Laporan ini di buat untuk memenuhi mata kuliah “Analisis Kesehatan Lingkungan” yang di
bina oleh Ibu Ekawaty Prasetya S. Si., M. Kes
Disusun Oleh
KELOMPOK 3
2019
1
A. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang
dilakukan seseorang untuk selalu memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan
berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh Pusat
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat yang saat ini disebut Pusat Promosi
Kesehatan. Program PHBS dilaksanakan dalam berbagai tatanan, seperti tatanan
rumah tangga, tatanan pasar dan sebagainya (Depkes RI. (2002).
Upaya peningkatan perilaku sehat di masyarakat belum menunjukkan hasil
optimal. Data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2014
menunjukkan bahwa di Indonesia sebanyak 38,5% masyarakat masih merokok di
dalam rumah ketika bersama anggota keluarga yang lain. Perokok laki-laki lebih
tinggi dari perempuan (72% dibanding 28%). Selanjutnya 77,3% penduduk usia
15 tahun ke atas kurang melakukan aktivitas fisik, dengan katagori (82%) kurang
bergerak dan (11%) tidak terbiasa melakukan aktivitas fisik. Berdasarkan hasil
pendataan untuk PHBS tatanan rumah tangga provinsi Jawa Tengah sebanyak
68% keluarga belum menjadi peserta dana Sehat dan sebesar 72% keluarga
belum bebas asap rokok (Depkes RI. (2007).
2
64%, makan buah dan sayur setiap hari 86%, melakukan aktifitas fisik setiap hari
92%, tidak merokok dalam rumah 86%.
b. Tujuan
Mendapatkan gambaran data PHBS dikalangan keluarga (di desa Helumo
kecamatan Anggrek, kabupaten Gorontalo Utara).
c. Manfaat
Untuk mengetahui seberapa banyak masyarakat dapat mengetahui dan sadar
akan pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat. Dapat memberi masukkan
bagi masyarakat tentang pentingnya dalam meningkatkan pengetahuan ibu rumah
tangga tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
B. Tinjauan Pustaka
1. Sehat
Sehat merupakan kondisi yang diinginkan setiap individu. Menurut WHO
dalam Notoatmodjo (2007) definisi sehat adalah keadaan sejahtera, sempurna dari
fisik, mental, dan sosial yang tidak terbatas hanya pada bebas dari penyakit atau
kelemahan saja. Pencapaian derajat kesehatan yang baik dan setinggi-tingginya
merupakan suatu hak yang fundamental bagi setiap orang tanpa membedakan ras,
agama, jenis kelamin, politik yang dianut dan tingkat sosial ekonominya
Notoatmodjo (2007).
Dalam setiap hal di dunia, termasuk kesehatan pasti memiliki masalah-
masalah tertentu. Tidak selamanya masalah kesehatan merupakan masalah
kompleks yang merupakan resultan dari berbagai masalah lingkungan yang
bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia, sosial budaya, perilaku,
populasi penduduk, genetika dan sebagainya (Sembiring, M . E. S. (2009).
Status kesehatan akan tercapai secara optimal apabila keempat faktor tersebut
bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal juga. Jika salah satu faktor
tersebut berada dalam keadaan yang terganggu (tidak optimal), maka status
kesehatan akan tergeser dibawah optimal (Notoatmodjo, 2007).
3
Gambar 1. Faktor-faktor Pengaruh Derajat Kesehatan Menurut Hendrik
L.Blum (Amalia, 2009).
1. Lingkungan
2. Perilaku
3. Pelayanan kesehatan
4
4. Keturunan
Keturunan (genetik) merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia
yang dibawa sejak lahir, misalnya dari golongan penyakit keturunan seperti
diabetes melitus dan asma bronkial.
5
a. Lokasi Kegiatan : Desa Helumo Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara
b. Waktu Kegiatan :
23-24 Februari (minggu pertama turun), 2-3 Maret (minggu kedua turun)
c. Cara Kerja :
1) Kuisioner
Cara kerja yang pertama yaitu kuisioner yang terdiri dari beberapa
pertanyaan yang harus diisi dan dijawab oleh responden. Melalui kuisioner
ini kita dapat mengetahui keadaan yang kita peroleh dari responden.
2) Wawancara
3) Observasi
Cara kerja yang ketiga yaitu observasi, dengan melihat langsung keadaan
rumah fasilitas dan lingkungan disekitar rumah responden.
D. Hasil dan Pembahasan
a. Gambaran Umum Lokasi
Kata HELUMO, Desa Helumo berasal dari kata “HELUMA LO’ULIPU LO
MOTILANGO” ini disebabkan Desa Helumo merupakan desa pemekaran dari
Desa Motilango, sehingga berdasarkan aspirasi masyarakat, potensi dan luas
wilayahnya maka semua tokoh masyarakat sepakat untuk memekarkan diri dari
Desa Motilango, sehingga pada tahun 2010 Desa Helumo menjadi sebuah desa.
Sehingga pada tahun 2011 Desa Helumo menjadi depnitif yang pada saat itu
Kepala Desa adalah Bapak Romin Hadisi dan pada tahun 2012 terjadi pemilihan
Kepala Desa dan yang terpilih adalah Bapak Hartono Mustapa sampai dengan
sekarang ini.
Desa Helumo termasuk di wilayah kecamatan Anggrek dengan jumlah
penduduk 553 jiwa, Luas wilayah 26 ha. Secara geografis desa Helumo terletak
di kabupaten Gorontalo Utara, merupakan salah satu desa di Kecamatan Anggrek.
Dengan batas wilayahnya :
1) Sebelah Utara : Berbatasan dengan Hiyalo Oyile
6
2) Sebelah Timur : Berbatasan dengan Motilango
3) Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Dusun Baianaale
4) Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Tolongio
Sesuai dengan kondisi geografis, Desa Helumo beriklim tropis dengan dua musim
yaitu musim kemarau dan musim hujan. Desa Helumo memiliki 4 dusun :
1) Dusun Harapan
2) Dusun Bainaale
3) Dusun Uluhuta
4) Dusun Bulangita
b. Hasil
Hasil dari kegiatan yang kami lakukan selama 4 hari yang terbagi dalam 1
minggu 2 kali yaitu sabtu dan minggu, dengan menggunakan kuisioner di desa
Helumo Kec. Anggrek Kab. Gorontalo Utara. Dengan pertanyaan pada kuisioner
itu akan di jawab oleh masyarakat sehingga kita dapat mengetahui perilaku hidup
bersih dan sehat masyarakat Desa Helumo seperti apa. Dengan berbagai indicator
pertanyaan pada kuisioner seperti Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan,
Menimbang balita setiap bulan, Bayi diberi ASI ekslusif, Ketersediaan air bersih,
Ketersediaan jamban sehat, Mencuci tangan pakai sabun, Membersikan jentik,
Tidak merokok dalam rumah, Melakukan aktifitas fisik setiap hari, dan Makan
buah dan sayur setiap hari.
7
Dari hasil diagram batang diatas dapat disimpulkan bawah semua persalinan di
tolong oleh tenaga kesehatan.
120%
100%
80%
DIBERI ASI EKSKLUSIF
60%
0%
DIBERI ASI EKSKLUSIF TIDAK DIBERI ASI
EKSKLUSIF
Dari hasil diagram batang diatas dapat disimpulkan hanya 1 orang ibu yang tidak
memberikan asi eksklusif kepada bayinya, alasannya karena ASI dari ibu tersebut
tidak keluar.
100%
80%
60%
MENIMBANG BALITA
40% (BULAN)
20%
0%
MENIMBANG BALITA TIDAK MENIMBANG
BALITA
Dari hasil diagram batang diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa
Helumo melakukan penimbangan balita secara rutin tiap bulan.
8
MENGGUNAKAN AIR BERSIH
120%
100%
80%
60%
MENGGUNAKAN AIR
40% BERSIH
20%
0%
MENGGUNAKAN AIR TIDAK
BERSIH MENGGUNAKAN AIR
BERSIH
Dari diagram batang diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Desa Helumo
menggunakan air bersih.
Dari diagram batang diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Desa Helumo sadar akan
pentingnya kebersihan dari mereka.
9
DIAGRAM BATANG MENGGUNAKAN
JAMBAN SEHAT
90%
80%
70%
60%
50% MENGGUNAKAN
40% JAMBAN SEHAT
30%
20% TIDAK MENGGUNAKAN
10% JAMBAN SEHAT
0%
MENGGUNAKAN TIDAK
JAMBAN SEHAT MENGGUNAKAN
JAMBAN SEHAT
Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Helumo sebagian
besar sudah menggunakan jamban.
Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Helumo sebagian
besar masyarakat mebersikan jentik seminggu sekali.
10
100%
90%
80%
70%
60%
MAKAN BUAH DAN
50% SAYUR
40%
TIDAK MAKAN BUAH
30% DAN SAYUR
20%
10%
0%
MAKAN BUAH DAN TIDAK MAKAN BUAH
SAYUR DAN SAYUR
Dari hasil diagram batang diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa
Helumo masi ada sebagian kecil masyarakatnya yang makan buah dan sayur setiap
hari.
Dari hasil diagram batang diatas disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat
Desa Helumo Melakukan aktivitas fisik / hari.
11
Tidak Merokok Dalam rumah
100%
90%
80%
70%
60%
50% MEROKOK
40% TIDAK MEROKOK
30%
20%
10%
0%
MEROKOK TIDAK MEROKOK
Dari hasil diagram diatas disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat Desa
Helumo adalah Perokok.
c. Pembahasan
Dari hasil dari kegiatan yang kami lakukan selama 4 hari yang terbagi dalam
1 minggu 2 kali kunjungan yaitu hari sabtu dan minggu, dengan menggunakan
metode kuisioner di Desa Helumo Kec. Anggrek Kab. Gorontalo Utara. Dengan
memberikan pertanyaan lewat kuisioner tersebut kita dapat mengetahui perilaku
hidup bersih dan sehat masyarakat Desa Helumo seperti apa. Dengan berbagai
indikator pertanyaan pada kuisioner seperti Pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan, dimana wanita yang melahirkan semua ditolong oleh tenaga kesehatan
dengan presentase 100%. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Desa Helumo
memilki kesadaran akan pentingnya keselamatan ibu dan bayi, menurut Bidan
Desa dan kader-kader yang ada di Desa Helumo jika ada ibu hamil yang akan
melahirkan 1 minggu sebelumnnya akan di tempatkan dirumah warga atau tempat
yang berdekatan dengan puskesmas agar saat melahirkan tidak terjadi masalah
atau kendala dalam proses melahirkan karena mengingat untuk akses puskesmas
sangat jauh sehingga hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi kematian ibu dan
anak.
Kemudian pada indikator kedua yaitu Memberi bayi ASI ekslusif, pada
indikator kedua mencapai 98% atau hampir keseluruhan bayi menerima ASI
12
eksklusif, hal tersebut menunjukkan bagaimana seorang ibu peduli akan
pertumbuhan bayinya. Sedangkan ada sebagian kecil ibu tidak memberikan asi
esklusif dengan alasan yang berbeda beda seperti karena ASI tidak keluar atau
bayi yang sering menangis saat diberi ASI. Hal tersebut pasti berdampak pada
pertumbuhan si bayi dilihat pada beberapa bayi yang mengalami pertumbuhan
yang lambat.
Selanjutnya pada indikator ketiga yaitu Menimbang balita setiap bulan, dari
hasil wawancara dengan ibu balita bahwa mereka selalu membawa anak mereka
ke Posyandu. Bahkan jika tidak sempat melakukan penimbangan kader-kader
bersama bidan akan door to door ke rumah-rumah untuk menimbang para balita.
Tidak heran jika presentasi penimbangan balita di Desa Helumo sangatlah tinggi
yakni 100%.
Pada indikator keempat yaitu menggunakan air bersih. Masyarakat yang ada
di Desa Helumo mereka menggunakan air bersih dengan presentasi 100%.
Dengan adanya sumur bor di tiap-tiap rumah akses air bersih sangatlah mudah.
13
Pada indikator kesembilan yaitu melakukan aktivitas fisik setap hari. Dengan
pekerjaan mereka sebagai petani disitulah mereka melakukan aktivitas fisik.
Mulai dari menanam jagung, memanen jagung, memanen kemiri dan aktivitas
kebun lainnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. (2002). Panduan Manajemen PHBS Menuju Kabupaten/ Kota Sehat.
Dibuka pada tanggal 16 September 2010 dari http://dinkes-sulsel.go.id.
Depkes RI. (2007). Pusat Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS. Dibuka
pada tanggal 22 september 2010, dari http://www.promosikesehatan.com.
15
DOKUMENTASI
16
17
DAFTAR HADIR
18
Contoh Kuisioner Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
No Perilaku
Perilaku Hidup bersih Dilakukan Dilakukan Keterangan
Dan Sehat /Ada/Ya /Ada/Ya
1. Persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI
ekslusif
3. Menimbang balita
setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
19