2.BAB I-Pendahuluan
2.BAB I-Pendahuluan
PENDAHULUAN
terjadi pada fase akut maupun fase kronis pada pasien schizophrenia.Perilaku
kekerasaan adalah suatu keadaan dimana individu mengalami perilaku yang dapat
membahayakan secara fisik baik pada diri sendiri maupun orang lain. Marah
Pada sebuah penelitian yang lakukan di 3 ruang (2 ruang laki – laki dan 1
rumah sakit dengan perilaku kekerasan. Jumlah pasien yang dirawat di ruang
IPCU pada triwulan ketiga (Juli, Agustus, dan September) tahun 2014 adalah 898
pasien (649 laki – laki dan 249 perempuan) pasien yang masuk rumah sakit.
Perilaku kekerasan terjadi pada 482 pasien (53,67%) terdiri dari pasien laki – laki
dan Desember) 2014, terdapat 1015 pasien (727 laki – laki dan 288 perempuan)
pasien. Perilaku kekerasan terjadi pada 538 pasien (53,01%) terdiri dari pasien
laki – laki sebanyak 458 orang dan perempuan sebanyak 80 orang. Terjadi
1
peningkatan jumlah pasien yang dirawat pada triwulan keempat sebanyak 117
sebanyak 56 pasien (11,62%), dengan rata – rata hari rawat pasien dengan
Ruang IPCU merupakan ruang perawatan untuk pasien dalam kondisi akut.
Apabila kondisi pasien yang dirawat sudah tenang (tidak akut) maka pasien
tersebut akan dipindahkan ke ruang sub akut, selama ini rata – rata hari rawat
ruang intensif adalah 10 hari. Ruang perawatan intensif psikiatri adalah ruangan
untuk merawat pasien dengan kondisi psikiatri akut. Kondisi psikiatri akut ini
lainnya. Kondisi akut yang dimaksudkan di atas adalah kondisi pasien gangguan
jiwa dengan kriteria : pasien yang mengalami gangguan jiwa yang berat dan
biasanya kronis, pasien yang menunjukkan gangguan yang berat pada aspek
kognitif, afektif dan persepsi, pasien beresiko mencederai diri sendiri, orang lain
jam perawatan setiap hari, evaluasi Global Assessment of Functioning (GAF) : <
berupa peningkatan kesadaran diri, edukasi pasien dan latihan asertif. Peningkatan
2
menggunakan diri secara terapeutik. Edukasi pasien berisi latihan komunikasi dan
pasien yang diarahkan pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Pada
PANSS (Positive and Negative Syndrome Scale) ialah salah satu instrumen
berat/skizofrenia. PANSS pertama kalli dibuat oleh Stanley Kay, lewis Opler, dan
Abraham Fizsbein di tahun 1987 yang diambil dari dua instumen terdahulu yaitu
Brief Psychiatry Rating Scale (BPRS) dan Psychopathology Rating Scale (PRS).
3
Uji reabilitas inter-rater dan test-restest telah dilakukan Kay dan Opler pada tahun
skala positif, negatif, dan juga psikopatologi secara umum. Adapun skala ini
biasanya digunakan oleh dokter yang telah terlatih untuk menilai beratnya
masing-masing item dengan memberikan poin sebesar 1-7 pilihan untuk beratnya
gejala. PANSS dapat menunjukkan reliabilitas internal yang tinggi, validitas yang
disusun dengan baik, dan sensitivitas yang baik untuk perubahan gejala dalam
sensitif dan spesifik dari manipulasi farmakologik pada gejala-gejala positif dan
juga negatif dari skizofrenia. Validitas dari masing-masing sub skala dikonfirmasi
Salah satu kekuatan PANSS adalah konsistensinya dalam skoring pasien secara
Kusumawardhani dan juga tim dari Fakultas Kedokteran UI pada tahun 1994.2
Component) atau PANSS komponen gaduh gelisah merupakan sub skala yang
telah divalidasi dari PANSS yang digunakan untuk mengukur gejala-gejala agitasi,
dan menilai 5 (lima) gejala, yaitu : buruknya kontrol terhadap impuls, ketegangan,
4
Dari perspektif klinis, PANSS-EC adalah salah satu skala yang paling
sederhana tetapi paling intuitif yang digunakan untuk menilai pasien gaduh
gelisah. Skala penilaian PANSS-EC yang dinilai ialah dari 1 (tidak ada) sampai
dengan 7 (sangat parah) dan skor berkisar antara 5-35. Adapun nilai rata-rata ≥ 20
klinis menunjukkan adanya agitasi akut. Apabila ditemukan hasil total skor 25-35
pada pengukuran PANSS gaduh gelisah pasien, maka pasien tersebut dapat