar, gra u i jalar
Tepung Ubi Jalar
haluska , sd aki g po der, l susu, gra e tega puih
Cara e uat:
Bahan : 10 kg ubi jalar segar, cuci bersih
. “e ua aha A di a pur lalu diaduk da diule i de ga ta ga
dan kupas sela a e it hi gga kalis
Cara membuat: . Ado a ditutup de ga ser et asah da dia ka sela a e it
 Ubi jalar dipotong-potong tipis hi gga e ge a g

 Kemudian dikeringkan dibawah si- . Ke udia aha B di asuka kedala ado a A, diule i ke ali
nar matahari selama 2 hari atau sela a e it hi gga kalis
menggunakan oven pada suhu 600C . Ado a di agi e jadi e erapa agia , asi g- asi g sekitar
selama 6-8 jam gra
 Umbi yang sudah kering digiling . Ado a diipiska , lalu diisi de ga selai ka a g ijo sesuai selera .
 Tepung di ayak dan jika masih ter- di e tuk ulat, lalu di kukus sela a e it
dapat yang kasar bisa digiling kem- . Bakpao siap u tuk disajika .
bali
Sumber: Murtiningsih dan Suyanti. Membuat Tepung Umbi dan Variasi Olahannya. Jakarta
Selatan: Agromedia Pustaka.2011

Niat merupakan ukuran dalam menilai benarnya sebuah perbuatan, oleh karena itu, saat niatnya benar, maka perbuatanpun
beanr, dan bila niatnya buruk, maka perbuatan pun buruk (Imam An Nawawi)
Microsoft

Kota Tangerang

Mematangkan Buah

Pe era a erupaka suatu i daka a g


dilakuka u tuk e per epat proses pe ata -
ga uah de ga ara e i pa uah a g
Ko pete si Dasar
telah dipeik da elu asak pada rua ga
. Me yadari ada ya keteratura
a g relaif tertutup. Di I do esia terdapat e-
dari sifat hidrokar o ,
ter oki ia, laju reaksi, erapa etode pe era a .
kesei a ga ki ia, laruta
da koloid se agai ujud
ke esara Tuha YME da
pe getahua te ta g ada ya
keteratura terse ut se agai
hasil pe ikira kreaif a usia
ya g ke e ara ya ersifat
te taif. XI

. Me ga alisis struktur da sifat


se ya a hidrokar o
erdasarka pe aha a
kekhasa ato kar o da
pe ggolo ga se ya a ya XI

. Me aha i teori tu uka


tabraka u tuk e jelaska
reaksi ki ia. XI
. Me ga alisis faktor-faktor ya g
e pe garuhi laju reaksi da
e e tuka orde reaksi
erdasarka data hasil Mas arakat Kota Ta gera g e ge al etode
per o aa XI de ga dua etode pe era a aitu de ga
etode pe ge posa da pe eria kar it pada
uah.

Metode pe era a ha a isa digu aka u -


tuk kelo pok uah kli akterik atau uah a g
e gala i pe er epata respirasi kata olis e
seusai dipeik. Usaha i i aka e i gkatka kadar
eile a di sekitar uah kare a uah erada pada
rua g tertutup sehi gga e per epat proses
pe ata ga
M Buah Fa iliar di Kota Ta gera g

Ke utuha aka Pisa g


Ke utuha aka uah pisa g terus
e i gkat sehi gga e uat para
peta i uah i i harus erusaha e-
e uhi per i taa pasar. Pe -
golaha aka a a g ter uat dari
pisa g saat i i ulai dige ari. Mulai dari olaha
aka a pisa g e tah e jadi kripik pisa g
ahka ada a g e gko su si
pisa g e tah de ga ara dire us atau dikukus
saja. “eda gka pe a faata uah pisa g ata g
adalah de ga di uat er agai a a aka a
seperi kolak, pisa g gore g da a eka olaha
lai a.

Ka du ga gizi didala pisa g

Buah pisa g e pu ai ka du ga gizi


a g aik, a tara lai e ediaka e ergi
a g ukup i ggi di a di gka de ga
Per edaa ar a pada pisa g
e pe garuhi ke ata ga uah- uaha a g lai . Pisa g ka a aka
pisa g, u u a pisa g a g i eral seperi kaliu , ag esiu , esi,
er ar a hijau e a daka fosfor, da kalsiu . Pisa g juga e ga -
ah a pisa g terse ut elu du g ita i B, B da C serta serotoi i a g akif se-
asak da aka eru ah e - agai eutra s iter dala kela ara fu gsi otak. Kar-
jadi ku i g keika sudah ohidrat pada pisa g e erika e ergi le ih epat dari
asak asi da is uit, sehi gga para atlet a ak e gko -
su si pisa g saat jeda u tuk e ergi

Untuk mencukupi kebutuhan dunia pasar atau dapur rumah tangga,


umumnya masyarakat Kota Tangerang menggunakan cara pengempo-
san atau pengkarbitan buah sehingga diperoleh buah yang masak dalam
waktu yang cepat.

Thi ki g Co pete ies

Vo aio al Co pete ies

Yang terpenting bukan masalah apa yang menimpa kita, yang terpenting adalah bagaimana cara menghadapi masalah itu
dengan benar
M Me ata gka Buah de ga Cepat

Ga ar di sa pi g erupaka ga ar proses pe a-
ta ga uah pisa g. Para peta i da as arakat u u
iasa a e iliki ara khusus u tuk e ata gka pisa g.
Hal i i dilakuka agar uah pisa g dapat terjual di pasara .
Mas arakat Kota Ta gera g e iliki ke iasaa u tuk e-
ata gka pisa g. Di a tara a adalah pe ggu a kar it
da etode pe ge posa . Kedua ara i i e iliki tujua
a g sa a aitu e ata gka uah dala ja gka aktu
a g si gkat, a u kedua ara i i e iliki per edaa
dala segi eka is e. Pada pe gkar ita , uah di erika
se a a ki ia, seda gka de ga pe ge posa , uah
di ata gka de ga ara a g ala i

Pe ata ga uah

de ga pe ge posa
Pe ata ga uah de ga kar-
it

 Pe ge posa dilakuka di dala ta ah.

 Batu kar it se a ak , % dari erat  Mula- ula digali lu a g a g esar a disesuaika de ga


uah pisa g, ju lah ta da pisa g a g aka die pos. U tuk
ta da pisa g lu a g a g diperluka .
 Di u gkus de ga kertas kora da
diper ikka air.  Lu a g di eri tutup papa da dii u de ga ta ah,
disisaka u tuk te pat asuk a pisa g.
 Kar it ke udia diletakka pada agi-
a a ah ke asa , ke udia diletak-  Pada uju g lu a g di eri u u g a u u tuk e asuk-
ka uah pisa g da ditutup rapat. ka asap. Cara e asukka asap adalah de ga ara e -
Ko disi de ikia di iarka sela a akar dau kelapa dau keri g lai a , ke udia asap a
ja dala rua ga de ga sirkulasi di asukka ke dala u u g de ga ara dikipasi
udara a g aik.
 Pe gasapa dilakuka seiap ja sekali.
 “etelah aktu si ulasi ter apai, uah  “etelah pe gasapa , uah di iarka di dala lu a g sela a
dikeluarka da diatur pada rak-rak ja .
u tuk e eri kese pata ata g
 “etelah ja , uah dia gkat dari dala lu a g, dia gi -
se pur a.
a gi ka ke udia di u gkus dau pisa g keri g da siap
“u er: Pra a ai, “ulusi, dkk. Tek ologi Pas a Pa e , da Tek ik
Pe golaha Buah Pisa g. Balai Besar Pe eliia da Pe ge a g dia gkut ke daerah pe asara a
Pas aPa e Perta ia Bada Pe eliia da Pe ge a ga Per-
“u er:
ta ia . .
htp://s k dgps . ordpress. o / / / /ipa-il u-pe getahua -ala /

Orang berpikiran besar, tidak akan terganggu atau terhentikan oleh masalah-masalah kecil
Metode a al a g digu aka oleh as ara- Kira-kira
apa saja ya
kat Kota Ta gera g adalah pe ge posa , keuntungan
a u de ga ke ajua ja a u ul lah dan kerugian
etode pe gkar ita uah de ga dari dua cara
pemeraman
e ggu aka kalsiu kar ida atau seri g tersebut?
dise ut de ga kar it. Mau tau?

Silakan baca lebih


mendalam

Keu tu ga Pe gkar ita

Alasa as arakat erpi dah dari Keu tu ga Pe ge posa


etode pe ge posa ke etode kar it Metode pe ge posa e iliki kele i-
aitu etode pe ge posa le ih ru it da ha terse diri a g idak di iliki oleh
e aka aktu a g ukup la a dala etode pe gkar ita . Buah a g dihasilka
pe erapa a, seda gka kar it ha a dari etode pe ge posa e iliki kulit
de ga e erika kar it kedala i u- le ih agus ta pa er ak di a di gka
a uah lalu e iarka a. Tapi asih de ga uah a g di ata gka de ga
ada e erapa as arakat a g tetap e - etode pe gkar ita , hal i i dikare aka
pertaha ka etode pe ge posa dala pada etode pe gkar ita uah aka ter-
ko tak de ga kar it, seda gka pada
etode pe ge posa idak, selai itu pada
uah a g dikar it aka le ih epat e -
usuk.

MASSA CURAH

Merupakan sebuah Lalu apa hubungan


istilah yang digunakan kedua metode pematan-
sebagai media dalam gan buah tersebut
proses pemeraman dengan kimia?
Dala proses pe era a uah a g telah dipeik
digu aka se uah assa urah. Di I do esia terdapat
e erapa assa urah. Dia tara a adalah eras,
ga ah, jera i, dau -dau a da kertas kora . Pada
ga ar disa pi g assa urah a g digu aka adalah
kertas Kora .
“u er ga ar
:htp:// e .depta .go.id/pe uluha /pe era a -pisa g
“u er a a a: ikipedia

Dia yang membuka pintu sekolah, menutup penjara


M Penjelasan Ilmiah mengenai Pematangan

Pergeraka parikel a g eru ah saat suhu dita ah.


Ga ar diatas erupaka ga ar olekul a g terdapat disu-
atu zat. Harus kalia ketahui ah a seiap olekul e iliki ke-
a pua u tuk ergerak, ha a saja pergeraka a tara ole-
kul dala satu zat de ga zat lai a e iliki per edaa . “alah
satu faktor a g e pe garuhi ke epata pergeraka parikel
adalah suhu.

Ga ar di sa pi g erupaka ga ar olekul pada zat


a g ersuhu i ggi. Me i araka e ge ai suhu te -
tu a ada hu u ga a de ga pa as. Pa as erupaka e -
ergi ki eik dari olekul- olekul. “uatu zat pa as olekul a
e iliki e ergi ki eik a g le ih esar pergeraka ole-
kul a le ih epat di a di gka de ga olekul dala suatu
zat di gi . Besar a e ergi ki eik i i e e a ka ko pleks
Buka buku pokok kimia SMA teraki asi le ih epat ter e tuk kare a e ergi aki asi le ih
kelas XI pada materi Laju
epat terla paui. De ga de ikia reaksi suatu se a a
dan Orde Reaksi
dapat le ih epat terjadi.

Diantara kedua metode pemeraman buah di atas, yang


menggunakan konsep suhu adalah metode pengemposan, karena
pada metode tersebut menggunakan sumber panas yang berasal dari
pengasapan

Cara kerja eile dala e ata gka


uah adalah elakuka pero aka pada
di di g sel sehi gga uah e jadi lu ak.
Lalu e uru ka ka du ga kloroil pada
Hor o dala Tu uha
kulit uah sehi gga e e a ka uah
Terdapat er agai hor o di dala tu uha , salah kehila ga ar a hijau a pe uaa .
satu hor o terse ut adalah eile . Eile er eda Asap a g dihasilka dari seka proses
de ga hor o tu uha lai a. Eile er ujud pe ge posa a pu e e a ka pe -
gas a g erdifusi kedala tu uha elalui ru- i gkata suhu. Pe i gkata suhu i iaka
a ga udara di a tara sel tu uha . Eile e iliki e pe garuhi eta olis e pisa g a g
e i gkat aki at ke aika suhu. Akiitas
er agai a a fu gsi salah satu a adalah pe a-
eile dala pe ata ga uah aka
ta ga uah.
e i gkat seiri g pe i gkata suhu
sa pai suhu opi al.

Adalah seribu kali lebih baik untuk memiliki akal sehat tanpa pendidikan daripada memiliki pendidikan tanpa akal sehat
Te tu saja saat i i kalia sudah dapat e prediksi ga ar di
sa pi g erkaita de ga etode pe era a pada uah
selai pe ge posa aitu etode pe ggu aa kar it.

Kar it
Aseile a a g dihasilka dari kar it terse-
Kar it atau seri g dise ut se a- ut aka e gga ika eile a a g terdapat
a kalsiu kar ida e iliki ru- didala tu uha
us ki ia CaC . di a a dala
proses pe gkar ita , kalsiu kar ida Aseile a C H atau isa juga dise ut de ga
diper ika air, de ga ada a per ika etu a. gra CaC e ghasilka l aseile
air terse ut kalsiu kar ida e gala i a g aka digu aka dala siste pe asaka aitu
reaksi ki ia a g e ghasilka aseile- de ga e gga i eile a g dihasilka oleh uah-
a da kalsiu hidroksida Ca OH uaha se ara la gsu g. )at aseile dala ko disi
Persa aa reaksi a g terjadi pada a ak dapat e e a ka proses pe ata ga
proses pe gkar ita jauh le ih epat

CaC2 + 2H2O → C2H2 + Ca(OH)2


Karbit Air Asetilen Kalsium Hidroksida
Buka buku pokok kimia SMA
kelas XI pada materi Hidrokar-
bon dan Minyak Bumi

I fo :Dr. Ir. Ba a g Ad adi Harsoju o o


e gataka ah a pada dasar a dala
kadar sa a proses pe ata ga
e ggu aka zat eile a g terdapat di
dala tu uha itu se diri le ih epat
di a di gka de ga proses uata
e ggu aka aseile atau pe gar ita .
Ha a saja kadar aseile dapat diatur da
dii gkatka sesuai kei gi a

Pendidikan adalah senjata yang sangat mematikan, karena dengan pendidikan kamu bisa mengubah dunia (Nelson Mandela)
Microsoft
Kota Tangerang

Melunakan Daging

Dagi g sapi erupaka aha aka a a g ukup terke al


Ko pete si Dasar di I do esia, a ak terdapat olaha aka a a g er aha ka
dagi g sapi, dia tara a adalah re da g, de de g da lai a.
. Me yadari ada ya
keteratura dari sifat “eiap ora g e iliki rahasia terse diri dala e golah a-
hidrokar o , ha aka a terse ut, egitu juga de ga as arakat Kota Ta -
ter oki ia, laju reaksi, gera g.
kesei a ga ki ia,
laruta da koloid
se agai ujud ke esara
Tuha YME da
pe getahua te ta g
ada ya keteratura
terse ut se agai hasil
pe ikira kreaif
a usia ya g
ke e ara ya ersifat
te taif.

. Me ga alisis faktor-
“u er:htp://ga ahidup.i ilah. o /read/detail/ /pakai- a as- uda-dagi g-ka i g-idak- au-
faktor ya g e puk#.VDMP RY IU
e pe garuhi laju
Mas arakat Kota Ta gera g e iliki ara terse diri dala
reaksi da e e tuka
orde reaksi erdasarka e golah aha aka a terse ut. Mu gki ara i i uka ha a
data hasil per o aa terdapat di Kota Ta gera g, a u suatu hal a g sa gat e arik
jika kita e pelajari da e er ai a se ara il iah e ge ai
ke iasaa as arakat Kota Ta gera g terse ut dala e gelolah
dagi se agai aha e uat aka a a.
N Berpikir

Coba kalian amati

Perhatikanlah beberapa gambar yang ada di bawah ini


Menurut kalian, cara manakah yang efektif untuk membuat daging sapi yang kalian
konsumsi lunak ?

Hem,,, yang mana ya?

No Piliha

Me urut kalia , ara a a a g aka kalia pilih?

Ba a gka kalia telah e ilih ja a a da e-


letaka alasa -alasa e ge ai piliha kalia pada
kotak a g ada di sa pi g, ke udia sa aka alasa

persepsi atau pe dapat a g kalia iliki de ga ________________________


ja a a a g terdapat di hala a erikut a. ________________________
________________________

Kata ku i:
“e elu kalia e utuska piliha kalia , ada aik a jika kalia Buka buku pokok kimia SMA
e uka ke ali uku paket ki ia kalia kelas XI IPA pada ateri kelas XI pada materi Laju
laju reaksi. Lalu paha i faktor-faktor a g e pe garuhi laju reaksi dan Orde Reaksi

Kombinasi keyakinan dan penyerahan diri kepada Allah adalah obat mujarab dari putus asa. Tidak mungkin, orang yang yakin
dan tawakal akan putus asa
Api o toh dari
pe garuh suhu,
dipoto g ke il-ke il
o toh luas per-
ukaa , lalu
pe ggu aa a as
da dau papa a
ter asuk faktor
apa??? alasa :

Ketiga cara tersebut mampu membuat empuk


daging karena merupakan faktor yang
mempengaruhi laju reaksi. Hanya saja masyarakat
Kota Tangerang memiliki cara tersendiri dari
ketiga cara diatas yang menurut mereka lebih
efektif dibandingkan yang lain.

Masa arakat Kota Ta gera g erpe dapat


ah a e asak dagi g de ga e a aka a as
atau dau pepa a, aka e uat dagi g le ih e puk
Untuk mengetahui
di a di gka de ga ara a g lai a. Walaupu
penjelasan ilmiahnya,
ereka idak e getahui pe jelasa il iah a, a u bacalah dengan
ereka asih e pertaha ka ara terse ut. seksama penjelasan
“u er : Doku e Pri adi
selajutnya dalam
buku ini

Thi ki g Co pete ies

Dia yang membuka pintu sekolah, menutup penjara


N “e a a Ki ia dala Buah Na as

Na as erupaka salah satu uah tropis a g


sudah idak asi g lagi di I do esia. Buah a as
e ga du g % air serta kaliu , kalsiu , iodi-
u , sulfur da klor. “elai itu uah i i juga ka a
aka ita i B , ioi , ita i E, asa serta
e zi ro eli
Vita i B
e a tu dala pe e tuka sel darah e-
rah dala tu uh a usia.

Bioi
eta olis e e ergi, per-
tu uha ra ut, per- Vita i E
tu uha kuku,
salah satu a ioksida a g pe i g da-
e uru ka erat ada ,
la pe egaha ka ker & pe akit kardi-
e gatur kadar gula
o askular
darah, orga seksual pria,
sel-sel darah da su su
tula g

E zi Bro eli
Berkhasiat a irada g, e a tu elu-
akka aka a di la u g, e gga ggu
pertu uha selka ker, e gha at
agregasi platelet, da e pu ai aki itas
i ri oliik

Me urut kalia
se a a ki ia apa
a g erpera dala
pelu aka dagi g ?

Tidak banyak membuat perbedaan apa yang anda pelajari, selama anda tidak menyukainya
N Proses Pelu aka

fu gsi e zi ro eli ada-


lah e e ah protei . E zi
ter asuk ke dala iokatalis,
di a a pe geria dari ioka-
talis itu se diri adalah katalis
a g e per epat reaksi-
reaksi ki ia dala akhluk
E zi erupaka u it hidup.
protei fu gsio al a g er-
pera se agai katalisator,
di a a fu gsi dari e zi ada- E zi Bro eli Berkhasiat
lah se agai katalis a g dapat a irada g, e a tu
e per epat eta olis e elu akka aka a di la - Buka buku pokok kimia SMA
sel atau reaksi-reaksi lai . u g, e gga ggu pertu - kelas XI pada materi Laju

“elai e iliki fu gsi seperi uha sel ka ker, e gha - dan Orde Reaksi (katalis)

a g tertera pada kolo di at agregasi platelet, da


atas, e pu ai aki itas i ri o-

Pada dasar a proses pelu aka dagi g dapat


terjadi se ara ala i ta pa e erluka e zi ,
proses terse ut adalah proses pela ua . Na u
proses i i e erluka aktu a g ukup la a
da idak se ua je is dagi g dapat e apai
kee puka a g di gi ka , sehi gga di utuh-
ka suatu e zi a g dapat e per epat pros-
es pelu aka a dagi g.

Ko po e dasar pe usu dagi g


adalah jari ga ikat da otot. Pada
jari ga ikat terdapat kolage
protei jari ga ikat a g sa gat E zi ro eli erupa-
erpera pe i g dala e - ka o toh dari e zi
e tuka kee puka dagi g. proteoliik a g dapat
Berta ah a usia sapi, aka aka e uat jari ga ikat pada sapi da
e pe garuhi perta aha kolage , e degradasi protei a g terdapat
sehi gga pada sapi tua e iliki dagi g pada jari ga ikat, sehi gga dagi g
a g idak e puk kare a e iliki kola- a g se elu proses pe asakaa a
ge a g le ih a ak di a di gka dire da didala air a as aka e -
sapi uda.

Tidak banyak membuat perbedaan apa yang anda pelajari, selama anda tidak menyukainya
Microsoft
Kota Tangerang

Meredakan Panas

Dau de a erupaka salah satu ta a a a g e iliki pera -


a khusus dala pe go ata . Ta a a i i tergolo g kedala
tu uha se ak a g tu uh su ur pada kei ggia -
Kompetensi Dasar eter di atas laut. Dau a e iliki siste tu ggal, erta gkai
pe dek er e tuk u dar telur uju g la ip. Pada kedua per-
. Me yadari ada ya ukaa dau a era ut puih. War a per ukaa dau di a-
keteratura dari sifat gia atas hijau tua, seda gka di a ah a er ar a hijau u-
hidrokar o , ter oki ia, da.
laju reaksi, kesei a ga
ki ia, laruta da koloid
se agai ujud ke esara
Tuha YME da
pe getahua te ta g
ada ya keteratura terse ut
se agai hasil pe ikira
kreaif a usia ya g
ke e ara ya ersifat
te taif.

3.7 Me ga alisis faktor-faktor


ya g e pe garuhi laju
reaksi da e e tuka
orde reaksi erdasarka
data hasil per o aa .

De a erupaka salah satu pe akit a g dapat dise a ka


oleh irus. Pada u u a pe derita de a dia jurka u tuk
e gko su si paraseta ol, a u tahukah kalia ah a ada
ara tradisio al de ga e ggu aka dau a g ada di I do esia
D Daun Dewa dan Senyawanya

Dau De a
Dau de a e iliki a a lai G ura segetu lour. Merr. Ciri
isik dau a e iliki ar a a g er eda pada agia atas da
a ah de ga ulu- ulu halus pada per ukaa a. Berta gkai
dau sa gat pe dek. Da ata g a era ut halus, lu ak da
er ar a u gu kehijau-hijaua . Ti ggi ata g a ha a - .
Bu ga a u ul di uju g ata g. “e elu ekar u ga a irip
ka i g, da er e tuk seperi ku pula e a g sari er ar a
ku i g erahs etelah ekar.
su er: htp://asgar.or.id/kesehata -health/ aka a -da - i u a -sehat/khasiat-o at-da - a faat-dari-dau -de a/

Ma faat Dau De a
Resep Tradisio al
Dau de a e iliki a faat a g sa gat
a ak, dia tara a adalah se agai ta a a Dau de a e iliki khasiat
o at a g a pu e go ai er agai lai dala e e uhka
pe akit, aitu ke i g a is.
a a pe akit, ulai dari pa as de a
Resep a adalah Dau de a
sa pai de ga pe go ata ka ker. Ta a a
helai; Air l, Diseduh,
i i e ga du g e erapa se a a ki ia,
Di i u kali sehari l.
dia tara a adalah sapo i , la o oid, i -
ak atsiri, da koagula

Sapo i erfu gsi se agai a i akteri,


a i irus, keke ala tu uh, pe i gkat
italitas, e gura gi kadar gula da
pe ggu pala darah

Mi yak atsiri erfu gsi se agai i ak


Fla o oid erfu gsi se agai gosok ala i, e sta ilka siste saraf,
a iperiik pereda pa as , a al- eredaka asa la u g, e pertaha -
geik, a ii la asi, ela arka ka geraka or al, e i gkatka fu gsi
peredara darah, e gura gi ko- or alitas.
lesterol, e gura gi pe akit ja -
tu g, a i oksida , e gura gi

Pendidikan adalah hiasan dalam kemakmuran dan tempat perlindungan dalam kesulitan (Aristotle)
Daun Dewa Menurunkan Panas
D

“uhu tu uh adalah er i a Faktor Pe garuh Suhu Tu uh


dari kesei a ga a tara
Pada u u a suhu tu uh a tara i di-
produksi da pelepasa pa as,
idu a g satu de ga a g lai a er-
kesei a ga i i diatur oleh
eda. Per edaa i i dipe garuhi oleh
pe gatur suhu a g terdapat
usia, ge der da lai a
di hipotala us. Pada ora g
or al ter ostat diatur pada Je is kela i e e tuka suhu
suhu , C— , C. tu uh a usia, isal a siklus e -
struasi dapat e i gkatka suhu tu uh
± C. Usia, isal a ariasi suhu haria
pada a ak usia tahu e apai C
perhari, aktu, aki itas isik, e osi
a g kuat, aka , pakaia te al, edi-
Masyarakat Kota Tangerang Mengatasi Deman
kasi da suhu li gku ga juga
Pada umumnya, masyarakat memiliki cara tersendiri un- e pe garuhi suhu tu uh seseora g.
tuk memecahkan masalah baik dalam lingkup sosial, ling-
kungan bahkan kesehatan. Membahas lebih mendalam
mengenai cara masyarakat mengatasi penyakit yang ada
dan beredar di lingkungannya, mereka memiliki cara
tersendiri untuk mengatasi dan mengobati sanak saudara
bahkan kerabat mereka dalam mengatasi sakit tanpa
menggunakan obat sintetik. Seperti halnya masyarakat
Kota Tangerang yang memiliki kebiasaan untuk menga-
tasi demam dengan menggunakan daun dewa

Langkah-langkah menggunakan daun dewa

sebagai pereda panas

1. Beberapa lembar daun dewa yang memiliki kenampakan bagus dipetik

2. Satu gelas air matang serta alat penyaring diambil

3. Beberapa lembaran daun dewa yang telah dicuci dengan air mengalir di-
masukan kedalam air matang yang sudah disiapkan sebelumnya.

4. Kemudian daun dewa tersebut dibejak hingga warna minuman berubah men-
jadi berwarna hujau

5. Lalu air tersebut disaring dan dimasukan kedalam gelas yang lain

6. Minuman sari dewa siap dikonsumsi

Sikap yang buruk merusak perbuatan baik, seperti halnya cuka merusak madu (Nabi Muhammad SAW)
Hem,,,,
Pada u u a as arakat Kota Ta gera g era gga-
Kira-kira masyarakat Kota pa ah a dau de a e iliki sifat a g isa e-
Tangerang bisa menjelas-
ejuka ora g a g e gko su si a, sehi gga keika
kan secara ilmiah tidak
ya? seseora g de a da ia e i u air sari dau de a,
aka pa as a g diderita oleh pe i u a aka di i i-
alisir oleh air sari dau de a terse ut.

Dau de a a pu e uru ka pa as
Kalian sudah ta-
seseora g uka ha a kare a sifat a a g
hukan senyawa apa
a pu e erika rasa sejuk pada pe i- saja yang terdapat
u a, elai ka kare a salah satu se a a didalam daun de-
a g terdapat di dala tu uha terse ut wa, menurut kalian,
senyawa apakah
a g a pu e jadi pe gha at dari proses yang berperan da-
pa as di dala tu uh. lam menurunkan
demam ?
Thi ki g Co pete ies

Flavonoid
Merupakan senyawa yang menjadi
penyebab daun dewa mampu
menurunkan panas

Pada dasar a de a dise a ka oleh suatu se a a piroge , ter-


dapat dua se a a piroge , aitu piroge e doge erasal dari ak-
rofag atau se a a sel lai a da piroge eksoge erasal dari ek- PROSTAGLANDIN
ster al . Ke udia se a a-se a a terse ut e ghasilka sitoki
piroge a g dialirka oleh darah dari te pat terjadi a perada ga merupakan salah satu
e uju ke siste saraf pusat. hormone didalam tubuh
yang memiliki peranan
“etelah dihasilka sitoki piroge , aka dihasilka asa arakhi-
sangat penting sebagai
do at a g sela jut a de ga a tua e zi lipooksige ase da
penyebab demam
siklooksige ase e ghasilka se a a prostagla di .
Lalu pera a se a a la o oid dala de a adalah e gha -
at e zi liopooksige ase da siklooksige ase a g dapat e -
i ulka pe garuh le ih luas kare a reaksi lipooksige ase erupaka
la gkah perta a pada jalur a g e uju ke hor o eikosa oid sep- Buka buku pokok kimia SMA
eri prostagla di da tro oksa . kelas XI pada materi laju dan
orde reaksi
De ga sifat dari la o oid i ilah, aka se a a la o oid dapar
diarika se agai se a a a g a pu erpera se agai i hi itor

Tidak banyak membuat perbedaan apa yang anda pelajari, selama anda tidak menyukainya
chemistry
Kota Tangerang

Asinan Nerogtog

Terdapat a ak aka a a g e jadi iri khas dari se uah ko-


ta, ter asuk Kota Ta gera g a g e iliki a ak aka a a g
rasa a ukup e a jaka lidah de ga harga a g ukup ter-
Ko pete si Dasar ja gkau.
. Me aha i hakikat “alah satu aka a a g e jadi askot Kota Ta gera g adalah
il u ki ia, asi a Rogtog. Buka ha a Kota Bogor a g e iliki asi a sa ur
etode il iah da aupu uah.
kesela ata kerja
di la oratoriu
serta pera ki ia
dala kehidupa
. Me ga alisis
pe ye a ada ya
fe o e a sifat
koligaif laruta pada
pe uru a teka a
uap, ke aika iik
didih, pe uru a
iik eku da
teka a os osis.
XII

“u er: Doku e Pri adi

Asi a Rogtog i i e iliki rasa a g ukup a pu e -


uat para pe ik at a erasa segar kare a kesegara a g
didapat didala a. De ga resep turu -te uru , aka a i i
a pu ersai g de ga aka a - aka a oder lai a.
Kesegara a g didapat dari aka a i i e ggu aka se a-
a ki ia a g aik jika asuk kedala tu uh a usia.
A Me ge al Asi a Nerogtog

Pe gelola
Ga ar di sa pi g erupaka foto seora g pe gusaha uda a g
e ge a gka aka a tradisio al eta i aitu asi a Rogtog.
Na a a adalah Via , pe gusaha asi a sa ur da uah a g
e jadi pe aris kedua usaha asi a dari ora g tua a. Ia e -
jala ka usaha i i ersa a de ga kaka pere pua a
o aio al Co pete ies

Me uka Pelua g Pekerjaa


Sejarah
Dala proses pe uata a
Usaha asi a i i e- sa g pe ilik e uka pelua g
ra al dari pe juala kerja agi teta ga a terle ih di
e ggu aka gro ag ula puasa di a a o set
a g perta a kali dija- pe juala da per i taa asi a
jaka pada tahu sa ur da uah erta ah e-
de ga resep a g di u- erapa kali lipat. “ehi gga tak
at se ara khusus oleh jara g pada ula terse ut sa g
i u a, da saat i i, asi- pe ilik e uka pelua g kerja.
a terse ut idak lagi di a a erkelili g e - Dala sehari pe juala asi a So ial Co pete ies
jajaki ila ah Kota Ta gera g, elai ka da- uah da sa ura se a ak
la se uah ruko a g erada di Jl K.H As ari, u gkus
Rogtog Kota Ta gera g. Na a ruko a ada-
lah Asi a Hj. “oie, a a i i dia il dari sa g
pe ilik a al aitu i u dari Via .
“u er: Doku e Pri adi

Perso al Co pete ies

Di dala ruko terse ut dijual dua a a asi a , aitu asi a


sa ur da asi a uah.
Terdapat per edaa a tara asi a sa ur ogor da asi a sa ur
eta i, asi a ogor e iliki kuah a g er ar a erah da e -
er. “eda gka asi a sa ur eta i e iliki kuah a g diko -
i asika de ga ka a g gore g sehi gga asi a sa ur eta i
e iliki kuah a g le ih ke tal. “eda gka u tuk asi a uah, aik
a g erasal dari eta i da ogor idak e iliki per edaa a g
sig iika .

Pendidikan adalah tiket masa depan, hari esok dimiliki oleh orang-orang yang mempersiapka dirinya sejak hari ini (Malcolm X)
A Asa Le ah dala Asi a

Perhatikan gambar disamping, walaupun sebenarnya asinan


Nerogtog tidak menggunakan cuka dalam pembuatannya,
mereka memiliki resep tersendiri dalam pembuatan asinan,
namun tahukah kalian Masyarakat Kota Tangerang
menggunakan cuka dalam pembuatan asian, cuka termasuk
kedalam asam lemah atau asam kuat?

Harus kalia i gat ah a ki ia erupaka agia dari kehidupa kita, kita


e ulai kehidupa de ga zat ki ia, pasta gigi a g ada di ka ar a di kal-
ia adalah ki ia, aju a g kalia gu aka e ga du g zat ki ia, ahka susu
da roi a g kalia aka dipagi hari juga e ga du g zat ki ia. Jadi idak
ada salah a jika kalia e ge al le ih dala salah satu aha ki ia a g ser-
i g kalia ju pa e tah itu saat aka akso atau asi a .

Asa Asetat dala Cuka Maka Kadar asa asetat didala uka
aka se a ak % ukup a a
Kalia pasi idak asi g lagi de ga uka aka . Cuka aka u tuk diko su si. Jadi teruska
erupaka salah satu se a a ki ia a g a pu e erika aka akso e ggu aka uka,
rasa da aro a asa pada aka a . Ko posisi uta a dari uka tapi tetap ja ga erle iha .
aka adalah asa asetat glasial a g kadarr a sekitar % .
Da jika kalia asuk kedala la oratoriu , kalia aka elihat Asa Buka buku pokok kimia SMA
kelas XI pada nateri Asam
Asetat glasial, apa itu asa asetat glasial?
Basa

M“D“ Asa Asetat Glasial

Me iliki a a lai A ei A id Glasil de ga ru us ki ia CH COOH. Ber aha a


jika terke a kulit, ata , tertela , terhirup. Jika terke a gas terse ut dapat
e gaki atka kerusaka jari ga teruta a pada selaput le dir ata,
ulut da salura per apasa . Jika terke a ata segera sira de ga air
ersih,jika terke a kulit, segera asuh kulit de ga air sedikit a sela a
e it, jika terhirup, segera ari te pat a g e ga du g udara ersih.
Da setelah e dapatka pertolo ga perta a segera hu u gi pihak edis.

Manusia paling lemah yaitu orang yang tak mampu mencari teman, tetapi yang lebih lemah dari itu yaitu orang yang
mendapat banyak teman namun menyia-nyiakannya (Ali bin Abi Thalib)
A Asinan Buah nan Segar

Asi a uah a g segar da a pu e ge alika se-


a gat agi para pe ik at a i i ter uat dari er agai
a a uah- uaha , aitu a gga, a as, kedo gdo g,
a gkua g, pepa a, da salak. Buah- uah terse ut
a pu e uat rasa asi a uah e iliki rasa
a g asa , pedas, da a is.

Tahukah kalian?

Bahwa masyarakat memiliki cara


tersendiri dalam memakan asinan ini?

Asi a uah dapat di aka la gsu g setelah


proses pe uata , a u sa g pe ilik usaha
i i e gataka ah a rasa asi a uah aka
jauh le ih e ak da segar jika asi a terse ut
didia ka terle ih dahulu sela a e erapa ja da di-
asuka kedala le ari pe di gi . Hal i i di aksudka
agar rasa a g terdapat didala a uka ha a rasa a g
erasal dari air kuah uata a elai ka juga dari uah-
uah a g terdapat didala a.
“u er: Doku e Pri adi

Perhatikan gambar di samping, gambar tersebut mengilustrasikan peristiwa yang


terjadi didalam asinan buah. Peristiwa tersebut melibatkan cairan yang ada didalam
buah dengan air kuah dari asinan buah itu sendiri.

Peristiwa tersebut dipengaruhi oleh kepekatan yang dimiliki oleh masing-


masing cairan tersebut, dimana akan terjadi perpindahan dari cairan yang encer ke
cairan yang lebih pekat melewati membrane semipermiabel, peristiwa perpindahan
ini disebut dengan osmosis.

Pada asinan buah, kuah dari asinan buah lebih pekat dibandingkan dengan cairan di
dalam buah, sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa air yang ada didalam buah
pindah ke kuah asinan sehingga menyebabkan asinan yang didiamkan selama be-
berapa menit memiliki cita rasa yang segar karena cairan yang terdapat didalam Buka buku pokok
buah bercampur dengan kuah dari asinan tersebut. Selain itu juga bukan suatu hal kimia SMA kelas XII
yang mustahil jika cairan yang terdapat di luar (pekat) masuk kedalam buah. Se- pada materi sifat
koligatif larutan
hingga terjadi perpindahan antara kuah asinan dan cairan buah dan hal ini juga
membuat buah yang terdapat didalam asinan memiliki rasa yang sangat segar

Rasa takut bukanlah untuk dinikmati, tetapi untuk dihadapi


Glosarium

Senyawa prekusor Adalah senyawa yang dapat mengalami perubahan untuk menghasilkan senyawa baru dengan membu-
tuhkan bantuan senyawa lain pada kondisi tertentu.

Massa curah adalah Merupakan sebuah istilah yang digunakan sebagai media dalam proses pemeraman

Hipotalamus merupakan bagian tubuh yang terdapat di dalam otak

Prostaglandin merupakan salah satu hormone didalam tubuh yang memiliki peranan sangat penting sebagai penyebab
demam.

Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat Laju reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi sehingga kom-
pleks teraktivasi lebih mudah terbentuk.

MSDS Material Safety Data Sheet. Yang berisi informasi data keamanan bahan
Daftar Pustaka

Aina, Ulumul Nur, 2014. Teknik Pemeraman Buah. Laporan Praktikum Fisiolagi dan Pasca Panen. Universitas
Jenderal Sudirman: 2013
Brady, James E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksara.
Ermawati, Elly Fauziah, “Efek Antipiretik Ekstrak Daun Pare pada Tikus Putih Jantan”, Skripsi pada Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Surakarta:2010. Tidak dipublikasikan.
Gunawan, “Keempukan, pH dan Daya Mengikat Air Otot Sapi Peranakan Ongole pada Berbagai Taraf Suhu dan
Konsentrasi Perendaman Sari Hati Nenas Muda”, Skripsi pda Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.
Bogor: 2000
Hapsari, Mira Amalia dan Alice Pramashinta. Pembuatan Bioetanol dari Singkong Karet untuk Bahan Bakar
Kompor Rumah Tangga Sebagai Upaya Mempercepat Konversi Minyak Tanah. Jurnal Teknologi Kimia dan
Industri.2, 2013.
Kurniawan, Fajar.Sari Buah Nanas Banyak Manfaat: Alternatif Meningkatkan Nilai Ekonomis Hasil Panen. Tuli-
san Ilmiah pada Simar Tani edisi 1, 2008.
Muchtadi, Tien R, dkk. 2011. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan.Bandung: Alfabeta.
Murtiningsih dan Suyanti. 2011.Membuat Tepung Umbi dan Variasi Olahannya. Jakarta Selatan: Agromedia
Pustaka.
Prabawati, Sulusi, dkk. Teknologi Pasca Panen, dan Teknik Pengolahan Buah Pisang. Balai Besar Penelitian dan
Pengembang PascaPanen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2008.Tidak di publikasi-
kan.
Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Robinson, Trevor, 1995. Kandungan Organik TumbuhanTingkat Tinggi. Bandung: ITB.
Salim, Emil. 2011. Mengolah Singkong Menjadi Tepung Mocaf .Yogyakarta: Lily Publisher.
Sarker, Satyajit dan Lutfun Nahar. 2009: Kimia untuk Mahasiswa Farmasi Bahan Kimia organik, alam dan bahan.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Supriyanto, Bagus dan Indah SY. 2013. Keajaiban Kulit Buah. Surabya: Tibbun Media.
Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas XI. Jakarta: Grasindo
Tim Praktikum Kimia Organik II UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2013. Jurnal Praktikum Kimia Organik. Jakar-
ta: UIN Press.
Wuryanti. Isolasi dan Penentuan Aktivitas Spesifik Enzim Bromelin dari Buah Nanas. Jurnal Penelitian Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNDIP. 3, 2004.
Website :
http://terbarux.blogspot.com/2014/09/kata-kata-mutiara-islam.html
http://www.motivasi-islami.com/kata-mutiara/
http://www.motivasi-islami.com/kata-mutiara/
htp://e ou her. o.id/ log/ / /i i-dia-khasiat-u i-si gko g-u tuk-kesehata .ht l
htp://ipaedukasi-supe a-ta a a o at. logspot. o / / / or al- -false-false-false-e -us- - o e.ht l
htp://ipaedukasi-supe a-ta a a o at. logspot. o / / / or al- -false-false-false-e -us- - o e.ht l
htp://s k dgps . ordpress. o / / / /ipa-il u-pe getahua -ala /
Penulis

Annisah Aynun Najid. Lahir di Kota Tangerang pada 31 mei 1992, seorang
anak pertama dari dua bersaudara. Annisah seorang mahasiswi pendidikan
kimia fakultas tarbiyah dan keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merasa
tertarik menarik sebuah kearifan lokal yang ada di daerahnya untuk dijadikan
bahan dalam pembelajaran kimia. Ia merasa sadar bahwa sebenarnya banyak
terdapat potensi-potensi daerah yang dapat digali menjadi pembelajaran dasar
siswa di sekolah dan sayangnya hal ini tidak mendapatkan perhatian khusus.
Dengan adanya buku suplemen kimia berbasis kearifan lokal ini, penulis ber-
harap akan terbit jenis buku yang sama dengan pengembangan daerah yang
berbeda, sehingga siswa yang berada di suatu daerah merasa bangga dengan potensi daerah yang ada di dae-
rahnya, dan tetap mempelajari kimia dengan mudah karena bahan yang mereka peroleh dimulai dari penge-
tahuan yang mereka miliki sebelumnya serta mampu mengembangkan potensi daerah yang ada.

Anda mungkin juga menyukai