Gambar 1.: cartridge obat amikasin dan autoinjector dapat digunakan kembali dengan pembatas memberikan dosis parsial
Tujuan: Tujuannya adalah untuk membandingkan perubahan biokimia dari amikasin
dengan penggunaan autoinjector dan injeksi manual pada tikus. Material dan metode: cartridge obat amikasin (500 mg / 2 mL) untuk autoinjectors terdilusi menjadi 63 mg / mL dan tikus diberikan 1,2 mL, ip. Terdapat 5 kelompok yang akan diamati, kelompok 1 dan 2 yaitu yang akan diberikan amikasin 3 hari berturut turut, kelompok 3 dan 4 yang akan diberikan amikasin 7 hari berturut turut, serta kelompok lima sebagai control. Pada hari ke-4 atau 8 parameter biokimia dipelajari. Hasil: peningkatan yang signifikan dalam urea, kreatinin dan aspartat aminotransferase diamati dalam 7 hari di kelompok autoinjector dan kelompok injeksi pengguna dibandingkan dengan kelompok kontrol. Semua parameter lainnya yaitu, glukosa, kolesterol, trigliserida total, bilirubin, asam urat, total protein, albumin, alanine aminotransferase dan alkali fosfatase tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Tidak ada perubahan signifikan diamati dalam kelompok 3 hari administrasi. Kesimpulan: Sebuah peningkatan yang signifikan dalam AST, urea dan kreatinin yang diamati dalam administrasi 7 hari di kedua pengiriman autoinjector dan injeksi pengguna menunjukkan bahwa pada dosis tinggi dan durasi lebih lama nefrotoksisitas (perusakan pada ginjal) dapat terjadi. Efek dalam pengiriman autoinjector dan injeksi manual sebanding. Semua parameter lainnya yaitu, glukosa, kolesterol, trigliserida total, bilirubin, asam urat, protein total dan albumin tidak menunjukkan perubahan signifikan dalam kedua metode pemberian obat. Tujuan dari autoinjector amikasin adalah untuk melindungi pasien dari komplikasi infeksi luka dan penyakit menular dalam situasi bencana sampai mereka mendapatkan perhatian medis yang sebenarnya.