Bab Ii1
Bab Ii1
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Konsep Sectio Caesarea
a. Pengertian
Sectio caesarea merupakan suatu persalinan buatan, yaitu janin
dilahirkan melalui insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan
syarat rahim dalam keadaan utuh serta bobot janin diatas 500 gram.
(Solehati, 2015)Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin
dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan
perut, sectio caesarea juga dapat didefinisikan sebagai suatu histerotomia
untuk melahirkan janin darai dalam rahim. (Amru sofyan,2011)
Yusmiati (2007) menyatakan bedah caesar adalah sebuah bentuk
melahirkan anak dengan melakukan sebuah irisan pembedahan yang
menembus abdomen seorang ibu dan uterus untuk mengeluarkan satu
bayi atau lebih. Cara ini biasanya dilakukan ketika kelahiran melalui
vagina akan mengarah pada komplikasi komplikasi kendati cara ini
semakin umum sebagai pengganti kelahiran normal.
b. Jenis Persalinan Sectio Caesarea
Menurut M. Hakimi (2010), Ada dua jenis sayatan operasi yang
dilakukan yaitu sebagai berikut.
1) Sayatan melintang
Cara ini memungkinkan kelahian per abdomen yang aman sekalipun
dikerjakan kemudian pada saat persalinan dan sekalipun rongga rahim
terinfeksi,maka insisi melintang segmen bawah uterus telah
menimbulkan revolusi dalam pelaksanaan obstetric
2) Sayatan memanjang
Cara membuka abdomen dan menyingkapkan uterus sama seperti
pada insisi melintang. Insisi membujur dibuat dengan scalpel dan
dilebarkan dengan gunting tumpul untuk menghindari cedera pada
bayi.
c. Indikasi
Menurut Taufan Nugroho (2011) operasi sectio caesarea dilakukan atas
indikasi:
1) Ibu
a) Disproporsi cepalopelvik
b) Plasenta previa
c) Letak lintang
d) Solution plasenta
e) Preeklamsi/eklamsia dan Infeksi intrapartum
2) Anak
a) Gawat janin
b) Letak janin
c) Kehamilan ganda
d) Adanya bobot badan bayi yang ukurannya lebih dari normal.
Andarmoyo (2015)
d. Komplikasi
Menurut Mitayani (2012) komplikasi sectio caesarea adalah sebagai
berikut:
1) Pada ibu
a) Infeksi Puerperal
b) Ringan: peningkatan suhu selama beberapa hari dalam masa nifas
c) Berat: peritonitis sepsis
d) Perdarahan
e) Komplikasi lain seperti luka kandung kemih, embolisme paru,dan
sebagainya jarang terjadi.
2) Pada anak
Kematian perinatal pasca section caesarea sebanyak 4-7%
e. Dampak Persalinan Sectio Caesarea
1) Adanya rasa nyeri
2) Kelemahan
3) Gangguan integritas kulit
4) Nutrisi kurang dari kebutuhan
5) Resiko infeksi
6) Sulit tidur
Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi setelah cidera akut, penyakit,atau
intervensi bedah dan memiliki awitan yang cepat, dengan intensitas yang
bervariasi (ringan sampai berat) dan berlangsung untuk waktu singkat.
2) Nyeri kronik
Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap sepanjang siatu
periode waktu. Nyeri konik berlangsung lama, intensitas yang bervariasi,dan
biasanya berlangsung lebih dari 6 bulan. Salah satu managemen nyeri yang dapat
dilakukan ibu dalam mengalihkan pusat perhatian terhadap nyeri saat menjelang
persalinan adalah dengan teknik relaksasi nafas dalam.
a. Pengukuran Nyeri
sentimeter. Tanda pada kedua ujung garis ini dapat berupa angka
pada skala ini, sama seperti pada VAS atau skala reda nyeri. Skala
teliti dan dianggap terdapat jarak yang sama antar kata yang
Keterangan :
Skala 0 : Tidak nyeri.
Skala 1 : Sangat ringan, klien dapat berkomunikasi dengan
baik seperti tidak sedang merasakan nyeri
Skala 2 : Klien dapat berkomunikasi dan berjalan jalan di
sekitar tempat tidur seperti tidak terasa sakit apapun.
Skala 3 : Klien merasakan nyeri seperti pegel ringan tetapi
dapat berkomunikasi dengan baik.
Skala 4 : Sakit yang cukup dalam, klien menyeringai tetapi
dapat menunjukkan rasa nyerinya, dapat mengikuti
perintah dengan baik.
Skala 5 : Sakit yang cukup dalam, secara obyektif klien
mendesis dapat menunjukkan lokasi nyeri. Dapat
mendiskrikpsikannya dan dapat mengikuti perintah.
Skala 6 : Kuat, mendalam, secara objektif klien mendesis
lebih kencang dan menyeringai, dapat menunjukkan
lokasi nyeri dan dapat mengikuti perintah tetapi
sesekali membutuhkan sentuhan di bagian nyeri.
Skala 7 : Nyeri berat, secara objektif klien terkadang tidak
dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap
tindakannya, dapat menunjukkan lokasi nyeri. Tidak
dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang.
Skala 8 : Nyeri berat seperti dengan skala 7 tetapi klien tidak
dpat mendiskripsikannya, sudah tidak sanggup
untuk berjalan jalan disekitar tempat tidur, sesekali
klien berteriak.
Skala 9 : Nyeri yang begitu kuat, sama dengan skala 8 tetapi
klien sangat membutuhkan sentuhan atau terapi di
bagian lokasi nyeri untuk mengurangi rasa nyeri
tersebut. Terkadang membutuhkan orang lain.
Skala 10 : Nyeri sangat berat, pasien sudah tidak mampu
berkomunikasi, sesekali memukul apa yang ada di
sekitarnya. Terkadang berteriak teriak.
4) Face Rating Scale (FRS)
dari 6 wajah kartun mulai dari wajah yang tersenyum untuk “tidak
nyeri.
4) Jenis Kelamin
Karakteristik jenis kelamin dan hubungannya dengan sifat
nyeri.
5) Sosial Budaya
Perawat yang mengetahui perbedaan budaya akan mempunyai
pemahaman yang lebih besar tentang nyeri pasien dan akan lebih
kekuatan.
7) Lingkungan dan Dukungan Orang Terdekat
Lingkungan dan kehadiran dukungan keluarga juga dapat
ketakutan.
4. Aroma Terapi Lavender
dengan system limbic dan pusat emosi otak. Bau yang berasal dari
(dysminorea).(9)
2) Meredakan stress
Menghirup aroma yang harum dan menenangkan dari lavender
bak mandi sebelum mandi, atau juga oil burner agar rumah
aromaterapi tersebut.
manusia melalui dua sistem, yaitu melalui sitem saraf dan sistem
terangsang.(9)
di dalam tubuh.
2) Indra penciuman
susunan saraf pusat. Pesan ini akan mengaktifkan pusat emosi dan
1) Pijat
dasar dan tidak boleh dipakai langsung pada kulit dalam bentuk
2) Penghirupan / Inhalasi
merupakan rute yang jauh lebih cepat dibanding cara lain dalam
a) Botol semprot
kamar pasien.
akan habis.
d) Penguapan
e) Kompres
pada posisinya selama minimal dua jam dan yang lebih baik
adalah semalam.
f) Mandi
mendapatkan manfaat.
h) Cuci vulva
esensial ke dalam satu liter air hangat, aduk dan alirkan ke area
vulva.
i) Spray Ruangan
minyak pengencer, yang disebut juga minyak karier (carier oil) seperti
telah menetapkan suatu kadar larutan ideal yang dapat digunakan pada