Anda di halaman 1dari 3

Fatwa Syekh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan

Soal:

Bagaimana tata cara menyalatkan mayit?

Jawab:

Urutan tata cara menyalatkan mayit :

Melakukan takbiratul ihram (takbir pertama).


ُ ّْ َ َّ
Tanpa perlu membaca istiftah langsung berta’aawudz (ُ‫الل أ ُعوذ‬
ُِ ‫ان ِمنُ ِب‬
ُ ِ ‫م الشيط‬ َّ dan membaca
ُ ِ ‫)الر ِجي‬
basmalah.

Diikuti dengan bacaan Al-Fatihah.

Melakukan takbir kedua dan diikuti dengan ucapan shalawat kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam
semisal shalawat yang dibaca pada tasyahud akhir dalam shalat fardhu.

Melakukan takbir ketiga dan mendoakan si mayit dengan doa-doa yang terdapat dalam hadits-hadits
yang shahih.(*)

Selepas berdoa kemudian melakukan takbir terakhir (takbir keempat), berhenti sejenak, lalu salam ke
arah kanan dengan satu kali salam.

(*) Di antara bentuk doa-doa tersebut adalah:

ُ ‫طايَا َك َما يُنَقَّى الث َّ ْوبُ ْال َ ْب َي‬


‫ض‬ ْ ‫ب‬
َ ‫وال َخ‬ ِ ‫ َون َِق ِه مِ نَ الذُّنُو‬،ِ‫ َوا ْغس ِْلهُ بِ ْال َماءِ َوالث َّ ْلجِ َو ْالبَ َرد‬،ُ‫ َو َوس ِْع َم ْد َخلَه‬،ُ‫ َوأ َ ْك ِر ْم نُ ُزلَه‬،ُ‫ع ْنه‬
َ ‫ْف‬
ُ ‫عافِ ِه َواع‬ ْ ‫اَللَّ ُه َّم ا ْغف ِْر لَهُ َو‬
َ ‫ار َح ْمهُ َو‬
‫ ونَ ِو ْر َلهُ فِي ِه‬،ِ‫سحْ لَهُ فِي قَب ِْره‬ َ ‫ َوا ْف‬,‫ب النَّار‬
ِ ‫عذَا‬ ْ
َ ‫ب القَب ِْر َومِ ْن‬ ِ ‫عذَا‬ ْ ْ
َ ‫ َوأ َ ِع ْذهُ مِ ْن‬،َ‫ َوأ َ ْدخِ لهُ ال َجنَّة‬،ِ‫ َوزَ ْو ًجا َخي ًْرا مِ ْن زَ ْو ِجه‬،ِ‫ارا َخي ًْرا مِ ْن دَ ِاره‬ ً َ‫ َوأ َ ْبد ِْلهُ د‬،‫مِ نَ الدَّن َِس‬

“Ya Allah, ampuni dan rahmatilah dia. Selamatkanlah dan maafkanlah dia. Berilah kehormatan
untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia
dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah
yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga,
lindungilah dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia
di dalamnya.” (HR. Muslim)

Jika yang dishalatkan itu mayit perempuan, orang yang shalat mengucapkan,

‫الل ُه َّم ا ْغف ِْر لَ َها‬

Yaitu dengan mengubah semua dhamir-nya menjadi dhamir muannats (kata ganti jenis perempuan).

Adapun bila yang dishalatkan itu anak kecil, doa yang dibaca yaitu,

ً ‫الل ُه َّم اجْ عَ ْلهُ ل َِوا ِلدَ ْي ِه فَ َر‬


َ ‫طا َوأَجْ ًرا و‬
‫شفِيعًا ُم َجابًا‬

“Ya Allah, jadikanlah dia sebagai simpanan, pahala, dan sebagai syafaat yang mustajab untuk kedua
orang tuanya.” (HR. Al-Bukhari)

‫اب ا ْل َجحِ ِيم‬


َ َ ‫عذ‬ َ ‫ َواجْ عَ ْلهُ فِي َكفَالَ ِة إِب َْراه‬، َ‫س َلفِ ْال ُمؤْ مِ نِين‬
َ َ‫ َوقِ ِه بِ َرحْ َمتِك‬،‫ِيم‬ َ ‫ َوأَعْظِ ْم بِ ِه أ ُ ُج‬،‫اللَّ ُه َّم ثَق ِْل بِ ِه َم َو ِازينَ ُه َما‬
َ ِ‫ َوأ َ ْلحِ ْقهُ ب‬،‫ور ُه َما‬
َ ِ‫صالِح‬

“Ya Allah, perberatlah karenanya timbangan kebaikan kedua orang tuanya, perbanyaklah pahala kedua
orang tuanya, dan kumpulkanlah dia bersama orang-orang shalih terdahulu dari kalangan orang yang
beriman, masukkanlah dia dalam pengasuhan Ibrahim, dan dengan rahmat-Mu, peliharalah dia dari
siksa neraka Jahim.”

Sumber: http://ar.islamway.net/fatwa/7086?ref=p-top

***

Artikel Muslimah.Or.Id
Penerjemah: Verawaty Lihawa (Ummu Ruman)

Murojaah: Ustadz Abu Hatim Sigit

Read more https://muslimah.or.id/4864-tata-cara-shalat-jenazah-menyalatkan-mayit.html

Anda mungkin juga menyukai