Budaya massa adalah produk kebudayaan yang terus menerus direproduksi sekaligus
dikonsumsi secara massal sehingga industri tercipta dari budaya massa ini berorientasi pada
penciptaan keuntungan yang sebesar-besarnya.
Budaya populer atau bisa dikenal juga dengan budaya pop adalah budaya yang dianut
oleh masyarakat kebanyakan. Budaya populer bersifat sementara atau hanya saat sedang
“trend” saja.
Prosesnya ialah dari budaya massa baru menjadi budaya populer. Dengan cara media
massa menyampaikan segala sesuatu terkait budaya apa yang akan dimunculkan untuk
diadopsi atau dikonsumsi oleh masyarakat. Media tidak secara langsung memaparkan budaya
tersebut namun mereka mengelola budaya yang akan disebarkan agar masyarakat lebih
mudah dalam menerima budaya baru yang akan diterima. Dengan pengolahan tersebut
masyarakat akan secara tidak sadar menerima budaya baru dan akan diadopsi oleh
masyarakat. Budaya tersebut menjadi popular karena diadopsi oleh masyarakat secara luas.
2. Proses interaksi sosial
● Proses Asosiatif
Sebuah proses yang terjadi saling pengertian dan kerja sama timbal balik antara orang
per orang atau kelompok satu dengan yang lainnya, dimana proses ini menghasilkan
pencapaian tujuan bersama.
a. Kerja sama
- Gotong Royong
Sebuah proses kerja sama yang terjadi di masyarakat pedesaan, di
mana proses ini menghasilkan aktivitas tolong menolong , dan
pertukaran tenaga serta barang mauapun pertukaran emosional dalam
bentuk timbal balik di anatara mereka.
- Bergaining
Suatu proses negosiasi antara sang pembeli dengan penjual untuk
mendapatkan tujuan yang sama.
- Co-option
Proses kerja sama yang terjadi diantara individu dan kelompok yang
terlibat dalam sebuah organisasi atau negara dimana terjadi proses
penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan
politik dalam suatu organisasi untuk menciptakan stabilitas.
- Coalition
Dua organisasi atau lebih mempunyai tujuan-tujuan yang sama
kemudian kerja sama untuk mencapai tujuan tersebut.
- Joint Venture
Kerja sama dua atau lebih organisasi perusahaan di bidang bisnis
untuk proyek-proyek tertentu. Misal : Penambangan emas,
penangkapan ikan dll.
b. Accomodation
Suatu proses penyesuaian diri dari orang peroang atau kelompok-kelompok
manusia yang semula saling bertentangan sebagai upaya untuk mengatasi
ketegangan-ketegangan. Tujuan dari akomodasi adalah terciptanya
keseimbangan interaksi sosial dalam kaitannya dengan norma dan nilai yang
ada di dalam masyarakat.
- Coersion
Terjadi karena adanya paksaan maupun secara kekerasan secara fisik
atau psikologis.
- Compromise
Dicapai karena masing-masing pihak yang terlibat dalam proses ini
saling mengurangi tuntutannya agar tercapai penyelesaian oleh pihak
ketiga.
- Mediation
Yang dilakukan melalui penyelesaian oleh pihak ketiga yang netral.
- Conciliation
Terjadi melalui usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan
dari pihak yang berselisih.
- Toleration
Bentuk accomodation secara tidak formal dan dikarenakan adanya
pihak-pihak yang mencoba untuk menghindari diri dari pertikaian.
- Stalemate
Dimana pihak-pihak yang bertikai dan mempunyai kekuatan yang
sama berhenti pada satu titik tertentu dan masing-masig di antara
mereka menahan diri.
- Adjudication
Dimana berbagai usaha accomodation yang dilakukan mengalami
jalan buntu sehingga penyelesaiannya menggunakan jalan
pengadilan.
● Proses Disosiatif
Proses perlawanan yang dilakukan oleh individu-individu dan kelompok dalam
proses sosial diantara mereka pada suatu masyarakat. Bentuk-bentuk proses disosiatif
adalah persaingan, kompetisi, dan konflik.
- Kompetisi, yaitu proses yang terjadi dimana dua pihak atau lebih unjuk
kebolehan dalam satu bidang tertentu yang akan menjadikan salah satunya
dinobatkan menjadi yang terbaik dalam bidang tersebut. Dalam hal ini
benturan secara fisik dihindari sesuai dengan aturan yang berlaku.
- Konflik, merupakan bentuk memperjuangkan tujuan baik secara individu
maupun secara kelompok dengan cara menantang individu atau kelompok
yang berbeda tujuan (lawan). Benturan fisik bisa saja terjadi dalam konflik.
- Kontravensi, suatu bentuk pertentangan yang tidak ditunjukkan secara terang-
terangan agar terhindar dari konflik/benturan fisik yang sebenarnya.
3. Tahapan transisi sosiologis
- Primitif
Masyarakat memulai kehidupan mereka pada sesuatu fase yang disebut primitif,
dimana manusia hidup secara terisolir dan berpindah-pindah disesuaikan dengan
lingkungan alam dan sumber makanan yang tersedia.
- Agrokultural
ketika alam dan lingkungan tidak dapat lagi mampu memberi dukungan terhadap
manusia, termasuk juga karena populasi manusia mulai banyak, maka pilihan
budayanya yaitu bercocok tanam disuatu tempat dan memanen hasil pertanian itu
serta berburu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. fase ini budaya berpindah-
pindah masih tetap digunakan walaupun pada skala waktu yang relatif lebih lama.
- Tradisional
Dijalani oleh masyarakat dengan hidup secara menetap di suatu tempat yang
dianggap strategis untuk penyediaan berbagai kebutuhan hidup masyarakat, seperti
pinggir sungai, di pantai, dan sebagainya.
- Transisi
Pada fase ini, kehidupan desa sudah sangat maju, isolasi kehidupan hampir tidak di
temukan lagi dalam skala luas, transportasi sudah lancar walaupun masyarakat desa
tertentu masih menjadi masalah. Umumnya masyarakat transisi bersifat mendua atau
ambigu atau ambigu terhadap sikap, pandangan, dan perilaku mereka sehari-hari.
Pola pikir masyarakat masih tradisional dan masih memelihara kekerabatan namun
perilaku masyarakat sudah terlihat individualis.
- Modern
Fase ini ditandai dengan peningkatan kualitas sosial yang lebih jelas meninggalkan
fase transisi. kehidupan masyarakat sudah kosmopolitan dengan kehidupan individual
yang sudah menonjol, profesionalisme disegala bidang dan penghargaan terhadap
profesi menjadi kunci hubungan-hubungan sosial diantara elemen masyarakat.
- Postmodern
Sebuah fase perkembangan masyarakat yang pertama-tama dikenal di US pada akhir
tahun 80-an. Sedangkan di indonesia ciri masyarakat post modern dideteksi ada sejak
tahun 90-an. Masyarakat post modern sesungguhnya adalah masyarakat modern yang
secara finansial, pengetahuan, relasi dan semua prasyarat sebagai masyarakat modern
sudah di lampaui.
Jadi, masyarakat postmodern adalah masyarakat modern dengan kelebihan-kelebihan
tertentu dimana kelebihan-kelebihan itu menciptakan pola sikap dan perilaku serta
pandangan-pandangan mereka terhadap diri dan lingkungan sosial yang berbeda
dengan masyarakay modern atau masyarakat sebelum itu. Sifat menonjol masyarakat
post modern :
1) Memiliki pola hidup nomaden, kehidupan mereka yang terus bergerak dari
satu tempat ke tempat lain yang menyebabkan orang sulit menemuka mereka
secara tetap termasuk dapat mendeteksi dimana tempat tinggalnya.
2) Secara sosiologi mereka berada pada titik nadir, antara struktur dan agen
yaitu pada kondisi tertentu orang post
3) Manusia postmodern lebih suka menghargai privasi.
4) Kehidupan pribadi yang bebas menyebabkan orang-orang post modern
menjadi sangat sekuler, memiliki pemahaman nilai-nilai sosial yang subjektif
dan liberal.
5) Pemahaman orang post modern yang bebas menyebabkan mreka cenderung
melakukan gerakan back to nature, back to village, back to traditional atau
bahkan back to religi, namun karena pemahaman mereka yang luas soal
kehidupan, maka ‘gerakan kembali’ itu memiliki perspektif yang berbeda
dengan orang lain yang selama ini sudah dan sedang ada di wilayah tsb.
4. Fungsi komunikasi massa
Komunikasi massa adalah salah satu aktivitas sosial yang berfungsi di masyarakat.
a. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan ini berupa peringatan dan kontrol sosial maupun kegiatan
persuasif. Pengawasan dan kontrol sosial dapat dilakukan untuk aktivitas prefentif
untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. contohnya adalah
pemberitaan bahaya narkoba bagi kehidupan manusia melalui media massa dan
ditujukkan kepada masyarakat.
b. Fungsi social learning
Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat dimana
komunikasi massa itu berlangsung.
c. Fungsi penyampaian informasi
Menjadi proses penyampaian informasi kepada masyarakat luas.
d. Fungsi transformasi budaya
Fungsi transformasi budaya merupakan fungsi komunikasi yang bersifat dinamis.
Fungsi transformasi budaya menjadi sangat penting karena fungsi transformasi
budaya lebih kepada tugasnya yang besar sebagai bagian dari dari budaya global.
Selain dapat dimanfaatkan untuk pendidikan, juga dapat dipergunakan untuk fungsi-
fungsi lain seperti politik, perdagangan, hukum, militer, dan sebagainya.
e. Hiburan
Komunikasi massa juga digunakan sebagai medium hiburan, terutama karena
komunikasi massa menggunakan media massa, jadi fungsi-fungsi hiburan yang ada
pada media massa juga merupakan bagian dari fungsi komunikasi massa. Contohnya
adalah siaran televisi seperti FTV, Sinetron, Comedy dll.
f. Komunikasi massa sebagai sistem sosial