10e00003 PDF
10e00003 PDF
Oleh:
ANNISA
060100088
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Annisa : Hubungan Ketidakteraturan Makan Dengan Sindroma Dispepsia Remaja Perempuan Di SMA Plus Al-
Azhar Medan, 2009.
HUBUNGAN KETIDAKTERATURAN MAKAN DENGAN
Oleh:
ANNISA
NIM: 060100088
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Annisa : Hubungan Ketidakteraturan Makan Dengan Sindroma Dispepsia Remaja Perempuan Di SMA Plus Al-
Azhar Medan, 2009.
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : A N N I S A
NIM : 060100088
Pembimbing Penguji
(dr. Dina Keumala Sari, M.Gizi, Sp.GK) (dr. Dedi Ardinata, M.Kes)
NIP: 132303378 NIP: 132206387
Annisa : Hubungan Ketidakteraturan Makan Dengan Sindroma Dispepsia Remaja Perempuan Di SMA Plus Al-
Azhar Medan, 2009.
ABSTRAK
ii
ABSTRACT
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas nikmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian berjudul
“Hubungan Ketidakteraturan Makan dengan Sindroma Dispepsia Remaja
Perempuan di SMA Plus Al-Azhar Medan”.
Penelitian ini terlaksana berkat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak
terutama pembimbing dan Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas (IKK)
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) yang telah banyak
memberi masukan saran demi kesempurnaan pelaksanaan penelitian.
Ucapan terima kasih saya tujukan kepada Bapak Prof. dr. Gontar
Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan FK USU. Kepada dr. Dina
Keumala Sari, M. Gizi, Sp.GK sebagai pembimbing yang telah memberikan
petunjuk dan arahan dalam melaksanakan langkah-langkah penyusunan usulan
penelitian.
Terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak SMA Plus Al-Azhar Medan,
Drs. Sariman Al-Faruq selaku kepala sekolah, dan Drs. Binawan Setia S.T. yang
telah memberikan izin menggunakan lokasi penelitian dan senantiasa mendukung
peneliti di lapangan dalam pengumpulan data. Terima kasih kepada seluruh adik-
adik responden yang telah bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini.
Terima kasih kepada orang tua, keluarga, sahabat, dan teman-teman yang
telah memberikan bantuan baik moril maupun materiil hingga penelitian ini
terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah
ini dapat berguna bagi kita semua.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan…..………..…………………………………………. i
Abstrak……………………………………………………………………. ii
Abstract…………………………………………………………………… iii
Kata Pengantar…………………………………………………………… iv
Daftar Isi………………………………………………………………….. v
Daftar Tabel………………………………………………………………. vii
Daftar Gambar…………………………………………………………… viii
Daftar Lampiran………………………………………………………… ix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang……………………………………………….. 1
1.2.
Rumusan Masalah……………………………………………. 2
1.3. Tujuan
Penelitian…………………………………………….. 2
1.4.
Manfaat Penelitian…………………………………………… 3
v
BAB 5 HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian……….……………………………………... 20
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian……………………………. 20
v
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden…………………….. 21
5.1.2.1. Kelas………………………………………………. 21
5.1.2.2. Umur………………………………………………. 21
5.1.3. Gambaran Ketidakteraturan Makan……………………. 21
5.1.3.1. Frekuensi Makan………………………………….. 22
5.1.3.2. Pola Makan……………………………………….. 23
5.1.3.2.1. Makan Pagi…………………………………… 23
5.1.3.2.2. Makan Siang………………………………….. 24
5.1.3.2.3. Makan Malam………………………………… 24
5.1.3.2.4. Makanan Tambahan………………………….. 25
5.1.3.3. Jeda Waktu Makan………………………………… 25
5.1.3.4. Tindakan Diet……………………………………… 26
5.1.4. Kejadian Sindroma Dispepsia………………………….. 26
5.1.4.1. Angka Kejadian Sindroma Dispepsia……………... 26
5.1.4.2. Gambaran Keluhan Sindroma Dispepsia….………. 27
5.1.5. Hubungan Ketidakteraturan Makan dengan Sindroma
Dispepsia……………………………………………….. 28
5.2. Pembahasan……………….……………………………….... 29
5.2.1. Ketidakteraturan Makan……………………………….. 29
5.2.2. Kejadian Sindroma Dispepsia…………………………. 30
5.2.3. Hubungan Ketidakteraturan Makan dengan Sindroma
Dispepsia………………………………………………. 31
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 35
LAMPIRAN………………………………………………………………… 38
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Kuesioner Penelitian
Data Induk
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
remaja laki-laki dilaporkan mencoba menjaga agar berat badan mereka tidak
bertambah (Robert, 2000).
Penelitian dilakukan di SMA Plus Al-Azhar Medan yang terletak di jalan
Pintu Air IV, Kwala Bekala, Padang Bulan Medan. Alasan penentuan lokasi
penelitian antara lain adalah untuk menjaga homogenitas dari sampel. SMA Plus
Al-Azhar merupakan SMA yang menggunakan fasilitas asrama, sehingga hal ini
dapat menyingkirkan faktor-faktor lain yang secara umum dapat mempengaruhi
kejadian sindroma dispepsia seperti aktivitas, konsumsi alkohol, dan rokok. Selain
itu, belum ada penelitian serupa yang pernah dilakukan di SMA Plus Al-Azhar
Medan.
2.1. Dispepsia
Dispepsia umumnya terjadi akibat adanya masalah pada bagian lambung dan
duodenum. Penyakit yang memiliki sindroma seperti dispepsia seperti gastro-
esophageal reflux disease dan irritable bowel syndrome yang melibatkan esofagus
dan bagian saluran cerna lainnya tidak dimasukkan ke dalam bagian dispepsia
(Djojoningrat, 2001).
Pengaruh sefalik adalah respon yang diperantarai oleh nervus vagus dan
diinduksi oleh aktivitas di SSP. Adanya makanan dalam mulut secara refleks akan
merangsang sekresi lambung. Serat-serat eferen untuk refleks ini adalah nervus
vagus. Pada manusia, melihat, mencium, dan memikirkan makanan akan
meningkatkan sekresi lambung. Peningkatan ini disebabkan oleh refleks bersyarat
saluran cerna yang telah berkembang sejak awal masa kehidupan. Rangsang
hipotalamus anterior dan bagian-bagian korteks frontalis orbital disekitarnya
meningkatkan aktivitas eferen vagus dan sekresi lambung. Pengaruh otak
menentukan sepertiga sampai separuh dari asam yang disekresikan sebagai respon
terhadap makanan normal (Ganong, 2003).
Pengaruh lambung terutama adalah respon-respon refleks lokal dan respon
terhadap gastrin. Adanya makanan dalam lambung mempercepat peningkatan
sekresi lambung yang disebabkan oleh penglihatan, bau makanan, dan adanya
makanan di mulut. Reseptor di dinding lambung dan mukosa berespon terhadap
peregangan dan rangsang kimia, terutama asam-asam amino dan produk
pencernaan terkait lain. Produk-produk pencernaan protein juga menyebabkan
peningkatan sekresi gastrin, dan hal ini meningkatkan aliran asam (Ganong,
2003).
Pengaruh usus adalah efek umpan balik hormonal dan refleks pada sekresi
lambung yang dicetuskan dari mukosa usus halus. Walaupun di mukosa usus
halus dan lambung terdapat sel-sel yang berisi gastrin, pemberian asam amino
langsung ke dalam duodenum tidak akan meningkatkan kadar gastrin dalam
darah. Sekresi asam lambung meningkat bisa sebagian besar usus halus diangkat,
sehingga sumber hormon-hormon yang menghambat sekresi asam menghilang
(Ganong, 2003).
Sekresi lambung akan menurun secara bertahap ketika makanan mulai
masuk dari lambung menuju usus halus. Mekanisme penurunan sekresi lambung
ada 3 jenis. Saat makanan mulai dikosongkan ke duodenum secara bertahap,
stimulus utama yang merangsang sekresi lambung, yaitu protein, telah ditarik.
Setelah makanan meninggalkan lambung, cairan lambung akan terus terakumulasi
hingga pH lambung akan menurun sangat rendah dan akhirnya akan merangsang
7
merasakan bahwa orang lain sedang memandangi mereka juga. Gangguan citra
tingkat ringan pada usia ini bersifat universal. Gangguan citra tubuh yang serius
seperti anoreksia nervosa, juga cenderung muncul pada usia ini (Nelson, 2000).
Saat mencapai puncak kecepatan pertumbuhan, remaja biasanya makan
lebih sering dan lebih banyak. Sesudah masa growth spurt biasanya mereka akan
lebih memperthatikan penampilan dirinya, terutama remaja putri. Mereka sering
kali terlalu ketat dalam pengaturan pola makan dalam menjaga penampilannya
sehingga dapat mengakibatkan kekurangan zat gizi (Sayogo, 2006).
Pengembangan sebuah gambaran tentang fisik pribadi yang menyangkut
bentuk tubuh dewasa adalah suatu gabungan antara kerja intelektual dan
emosional yang berkaitan dengan isu nutrisi. Remaja umumnya merasa tidak
nyaman dengan perubahan yang pesat pada bentuk tubuh mereka. Pada waktu
yang bersamaan, mereka sangat dipengaruhi oleh dunia luar, seperti
kesempurnaan yang dimiliki teman sebaya ataupun idola mereka. Remaja bisa
menginginkan suatu bagian tubuh lebih kecil ataupun lebih besar, ingin tumbuh
lebih cepat ataupun lebih lambat. Perasaan-perasaan seperti ini dapat
mengarahkan mereka kepada percobaan untuk mengubah bentuk tubuh dengan
memanipulasi pola makan mereka (Robert, 2000).
3.3. Hipotesis
Ada hubungan antara ketidakteraturan makan dengan sindroma dispepsia
pada remaja perempuan di SMA Al-Azhar Medan.
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.3.2. Sampel
Sampel penelitian adalah subyek yang diambil dari populasi yang memenuhi
kriteria penelitian yang diambil dengan metode total sampling, dan secara tertulis
telah menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian dan telah menandatangani
lembar persetujuan.
Kriteria inklusi :
1. Remaja perempuan yang masih bersekolah di SMA Plus Al-Azhar
2. Berusia antara 14-17 tahun
3. Telah menandatangani lembar persetujuan.
18
Besar sampel ditentukan dengan metode total sampling, dimana terdapat jumlah
populasi kurang dari 100 orang, sehingga seluruh populasi dijadikan sampel
(Notoatmodjo, 2005).
berdasarkan data akan dicari rasio prevalens untuk mengetahui pengaruh faktor
resiko terhadap efek, dan dilakukan uji hipotesis.
EFEK
YA TIDAK JUMLAH
YA A B A+B
FAKTOR
RISIKO
TIDAK C D C+D
RP = A / (A + B) : C / (C + D)
Interpretasi hasil:
1. Bila rasio prevalens = 1 berarti variabel yang diduga merupakan faktor
risiko tersebut tidak ada pengaruhnya untuk terjadinya efek, dengan kata
lain bersifat netral.
2. Bila rasio prevalens > 1 berarti variabel tersebut merupakan faktor risiko
timbulnya penyakit tertentu.
SMA Plus Al-Azhar Medan memiliki berbagai fasilitas yang terdiri dari:
- 9 buah
ruangan belajar (XA, XB, XIA, XIB, XIIA, XIIB, XAksel, XIIAkselA,
XIIAkselB)
- 5 buah
laboratorium (Fisika, Biologi, Kimia, Komputer, Bahasa)
- Perpusta
kaan
- Aula
dan Sanggar Kesenian
- Masjid
- Ruang Audio Visual
- 6 buah lapangan (Sepak Bola, Basket, Badminton, Voli, Takraw, Upacara)
- Area Parkir
- Kantin
- Asrama Siswa
22
Dari tabel 5.1 diatas terlihat bahwa jumlah responden tertinggi berasal
dari kelas XII dengan jumlah 26 orang (35,6%), dan yang paling sedikit adalah
kelas XIIAksel dengan jumlah 11 orang (15,1%).
5.1.2.2. Umur
Responden penelitian berumur antara 14 sampai 17 tahun dengan presentase umur
tertinggi adalah 16 tahun sebanyak 34,2%, dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 5.2. Distribusi Sampel Responden Berdasarkan Usia di SMA Plus Al-Azhar
Medan
Umur (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)
14 12 16.4
15 19 26.0
16 25 34.2
17 17 23.3
Total 73 100
Tabel 5.4. Distribusi Pola Makan Responden Secara Keseluruhan di SMA Plus
Al-Azhar Medan
Jumlah (orang) Persentase (%)
Baik 34 46.6
Sedang 39 53.4
Buruk 0 0
Total 73 73
Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Makan Responden di SMA Plus Al-Azhar Medan
Frekuensi Makan Jumlah (orang) Persentase (%)
(kali/hari)
3 48 65.8
2 6 8.2
1 0 0
Kalau lapar 19 26.0
Total 73 100
Tabel 5.6. Distribusi Pola Makan Pagi Responden di SMA Plus Al-Azhar Medan
Pola Makan Pagi Jumlah (orang) Persentase (%)
Rutin setiap hari 41 56.2
Kalau ke sekolah 10 13.7
Kalau lapar 22 30.1
Tidak pernah sama sekali 0 0
Total 73 100
Dari tabel 5.6 dapat dilihat bahwa pola makan pagi rutin setiap hari
adalah pola makan pagi yang paling tinggi dengan jumlah orang 41 (56,2%),
sementara yang paling rendah berjumlah 10 orang (13,7%) dimana responden
25
hanya makan pagi bila pergi ke sekolah. Tidak ada responden yang rutin tidak
pernah makan pagi setiap harinya (0%).
Tabel 5.7. Distribusi Pola Makan Siang Responden di SMA Plus Al-Azhar Medan
Pola Makan Pagi Jumlah (orang) Persentase (%)
Rutin setiap hari 40 54.8
Kalau ke sekolah 6 8.2
Kalau lapar 27 37.0
Tidak pernah sama sekali 0 0
Total 73 100
Dari tabel 5.7 dapat dilihat bahwa pola makan siang rutin setiap hari
adalah pola makan siang yang paling tinggi dengan jumlah orang 40 (54,8%),
sementara yang paling rendah berjumlah 6 orang (8,2%) dimana responden hanya
makan siang bila pergi ke sekolah. Tidak ada responden yang rutin tidak pernah
makan siang setiap harinya (0%).
Tabel 5.8. Distribusi Pola Makan Malam Responden di SMA Plus Al-Azhar
Medan
Pola Makan Pagi Jumlah (orang) Persentase (%)
Rutin setiap hari 27 37.0
Kalau ke sekolah 0 0
Kalau lapar 44 60.3
Tidak pernah sama sekali 2 2.7
Total 73 100
26
Dari tabel 5.8 dapat dilihat bahwa pola makan malam tertinggi adalah
pola makan dimana responden hanya makan malam bila ia lapar, dengan jumlah
orang 44 (60,3%), sementara yang paling rendah berjumlah 2 orang (2,7%)
dimana responden tidak pernah makan malam sama sekali. Tidak ada responden
yang makan malamnya dipengaruhi apakah ia ke sekolah atau tidak (0%).
Dari tabel 5.9 dapat dilihat bahwa pola konsumsi makanan tambahan
tertinggi adalah 76,7%, dimana responden hanya kadang-kadang mengkonsumsi
makan tambahan tersebut. Hasil terendah adalah 1,4% dengan jumlah 1 orang
responden, dimana responden tersebut tidak pernah mengkonsumsi makanan
tambahan sama sekali.
Tabel 5.10. Distribusi Jeda Waktu Makan Responden di SMA Plus Al-Azhar
Medan
Jeda waktu makan Jumlah (orang) Persentase (%)
(jam)
4-5 20 27.4
6-7 47 64.4
8-9 4 5.5
>10 2 2.7
Total 73 100
Tabel 5.11. Distribusi Tindakan Diet Responden di SMA Plus Al-Azhar Medan
Tindakan Diet Jumlah (orang) Persentase (%)
Tidak diet 48 65.8
Diet program kesehatan 3 4.1
Menghindari makan 22 30.1
Diet ketat 0 0
Total 73 100
Tabel 5.12. Distribusi Kejadian Sindroma Dispepsia Responden di SMA Plus Al-
Azhar Medan tahun 2009
Jumlah (orang) Persentase (%)
Dispepsia 47 64.4
Tidak dispepsia 26 35.6
Total 73 100
28
Dari tabel 5.12 terlihat bahwa dari keseluruhan responden di SMA Plus
Al-Azhar Medan, lebih banyak yang memiliki keluhan dan memenuhi kriteria
dispepsia daripada yang tidak dispepsia. Responden dengan keluhan dispepsia
berjumlah 47 orang (64,4%), dan yang tidak dispepsia 26 orang (35,6%).
Dari tabel 5.14 dapat dilihat bahwa keluhan yang paling banyak diderita
oleh responden adalah nyeri epigastrium, yaitu 38 orang (52,1%). Keluhan yang
paling sedikit adalah keluhan muntah, yaitu 5 orang (6,8%).
29
5.2. Pembahasan
5.2.1. Ketidakteraturan Makan
Dari penelitian yang telah disajikan pada lembar sebelumnya tentang gambaran
pola makan di SMA Plus Al-Azhar Medan, ternyata diperoleh bahwa sebagian
responden memiliki pola makan yang tidak teratur yaitu 53,4%. Responden yang
memiliki pola makan teratur hanya 46,6% (tabel 5.3).
Ketidakteraturan makan diantaranya dinilai berdasarkan frekuensi makan
sehari-hari, dimana responden sebagian besar menjawab mereka makan dengan
rutin sebanyak 3 kali sehari (tabel 5.5). Namun untuk keteraturan makan pagi,
siang, dan malam, kebanyakan responden mengatakan bahwa mereka hanya
makan apabila lapar, khususnya makan malam (60,3%). Selain itu, jeda waktu
makan responden bervariasi (tabel 5.10), umumnya 6-7 jam (64,4%), bahkan ada
yang diatas 10 jam (2,7%). Hal ini menunjukkan bahwa meskipun dari segi
frekuensi makan responden sebagian besar menjawab rutin 3 kali sehari, namun
dari segi keteraturan, responden tetap tidak menunjukkan pola yang sesuai.
Penyebab dari ketidakteraturan makan umumnya multifaktorial. Salah satu
penyebab yang paling sering adalah perubahan pola makan pada remaja putri.
Remaja putri sering kali terlalu ketat dalam pengaturan pola makan dalam
menjaga penampilannya sehingga dapat mengakibatkan kekurangan zat gizi
(Sayogo, 2006).
Berdasarkan data penelitian (tabel 5.11), didapatkan hasil bahwa 30,1%
responden menghindari makan untuk berdiet, dan hanya sekitar 4,1% yang
melakukan diet dengan panduan kesehatan. Hal ini juga dapat dilihat pada
penelitian lain yaitu pada survey nasional di sebuah sekolah menengah atas,
dengan presentase sebesar 44% remaja perempuan mencoba untuk menurunkan
berat badan, dan sebagai tambahan 26% remaja perempuan dilaporkan mencoba
menjaga agar berat badan mereka tidak bertambah (Robert, 2000).
6.1. Kesimpulan
1. Pada remaja perempuan di SMA Plus Al-Azhar Medan lebih banyak
dijumpai ketidakteraturan makan.
2. Persentase kejadian sindroma dispepsia remaja perempuan di SMA Al-
Azhar Medan cukup tinggi, dan gejala yang paling umum dikeluhkan adalah
nyeri epigastrium.
3. Pada penelitian ini terdapat hubungan antara ketidakteraturan makan
dengan sindroma dispepsia. Besarnya angka kejadian sindroma dispepsia
remaja perempuan di SMA Plus Al-Azhar Medan ternyata sesuai dengan
pola makannya yang sebagian besar tidak teratur.
6.2. Saran
Peneliti menyarankan agar responden lebih memperhatikan pola makannya dan
lebih disiplin dalam mengatur jadwal makan sehari-hari. Bagi para responden
yang ingin melakukan tindakan diet untuk penurunan berat badan, peneliti
merekomendasikan panduan diet berdasarkan pedoman kesehatan.
Peneliti juga menyarankan kepada pihak asrama sekolah agar lebih
memperhatikan pola makan siswa-siswi dan membantu mereka agar lebih disiplin
dalam menjaga kesehatan secara aktif.
Bagi pelayanan kesehatan, diharapkan untuk memasukkan siswa siswi
SMA sebagai salah satu target promosi kesehatannya. Kegiatan yang dapat
disarankan untuk dilakukan adalah penyuluhan tentang dispepsia dan penyuluhan
tentang pola makan.
35
DAFTAR PUSTAKA
Chang L, 2006. The Rome Criteria for the Functional GI Disorders. Medscape.
Available from: http://www.medscape.com/viewarticle/533460. [Accessed
2 February 2009]
Dahlan, M.S., 2008. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. 3rd ed. Jakarta:
Salemba Medika, 122-125.
Davidson S.S., Passmore R, Brock J.R., Truswell A.S., 1975. Human Nutrition
and Dietetics. 6th ed. Edinburgh: Churchill Livingstone, 466-467.
Djojoningrat D, 2001. Dispepsia Fungsional. In: Suyono, S.H., Buku Ajar: Ilmu
Penyakit Dalam. 3rd ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 153-155.
Floyd, A.F., Mimms, S.E., Yelding, C., 2003. Personal Health: Perspective and
Lifestyle. 3rd ed. USA: Wadsworth, 291-292.
Hirlan, 2001. Gastritis. In: Suyono, S.H., Buku Ajar: Ilmu Penyakit Dalam. 3rd ed.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 127-131.
36
Iping S, 2004. Metode Makan Kualitatif Cara Mutakhir Untuk Langsing dan
Sehat. Jakarta: Puspa Swara, 17-18.
Jones P.F., Brunt P.W., Gowat N.A., 1985. Integrated Clinical Science:
Gatroenterology. London: William Heinemann Medical Books, 70-71.
Jones R.H., Lydeard S.E., Hobbs F.D., Kenkre J.E., Williams E.I., Jones S.J.,
Repper J.A., Caldlow .J.L., Dunwoodle W.M., Bottomley J.M., 1990.
Dyspepsia in England and Scotland, Department of Primary Medical
Care, University of Southhampton.
Available from: http:lib.bioinfo.pl/meid:98367. [Accessed 27 February
2009]
McGuigan J.E., 1995. Ulkus Peptikum dan Gastritis. In: Isselbacher J.K.,
Braunwald E, Wilson J.D., Martin J.B., Fauci A.S., Kasper D.L., Harrison:
Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam vol 4. 13th ed. Jakarta: EGC,1532-
1534.
Nelson W.E., Behrman R.E, Kliegman R, Arvin A.M., 2000. Nelson Ilmu
Kesehatan Anak Vol 1. 15th ed. Jakarta: EGC, 75-78.
Roberts W.B., Williams S.R., 2000. Nutrition Throughout the Life Cycle. 4th ed.
Singapore: McGraw Hill, 262-267, 272, 294.
Sheerwood L, 2007. Human Physiology: From Cells to Systems. 6th ed. China:
Thomson Brooks, 590-602.
Shaib Y, Serag H.B., 2004. The Prevalence and Risk Factors of Functional
Dyspepsia in a Multiethnic Population in the United States. Am. J.
Gastroenterol 99 (11): 2210-2216.
Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15555004.
[Accessed 28 February 2009]
Wardlaw G.M., Kessel M.W., 2002. Perspective in Nutrition. 5th ed. New York:
McGraw Hill, 696-697.
LAMPIRAN
Nama :ANNISA
Tempat/Tanggal Lahir : Medan/13 Agustus 1990
Agama : Islam
Alamat : Jl. Tangguk Bongkar X No.23 Medan
Riwayat Pendidikan : 1. Tahun 1996 lulus Taman Kanak-Kanak Al-Azhar
Medan
2. Tahun 2002 lulus Sekolah Dasar Swasta Harapan I
Medan
3. Tahun 2004 lulus Sekolah Menengah Pertama
Akselerasi Swasta Harapan II Medan
4. Tahun 2006 lulus Sekolah Menengah Atas Akselerasi
Swasta Al-Azhar Medan
Riwayat Pelatihan : 1. Tahun 2003 Upper Advanced-English Language Course
di International Language Centre
2. Tahun 2004 Training and Workshop on Biological
Research Microscope PT Fajar Mas Murni
3. Tahun 2004 Internet Application di Growth Centre
Medan
4. Tahun 2004 Microsoft Office Application di Growth
Centre Medan
5. Tahun 2008 Pelatihan Enumerator di Yayasan Kanker
Indonesia Cabang Sumatera Utara
6. Tahun 2009 Pelatihan Penulisan Karya Tulis
Mahasiswa dan Artikel Populer oleh Unit Bina
Kokurikuler Sahiva Universitas Sumatera Utara
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Selamat siang kepada saudari-saudari sekalian.
Peneliti : Annisa
NIM : 060100088
Fak/Jurusan : Kedokteran / Pendidikan Dokter
Nama :
Umur/Tgl Lahir : /
Kelas : I / II / III
Medan, 2009
(Annisa) (……………………………)
*Coret yang tidak perlu
DATA INDUK
Nama Kelas Umur Dispepsia K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 JK p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 TP Pola Keteraturan
Makan
R 01 satu 14 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak 0 4 4 4 2 3 4 3 24 baik teratur
R 02 satu 14 positif ada tidak tidak tidak tidak tidak tidak 1 1 3 2 2 1 3 4 16 sedang tidak teratur
R 03 satu 15 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak 0 4 4 4 4 2 4 4 26 baik teratur
R 04 satu 14 positif ada tidak tidak tidak tidak tidak ada 2 4 2 4 4 2 4 4 24 baik teratur
R 05 satu 14 positif ada tidak tidak ada tidak tidak tidak 2 3 2 4 2 3 3 4 21 sedang tidak teratur
R 06 satu 15 positif tidak ada tidak tidak tidak tidak ada 2 4 4 4 4 3 3 4 26 baik teratur
R 07 satu 14 positif ada tidak tidak ada tidak tidak tidak 2 4 4 2 4 4 4 4 26 baik teratur
R 08 satu 14 positif ada ada tidak tidak tidak tidak tidak 2 1 3 4 2 4 3 2 19 sedang tidak teratur
R 09 satu 15 positif ada tidak ada ada tidak tidak ada 4 1 2 2 4 4 3 4 20 sedang tidak teratur
R 10 satu 15 positif tidak tidak ada ada tidak tidak tidak 2 1 4 2 2 4 3 4 20 sedang tidak teratur
R 11 satu 15 positif ada tidak ada ada tidak tidak ada 4 1 2 2 4 4 3 4 20 sedang tidak teratur
R 12 satu 14 positif ada tidak tidak ada tidak tidak tidak 2 3 3 4 2 3 3 2 20 sedang tidak teratur
R 13 satu 15 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak 0 4 4 4 2 3 3 2 22 baik teratur
R 14 satu 15 positif ada tidak tidak ada tidak tidak tidak 2 1 2 2 2 2 3 4 16 sedang tidak teratur
R 15 satu 14 positif tidak ada tidak tidak tidak tidak tidak 1 1 2 4 2 3 4 3 19 sedang tidak teratur
R 16 dua 16 positif ada tidak ada ada tidak tidak tidak 3 4 2 2 2 3 3 4 20 sedang tidak teratur
R 17 dua 16 positif tidak ada tidak ada tidak tidak ada 3 4 4 4 4 4 4 4 28 baik teratur
R 18 dua 16 positif tidak tidak ada ada tidak tidak tidak 2 4 4 4 4 3 3 4 26 baik teratur
R 19 dua 16 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak 0 1 3 2 2 3 3 2 16 sedang tidak teratur
R 20 dua 16 positif ada ada ada ada ada tidak tidak 5 4 3 2 1 3 3 2 18 sedang tidak teratur
R 21 dua 16 positif ada tidak ada ada ada tidak ada 4 4 4 2 2 3 3 2 20 sedang tidak teratur
R 22 dua 14 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak 0 4 2 2 2 3 3 4 20 sedang tidak teratur
R 23 dua 15 positif ada tidak ada ada ada tidak tidak 4 4 4 2 2 2 3 4 21 sedang tidak teratur
R 24 dua 16 positif ada tidak tidak tidak tidak tidak ada 2 1 4 3 2 4 3 4 21 sedang tidak teratur
R 25 dua 15 positif ada tidak tidak tidak tidak tidak tidak 1 4 4 2 4 1 2 4 21 sedang tidak teratur
R 26 dua 16 positif ada tidak ada ada tidak tidak tidak 3 1 4 2 2 4 3 4 20 sedang tidak teratur
R 27 dua 15 positif ada tidak tidak ada tidak tidak tidak 2 1 2 3 2 4 3 4 19 sedang tidak teratur
R 28 dua 16 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak 0 1 2 2 2 3 3 4 17 sedang tidak teratur
R 29 dua 15 positif ada ada ada tidak ada ada ada 6 4 4 2 2 3 3 4 22 baik teratur
R 30 dua 16 positif ada tidak ada ada ada tidak tidak 4 4 4 2 2 4 3 2 21 sedang tidak teratur
R 31 dua 16 positif ada tidak ada ada tidak tidak tidak 3 4 4 3 2 3 3 2 21 sedang tidak teratur
R 32 dua 15 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak 0 4 4 4 4 3 3 4 26 baik teratur
R 33 dua 17 positif ada tidak ada tidak tidak tidak ada 3 1 2 3 2 3 3 2 16 sedang tidak teratur
R 34 dua 15 positif ada tidak ada ada tidak tidak tidak 3 4 4 3 2 3 3 2 21 sedang tidak teratur
R 35 dua 16 positif tidak ada tidak tidak tidak tidak ada 2 4 4 4 4 3 3 4 26 baik teratur
R 36 dua 16 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak 0 4 4 4 4 3 4 4 27 baik teratur
R 37 tiga 17 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak 0 4 4 4 4 3 3 4 26 baik teratur
R 38 tiga 16 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak 0 3 2 4 2 3 3 2 19 sedang tidak teratur
R 39 tiga 17 positif ada tidak tidak ada ada tidak tidak 3 4 4 2 2 3 4 4 23 baik teratur
R 40 tiga 16 positif ada tidak ada ada tidak tidak tidak 3 4 2 4 4 3 3 4 24 baik teratur
R 41 tiga 17 positif ada tidak ada ada ada ada ada 6 1 4 2 2 4 3 2 18 sedang tidak teratur
R 42 tiga 16 positif ada tidak tidak ada ada ada tidak 4 4 2 4 2 3 3 2 20 sedang tidak teratur
R 43 tiga 17 positif ada tidak ada ada ada ada tidak 5 4 4 2 4 3 3 4 24 baik teratur
R 44 tiga 16 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak 0 4 4 4 2 4 4 4 26 baik teratur
R 45 tiga 17 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak 0 4 4 2 2 3 4 2 21 sedang tidak teratur
R 46 tiga 17 positif ada tidak ada ada tidak tidak tidak 3 4 4 4 4 3 3 4 26 baik teratur
R 47 tiga 17 positif tidak tidak tidak ada ada tidak tidak 2 4 2 4 2 4 3 4 23 baik teratur
R 48 tiga 16 positif ada tidak ada ada ada tidak ada 5 1 2 2 2 3 3 4 17 sedang tidak teratur
R 49 tiga 16 positif tidak tidak ada ada tidak tidak ada 3 4 2 2 2 4 3 2 19 sedang tidak teratur
R 50 tiga 17 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak 0 4 4 4 2 3 3 4 24 baik teratur
R 51 tiga 17 positif ada tidak tidak tidak ada tidak ada 3 4 3 3 2 3 2 4 21 sedang tidak teratur
R 52 tiga 16 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak 0 4 4 4 4 3 4 4 27 baik teratur
R 53 tiga 16 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak 0 3 3 4 2 4 3 4 23 baik teratur
R 54 tiga 16 positif ada tidak ada ada ada tidak ada 5 4 3 4 2 3 3 2 21 sedang tidak teratur
R 55 tiga 17 positif ada tidak tidak ada tidak tidak ada 3 4 4 4 4 3 3 2 24 baik teratur
R 56 tiga 16 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak 0 4 4 4 2 3 4 4 25 baik teratur
R 57 tiga 17 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak 0 1 4 4 2 4 3 2 20 sedang tidak teratur
R 58 tiga 17 positif ada ada ada ada tidak tidak ada 5 4 4 4 4 3 3 4 26 baik teratur
R 59 tiga 16 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak 0 4 4 2 2 3 4 4 23 baik teratur
R 60 tiga 17 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak ada 1 4 4 4 4 4 3 4 27 baik teratur
R 61 tiga 17 positif tidak ada ada tidak tidak ada tidak 3 3 2 2 1 4 3 3 18 sedang tidak teratur
R 62 tiga 17 positif ada tidak tidak ada tidak tidak tidak 2 4 3 4 2 3 3 4 23 baik teratur
R 63 aksel 14 positif ada tidak tidak ada tidak tidak tidak 2 4 2 4 2 3 3 2 20 sedang tidak teratur
R 64 aksel 14 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak 0 4 4 4 4 3 3 4 26 baik teratur
R 65 aksel 17 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak 0 4 4 4 4 3 3 4 26 baik teratur
R 66 aksel 15 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak 0 4 2 4 4 3 3 4 24 baik teratur
R 67 aksel 15 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak 0 4 2 4 4 3 1 4 22 baik teratur
R 68 aksel 14 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak 0 1 2 2 2 3 3 4 17 sedang tidak teratur
R 69 aksel 16 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak 0 3 3 4 2 3 2 4 21 sedang tidak teratur
R 70 aksel 15 positif ada tidak tidak tidak tidak tidak tidak 1 1 4 2 4 3 3 4 21 sedang tidak teratur
R 71 aksel 15 positif ada tidak tidak ada ada tidak ada 4 4 4 4 4 3 3 2 24 baik teratur
R 72 aksel 15 negatif tidak tidak tidak tidak tidak tidak tidak 0 1 4 4 2 4 3 2 20 sedang tidak teratur
R 73 aksel 15 positif ada tidak ada ada ada tidak ada 5 4 4 4 4 4 3 2 25 baik teratur
Karakteristik Kelas
Karakteristik Umur
Keteraturan Makan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Makan Pagi
Makan Siang
Makan Malam
Makanan Tambahan
Tindakan Diet
Jumlah Keluhan
Nyeri Epigastrium
Rasa Terbakar
Kembung
Porsi Makan
Mual
sendawa
dispepsia
teratur Count 17 17 34
Total Count 47 26 73
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 73
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12,11.
p1 p2 p3 p4 p5 p8 p10 ptotal
** **
p1 Pearson Correlation 1 .327 .262 .490 .274 .322 -.122 .574
N 30 30 30 30 30 30 30 30
N 30 30 30 30 30 30 30 30
N 30 30 30 30 30 30 30 30
N 30 30 30 30 30 30 30 30
N 30 30 30 30 30 30 30 30
N 30 30 30 30 30 30 30 30
p10 Pearson Correlation -.122 .222 .160 .051 .365* .106 1 .421*
N 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** * ** *
ptotal Pearson Correlation .574 .739 .525 .707 .393 .559 .421 1
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Reliability Statistics
.685 7
Item Statistics
p1 3.1000 1.32222 30
p2 2.9000 1.06188 30
p3 3.3333 .99424 30
p4 3.3333 .95893 30
p5 3.1333 .81931 30
p8 3.2000 .76112 30
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Scale Statistics