Judul Desain Kekuatan Kelemahan untuk Penulis & Pertanyaan Besar sampel dependet dan Uji Statistik Hasil Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian Praktek tahun penelitian pengukuranya Keperawatan Irawan Pengaruh Menganalisis Quasy Sampel yang Nilai BPRS Hanya Sebelum a. Pembahasan a. Tidak ACT dan (2016) Terapi pengaruh experimenta digunakan pada Pasien disebutkan diberikan cukup dijelaskan pengobatan Penerimaan ACT dalam l pre-post adalah 26 dengan perbandingan intervensi dimengerti jenis uji berpengaruh dan menurunkan test with pasien Gangguan rata – rata ditambah dengan oleh statistik yang merubah nilai Komitment nilai BPRS control halusinasi. Sensori hasil nilai pre ACT rata-rata pembaca digunakan BPRS pada (Acceptance pada pasien group Kriteria Persepsi : test dan post hasil Pre test b. Memberikan dalam pasien dan dengan inklusinya Halusinasi. test antara BPRS adalah gambaran penelitian gangguan Commitment gangguan berjenis Alat Ukur kedua 81.115 dan inovasi b. Tidak presepsi Theraphy) sensori kelamin laki- yang kelompok setelah 1 minggu intervensi disebutkan sensori lebih pada persepsi : laki, berusia digunakan diberikan terbaru jenis cepat Penurunan halusinasi. remaja sampai adalah Brief intervensi kepada pengobatan dibandingkan Nilai Bprs lansia, dengan Psychiatric dengan perawat yang pengobatan pada Pasien gangguang Rating Scale tambahan ACT dalam diberikan biasa. dengan presepsi sensori (BPRS) rata-rata hasil menangani pada Gangguan : halusinasi. Post test 78.3. pasien kelompok Sensori Kriteria Dari hasil ini halusinasi kontrol Persepsi : ekslusinya menunjukan c. Terdapat Halusinasi adalah pasien adanya variable dalam keadaan perubahan perancu mengamuk, kearah yang dalam tidak lebih baik penelitian kooperatif, sebanyak 34%. tersebut, pindah ruangan, Sedangkan Pada yaitu: jenis – dan pulang. kelompok pasien jenis dengan halusinasi pengobatan yang dialami seperti biasanya, pasien, jenis sebelum obat yang diberikan dikonsumsi intervensi rata- pasien, dan rata hasil Pre test lama BPRS adalah pengobatan 80.15 dan setelah yang telah 1 minggu dijalani diberikan pasien intervensi rata- rata hasil Post test 77.42. Dari hasil ini menunjukan adanya perubahan kearah yang lebih baik sebanyak 20%. Ini menunjukan pengobatan dengan menggunakan ACT perubahannya lebih cepat dibandingkan pengobatan seperti biasanya. Sulistiowati Pengaruh Untuk Quasi Sampel sebesar Gejala dan Proses analisis Gejala perilaku Pembahasan Tidak dijelaskan Peningkatan (2014) Acceptance mendapatkan Eksperimen 60 orang yang Kemampuan yang kekerasan pada cukup kriteria inklusi kemampuan and gambaran Pre-Post dibagi menjadi Klien dengan dilakukan kelompok yang dimengerti oleh dan ekslusi dalam ACT Commitment tentang Test With 30 orang pada Resiko antara lain mendapatkan penentuan sampel berhubungan Therapy pengaruh Control kelompok Perilaku analisis ACT menurun secara terhadap ACT terhadap Group kontrol (tidak Kekerasan univariat, secara bermakna bermakna Gejala dan penurunan mendapatkan Alat ukur: bivariat dan sebesar 53,49% terhadap Kemampuan gejala terapi ACT) dan kuesioner multivariat sedangkan pada penurunan Klien dengan perilaku 30 orang pada pengukurran (menggunakan kelompok yang gejala Resiko kekerasan kelompok perilaku program tidak perilaku Perilaku serta intervensi marah, lembar Linier mendapatkan kekerasan. Kekerasan peningkatan (mendapatkan observasi Logistic terapi ACT Karakteristik kemampuan terapi ACT) perilaku Regression). menurun pekerjaan, klien resiko dengan marah, sebanyak kemampuan perilaku menggunakan kuesioner 23,77%. kognitif ACT kekerasan. metode pengukuran Kemampuan dan purposive kemampuan klien setelah kemampuan sampling. ACT dan pemberian ACT afektif ACT lembar pada kelompok memiliki observasi ACT. yang kontribusi mendapatkan secara terapi ACT bermakna meningkat secara dalam bermakna menurunkan sebesar 55,60% gejala sedangkan perilaku kemampuan kekerasan. klien pada kelompok yang tidak mendapatkan terapi ACT meningkat sebesar 34,33%.