Anda di halaman 1dari 3

Anabolisme

Anabolisme adalah reaksi pembentukan atau sintesis (penyusunan) molekul sederhana


menjadi molekul kompleks dan memerlukan energi ATP (endergonik). Contoh reaksi
anabolisme adalah seperti Fotosintesis dan Kemosintesis. 1

Anabolisme memungkinkan tubuh untuk membangun atau menumbuhkan sel-sel baru dan
memelihara jaringan tubuh. Proses ini menggunakan energi yang dihasilkan reaksi
katabolisme, dan dipengaruhi oleh berbagai hormon dan enzim untuk membentuk dan
memperbaiki sel dan jaringan. Contoh proses anabolisme antara lain adalah pertumbuhan dan
mineralisasi tulang, serta peningkatan massa otot.

Peranan Hormon pada Reaksi Anabolisme

Hormon-hormon berikut ini dikategorikan sebagai hormon anabolik.

 Hormon pertumbuhan.

Hormon ini dibuat di kelenjar pituitari (kelenjar kecil di sebelah bawah otak). Fungsinya adalah
untuk mengatur pertumbuhan tubuh. Terlalu banyak hormon pertumbuhan pada masa kanak-
kanak dapat menyebabkan seseorang tumbuh lebih tinggi dari rata-rata (gigantisme). Sedangkan
jika terlalu sedikit dapat menyebabkan tinggi tubuh kurang dari rata-rata (dwarfisme).

 Insulin-like growth factors (IGF-1 dan IGF-2).

Insulin-like growth factors menstimulasi produksi protein dan lemak. IGF-I dan IGF-2, yang
bekerja sama dengan hormon pertumbuhan, berperan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan tulang serta berbagai jaringan tubuh, termasuk kelenjar susu dan dalam terjadinya
proses reproduksi (prokreasi). Hormon ini mengendalikan produksi hormon pertumbuhan oleh
kelenjar hipofisis (pituitari), serta kadar gula dalam darah.

 Insulin.
Hormon ini dibuat oleh kelenjar pankreas. Insulin bertugas mengatur kadar glukosa (gula) dalam
darah, membantu tubuh mengubah makanan yang dikonsumsi menjadi energi, dan membantu
menyimpan cadangan energi. Sel tubuh tidak dapat memanfaatkan glukosa tanpa insulin.

 Testosteron.

Testosteron adalah hormon laki-laki yang diproduksi di testis. Testosteron menyebabkan


terbentuknya sperma dan perkembangan karakteristik seks pria, seperti suara yang lebih berat,
otot yang lebih besar, dan pertumbuhan rambut di wajah serta tubuh. Hormon testosteron
memainkan peran penting di seluruh tubuh karena berdampak kepada otak, tulang serta massa
otot, distribusi lemak, sistem pembuluh darah, tingkat energi, serta organ dan fungsi seksual.
Tidak hanya pada pria, hormon testosteron juga diproduksi dalam tubuh wanita, namun
jumlahnya lebih sedikit. Pada wanita, hormon ini diproduksi di dalam ovarium.

 Estrogen.

Estrogen adalah hormon wanita yang diproduksi di dalam ovarium (dan plasenta selama
kehamilan). Hormon estrogen bertanggung jawab dalam memperkuat jaringan tulang,
mengembangkan karakteristik bentuk tubuh perempuan, seperti payudara, berperan dalam
penebalan jaringan di rahim (endometrium), dan mengatur siklus menstruasi. Dalam jumlah
kecil, estrogen juga diproduksi di jaringan lemak dan otot. Ini adalah sumber utama estrogen
pada wanita yang telah melalui masa menopause. Pria juga memproduksi hormon estrogen,
namun jumlahnya lebih sedikit.

1. Tortora GJ dan Derrickson B. Principle of anatomy & physiology: Amerika serikat: John
Willey & Sons.2017
2. Christopoulos, et al. NCBI (2015). The Role of the Insulin-Like Growth Factor-1 System in
Breast Cancer. Molecular Cancer, 14, pp. 43.

Anda mungkin juga menyukai