Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

”ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN”

Laporan ini di buat untuk memenuhi mata kuliah “Analisis Kesehatan Lingkungan” yang di
bina oleh Ibu Ekawaty Prasetya S. Si., M. Kes

Disusun Oleh

KELOMPOK 3

1. Moh. Arif Dulambuti (811417039)


2. Desita Djibu (811417029)
3. Lilis Samin (811417091)
4. Ria Saskia Mokodompit (811417003)

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2019

1
A. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang
dilakukan seseorang untuk selalu memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan
berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh Pusat
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat yang saat ini disebut Pusat Promosi
Kesehatan. Program PHBS dilaksanakan dalam berbagai tatanan, seperti tatanan
rumah tangga, tatanan pasar dan sebagainya (Depkes RI. (2002).
Upaya peningkatan perilaku sehat di masyarakat belum menunjukkan hasil
optimal. Data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2014
menunjukkan bahwa di Indonesia sebanyak 38,5% masyarakat masih merokok di
dalam rumah ketika bersama anggota keluarga yang lain. Perokok laki-laki lebih
tinggi dari perempuan (72% dibanding 28%). Selanjutnya 77,3% penduduk usia
15 tahun ke atas kurang melakukan aktivitas fisik, dengan katagori (82%) kurang
bergerak dan (11%) tidak terbiasa melakukan aktivitas fisik. Berdasarkan hasil
pendataan untuk PHBS tatanan rumah tangga provinsi Jawa Tengah sebanyak
68% keluarga belum menjadi peserta dana Sehat dan sebesar 72% keluarga
belum bebas asap rokok (Depkes RI. (2007).

Menurut hasil Riskesdas tahun 2013, di Indonesia memang telah terjadi


penurunan angka period prevalence diare dari 9,0% tahun 2007 menjadi 3,4%
pada tahun 2014. Kelompok umur balita merupakan kelompok yang paling tinggi
menderita diare. Karakteristik diare balita tertinggi terjadi pada kelompok umur
12-23 bulan (7,4%), laki-laki (5,4%), tinggal di daerah pedesaan (5,8%), dan
kelompok kuintil indeks kepemilikan akses terhadap air bersih dan jamban sehat
terbawah (6,4%). Selanjutnya insiden malaria penduduk Indonesia tahun 2007
sebesar 3,1% dan tahun 2014 menjadi 1,8% (Riskesdas. 2013).

Di Desa Helumo Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara,


penerapan PHBS tahun 2019 mencapai 60-70%, hal ini dibuktikan dengan 10
indikator PHBS. Pada tahun 2014-2019 Persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan hampir 100%, pemberian Asi Eksklusif 98%, menimbang balita setiap
bulan 100%, menggunakan air bersih 100%, mencuci tangan pakai sabun 100%,
menggunakan jamban sehat 82%, memberantas jentik nyamuk sekali seminggu

2
64%, makan buah dan sayur setiap hari 86%, melakukan aktifitas fisik setiap hari
92%, tidak merokok dalam rumah 86%.
b. Tujuan
Mendapatkan gambaran data PHBS dikalangan keluarga (di desa Helumo
kecamatan Anggrek, kabupaten Gorontalo Utara).
c. Manfaat
Untuk mengetahui seberapa banyak masyarakat dapat mengetahui dan sadar
akan pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat. Dapat memberi masukkan
bagi masyarakat tentang pentingnya dalam meningkatkan pengetahuan ibu rumah
tangga tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
B. Tinjauan Pustaka
1. Sehat
Sehat merupakan kondisi yang diinginkan setiap individu. Menurut WHO
dalam Notoatmodjo (2007) definisi sehat adalah keadaan sejahtera, sempurna dari
fisik, mental, dan sosial yang tidak terbatas hanya pada bebas dari penyakit atau
kelemahan saja. Pencapaian derajat kesehatan yang baik dan setinggi-tingginya
merupakan suatu hak yang fundamental bagi setiap orang tanpa membedakan ras,
agama, jenis kelamin, politik yang dianut dan tingkat sosial ekonominya
Notoatmodjo (2007).
Dalam setiap hal di dunia, termasuk kesehatan pasti memiliki masalah-
masalah tertentu. Tidak selamanya masalah kesehatan merupakan masalah
kompleks yang merupakan resultan dari berbagai masalah lingkungan yang
bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia, sosial budaya, perilaku,
populasi penduduk, genetika dan sebagainya (Sembiring, M . E. S. (2009).

Status kesehatan akan tercapai secara optimal apabila keempat faktor tersebut
bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal juga. Jika salah satu faktor
tersebut berada dalam keadaan yang terganggu (tidak optimal), maka status
kesehatan akan tergeser dibawah optimal (Notoatmodjo, 2007).

3
Gambar 1. Faktor-faktor Pengaruh Derajat Kesehatan Menurut Hendrik
L.Blum (Amalia, 2009).

1. Lingkungan

Lingkungan memiliki pengaruh yang dan peranan terbesar diikuti perilaku,


fasilitas kesehatan dan keturunan. Lingkungan sangat bervariasi, umumnya
digolongkan menjadi dua kategori, yaitu yang berhubungan dengan aspek fisik
dan sosial. Lingkungan yang berhubungan dengan aspek fisik contohnya sampah,
air, udara, tanah, ilkim, perumahan dan sebagainya. Sedangkan lingkungan sosial
merupakan hasil interaksi antar manusia seperti kebudayaan, pendidikan,
ekonomi dan sebagainya.

2. Perilaku

Perilaku merupakan faktor kedua yang memengaruhi derajat kesehatan


masyarakat karena sehat atau tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu,
keluarga dan masyarakat sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri. Di
samping itu, juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat, kebiasaan,
kepercayaan, pendidikan sosial ekonomi dan perilaku-perilaku lain yang melekat
pada dirinya.

3. Pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat


kesehatan masyarakat karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan
dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap penyakit,
pengobatan dan keperawatan serta kelompok masyarakat yang memerlukan
pelayanan kesehatan.

4
4. Keturunan
Keturunan (genetik) merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia
yang dibawa sejak lahir, misalnya dari golongan penyakit keturunan seperti
diabetes melitus dan asma bronkial.

Indikator PHBS menurut Depkes (2010) yaitu:

1) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, yaitu pertolongan pertama pada


persalinan balita termuda dalam rumah tangga dilakukan oleh tenaga kesehatan
(dokter, bidan dan paramedis lainnya).
2) Bayi diberi ASI ekslusif, adalah bayi termuda usia 0-6 bulan mendapat ASI saja
sejak lahir sampai usia 6 bulan.
3) Menimbang balita setiap bulan adalah kegiatan rutin yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan untuk mengontrol kesehatan balita
4) Ketersediaan air bersih, adalah rumah tangga yang memiliki akses terhadap air
bersih dan menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari yang berasal dari air
dalam kemasan, air ledeng, air sumur terlindung dan penampungan air hujan.
Sumber air pompa, sumur dan mata air terlindung berjarak minimal 10 meter
dari tempat penampungan kotoran atau limbah.
5) Ketersediaan jamban sehat, adalah rumah tangga yang memiliki atau
menggunakan jamban leher angsa dengan tangki septik atau lubang penampung
kotoran sebagai pembuangan akhir.
6) Mencuci tangan pakai sabun adalah salah satu cara untuk mencegah yang
penyakit yang dapat ditularkan melalui kuku atau tangan yang kotor.
7) Membersikan jentik adalah cara agar masyarakat terhindar dari penyakit DBD.
8) Tidak merokok dalam rumah, adalah penduduk/anggota keluarga umur 10 tahun
keatas tidak merokok dalam rumah selama ketika berada bersama anggota
keluarga selama 1 bulan terakhir.
9) Melakukan aktifitas fisik setiap hari, adalah penduduk/anggota keluarga umur
10 tahun keatas dalam 1 minggu terakhir melakukan aktifitas fisik (sedang
maupun berat) minimal 30 menit setiap hari.
10) Makan buah dan sayur setiap hari, adalah anggota keluarga umur 10 tahun
keatas yang mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau
sebaliknya setiap hari dalam 1 minggu terakhir.
C. Metode Kegiatan

5
a. Lokasi Kegiatan : Desa Helumo Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara
b. Waktu Kegiatan :
23-24 Februari (minggu pertama turun), 2-3 Maret (minggu kedua turun)
c. Cara Kerja :
1) Kuisioner

Cara kerja yang pertama yaitu kuisioner yang terdiri dari beberapa
pertanyaan yang harus diisi dan dijawab oleh responden. Melalui kuisioner
ini kita dapat mengetahui keadaan yang kita peroleh dari responden.

2) Wawancara

Cara kerja yang kedua melalui wawancara dengan anggota keluarga


penduduk untuk lebih memperoleh informasi yang jelas untuk pemenuhan
aspek perilaku tertentu. Dari mendapatkan informasi ini kita dapat
mengumpulkan fakta, pendapat dan sikap dari responden.

3) Observasi
Cara kerja yang ketiga yaitu observasi, dengan melihat langsung keadaan
rumah fasilitas dan lingkungan disekitar rumah responden.
D. Hasil dan Pembahasan
a. Gambaran Umum Lokasi
Kata HELUMO, Desa Helumo berasal dari kata “HELUMA LO’ULIPU LO
MOTILANGO” ini disebabkan Desa Helumo merupakan desa pemekaran dari
Desa Motilango, sehingga berdasarkan aspirasi masyarakat, potensi dan luas
wilayahnya maka semua tokoh masyarakat sepakat untuk memekarkan diri dari
Desa Motilango, sehingga pada tahun 2010 Desa Helumo menjadi sebuah desa.
Sehingga pada tahun 2011 Desa Helumo menjadi depnitif yang pada saat itu
Kepala Desa adalah Bapak Romin Hadisi dan pada tahun 2012 terjadi pemilihan
Kepala Desa dan yang terpilih adalah Bapak Hartono Mustapa sampai dengan
sekarang ini.
Desa Helumo termasuk di wilayah kecamatan Anggrek dengan jumlah
penduduk 553 jiwa, Luas wilayah 26 ha. Secara geografis desa Helumo terletak
di kabupaten Gorontalo Utara, merupakan salah satu desa di Kecamatan Anggrek.
Dengan batas wilayahnya :
1) Sebelah Utara : Berbatasan dengan Hiyalo Oyile

6
2) Sebelah Timur : Berbatasan dengan Motilango
3) Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Dusun Baianaale
4) Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Tolongio
Sesuai dengan kondisi geografis, Desa Helumo beriklim tropis dengan dua musim
yaitu musim kemarau dan musim hujan. Desa Helumo memiliki 4 dusun :

1) Dusun Harapan
2) Dusun Bainaale
3) Dusun Uluhuta
4) Dusun Bulangita
b. Hasil
Hasil dari kegiatan yang kami lakukan selama 4 hari yang terbagi dalam 1
minggu 2 kali yaitu sabtu dan minggu, dengan menggunakan kuisioner di desa
Helumo Kec. Anggrek Kab. Gorontalo Utara. Dengan pertanyaan pada kuisioner
itu akan di jawab oleh masyarakat sehingga kita dapat mengetahui perilaku hidup
bersih dan sehat masyarakat Desa Helumo seperti apa. Dengan berbagai indicator
pertanyaan pada kuisioner seperti Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan,
Menimbang balita setiap bulan, Bayi diberi ASI ekslusif, Ketersediaan air bersih,
Ketersediaan jamban sehat, Mencuci tangan pakai sabun, Membersikan jentik,
Tidak merokok dalam rumah, Melakukan aktifitas fisik setiap hari, dan Makan
buah dan sayur setiap hari.

PERSALINAN DITOLONG OLEH TENAGA


KESEHATAN
100%
90%
80%
70%
60% PERSALINAN DITOLONG
50% NAKES
40%
30% PERSALINAN TIDAK
20% DITOLONG NAKES
10%
0%
PERSALINAN PERSALINAN TIDAK
DITOLONG NAKES DITOLONG NAKES

Gambar b.1 diagram Persalinan Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan

7
Dari hasil diagram batang diatas dapat disimpulkan bawah semua persalinan di
tolong oleh tenaga kesehatan.

MEMBERI BAYI ASI EKSLUSIF

120%

100%

80%
DIBERI ASI EKSKLUSIF
60%

40% TIDAK DIBERI ASI


EKSKLUSIF
20%

0%
DIBERI ASI EKSKLUSIF TIDAK DIBERI ASI
EKSKLUSIF

Gambar b.1 diagram batang Memberi ASI Eksklusif

Dari hasil diagram batang diatas dapat disimpulkan hanya 1 orang ibu yang tidak
memberikan asi eksklusif kepada bayinya, alasannya karena ASI dari ibu tersebut
tidak keluar.

MENIMBANG BALITA ( BULAN )


120%

100%

80%

60%
MENIMBANG BALITA
40% (BULAN)

20%

0%
MENIMBANG BALITA TIDAK MENIMBANG
BALITA

Gambar b.3 diagram batang Menimbang Balita (Bulan)

Dari hasil diagram batang diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa
Helumo melakukan penimbangan balita secara rutin tiap bulan.

8
MENGGUNAKAN AIR BERSIH
120%

100%

80%

60%
MENGGUNAKAN AIR
40% BERSIH
20%

0%
MENGGUNAKAN AIR TIDAK
BERSIH MENGGUNAKAN AIR
BERSIH

Gambar b.4 diagram batang Menggunakan Air Bersih

Dari diagram batang diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Desa Helumo
menggunakan air bersih.

DIAGRAM BATANG MENCUCI TANGAN


PAKAI SABUN
120%
100%
80%
60%
Mencuci tangan pakai
40%
sabun
20%
0%
MENCUCI TANGAN TIDAK MENCUCI
PAKAI SABUN TANGAN PAKAI
SABUN

Gambar b.5 diagram batang Mencuci Tangan Pakai Sabun

Dari diagram batang diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Desa Helumo sadar akan
pentingnya kebersihan dari mereka.

9
DIAGRAM BATANG MENGGUNAKAN
JAMBAN SEHAT

90%
80%
70%
60%
50% MENGGUNAKAN
40% JAMBAN SEHAT
30%
20% TIDAK MENGGUNAKAN
10% JAMBAN SEHAT
0%
MENGGUNAKAN TIDAK
JAMBAN SEHAT MENGGUNAKAN
JAMBAN SEHAT

Gambar b.6 diagram batang Menggunakan Jamban Sehat

Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Helumo sebagian
besar sudah menggunakan jamban.

DIAGRAM BATANG MEMBERANTAS JENTIK


DIRUMAH SEKALI SEMINGGU
70%
60%
50%
40%
MEMBENRANTAS
30% JENTIK
20% TIDAK MEMBERANTAS
10% JENTIK
0%
MEMBENRANTAS TIDAK
JENTIK MEMBERANTAS
JENTIK

Diagram batang b.7 Memberantas Jentik Dirumah Sekali Seminggu

Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Helumo sebagian
besar masyarakat mebersikan jentik seminggu sekali.

10
100%
90%
80%
70%
60%
MAKAN BUAH DAN
50% SAYUR
40%
TIDAK MAKAN BUAH
30% DAN SAYUR
20%
10%
0%
MAKAN BUAH DAN TIDAK MAKAN BUAH
SAYUR DAN SAYUR

Diagram batang b.8 Makan Buah Dan Sayur Setiap Hari

Dari hasil diagram batang diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa
Helumo masi ada sebagian kecil masyarakatnya yang makan buah dan sayur setiap
hari.

MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK / HARI


100%
90%
80%
70%
60%
MELAKUKAN AKTIVITAS
50% FISIK
40%
TIDAK MELAKUKAN
30%
AKTIVITAS FISIK
20%
10%
0%
MELAKUKAN TIDAK MELAKUKAN
AKTIVITAS FISIK AKTIVITAS FISIK

Diagram batang b.9 Melakukan Aktivitas Fisik/ Hari

Dari hasil diagram batang diatas disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat
Desa Helumo Melakukan aktivitas fisik / hari.

11
Tidak Merokok Dalam rumah
100%
90%
80%
70%
60%
50% MEROKOK
40% TIDAK MEROKOK
30%
20%
10%
0%
MEROKOK TIDAK MEROKOK

Diagram batang b.10 Tidak Meroko Dalam Rumah

Dari hasil diagram diatas disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat Desa
Helumo adalah Perokok.

c. Pembahasan

Dari hasil dari kegiatan yang kami lakukan selama 4 hari yang terbagi dalam
1 minggu 2 kali kunjungan yaitu hari sabtu dan minggu, dengan menggunakan
metode kuisioner di Desa Helumo Kec. Anggrek Kab. Gorontalo Utara. Dengan
memberikan pertanyaan lewat kuisioner tersebut kita dapat mengetahui perilaku
hidup bersih dan sehat masyarakat Desa Helumo seperti apa. Dengan berbagai
indikator pertanyaan pada kuisioner seperti Pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan, dimana wanita yang melahirkan semua ditolong oleh tenaga kesehatan
dengan presentase 100%. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Desa Helumo
memilki kesadaran akan pentingnya keselamatan ibu dan bayi, menurut Bidan
Desa dan kader-kader yang ada di Desa Helumo jika ada ibu hamil yang akan
melahirkan 1 minggu sebelumnnya akan di tempatkan dirumah warga atau tempat
yang berdekatan dengan puskesmas agar saat melahirkan tidak terjadi masalah
atau kendala dalam proses melahirkan karena mengingat untuk akses puskesmas
sangat jauh sehingga hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi kematian ibu dan
anak.

Kemudian pada indikator kedua yaitu Memberi bayi ASI ekslusif, pada
indikator kedua mencapai 98% atau hampir keseluruhan bayi menerima ASI
12
eksklusif, hal tersebut menunjukkan bagaimana seorang ibu peduli akan
pertumbuhan bayinya. Sedangkan ada sebagian kecil ibu tidak memberikan asi
esklusif dengan alasan yang berbeda beda seperti karena ASI tidak keluar atau
bayi yang sering menangis saat diberi ASI. Hal tersebut pasti berdampak pada
pertumbuhan si bayi dilihat pada beberapa bayi yang mengalami pertumbuhan
yang lambat.

Selanjutnya pada indikator ketiga yaitu Menimbang balita setiap bulan, dari
hasil wawancara dengan ibu balita bahwa mereka selalu membawa anak mereka
ke Posyandu. Bahkan jika tidak sempat melakukan penimbangan kader-kader
bersama bidan akan door to door ke rumah-rumah untuk menimbang para balita.
Tidak heran jika presentasi penimbangan balita di Desa Helumo sangatlah tinggi
yakni 100%.

Pada indikator keempat yaitu menggunakan air bersih. Masyarakat yang ada
di Desa Helumo mereka menggunakan air bersih dengan presentasi 100%.
Dengan adanya sumur bor di tiap-tiap rumah akses air bersih sangatlah mudah.

Pada indikator kelima yaitu mencuci tangan pakai sabun. Masyarakat


Helumo dengan pekerjaan yang petani mereka sangat mengedapankan kebersihan.
Setelah bekerja mereka tidak lupa untuk mencuci tangan pakai sabun. Tak hanya
itu, bahkan sesudah buang air pun mereka mencuci tangan pakai sabun.

Pada indikator keenam yaitu menggunakan jamban sehat. Tidak semua


masyarakat desa Helumo memiliki jamban. Ada beberapa rumah yang masih
menggunakan jamban umum. Bahkan sebagian kecil menggunakan jamban putar
dan jamban panjang karena memang tidak ada tanah ataupun tempat membangun
septictank.

Pada indikator ketujuh yaitu memberantas jentik nyamuk. Masyarakat di


Desa Helumo membersihkan kamar mandi seminggu sekali guna menghindari
penyakit demam berdarah ataupun malaria.

Pada indikator kedelapan yaitu mengkonsumsi buah dan sayur. Hampir


semua masyarakat di Desa Helumo pekerjaannya sebagai petani, maka tidak
heran jika mereka sering mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari.

13
Pada indikator kesembilan yaitu melakukan aktivitas fisik setap hari. Dengan
pekerjaan mereka sebagai petani disitulah mereka melakukan aktivitas fisik.
Mulai dari menanam jagung, memanen jagung, memanen kemiri dan aktivitas
kebun lainnya.

Pada indikator kesepuluh yaitu merokok dalam rumah. Masih banyak


masyarakat di Desa Helumo sebagai perokok aktif.

14
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, I. (2009). Hubungan Pendidikan, Pendapatan Dan Perilaku Hidup Bersih


dan Sehat (PHBS) Pada Pedagang Hidangan Istimewa Kampung (HIK) Di
Pasar Kliwon Dan Jebres Kota Surakarta. Dibuka pada tanggal 20 Juni 2011
dari http://etd.eprints.ums.ac.id.

Depkes RI. (2002). Panduan Manajemen PHBS Menuju Kabupaten/ Kota Sehat.
Dibuka pada tanggal 16 September 2010 dari http://dinkes-sulsel.go.id.
Depkes RI. (2007). Pusat Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS. Dibuka
pada tanggal 22 september 2010, dari http://www.promosikesehatan.com.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta : Rineka


Cipta.

Sembiring, M . E. S. (2009). Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam


Peningkatan PHBS Individu pada Masyarakat Pantai di Wilayah Puskesmas
Tanjung Rejo Kabupaten Deli Serdang. Dibuka pada tanggal 31 Agustus
2010 dari http://repository.usu.ac.id.

15
DOKUMENTASI

16
17
DAFTAR HADIR

No Hari / Tanggal Nama Keterangan


1. Sabtu, 23 Februari 2019 Moh Arif Dulambuti Hadir
Desita Djibu Hadir
Nur Rifkiyanti Hadir
Lilis Samin Hadir
RiaSaskia Mokodompit Hadir

2. Minggu, 24 Februari 2019 Moh Arif Dulambuti Hadir


Desita Djibu Hadir
Nur Rifkiyanti Hadir
Lilis Samin Hadir
RiaSaskia Mokodompit Hadir
3. Sabtu, 2 Mei 2019 Moh Arif Dulambuti Hadir
Desita Djibu Hadir
Nur Rifkiyanti Hadir
Lilis Samin Hadir
RiaSaskia Mokodompit Hadir
4. Minggu, 3 Mei 2019 Moh Arif Dulambuti Hadir
Desita Djibu Hadir
Nur Rifkiyanti Hadir
Lilis Samin Hadir
RiaSaskia Mokodompit Hadir

18
Contoh Kuisioner Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

No Perilaku
Perilaku Hidup bersih Dilakukan Dilakukan Keterangan
Dan Sehat /Ada/Ya /Ada/Ya
1. Persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI
ekslusif
3. Menimbang balita
setiap bulan
4. Menggunakan air bersih

5. Mencuci tangan pakai


sabun
6. Menggunakan jamban
sehat
7. Memberantas jentik
dirumah setiap
seminggu sekali
8. Makan buah dan sayur
setiap hari
9. Melakukan aktivitas
fisik setiap hari
10. Tidak merokok dalam
rumah

19

Anda mungkin juga menyukai