Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengalaman nyeri seseorang berseda-beda. Secara umum nyeri adalah
suatu rasa yang tidak nyaman, baik ringan maupun berat. Nyeri didefinisikan
sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan eksistensinya
diketahui bila seseorang pernah mengalaminya. Nyeri adalah pengalaman
perasaan emosional yang tidak menyenangkan akibat terjadinya kerusakan
aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.
Nyeri sebagai suatu dasar sensasi ketidaknyamanan yang berhubungan dengan
tubuh dimanifestasikan sebagai penderitaan yang diakibatkan oleh persepsi
jiwa yang nyata, ancaman atau fantasi luka.
Keadaan yang mempengaruhi nyeri dilihat dari beberapa faktor seperti :
usia, jenis kelamin, latar belakang sosial budaya, lingkungan dan pengalaman,
toleransi. Nyeri juga berhubungan erat dengan intensitas nyeri yang dapat
mempengaruhi kemampuan seseorang menahan nyeri. Faktor yang
mempengaruhi antara lain alkohol, obat-obatan, hipnotis, gesekan, pengalihan
perhatian dan kepercayaan yang kuat.
Setiap individu pasti pernah mengalami nyeri dalam tingkatan tertentu.
Nyeri merupakan alasan yang paling umum orang mencari perawatan
kesehatanIndividu yang merasakan nyeri merasa menderita dan mencari upaya
untuk menghilangkannya. Perawat meggunakan berbagai intervensi untuk
dapat menghilangkan nyeri tersebut dan mengembalikan kenyamanan klien.
Perawat tidak dapat melihat dan merasakan nyeri yang dialami oleh klien
karena nyeri bersifat subjektif. Tidak ada dua individu yang mengalami nyeri
yang sama dan tidak ada kejadian nyeri yang sama menghasilkan respon yang
identik pada seseorang. Nyeri dapat diekspresikan melalui menangis,
pengutaraan, atau isyarat perilaku. Nyeri yang bersifat subjektif membuat
perawat harus mampu dalam memberikan asuhan keperawatan secara holistic
dan menanganinya.

1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan rasa nyaman (nyeri)
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengetahui konsep dasar pemenuhan kebutuhan rasa nyaman
(nyeri)
b. Mampu melakukan pengkajian asuhan keperawatan pada pasien
dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman (nyeri)
c. Mampu menganalisa data asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman (nyeri)
d. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman (nyeri)
e. Mampu membuat intervensi pada pasien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan rasa nyaman (nyeri)
f. Mampu memberikan tindakan keperawatan yang diharapkan dapat
mengatasi masalah pada pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan rasa nyaman (nyeri)
g. Mampu melakukan evaluasi mengenai asuhan keperawatan pada
pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman (nyeri)
h. Mampu melakukan dokumentasi mengenai asuhan keperawatan

C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan rasa nyaman (nyeri)

2. Manfaat praktik
a. Untuk menguasai konsep dasar pemenuhan kebutuhan rasa nyaman
(nyeri)
b. Untukmelakukan pengkajian asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman (nyeri)

2
c. Untuk menganalisa data asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman (nyeri)
d. Untuk merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman (nyeri)
e. Untuk membuat intervensi pada pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan rasa nyaman (nyeri)
f. Untuk memberikan tindakan keperawatan yang diharapkan dapat
mengatasi masalah pada pasien dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan rasa nyaman (nyeri)
g. Untuk melakukan evaluasi mengenai asuhan keperawatan pada pasien
dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman (nyeri)
h. Untuk melakukan dokumentasi mengenai asuhan keperawatan pada
pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman (nyeri)

3
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian
Nyeri adalah perasaan tidak nyaman yang sangat subjektif dan hanya
orang yang mengalaminya yang dapat menjelaskan dan mengevauasi perasaan
tersebut (Long, 1996). Secara umum, nyeri dapat didefinisikan sebagai
perasaan tidak nyaman, baik ringan maupun berat (Priharjo, 1992). (Wahit,
2007)
Nyeri sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya
rangsangan fisik maupun dari serabut syaraf dalam tubuh ke otak dan diikuti
oleh reaksi fisik, fisiologi dan emosional. (Hidayat Aziz, 2008)

B. Fisiologi Nyeri
Munculnya nyeri berkaitan erat dengan reseptor dan adanya rangsangan
reseptor. Nyeri yang dimaksud adalah nocieptor , merupakan ujung-ujung saraf
sangat bebas yang memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki nyelin yang
terbesar pada kulit dan mukosa, khusunya pada persendian dinding arteri, ahti
dan kandung empedu. (Hidayat Aziz, 2008)

C. Klasifikasi Nyeri (Hidayat Aziz, 2008)

Klasifikasi nyeri dibagi menjadi 2 yakni nyeri akut dan nyeri kronis.

1. Nyeri akut adalah nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat
menghilang yang tidak memiliki atau melebihi 6 bulan dan ditandai
adanya peningkatan tegangan otot.
2. Nyeri kronis adalah nyeri yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya
berlangsung dalam waktu yang lama. Yang lebih dari 6 bulan, yang
termasuk nyeri psikomatis. Dan ditinjau dari sifat terjadinya, nyeri
dapat dibagi ke dalam beberapa kategori, diantaranya nyeri tersusun
dan nyeri terbakar.

4
3. Perbedaan nyeri akut dan kronis

No Karakteristik Nyeri Akut Nyeri Kronis


1. Pengalaman Suatu kejadian Situasi, status eksistensi
2. Sumber Sebab eksternal atau Tidak di ketahui atau pengobatan
penyakit dalam terlalu lama
3. Serangan Mendadak Bisa mendadak, berkembang,
dan terselubung
4. Waktu Sampai 6 bulan Lebih dari 6 bulan samai
bertahun-tahun
5. Pertanyaan Daerah nyeri tidak di Daerah nyeri sulit dibedakan
nyeri ketahui secara pasti intensitasnya sehingga sulit di
evaluasi (perubahan perasaan)
6. Gejala klinis Pola respon yang khas Pola respon yang bervariasi
dengan gejala yang dengan sedikit gejala (adaptasi)
lebih terbatas berlangsung terus menerus
7. Perjalanan Biasanya berkurang Penderita meningkat setelah
beberapa saat beberapa saat

D. Etiologi
1. Trauma
2. Mekanik (tergesek, terpotong, terpukul, tertusuk)
3. Thermis (panas dan dingin)
4. Chemis (zat kimia bersifat asam dan baja serta iritasi dan korosif lainnya)
5. Elektris (listrik)
6. Peradangan (inflamasi)
7. Nyeri disebabkan oleh pembengkakan à meregang syaraf dan pelepasan
mediator kimia.
8. Trauma Psikologis
9. Keluhan yang berhubungan dengan psikologis
10. Gangguan sirkulasi
11. Terjadi penyempitan / penyumbatan pada saluran tubuh
12. Neuplasma

5
13. Jinak à nyeri tidak ada ujung reseptor
Misalnya : tumor

E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri (Hidayat, Aziz, 2008)


Pengalaman nyeri pada seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal
diantaranya :
1. Artisi nyeri, nyeri diartikan sebagai hal yang membahayakan, merusak dan
lain-lain. Keadaan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: usia, jenis
kelamin, latar belakang sosial budaya, lingkungan dan pengalaman.
2. Persis nyeri, merupakan penilaian yang sangat subyektif tempatnya pada
konteks.
3. Toleransi nyeri, toleransi ini erat hubungannya dengan intensitas nyeri
yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang menahan nyeri. Faktor
yang mempengaruhi antara lain : alkohol, obat-obatan, hipnotis, gesekan,
pengalihan perhatian, kepercayaan yang kuat.
4. Reaksi terhadap nyeri merupakan bentuk respon seseorang terhadap nyeri
seperti: nyeri tingkat persepsi, nyeri pengalaman masa lalu, nilai budaya,
harapan sosial kesehatan fisik dan mental.

F. Skala Nyeri
Hayward (1975) mengembangkan sebuah alat ukur nyeri dengan skala
longitudinal yang pada salah satu ujungnya tercantum nili 0 (untuk keadaan
tanpa nyeri) dan ujung lainnya nilai 10 (untuk kondisi nyeri paling hebat).
Untuk mengukurnya, penderita memilih salah satu bilangan yang menurutnya
paling menggambarkan pengalaman nyeri yang terakhir ia rasakan. (Wahit,
2007)
Skala nyeri menurut Hayward
0 : tidak nyeri

1-3 : nyeri ringan

4-6 : nyeri sedang

6
7-9 : sangat nyeri, tetapi masih dikontrol dengan aktivitas yang biasa
dilakukan

10 : sangat nyeri dan tidak bisa dikontrol

G. Pengkajian Nyeri
P (Provoking/Paliatif)
1. Apakah yang menyebabkan nyeri?
2. Apa saja yang dapat mengurangi & memperberat nyeri itu?
3. Kejadian awal apakah yang Anda lakukan sewaktu gangguan pertama
kali dirasakan?
4. Apakah yang menyebabkan nyeri?
5. Posisinya bagaimana?
6. Aktivitas tertentu yang Anda lakukan?
7. Penjelasan lebih lanjut?
8. Untuk gangguan psikologis: Apakah nyeri terasa sewaktu Anda merasa
tidak beraktivitas?
9. Apakah yang menghilangkan gangguan?
10. Apakah yang memperburuk gejala?

Q (Quality & Quantity / Kualitas & Kuantitas)


1. Bagaimana gangguan dirasakan, nampak / terdengar?
2. Sejauh mana Anda merasakan sekarang?
3. Kualitas ?
4. Bagaimana gangguan dirasakan, nampak / terdengar?
5. Kuantitas?
6. Sejauh mana gangguan dirasakan sekarang. Sangat dirasakan hingga
tidak bisa melakukan aktifitas?
7. Lebih parah atau lebih ringan dari yang dirasakan sebelumnya?

R (Regional/Area/Radiasi)
1. Dimana gangguan nyeri dirasakan?

7
2. Apakah nyerinya menyebar?
3. Apakah merambat pada punggung atau lengan, merambat pada leher
atau kaki?

S (Severity/Skala Keparahan)
Seberapakah keparahan dirasakan dengan skala?

T (Time/Waktu)
1. Kapan lamanya mulai merasakan nyeri?
2. Kapan serangan dimulai?
3. Apakah sering mengalami nyeri?

H. Diagnosis Keperawatan yang Lazim yang Muncul


1. Nyeri akut berhubungan dengan cedera fisik
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan perubahan nafsu makan

I. Perencanaan Keperawatan
Tujuan dan
Diagnosa
No Kriteria Hasil Intervensi (NIC) Rasional
Keperawatan
(NOC)
1. Nyeri akut Setelah 1. Kaji nyeri 1. mengetahui daerah
berhubungan dilakukan 2. Ajarkan nyeri,kualitas,kapan
dengan cedera tindakan tekhnik nyeri dirasakan,
fisik keperawatan relaksasi faktor
selama 3x24 kepada pencetus,berat
jam, masalah pasien ringannya nyeri
nyeri teratasi 3. Berikan yang dirasakan.
dengan kriteria analgetik 2. untuk mengajarkan
hasil : sesuai pasien apa bila
program nyeri timbul

8
a. adanya 4. Observasi 3. untuk mengurangi
penurunan TTV rasa nyeri
intensitas nyeri 4. untuk mengetahui
b. keadaan umum
ketidaknayaman pasien.
akibat nyeri
berkurang
c. tidak
menunjukan
tanda-tanda
fisik dan
perilaku dalam
nyeri akut
2. Intoleransi Tujuan : setelah 1. Kaji 1. Untuk bisa
aktivitas dilakukan aktivitas dan mengetahui
berhubungan tindakan mobilitas perkembangan dari
dengan keperawatan pasien pasien
kelelahan selama 3x24 2. Bantu 2. Untuk
jam, masalah aktifitas memperlancar
dapat teratasi pasien aktivitas pasien
Kriteria Hasil: 3. Berikan 3. Untuk memberikan
a. Pasien dapat terapi sesuai pengobatan
melakukan program
aktivitasnya
sendiri
b. Pasien tidak
lemas
3. Nutrisi kurang Tujuan : setelah 1. Kaji nutrisi 1. Untuk mengetahui
dari kebutuhan dilakukan pasien kebutuhan nutrisi
berhubungan tindakan 2. Jelaskan pasien
perubahan keperawatan kepada 2. Membantu pasien
nafsu makan selama 3x24 pasien dalam memperluas

9
jam, kebutuhan tentang pengetahuan
nutrisi pasien pentingnya tentang nutrisi
tercukupi nutrisi 3. Untuk mengetahui
Kriteria Hasil : tubuh gizi yang seimbang
a. Nafsu makan 3. Kolaborasi
bertambah dengan ahli
b. Pasien gizi
tampak lemas

10

Anda mungkin juga menyukai