Anda di halaman 1dari 6

Perkecambahan (Ing.

germination) merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya


tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi dorman
mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda.
Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah.(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perkecambahan)

Dua faktor yang memengaruhi perkecambahan yaitu faktor internal (dari dalam) dan faktor eksternal
(dari luar atau lingkungan). Faktor internal meliputi tingkat kemasakan biji, ukuran biji, absorbansi (daya
serap biji terhadap air), dan ada tidaknya zat penghambat. Faktor eksternal meliputi suhu, O2, dan air.
Secara umum proses perkecambahan antara lain sebagai berikut.

Pertumbuhan dan perkembangan telah dimulai sejak biji mengalami imbibisi, embrio di dalam biji
melakukan perbanyakan sel. Pada tahapan tertentu, sel mengalami proses diferensiasi dan mengalami
proses penambahan jenis dan fungsi sel menjadi jelas. kemudian dilanjutkan proses pembentukan
organ-organ yang disebut organogenesis sehingga struktur dan fungsi menjadi semakin lengkap. Proses
ini disebut perkembangan atau morfogenesis. Proses perkecambahan diawali dengan berubahnya
struktur embrio biji menjadi tumbuhan kecil di dalam biji yaitu terlihat daun kecil, calon batang, dan
calon akar.

Setelah biji menyerap air (imbibisi), biji membesar sehingga kulit biji pecah. Secara umum, proses
perkecambahan terjadi secara kimiawi. Dengan masuknya air ke dalam biji, enzim akan bekerja dengan
aktif. Jika embrio terkena air, embrio menjadi aktif dan melepaskan hormon giberelin (GA). Hormon ini
memacu aleuron untuk membuat dan mengeluarkan enzim. Enzim yang dikeluarkan antara lain: enzim
-α- amilase, maltase, dan enzim pemecah protein.

Amilase merubah amilum (pati) menjadi maltosa. Maltosa dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa.
Metabolisme glukosa menghasilkan energi dan atau senyawa-senyawa untuk menyusun struktur tubuh
tumbuhan. Pembentukan energi ini membutuhkan oksigen (O2) sehingga proses perkecambahan
membutuhkan oksigen. Protein yang ada dipecah menjadi asam amino yang berfungsi menyusun
struktur sel dan enzim-enzim baru. Enzim-enzim di dalam biji dapat bekerja dengan baik pada suhu
tertentu, sedangkan suhu yang tinggi dapat merusak enzim.

Cahaya pada proses perkecambahan dapat memengaruhi hormon auksin. Hormon ini rusak atau terurai
jika terkena intensitas cahaya yang tinggi. Dengan demikian, pertumbuhan kecambah akan ke arah
datangnya cahaya.

c. Tipe Perkecambahan

Tumbuhan monokotil dan dikotil akan menghasilkan struktur kecambah yang berbeda. Perbedaan
tersebut terjadi karena tumbuhan monokotil dan dikotil memliliki struktur biji yang berbeda atau
berdasarkan letak kotiledonnya. Ada dua tipe perkecambahan berdasarkan letak kotiledonnya pada saat
berkecambah:

tipe perkecambahan

Perkecambahan hipogeal bakal batang tumbuh memanjang ke permukaan tanah, kotiledon tetap berada
di dalam tanah. Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), dan jagung (Zea mays).

Perkecambahan epigeal hipokotil tumbuh menembus permukaan tanah sehingga kotiledon terangkat ke
permukaan tanah. Contoh: perkecambahan pada kacang hijau (Phaseolus sp.), kacang tanah (Arachis
hypogaea) dan kapas (Gossypium sp).(http://novarin88.blogspot.com/2016/03/perkecambahan-pada-
tumbuhan.html?m=1)

Auksin adalah kelompok hormon yang mengatur pertumbuhan tanaman. Auksin terutama merangsang
pemanjangan sel pada batang dan penghambatan pada akar.

Hormon Auksin mempercepat pertumbuhan tanaman dengan merangsang pembelahan sel dan
pembesaran, dan dengan berinteraksi dengan hormon lainnya.

Tindakan hormon auksin termasuk pemanjangan sel (dengan meningkatkan elastisitas dinding sel,
sehingga sel-sel akan mengambil lebih banyak air) pada geotropisme dan fototropisme, dan penurunan
buah dan pengguguran daun.

Auksin berperan dalam pertumbuhan untuk memacu proses pemanjangan sel. Hormon auksin dihasilkan
pada bagian koleoptil (titik tumbuh) pucuk tumbuhan. Jika terkena cahaya matahari, auksin menjadi
tidak aktif. Kondisi fisiologis ini mengakibatkan bagian yang tidak terkena cahaya matahari akan tumbuh
lebih cepat dari bagian yang terkena cahaya matahari.

Akibatnya, tumbuhan akan membengkok ke arah cahaya matahari. Auksin yang diedarkan ke seluruh
bagian tumbuhan mempengaruhi pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel tumbuhan.
Auksin yang dihasilkan pada tunas apikal (ujung) batang dapat menghambat tumbuhnya tunas lateral
(samping) atau tunas ketiak. Bila tunas apikal akan menumbuhkan daun-daun. Peristiwa ini disebut
dominansi apikal.

Fungsi lain dari auksin adalah merangsang kambium untuk membentuk xilem dan floem, memelihara
elastisitas dinding sel, membentuk dinding sel primer (dinding sel yang pertama kali dibentuk pada sel
tumbuhan), menghambat rontoknya buah dan gugurnya daun, serta mampu membantu proses
partenokarpi.

Partenokarpi adalah proses pembuahan tanpa penyerbukan. Pemberian hormon auksin pada tumbuhan
akan menyebabkan terjadinya pembentukan buah tanpa biji, akar lateral (samping), dan serabut akar.
Pembentukan akar lateral dan serabut akar menyebabkan proses penyerapan air dan mineral dapat
berjalan optimum.

Selain itu Fungsi dari hormon auksin ini adalah membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan,
baik itu pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang, mempercepat perkecambahan, membantu
dalam proses pembelahan sel, mempercepat pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah.
kerja hormon auksin ini sinergis dengan hormon sitokinin dan hormon giberelin.

Tumbuhan yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan lambat
karena kerja auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya
matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat. Sehingga hal ini akan
menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut
dengan fototropisme.

Pengaruh auksin terhadap pertumbuhan dan perkembahan adalah sebagai berikut :

Merangsang pemanjangan sel pada kecambah rumput dan tumbuhan herba. Penyebaran auksin pada
batang tidak merata sehingga daerah dengan banyak auksin mengalami pemanjangan sel dan membuat
batang membengkok.

Merangsang pembentukan akar


Merangsang pembentukan buah tanpa biji

Merangsang diferensiasi jaringan pembuluh sehingga merangsang pertumbuhan diameter batang

Merangsang absisi (pengguguran daun)

Berperan dalam dominansi apikal, yaitu keadaan pertumbuhan batang terus ke atas dan tidak
menghasilkan cabang. Jika ujung batang dipotong, dominansi apikal akan hilang dan tumbuhan
menghasilkan cabang dari tunas ketiak

https://budisma.net/2015/02/pengertian-auksin.html

dari 8

LAPORAN HASIL PENGAMATAN MENGAMATI PERKECAMBAHAN KACANG IJOKelompok 1 :Aditya


Chandra BDimas Yanuar DJun Ho Choi Nalendra ZullfahmiRheditia FerdiansyahThirza Anugrah

KATA PENGANTARPertama-tama kami ucapkan rasa syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kepada kita sekalian sehingga kami dapat menyelaisaikan
laporan praktikum ini dengan sebaik mungkin. Shalawat serta salam semoga Allah tetap curahkan
kepada nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya dan umatnya hingga akhir zaman.
Aamiin.Laporan ini merupakan hasil percobaan yang telah kami lakukan sebelumnya tentang
perkecambahan dan kami juga uraikan mengenai pengertian pertumbuhan, faktor yang
mempengaruhinya, metode penelitan dan juga pembahasan-pembahasannya.Laporan ini tentunya
masih jauh dari kata sempurna untuk kami mohon maaf sebesar-besarnya jika ada kekeliruan-kekeliruan
dan kata-kata yang salah, saran dan kritik kami harapkan.Penyusun

PENDAHULUANA. Latar BelakangTumbuhan merupakan mahluk hidup yang berperan sebagai Produsen
di muka Bumi ini. Dalam Ekosistem terdapat dua macam komponen yang saling ketergantungan, yaitu
Komponen Biotik dan Komponen Abiotik. Komponen Biotik terdiri dari Hewan, Tumbuhan, & Manusia.
Sedangkan Komponen Abiotik antara lain : Udara, Gas, Angin, Cahaya Matahari, dan sebagainya. Antara
Komponen Biotik & Abiotik saling mempengaruhi misalnya, Tumbuhan memerlukan Cahaya Matahari
untuk melakukan Fotosintesis. Hasil Fotosintesis dibutuhkan oleh mahluk Hidup lainnya. Oleh karena itu
kami mengadakan Eksperimen apakah benar ada pengaruh cahaya tempat gelap dan terang yang
terkena sinar matahari terhadap pertumbuhan Kacang Hijau.B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar
belakang yang telah disebutkan di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dapat dirumuskan
sebagai berikut :· Adakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau?· Bagaimana perbedaan
pertumbuhan pada kacang hijau yang ditaruh di tempat gelap dan terang yang terkena cahaya matahari?
C. Tujuan PenelitianSesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menjawab permasalahan yang dikemukakan di depan :Untuk mengetahui perbedaan tumbuhan pada
kacang hijau yang ditaruh di tempat gelap dan terang yang terkena cahaya matahari langsung.

METODE PENELITIANA. Jenis PenelitianPenyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode
eksperimen, metode eksperimen adalah metode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi
terhadap objek penelitian serta adanya kontrol. Eksperimen ini dilakukan dengan percobaan
menggunakan objek kacang hijau pada media kapas basah dan disimpan di tempat yang berbeda, yaitu
pada tempat terang dan gelap.B. Variabel Penelitian1. Variabel bebas :Pemberian Intensitas cahaya di
tempat terang (terkena sinar matahari), dan di tempat teduh (tidak terkena sinar matahari langsung)2.
Variabel terikat :Morfologi kacang hijau dan pertumbuhan kacang hijau3. Variabel terkendali:a.
Pemberian airb. Media tanamc. Kualitas bibitC. Waktu dan Tempat Penelitian1. WaktuJumat, 5 Agustus
2017 –Rabu, 10Agusutus 2017

2. Tempat Penelitiana. Pada intensitas cahaya terang (terkena sinar matahari langsung) di halaman teras
rumahb. Pada intensitas cahaya gelap (tidak terkena sinar matahari langsung) di balik lemariD. Alat dan
Bahan1. Alat :· 2 buah gelas, 1 gelas di tempat terang, dan 1 lagi di tempat gelap· Penggaris, untuk
mengukur panjang batang dari hari ke hari· Alat tulis, untuk menuliskan pertumbuhan dan
perkembangan pada penelitian yang berbeda setiap harinya· Kamera , untuk mendokumentasikan hasil
penelitian pada kacang hijau2. Bahan :· 16 buah kacang hijau, sebagai objekpenelitian (8 biji tiap gelas)·
Kapas, sebagai media penelitian· Air, sebagai bahan tambahan yang digunakan untuk membasahi
atau/membuat kapas lembab.E. Cara Kerja1. Siapkanalat dan bahan yang diperlukan2. Rendam kacang
hijau ± 3 jam untuk mengetahui mana biji kacang yang layak kita gunakan umtuk dijadikan objek
eksperimen3. Masukan gumpalan kapas yang telah diberi air (tidak boleh terlalu basah dan juga tidak
boleh terlalu kering)4. Setelah kacang direndam, masukan kacang ke dalam gelas yang telah berisi kapas
(kacang di simpan di atas kapas)5. Simpan kacang dalam jarak yang tidak terlalu rapat dengan kacang lain
agar pertumbuhannya lancar (tidak saling berdesakan)
6. Simpan 1 gelas pada tempat terangdan 1 gelas pada tempat gelap 7. Jika kapas mengering, segera
basahi kapas tersebut, sampai kapas menjadi lembab8. Amati lalu catat dan dokumentasikan hasil
pengamatan setiap harinya.F. Pengambilan DataData diambil dari hasil pengamatan dan pengukuran
pada perkembangan dan pertumbuhan kacang hijau selama 6hari, kami juga mengambil dokumen
berupa foto dari eksperimen tersebut.Data yang telah diperoleh tersebut diolah menjadi statistik
sederhana, yaitu dengan cara mencari rata-rata tinggi pertumbuhan kacang dari hari ke hari pada tempat
gelap maupun terang. Kemudian, proses pertumbuhan pada tempat terang dan gelap dibandingkan
dengan membuat grafik dari data tersebut.HASIL DAN PEMBAHASANA. Data Hasil PengamatanTabel
Pertumbuhan Batang Kacang dalam Satuan cmHari ke-Pertumbuhan Kacang Ijo (cm)Rata -rataTempat
Terang Tempat Gelap100020,250,250,2530,751141,2521,6255343,56465Rata -rata1,542,21

1. Pertumbuhan Kacang Hijau di Tempat GelapDari data di atas dapat dilihat bahwa rata-rata panjang
batang kecambah di tempat dengan intensitas cahaya rendah adalah2,21cm. Pada tempat yang gelap,
kacang hijau tidak mendapatkan cahaya matahari sama sekali, akibatnya hormon auksin yang terdapat
padabiji kacang menjadi sangat aktif dan bekerja secara optimal. Hal itu menyebabkan pertumbuhan
kacang hijau menjadi sangat cepat namun kurang merata. Sehingga batangnya lemah. Pertumbuhan
kecambah pada tempat gelap paling cepat diantara tempat-tempat lain. Pertumbuhan kacang hijau
ditempat gelap cenderung bengkok tetapi batangnya sangat kuat dan warnanya hijau, karena
mendapatkan cahaya yang cukup untuk fotosintesis.

2. Pertumbuhan Kacang Hijau di Tempat TerangPada tempat yang terang, kacang hijau mendapat cahaya
dengan intensitas yang sangat besar, akibatnya pertumbuhan kacang hijau akan lambat, karena sebagian
besar hormon auksin terurai oleh sinar matahari. Dari data diperoleh rata-rata panjang batang kacang
hijau 1,54cm. Statistik ini paling rendah dari semua data yang ada, yang berarti pertumbuhan kecambah
kacang hijau di tempat terang adalah yang paling lambat. B. PembahasanBerdasarkan pengamatan yang
dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pertumbuhan dan perkembangan di tempat
yangterkena cahaya (terang) dan yang tidak terkena cahaya (gelap). Hal ini menunjukkan bahwa cahaya
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.Apabila ditanam di tempat gelap, maka
tanaman kecambah akan tumbuh lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena
pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur
pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini
sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak.
Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan
batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan
kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat,
warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning (etiolasi).

Anda mungkin juga menyukai