Bab 2 Referat Dapus Fixed
Bab 2 Referat Dapus Fixed
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Gagal jantung akut pada anak (usia 0-18 tahun) dapat didefinisikan secara
luas sebagai kegagalan jantung untuk memberikan suplai darah baik ke sirkulasi
sistemik ataupun paru pada laju aliran yang tepat atau untuk menerima aliran balik
vena pada tekanan pengisian yang tepat sehingga mengakibatkan efek buruk pada
jantung, sirkulasi, dan pasien.1 Gagal jantung pada anak adalah suatu sindrom
secara klinis dan patofisiologis akibat salah satu atau kombinasi dari disfungsi
B. EPIDEMIOLOGI
Gagal jantung akut pada anak memiliki insiden berkisar dari 0,87/100.000
Pada skala global, infeksi parasit, defisit gizi, dan penyakit jantung rematik
jantung akut anak bervariasi, dengan infeksi saluran pernapasan bawah dan
Penyebab dominan dari gagal jantung akut di negara maju adalah kardiomiopati
maju dilaporkan antara 0,8 dan 1,3 kasus per 100.000 anak di kelompok umur 0-
3
18 tahun, tetapi 10 kali lebih tinggi pada kelompok umur 0-1 tahun. Insiden
penyakit jantung bawaan terjadi pada 0,8% kelahiran hidup. Namun, hanya
sebagian kecil dari gangguan ini yang cukup berat untuk menghasilkan gagal
36,1% (Jepang) hingga 79% (AS); terkait dengan penyakit jantung bawaan mulai
jantung rematik dari 1,5% (Turki) hingga 74% (Zimbabwe); terkait dengan
gangguan ginjal dari 3,8% (India) hingga 24,1% (Nigeria); dan terkait dengan
HIV dari 1% (AS) hingga 29,3% (Brasil).4 Terkait jenis kelamin, rasio gagal
jantung akut terjadi sama besar pada laki-laki maupun perempuan di kelompok
C. ETIOLOGI
Gagal jantung akut pada bayi dan anak bisa terjadi karena berbagai macam
sebab yang bervariasi tergantung dari usia anak. Anak-anak dari negara-negara
bawaan, miokarditis dan kardiomiopati adalah penyebab umum dari anak dengan
gagal jantung akut. Selain itu penyakit seperti penyakit jantung rematik,
kekurangan gizi, dan penyakit tropis lainnya juga mengakibatkan gagal jantung
kongenital adalah kondisi yang paling sering dikaitkan dengan gagal jantung pada
neonatus. Pada kelompok usia bayi, penyakit jantung kongenital masih paling
4
sering dikaitkan, diikuti oleh penyakit paru. Pada kelompok usia > 1 tahun,
komorbiditas dari gagal jantung akut.6 Berikut ini adalah penyebab gagal jantung
akut pada masa bayi, dan anak berdasarkan adanya malformasi jantung atau
tidak:8
Tabel 2.1 Etiologi Gagal Jantung Akut pada Bayi dan Anak8
Terkait Malformasi Jantung Jantung dengan Struktur Normal
Lesi pirau Primer
● Defek septum ventrikel ● Kardiomiopati
● Duktus arteriosus paten ● Miokarditis
● Jendela Aortopulmonal ● Infark miokard
● Defek septum atrioventrikular ● Gangguan katup yang didapat
● Ventrikel tunggal tanpa stenosis ● Hipertensi
pulmonal ● Sindrom Kawasaki
● Defek septum atrium (jarang) ● Aritmia (bradikardia atau takikardia)
Anomali total/parsial koneksi vena
pulmonal Nonkardiak
Regurgitasi katup ● Anemia
● Regurgitasi mitral ● Sepsis
● Regurgitasi aorta ● Hipoglikemia
Obstruksi aliran masuk ● Ketoasidosis diabetik
● Cor triatriatum ● Hipotiroid
● Stenosis vena pulmonal ● Endokrinopati lainnya
● Stenosis mitral ● Fistula arteriovenosa
Obstruksi aliran keluar ● Gagal ginjal
● Stenosis katup aorta / stenosis subaortik / ● Distrofi muskular
supravalvular
stenosis aorta
● Koarktasio aorta
D. KLASIFIKASI
Gagal jantung pada bayi dan anak dapat diklasifikasikan berdasarkan derajat
5
.serta prognosis pada pasien.3 Berikut tabel klasifikasi gagal jantung pada bayi dan
anak:
E. PATOFISIOLOGI
Mekanisme gagal jantung akut pada bayi dan anak dapat dibagi
6
katekolamin). Namun apabila hal ini timbul berkelanjutan, maka dapat
apoptosis miosit, hipertrofi, nekrosis miokard fokal, serta aktivasi sistem Renin–
Angiotensin II juga memiliki efek pada remodelling miosit melalui jalur pro-
apoptosis dan pro-hipertrofi serta berperan pada disfungsi endotel pada gagal
ventrikel.8,12,13
ventrikel. Sebuah lingkaran setan terjadi di mana efek neurohumoral, yaitu dilatasi
dan menurunkan kontraktilitas akibat hipertrofi yang diperparah oleh sistem RAA,
dan kematian sel yang diperantarai sistem RAA dan migrasi dan aktivasi
7
fibroblas. Dengan dilatasi ventrikel dan fibrosis dan disfungsi diastolik yang
F. MANIFESTASI KLINIS
Gambaran klinis dari gagal jantung akut yang unik pada bayi dan anak
adalah:1
perfusi sistemik (ketika 2 sirkulasi dihubungkan secara paralel oleh pirau dalam
2. Perubahan kompleks gejala dari waktu ke waktu, dari bayi sampai remaja.
Pada bayi dan anak-anak, yang utama adalah gejala pernapasan dan kesulitan
makan (mirip dengan kebutuhan metabolik untuk aktivitas fisik pada anak-anak
dikenal sebagai gejala gagal jantung pada bayi dan anak usia 0-2 tahun.1 Temuan
khas ini berkisar dari waktu makan/menyusu yang memanjang (>20 menit)
dengan asupan volum yang menurun, hingga intoleransi dan muntah setelah
makan. Iritabilitas saat makan, sianosis, detak jantung meningkat, berkeringat, dan
bahkan penolakan untuk makan juga sering dilaporkan. Ketika diagnosis gagal
jantung ditegakkan pada bayi dan balita, jika dibiarkan selama lebih dari 1 bulan,
8
penambahan berat badan yang buruk akan terlihat jelas, dan dalam jangka
setelah diagnosis dan pengobatan gagal jantung menunjukkan respon yang kurang
Pada anak-anak dan remaja yang lebih tua, gejala utama yang muncul
adalah keletihan, nafas pendek dan cepat, dan intoleransi latihan. Nyeri perut,
Selain dari gejala khas di atas, gejala-gejala tipikal dari gagal jantung tetap
terjadi. Berikut adalah tabel gejala gagal jantung pada bayi dan anak:1
Tabel 2.3 Gejala Gagal Jantung akut pada Bayi dan Anak1
Gejala yang sering dijumpai Gejala yang jarang dijumpai
Bayi dan balita Takipneu Sianosis
Kesulitan makan/menyusu Palpitasi
(refluks, muntah, menolak Sinkop
makan) Edema pada wajah
Diaphoresis Dependent edema
Pucat Asites
Anak usia lebih tua Lelah Palpitasi
dan remaja Intoleransi aktivitas Nyeri dada
Dispneu Dependent edema
Ortopneu Asites
Nyeri abdomen
Mual
Muntah
G. DIAGNOSIS
1. Anamnesis
9
Penelusuran riwayat dan pemeriksaan fisik menyuruh termasuk pemeriksaan
tekanan darah keempat ekstremitas (bila mungkin) adalah krusial dalam evaluasi
bayi dan anak dengan gagal jantung. Pada bayi, gejala gagal jantung biasanya
berpusat pada keluhan orang tua bahwa bayinya tidak kuat minum, lekas lelah,
bernapas cepat, banyak berkeringat, dan berat badannya sulit naik. Gejala gagal
jantung baru nyata setelah beberapa minggu (2-12 minggu), biasanya pada bulan
ke-2 atau ke-3. Bayi juga sering mengalami infeksi saluran napas bagian bawah.
Anak yang lebih besar dapat mengeluh lekas lelah dan tampak kurang aktif,
toleransi berkurang, batuk, mengi, sesak napas dan yang ringan (setelah aktivitas
fisis tertentu), sampai sangat berat (sesak napas pada waktu istirahat).11,13
2. Pemeriksaan Fisik
Bayi dan anak yang menderita gagal jantung yang lama biasanya mengalami
Tanda yang penting adalah takikardia (150/menit atau lebih pada saat istirahat),
serta takipneu (50/menit atau lebih pada saat istirahat) Pada prekordium dapat
teraba aktivitas jantung yang meningkat. Bising jantung sering ditemukan pada
auskultasi, yang tergantung dan kelainan struktural yang ada. Terdapatnya irama
derap merupakan penemuan yang penting, khususnya pada neonatus dan bayi
kecil. Ronki paru juga sering ditemukan pada gagal jantung. Bendungan vena
sistematik ditandai oleh peninggian tekanan vena jugular, serta refluks hepato-
jugular. Kedua tanda ini sulit diperiksa pada neonatus dan bayi kecil.
lebih di bawah arkus kosta. Edema jarang ditemukan pada bayi dan anak kecil.11,13
10
3. Foto Dada
Radiografi dada diindikasikan pada semua bayi dan anak yang dicurigai
mengalami gagal jantung untuk menilai ukuran jantung dan untuk memeriksa
tanda-tanda lain seperti edema paru, garis septum (atau garis Kerley B), dan efusi
pleura. Kardiomegali pada foto rontgen dada anak adalah saat rasio kardiotoraks
(cardiothoracic ratio) > 60% pada neonatus dan > 55% pada anak yang lebih tua.
yang tinggi, tetapi sensitivitas dan nilai prediksi positif yang rendah.14
4. Elektrokardiografi
anak dengan gagal jantung. Temuan EKG paling umum pada pasien gagal jantung
5. Ekokardiografi
struktural, kelainan hemodinarnik, dan memandu terapi untuk bayi dan anak yang
ventrikel, dan tekanan pulmonal. Disfungsi sistolik ventrikel pada anak-anak saat
11
Ekokardiografi transtorakal diindikasikan pada semua kasus gagal jantung
7. Kateterisasi Jantung
- Evaluasi akurat dari gradien tekanan pada pasien dengan gangguan katup yang
kompleks
curah jantung, indeks jantung) pada pasien Fontan atau selama skrining pre-
transplantasi
Hemogram perlu diperiksa pada tiap pasien gagal jantung. Anemia dapat
menjadi tanda adanya infeksi yang mendasari. Analisis gas darah arteri, pH,
elektrolit (natrium, kalium, kalsium, klorida) dan gula darah serum harus diperiksa
pada neonatus dengan gagal jantung, juga pada anak yang lebih besar yang
keadaannya tidak stabil. Gangguan elektrolit dan gula darah dapat menyebabkan
gangguan fungsi ventrikel yang reversibel. Diuresis perlu dicatat dengan cermat;
12
pada pasien gagal jantung jumlah urin berkurang. Analisis urin mungkin
Pengukuran BNP atau NT-proBNP serial pada anak-anak dengan gagal jantung
untuk memandu intervensi terapeutik atau untuk memantau status gagal jantung
jantung dengan dugaan demam rematik akut atau reaktivasi penyakit jantung
8. Biopsi
miokarditis dan untuk memilih terapi yang tepat (misal giant cell myocarditis).2
H. PENATALAKSANAAN
1. Prinsip Pengobatan
Terdapat tiga prinsip utama dalam penanggulangan gagal jantung akut yaitu:
13
pengobatan terhadap penyakit yang mendasari, dan koreksi terhadap faktor
2. Penatalaksaan Umum
Pada gagal jantung akut yang berat pasien perlu dirawat inap. Tirah baring
dengan posisi setengah duduk sangat membantu pasien.. Oksigen biasanya cukup
dengan kateter naso-faringeal atau masker, rutin diberikan pada setiap pasien
Pada bayi, jumlah asupan kalori yang direkomendasikan adalah sekitar 150
kcal/kgBB/hari. Ini dapat dicapai dengan menggunakan suplemen diet, yang lebih
disukai adalah makanan tambahan kecil dan sering yang ditoleransi dengan lebih
lipid tidak boleh melebihi 2,5 g/kg/hari. Pemberian asam amino esensial
diperlukan pada pasien yang dalam keadaan kritis. Bukti menunjukkan bahwa 1,2-
Pada pasien penyakit jantung kongenital asianotik atau pada pasien dengan
kardiomiopati, dukungan ventilasi dengan oksigen harus dimulai saat SaO2 <90%.
memiliki sedikit efek dalam meningkatkan SaO2 dan tidak diindikasikan. Namun,
dalam beberapa kasus dengan sindrom Eisenmenger, pada tahap awal, hipertensi
14
diindikasikan saat anak sedang menunggu transplantasi jantung atau untuk operasi
pasien dengan edema dan retensi cairan. Pembatasan cairan diindikasikan pada
pasien dengan edema yang tidak responsif terhadap terapi diuretik atau
hiponatremia.2,14
3. Medikamentosa
jantung pada anak. Pengurangan preload dapat dicapai dengan diuretik oral atau
nitrogliserin) dapat diberikan, terutama saat terjadi hipertensi berat pada kasus
3.1. Diuretik
pada bayi dan anak. Diuretik adalah terapi lini pertama untuk mengurangi
kongesti sistemik, paru, dan vena. Diuretik loop adalah yang paling utama
digunakan. Pasien yang tidak responsif terhadap diuretik loop tunggal mungkin
15
perkembangan fibrosis miokardial yang diinduksi aldosteron dan pelepasan
selama terapi diuretik agresif, karena miokardium yang gagal lebih sensitif untuk
dianjurkan pada semua pasien dengan gagal jantung dan disfungsi sistolik
ventrikel kiri.3 Terapi dengan ACE-I/ARB harus dimulai pada dosis rendah
dengan selanjutnya dititrasi naik perlahan ke dosis target dengan pemantauan hati-
hati dari tekanan darah, fungsi ginjal, dan natrium serum. ACE-I yang paling
banyak diteliti adalah captopril dan enalapril. Captopril lebih dipilih pada
neonatus dan bayi, sedangkan enalapril adalah pilihan utama untuk anak usia 2
tahun ke atas.2,14
3.3. β-Blocker
16
blocker dalam terapi standar mungkin berguna pada pasien dengan disfungsi
bahwa data yang tersedia saat ini meskipun belum cukup kuat, menunjukkan
pengobatan beta-blocker.2,15
Carvedilol adalah agen yang paling banyak diteliti dengan metoprolol atau
diberikan pada saat dekompensasi akut gagal jantung. Terapi dosis rendah harus
dimulai pada pasien yang stabil dengan titrasi naik progresif ke dosis target.2,14
3.4. Inotropik
3.4.1. Digoxin
Digoxin adalah obat inotropik oral utama yang digunakan pada gagal
jantung akut pada anak dan diindikasikan pada pasien bergejala dengan disfungsi
sistolik ventrikel kiri dan / atau kanan. Penggunaan inotropik intravena harus
dicadangkan untuk pasien yang parah dengan pengurangan curah jantung yang
terbatas dan kolaps dari hemodinamik dapat terjadi pada penggunaan inotropik
membran intrinsik dari pompa Na+-K+ ATPase (pompa natrium), yang kemudian
17
mendorong masuknya kalsium melalui mekanisme pertukaran natrium-kalsium.
penghambatan nodus sinoatrial (SA) dan atrioventrikel (AV). Pada pasien dengan
gagal jantung, digoxin mengurangi aktivitas renin plasma dan norepinefrin dan
pada neonatus, bayi, dan anak-anak dengan kegagalan sirkulasi. Obat-obatan ini
karena itu, penggunaan obat ini disimpan hanya untuk pasien dengan curah
olprinone. Milrinone, yang mana adalah agen terkuat dan masa kerja tersingkat
18
dengan kendali terbaik, adalah yang paling banyak digunakan dalam perawatan
mungkin lebih kuat dari dobutamine, dengan potensi yang lebih kecil untuk
levosimendan menjadi obat potensial pilihan dalam kondisi sindrom curah jantung
3.5. Vasodilator
atau secara oral (hidralazine dan nifedipine), hanya diindikasikan dalam kasus:2
- gagal jantung hipertensif akut yang refrakter terhadap pengobatan (beta blocker
dan ACE-I)
Terdapat beberapa obat yang menjanjikan untuk gagal jantung pada bayi
dan anak. Peningkatan denyut jantung baseline merupakan faktor risiko kematian
orang dewasa dengan gagal jantung. Ivabradine, sebuah inhibitor I(f) selektif
19
nodus sinoatrial, memiliki indikasi pada pasien dengan gagal jantung kronis.
Penggunaan ivabradine dikaitkan dengan lebih sedikit rawat inap dan kematian
dari gagal jantung. Baru-baru ini, kombinasi dari inhibitor neprilysin dan valsartan
menurunnya remodeling. Uji coba lanjut dihentikan lebih awal karena gejala yang
membaik disertai mortalitas dan risiko rawat inap yang meningkat secara
valsartan. Penelitian lebih lanjut dengan obat-obatan ini masih akan dilakukan
obat inotropik dan obat yang mengurangi beban jantung. Kombinasi antara
jantung berat atau syok kardiogenik. Seperti telah diuraikan, dopamin dosis
inotropik yang kuat dan aman. Kombinasi dopamin atau dobutamin dengan
nitroprusid dipakai pada penderita gagal jantung dengan curah iantung rendah
20
Tabel 2.5 Dosis obat-obat pada gagal jantung akut anak2
Nama obat Jalur pemberian Dosis
Furosemide Oral 1-2 mg/kg per 6-12 jam
Bolus intermitten 0,5-2 mg/kg per 6-12 jam
Infus kontinu 0,1-0,4 mg/kg per jam
Captopril Oral 0,3-2 mg/kg per 8 jam
Enalapril Oral 0,05-0,25 mg/kg per 12 jam
Losartan Oral 0,5-1,5 mg/kg per 24 jam
Carvedilol Oral 0,05 mg/kg per 12 jam
Metoprolol Oral 0,25 mg/kg per 12 jam
Spironolakton Oral 0,5-1,5 mg/kg per 12 jam
Nitrogliserin Infus kontinu 0,5-10 mcg/kg per menit
Nitroprusside Infus kontinu 0,5-4 mcg/kg per menit
Hidralazin Bolus intermitten 0,1—0,2 mg/kg per 4-6 jam
Hidralazin Oral 0,3-1 mg/kg per hari dibagi per 8-12 jam
Digoxin Oral 5-10 mcg/kg per hari
Dobutamin Infus kontinu 2,5-10 mcg/kg per menit
Epinefrin Infus kontinu 0,01-0,1 mcg/kg per menit
Epinefrin Bolus intermitten 0,01 mcg/kg
Milrinone Infus kontinu 0,5-1 mcg/kg per menit
Levosimendan Infus kontinu 0,05-0,2 mcg/kg per menit
kualitas kehidupan anak-anak dengan gagal jantung; Namun, masih ada yang
untuk terapi perangkat bantu. Dua perangkat utama yang digunakan pada pasien
21
memiliki peran kunci dalam mencegah kematian jantung mendadak karena
ventrikel aritmia.2,14
- Sinkop yang tidak dapat dijelaskan pada pasien dengan gangguan kongenital
- Pasien dengan disfungsi ventrikel kiri yang berat (fraksi ejeksi ventrikel kiri
<35%).
- Kardiomiopati dilatasi, LBBB total, dan penurunan berat fungsi sistolik ventrikel
5. Terapi Bedah
jantung pada bayi dan anak, baik untuk penyakit jantung bawaan maupun penyakit
22
jantung didapat. Dalam praktik pediatri, penyakit jantung yang seringkali
menyebabkan gagal jantung adalah lesi dengan pirau kiri ke kanan (defek septum
ketika terjadi kelainan katup mitral atau aorta. Secara umum dapat dikatakan
bahwa terapi definitif untuk pasien dengan gagal jantung akibat penyakit jantung
Pada gagal jantung akibat penyakit jantung bawaan yang kurang berat,
pendekatan awal yang umum adalah memberikan terapi medis yang adekuat. Bila
terapi medis menolong, yang tampak dengan hilangnya gejala gagal jantung,
memadai, maka terapi medis diteruskan sambil menunggu saat yang baik untuk
koreksi bedah. Namun apabila terapi rnedis tidak memperbaiki fungsi jantung,
tindakan bedah diperlukan lebih dini, baik berupa bedah paliatif maupun bedah
korektif.1,3
6. Transplantasi jantung
gagal jantung refraktori. Meskipun uji coba terkontrol tidak pernah dilakukan,
tahun terakhir, hasil dari transplantasi pediatrik terus membaik. Data terbaru dari
tahun untuk bayi, 16,8 tahun untuk anak-anak usia 1-5 tahun, 14,5 tahun untuk
23
anak-anak usia 6-10 tahun, dan 12,4 tahun untuk anak usia 11-17 tahun ketika
7. Terapi lain
jantung pada miokarditis); terapi antibodi (iv imunoglobulin untuk gagal jantung
8. Alur Tatalaksana
Pada gagal jantung akut, pasien dapat masuk ke ICU untuk diuresis dengan
arteri pulmonal untuk memonitor tekanan vena dan curah jantung sangat berguna
pasien dengan tekanan baji kapiler paru yang tinggi dan kongesti paru karena efek
24
Gambar 2.1. Pembagian Kelompok Gagal Jantung Akut berdasarkan Presentasi Awal1
Kelas A-D pada gambar di atas ditentukan berdasarkan status perfusi dan
kongesti. Pasien dapat dirawat inap tergantung kondisi awal saat datang. Mereka
dapat merespons terapi oral. Berikut adalah bagan tatalaksana gagal jantung akut
25
Gambar 2.2. Bagan Terapi Simptomatik Gagal Jantung Akut pada Anak.1
(ACEI: Angiotensin-converting enzyme inhibitor; BNP: Brain Natriuretic Peptide; EF:
Ejection Fraction; IV: Intravenous; LV: Left Ventricular; NPPV: Noninvasive positive
pressure ventilation; RV: right ventricular).
26
Gambar 2.3. Tahapan pemberian medikamentosa gagal jantung akut pada anak1
persisten dari ejeksi fraksi ventrikel kiri (biasanya <40%). Warna panah yang
karena gagal jantung yang semakin lanjut akan semakin memperburuk fungsi
respons dan toleransi pasien ssaat obat baru mulai diberikan pada tahap tersebut.
27
Bagan tatalaksana terkini yang ada, diusulkan oleh Masarone et al. Di
Situasi darurat, pada tahap pertama, gagal jantung akut sebaiknya dianggap
sebagai sindrom unik yang independen dari penyebab yang mendasari. Satu
pengecualian adalah untuk pasien dengan gagal jantung akut de novo karena PJK
volume dan perfusi. Setelah stabilisasi, pencarian etiologi yang akurat harus
dilakukan. Pada kasus kardiomiopati dan pada pasien dengan disfungsi sistolik
direncanakan dan terapi medis hanya digunakan jika terdapat disfungsi sistolik
ventrikel kiri. Terakhir, pada pasien tahap akhir, implantasi alat bantu
28
Gambar 2.3. Bagan Pendekatan Terapi Gagal Jantung Akut dan KronikMasaorne 2017
29
I. PROGNOSIS
jantung memiliki beberapa bentuk penyakit jantung bawaan, dengan sekitar 15%
kematian yang meningkat secara substansial dengan lebih dari dua puluh kali lipat
tanpa gagal jantung. Gagal jantung juga menjadi kondisi morbid di pasien rawat
inap dengan kegagalan pernafasan, gagal ginjal, dan sepsis pada sebagian kecil
signifikan. Berikut grafik morbiditas pasien gagal jantung anak di rumah sakit:17
Gambar 2.4. Kematian di Rumah Sakit dari Anak-anak dengan Gagal Jantung Akut terkait Rawat
Inap.17 *Kematian rumah sakit meningkat secara signifikan (p <0,05). HTN: hipertensi, CVD:
penyakit serebrovaskular, ECMO: oksigenasi membran ekstrakorporeal, VAD: alat bantu ventrikel.
30