Anda di halaman 1dari 47

KURIKULUM

TK PERTIWI BACIN

Desa Bacin
Kecamatan Bae
Kabupaten Kudus
Propinsi Jawa Tengah

PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA KUDUS


DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA
TAHUN 2019/ 2020
BAGIAN I

PROFIL LEMBAGA

A. Sejarah Singkat TK Pertiwi Bacin

TK Pertiwi Bacin merupakan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini yang berdomisili di
Desa Bacin, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. Lembaga tersebut berdiri sejak tahun
1975 hingga saat ini. TK Pertiwi Bacin berdiri di bawah naungan yayasan pemerintah desa
Bacin. Tujuan di dirikan lembaga tersebut adalah melayani kebutuhan masyarakat dalam
pendidikan untuk anak usia dini terkhusus untuk masyarakat dari daerah setempat,
terlebih untuk masyarakat dari daerah lain. TK Pertiwi Bacin merupakan suatu wadah atau
sarana yang digunakan untuk pendidikan anak – anak terutama dari usia 3 hingga 6
tahun.
Tujuan lain adanya lembaga tersebut adalah kepedulian sosial dari pemerintah
desa setempat yang bekerja sama dengan pihak terkait ( Guru ) kepada masyarakat.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) TK Pertiwi Bacin ini merupakan lembaga sosial
masyarakat, dan bukan merupakan lembaga bisnis yang hanya mencari keuntungan
ekonomi semata. Untuk menunjukkan kepedulian sosial sebagai perwujudan tanggung
jawabnya terhadap lingkungan, TK Pertiwi Bacin melakukan subsidi silang dalam
menjalankan Anggaran Dasar Rumah Tangga, dengan langkah tersebut diharapkan
mampu memberi pelayanan pada masyarakat terutama bagi masyarakat yang kurang
mampu, sehingga baik masyarakat yang mampu maupun tidak mampu dapat mengenyam
pendidikan yang lebih layak dan tidak ada saling perbedaan dalam tataran ekonomi untuk
mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
Dengan adanya layanan pada masyarakat di Desa Bacin yang berupa Pendidikan
Taman Kanak – Kanak ( TK Pertiwi Bacin ), masyarakat mendukung sepenuhnya lembaga
Pendidikan tersebut yang merupakan Problem Solving bagi keluarga yang di tujukan pada
anak – anak terutama dalam pendidikan yang mengarah pada keberhasilan belajar anak
usia dini. Menurut sebagian besar masyarkat, pembelajaran dikatakan berhasil apabila
siswa mampu mengaplikasikan ilmu yang di dapat dalam kemandirian, kesopan santunan
dalam diri, serta adanya perubahan yang lebih baik dalam segala hal baik di rumah , di
sekolah maupun di lingkungan sekitar.
C. Alamat dan Peta TK Pertiwi Bacin
Alamat TK Pertiwi Bacin Terletak Di Dusun Bacin Rt 3 Rw 1 Desa Bacin Kecamatan Bae
Kabupaten Kudus. Adapun Peta nya Sebagai Berikut :
D. Status TK Pertiwi Bacin

Nama Lembaga : TK Pertiwi Bacin


Alamat Lengkap : Dusun : Bacin, Rt.03, Rw.01
: Desa : Bacin
: Kecamatan : Bae
: Kode Pos : 59325
: Kabupaten : Kudus
: Provinsi : Jawa Tengah
: Negara : Indonesia
Status Lembaga : Swasta
No. Ijin Operasional : 421.1/73.8/03.04/2016
Akreditasi : Belum
NPSN : 20347056
NPWP Lembaga : 31.438.332.4-506.000
Status Gedung/ Bangunan : Milik Desa
: Luas Tanah : 210m2
: Luas Bangunan : 114 m2
Banyaknya Rombel :2
: - Kelompok A
: - Kelompok B
Jumlah Pendidik :3
Status Pendidik : PNS :1
: Non PNS :2
Layanan Anak Usia : 3 sampai 6 Tahun
BAGIAN II
DOKUMEN I
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dengan adanya tujuan tersebut
secara konsisten menjadi rujukan dalam mengembangkan tujuan kurikulum 2013 atau
yang biasa di sebut K 13.
PAUD merupakan pendidikan yang paling fundamental karena
perkembangan anak dimasa selanjutnya sangat di tentukan oleh berbagai stimulasi
bermakna yang di berikan sejak usia dini. Pendidikan anak usia dini harus dipersiapkan
secara terencana dan bersifat holistik – integratif agar dimasa emas perkembangan anak
mendapatkan stimulasi yang utuh, untuk mengembangkan berbagai potensi yang
dimilikinya. Upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan potensi tersebut
melalui program pendidikan yang terstruktur. Komponen untuk pendidikan yang
terstruktur adalah kurikulum.
Dalam Undang – undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum sebagai kerangka kerja ( frame work ) yang berisi rencana dan implementasi
sebuah program untuk mengembangkan semua aspek perkembangan anak dalam
menyiapkan anak mencapai keberhasilan di sekolah dan tahap selanjutnya. Kurikulum
memberikan pengalaman belajar yang bermakna, menarik dan berkualitas tinggi.

2. Kerangka Dasar Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 ( K 13 ) Pendidikan Anak Usia Dini di kembangkan atas


dasar pengkajian landasan filosofis, sosiologis, teoritis, psikologis – pedagogis, dan yuridis
yang jelas dan telah teruji secara empiris.
 Landasan Filosofis
 Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang.
Dalam hal ini K 13 PAUD mengenalkan pengalaman belajar dalam konteks
budaya Indonesia. Budaya menjadi latar, sekaligus konten dalam
pembelajaran PAUD untuk membangun kompetensi diri yang diperlukan bagi
kehidupan di masa kini dan masa depan yang menunjang pengembangan
budaya secara kreatif.
 Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
Dari K 13 PAUD kita mampu mengenalkan budaya bangsa menjadi milik
kehidupan anak. Dalam hal ini anak diharapkan peduli, mengenal,
menyayangi, dan bangga terhadap budaya bangsa yang harus di rawat dan
di lestarikan serta di jadikan latar kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
 Peserta didik adalah pembelajar yang aktif dan memiliki talenta untuk
belajar mengenai berbagai hal yang ada di sekitarnya.
K13 PAUD memfasilitasi anak membangun pengalaman melalui proses
belajar aktif sesuai dengan minat anak. Anak di dukung untuk memiliki
banyak pengetahuan tentang diri dan lingkungan, serta menguasai berbagai
keterampilan yang di perlukan untuk pengembangan dirinya di masa depan.
 Proses pendidikan memerlukan keteladanan, pengayoman terus menerus
dan secara berkesinambungan sebagaimana di contohkan oleh Ki Hajar
Dewantara dalam filosofi : ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun
karso, tut wuri handayani. Sebagai Guru hendaklah menjadi teladan ( role
model ) bagi anak dalam bersikap dan berperilaku. Guru juga membangun
minat dan keinginan anak untuk terus belajar melalui kegiatan yang
menyenangkan. Guru juga sebagai fasilitator bagi anak untuk belajar.
 Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui bermain yang ditujukan untuk
mengembangkan seluruh kompetensi sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan.
 Landasan Sosiologis
Landasan sosiologis dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran
menyesuaikan dengan tuntutan dan norma – norma yang berlaku pada masyarakat
tempat anak tinggal. K 13 PAUD mengangkat keanekaragaman budaya sebagai
kekayaan budaya yang perlu di lestarikan dan di kembangkan. Perbedaan – perbedaan
yang ada contoh dalam kebiasaan, budaya, agama, fisik, harus mampu menanamkan
dan mengembangkan sikap saling memahami dan menghargai.
 Landasan Psikologis – Pedagogis
K 13 PAUD diterapkan melalui proses pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan dan karakteristik anak. Pada dasarnya karakteristik anak berbeda-
beda, setiap anak memiliki keunikan, baik dari kecepatan kematangan
perkembangan, cara belajar, minat maupun bakat yang dimilikinya. Dengan adanya
hal tersebut sebagai seorang guru harus mengetahui cara mengelola pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik anak. Dalam hal ini yang perlu digaris bawahi oleh
setiap pendidik adalah memahami bahwa anak akan belajar dengan baik bila
dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan. Dan guru diharapkan
memahami tahapan perkembangan anak dan teknik pembelajaran yang sesuai
dengan cara belajar anak.
 Landasan Teoritis
K 13 PAUD di kembangkan berdasarkan berbagai teori yakni ;
a) Teori perkembangan anak yang menyatakan bahwa setiap anak memiliki
kecerdasan yang kompleks, tergantung pada kecepatan perkembangan
masing – masing;
b) Teori perkembangan otak, bahwa jejaring antarsel neuron menentukan
kemampuan dan kecerdasan berpikir seseorang, tempat jejaring tersebut di
bangun sangat cepat pada usia dini. Disamping itu, dinyatakan bahwa
pembelajaran pada usia dini paling tepat dilakukan dengan cara melakukan
langsung dengan benda nyata untuk merangsang sensitifitas penginderaan;
c) Teori pedagogis yang menekankan bahwa anak belajar dalam kondisi
lingkungan yang aman, nyaman, yang dapat merangsang keinginan anak
untuk mencari tahu dan melakukan sesuatu.
K 13 PAUD mengembangkan kompetensi – kompetensi dasar yang
dicapai melalui pengalaman belajar seluas – luasnya bagi anak untuk
mengembangkan kemampuan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
 Landasan Yuridis
K 13 PAUD di kembangkan dengan landasan yuridis sebagai berikut :
a) UU no. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional;
b) UU no.17 Tahun 2005 tentang rencana pembangunan jangka panjang
nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana pembangunan
jangka menengah nasional;
c) Peraturan pemerintah RINomor 13 tahun2015 tentang Perubahan Kedua
atas PP RI No.13 Tahun 2015 tentang perubahan Kedua atas PP RI No.19
Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan;
d) P Pres nomor 60 Tahun 2013 Tentang pengembangan anak usia dini Holistik
– Integratif;
e) Peraturan menteri Pendidikan kebudayan Nomor 137 tahun 2014 tentang
standar nasional PAUD;
f) Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Nomor 146 tahun 2014,
tentang kurikulum 2013 PAUD;
g) Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014
tentang pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan kurikulum Tahun 2013
Pasal 7.
3. Tujuan Kurikulum 2013

Kurikulum di pandang sebagai inti yang menggerakkan dan mengarahkan


proses pendidikan. Kurikulum harus dapat mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan – kemampuan yang di perlukan dalam kelanjutan pendidikan dan
kehidupannya. Kurikulum harus memiliki jangkauan yang lebih luas dan jauh. Kurikulum
harus menyiapkan anak untuk masa depan bukan hanya masa kini. Masa kini tentu akan
berbeda dengan masa lalu dan masa depan karena dunia selalu berubah. Kurikulum harus
responsif terhadap kebutuhan dunia yang selalu berubah. Kurikulum yang responsif
berarti kurikulum yang menyadari kondisi saat ini dan memahami kondisi yang diharapkan
di masa depan
Penyusunan dan penggunaan Kurikulum 2013 PAUD bertujuan untuk
mendorong perkembangan peserta didik secara optimal melalui pengalaman belajar yang
bermakna dan menyenangkan sehingga anak mencapai kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang mendukung keberhasilan di sekolah dan pendidikan pada tahap
selanjutnya.
Dengan adanya tujuan tersebut diharapkan (1) Melahirkan SDM yang
responsif terhadap segala perubahan dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi,
dengan adanya perubahan kondisi dan kebutuhan dunia yang semakin komplek; (2)
Mampu membangun keluaran pendidikan menjadi sumber daya pembangunan yang
memiliki kemampuan yang kompetitif, sikap kreatif, dan adversity yang tinggi dalam
globalisasi di bidang ekonomi yang berakibat batasan antar negara semakin longgar
dalam pemenuhan ketenagakerjaan; (3) Mampu membangun sikap dan karakter kuat dari
peserta didik agar tetap menjaga jati diri, kehormatan keluarga, dan kebanggaan bangsa
tanpa harus merasa tertinggal dari negara lain; (4) mampu memanfaatkan kondisi dalam
bidang demografi yang dilihat secara struktural berada pada posisi yang sangat
menguntungkan dengan komposisi kurva usia muda,dengan kondisi seperti ini sangat
menguntungkan bila sejak usia dini mereka dididik secara tepat dengan pola pendidikan
berkualitas,guna persiapan pembangunan di masa mendatang.

B. Visi, Misi, Tujuan TK Pertiwi Bacin

 VISI

Mencetak anak didik sktif, kreatif dan mandiri serta bertaqwa pada Tuhan Yang
Maha Esa

 MISI

1. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,efektif dan


menyenangkan.
2. Membudidayakan perilaku positif dalam kehidupan sehari – hari.
3. Meningkatkan disiplin dan menumbuh kembangkan nilai – nilai agama serta
budi pekerti.

 TUJUAN

Merujuk pada tujuan pendidikan Taman Kanak – Kanak ( TK ) tersebut, maka


tujuan Taman Kanak – Kanak ( TK ) Pertiwi Bacin adalah sebagai berikut:
Mengembangkan potensi anak seoptimal mungkin.
Menciptakan suasana belajar yang tidak monoton, penuh dinamika, kreatif dan
menyenangkan.
Membentuk pribadi anak didik yang santun patuh terhadap guru dan orang tua
yang berdasarkan nilai – nilai agama.
C. Karakteristik Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 PAUD bertujuan untuk mendorong berkembangnya potensi


anak agar memiliki kesiapan untuk menempuh pendidikan selanjutnya. Kesiapan
menempuh pendidikan selanjutnya mencakup kemampuan – kemampuan yang diperlukan
untuk menunjang keberhasilan anak dalam mengikuti pendidikan di jenjang yang lebih
tinggi. Kemampuan yang di maksud terdiri atas kemampuan sikap, kemampuan
pengetahuan, dan kemampuan keterampilan.
Pembentukan sikap Krathwolh

Memiliki kesiapan menempuh jenjang

Sikap Sikap Pengetahuan Keterampilan


Spiritual Sosial

Pengalaman Belajar Bermakna

Mendorong Perkembangan Optimal Potensi Peserta Didik

Kemampuan sikap meliputi sikap spiritual dan sikap sosial. Kedua sikap ini
membangun kesadaran anak bahwa dirinya adalah makhluk ciptaan Tuhan, seorang
individu yang memiliki kemampuan untuk pengembangan diri, dan bagian dari kelompok
sosialnya. Pengembangan kemampuan sikap dilaksanakan melalui pembiasaan yang
dilakukan secara terus menerus sehingga muncul sikap dari menerima, merespons,
memahami, menerapkan hingga akhirnya menjadi perilaku yang membentuk karakter
tangguh sebagai penentu masa depan.

Pengembangan Kemampuan Sikap

Menerima
Merespon Memahami Menerapka
Berperilaku
n

Pengembangan kemampuan pengetahuan dilakukan dengan mengenalkan


konsep-konsep tentang diri dan lingkungannya, baik lingkungan mikro, messo, maupun
makro. Merujuk pada tahap kognitif yang dikemukakan bloom,
proses pengenalan konsep dimulai dengan mengenal atau mengingat konsep –
memahami – menerapkan – menganalisa – mengevaluasi – hingga menciptakan hasil
karya yang bermakna.
Piramida bloom

Menciptakan

Mengevaluasi

Menganalisis

Menerapkan

Mengingat

Kemampuan keterampilan di kembangkan untuk mendukung kemampuan


sikap dan kemampuan pengetahuan melalui proses :
Habituasi ( Proses Pembiasaan Sikap Pada Anak )

Mengetahui
Memikirkan Melakukan hal Membiasakan Hal
Hal-hal yang hal baik Merasakan Hal baik Baik
baik Baik ( Feeling
( Thinking the ( Acting the ( Habituating the
( Knowing the the good ) good )
good ) good )
good )

Kemampuan keterampilan untuk mendukung pengetahuan di terapkan


melalui proses saintifik. Proses saintifik atau dalam kurikulum ini sering di sebut
pendekatan saintifik yang bertujuan untuk membangun pola berpikir yang sistematis
dengan rangkaian proses yang saling berkesinambungan dari yang paling konkrit
berkembang menjadi karya nyata sebagai hasil olah pikir tingkat tinggi.

Proses Pendekatan saintifik

1 Mengamati 2 Menanya 3
Mencari
Informasi 4 Menalar 5 Mengomunikasikan

Dapat di simpulkan secara sederhana bahwa kurikulum 2013 PAUD


mengembangkan kemampuan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai satu
komponen yang saling terkait dan tidak dapat terpisahkan. Setiap sub komponen tersebut
memiliki fokus arahan dan bila disatukan membangun kompetensi lulusan PAUD yang
memiliki kesiapan mengikuti pendidikan selanjutnya.
Arah Kualitas Sikap Pengetahuan dan Keterampilan Anak Capaian PAUD
Fungsi Eksekutif

Sikap
Climber

PAUD

Berpikir Berpikir
Runut Tingkat
Tinggi
(Prosedural) (Konseptual

Kreatifitas

Karakteristik Kurikulum 13 adalah :


1. Mengoptimalkan Perkembangan Anak
2. Menggunakan Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan Saintifik dalam
pemberian rangsangan pendidikan
3. Menggunakan penilaian otentik dalam memantau perkembangan anak
4. Memnerdayakan peran orang tua dalam proses pembelajaran
5. Kurikulum dikembangkan dengan prinsip diversifikasi

D. Struktur Kurikulum 2013

Struktur K 13 PAUD merupakan pengorganisasian muatan kurikulum,


Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Lama Belajar.
 Muatan Kurikulum
Sebelum masuk kedalam struktur K 13 PAUD, kita perlu memahami betul hal yang
terkait di dalamnya yaitu mengenai muatan kurikulum. Muatan kurikulum berisi program –
program pengembangan, yang terdiri atas : (1) program penilaian agama dan moral, (2)
program pengembangan fisik motorik, (3) program pengembangan kognitif, (4) program
pengembangan bahasa, (5) program pengembangan sosial emosional, dan (6) program
pengembangan seni. Program pengembangan dimaksud adalah perwujudan suasana
belajar untuk berkembangnya perilaku, kematangan berpikir, kinestetik, bahasa, sosial
emosional, dan bahasa melalui kegiatan bermain. Suasana belajar diartikan segala
sesuatu yang dapat mendorong minat anak untuk belajar.
 Kompetensi Inti
Kompetensi adalah Kemampuan yang diharapkan di capai anak setelah
mengikuti proses pembelajaran yang dirancang melalui kurikulum. Kompetensi Inti PAUD
merupakan gambaran pencapaian Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Pada
akhir layanan PAUD Usia 6 tahun. Dalam hal ini kompetensi inti di sebut dengan KI,
Secara terstruktur KI mencakup :

1. Kompetensi Inti-1 ( KI-1) Untuk Kompetensi Inti Sikap Spiritual


2. Kompetensi Inti-2 ( KI-2) Untuk Kompetensi Inti Sikap Sosial
3. Kompetensi Inti-3 ( KI-3) Untuk Kompetensi Inti Pengetahuan
4. Kompetensi Inti-4 ( KI-4) Untuk Kompetensi Inti Keterampilan
Pemetaan Rumusan Setiap Kompetensi Inti terlihat pada tabel di bawah ini :

KOMPETENSI INTI
KI-1 Menerima ajaran agama yang dianutnya
Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya
diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu bekerjasama, mampu menyesuaikan
KI-2 diri, jujur, dan satuan dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik dan/
atau pengasuh, dan teman
Mengenali diri, keluarga, teman, guru dan / atau pengasuh, lingkungan
sekitar, teknologi, seni, dan budaya di rumah, tempat bermain dan satuan
PAUD dengan cara : mengamati dengan indera ( melihat, mendengar,
KI-3 menghidu, merasa, meraba ); menanya ; mengumpulkan informasi;
mengolah informasi/ mengasosiasikan, dan mengomunikasikan melalui
kegiatan bermain
KI-4 Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan, dan dipikirkan melalui
bahasa, musik, gerakan, dan karya secara produktif dan kreatif, serta
mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia

 Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan
pengelompokan kompetensi inti sebagai berikut :
1. Kompetensi Dasar Sikap Spiritual (KD-1) dalam rangka menjabarkan KI-1
2. Kompetensi Dasar Sikap Sosial (KD-2) dalam rangka menjabarkan KI-2
3. Kompetensi Dasar Pengetahuan (KD-3) dalam rangka menjabarkan KI-3
4. Kompetensi Dasar Keterampilan (KD-4) dalam rangka menjabarkan KI-4
Uraian dari setiap Kompetensi Dasar untuk setiap Kompetensi Inti
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui Ciptaan-Nya
KI-1 Menerima Ajaran 1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain, dan
agama yang dianutnya lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada
Tuhan
KI-2 Memiliki perilaku 2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat
hidup sehat, rasa ingin 2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin
tahu, kreatif dan Tahu
estetis, percaya diri, 2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
disiplin, mandiri, Kreatif
peduli, mampu 2.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
bekerjasama, mampu Estetis
menyesuaikan diri, 2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
jujur, dan satuan percaya diri
dalam berinteraksi 2.6 Memiliki Perilaku yang mencerminkan sikap taat
dengan keluarga, terhadap aturan sehari – hari untuk melatih
pendidik dan/ atau kedisiplinan
pengasuh, dan teman 2.7 Memiliki Perilaku yang mencerminkan sikap sabar
(mau menunggu giliran, mau mendengar ketika
orang lain berbicara)untuk melatih kedisiplinan
2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian
2.9 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli
dan mau membantu jika diminta bantuannya.
2.10 Memiliki Perilaku yang mencerminkan sikap
menghargai dan toleran kepada orang lain
2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri
2.12 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
tanggung jawab
2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur
2.14 Memiliki Perilaku yang mencerminkan sikap
rendah hati dan satuan kepada orang tua,
pendidik dan teman
KI-3 Mengenali diri, 3.1 Mengenal kegiatan beribadah sehari – hari
keluarga, teman, guru 3.2 Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak
dan / atau pengasuh, Mulia
lingkungan sekitar, 3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi dan gerakannya
teknologi, seni, dan untuk pengembangan motorik kasar dan motorik
budaya di rumah, halus
tempat bermain dan 3.4 Mengetahui cara hidup sehat
satuan PAUD dengan 3.5 Mengetahui cara memecahkan masalah sehari –
cara : mengamati hari dan berperilaku kreatif
dengan indera 3.6 Mengenal benda – benda di sekitarnya ( nama,
( melihat, mendengar, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,
menghidu, merasa, fungsi dan ciri –ciri lainnya
meraba ); menanya ; 3.7 Mengenal lingkungan sosial ( keluarga, teman,
mengumpulkan tempat tinggal, tempat ibadah, budaya ,
informasi; mengolah transportasi )
informasi/ 3.8 Mengenal lingkungan alam ( hewan, tanaman,
mengasosiasikan, dan cuaca, tanah, air, batu-batuan dll )
mengomunikasikan 3.9 Mengenal teknologi sederhana ( peralatan rumah
melalui kegiatan tangga, peralatan bermain, peralatan
bermain pertukangan, dll)
3.10 Memahami bahasa resptif (menyimak dan
membaca)
3.11 Memahami bahasa ekspresif (mengungkapkan
bahasa secara verbal dan nonverbal)
3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui bermain
3.13 Mengenal emosi diri dan oranglain
3.14 Mengenali kebutuhan, keinginan dan minat diri
3.15 Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni
KI-4 Menunjukkan 4.1 Melakukan kegiatan beribadah sehari – hari
yang diketahui, dengan tuntunan orang dewasa
dirasakan, dibutuhkan, 4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan
dan dipikirkan melalui akhlak mulia
bahasa, musik, 4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk
gerakan, dan karya pengembangan motorik kasar dan halus
secara produktif dan 4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat
kreatif, serta 4.5 Menyelesaikan masalah sehari – hari secara
mencerminkan perilaku Kreatif
anak berakhlak mulia 4.6 Menyampaikan tentang apa, bagaimana benda –
benda di sekitar yang dikenalnya (nama, warna,
bentuk,ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,
fungsi, dan ciri – ciri lainnya) melalui berbagai
hasil karya
4.7 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk
gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dll
tentang lingkungan sosial ( keluarga, teman,
tempat tinggal, tempat ibadah, budaya,
transportasi
4.8 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk
gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh,dll
tentang lingkungan alam (hewan, tanaman,
cuaca, tanah, air, batu – batuan dll)
4.9 Menggunakan teknologi sederhana (peralatan
rumah tangga, peralatan bermain, peralatan
pertukangan, dll) untuk menyelesaikan tugas
dan kegiatannya
4.10 Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif
(menyimak dan membaca)
4.11 Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif
(mengungkapkan bahasa secara verbal dan
nonverbal)
4.12 Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal
dalam berbagai bentuk karya
4.13 Menunjukkan reaksi emosi diri secara wajar
4.14 Mengungkapkan kebutuhan, keinginan, dan
minat diri dengan cara yang tepat
4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan
menggunakan berbagai media

 Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan ( STPP )


STPP atau yang biasa dikenal dengan nama TTPA/ Lingkup Perkembangan
merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi perkembangan anak yang mencakup nilai
agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni.
a) Nilai Agama dan moral, meliputi :
Mengenal Agama yang di anut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, penolong,
sopan, hormat, sportif menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari
besar agama, dan menghormati ( toleransi ) agama orang lain.
Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar
1.1 Mempercayai adanya Tuhan melalui CiptaanNya
1.2 Menghargai diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar sebagai rasa
syukur Kepada Tuhan
2.11 Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri
2.12 Memiliki Perilaku yang mencerminkan sikap jujur
2.13 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun kepada orang tua,
pendidik atau pengasuh dan teman
2.14 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun kepada
orang tua, pendidik dan teman
3.1 mengenal kegiatan beribadah sehari – hari
4.1 Melakukan kegiatan beribadah sehari – hari dengan tuntunan orang dewasa
3.2 Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia
4.2 Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan akhlak mulia
b) Fisik Motorik, meliputi :
1) Motorik Kasar : memiliki kemampuan gerakan tubuh secara terkoordinasi,
lentur, seimbang, dan lincah dan mengikuti aturan.
2) Motorik Halus : memiliki kemampuan menggunakan alat untuk mengeksplorasi
dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk.
3) Kesehatan dan Perilaku Keselamatan : memiliki berat badan, tinggi badan,
lingkar kepala sesuai usia serta memiliki kemampuan untuk berperilaku hidup
bersih, sehat, dan peduli terhadap keselamatannya.
Terjabarkan Dalam Kompetensi Dasar :
2.1 Memiliki perilaku yang mencerminkan hidup sehat
3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi dan gerakannya, untuk mengembangkan
motorik kasar dan motorik halus
4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus
3.4 Mengetahui cara hidup sehat
4.4 Mampu menolong diri sendiri untuk hidup sehat
c) Kognitif, meliputi :
1) Belajar dan pemecahan masalah : mampu memecahkan masalah sederhana
dalam kehidupan sehari – hari dengan cara yang fleksibel terjadan di terima
sosial dan menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam konteks yang
baru.
2) Berpikir logis : mengenal berbagai perbedaan, klasifikasi, pola berinisiatif,
berencana, dan mengenal sebab akibat.
3) Berpikir simbolik : mengenal, menyebutkan, dan menggunakan lambang
bilangan 1-10, mengenal abjad, serta mampu merepresentasikan berbagai
benda dalam bentuk gambar.
Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar :
2.2 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu
3.5 Mengetahui cara memecahkan masalah sehari – hari dan perilaku kreatif.
4.5 Menyelesaikan masalah sehari – hari secara kreatif
3.6 Mengenal benda – benda di sekitarnya ( nama, warna, bentuk, ukuran, pola,
sifat, tekstur fungsi, dan ciri – ciri lainnya )
4.6 Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda – benda di sekitar yang
dikenalnya ( nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, tekstur, fungsi, dan
ciri – ciri lainnya )
3.9 Mengenal teknologi sederhana ( peralatan rumah tangga, peralatan bermain,
peralatan pertukangan, dll )
4.9 Menggunakan teknologi sederhana ( peralatan rumah tangga, peralatan
bermain, peralatan pertukangan, dll untuk menyelesaikan tugas dan
kegiatannya.
d) Bahasa, meliputi :
1) Memahami ( reseptif ) bahasa : memahami cerita, perintah, aturan, dan
menyenangi serta menghargai bacaan.
2) Mengekspresikan bahasa : mampu bertanya, menjawab pertanyaan,
berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali apa yang diketahui.
3) Keaksaraan : memahami hubungan bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk
huruf, serta memahami kata dalam cerita.
Terjabarkan dalam kompetensi dasar :
3.10 Memahami bahsa reseptif ( menyimak dan membaca )
4.10 Menunjukkan kemampuan berbahasa reseptif ( menyimak dan membaca )
3.11 Memahami bahasa ekspresif ( mengungkapkan bahasa secara verbal dan
non verbal )
4.11 Menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif ( mengungkapkan bahasa
verbal dan non verbal )
3.12 Mengenal keaksaraan awal melalui bermain
4.12 Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya
e) Sosial Emosional, meliputi :
1) Kesadaran diri : memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan sendiri
dan mengendalikan diri, serta mampu menyesuaikan diri dengan orang lain
2) Rasa tanggung jawab untuk diri dan orang lain : mengetahui hak – haknya,
menaati aturan, mengatur diri sendiri, serta bertanggung jawab atas
perilakunya untuk kebaikan sesama.
3) Perilaku prososial : mampu bermain dengan teman sebaya, memahami
perasaan, merespon, berbagi, serta menghargai hak dan pendapat orang lain;
bersikap kooperatif, toleran, dan berperilaku sopan.
Terjabar dalam Kompetensi Dasar :
2.5 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
2.6 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari –
hari untuk melatih kedisiplinan
2.7 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar ( mau menunggu giliran,
mau mendengarkan ketika orang lain berbicara ) untuk melakukan
kedisiplinan
2.8 Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian
2.9 Meniliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika di
minta bantuaanya
2.10 Meniliki perilaku yang mencerminkan sikap mengahargai dan toleran kepada
orang lain
3.13 Mengenal emosi diri dan orang lain
4.13 menunjukkan emosi diri secara wajar
3.14 Mengenali kebutuhan, keinginan dan minat diri
4.14 Mengungkapkan kebutuhan, keingin, dan melihat diri dengan cara yang
tepat.
f) Seni, meliputi :
Mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimaginasi dengan gerakan, musik,
drama, dan beragam bidang seni lainnya ( seni lukis, seni rupa, kerajinan ) serta
mampu mengapresiasi karya seni.
Terjabarkan dalam Kompetensi Dasar :
2.3 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap kreatif
2.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis
3.15 Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni
4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media
3.7 Mengenal lingkungan sosial ( keluarga, teman, tempat tinggal, tempat
ibadah, budaya, transportasi )
4.7 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi,
gerak tubuh, dll tentang lingkungan sosial ( keluarga, teman, tempat tinggal,
tempat beribadah, budaya, transportasi )
3.8 Mengenal lingkungan alam ( hewan, tanaman, cuaca, tanah air, batu –
batuan )
4.8 Menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi,
gerak tubuh dan lain – lain tentang lingkungan alam
( hewan, tanaman, cuaca, tanah air,batu – batuan )

 Lama Belajar / Alokasi Waktu Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan Pembelajaran dalam 1 minggu untuk kategori usia 3 – 6 tahun dengan lama
belajar 900 menit perminggu. Jadi penghitungan lama belajar dalam 1 hari sbb:

Lama Belajar Dalam 1 minggu : Hari efektif dalam 1 minggu = Lama Belajar 1 Hari

900 menit per minggu : 6 hari = 150 menit per hari

Dalam 1 hari berlangsung selama 150 menit / 5 jam pembelajaran, terdiri dari :
o Pembukaan 30 menit ( 1 jam pembelajaran )
o Kegiatan Inti 60 menit ( 2 jam pembelajaran )
o Istirahat 30 menit ( 1 jam pembelajaran )
o Penutup 30 menit ( 1 jam pembelajaran )

E. Kalender Pendidikan

Kurikulum TK Pertiwi Bacin di selenggarakan mengikuti kalender pendidikan


setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Alokasi Waktu
1. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran.
2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
3. Waktu Pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh bidang pengembangan termasuk muatan lokal,
di tambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
4. Waktu Libur adalah waktu yang di tetapkan untuk tidak di adakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang di maksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari
libur keagamaan, dan hari libur khusus. Libur umum termasuk hari – hari besar
nasional.

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


1 Minggu Efektif Minimum 34 minggu dan Digunakan untuk Kegiatan Pembelajaran
Belajar maksimum 38 minggu efektif
dalam setahun
2 Jeda tengah Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester
semester
3 Jeda antar Maksimum 2 minggu Antara semester 1 dan 2
semester
4 Libur Akhir Maksimum 3 minggu Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan
Tahun Pelajaran administrasi akhir tahun pelajaran
5 Hari libur 2-4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur
keagamaan keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
6 Hari Libur Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan peraturan
Umum pemerintah
7 Hari Libur Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan sesuai dengan
Khusus ciri kekhususan Masing - masing
8 Kegiatan Khusus Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan yang
/ Madrasah diprogramkan secara khusus oleh
sekolah/ madrasah tanpa mengurangi
minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
BAGIAN IV
PENUTUP

Tidak dapat di pungkiri lagi bahwa kurikulum merupakan program pendidikan


terstruktur yang di kembangkan serta di tujukan untuk dapat mencapai tujuan pendidikan
nasional. Hal penting yang harus di sadari dan di terapkan oleh komponen pelaksana di
setiap lembaga adalah di perlukan kelapangan hati, keluasan pikiran dalam menyikapi
perubahan, karena kurikulum 2013 bagian dari perubahan tersebut. Penyempurnaan
kurikulum perlu di lakukan terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta tantangan, oleh karena itu kritik dan saran membangun
,kami perlukan guna perbaikan dalam pemberlakuan kurikulum 2013 di lembaga kami.

Kudus, Juli 2019


Kepala TK Pertiwi Bacin

Anda mungkin juga menyukai