Anda di halaman 1dari 20

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai negara berkembang sangat membutuhkan pembangunan di bidang


infrastruktur utama, seperti infrastruktur fisik, logistik, transportasi, energi, dan
telekomunikasi. Karena itu, tidak heran titik fokus pemerintah saat ini masih berkutat
pada sektor-sektor tersebut. (raykhal suwismo, 2017).
Berkaitan dengan infrastruktur tentunya mempunyai hubungan erat dengan struktur
dan teknik sipil. Struktur bangunan merupakan komponen utama yang menunjang
berdirinya suatu bangunan. Struktur bangunan gedung terdiri dari komponen-
komponen di atas tanah dan komponen-komponen di bawah tanah yang direncanakan
sedemikian rupa sehingga dapat menyalurkan beban ke tanah dasar. Sehingga sangat
dekat hubungannya dengan pekerjaan tanah. Karena pekerjaan tanah ini merupakan
syarat utama untuk mendirikan sebuah bangunan. Perkerjaan tanah sendiri dilakukan
mulai dari menggali, menggusur, memindahkan, memadatkan dan kadangkala
mengolahnya untuk mendapatkan spesifikasi tanah yang diharapkan atau yang
ditentukan.
Pekerjaan tanah dalam skala kecil seringkali bisa dilakukan dengan cara manual atau
dengan menggunakan tenaga manusia. Dengan tujuan, proyek tersebut dapat
mempekerjakan sebanyak mungkin tenaga kerja, sehingga masalah efisiensi waktu
dan efektifitas kegiatan pekerjaan bukan merupakan prioritas utama. Namun apabila
skala pekerjaan cukup besar dan membutuhkan kecepatan dalam pelaksanaan
pekerjaan, maka pekerjaan tanah tersebut dilakukan dengan cara mekanis atau
dengan kata lain menggunakan bantuan tenaga mesin atau peralatan mekanis lainnya
(alat-alat berat). (Andreas, 2017).
Penggunaan peralatan berat ini biasanya digunakan untuk:
a. Penggalian, pembongkaran dan penimbunan tanah
2

b. Perataan atau penyebaran tanah.


c. Pembuatan profil permukaan tanah
d. Pemindahan atau pengangkutan tanah
e. Pemadatan (compaction)
Sasaran utama dari suatu pelaksanaan proyek itu sendiri adalah bagaimana dalam
suatu proyek tersebut dapat melakukan efisiensi terhadap biaya, kualitas, dan waktu.
Pelaksanaan proyek konstruksi yang ada di kawasan kampus Universitas Islam
Negri (UIN) Walisongo Semarang sendiri direncanakan akan membangun gedung
untuk menunjang pelajaran tingkat S1, seperti perpustakaan, planetarium, juga
gedung Rektorat yang baru mengingat banyaknya mahasiswa dan gedung
universitas yang belum cukup memadai untuk kegiatan mahasiswa. Bangunan ini
juga bertujuan untuk menambah kuota mahasiswa-mahasiswi yang akan menuntut
ilmu di kampus ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan dibahas
pada penulisan ini adalah:

1. Berapakah jumlah dan jenis alat berat yang digunakan dalam pekerjaan galian
tanah tersebut?
2. Bagaimana spesifikasi dari macam-macam alat berat tersebut?
3. Berapakah biaya sewa alat yang dihasilkan dari penggunaan alat tersebut?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan ini adalah:

1. Untuk mengetahui jumlah dan jenis alat berat yang dipergunakan dalam
pekerjaan galian tanah.
2. Untuk mengetahui spesifikasi dari alat-alat berat tersebut
3

3. Untuk mengetahui biaya yang diperlukan dalam penggunaan alat berat


tersebut.

1.4 Ruang Lingkup Kajian

1. Proyek yang diamati adalah proyek pembangunan Universitas Islam Negri


Walisongo (UIN Walisongo), Semarang
2. Alat berat yang digunakan meliputi excavator, dump truck, Vibro dan tower
crane
3. Diasumsikan pekerjaan dilakukan pada saat kondisi cuaca cerah (tidak terjadi
hujan)
4. Jam kerja diasumsikan 9 jam per hari
4

BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka


Pemindahan Tanah Mekanis (PTM) adalah semua pekerjaan yang berhubungan
dengan kegiatan penggalian (digging, breaking, loosening), pemuatan (loading),
peng-angkutan (hauling, transporting), penimbunan (dumping, filling), perataan
(spreading, leveling) dan pemadatan (compacting) tanah atau batuan dengan
menggunakan alat-alat mekanis (alat-alat berat / besar) (Tambangunsri, 2011).
Yang dimaksud dengan tanah disini adalah bagian teratas dari kulit bumi yang relatif
lunak, tidak begitu kompak dan terdiri dari butiran-butiran lepas. Sedangkan yang
dimaksud dengan batuan adalah bagian kulit bumi yang lebih keras, lebih kompak
dan terdiri dari kumpulan mineral pembentuk batuan tersebut.
Oleh karena perbedaan kekerasan dari material yang akan digali sangat bervariasi,
maka sering dilakukan penggolongan-penggolongan berdasarkan mudah - sukarnya
digali dengan peralatan pemindahan tanah mekanis (PTM).
.
2.2 Pengertian Alat Berat
Alat berat adalah mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi
konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan bahan bangunan.
Alat berat umumnya terdiri atas lima komponen, yaitu implemen, alat traksi, struktur,
sumber tenaga dan transmisinya (power train), serta sistem kendali. Sesuai dengan
namanya, alat berat biasanya digunakan untuk membantu manusia mengerjakan pekerjaan
yang berat seperti pembuatan danau, pembuatan jalan dan lain sebagainya. (Rahmawati
Ati, 2015).
Banyak yang mengira bahwa alat berat hanya tertuju pada mobil mobil berukuran besar
seperti excavator dan lain sebagainya padahal definisi alat berat tidak hanya pada
5

pekerjaan konstruksi. Dalam pertanian, truk pengangkut, traktor dan sebagainya juga
disebut sebagat alat berat.

2.3 Klasifikasi Alat Berat


1. Loading Equipment
Loading equipment merupakan alat berat yang digunakan untuk menggali, mengangkat
material dari sumbernya ke unit pembawa material. Jenis alat berat loading equipment
adalah:
a. Hydraulic Shovel
b. Hydraulic Excavator
c. Wheel Type Loader
d. Track Type Loader
Biasanya Hydraulic Excavator digunakan selama kurang lebih 9 jam / hari, itu pun kalau
tidak lembur. Gambar 2.1 adalah contoh dan tampak dari Hydraulic Excavator

Gambar 2.1 Hydraulic Excavator


6

Gambar 2.2 Tampak Samping dan Tampak Depan


Sumber : (www.RitchieSpecs.com)

Gambar 2.3 Jangkauan Lengan


Sumber : (www.RitchieSpecs.com)
7

Tabel dimensi dari Hydraulic Excavator type Kobelco SK200 dapat diperlihatkan
pada table 2.1
Tabel 2.1 Dimensi Excavator
Boom/Stick Option (HEX) 1
A. Shipping Length of Unit 31 ft in 9450 mm
C. Shipping Height of Unit 9.9 ft in 3030 mm
J. Max Loading Height 22.7 ft in 6910 mm
K. Max Reach Along Ground 31.9 ft in 9730 mm
L. Max Vertical Wall Digging Depth 20 ft in 6100 mm
M. Max Digging Depth 22 ft in 6700 mm
Dimensions
B. Width to Outside of Tracks 9.2 ft in 2800 mm
D. Length of Track on Ground 11.1 ft in 3370 mm
E. Ground Clearance 1.5 ft in 450 mm
H. Tail Swing Radius 9 ft in 2750 mm
Undercarriage
N. Shoe Size 23.6 in 600 mm
Sumber : (www.RitchieSpecs.com)

Spesifikasi dari Hydraulic Excavator type Kobelco SK200 dapat diperlihatkan


pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Spesifikasi Excavator
Engine
Make Hino
Model J05E
Gross Power 152.9 hp 114 kw
Power Measured 2000 rpm
Displacement 311.2 cu in 5.1 L
Number of Cylinders 4
Operational
Operating Weight 44533.4 lb 20200 kg
Hydraulic System Relief Valve Pressure 4974.8 psi 34300 kPa
Hydraulic Pump Flow Capacity 116.2 gal/min 440 L/min
Undercarriage
Shoe Size 23.6 in 600 mm
Max Travel Speed 3.7 mph 6 km/h
Buckets
Reference Bucket Capacity 1.5 yd3 1,2 m3
Boom/Stick Option (HEX) 1
Shipping Height of Unit 9.9 ft in 3030 mm
Shipping Length of Unit 31 ft in 9450 mm
Max Digging Depth 22 ft in 6700 mm
Max Reach Along Ground 31.9 ft in 9730 mm
Max Loading Height 22.7 ft in 6910 mm
Max Vertical Wall Digging Depth 20 ft in 6100 mm
8

Dimensions
Width to Outside of Tracks 9.2 ft in 2800 mm
Ground Clearance 1.5 ft in 450 mm
Tail Swing Radius 9 ft in 2750 mm
Length of Track on Ground 11.1 ft in 3370 mm
Sumber : (www.RitchieSpecs.com)

2. Heavy Support Equipment


Heavy suppport equipment merupakan Spare Part Alat Berat atau alat berat yang
digunakan sebagai sarana pendukung disekitar loading area, dumping area maupun
area perjalanan dari loading hingga dumping area. Jenis alat berat Heavy Support
Equipment:
a. Track Type Tracktor/Dozer
b. Motor Grader
c. Wheel Type Tracktor/Wheel Dozer
d. Truck Mixer
Pemakaian truck mixer ini digunakan tidak tentu, artinya sesuai kebutuhan
pengecoran yang dilakukan oleh proyek tersebut. Pengecoran lebih sering
dilakukan pada saat malam hari. Spesifikasi dari truck mixer hino ranger dapat
diperlihatkan pada gambar 2.4

Gambar 2.4 Truck Mixer Ready Mix


Sumber : Andreas 2016
9

Spesifikasi dari truck mixer jenis Hino mixer ranger kapasitas 7 m3 dapat diperlihatkan
pada tabel 2.3.
Tabel 2.3 Spesifikasi Truck Mixer
PRODUK Model Dutro : 130 HD Mixer
PRODUKSI Kode Produksi : WU342R-HKMTJD3M
PERFORMANCE Kecepatan Maksimum(km/jam) :103
Daya Tanjak (tan Ø) : 33,6
MESIN Model : W04D-TR
Diesel 4 Stroke; Direct Injection; Turbo Charge Intercooler
Tenaga Maks (PS/rpm) : 130/2500
Momen Putir Maks. (Kgm/rpm) : 37.0/1800
Jumlah Silinder : 4
Diameter x Langkah Piston (mm) :104x 118
Isi Silinder : 4.009
KOPLING Tipe : Single Dry Plate
Diameter : 300
TRANSMISI Tipe : 5 speeds
Perbanding Gigi -
ke-1 4.981
ke-2 2.911
ke-3 1.556
ke-4 1.000
ke-5 0.738
mundur 4.625
KEMUDI Tipe : Recirculating ball Screw
Radius Putar Min. (m) : 5.8
SUMBU Depan : Reverse Elliot, I-Section Beam
Belakang : Full floating type with hypoid gearings
Perbandingan gigi akhir : 6.428
Sistem Penggerak : 4 x 2
REM Rem Utama : Vacum Servo with Dual Circuit ; with Booster
Rem Pelambat : With on Exhaust Pipe
Rem Parkir : Internal Expanding at Output Shaft Transmition
RODA & BAN Ukuran Rim : 16 x 6.00GS – 127
Ukuran Ban : 7.50-16-14PR
Jumlah Ban : 7
SISTIM LISTRIK Accu : 12V-60Ah x2
TANGKI SOLAR Kapasitas (L) : 100
DIMENSI (mm) Jarak Sumbu Roda : 3.380
Panjang bak -
Total Panjang : 6.026
Total Lebar : 1.945
Total Tinggi :2.165
Lebar Jejak Depan FR Tr :1.455
Lebar jejak Belakang RR Tr :1.480
Julur Depan FPH :1.066
Julur Belakang ROH : 1.470
10

SUSPENSI Depan & Belakang : Rigid Axle with Semi Elliptic with Shock
Absorber
BERAT CHASSIS (kg) Depan : 1.419
Belakang : 936
Berat Kosong : 2.355
GVWR : 8.250
Sumber : (www.MobilkuHino.Com)

3. Lifting Equipment
Lifting equipment merupakan alat berat yang digunakan sebagai alat pengangkat dengan
berbagai jenis berat beban maksimal yang mampu diangkat oleh alat tersebut. Jenis alat
berat lifting equipment:
a. Telescopic Handler
b. Pipelayer
c. Forklift
d. Tower Crane
Pemakaian tower crane ini digunakan secara terus menerus. Karena perannya yang cukup
vital untuk proses pengerjaan proyek, terutama untuk proyek gedung – gedung bertingkat
banyak. Berikut contoh dari tower crane tersebut:

Gambar 2.5 Tower Crane


11

Detail dan spesifikasi dari Tower Crane dapat diperlihatkan pada gambar 2.6 :

Gambar 2.6 Aturan Pembebanan Tower Crane


Sumber : (www.sannyglobal.com)

Berikut adalah Tabel peraturan beban maksimal yang bisa dibawa oleh tower crane:
Tabel 2.4 peraturan beban tower crane
Panjang Lengan Beban Maksimal
(Meter) (Ton)
60 2,4
55 3
50 3,6
45 4,3
40 5
35 5,85
30 6,3
14,5 12
Sumber : (Asia-ChinaAutomobileSales.co.id)

Untuk lebar dari tower crane sendiri tidak ada peraturan untuk dimensinya.
Biasanya lebar tiang tower crane sekitar 1,6 meter.
12

Detail dari pondasi Tower crane dapat dilihat pada gambar 2.7 di bawah ini :

Gambar 2.7 Ukuran Pondasi Tower Crane


Sumber : (www.sannyglobal.com)

Detail dari penulangan pondasi Tower crane dapat dilihat pada gambar 2.8 di bawah
ini :

Gambar 2.8 Ukuran Tulangan Untuk Pondasi Tower Crane


Sumber : (www.sannyglobal.com)
13

4. Hauling Equipment
Hauling equipment merupakan alat berat yang digunakan sebagai alat pemindah material
dari loading area ke dumping area. Jenis alat berat hauling equipment:
a. Off Highway Truck
b. Dump truck
c. Scraper
Pemakaian Dump truck ini digunakan dalam proyek sesuai jam kerja dan kemungkinan
ada jam lembur. Proses loading sendiri dibantu dengan alat berat Hydraulic Excavator.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah gambar dan spesifikasi dari Dump Truck (jenis
Hino FM 260 JD kapasitas 22 m3) :

Gambar 2.9 Dump Truck


14

Spesfikasi dari Dump Truck jenis Hino FM 260 JD kapasitas 22 m3 dapat dilihat
pada tabel 2.5 di bawah ini :
Tabel 2.5 Spesifikasi Dump Truck
Chassis Karoseri
Mesin diesel turbo intercooler, direct injection, Dump truck U tipe, kapasitas standar 22 M3.
7.684 cc, penggerak 6x4.
Dimensi bodi dump truck. (PxLxT / 6.0m x 2.5m
Tenaga 260 PS / 2.600 RPM.
x 1.5m)
Lantai SPHC tebal 6mm, dinding SPHC tebal 4
GVWR 26 Ton. mm, main frame UNP 200/120, sub frame UNP
200.
Transmisi ZF Ecomid, 9 percepatan. Hydraulic Type KRM 201 kapasitas 30 ton.
Teknologi push cable & power shift. (oper gigi Horisontal frame SPHC 3 mm, UNP 150, vertikal
lebih mudah) frame SPHC 3 mm, UNP 200.
Sumber : (hinotruck-sales.blogspot.com)

Dimensi dari Dumptruck jenis Hino FM 260 JD kapasitas 22 m3 dapat dilihat pada
gambar 2.10 di bawah ini :

Gambar 2.10 Dimensi Dump Truck


Sumber : (hinotruck-sales.blogspot.com)
15

5. Compactor equiepment
Jika pada suatu lahan dilakukan penimbunan maka pada lahan tersebut perlu
dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk
jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Yang
termasuk sebagai alat pemadat adalah :
1. tamping roller
2. pneumatictiredroller
3. compactor
Pemadatan tanah secara mekanis umumnya dilakukan dengan menggunakan mesin
penggilas (Roller). Berikut klasifikasi Roller yang dikenal antara lain :
- Berdasarkan cara geraknya, ada yang bergerak sendiri, tapi ada juga yang harus
ditarik traktor.
- Berdasarkan bahan roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja (SteelWheel)
dan ada yang terbuat dari karet (pneumatic).
- Dilihat dari bentuk permukaan roda, ada yang punya permukaan halus (plain),
bersegmen, berbentuk grid, berbentuk kaki domba, dan sebagainya.
- Dilihat dari susunan roda gilasnya; ada yang dengan roda tiga (Three Wheel),
roda dua (Tandem Roller), dan Three Axle Tandem Roller.
- Alat pemadat yang menggunakan penggetar (vibrator).
Pada gambar 2.11 adalah contoh dari salah satu Roller yang sudah di jelaskan di atas

Gambar 2.11 Vibro Roller


Sumber : https://www.indotrading.com/product/tandem-roller-sakai-p277170.aspx
16

BAB 3
METODE PENULISAN

3.1. Uraian Umum Proyek


Pembangunan kampus Universitas Islam Negri (UIN) Walisongo Semarang,
terletak di Jl. Prof. Dr. Hamka No.3 - 5, Tambakaji, Ngaliyan, Kota Semarang.
Terdiri dari 8 gedung, yang mana nantinya akan menjadi perpustakaan, gedung
rektorat, planetarium, laboratorium, dan beberapa gedung fakultas. Pembangunan
ini untuk meningkatkan proses belajar mengajar dari Universitas Islam Negri
Walisongo. Mengingat bertambahnya mahasiswa yang belajar di Universitas
tersebut.
Penulisan laporan ini melalui 4 tahap, yaitu :
A. Tahap 1, dimulai dengan kunjungan proyek atau survey lapangan.
Dimaksudkan agar kita bisa melihat proses pembangunan proyek secara
langsung dan mengumpulkan data.
B. Tahap 2, proses selanjutnya adalah pembuatan laporan yang meliputi
penyusunan pustaka dan kajian literatur.
C. Tahap 3, adalah analisis, dimana pada tahap ini, data yang telah kita dapat dari
proyek tersebut kita olah atau kita hitung sesuai apa yang kita harapkan atau
diperintahkan, dan sesuai dengan data yang kita berhasil kita kumpulkan.
D. Tahap 4, merupakan tahap akhir dari penyusunan laporan, yang berisi
kesimpulan dari seluruh laporan dan saran sebagai tambahan dan penutup
sebuah laporan.

3.2. Tahap 1 Mengumpulkan Data


Dalam pengumpulan data sebagai dasar penulisan, metode penelitian yang
digunakan adalah sebagai berikut:
17

a. Metode Observasi
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan terhadap
aktivitas alat berat dan lalu lintas pekerjaan pada proyek pembuatan gedung
theater ini.
b. Metode Wawancara (Interview)
Wawancara adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai ruang lingkup proyek yang
terkait terhadap individu manusia yang menjadi unit analisa penelitian atau pun
terhadap individu manusia yang dianggap memiliki data mengenai unit analisa.
Bermanfaat juga untuk mencocokkan data yang didapat dari metode observasi,
juga menjelaskan masalah sampai sedetail-detailnya melalui pertanyaan yang
diajukan. Dalam hal ini pihak-pihak yang diwawancarai adalah Teknisi
Perencana dari pelaksana proyek tersebut dan beberapa operator alat berat untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan, diantaranya:
1. Latar belakang dibangunnya 8 gedung baru di Universitas Islam Negri
Walisongo
2. Pekerjaan yang ada di dalam proyek
3. Estimasi waktu pengerjaan proyek
4. Pengoperasian alat berat
5. Biaya sewa alat berat

c. Metode Literatur/Dokumentasi
Adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan berbagai dokumen atau
catatan yang mencatat keadaan konsep proyek (ataupun yang terkait dengannya)
di dalam unit analisa yang dijadikan sebagai objek pembuatan laporan. Adapun
data proyek bisa berupa siteplane, detail pondasi, potongan pondasi, denah
pondasi. Teknik dokumentasi digunakan sebagai pelengkap dari penggunaan
metode observasi dan wawancara dalam metode pengumpulan data, berfungsi
untuk menghimpun data-data sekunder yang mendukung informasi yang telah
18

diperoleh dari narasumber. Adapun beberapa cara yang dilakukan adalah dengan
melakukan pengumpulan gambar berupa foto yang terkait dengan
pengoperasian alat berat dan aktivitas proyek yang sedang berlangsung. Cara ini
dilakukan untuk melengkapi data yang dibutuhkan.

3.3. Sistematika Penulisan


Dalam penulisan proposal skripsi ini, penulis menggunakan sistematika penulisan
sebagai berikut :
a. BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan gambaran dan pandangan mengenai Penulisan laporan proyek yang kaji
secara menyeluruh. Bab pendahuluan ini terdiri dari latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian dan Ruang lingkup kajian.
b. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tinjauan umum tentang ruang lingkup proyek pembangunan
Universitas Islam Negri Walisongo Semarang.
c. BAB III : METODE PENULISAN
Bab ini berisi tinjauan tentang metode pengumpulan data dan sistematika
penyusunan laporan.
d. BAB IV : PERHITUNGAN ANALISIS
Pada bab ini penulis memaparkan hasil penelitian yang berkaitan dengan
permasalahan yang diangkat berikut pembahasanya. Selain itu pula disajikan data-
data dan analisis yang berkaitan dengan permasalahan secara mendetail.
Memaparkan perhitungan biaya yang diperlukan dalam pembangunan UIN
Walisongo Semarang.
e. BAB VI : PENUTUP
Penutup berisi kesimpulan dan saran dari garis-garis besar pokok pembahasan.
19

3.4. Diagram Alir Pengerjaan Laporan


Gambar 3.1 di bawah adalah contoh diagram alir pengerjaan laporan Pemindahan
Tanah Mekanis ini :

MULAI

MENCARI PROYEK

UIN WALISONGO
SEMARANG

SURVEY

OBSERVASI WAWANCARA DOKUMENTASI/


LITERATUR

MENYUSUN
LAPORAN

KESIMPULAN DAN
SARAN

Gambar 3.1 Diagram alir Pengerjaan Laporan Pemindahan Tanah Mekanis


20

Berikut ini adalah penjelasan dari Gambar 3.1 mengenai pengerjaan laporan
Pemindahan Tanah Mekanis diatas:
3.4.1. Meencari Proyek
Pada tahap awal ini mahasiswa diwajibkan untuk mencari proyek pengerjaan
bangunan atau jalan yang menggunakan bantuan minimal 3 alat berat, yang
masih berjalan atau yang sudah selesai dari rentang waktu 2016.
3.4.2. Melakukan Survey
Kemudian pada tahap ini mahasiswa melakukan kajian pustaka ke proyek
tersebut atau berkunjung ke proyek tersebut untuk mengambil data – data
yang dibutuhkan di proyek tersebut untuk membuat laporan.
3.4.3. Menghitung Teknis Alat Berat
Selanjutnya adalah menghitung teknis alat berat dengan cara mencari tahu
berapa lama alat berat tersebut beroperasi, harga biaya sewa dan bahan
bakar, kapasitas alat berat tersebut dalam melakukan suatu pekerjaan dan
lain – lain.
3.4.4. Menghitung Rencana Anggaran Biaya
Setelah itu tahap selanjutnya adalah menghitung Rencana Anggaran Biaya
(RAB) pada proyek tersebut. Rencana anggaran biaya sendiri meliputi
semua biaya atau anggaran yang ada didalam proyek tersebut. termasuk
harga pekerja, material, dan alat atau bahan yang mendukung proyek
tersebut.
3.4.5. Kesimpulan
Tahap terakhir dalam pembuatan laporan ini adalah kesimpulan. Seperti
kesimpulan pada umumnya. Hal yang dibuat pada kesimpulan ini adalah
rangkuman dan poin – poin penting yang ada di dalam laporan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai